Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
I.Karakteristik dan gejala gelombang
II.Tujuan :
A.
Lempengan penghalang.
Catu daya.
Cermin.
Vibrator.
Satu set tangki riak.
Lampu.
Air.
Ketika sedang menikmati ombak lautan di pantai, maka kita merasakan gerak
gelombang. Riak-riak di kolam, bunyi musik yang dapat kita dengar, bunyi lain yang
tidak dapat kita dengar, dan lain sebagainya adalah phenomena globing. Globing dapat
terjadi apabila suatu sistem diganggu dari posisi kesetimbangannya dan bila gangguan itu
dapat merambat atau berjalan dari satu daerah sistem itu ke daerah sistem lainnya.
Gelombang penting artinya dalam semua cabang ilmu fisika. Dan sesungguhnya konsep
gelombang merupakan salah satu benang pemersatu yang paling penting yang melintasi
seluruh struktur ilmu pengetahuan alam.
Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran yang bergerak terus menerus.
Ada enam gejala umum gelombang, yaitu pemantulan, pembiasan, dispersi, interferensi,
dan polarisasi.Dengan mengamati arah rambat gelombang terhadap arah getarnya,
gelombang dikelompokkan atas: gelombang transversal dan gelombang longitodinal.
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus terhadap arah
getarnya, sedangkan gelombang longitodinal adalah gelombang yang arah rambatnya
searah dengan arah getarnya.
Dengan mengamati perlu atau tidaknya medium perambatan gelombang,
gelombang dikelompokkan menjadi: gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang didalam perambatannya
memerlukan medium perantara. Hampir semua gelombang merupakan gelombang
mekanik.Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang didalam perambatannya
tidak memerlukan medium perantara. Contoh : sinar gamma (), sinar X, sinar ultra violet,
cahaya tampak, infra merah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio.
Bertolak dari uraian-uraian tadi, maka dirasa perlu adanya penelitian yang
berkaitan dengan fenomena gelombang, bagaimana sifat-sifat gelombang, dan alat apa saja
yang menggunakan prinsip fenomena gelombang contohnya seperti tangki riak atau tangki
gelombang.
B.
Perumusan Masalah
Masalah yang ingin dibahas melalui hasil eksperimen ini adalah:
a.
Gelombang Mekanik
1. Bagaimanakah gejala pemantulan gelombang datar yang dihasilkan oleh
pembangkit gelombang pada tangki riak?
2. Bagaimanakah gejala pemantulan gelombang lengkung yang dihasilkan oleh
pembangkit gelmbang pada tangki riak?
3. Bagaimanakah gejala pembiasan gelombang?
4. Bagaimanakah gejala difraksi gelombang pada sebuah celah sempit?
5. Bagaimanakah gejala difraksi gelombang pada dua celah sempit?
Gelombang Elektromagnetik
1. Bagaimanakah gejala difraksi gelombang elektromagnetik pada satu celah sempit?
2. Bagaimanakah gejala difraksi gelombang elektromagnetik pada dua celah sempit?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Penelitian eksperimental
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada
gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu
gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit
(gelombang tranversal) atau menghitung jarak antara satu rapatan dengan satu
renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang
ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.
Dengan mengamati arah rambat gelombang terhadap arah getarnya, gelombang
dikelompokkan atas: gelombang transversal dan gelombang longitodinal. Gelombang
transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus terhadap arah getarnya,
sedangkan gelombang longitodinal adalah gelombang yang arah rambatnya searah
dengan arah getarnya.
B.
Tangki Riak
C.
Pemantulan Gelombang
Pemantulan adalah peristiwa dimana gelombang memantul ketika mengenai suatu
penghalang, dan gelombang itu akan dipantulkan kembali oleh penghalangnya.
D.
Pembiasan Gelombang
Pembiasan adalah peristiwa dimana terjadinya pembelokan gelombang. Peristiwa
pembelokan gelombang terjadi karena perubahan panjang gelombang. Perubahan panjang
gelombang terjadi akibat gelombang menjalar atau merambat melalui dua medium yang
berbeda yang mana cepat rambat pada kedua medium itu berbeda. Misalnya gelombang
cahaya dapat merambat dari udara ke air. Di sini, cepat rambat cahaya berbeda. Cepat
rambat cahaya diudara lebih besar daripada cepat rambat cahaya diair. Oleh karena (
) maka panjang gelombang cahaya di udara juga lebih besar dari pada di air.
Perhatikan sebanding dengan v. Makin besar nilai v makin besar pula nilai demikian
juga sebaliknya. Jadi perubahan panjang gelombang dari medium udara ke air ini yang
menyebabkan pembelokan gelombang.
Gambar : pembiasan gelombang dalam tangki riak sewaktu gelombang lurus dating
pada bidang batas antara tempat yang dalam dan tempat yang dangkal.
E.
Difraksi Gelombang
Di dalam medium yang sama, gelombang merambat lurus. Oleh karena itu,
gelombang lurus merambat keseluruh medium dalam bentuk gelombang lurus juga. Hal
itu tidak berlaku jika pada medium di beri penghalang atau rintangan berupa celah. Untuk
ukuran celah yang tepat, gelombang yang datang dapat melentur setelah melalui celah
tersebut. Lenturan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah
dinamanakan Difraksi gelombang. Difraksi gelombang adalah pembelokan gelombang
disebabkan oleh celah. ( Halliday dan Resnick, 1992 : 690)
Sifat umum dari gelombang diantaranya dapat mengalami kelenturan (difraksi).
Maka gelombang permukaan iar pun dapat mengalami kelenturan. (Kamajaya dan
Suadana, 1987 ; 224).
Difraksi terjadi kalau gelombang melalui celah sempit terpisah sejajar satu sama
lain pada jarak yang selalu sama. Celah-celah yang demikian disebut kisi. (Nyoman
Kertiasa, 1995 : 169)
F.
Interferensi gelombang
Kita telah mengetahui jika pada suatu gelombang bertemu dua buah gelombang
maka resultan gelombang di tempat tersebut sama dengan jumlah dari kedua gelombang
tersebut. Ini disebut prinsip superposisi linier. Gelombang-gelombang yang berpadu akan
mempengaruhi medium. Nah pengaruh yang ditimbulkan oleh gelombang-gelombang
terpadu tersebut disebut interferensi gelombang.
Syarat agar terjadi interferensi pada gelombang permukaan air adalah kedua
sumber geratan harus bergetar serentak (memiliki fase sama) dengan amplitude dan
frekuensi yang sama. Dua sumber getar yang memiliki fase, amplitude, dan frekuensi
yang sama dinamakan koheren. Dua sumber koheren yang hanya dapat dihasilkan dari
satu sumber getar. Pada tangki riak, dua sumber koheren adalah dua pembangkit
gelombang berbentuk bola yang digetarkan oleh suatu batang penggetar. Maka
gelombang yang dihasilkan pembangkit bola berbentuk lingkaran.
Akibat interferensi antara dua gelombang permukaan air, tampak pola gelombang
yang tampak pada gambar.
A.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
Gelombang Mekanik
1. Mempelajari gejala pemantulan gelombang datar.
2. Mempelajari gejala pemantulan gelombang lengkung.
3. Mempelajari gejala pembiasan.
4. Mempelajari gejala difraksi gelombang pada sebuah celah sempit.
5. Mempelajari gejala difraksi gelombang pada dua celah sempit.
6. Mempelajari gejala interferensi gelombang koheren.
Gelombang Elektromagnetik
1. Mempelajari gejala difraksi sebuah celah pada gelombang mikro 3 cm.
2. Mempelajari gejala difraksi dua buah celah pada gelombang mikro 3 cm.
B.
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat:
1. Menambah wawasan bagi peneliti.
2. Menjadi bahan masukan bagi dosen maupun guru pengjar fisika dalam kegiatan
belajar mengajar.
3. Menambah wawasan bagi asisten dosen dan pembimbing praktikum fisika dasar
dalam mengevaluasi hasil pecobaan praktokan terutama tentang gelombang.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A.
Identifikasi Variabel
Variabel Bebas
Variabel Kontrol
: sudut ()
B.
Variabel Respon
C.
: 1 buah
2. Tangki riak
: 1 set
3. Audio generator
: 1 buah
4. Pengeras suara
: 1 buah
: 1 buah
: 2 buah
: 1 buah
: 1 buah
b. Gelombang Elektromagnetik
(Pemancar dan Penerima Gelombang Mikro 3cm)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
D.
Pemancar (Tx)
Penerima (Rx)
Pemumpu plastik (PNP)
Plat Aluminium 210 x 210 mm (PAB)
Plat Aluminium 60 x 210 mm (PAK)
Plat Plastik 210 x 210 mm (PP)
Kisi-kisi batang logam
Penggasis 100 cm
Busur besar
: 1 buah
: 1 buah
: 3 buah
: 2 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
b. Gelombang Elektromagnetik
Percobaan Difraksi Celah
selama melakukan langkah (e) dan (f) mengusahakan agar jarak Rx terhadap
celah tetap 50 cm.
8. Adakah perbedaan harga sudut
dan
mengapa ?
10.
Mengulangi langkah
(a) sampai dengan langkah (i) dengan mengubah lebar daerah celah x menjadi 1,5 cm.
11. Membuat kesimpulan dari percobaan ini, dan peristiwa apa yang dapat ditunjukkan oleh
percobaan ini.
Percobaan Young
1.
Meletakkan plat Aluminium besar dan plat Aluminium kecil sehingga membentuk
celah seperti pada gambar.
2.
Meletakkan pemancar Tx dan Penerima Rx dengan jarak seperti yang ditunjukkan
oleh gambar.
3.
Mencatat penunjukkan PD.
4.
Menggerakkan penerima Rx kearah I (lihat gambar) sampai jarum PD menunjukkan
harga minimum pertama; mencatat sudut yang dibentuk dengan kedudukan Rx mulamula (
.
5.
6.
Selama melakukan langkah (d) dan langkah (e), mengusaha jarak antara Rx dengan
tengah-tengah plat Aluminium kecil, tidak berubah.
7.
Adakah perbedaan harga sudut
dan
mengapa ?
8.
9.
Menghitung panjang gelombang mikro I
10. Membuat kesimpulan dari percobaan ini, dan peristiwa apa yang dapat ditunjukkan
oleh percobaan ini.
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini merupakan data hasil pengukuran yang meliputi:
a. Gelombang Mekanik
: Gelombang Pantul
Gelombang
:Gelombang datang
Pembiasan gelombang.
Bentuk dari pembiasan gelombang dengan menggunakan pembias dari kaca yang
diletakkan tidak jauh dari pusat gelombang.
Difraksi
gelombang
b. Gelombang Elektromagnetik
Spesifikasi alat ukur yang digunakan dalam eksperimen
Tabel 1 : Ketelitian dan ketakpastian mutlak alat ukur
No
.
Ketelitian
Ketakpastian
Simbol
1.
Mistar ukur
0,1 x 10-2 m
0,05 x 10-2 m
2.
Busur Derajat
(3,00 0,05).102
(50,5 0,5)o
(48,5 0,5)o
(1,50 0,05).102
(39,0 0,5)o
(40,0 0,5)o
0,5
(3,00 0,05).102
(25,0 0,5)o
(23,0 0,5)o
Pembahasan
Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan maka diperoleh pembahasan
sebagai berikut:
a.
Gelombang Mekanik
1. Pemantulan gelombang datar.
Penjelasan mengenai pemantulan gelombang datar yaitu pada saat gelombang
datar mengenai permukaan penghalang gelombang datar, maka gelombang yang
dipantulkan oleh penghalang tersebut yaitu berupa gelombang datar itu sendiri. Setelah
tangki riak yang berisi air diberikan gangguan dari alat penggetar sehingga
menimbulkan riak gelombang yang merambat kedinding tangki dan menghasilkan
muka gelombang, dan setelah tangki riak diberilan penghalang panjang maka muka
gelombang itu dipantulkan dan terjadilah pemantulan gelombang permukaan air
yang mana terlihat seperti gambar pada hasil pengamatan. Yang mana gelombang
permukaan air akan dipantulkan oleh penghalang datar dan yang mana pola gelombang
nya akan tetap berbentuk datar dan sudut datang dan sudut pantul sama besar.
Dari hasil pengatan yang kami peroleh yaitu gejala yang terjadi pada penghalang
gelombang melengkung ketika gelombang datar mengenai permukaan penghalang
tersebut akan dipantulkan berupa gelombang melengkung. Sedangkan pada
penghalang gelombang datar panjang yaitu ketika gelombang melengkung mengenai
permukaan penghalang akan dipantulkan berupa gelombang datar. Pada saat
gelombang lengkung itu diberikan penghalang lengkung maka pola gelombang
lengkung akan dipantulkan kembali oleh penghalang sehingga tidak terlihat lagi pola
gelombang dibelakang penghalang, dan gelombang pantulannya juga berbentuk persis
dengan penghalang lengkung.
3. Pembiasan gelombang.
Pembiasan gelombang terjadi pada saat gelombang datar mengenai pembias dari
kaca maka gelombang yang terbentuk berupa glombang-gelombang lebih kecil
dibandingkan dengan gelombang sebelum mengenai pembias tersebut.
Dara hasil pengatan yang kami peroleh yaitu pola gelombang yang
mulanya berupa
gelombang
datar
setelah
melewati
kaca, maka
pola
gelombang tetap saja gelombang datar tetapi hanya kerapatan gelombangnya
saja berubah menjadi lebih rapat atau bisa dikatakan panjang gelombang permukaan
air itu berubah menjadi lebih pendek.
4. Difraksi gelombang pada sebuah celah sempit.
Dari pengamatan yang kami lakukan telah diperolehuntuk gejala difraksi
gelombang sebuah celah sempit yaitu gelombang datar yang melewati sebuah celah
sempit, maka gelombang tersebut akan diteruskan melelui celah sempittersebut dengan
berbentuk gelombang melengkung.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil eksperimen yang telah kami lakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
a.
Gelombang Mekanik
1.
2.
3.
4.
Gelombang datar yang mengenai pembias dari kaca, gelombang tetap melalui pembias dari
kaca berupa gelombang datar juga.
5.
Gelombang datar yang melewati celah sempit, maka akan diteruskan dalam bentuk
gelombang lengkung.
6.
Gelombang datar yang melewati dua celah sempit, maka akan diteruskan melalui kedua
celah tersebut dan bentuk gelombang lengkung dan akan mengalami interferensi.
7.
Ketika dua buah gelombang koheren dipadukan menjadi satu, maka akan tampak
gelombang air tetapi ada juga alur-alur yang tenang seolah-olah gelombang tidak dilewati
gelombang
B.
Saran
Dari hasil eksperimen yang telah kami lakukan pada gejala gelombang yaitu
pemantulan gelombang datar, pemantulan gelombang lengkung, difraksi gelombang satu
dan dua celah sempit, pembiasan gelombang, dan interferensi gelombang dapat
dikatakan sudah adanya kesesuaian dengan teori dari buku referensi yang kami pelajari.
Sehubungan dengan eksperimen yang telah kami lakukan diharapkan bisa lebih
memahami teori-teori tentang gejala-gejala gelombang yang berlaku secara umum, baik
untuk gelombang mekanik maupun gelombang elektromagnetik.
Sesuai dengan pernyataan Albert Einstein ketika saya tidak mempunyai persoalam
khusus yang harus dipecahkan oleh pikiran saya, saya sering mengumpulkan dan
menyusun kembali bukti-bukti dari teorema matematika dan fisika yang telah lama saya
kenal. Tidak ada maksud dan tujuan lain; itu semata hanyalah kesempatan bagi saya
untuk terus memenuhi kesenangan dan kebutuhan berfikir dari pernyataan Einstein
tersebut maka kami bisa mengenal dan menbuktikan adanya gejala-gejala gelombang
yang sesuai dengan referensi yang telah dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA
Marcelo Alonso, Edward J. 1998. Dasar-Dasar Fisika Universitas(Terjemahan). Jakarta :
Erlangga.
Marthen Kanginan. 2006. KTSP Fisika 3a. Jakarta : Erlangga.
Sears, Zemansky.1992. Universitas Physics I. California : Addison Wesley Publishing
Company, Inc.
Sutrisno. 1994. Penelitian Eksperimental. ITB. Bandung.
Tim Penyusun.2004. Fisika 1b. Klaten : Intan Pariwara.
Diposkan oleh TUTY FISIKA di 06.18
A. LATAR BELAKANG