Вы находитесь на странице: 1из 6

2.

Antena Mikrostrip
Konsep dari radiator mikrostrip pertama kali diperkenalkan oleh

Deschamp pada tahun 1953. Lalu pada tahun 1955 dipatenkan oleh Gutton dan
Baissinot. Antena pertama dikembangkan oleh Howell dan munson sejak saat itu,
penelitian dan pengambangan antena mikrostrip dan susunannya lebih difokuskan
pada beberapa kelebihan seperti ringan, volume yang rendah, murah, kemampuan
diberbagai lingkungan, dan lain-lain. Antena mikrostrip dapat didefinisikan
sebagai salah satu jenis antena yang mempunyai bentuk seperti bilah/potongan
yang mempunyai ukuran sangat kecil/tipis. Secara umum antena mikrostrip terdiri
atas 3 bagian, yaitu patch, substrat, dan ground plane. Patch terletak di atas
substrat, sementara ground plane terletak pada bagian paling bawah.
Antena mikrostrip memiliki beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan
antena gelombang mikro konvensional yang lain dan dapat diaplikasikan pada
jangkauan frekuensi dari 100 MHz 100 GHz. Beberapa kelebihan antena
mikrostrip dibandingkan dengan antena gelombang mikro biasa :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Ringan dan lebih tipis sehingga dapat digunakan dimanapun.


Biaya fabrikasi yang murah dan dapat diproduksi secara masal.
Polarisasi linier dan sirkular dapat dibuat dengan sederhana.
Antena dual-frekuensi dan dual-polarisasi dapat dibuat dengan mudah.
Tidak dibutuhkan rongga apapun di belakang antena.
Dapat diintegrasikan dengan microwave integrated circuit (MIC).
Bentuk dan jaringan yang sesuai dapat dibuat bersama dengan struktur

antena.
8. Bentuknya yang sederhana memudahkan proses perakitan.
9. Tidak memakan biaya besar pada proses pembuatan.
Bagaimanapun

antena

mikrostrip

juga

memiliki

kelemahan

dibandingkan dengan antena gelombang mikro konvensional yaitu :


1.
2.
3.
4.
5.
2.2

Gain yang lebih rendah


Ohmic loss yang besar ada struktur susunannya
Efisiensi yang rendah.
Daya (power) yang rendah.
Radiasi yang berlebih pada proses pencatuan. (Balanis, 1982)
Jenis-jenis antena mikrostrip

bila

Berdasarkan bentuk patch-nya antena mikrostrip terbagi menjadi (Balanis,


1982) :

Antena mikrostrip patch persegi panjang (rectangular).


Antena mikrostrip patch persegi (square).
Antena mikrostrip patch lingkaran (circular).
Antena mikrostrip patch elips (elliptical).
Antena mikrostrip patch segitiga (triangular).
Antena mikrostrip patch circular ring.

Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada Gambar.


2.2.1 Patch Persegi Panjang
digunakan dan mudah untuk dianalisa. Berikut adalah beberapa perhitungan yang
digunakan untuk merancang antena mikrostrip berbentuk persegi panjang :
Menentukan lebar patch (W) :
w=
2f 0

c
( r +1)
2

Dimana c adalah kecepatan cahaya di ruang bebas yaitu sebesar


m/det,

f0

adalah frekuensi kerja dari antena, dan

3 108

adalah konstanta

dielektrik dari bahan substrat. Sedangkan untuk menentukan panjang patch (L)
diperlukan parameter L yang merupakan pertambahan panjang dari L akibat
adanya frigging effect. Pertambahan panjang dari L (L) tersebut dirumuskan
dengan :
W
+0.264)
h

W
reff 0.258 ( +0.8)
h

L=0.412 h
reff +0.3(

Dimana h merupakan tinggi substrat, dan

reff

adalah konstanta

dielektrik relatif yang dirumuskan sebagai :


reff =

r +1 r 1
1
+
(
)
2
2
1+12 h/ W

Dengan demikian panjang patch (L) diberikan oleh :


L=Leff 2 L
Dimana

Leff

merupakan panjang patch efektif yang dapat dirumuskan dengan

(Stutzman, 1998) :
Leff =

c
2 f 0 reff
2.2.2

Patch Lingkaran

Selain patch persegi panjang, patch yang biasa digunakan dan mudah
dianalisa adalah berbentuk lingkaran atau circular patch. Berikut adalah beberapa
perhitungan yang digunakan untuk merancang antena mikrostrip berbentuk
lingkaran. Pertama menentukan radius ditentukan oleh persamaan (1) berikut:
a=

{ [
1+

2h
F
ln
+1.7726
2h
2h

( )

]}

(1)

Keterangan : a = diameter radius circular (cm)


h = ketebalan substrat (mm)
f = fungsi logaritmik elemen peradiasi
r

= konstanta dielektrik substrat (F/m)

Sedangkan fungsi logaritmik dari elemen peradiasi ditenrukan dengan persamaan


(2) :

8.789 10
F=
f r r
Dengan :

(2)
f r = frekuensi resonansi (Mhz)
r

= konstanta dielektrik substrat (F/m)

Beberapa bentuk desain yang melengkapi struktur antena mikrostrip


berupa saluran transmisi saluran penyesuai impedansi, jarak antar elemen
peradiasi, panjang gelombang pada saluran transmisi mikrostrip

( d ) , mengacu

pada sumber-sumber klasik. (Balanis, 1982)


2. 3 Teknik Pencatuan
Teknik

pencatuan

pada

antena

mikrostrip

adalah

teknik

untuk

mentransmisikan energi elektromagnetik ke antena mikrostrip dan teknik


pencatuan merupakan salah satu hal penting dalam menentukan proses
perancangan antena mikrostrip. Antena mikrostrip dapat dicatu dengan beberapa
metode. Metode-metode ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu
terhubung (contacting) dan tidak terhubung (non-contacting) . Pada metode
terhubung, daya RF dicatukan secara langsung ke patch radiator dengan
menggunakan elemen penghubung. Pada metode tidak terhubung, dilakukan
pengkopelan medan elektromagnetik untuk menyalurkan daya di antena saluran
mikrostrip dengan patch. Beberapa teknik pencatuan yang sering digunakan, yaitu
: teknik microstrip line, coaxial probe, aperture coupling dan proximity coupling.
Masing-Masing teknik mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
2.3.1 Electromagnetically Coupled (EMC)
Salah satu kelemahan antena mikrostrip adalah bandwidth yang sempit.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan ini, antara lain
dengan menggunakan substrat yang tebal, dengan menambahkan parasitic agar
mendapat tanggapan resonansi ganda. Kemudian dengan menggunakan saluran
mikrostrip yang dikopel secara proximity pada patch yang terletak pada lapisan di
atas saluran. Dengan posisi saluran catu di atas patch, maka saluran tersebut dapat

dibawa ke bagian bawah antena, sehingga ada dua substrat yang digunakan pada
teknik ini yang berada diatas bidang petanahan , dengan menghilangkan bidang
pentanahan pada substrat yang berada di atas. Geometri antena mikrostrip
menggunakan saluran mikrostrip yang dikopel secaraproximity.
Dua substrat dielektrik akan digunakan jika teknik pencatuan ini diterapkan.
Saluran pencatu terletak diantara dua substrat tersebut dan elemen peradiasi
tereletak pada substrat bagian atas. Keuntungan utama dari teknik pencatuan ini
adalah dapat mengeliminasi radiasi pada elemen pencatu (spurious feed radiation)
dan mampu menghasilkan bandwidth yang tinggi (13%), karena meningkatkan
ketebalan pada patch antena. Pada teknik ini dapat digunakan dua substrat
dielektrik yang berbeda (ketebalan dan konstanta dielektrik substrat), satu untuk
elemen peradiasi dan satu substrat lainnya untuk saluran pencatu.
Substrat bagian atas (upper substrate) yaitu substrat dimana antena
membutuhkan substrat yang relatif lebih tebal dengan nilain konstanta dielektrik
yang relatif kecil. Hal tersebut meningkatkan bandwidth dan performa radiasi dari
anteba. Substrat bagian bawah yaitu substrat dengan saluran pencatu
membutuhkan substrat yang tipis dengan konstanta dielektrik yang relatif lebih
tinggi dari substrat pada bagian atas.
2.3.2 Microstrip Feeding
Saluran transmisi mikrostrip tersusun dari dua konduktor, yaitu
sebuah strip dengan lebar w dan bidang pentanahan, keduanya dipisahkan oleh
suatu substrat yang memiliki permitivitas relatif r dengan tinggi h. Parameter
utama yang penting untuk diketahui pada suatu saluran transmisi adalah
impedansi karakteristiknya Z0. Impedansi karakteristik Z0dari saluran mikrostrip
ditentukan oleh lebar strip (w) dan tinggi substrat (h).
2.3.3 Coaxial Feeding
Coaxial feeding merupakan salah satu teknik pencatuan yang mana
konduktor dalam coaxialnya disematkan pada elemen peradiasi yang konduktor
luarnya terhubung dengan ground plane. Keuntungan menggunakan coaxial
feeding adalah pembuatan yang mudah, mudah dimatchingkan, dan kerugiannya
bandwidthnya sempit serta sulit dimodelkan ketika substractnya sempit.
2.3.4 Aperture Feeding

Dalam teknik ini, Saluran transmisi dipisahkan dari antena menggunakan


sebuah plat konduktor yang mempunyai aperture untuk melewatkan energi ke
antena. Substrate yang diatas dapat dibuat denga permitivitas yang lebih rendah
dari yang dibawah untuk menghasilkan radiasi yang lebih baik. Kerugiannya
adalah sulit untuk disusun/dibuat. (Garg, 2001).

Вам также может понравиться

  • Contoh Soal AM
    Contoh Soal AM
    Документ11 страниц
    Contoh Soal AM
    Saf Ri
    Оценок пока нет
  • Soal Quis 1 JTD 3B
    Soal Quis 1 JTD 3B
    Документ3 страницы
    Soal Quis 1 JTD 3B
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Nyoh Pek en
    Nyoh Pek en
    Документ1 страница
    Nyoh Pek en
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ2 страницы
    Cover
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ18 страниц
    Bab Ii
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Antena
    Antena
    Документ9 страниц
    Antena
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Instalasi Fiber Optik
    Instalasi Fiber Optik
    Документ17 страниц
    Instalasi Fiber Optik
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • JADWAL PEMBERIAN Lansia
    JADWAL PEMBERIAN Lansia
    Документ1 страница
    JADWAL PEMBERIAN Lansia
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Soal Quis 1 JTD 3a
    Soal Quis 1 JTD 3a
    Документ3 страницы
    Soal Quis 1 JTD 3a
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Soal UAS Telekomunikasi Multimedia JTD Asiyah
    Soal UAS Telekomunikasi Multimedia JTD Asiyah
    Документ1 страница
    Soal UAS Telekomunikasi Multimedia JTD Asiyah
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Run Down Acara
    Run Down Acara
    Документ1 страница
    Run Down Acara
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Undangan Lab
    Undangan Lab
    Документ1 страница
    Undangan Lab
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • PPT
    PPT
    Документ34 страницы
    PPT
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Jadwal Piket Posyandu
    Jadwal Piket Posyandu
    Документ1 страница
    Jadwal Piket Posyandu
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Instalasi Fiber Optik
    Instalasi Fiber Optik
    Документ17 страниц
    Instalasi Fiber Optik
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Kabel Conecctor RF
    Kabel Conecctor RF
    Документ2 страницы
    Kabel Conecctor RF
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Jadwal Piket Posyandu Cepiring 6
    Jadwal Piket Posyandu Cepiring 6
    Документ1 страница
    Jadwal Piket Posyandu Cepiring 6
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Irma Rahmawati Prak3 Percb UTS
    Irma Rahmawati Prak3 Percb UTS
    Документ22 страницы
    Irma Rahmawati Prak3 Percb UTS
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Percobaan 1
    Percobaan 1
    Документ6 страниц
    Percobaan 1
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Cara Instalasi Windows XP Pada Vbox
    Cara Instalasi Windows XP Pada Vbox
    Документ16 страниц
    Cara Instalasi Windows XP Pada Vbox
    Bin Haiqal
    Оценок пока нет
  • Laporan Percobaan 1
    Laporan Percobaan 1
    Документ10 страниц
    Laporan Percobaan 1
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Dasar Jaringan Pings
    Dasar Jaringan Pings
    Документ6 страниц
    Dasar Jaringan Pings
    rolansyah
    Оценок пока нет
  • Pen Gant Artel Kom
    Pen Gant Artel Kom
    Документ20 страниц
    Pen Gant Artel Kom
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Percobaan UTS
    Percobaan UTS
    Документ28 страниц
    Percobaan UTS
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Contoh Lamaran
    Contoh Lamaran
    Документ1 страница
    Contoh Lamaran
    Abuzar Ipank Giffari
    Оценок пока нет
  • DDDD DDDD
    DDDD DDDD
    Документ14 страниц
    DDDD DDDD
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • DDDD DDDD
    DDDD DDDD
    Документ14 страниц
    DDDD DDDD
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Lamaran Dosen Kontrak PNM
    Lamaran Dosen Kontrak PNM
    Документ1 страница
    Lamaran Dosen Kontrak PNM
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • DDDD DDDD
    DDDD DDDD
    Документ14 страниц
    DDDD DDDD
    Septriandi
    Оценок пока нет
  • Bahasa Pemrograman Pascal
    Bahasa Pemrograman Pascal
    Документ23 страницы
    Bahasa Pemrograman Pascal
    budi mochamad
    100% (3)