Вы находитесь на странице: 1из 7

TUGAS PAHALA 1

MONOPTERUS ALBUS

Disusun Oleh :

WA ODE SITI RAHAYU FATHANAH


K1A1 15 123

DOSEN PENGAMPU : Prof Ma'ruf Kasim S.Pi, M.Si, PhD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2016

MONOPTERUS ALBUS
(BELUT SAWAH)
Salah satu jenis belut yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi
adalah Monopterus Albus (belut sawah). Monopterus albus (belut sawah)
adalah sejenis ikan anggota suku Synbranchidae (belut) dan ordo
Synbranchiiformes, yang berbentuk bulat panjang serta memiliki struktur luar
yang berlendir dan licin. Belut sawah ini dapat dikonsumsi oleh manusia setelah
di olah, baik digoreng, dimasak dengan menggunakan saus yang memiliki rasa
pedas asam, manis atau bahkan bisa pula digoreng renyah sebagai makanan
ringan ataupun keripik. Salah satu indikator pencemaran lingkungan adalah
belut, karena secara ekologi, belut merupakan salah satu jenis hewan yang
mudah beradaptasi. Kerusakan lingkungan yang sangat parah bisa dinilai
dengan lenyapnya belut pada daerah berlumpur, di kali-kali kecil tersebut yang
merupakan tempat hidup belut.
Belut sawah adalah salah satu jenis hewan air tawar dengan struktur
tubuh yang berelndri, licin dan bentuk tubuh yang bulat seperti tabung
memanjang. Anak-anak ikan yang masih kecil adalah makanan belut sawah.
Monopterus albus biasanya hidup di sawah-sawah, di rawa-rawa/lumpur dan di
kali-kali kecil. Di Indonesia sejak tahun 1979, belut mulai dikenal dan digemari,
hingga saat ini belut banyak dibudidayakan dan belut sawah merupakan salah
satu komoditas ekspor di indonesia.
Monopterus albus menjadi predator ganas di lingkungan rawa dan
sawah. Makanannya ikan kecil, cacing, krustasea. Belut ini sangat aktif di
malam hari. oksigen langsung dapat diambil dari udara oleh hewan ini dan
mampu hidup berbulan-bulan tanpa air, asalkan lingkungannya tetap basah.
Hewan ini bahkan mampu menyerap oksigen lewat kulitnya. Lubang berlumpur
adalah kebiasaaannya dan bersarang di dalam dan menunggu mangsa yang
lewat. Kelebihan belut sawah yang lain adalah walaupun berasal dari daerah
tropika, belut sawah diketahui dapat bertahan hidup melewati musim dingin
dengan suhu sangat rendah. Belut sawah membuatnya menjadi hewan yang
dianggap berbahaya bagi lingkungan yang bukan habitatnya karena kombinasi
sifat-sifat yang dimiliki tersebut.
Belut sawah sendiri mempunyai ukuran maksimum adalah 1m, tetapi
pada umumnya dimasyarakat yang banayak dikonsumsi adalah yang paling
panjang berukuran 40 cm. kemudian yang dikonsumsi adalah belut yang tidak
memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang memanjang. Bentuk tubuhnya menyerupai
tabung dengan tubuh licin, tanpa sisik. Warna bervariasi, namun biasanya yang
dikonsumsi adalah belut yang berwarna kecoklatan hingga kelabu.

Belut merupakan hewan hermaprodit, maksudnya adalah hewan


tersebut secara biologis adalah hewan yang memiliki 2 alat/organ kelamin yaitu
jantan dan betina. Dimasa muda merupakan belut betina dan bersarang di
lubang untuk meletakkan telur-telurnya, biasanya belut tersebut melekatkan
telurnya pada busa-busa di air yang dangkal. Jika telur menetas, keluarlah belut
muda yang semuanya betina. Akan tetapi saat usia lebih tua perkembangan
berikutnya,belut tersebut akan berganti kelamin menjadi belut jantan.
Salah satu jenis komoditas ekspor andalan Indonesia adalah belut
sawah (Monopterus albus). Permintaan belut baik di pasar domestik maupun
mancanegara yang cenderung meningkat menjadikan belut sawah menjadi
komoditas ekspor andalan indoensia. Salah satu contohnya saja negara-negara
di kawasan Asia, permintaan akan belut di negara ini dapat mencapai 60 ton
per hari dan hanya terpenuhi 10 persen dari angka tersebut (Kuncoro, 2010;
Muktiani, 2011). Dalam usaha budidaya belut, salah satu aspek penting yang
perlu diperhatikan adalah pakan. Pemberiaan pakan diatur sesuai dengan sifat
hewan untuk memacu pertumbuhan dan akhirnya memperoleh produksi yang
tinggi. Pengusaha belut sawah mempunyai cara agar pertumbuhan belut baik
dan cepat diperlukan pakan yang cocok dengan cara mencari pakan dengan
kandungan protein yang tinggi. Menurut Muktiani (2011) belut merupakan
hewan karnivor yang membutuhkan pakan yang mengandung protein sekitar
65-70%.
A. MORFOLOGI BELUT SAWAH (MONOPTERUS ALBUS)
Belut sawah (monopterus albus memiliki bentuk yang seperti tabung, dan
mempunyai struktur yang licin serta pada beberapa belut sawah mempunyai
sirip diatasnya. Salah satu gambar belut sawah (monopterus albus) :

Sumber : https://www.ilmuhewan.com/biologi-belut-sawah/
Klasifikasi belut sawah (MONOPTERUS ALBUS) adalah sebagai berikut:
Kerajaan

: Animalia

Filum
Kelas
Subkelas
Ordo
Family
Genus
Spesies

: Chordata
: Actinopterygii
: Teleostei
: synbranchiformes
: synbranchidae
: Monopterus
: M. albus

B. ANATOMI BELUT SAWAH (MONOPTERUS ALBUS)


Secara anatomi belut sawpah memiliki bagian tubuh yang di
selubungi oleh kulit yang berelndir, kemudian mempunyai alat
pernafasan pada bagian bawah mulut nya. terlihat seperti gambar berikut
ini :

Sumber : https://www.ilmuhewan.com/klasifikasi-dan-anatomi-belut/
C. PENYEBARAN BELUT SAWAH (MONOPTERUS ALBUS)
Asia Timur dan Asia Tenggara barat. adalah tempat penyebaran belut
sawah. Menurut laporan terbaru, belut sawah telah menghuni rawa-rawa di
Hawaii, Amerika Serikat, dan Georgia bahkan di Florida dan dianggap sebagai
hewan invasif.

D. KANDUNGAN BELUT SAWAH (MONOPTERUS ALBUS)


Setelah dilakukan proses pengolahan,seperti di goreng belut sawah
akan dikonsumsi. Belut sawah (Monopterus albus) merupakan salah satu

jenis ikan air tawar yang banyak dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat.
Belut ini memiliki kandungan gizi (asam amino dan mineral) yang tinggi
serta mengandung kandungan asam lemak tak jenuh sebesar 20%, akan
tetapi proses penggorengan akan mempengaruhi kandungan gizi tersebut.
E. PROSES PENGOLAHAN BELUT SAWAH (MONOPTERUS ALBUS)
Belut merupakan kata yang sudah akrab bagi masyarakat. Jenis ikan ini
dengan mudah dapat ditemukan dikawasan pesawahan, berlumpur dan
pinggir sungai-sungai kecil. Jika kita tidak memperhatikannya secara baik,
Ikan ini ada kesamaan dengan ular kalau sedang berada di atas permukaan
sawah, yaitu bergerak dengan melenggok-lenggokan badannya. ke kanan
dan ke kiri, serta ciri yang utama badannya licin dan berlendir. Meskipun
bentuk badannya yang berbeda, rasa dagingnya yang khas serta
kandungan gizi dan proteinnya yang tinggi sangat dibutuhkan oleh tubuh
kita. Belut mengandung kandungan asam lemak tak jenuh sebesar 20%.
Jenis lemak yang terkandung dalam Belut termasuk Jenis lemak Omega-3
yang mempunyai manfaat antara lain :
-

Mencegah jantung koroner;


Meningkatkan perkembangan otak (Nutrisi 0tak),
Membantu menurunkan tekanan darah tinggi (Hypertensi );
Meringankan penyakit kanker dan ginjal;
Menambah vitalitas dan stamina;
Meningkatkan fungsi mata.

Sejalan dengan perkembangan zaman dan masyarakat yang semakin


meningkatkan pengetahuannya tentang peran protein hewani bagi tubuh,
serta cara pengolahannya yang mudah, Belut mulai populer dan digemari
oleh masyarakat desa maupun perkotaan. Penangkapan secara besarbesaran untuk memenuhi permintaan konsumen menyebabkan populasi
Belut makin hari makin berkurang, apalagi jika cara penangkapan yang
sangat dilarang oleh pemerintah ,seperti diberi kejutan arus listrik dengan
menggunakan accu. Melihat kondisi tersebut, maka harus dicari cara untuk
melestarikannya. Anggota kelompok tani Iwan Hermawan dan Epen
Sukendar dengan binaan seorang PPL Wawan Setiawan SP., berhasil
melakukan usaha pelestarian, Belut melalui berbagai penelitian dan
percobaan selama 8 tahun. Dengan adanya keberhasilan ini, konsumen
tidak harus bergantung pada hasil dari penangkapan liar. Dari segi bisnis
Belut cukup menjanjikan karena permintaan dari dalam dan luar negeri
sampai saat ini belum terpenuhi dan makin hari permintaan jumlahnya
makin meningkat apalagi ada pengakuan dari beberapa negara bahwa Belut

Indonesia khususnya yang berasal dari pulau Jawa mempunyai kualitas


paling tinggi.
Belut sawah (monopterus albus) dapat dimanfaatkan dan diolahmenjadi
keripik. selain di konsumsi sebagai menu makanan, belut juga kerap diolah
menjadi berbagai jenis makanan ringan yang lezat seperti keripik belut.
Keripik belut selama ini menjanjikan keuntungan, karena mengingat disukai
semua lapisan masyarakat, Pembuatan keripik belut cukup sederhana, yaitu
: memilih belut sawah yang masih muda, dipisahkan dari kotorannya,
dibersihkan dengan cara di sepul dan dibilas dengan air bersih, kemudian
ditiriskan lalu dilumuri dengan bumbu (tepung). Setelah itu, digoreng
setengah matang, lalu sampai matang ditiriskan kembali dan jadilah keripik
yang terbuat dari belut sawah.

DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, B. 2010. Budidaya Belut Sistem Organik. Bogor: IPB Press


Muktiani. 2011. Menggeluti
Yogyakarta: Pustaka Baru.

Bisnis

Belut(Seri

Perikanan

Modern).

Mashuri,.Sumarjan dan Z. Abidin. 2012.Pengaruh Jenis Pakan yang


Berbeda Terhadap Pertumbuhan Belut Sawah (Monopterus albus Zuieuw)
Jurnal Perikanan Unram (1):1-7.
Sarwono, B. 1983. Budidaya Belut dan Sidat.Jakarta: Penebar Swadaya

Вам также может понравиться