Вы находитесь на странице: 1из 18

1

PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR IPA


CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA MENGGUNAKAN MEDIA
CERMIN PADAPESERTA DIDIK KELAS V
SD NEGERI 02 SUMURKIDANG SEMESTER II
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
RINAWATI*)
rinawati_spd@yahoo.com
Abstrak:rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana perubahan
aktifitas belajar dan seberapa besar peningkatan hasil belajar peserta didik
dalam pembelajaran IPA cahaya dan sifat-sifatnya.Penelitian ini dilakukan
melalui proses pengkajian berdaur (Penelitian Tindakan Kelas) yang meliputi
empat tahapan yaitu perencanaan(planning), pelaksanaan(action), observasi
(observation), dan refleksi (reflection).Dari hasil analisis data menunjukan
peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa selama pembelajaran.Pelaksanaan
pembelajaran melalui dua siklus,pada siklus 1 terjadi peningkatan nilai dari ratarata 51,74 menjadi 71,30 sedangkan siklus 2 meningkat lagi dari rata-rata nilai
71,30 menjadi 78,26.
Kata kunci :aktifitas dan hasil belajar,cahaya dan sifat-sifatnya, dan media
cermin

PENDAHULUAN
Mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar merupakan konsep yang
sederhana,maka

seharusnya

siswa

dapat

memahami

materi

pelajaran

tersebut,sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar dengan maksimal.Namun


kenyataan yang terjadi tidak seperti yang diharapkan.Pendidikan IPA di Sekolah
Dasar dianggap oleh siswa sebagai materi yang sulit dan membingungkan.Hal ini
dapat dilihat dari hasil belajar IPA siswa kelas V semester II di SD Negeri 02
Sumurkidang tentang materi pelajaran khususnya Cahaya dan Sifat-Sifatnya
menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi tersebut.Hasil
refleksi dan analisis formatif yang di peroleh siswa selama proses pembelajaran
menunjukan penguasaan materi sangat rendah dari hasil diskusi dengan teman
sejawat terungkap beberapa masalah :a)Pemberian pembelajaran IPA hanya
bersifat hafalan-hafalan saja, tanpa pengertian, tanpa melibatkan siswa dalam
pembelajaran;b)Rendahnya

tingkat

pemahaman

siswa

terhadap

materi

pembelajaran;c)Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran;c)Siswa tidak

berani bertanya bila mengalami kesulitan;d)Alat peraga yang digunakan tidak


memadai;e)Rendahnya hasil belajar siswa pada materi cahaya dan sifat-sifatnya.
Melihat aktifitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V semester II SD Negeri
02 Sumurkidang tentang cahaya dan sifat-sifatnya yang masih rendah, maka
diupayakan dengan perbaikan proses pembelajaran sehingga diharapkan akan
meningkatkan aktifitas dan hasil belajar IPA.Oleh karena itu sebaiknya IPA di
Sekolah Dasar ditekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Pengunaan media pembelajaran yang tepat akan membantu siswa dalam
memperoleh nilai yang diharapkan sehingga prestasi belajarnya akan meningkat.
Pembelajaran IPA dilaksanakan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,
bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikanya sebagai kecakapan
hidup.Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak
buruk terhadap lingkungan. Di tingkat Sekolah Dasar ada penekanan pada
pembelajaran Salingtemas ( Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat )
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1)Bagaimanakah cara
penggunaan media cermin dapat meningkatkan aktifitas belajar IPA tentang
cahaya dan sifat-sifatnya dan 2)Apakah melalui penggunaan media cermin dapat
meningkatkan hasil belajar IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya pada peserta
didik kelas V SD Negeri 02 Sumurkidang semester II tahun pelajaran 2015/2016.
Tujuan penelitian melalui Penelitian Tindakan Kelas ini adalah a.Untuk
meningkatkan aktifitas belajar IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya pada peserta
didik kelas V SD Negeri 02 Sumurkidang semester II tahun pelajaran 2015/2016. .
b.Untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya pada
peserta didik kelas V SD Negeri 02 Sumurkidang semester II tahun pelajaran
2015/2016.
Manfaat Penelitian ini diantaranya :dapat meningkatnya aktifitas dan hasil
belajar IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya pada peserta didik kelas V SD
Negeri 02 Sumurkidang semester II tahun pelajaran 2015/2016.Selain itu guru
dapat memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya,guna meningkatkan kualitas
pembelajaran serta guru dapat berkembang secara professional karena dapat

menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang


dikelolanya.

DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN


Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah suatu proses psikologis, yaitu perubahan perilaku siswa, baik
berupa pengetahuan, sikap, ataupun keterampilan.Belajar menurut Skinner ( Dinn
Wahyudin, 2006 : 3.31 ) adalah perubahan tingkah laku. Pada saat orang belajar,
maka responnya menjadi lebih baik, sebaliknya jika orang tidak belajar, maka
responnya cenderung menurun.
Menurut Piaget ( Dinn Wahyudin, 2006: 3.32 ) belajar bersifat individual,
artinya proses belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya.
Perkembangan individu dilaksanakan bertahap sesuai dengan perkembangan
intelektual dan usia. Secara umum perkembangan intelektual melalui empat tahap
utama yaitu : sensori motor pada usia 0-1 tahun, pra operasional pada usia 2-7
tahun, operasional konkrit 7-11 tahun, dan operasional formal pada 11 tahun ke
atas.Gagne ( 1985 ), mengartikan belajar yaitu suatu perubahan dalam
kemampuan manusia yang bertahan dalam waktu yang lama dan yang tidak
berasal dari proses pertumbuhan ( Thulus Hidayat, 1992:4 ).

Berdasarkan

pengertian belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar yaitu suatu usaha
yang dilakukan seseorang dengan bantuan orang lain untuk mendapatkan
perubahan tingkah laku yang berguna bagi dirinya secara positif.
Pembelajaran merupakan satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah.
Kegiatan berpusat pada siswa. Dalam pasal 1 butir 20 Undang-undang RI No 20
Tahun 2003 pembelajaran dapat diartikan suatu proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan
menurut Gagne, Briggs, dan Wager ( Udin S.Winataputra, 2008 : 1.19)
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan
terjadinya proses belajar pada siswa.Jadi pembelajaran merupaka suatu proses
kegiatan belajar peserta didik dengan guru dan sumber belajar di lingkungan
belajar

Media Pembelajaran IPA


Menurut Nea ( Hernawan, 2008: 11.18 ) media pembelajaran sebagai sarana
komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar termasuk
perangkat kerasnya. Wilbur Schramm ( Hernawan, 2008: 11.18 ) mendefinisikan
media pembelajaran sebagai teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan pembelajaran.
Menurut Rudi Susilana (

Rahadi, 2003: 66 ) menjelaskan media

pembelajaran digunakan dalam pembelajaran harus memperhatikan hal-hal


berikut :1)Tujuan pembelajaran. 2)Situasi belajar. 3)Kemudahan. 4)Ekonomis.
5)Fleksibilitas.6)Kepraktisan dan kesederhanaan.7)Kemampuan guru.Jadi media
pembelajaran merupakan sarana komunikasi yang digunakan untuk kepentingan
pembelajaran.
Macam-Macam Media
Schramm ( Hermawan, 2008 : 11.19 ) mengklasifkasikan media menjadi dua
jenis, yaitu media sederhana dan media canggih. Sedangkan menurut Bretz (
Hermawan, 2008 : 11.19 ) menggolongkan media ke dalam kelompok media
cetak, media audio, media visual diam, media visual gerak, media audiovisual
diam, dan media audiovisual gerak.
Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media menurut Karti Soeharto,dkk adalah :1)Pada mulanya media
berfungsi sebagai alat bantu mengajar;2)Dengan masuknya audio-visual
instruction

,media

berfungsi

memberikan

pengalaman

konkret

kepada

siswa;3)Munculnya teori komunikasi menyebabkan media mempunyai fungsi


sebagai alat penyalur pesan/informasi belajar;4)Adanya penggunaan pendekatan
sistem dalam pembelajaran,media berfungsi sebagai bagian integral dalam
program pembelajaran;5)Akhirnya media bukan sekedar berfungsi sebagai peraga
bagi guru tetapi pembawa informasi pesan pembelajaran yang dibutuhkan siswa.
Bentuk Media Pembelajaran
Berdasarkan fungsinya media pembelajaran dapat berbentuk alat peraga atau
media benda konkret dan sarana..Benda asli adalah benda yang sebenarnya ,media
yang membantu pengalaman nyata peserta didik(Mulyani Sumantri dan Johar

premana,1998: 187) jadi,media benda konkret adalah media pembelajaran yang


berasal dari benda-benda nyata yang banyak dikenal siswa dan mudah didapatkan.
Fungsi media asli (Mulyani Sumantri dan Johar Permana,1998:202)yaitu memberi
pengalaman nyata dalam kehidupan dan menarik minat belajar.Media yang
digunakan berupa media visual yang artinya media yang hanya dapat dilihat
dengan

menggunakan

indera

penglihatan,

berupa

cermin

yang

dapat

meningkatkan prestasi dan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang
cahaya dan sifat-sifatnya.
Kerangka Berpikir
Berdasarkan kondisi awal pada peserta didik kelas V SD Negeri 02
Sumurkidang semester II tahun pelajaran 2015/2016 bahwa aktifitas dan hasil
belajar siswa rendah .Hal ini dikarenakan guru dalam melakukan pembelajaran
dengan metode ceramah tanpa disertai dengan media pembelajaran.Kondisi ini
yang mengakibatkan siswa merasa bosan dan kurang tertarik dengan pembelajaran
IPA akibatnya aktifitas dan hasil belajar siswa secara klasikal belum
memuaskan.Untuk itu penulis melakukan penelitian mencoba menggunakan
media cermin untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar IPA tentang cahaya
dan sifat-sifatnya pada siswa kelas V semester II .
Pada siklus I peneliti mencoba menggunakan media cermin agar aktifitas
pembelajaran diharapkan dapat teridentifikasi sehingga meningkatnya aktifitas
belajar diharapkan meningkatkan pula hasil belajar siswa.Sementara pada siklus II
apabila pembelajaran dirasa kurang dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar
siswa maka peneliti berusaha menambahkan interaksi soal berupa tanya jawab
secara langsung sehingga diharapkan siswa dapat tertarik dan terpacu untuk
menjawab soal dengan benar.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atau terkaan
tentang

apa

saja

yang

kita

amati

dalam

usaha

untuk

memahaminya.(S.Nasution,2007: 39).Dalam penelitian tindakan kelas dikenal


dengan hipotesis tindakan yang merupakan jawaban sementara pada kajian teori
dan kerangka berpikir,menjawab perumusan yang diajukan dan merupakan
hipotesis

tindakan bukan merupakan hipotesis penelitian.Adapun hipotesis

tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1)Melalui penggunaan media
cermin dapat meningkatkan aktifitas belajar IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya
pada peserta didik kelas V SD Negeri 02 Sumurkidang semester II tahun pelajaran
2015/2016;2)Melalui penggunaan media cermin dapat meningkatkan hasil belajar
IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya pada peserta didik kelas V SD Negeri 02
Sumurkidang semester II tahun pelajaran 2015/2016.
Indikator dan Kriteria Keberhasilan
Pembelajaran IPA dengan penggunaan media cermin dikatakan berhasil
jika siswa dikatakan memiliki motivasi belajar yang tinggi dalam mengikuti
pembelajaran jika jumlah dari keseluruhan indikator-indikator yang dicapai
minimal 80%,indikator tersebut meliputi ketekunan dalam belajar ,ulet dalam
menghadapi kesulitan ,minat dan ketajaman perhatian dalam belajar ,semangat
dalam mengikuti pelajaran,berprestasi dalam belajar, dan mandiri dalam belajar.
Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswa diukur berdasarkan tuntas belajar klasikal dan nilai ratarata kelas ,adapun penyelesaiannya sebagai berikut :a)Persentase tuntas belajar
klasikal sekurang-kurangnya 75%(minimal 75% siswa yang memperoleh skor
69);b)Rata-rata kelas untuk nilai pos tes sekurang-kurangnya 70.
Performansi guru
Tampilan guru saat pembelajaran atau performansi guru diukur
berdasarkan indikator yang terdapat pada APKG Idan APKG II ,adapun standar
performansi guru yaitu skor perolehan APKG I dan APKG II pada dua pertemuan
yaitu pertemuan pertama dan pertemuan dua 80% atau pada kategori baik sekali

PELAKSANAAN PENELITIAN
Subjek ,Tempat dan Waktu Penelitian
Subyek Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas V SD Negeri 02
Sumurkidang . Siswa kelas V berjumlah 23 orang siswa yang terdiri dari 14 siswa
perempuan dan 9 siswa laki-laki dengan karakteristik dan latar belakang yang
berbeda-beda. Dengan tingkat perekonomian yang rendah maka perhatian
terhadap pendidikan sangat kurang,.Keadaan yang demikian menjadikan

semangat belajar para siswa rendah dan juga menyebabkan kurangnya minat
siswa dalam hal pendidikan.
Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah SD Negeri 02 Sumurkidang .SD Negeri 02
Sumurkidang Memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang kantor,1 perpustakaan serta 1 WC
serta halaman sekolah. Keadaan di atas didukung dengan 1 orang Kepala Sekolah,
dibantu 7 orang guru, dan 1 penjaga sekolah.
Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini mata pelajaran yang diambil adalah eksata yaitu Ilmu
Pengetahuan Alam dengan materi Cahaya dan sifat-sifatnya semester II.Adapun
kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu kelas V SD Negeri 02 Sumurkidang .
Waktu yang digunakan untuk penelitian kurang lebih selama 2 bulan dari
bulan Februari sampai bulan Maret 2016.
TABEL 3.1
WAKTU PENELITIAN
No

Uraian Kegiatan
Februari
1 2 3 4

1.
2.
3.

4.
5.
6.

Bulan
Maret
1 2 3 4

April
1 2 3

Menyusun proposal
tindakan kelas
Menyusun instrumen
Pengumpulan data dan
melaksanakan siklus I ,
siklus II
Analisis data
Pembahasan
Laporan hasil penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Prasiklus
Hasil nilai yang diperoleh pada prasiklus ternyata hasilnya sangat tidak
memuaskan. Rata-rata nilai 51,74 padahal KKM untuk materi ini adalah 65 Dari
23 siswa hanya 5 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM, berarti tingkat
ketuntasan 21,74%, rentang nilai pada tahap ini 30-80.
Tabel 4.0 Nilai yang diperoleh pada prasiklus

X
80
70
60
50
40
30
Jumlah
Rerata
Keterangan :
X = Nilai

F
2
3
4
6
4
4
23

F = Jumlah

FX
160
210
240
300
160
120
1190
51,74
FX = Hasil kali nilai dan jumlah

Diagram 4.0 Nilai IPA prasiklus


Jumlah Siswa

Nilai

Peneliti telah melakukan perbaikan pembelajaran sebanyak dua siklus.


Selanjutnya disampaikan hasil perbaikan masing-masing siklus. Penyampaian
hasil penelitian pada masing-masing siklus akan mencakup penilaian perbaikan
pembelajaran dan prestasi belajar siswa. Dikembangkan dari konsep pengukuran
asesmen ( Zainul & Mulyana, 2003 ) penilaian
menggunakan alat ukur rating scale
dengan tes formatif.

perbaikan pembelajaran

dan pengukuran prestasi belajar siswa

Pada setiap siklus disajikan data hasil observasi perbaikan pembelajaran


yang dilaksanakan, prestasi belajar siswa sesuai dengan hasil tes formatif,
deskripsi tiap-tiap aktifitas dan deskripsi prestasi belajar siswa.
Siklus I
Secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran
siklus I berjalan cukup baik, dengan nilai yang diperoleh rata-ratanya 71,60.
Dimana dari 23 siswa yang mengalami ketuntasan belajajar sebanyak 18 siswa
(78,26%) sedangkan siswa yang belum tuntas hanya 5 siswa (21,74%)
Hasil Pengolahan Data
Sesuai dengan tujuan perbaikan pembelajaran, pada siklus I penulis
melakukan perbaikan sebagai berikut :1)Penyajian materi;2)Partisipasi siswa
dalam

pembelajaran;3)Keaktifan

pembelajaran;4)Pemberian

siswa

kesempatan

dalam

memanfaatkan

berpikir;5)Proses

media

pembelajaran;

6)

Perhatian guru.Sedangkan untuk melihat hasil perbaikan pembelajaran, pada akhir


pembelajaran penulis mengadakan tes formatif.Adapun hasil belajar siswa dalam
perbaikan pembelajaran IPA semester II siklus I di kelas V SD N 02
SumurkidangKecamatan Bantarbolang tercantum dalam tabel berikut.
Tabel 4.1 Nilai yang diperoleh pada siklus 1
X
90
80
70
60
50
Jumlah
Rerata
Keterangan :
X = Nilai

F
2
5
11
4
1
23

F = Jumlah

FX
180
400
770
240
50
1640
71,30
FX = Hasil kali nilai dan jumlah

Diagram 4.1Nilai IPA siklus 1

10

Jumlah
siswa

14
12
10
8
6
4
2
0
50

60

70

80

90

NILAI
Tindak lanjut :
1. Sebanyak 5 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM ( 65 ) dilakukan
perbaikan
2. Sebanyak 18 siswa yang mendapat nilai di atas KKM ( 65 ) dilakukan
pengayaan
Deskripsi Temuan
Pelaksanaan tiap-tiap aktivitas perbaikan pembelajaran yang menjadi pusat
perhatian dalam observasi dapat dideskripsikan sebagai berikut:1)Penyajian
materi cukup baik, pada saat guru menyampaikan penjelasan tentang cahaya dan
sifat-sifatnya dengan memanfaatkan media cermin. Guru secara sistematis dalam
menyajikan materi yaitu dengan mendemonstrasikan cahaya mengenai berbagai
benda;2)Partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat diamati sejak awal, pada
apersepsi siswa antusias untuk menjawab pertanyaan guru. Siswa secara aktif
memperhatikan penjelasan guru;3)Keaktifan siswa dalam memanfaatkan media
pembelajaran sudah bagus dengan ketertarikan siswa pada alat peraga dan
mendemonstrasikannya

di

depan

kelas.

Siswa

dalam

kelompok

besar

menggunakan alat peraga;4)Pemberian kesempatan berfikir pada siswa waktunya

11

cukup. Diberi waktu yang cukup pada saat tanya jawab . Dalam kerja kelompok
waktunya cukup untuk mengerjakan latihan soal. Jadi pemberian waktu untuk
berfikir cukup;5)Proses pembelajaran yang disajikan cukup baik. Dari kegiatan
awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir dapat dilaksanakan sesuai rencana
perbaikan pembelajaran;6)Perhatian guru sudah baik. Perhatian guru sudah merata
keseluruh siswa. Guru tidak membeda-bedakan siswa yang satu dengan yang
lainnya, terlihat dari kegiatan apersepsi, kegiatan inti dan kegiatan akhir guru tetap
konsisten.
Siklus II
Secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran
siklus II berjalan dengan baik, dengan nilai yang diperoleh rata-ratanya 78,26.
Aktifitas siswa dalam pembelajaran mencapai 70,54 %
Hasil Pengolahan Data
Sesuai dengan tujuan perbaikan pembelajaran, pada siklus II penulis
melakukan perbaikan sebagai berikut :1)Penyajian materi;2)Partisipasi siswa
dalam

pembelajaran;

pembelajaran;

3)Keaktifan

4)Pemberian

siswa

kesempatan

dalam

berpikir;

memanfaatkan
5)Proses

media

pembelajaran;

6)Perhatian guru
Sedangkan untuk melihat hasil perbaikan pembelajaran, pada akhir
pembelajaran penulis mengadakan tes formatif.Adapun hasil belajar siswa dalam
perbaikan pembelajaran IPA semester II siklus II di kelas V SD N 02
Sumurkidang dicantumkan dalam tabel berikut:
TABEL 4.2 Nilai yang diperoleh pada siklus 2
X
100
90
80
70
60
Jumlah
Rerata
Keterangan :
X = Nilai

F
2
4
6
10
1
23

FX
200
360
480
700
60
1800
78,26

F = Jumlah FX = Hasil kali nilai dan jumlah

12

Diagram 4.2 Nilai IPA Siklus 2


Jumlah Siswa

Tindak lanjut :
3. Sebanyak 1 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM ( 65 ) dilakukan
perbaikan
4. Sebanyak 22 siswa yang mendapat nilai di atas KKM ( 65 ) dilakukan
pengayaan
Deskripsi Temuan
Pelaksanaan tiap-tiap aktivitas perbaikan pembelajaran yang menjadi pusat
perhatian dalam observasi dapat dideskripsikan sebagai berikut.
1. Penyajian materi cukup baik, pada saat guru membagikan lembaran materi
tentang cahaya dan sifat-sifatnya secara antusias siswa membacanya, dan
pada saat guru menerangkan materi dengan memanfaatkan media cermin.
Guru

secara

sistematis

dalam

menyajikan

materi

yaitu

dengan

mendemonstrasikan cahaya mengenai berbagai benda.


2. Partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat diamati sejak awal, pada
apersepsi siswa antusias untuk menjawab pertanyaan guru. Siswa secara aktif
memperhatikan penjelasan guru. Pada saat guru menggunakan media
pembelajaran beberapa siswa ikut membantu guru mendemonstrasikan. Jadi
keterlibatan siswa dalam pembelajaran sudah baik

13

3. Pemanfaatkan media pembelajaran dalam pembelajaran sudah bagus dengan


ketertarikan siswa pada alat peraga dan mendemonstrasikannya di depan
kelas. Siswa dalam kelompok kecil memanfaatkan media pembelajaran.
4. Pemberian kesempatan berfikir pada siswa waktunya sesuai yang dibutuhkan
siswa. Diberi waktu yang cukup pada saat tanya jawab . Dalam kerja
kelompok waktunya cukup untuk mengerjakan latihan soal. Jadi pemberian
waktu untuk berfikir cukup.
5. Proses pembelajaran yang disajikan sangat menarik. Dari kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan akhir dapat dilaksanakan sesuai rencana perbaikan
pembelajaran. Pada saat pembelajaran terasa hidup dengan selingan humor
dari guru dan siswa aktif di dalamnya. Dengan demikian proses pembelajaran
yang disajikan sangat baik.
6. Perhatian guru sudah merata keseluruh siswa. Pada saat memberikan
penjelasan dan pertanyaan pandangan guru merata ke seluruh siswa Guru
tidak membeda-bedakan siswa yang satu dengan yang lainnya, terlihat dari
kegiatan apersepsi, kegiatan inti dan kegiatan akhir guru tetap konsisten. Saat
guru membimbing siswa kerja kelompok, guru berkeliling dari kelompok
yang satu ke kelompok yang lain.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran yang ditemukan dalam
penelitian di kelas V SD Negeri 02 Sumurkidang dapat dikatakan bahwa
pelaksanaan perbaikan pembelajaran meningkat karena prestasi dan aktifitas
belajar siswa juga meningkat. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan
dengan cukup baik Pada siklus I terjadi peningkatan nilai yang rentang nilainya
berkisar 50-90. Nilai rata-ratanya naik dari 51,74 menjadi 71,30 yang secara
matematis ada kenaikan nilai 19,66. Sedangkan pada siklus II meningkat lagi
dengan rentang nilainya berkisar 60-100. Nilai rata-ratanya naik dari 71,30
menjadi 78,26 yang secara matematis ada kenaikan nilai 6,96.
Peningkatan prestasi belajar siswa kelas V semester II SD N 02
Sumurkidang terjadi karena dalam perbaikan pembelajaran secara konsekuen
penulis melaksanakan aktivitas perbaikan pembelajaran yang dipilih dengan tepat.
Ketepatan pemilihan aktifitas perbaikan pembelajaran tampak dalam kesesuaian

14

antara pelaksanaan masing-masing aktivitas dengan teori yang melandasinya.


Berikut ini penjelasannya :
Penyajian materi pelajaran
Materi pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses
belajar mengajar. Tanpa materi pelajaran proses belajar mengajar tidak akan
berjalan. Ada dua hal pokok dalam penguasaan materi pelajaran yaitu (1)
penguasaan materi pelajaran pokok, (2) penguasaan materi pelajaran pelengkap. (
Djamarah, 2002 : 50 ) Bahan pelajaran adalah salah satu sumber belajar bagi
siswa.
Penyajian materi pelajaran IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya pada SDN
02 Sumurkidangmenggunakan alat peraga benda konkret berupa cermin.Hal ini
dimaksudkan agar dalam pembelajaran dapat memberikan pengalaman nyata bagi
peserta didik.Peserta didik dilibatkan secara langsung

mendemonstrasikan

menggunakan cermin datar,cermin lengkung.Sehingga peserta didik mampu


memahami konsep tentang sifat-sifat cahaya.
Partisipasi siswa dalam pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan siswa sangat dipengaruhi oleh
sikap guru antara lain pemberian motivasi. Pada prinsipnya motivasi merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Untuk dapat
melibatkan siswa dalam demonstrasi diperlukan motivasi yang kuat. Menurut
Suciati ( 2007 ) ada tidaknya motivasi belajar dalam diri siswa akan menentukan
apakah siswa akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran atau bersikap
pasif dan tidak peduli.
Peneliti lebih menitikberatkan pada pemanfaatan /penggunaan media
pembelajaran berupa cermin.karena media cermin memiliki peranan yang penting
dalam pembelajaran IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya.Selain itu peneliti
memberikan motivasi yang cukup pada awal pembelajaran melakukan apersepsi
yang menarik dengan memanfaatkan media cermin untuk semua siswa berkaca
sehingga perhatian siswa terpusat pada pembelajaran dan mereka mengikuti
pelajaran dengan antusias dan bergairah ,tidak ada yang tegang dan suasana kelas
semakin hidup,serta siswa mulai berani bertanya jika mendapat kesulitan.

15

Keaktifan siswa dalam memanfaatkan media pembelajaran menurut Udin


Saripuddin dan Winataputra ( 2002:139 ) menyebutkan bahwa sumbersumber belajar ada lima macam yaitu (1) manusia, (2) buku/perpustakaan, (3)
media masa, (4) alam lingkungan, (5) media pendidikan.
Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu guru
memperkaya wawasan siswa. Aneka macam bentuk dan jenis media pendidikan
yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi siswa.
Peneliti memanfaatkan media pembelajaran benda konkret berupa cermin
agar dalam pembelajaran IPA materi cahaya dan sifat-sifatnya pada SDN 02
Sumurkidang mampu memberikan pengalaman nyata bagi siswa.Keaktifan siswa
dalam memanfaatkan media pembelajaran ditunjukan dengan sebagian siswa
maju

mendemonstrasikan

media

pembelajaran

berupa

cermin.Dengan

dilibatkannya siswa secara aktif diharapkan pembelajaran mampu memberikan


pengalaman secara langsung sehingga pembelajaran akan membekas dan mampu
meningkatkan hasil belajar selain aktifitas belajar siswa.
Pemberian kesempatan berfikir
Pemberian kesempatan berpikir pada siswa dalam bentuk keterlibatan
siswa setiap kegiatan pembelajaran. Pada saat melakukan demonstrasi sangat
dipengaruhi oleh sikap guru antara lain pemberian motivasi. Pada prinsipnya
motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar.
Motivasi ini ditimbulkan oleh peneliti selaku guru dengan memberikan
dorongan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam mendemonstrasikan
media cermin dalam materi cahaya dan sifat-sifatnya,tentunya pengenalan
terhadap siswa secara individu melalui pemanggilan nama siswa untuk bergantian
mendemonstrasikan media pembelajaran sehingga semua siswa terlibat dan dapat
merasakan pengalaman secara langsung penggunaan media cermin dalam
pembelajaran IPA tentang materi cahaya dan sifat-sifatnya pada SDN 02
Sumurkidang
Penyajian proses pembelajaran
Penyajian proses pembelajaran di dalamnya terjadi proses interaktif yang
dikenal dengan nama pendekatan pertanyaan anak, model pembelajaran interaktif
yang dirancang agar siswa bertanya dan kemudian menemukan jawabannya

16

sendiri. Tanya jawab interaktif merupakan suatu model tanya jawab guru kepada
siswa atau sebaliknya agar siswa menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut.
Dengan demikian tanya jawab yang telah dilakukan guru sesuai dengan
model pembelajaran interaktif, dimana siswa menampilkan suatu struktur untuk
pelajaran IPA yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan pertanyaan siswa
sebagai pusatnya.Dimana siswa bereksplorasi untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dengan melakukan demonstrasi penggunaan media pembelajaran
berupa cermin.
Perhatian guru pada siswa
Bentuk dari perhatian guru kepada siswa adalah guru memberikan
pertanyaan untuk dijawab oleh siswa. Sebagaimana model pembelajaran interaktif
yang dikenal dengan nama pendekatan pertanyaan anak, model pembelajaran
interaktif yang dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian menemukan
jawabannya sendiri ( Faire, Cosgrove, 1992 : 24 ).
Selain itu pengenalan guru secara individu terhadap siswa juga merupakan
bentuk perhatian guru yang sangat penting,hal ini dapat memotivasi siswa dalam
proses pembelajaran,sehingga siswa terlibat secara aktif di dalamnya.Dalam hal
ini peneliti selaku guru menyebutkan nama siswa satu per satu secara acak untuk
menjawab pertanyaan atau menyuruh siswa maju untuk terlibat aktif dalam proses
pembelajaran mendemonstrasikan media pembelajaran berupa cermin pada
pelajaran IPA tentang materi cahaya dan sifat-sifatnya pada SDN 02
Sumurkidang.Dengan demikian siswa merasa memiliki kepercayaan diri karena
diberi kesemptan yang sama sehingga timbul motivasi dalam diri untuk terlibat
aktif dalam pembelajaran tersebut.
Dari keenam aktivitas perbaikan pembelajaran yang dipilih oleh peneliti
mampu meningkatkan aktivitas pembelajaran IPA tentang cahaya dan sifatsifatnya pada peserta didik kelas V SD Negeri 02 Sumurkidang semester II tahun
pelajaran 2015/2016, terbukti pada siklus I aktivitas siswa hanya 65,06%
sedangkan pada siklus II menjadi 72,73% .Sehingga secara sistematis terjadi
kenaikan aktivitas pembelajaran siswa 7,67%.Hal ini tentunya berpengaruh pada
peningkatan hasil belajar IPA semester II tentang cahaya dan sifat-sifatnya pada
siswa SD Negeri 02 Sumurkidang .

17

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT


Simpulan
Setelah melakukan analisis masalah, merencanakan, dan melaksanakan
perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran IPA tentang cahaya dan sifat-sifat
pada peserta didik kelas V SD Negeri 02 Sumurkidang semester II tahun pelajaran
2015/2016 melalui penggunaan media cermin dapat meningkakan aktifitas dan
hasil belajar siswa. Dengan peningkatan sebagai berikut :
1. Prestasi belajar siswa mengalami kenaikan tiap siklus yaitu :
a. Pra siklus nilai rata-rata : 51,74
b. Siklus I nilai rata-rata : 71,30
c. Siklus II nilai rata-rata : 78,26
2. Aktifitas belajar siswa mengalami peningkatan dalam : 1) Penyajian materi,
2) partisipasi siswa dalam pembelajaran, 3) Keaktifan siswa dalam
memanfaatkan media pembelajaran, 4) Pemberian kesempatan berpikir, 5)
Proses pembelajaran 6) Perhatian guru.
Dari aktifitas dan hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dapat
disimpulkan bahwa :
Penggunaan media cermin dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar IPA
tentang cahaya dan sifat-sifatnya pada peserta didik kelas V SD Negeri 02
Sumurkidang semester II tahun pelajaran 2015/2016
Saran dan Tindak Lanjut
Bertolak dari hasil-hasil penelitian yang diperoleh, penulis menyarankan
kepada rekan-rekan guru bahwa dalam pembelajaran IPA agar prestasi dan
aktifitas belajar siswa meningkat, hendaknya:1)Guru mengadakan apersepsi
dalam setiap pembelajaran;2)Guru memilih metode yang tepat agar menunjang
dalam pembelajaran;3)Guru menjelaskan materi pembelajaran secara sistematis
dengan memanfaatkan media pembelajaran;4)Guru membimbing siswa dalam
memanfaatkan alat peraga;5)Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran;6)Guru mengadakan evaluasi.
Di samping itu, karena terbukti Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dapat
meningkakan prestasi belajar siswa, penulis menyarankan rekan-rekan guru
mempelajari dan menerapkan PTK di kelasnya masing-masing.Selain itu

18

pemahaman terhadap PTK dapat ditempuh melalui pertemuan Kelompok Kerja


Guru (KKG) yang selama ini sedang berlangsung,mengikuti seminar-seminar
khusus PTK,studi lanjut dan lain-lain sehingga kita sebagai

guru akan

meningkatkan pengetahuan dan profesionalismenya.


DAFTAR PUSTAKA
Yosaphat Sumantri.(2001). Konsep Dasar IPA 1. Jakarta: Universitas Terbuka
Departemen

Pendidikan

Nasional.(2002).Kamus

Besar

Bahasa

Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka
Asep

Heri

Hernawan,

dkk.(2007).

Pengembangan

kurikulum

dan

Pembelajaran.Jakarta: Universitas Terbuka.


Deny Setiawan.(2007).Komputer dan Media

Pembelajaran.Jakarta:Universitas

Terbuka.
IGAK Wardani, Kuswaya Wihardit.(2007). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:
Universitas Terbuka.
Suciati.(2007). Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Toha, M. Anggoro, dkk.(2007). Metode Penelitian.Jakarta: Universitas Terbuka.
Sutarno, Nono(2008). Materi dan Pembelajaran IPA SD.Jakarta: Universitas
Terbuka.
Udin S. Winataputra, dkk.(2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Вам также может понравиться