Вы находитесь на странице: 1из 32

BAB I

PENDAHULUAN
I.Karakteristik dan gejala gelombang
II.Tujuan :

Mempelajari gejala difraksi gelombang pada dua celah sempit


Mempelajari gejala difraksi gelombang pada sebuah celah sempit
Mempelajari gejala pembiasan gelombang
Mempelajari gejala pemantulan gelombang datar
Mempelajari gejala pemantulan gelombang lengkung.
Mempelajari gejala interferensi dua gelombang yang koheren

III. Alat alat :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

A.

Lempengan penghalang.
Catu daya.
Cermin.
Vibrator.
Satu set tangki riak.
Lampu.
Air.

Latar Belakang Masalah


Perkembangan sains dan teknologi yang semakin pesat serta usaha-usaha untuk
mengatasi dampak-dampak negatifnya di dalam kehidupan menuntut dunia pendidikan
dan pengajar sains untuk lebih berkembang, termasuk pendidikan dan pengajaran
fisika.Fisika diperoleh melalui kerja sama antara pengalaman empiris dan pemikiran
teoritis rasional. Fisika merupakan salah satu cabang dari sains yang mempelajari
struktur materi dan saling antar aksinya serta penggunaan nya dalam kehidupan. Jadi
fisika memilih objek hubungan timbal balik antara zat dan energi.Di dalam fisika kita
menemukan banyak sekali besaran. Besaran merupakn sesuatu yang dapat diukur dan
atau dapat dihitung. Besaran-besran itu selalu dapat dinyatakan dalam kuantitas,
sehingga fisika tidak terlepas dari persoalan mengukur dan menghitung. Akibatnya
matematika dalam fisika memegang peranan yang sangat penting.Fisika berkembang
didukung oleh perkembangan teknologi, demikian pula sebaliknya teknologi bekembang
didukung oleh perkembangan fisika.

Ketika sedang menikmati ombak lautan di pantai, maka kita merasakan gerak
gelombang. Riak-riak di kolam, bunyi musik yang dapat kita dengar, bunyi lain yang
tidak dapat kita dengar, dan lain sebagainya adalah phenomena globing. Globing dapat
terjadi apabila suatu sistem diganggu dari posisi kesetimbangannya dan bila gangguan itu
dapat merambat atau berjalan dari satu daerah sistem itu ke daerah sistem lainnya.
Gelombang penting artinya dalam semua cabang ilmu fisika. Dan sesungguhnya konsep
gelombang merupakan salah satu benang pemersatu yang paling penting yang melintasi
seluruh struktur ilmu pengetahuan alam.
Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran yang bergerak terus menerus.
Ada enam gejala umum gelombang, yaitu pemantulan, pembiasan, dispersi, interferensi,
dan polarisasi.Dengan mengamati arah rambat gelombang terhadap arah getarnya,
gelombang dikelompokkan atas: gelombang transversal dan gelombang longitodinal.
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus terhadap arah
getarnya, sedangkan gelombang longitodinal adalah gelombang yang arah rambatnya
searah dengan arah getarnya.
Dengan mengamati perlu atau tidaknya medium perambatan gelombang,
gelombang dikelompokkan menjadi: gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang didalam perambatannya
memerlukan medium perantara. Hampir semua gelombang merupakan gelombang
mekanik.Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang didalam perambatannya
tidak memerlukan medium perantara. Contoh : sinar gamma (), sinar X, sinar ultra violet,
cahaya tampak, infra merah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio.

Bertolak dari uraian-uraian tadi, maka dirasa perlu adanya penelitian yang
berkaitan dengan fenomena gelombang, bagaimana sifat-sifat gelombang, dan alat apa saja
yang menggunakan prinsip fenomena gelombang contohnya seperti tangki riak atau tangki
gelombang.
B.

Perumusan Masalah
Masalah yang ingin dibahas melalui hasil eksperimen ini adalah:
a.

Gelombang Mekanik
1. Bagaimanakah gejala pemantulan gelombang datar yang dihasilkan oleh
pembangkit gelombang pada tangki riak?
2. Bagaimanakah gejala pemantulan gelombang lengkung yang dihasilkan oleh
pembangkit gelmbang pada tangki riak?
3. Bagaimanakah gejala pembiasan gelombang?
4. Bagaimanakah gejala difraksi gelombang pada sebuah celah sempit?
5. Bagaimanakah gejala difraksi gelombang pada dua celah sempit?

6. Bagaimanakah gejala interferensi dua gelombang koheren?


b.

Gelombang Elektromagnetik
1. Bagaimanakah gejala difraksi gelombang elektromagnetik pada satu celah sempit?
2. Bagaimanakah gejala difraksi gelombang elektromagnetik pada dua celah sempit?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.

Penelitian eksperimental
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada
gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu
gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit
(gelombang tranversal) atau menghitung jarak antara satu rapatan dengan satu
renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang
ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.
Dengan mengamati arah rambat gelombang terhadap arah getarnya, gelombang
dikelompokkan atas: gelombang transversal dan gelombang longitodinal. Gelombang
transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus terhadap arah getarnya,
sedangkan gelombang longitodinal adalah gelombang yang arah rambatnya searah
dengan arah getarnya.

Menurut amplitudo dan fasenya gelombang dibedakan menjadi 2


yaitu: gelombang berjalan dan gelombang diam. Gelombang berjalan adalah gelombang
yang
amplitudo
dan
fasenya
sama
di
setiap
titik
yang
dilalui
gelombang. Sedangkan gelombang diam (stasioner) adalah gelombang yang amplitudo
dan fasenya berubah (tidak sama) di setiap titik yang dilalui gelombang.
Dengan mengamati perlu atau tidaknya medium perambatan gelombang,
gelombang dikelompokkan menjadi: gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang didalam perambatannya
memerlukan medium perantara. Hampir semua gelombang merupakan gelombang
mekanik.Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang didalam perambatannya
tidak memerlukan medium perantara. Contoh : sinar gamma (), sinar X, sinar ultra violet,
cahaya tampak, infra merah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio.

B.

Tangki Riak

Gambar tangki riak


Gelombang permukaan air mudah kita amati dengan menggunakan tangki riak
atau tangki gelombang. Dasar tangki riak terbuat bahan kaca. Tepi-tepi tangki dilapisi
karet busa atau logam berlubang untuk menjaga pemantulan gelombang dari samping
agar tidak menghamburkan pola-pola gelombang yang berbentuk layar. Sebuah motor
yang diletakkan diatas batang penggetar akan menggetarkan batang penggetar. Pada
batang penggetar ditempelkan pembangkit gelombang. Ada dua jenis pembangkit
gelombang, yaitu pembangkit keping sebagai pembangkit gelombang lurus dan
pembangkit bola sebagai pembangkit gelombang lingkaran atau lengkung. Frekuensi
gelombang dapat diatur (diubah-ubah) dengan cara mengatur kecepatan motor. Pola-pola
gelombang yang dihasilkan diproyeksikan pada layar yang diletakkan dibaha tangki.
Puncak dan dasar gelombang akan tampak pada layar sebagai garis-garis terang dan
gelap. (Marten Kanginan, 2004 : 34)
Setiap gelombang merambat dengan arah tertentu. Arah merambat suatu
gelombang disebut sinar gelombang. Sinar gelombang selalu tegak lurus pada permukaan
gelombang datar. Gelombang pada muka gelombang berbentuk garis lurus yang tegak
lurus pada muka gelombang. Sifat gelombang pada muka gelombang lingkaran berbentuk
garis lurus yang berarah radial keluar dari sumber gelombang. (Marten Kanginan, 2004 :
35)

C.

Pemantulan Gelombang
Pemantulan adalah peristiwa dimana gelombang memantul ketika mengenai suatu
penghalang, dan gelombang itu akan dipantulkan kembali oleh penghalangnya.

Gelombang permukaan air dapat berupa gelombang lurus atau gelombang


lingkaran. Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa gelombang lurus tersebut itu
dipantulkan.

Pemantulan gelombang lurus oleh bidang datar.


Bunyi hukum pemantulan yaitu sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r).
Dengan menggunakan hukum pemantulan maka diperoleh banyangan O adalah I. Titik I
adalah sumber gelombang pantul sehingga muka gelombang pantul adalah lingkaranlingkaran yang berpusat di I. Seperti pada gambar :

Gambar pemantulan gelombang lingkaran oleh bidang datar.

Dengan menggunakan hukum pemantulan, bayangan sumber gelombang datang O


adalah I, yang merupakan sumber gelombang pantul.

D.

Pembiasan Gelombang
Pembiasan adalah peristiwa dimana terjadinya pembelokan gelombang. Peristiwa
pembelokan gelombang terjadi karena perubahan panjang gelombang. Perubahan panjang
gelombang terjadi akibat gelombang menjalar atau merambat melalui dua medium yang
berbeda yang mana cepat rambat pada kedua medium itu berbeda. Misalnya gelombang
cahaya dapat merambat dari udara ke air. Di sini, cepat rambat cahaya berbeda. Cepat
rambat cahaya diudara lebih besar daripada cepat rambat cahaya diair. Oleh karena (
) maka panjang gelombang cahaya di udara juga lebih besar dari pada di air.

Perhatikan sebanding dengan v. Makin besar nilai v makin besar pula nilai demikian
juga sebaliknya. Jadi perubahan panjang gelombang dari medium udara ke air ini yang
menyebabkan pembelokan gelombang.

Gambar : pembiasan gelombang dalam tangki riak sewaktu gelombang lurus dating
pada bidang batas antara tempat yang dalam dan tempat yang dangkal.
E.

Difraksi Gelombang
Di dalam medium yang sama, gelombang merambat lurus. Oleh karena itu,
gelombang lurus merambat keseluruh medium dalam bentuk gelombang lurus juga. Hal
itu tidak berlaku jika pada medium di beri penghalang atau rintangan berupa celah. Untuk
ukuran celah yang tepat, gelombang yang datang dapat melentur setelah melalui celah
tersebut. Lenturan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah
dinamanakan Difraksi gelombang. Difraksi gelombang adalah pembelokan gelombang
disebabkan oleh celah. ( Halliday dan Resnick, 1992 : 690)
Sifat umum dari gelombang diantaranya dapat mengalami kelenturan (difraksi).
Maka gelombang permukaan iar pun dapat mengalami kelenturan. (Kamajaya dan
Suadana, 1987 ; 224).
Difraksi terjadi kalau gelombang melalui celah sempit terpisah sejajar satu sama
lain pada jarak yang selalu sama. Celah-celah yang demikian disebut kisi. (Nyoman
Kertiasa, 1995 : 169)

Gambar a: Difraksi celah lebar)

(Gambar b: Difraksi celah sempit)

Difraksi celah tunggal


Pola difraksi yang disebabkan oleh celah tunggal dapat dijelaskan menurut prinsip
Christian Huygens (1629-1695).
Menurut prinsip Huygens, tiap bagian celah berlaku sebagai sebuah sumber
gelombang. Dengan demikian, gelombang daru satu bagian celah berinterferensi
(berpaduan) dengan gelombang dari bagian lainnya, dan intensitasnya pada layar
bergantung pada arah .
Atau secara umum dapat dinyatakan bahwa :
Difraksi pada Kisi
Jika seberkas cahaya monokromatis dilewatkan pada kisi, pola difraksi yng dihasilkan
pada layar berupa garis terang dan garis gelap yang silih berganti.
Semakin banyak celah pada sebuah kisi yang mempunyai lebar sama, semakin tajam pula
pola difraksinya. (Kamajaya, 2003 : 214)

F.

Interferensi gelombang
Kita telah mengetahui jika pada suatu gelombang bertemu dua buah gelombang
maka resultan gelombang di tempat tersebut sama dengan jumlah dari kedua gelombang
tersebut. Ini disebut prinsip superposisi linier. Gelombang-gelombang yang berpadu akan
mempengaruhi medium. Nah pengaruh yang ditimbulkan oleh gelombang-gelombang
terpadu tersebut disebut interferensi gelombang.
Syarat agar terjadi interferensi pada gelombang permukaan air adalah kedua
sumber geratan harus bergetar serentak (memiliki fase sama) dengan amplitude dan
frekuensi yang sama. Dua sumber getar yang memiliki fase, amplitude, dan frekuensi
yang sama dinamakan koheren. Dua sumber koheren yang hanya dapat dihasilkan dari
satu sumber getar. Pada tangki riak, dua sumber koheren adalah dua pembangkit
gelombang berbentuk bola yang digetarkan oleh suatu batang penggetar. Maka
gelombang yang dihasilkan pembangkit bola berbentuk lingkaran.
Akibat interferensi antara dua gelombang permukaan air, tampak pola gelombang
yang tampak pada gambar.

Gambar interferensi dua gelombang permukaan air


BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
Gelombang Mekanik
1. Mempelajari gejala pemantulan gelombang datar.
2. Mempelajari gejala pemantulan gelombang lengkung.
3. Mempelajari gejala pembiasan.
4. Mempelajari gejala difraksi gelombang pada sebuah celah sempit.
5. Mempelajari gejala difraksi gelombang pada dua celah sempit.
6. Mempelajari gejala interferensi gelombang koheren.
Gelombang Elektromagnetik
1. Mempelajari gejala difraksi sebuah celah pada gelombang mikro 3 cm.
2. Mempelajari gejala difraksi dua buah celah pada gelombang mikro 3 cm.

B.

Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat:
1. Menambah wawasan bagi peneliti.
2. Menjadi bahan masukan bagi dosen maupun guru pengjar fisika dalam kegiatan
belajar mengajar.
3. Menambah wawasan bagi asisten dosen dan pembimbing praktikum fisika dasar
dalam mengevaluasi hasil pecobaan praktokan terutama tentang gelombang.

BAB IV
METODE PENELITIAN
A.

Identifikasi Variabel

Variabel Bebas

: lebah celah (x)

Variabel Kontrol

: sudut ()

B.

Variabel Respon

: panjang gelombang (), frekuensi (f)

Definisi Operasional Variabel


1. Lebar celah (x) adalah lebarnya celah penghalang dengan satuan (m).
2. Panjang Gelombang
) adalah panjang satu gelombang sama dengan jarak yang
ditempuh dalam waktu satu periode dengan satuan (m)
3. Frekuensi (f) adalah jumlah getaran yang dilakukan oleh sistem dalam satu detik
dengan satuan (Hz).
4. Sudut () adalah suatu jarak yang dibentuk dari kedudukan mula-mula sampai menuju
kedudukan yang baru.

C.

Alat dan Bahan

a. Gelombang Mekanik (Tangki Riak)


1. Catu daya

: 1 buah

2. Tangki riak

: 1 set

3. Audio generator

: 1 buah

4. Pengeras suara

: 1 buah

5. Kuping penghalang gelombang lengkung

: 1 buah

6. Kuping penghalang panjang

: 2 buah

7. Kabel penhubung hitam

: 1 buah

8. Kabel penghubung merah

: 1 buah

b. Gelombang Elektromagnetik
(Pemancar dan Penerima Gelombang Mikro 3cm)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
D.

Pemancar (Tx)
Penerima (Rx)
Pemumpu plastik (PNP)
Plat Aluminium 210 x 210 mm (PAB)
Plat Aluminium 60 x 210 mm (PAK)
Plat Plastik 210 x 210 mm (PP)
Kisi-kisi batang logam
Penggasis 100 cm
Busur besar

Teknik Pengumpulan Data


a. Gelombang Mekanik
Percobaan pemantulan gelombang datar.
1. Menyusun alat seperti di bawah ini

: 1 buah
: 1 buah
: 3 buah
: 2 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah

(Gamabar 1.1: Tangki riak gelombang datar)

2. Menghidupkan catu-daya (ON).


3. Menghidupkan audio generator (ON).
4. Mengadakan pengturan seperlunya pada audio generator sehingga gelombang
permukaan air terlihat dengan jelas.
5. Mengamati pola gelombang sebelum dan sesudah dipantulkan dan gambarkan hasil
pengamatan anda pada kolom di bawa ini, dan setelah selesai matikanlah audio
generator.

Percobaan pemantulan gelombang lengkung.


1. Menyusun alat seperti dibawah ini.

(Gambar 1.2: Tangki riak gelombang lengkung)


2. Menghidupkan catu-daya (ON).
3. Menghidupkan audio generator (ON).
4. Mengadakan pengturan seperlunya pada audio generator sehingga gelombang
permukaan air terlihat dengan jelas.
5. Menggambarkan data pengamatan berupa pola gelombang. Pada tabel pengamatan.
6. Matikanlah audio generator.
7. Memasang penghalang gelombang melengkung pada jarak 10cm dari pembangkit
gelombang.
8. Menghidupkan audio generator dan amati pola gelombang datang dan gelombang
pantul, kemudian gambarkan pola kedua gelombang tersebut.

9. Mematikan audio generator, kemudian ganti penghalang gelombang melengkung


dengan penghalang gelombang datar panjan.
10.Mengatur letaknya sehingga membentuk sudut 450 terhadap gelombang datar.
11.Menghidupkan audio generator, amati arah gelomabng datang dan pantulnya.

Percobaan pembiasan gelombang.


1. Menyusun alat seperti dibawah ini.

(Gamabar 1.1: Tangki riak gelombang datar)


1. Menghidupkan catu-daya (ON).
3. Menghiduokan audio generator (ON).
4. Mengadakan pengturan seperlunya pada audio generator sehingga gelombang
permukaan air terlihat dengan jelas.
5. Menggambarkan data pengamatan berupa pola gelombang. Pada tabel pengamatan.
6. Mematikan audio generator.
7. Memasang pembias dari kaca di depan pambangkit gelombang datar.
8. Mengatur tinggi permukaan air pada pembias dari kaca dengan cara menambah /
mengurangi air pada tangki riak.
9. Menghidupkan audio generator, atur kembali kedudukan pembangkit gelombang
dengan memutar baut pada tangnki pembangkit gelombang hingga terlihat gelombang
dengan jelas.
10. Menggambarkan hasil pengamatan pola gelombang pada tabel pengamatan.

Percobaan difraksi gelombang pada sebuah celah sempit.


1. Menyusun alat seperti dibawah ini.

(Gamabar 1.1: Tangki riak gelombang datar)


2. Menghidupkan catu-daya (ON).
3. Menghidupkan audio generator (ON).
4. Mengadakan pengturan seperlunya pada audio generator sehingga gelombang
permukaan air terlihat dengan jelas.
5. Menggambarkan data pengamatan berupa pola gelombang. Pada tabel pengamatan.
6. Mematikan audio generator.
7. Memasang kedua keping penghalang sedemikian rupa sehingga terdapat sebuah celah
sekitar diantara keduanya (Sekitar 5mm)
8. Mnghidupkan lagi audio generator (ON).
9. Mengamati dan menggambar pola gelombang yang keluar dari celah penghalang pada
kolom hasil pengamatan.

Percobaan difraksi gelombang pada dua celah sempit.


1.

Menyusun alat seperti dibawah ini.

(Gamabar 1.1: Tangki riak gelombang datar)


2. Menghidupkan catu-daya (ON).
3. Menhidupkan audio generator (ON).
4. Mengadakan pengturan seperlunya pada audio generator sehingga gelombang
permukaan air terlihat dengan jelas.
5. Menggambarkan data pengamatan berupa pola gelombang. Pada tabel pengamatan.
6. Mematikan audio generator.
7. Memasang ketiga keping penghalang dengan keping penghalang pendek terletak
di tengah sedemikian rupa sehingga terdapat dua celah sempit.(mengusahakan tidak
terlalu jauh dengan pembangkit gelombang).

8. Mnghidupkan lagi audio generator (ON).


9. Mengamati dan menggambar pola gelombang yang keluar dari celah penghalang pada
kolom hasil pengamatan.

Percobaan interferensi dua gelombang koheren.


1. Menyusun alat seperti dibawah ini.

(Gamabar 1.1: Tangki riak gelombang koheren)


2. Menghidupkan catu-daya (ON).
3. Menghidupkan audio generator (ON).
4. Mengadakan pengturan seperlunya pada audio generator sehingga gelombang
permukaan air terlihat dengan jelas.
5. Menggambar hasil pengamatan pola gelombang pada kolom hasil pengamatan.

b. Gelombang Elektromagnetik
Percobaan Difraksi Celah

1. Meletakkan 2 buah plat Aluminium dengan membentuk X selebar 3 cm.


2. Meletakkan pemancar Tx sejauh 50 cm dari tengah-tengah.
3. Meletakkan penerima Rx sejauh 50 cm dari tengah-tengah celah dengan ARx
berhadapan dengan ATx dari Tx.
4. Mengamati penunjukan PD dan mencatat hasilnya.
5. Menggerakkan penerima Rx kearah I (lihat gambar) sampai jarum menunjukkan
harga minimum pertama.
6. Mencatat sudut yang dibentuk dengan kedudukan Rx mula-mula (
.
7. Menggerakkan penerima Rx kea rah II sampai jarum PD menunjukkan harga
minimum pertama, mencatat sudut yang dibentuk dengan kedudukam R mula-mula (

selama melakukan langkah (e) dan (f) mengusahakan agar jarak Rx terhadap
celah tetap 50 cm.
8. Adakah perbedaan harga sudut

dan

mengapa ?

9. Dengan menggunakan rumus ;

10.

Mengulangi langkah

(a) sampai dengan langkah (i) dengan mengubah lebar daerah celah x menjadi 1,5 cm.
11. Membuat kesimpulan dari percobaan ini, dan peristiwa apa yang dapat ditunjukkan oleh
percobaan ini.
Percobaan Young

1.

Meletakkan plat Aluminium besar dan plat Aluminium kecil sehingga membentuk
celah seperti pada gambar.
2.
Meletakkan pemancar Tx dan Penerima Rx dengan jarak seperti yang ditunjukkan
oleh gambar.
3.
Mencatat penunjukkan PD.
4.
Menggerakkan penerima Rx kearah I (lihat gambar) sampai jarum PD menunjukkan
harga minimum pertama; mencatat sudut yang dibentuk dengan kedudukan Rx mulamula (
.
5.

Menggerakkan Rx kerah II (lihat gambar) sampai jarum PD menunjuk harga


minimum pertama; mencatat sudut yang dibentuk dengan kedudukam R mula-mula (

6.

Selama melakukan langkah (d) dan langkah (e), mengusaha jarak antara Rx dengan
tengah-tengah plat Aluminium kecil, tidak berubah.
7.
Adakah perbedaan harga sudut
dan
mengapa ?
8.

Dengan menggunakan rumus ;

9.
Menghitung panjang gelombang mikro I
10. Membuat kesimpulan dari percobaan ini, dan peristiwa apa yang dapat ditunjukkan
oleh percobaan ini.

BAB IV
HASIL PEMBAHASAN

A.

Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini merupakan data hasil pengukuran yang meliputi:
a. Gelombang Mekanik

Pemantulan gelombang datar.

Bentuk gelombang datar tanpa penghalang gelombang

Bentuk pemantulan gelombang datar setelah diberi penghalang gelombang datar


Keterangan:
Keterangan:
Gelombang datang

Pemantulan gelombang lengkung.

: Gelombang Pantul

Pola pemantulan gelombang lengkung sesudah dipasang penghalang gelombang melengkung.

Bentuk pemantulan gelombang melengkung dengan menggunakan penghalang gelombang


datar panjang.
Keterangan:
Pantul

Gelombang

:Gelombang datang
Pembiasan gelombang.

Bentuk dari pembiasan gelombang dengan menggunakan pembias dari kaca yang
diletakkan tidak jauh dari pusat gelombang.

Difraksi gelombang pada sebuah celah sempit.

Bentuk gelombang datar yang melawati sebuah celah sempit.

Difraksi

dengan dua buah celah sempit

Bentuk difraksi gelombang yang melewati dua celah sempit

Interferensi dua gelombang koheren.

gelombang

Bentuk gejala interferensi dua gelombang koheren

b. Gelombang Elektromagnetik
Spesifikasi alat ukur yang digunakan dalam eksperimen
Tabel 1 : Ketelitian dan ketakpastian mutlak alat ukur
No
.

Nama alat ukur

Ketelitian

Ketakpastian

Simbol

1.

Mistar ukur

0,1 x 10-2 m

0,05 x 10-2 m

2.

Busur Derajat

1. Percobaan Difraksi Celah


Tabel 2 : Data pengukuran terbaik terhadap X, , dan I
X (m)

(3,00 0,05).102

(50,5 0,5)o

(48,5 0,5)o

(1,50 0,05).102

(39,0 0,5)o

(40,0 0,5)o

0,5

I = Pembacaan skala pada jarum penunjuk daya.


2. Percobaan Young
Tabel 3 : Data pengukuran terbaik terhadap X, , dan I
X (m)

(3,00 0,05).102

(25,0 0,5)o

(23,0 0,5)o

I = Pembacaan skala pada jarum penunjuk daya.


B.

Pembahasan
Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan maka diperoleh pembahasan
sebagai berikut:

a.

Gelombang Mekanik
1. Pemantulan gelombang datar.
Penjelasan mengenai pemantulan gelombang datar yaitu pada saat gelombang
datar mengenai permukaan penghalang gelombang datar, maka gelombang yang
dipantulkan oleh penghalang tersebut yaitu berupa gelombang datar itu sendiri. Setelah
tangki riak yang berisi air diberikan gangguan dari alat penggetar sehingga
menimbulkan riak gelombang yang merambat kedinding tangki dan menghasilkan
muka gelombang, dan setelah tangki riak diberilan penghalang panjang maka muka
gelombang itu dipantulkan dan terjadilah pemantulan gelombang permukaan air
yang mana terlihat seperti gambar pada hasil pengamatan. Yang mana gelombang
permukaan air akan dipantulkan oleh penghalang datar dan yang mana pola gelombang
nya akan tetap berbentuk datar dan sudut datang dan sudut pantul sama besar.

2. Pemantulan gelombang lengkung.


Pada pemantulan gelombang lengkung tidak jauh berbeda dengan gelombang
mekanik, hanya saja prosesnya dari pemantulan gelombang lengkung. Akan tetapi
pada pemantulan gelombang lengkung ini menggunakan dua penghalang yaitu
penghalang gelombang lengkung dan penghalang gelombang datar panjang.

Dari hasil pengatan yang kami peroleh yaitu gejala yang terjadi pada penghalang
gelombang melengkung ketika gelombang datar mengenai permukaan penghalang
tersebut akan dipantulkan berupa gelombang melengkung. Sedangkan pada
penghalang gelombang datar panjang yaitu ketika gelombang melengkung mengenai
permukaan penghalang akan dipantulkan berupa gelombang datar. Pada saat
gelombang lengkung itu diberikan penghalang lengkung maka pola gelombang
lengkung akan dipantulkan kembali oleh penghalang sehingga tidak terlihat lagi pola
gelombang dibelakang penghalang, dan gelombang pantulannya juga berbentuk persis
dengan penghalang lengkung.

3. Pembiasan gelombang.

Pembiasan gelombang terjadi pada saat gelombang datar mengenai pembias dari
kaca maka gelombang yang terbentuk berupa glombang-gelombang lebih kecil
dibandingkan dengan gelombang sebelum mengenai pembias tersebut.
Dara hasil pengatan yang kami peroleh yaitu pola gelombang yang
mulanya berupa
gelombang
datar
setelah
melewati
kaca, maka
pola
gelombang tetap saja gelombang datar tetapi hanya kerapatan gelombangnya
saja berubah menjadi lebih rapat atau bisa dikatakan panjang gelombang permukaan
air itu berubah menjadi lebih pendek.
4. Difraksi gelombang pada sebuah celah sempit.
Dari pengamatan yang kami lakukan telah diperolehuntuk gejala difraksi
gelombang sebuah celah sempit yaitu gelombang datar yang melewati sebuah celah
sempit, maka gelombang tersebut akan diteruskan melelui celah sempittersebut dengan
berbentuk gelombang melengkung.

5. Difraksi gelombang pada dua celah sempit.


Dari hasil pengamatan yang kami lakukan pada gejala difraksi gelombang dengan
dua celah sempit hasil pengamatan yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan gejala
difraksi gelombang dengan satu celah sempit yaitu gelombang datar yang melalui
kedua celah sempit akan diteruskan melalaui kedua celah sempit tersebut dengan
membentuk pola gelombang melengkung
6. Interferensi dua gelombang koheren.
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan padapercobaan interferensi dua
gelombang koheren ini, yaitu ketika dua buah gelombang koheren dipadukan menjadi
satu maka akan tampak gelombang-gelombang air tetapi ada juga alur-alur yang
tenang seolah-olah tidak dilalui oleh gelombang, hal ini disebabkan karena adanya
interferensi gelombang

BAB V
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil eksperimen yang telah kami lakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:

a.

Gelombang Mekanik

1.

Gelombang datar yang mengenai permukaan penghalang datar,maka gelombang yang


dipantulkan akan berupa gelombang datar.

2.

Gelombang datar yang mengenai permukaan penghalang lengkung,maka gelombang yang


dipantulkan akan berupa gelombang melengkung.

3.

Gelombang lengkung yang mengenai permukaan penghalang datar,maka gelombang yang


dipantulkan akan berupa gelombang datar.

4.

Gelombang datar yang mengenai pembias dari kaca, gelombang tetap melalui pembias dari
kaca berupa gelombang datar juga.

5.

Gelombang datar yang melewati celah sempit, maka akan diteruskan dalam bentuk
gelombang lengkung.

6.

Gelombang datar yang melewati dua celah sempit, maka akan diteruskan melalui kedua
celah tersebut dan bentuk gelombang lengkung dan akan mengalami interferensi.

7.

Ketika dua buah gelombang koheren dipadukan menjadi satu, maka akan tampak
gelombang air tetapi ada juga alur-alur yang tenang seolah-olah gelombang tidak dilewati
gelombang

B.

Saran
Dari hasil eksperimen yang telah kami lakukan pada gejala gelombang yaitu
pemantulan gelombang datar, pemantulan gelombang lengkung, difraksi gelombang satu
dan dua celah sempit, pembiasan gelombang, dan interferensi gelombang dapat
dikatakan sudah adanya kesesuaian dengan teori dari buku referensi yang kami pelajari.
Sehubungan dengan eksperimen yang telah kami lakukan diharapkan bisa lebih
memahami teori-teori tentang gejala-gejala gelombang yang berlaku secara umum, baik
untuk gelombang mekanik maupun gelombang elektromagnetik.
Sesuai dengan pernyataan Albert Einstein ketika saya tidak mempunyai persoalam
khusus yang harus dipecahkan oleh pikiran saya, saya sering mengumpulkan dan
menyusun kembali bukti-bukti dari teorema matematika dan fisika yang telah lama saya
kenal. Tidak ada maksud dan tujuan lain; itu semata hanyalah kesempatan bagi saya
untuk terus memenuhi kesenangan dan kebutuhan berfikir dari pernyataan Einstein
tersebut maka kami bisa mengenal dan menbuktikan adanya gejala-gejala gelombang
yang sesuai dengan referensi yang telah dipelajari.

DAFTAR PUSTAKA
Marcelo Alonso, Edward J. 1998. Dasar-Dasar Fisika Universitas(Terjemahan). Jakarta :
Erlangga.
Marthen Kanginan. 2006. KTSP Fisika 3a. Jakarta : Erlangga.
Sears, Zemansky.1992. Universitas Physics I. California : Addison Wesley Publishing
Company, Inc.
Sutrisno. 1994. Penelitian Eksperimental. ITB. Bandung.
Tim Penyusun.2004. Fisika 1b. Klaten : Intan Pariwara.
Diposkan oleh TUTY FISIKA di 06.18

A. LATAR BELAKANG

Aktivitas praktikum atau kegiatan penelitian merupakan tugas yang


menyenangkan sekaligus menantang. Tugas ini perlu dilakukan dengan segala
kemampuan. Berdasarkan pengalaman belajar yang dimiliki. Dengan meneliti
dan membuat laporan, pengetahuan kita akan meningkat seiring dengan
pelaksanaan tahap-tahap dalam penelitian. Selain itu, kreativitasmu terutama
dalam penelitian ilmiah akan berkembang.
Gelombang merupakan osilasi (gerak bolak-balik) yang bergerak tanpa
membawa partikel medium (perantara) bersamanya. Dalam kehidupan seharihari terdapat banyak sekali contoh gelombang. Gelombang permukaan air,
gelombang bunyi, gelombang cahaya, gelombang tali, semua itu merupakan
contoh kecil dari gelombang.
Dalam Fisika, gelombang dapat mengalami beberapa gejala. Secara umum
terdapat beberapa gejala gelombang yaitu superposisi, refleksi (pemantulan),
refraksi (pembiasan), interferensi (perpaduan), dispersi, difraksi (pelenturan),
dan polarisasi. Dari semua gejala gelombang tersebut kami melakukan
penelitian gejala refleksi, difraksi dan interferensi gelombang melalui
pengamatan langsung agar lebih memahami uraian atau teori dari materi buku
pelajaran.
Pada pokok bahasan pembelajaran bab I Gejala Gelombang ada
beberapa hal yang menjadi indikator hasil pembelajaran. Salah satu di
antaranya adalah siswa mampu memahami dan menjelaskan pola
pemantulan gelombang (refleksi), pelenturan gelombang (difraksi), dan
penggabungan gelombang (interferensi).
Karena itulah kami membuat laporan penelitian dengan judul Gejala
Refleksi, Difrakasi dan Interferensi Gelombang. Praktikum ini dilaksanakan
dengan mempelajari satu jenis gelombang yaitu gelombang permukaan air,
karena gelombang permukaan air dapat diteliti dengan alat yang sederhana yaitu
tangki riak atau tangki gelombang.

Вам также может понравиться