Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MONOPTERUS ALBUS
Disusun Oleh :
MONOPTERUS ALBUS
(BELUT SAWAH)
Salah satu jenis belut yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi
adalah Monopterus Albus (belut sawah). Monopterus albus (belut sawah)
adalah sejenis ikan anggota suku Synbranchidae (belut) dan ordo
Synbranchiiformes, yang berbentuk bulat panjang serta memiliki struktur luar
yang berlendir dan licin. Belut sawah ini dapat dikonsumsi oleh manusia setelah
di olah, baik digoreng, dimasak dengan menggunakan saus yang memiliki rasa
pedas asam, manis atau bahkan bisa pula digoreng renyah sebagai makanan
ringan ataupun keripik. Salah satu indikator pencemaran lingkungan adalah
belut, karena secara ekologi, belut merupakan salah satu jenis hewan yang
mudah beradaptasi. Kerusakan lingkungan yang sangat parah bisa dinilai
dengan lenyapnya belut pada daerah berlumpur, di kali-kali kecil tersebut yang
merupakan tempat hidup belut.
Belut sawah adalah salah satu jenis hewan air tawar dengan struktur
tubuh yang berelndri, licin dan bentuk tubuh yang bulat seperti tabung
memanjang. Anak-anak ikan yang masih kecil adalah makanan belut sawah.
Monopterus albus biasanya hidup di sawah-sawah, di rawa-rawa/lumpur dan di
kali-kali kecil. Di Indonesia sejak tahun 1979, belut mulai dikenal dan digemari,
hingga saat ini belut banyak dibudidayakan dan belut sawah merupakan salah
satu komoditas ekspor di indonesia.
Monopterus albus menjadi predator ganas di lingkungan rawa dan
sawah. Makanannya ikan kecil, cacing, krustasea. Belut ini sangat aktif di
malam hari. oksigen langsung dapat diambil dari udara oleh hewan ini dan
mampu hidup berbulan-bulan tanpa air, asalkan lingkungannya tetap basah.
Hewan ini bahkan mampu menyerap oksigen lewat kulitnya. Lubang berlumpur
adalah kebiasaaannya dan bersarang di dalam dan menunggu mangsa yang
lewat. Kelebihan belut sawah yang lain adalah walaupun berasal dari daerah
tropika, belut sawah diketahui dapat bertahan hidup melewati musim dingin
dengan suhu sangat rendah. Belut sawah membuatnya menjadi hewan yang
dianggap berbahaya bagi lingkungan yang bukan habitatnya karena kombinasi
sifat-sifat yang dimiliki tersebut.
Belut sawah sendiri mempunyai ukuran maksimum adalah 1m, tetapi
pada umumnya dimasyarakat yang banayak dikonsumsi adalah yang paling
panjang berukuran 40 cm. kemudian yang dikonsumsi adalah belut yang tidak
memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang memanjang. Bentuk tubuhnya menyerupai
tabung dengan tubuh licin, tanpa sisik. Warna bervariasi, namun biasanya yang
dikonsumsi adalah belut yang berwarna kecoklatan hingga kelabu.
Sumber : https://www.ilmuhewan.com/biologi-belut-sawah/
Klasifikasi belut sawah (MONOPTERUS ALBUS) adalah sebagai berikut:
Kerajaan
: Animalia
Filum
Kelas
Subkelas
Ordo
Family
Genus
Spesies
: Chordata
: Actinopterygii
: Teleostei
: synbranchiformes
: synbranchidae
: Monopterus
: M. albus
Sumber : https://www.ilmuhewan.com/klasifikasi-dan-anatomi-belut/
C. PENYEBARAN BELUT SAWAH (MONOPTERUS ALBUS)
Asia Timur dan Asia Tenggara barat. adalah tempat penyebaran belut
sawah. Menurut laporan terbaru, belut sawah telah menghuni rawa-rawa di
Hawaii, Amerika Serikat, dan Georgia bahkan di Florida dan dianggap sebagai
hewan invasif.
jenis ikan air tawar yang banyak dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat.
Belut ini memiliki kandungan gizi (asam amino dan mineral) yang tinggi
serta mengandung kandungan asam lemak tak jenuh sebesar 20%, akan
tetapi proses penggorengan akan mempengaruhi kandungan gizi tersebut.
E. PROSES PENGOLAHAN BELUT SAWAH (MONOPTERUS ALBUS)
Belut merupakan kata yang sudah akrab bagi masyarakat. Jenis ikan ini
dengan mudah dapat ditemukan dikawasan pesawahan, berlumpur dan
pinggir sungai-sungai kecil. Jika kita tidak memperhatikannya secara baik,
Ikan ini ada kesamaan dengan ular kalau sedang berada di atas permukaan
sawah, yaitu bergerak dengan melenggok-lenggokan badannya. ke kanan
dan ke kiri, serta ciri yang utama badannya licin dan berlendir. Meskipun
bentuk badannya yang berbeda, rasa dagingnya yang khas serta
kandungan gizi dan proteinnya yang tinggi sangat dibutuhkan oleh tubuh
kita. Belut mengandung kandungan asam lemak tak jenuh sebesar 20%.
Jenis lemak yang terkandung dalam Belut termasuk Jenis lemak Omega-3
yang mempunyai manfaat antara lain :
-
DAFTAR PUSTAKA
Bisnis
Belut(Seri
Perikanan
Modern).