Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB I

PENDAHULUAN

Studi Kasus :
XNUXER aka SCHIZOPRENIC(rip@2003), nama panggilan Dani Firman Syah di
dunia bawah tanah, pada hari Rabu tanggal 21 April 2004 jam 14.30 WIB di tangkap Satuan
Cyber Crime Direktorat Reserse Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya dan resmi di tahan
pada tanggal 24 April 2004 sekitar pukul 17:20 di Jakarta.

Hari Kamis 15 April 2004 XNUXER menemukan lubang sekuriti di situs TNP-KPU
dengan melakukan tes terhadap sistem sekuriti di situs tnp.kpu.go.id dengan menggunakan
teknik XSS (cross site scripting) dari IP 202.158.10.117. Tanggal 16 April 2004 hari Jumat,
XNUXER menginformasikan adanya lubang sekuriti di situs TNP-KPU ke milis jasakomperjuangan@yahoogroups ketika menjawab pertanyaan dari skipper tentang adanya bug XSS
di Yahoo!. XNUXER melaporkan bug yang ada di situs TNP-KPU memiliki risk security
dengan level low (website KPU belum tembus atau tidak rusak).
Sabtu 17 April 2004 pukul 03.12,42, situs TNP-KPU berhasil di tembus dengan cara
SQL Injection, akibatnya situs TNP-KPU ter-update daftar nama partainya dengan namanama partai lucu yang terjadi pada pukul 11.23,16 sampai pukul 11.34,27. Teknik yang di
gunakan oleh XNUXER dalam meng-hack yakni dengan melakukan anonymity dengan
menggunakan web proxy. XNUXER pada saat itu melakukan serangan di ketahui dari IP
202.158.10.117. Di ketahui serangan di lakukan dengan menggunakan IP ProxyAnonymous
Thailand 208.147.1.1.
Beruntung XNUXER meng-hack situs KPU hanya karena ingin mengetes keamanan
sistem komputer/server tnp.kpu.go.id, tanpa ada muatan politik. Di tambah, sifat XNUXER
yang sangat kooperatif, akhirnya karena tindakannya XNUXER di bui selama 6 bulan 21
hari.

BAB II
PEMBAHASAN
Hacker mempunyai beberapa hubungan dengan ideologi negara kita, yaitu pancasila.
1. Hubungan hacker yang pertama dengan pancasila, yaitu sila pertama Ketuhanan Yang
Maha Esa.
Pada kasus diatas , hacker tidak melakukan negoisasi padahal hacker tersebut
dapat menawarkan diri untuk melakukan tes keamanan situs TNP-KPU, apabila
negoisasi dan prosedur meminta izin dilakukan tentu hacker tidak akan mendapatkan
hukuman. Sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa hendaknya senantiasa berbuat
baik, karena manusia diciptakan di muka bumi untuk melakukan kebaikan.Sedangkan
pada kasus di atas hacker melakukan perbuatan yang berlawanan dengan sila pertama
pancasila yakni kerjahatan yang merugikan pihak lain.
2. Hubungan hacker yang kedua dengan pancasila, yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab.
Dapat dijelaskan bahwa seharusnya tiap orang di indonesia harus bisa
Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, Mengembangkan sikap
saling tenggang rasa dan tepa selira, dan Mengembangkan sikap tidak semena-mena
terhadap orang lain.
Seharusnya seorang hacker dapat memberikan bantuan terhadap orang lain
dan memberitahukan kelemahan-kelemahan suatu situs terhadap orang yang
mempunyai situs tersebut, bukan malah sebaliknya, yaitu merusak bahkan
menghancurkannya yang termasuk merampas hak orang lain. Hal tersebut
menunjukkan bahwa manusia itu tidak beradab dan tidak mencerminkan sila kedua
sebagai ideologi pancasila indonesia.
3. Hubungan hacker yang ketiga dengan pancasila, yaitu Persatuan Indonesia
Kecintaan terhadap bangsa indonesia dan tanah air harus benar benar di
pahami dengan baik , pada kasus hacker diatas cenderung menyulut perpecahan
negara dengan cara hacking partai politik , itu bisa menimbulkan amarah pada pihak
yang merasa jadi korban dan timbul lah suatu konflik yang akan menyebabkan
perpecahan
4. Hubungan hacker yang kaempat dengan pancasila, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Mengenai sila keempat ini, yaitu Tidak boleh memaksakan kehendak kepada
orang lain. Kadang hacker memaksakan kehendak kepada orang lain, yaitu dengan
cara merusak email ataupun password seseorang untuk kesenangan serta
kepentingannya semata. Hal tersebut merupakan sesuatu yang termasuk sebagai
pemaksaan kehendak kepada orang lain.

5. Hubungan hacker yang kelima dengan pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia.
Dapat dijelaskan mengenai sila kelima indonesia ini, bahwa Mengembangkan
sikap adil terhadap sesama harus dilakukan, dapat Menghormati hak orang lain, dan
Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain. Berdasarkan penjelasan tersebut, seorang hacker seharusnya dapat
menjaga hak-hak orang lain dan menghormati hak-hak orang lain juga tentunya.
Kenyataan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis , hal ini
menandakan masyarakat peka terhadap apa yang dibawa oleh perkembangan
teknologi informasi tersebut. Sehingga proses penyuluhan pancasila kepada
masyarakat secara umum dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi informasi itu sendiri sebagai medianya.

Solusi Terhadap Aksi Hacking :


1. Melalui pendidikan edukasi yang baik
Pemerintah sebenarnya dapat berperan besar untuk turut berkontribusi dalam
proses pemberian bekal edukasi yang baik bagi para hacker dan cracker. Sebenarnya
para hacker dan cracker tersebut merupakan merupakan orang-orang yang memiliki
pengetahuan lebih dibidang komputer. Oleh sebeb itu jika tidak dibekali dengan
edukasi yang baik maka bukan tidak mungkin ilmu yang mereka miliki malah tidak
tersalur dengan baik atau bahkan dapat merugikan orang lain.
Upaya yang dapat dilakukan pemerintah antara lain seperti mengadakan
seminar pendidikan mengenai hacker dan cracker atau bahkan juga dapat mengajak
para hacker dan cracker untuk bekerjasama dalam proses keamanan internet di
Indonesia.
2. Melalui jalur hukum
UNDANG-UNDANG BAGI WEB DEFACE
Pasal 406 KUHP
a. Hacker yang menerapkan hacking dapat dikenakan pasal tersebut.
Tindakan hacking yang dapat dikenai pasal ini adalah hacking yang memiliki dampak
bagi korbannya seperti deface (merubah halaman asli situs), membuat website atau
sistem korban tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.Dapat dipahami dari pasal
di atas, bagi para pelaku hacking yanghanya sekedar menyusup, mengintai, melihatlihat, menggunakankomputer korban tanpa menimbulkan kerusakan tidak akan tercover oleh pasal ini.

b. Khusus untuk hacking dengan deface website target dapat dikenakan pula
Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi Pasal 1 angka (1).
Seperti yang dikenakan pada Dani Firmansyah yang melakukan deface situs tabulasi
pemilu tahun 2004 yang lalu.
Tidak hanya pada kasus pembobolan situs KPU pada tahun 2004, sebelum
disahkannya UU ITE, seringkali UU Nomor 36 Tahun 1999 ini digunakan untuk
menjerat para pelaku kejahatan di dunia maya oleh parahakim dalam mengadili
terdakwa.
c.

Pasal 22 UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.

Setiap orang dilarang melakukan perbuatan tanpa hak, tidak sah, atau memanipulasi:
a. akses ke jaringan telekomunikasi; dan atau
b. akses ke jasa telekomunikasi; dan atau
c. akses ke jaringan telekomunikasi khusus.
Pasal ini lebih tegas menyebutkan bahwa kegiatan hacking dapat
menimbulkan akibat hukum. Pasal ini mengatur bahwa setiap orang dilarang
melakukan perbuatan tanpa hak, tidak sah, atau memanipulasi: pertama, akses ke
jaringan telekomunikasi. Kedua, akses ke jasa telekomunikasi. Ketiga, akses ke
jaringan telekomunikasi khusus.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah di atas dapat disimpulkan dengan analitis secara kritis terkait
kebijakan ilmu teknik harus dipergunakan secara benar sesuai dengan nilai nilai
pancasila dikarenakan untuk menghindari hal hal negatif misalnya hacking yang
bertentangan dengan nilai nilai pancasila. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, dapat
dilakukan melalui pendidikan edukasi yang baik dan jalur hukum yang digunakan
untuk menegaskan bahwa hal tersebut adalah salah dan melanggar nilai-nilai
pancasila.
Para hacker lekukan tindakan kriminal karena tidak adanya wadah bagi
mereka untuk menyalurkan bakatnya. Para hacker bukan merupakan ancaman bagi
bangsa indonesia apabila meerka diberikan wadah untuk menyalurkan bakatnya.
Bakat yang mereka miliki dapat digunakan untuk menguji sistem keamanan situs
penting pemerintah.
3.2 Saran
Meningkatkan pendidikan edukasi yang baik harus disertai dengan
menanamkan sifat cinta tanah air untuk menimbulkan kesadaran dan kebaktian akan
posisi kita sebagai warga negara. Terutama kita sebagai mahasiswa teknik yang di
masa depan sangat berpengaruh dalam kemajuan negara.
Pemerintah hendaknya memberikan wadah bagi hacker untuk menyalurkan
bakat mereka, apabila bakatnya disaluran dengan baik akan memperkuat bangsa
indonesia karena bakat mereka juga penting bagi indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Hafiz. 2009. Hubungan Hacker dengan Ideologi Indonsia, Pancasila. Di akses di
http://hafiz-ru3l4z.blogspot.co.id/2009/10/hubungan-hacker-dengan-ideologi.html
pada tanggal 29 September 2016
Adrianto. 2012. Pancasila-Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap
Pancasila. Diakses di http://informatikaunis.blogspot.co.id/2012/12/pancasilapengaruh-perkembangan.html pada tanggal 29 September 2016
Rizky. 2009. Tugas Pancasila Carding. Diakses di http://rizkiyanii.blogspot.co.id/2009/
10/tugas-pancasila-carding.html Diakses pada 29 September 2016
Kaelan. 2014. Pendidikan Pacasila.Paradigma, Yogyakarta.
Moedjandto dkk,. 1993. PANCASILA Buku Panduan Mahasiswa. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Mawardi. 1981. PANCSILA UUD 1945. Fakultas Ekonomi Universitas
Gadjahmada,Yogyakarta.

STUDI KASUS ANALISIS KRITIS


TERKAIT KEBIJAKAN ILMU TEKNIK

Disusun untuk memenuhi mata kuliah Pendidikan Pancasila


Yang dibimbing oleh
Bpk. Dr. Joko Sayono M.Pd, M.Hum

Anggota Kelompok 7 :
Adim Firmansah
Andrianto
Billy Barends Haluruk
Faizun Ulur Rosyadi
M. Adib Nursasongko

(150536602016)
(150536602050)
(150536604663)
(150536600871)
(150536600799)

S1 Teknik Elektro 2015 Off A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 TEKNIK ELEKTRO A
OKTOBER 2016

Вам также может понравиться