Вы находитесь на странице: 1из 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetic dan
klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat.
Diabetes Mellitus (DM) yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit
yang ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang terusmenerus dan bervariasi, terutama setelah makan. Diabetes mellitus merupakan
keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolic akibat gangguan
hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, dan
pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan
mikroskop elektron. Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun
yang ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal dan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin
secara relatif maupun absolut. Pada umumnya dikenal 2 tipe diabetes, yaitu diabetes
tipe 1 (tergantung insulin), dan diabetes tipe 2 (tidak tergantung insulin). Ada pula
diabetes dalam kehamilan, dan diabetes akibat malnutrisi. Diabetes tipe 1 biasanya
dimulai pada usia anak-anak sedangkan diabetes tipe 2 dimulai pada usia dewasa
pertengahan (40-50 tahun). Kasus diabetes dilaporkan mengalami peningkatan di
berbagai negara berkembang termasuk Indonesia.
Jumlah penderita DM di dunia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003, jumlah penderita
DM mencapai 194 juta jiwa dan diperkirakan meningkat menjadi 333 juta jiwa di
tahun 2025 mendatang, dan setengah dari angka tersebut terjadi di negara
berkembang, termasuk negara Indonesia. Angka kejadian DM di Indonesia
menempati urutan keempat tertinggi di dunia yaitu 8,4 juta jiwa.
DM jika tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan timbulnya
komplikasi pada berbagai organ tubuh seperti mata, jantung, ginjal, pembuluh darah
kaki, syaraf dan lain-lain. Penderita DM dibandingkan dengan penderita non DM
mempunyai kecenderungan 25 kali terjadi buta, 2 kali terjadi penyakit jantung
koroner, 7 kali terjadi gagal ginjal kronik, dan 5 kali menderita ulkus diabetika.

Komplikasi menahun DM di Indonesia terdiri atas neuropati 60%, penyakit jantung


koroner 20,5%, ulkus diabetika 15%, retinopati 10%, dan nefropati 7,1%.
Pada kasus yang kami temui di lapangan, terjadi sesak nafas pada klien
dengan DM sehingga intervensi yang kami lakukan salah satunya adalah pemberian
terapi oksigen. Sesak nafas yang terjadi jika tidak segera ditangani akan berakibat
fatal hingga menyebabkan kematian pada klien. Oleh sebab itu, perawat perlu
memberikan asuhan keperawatan yang tepat guna mengurangi komplikasi yang dapat
timbul akibat DM.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atasdapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
1.3 Tujuan

Apa pengertian Diabetes Militus(DM)?


Apa saja type Diabetes Militus?
Apa saja tanda tanda dan gejala Diabetes Militus?
Apa saja faktor penyebab Diabetes Militus

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang dicapai dari


penelitian ini adalah :
1.
2.
3.
4.

Untuk mengetahui pengertian Diabetes Militus


Untuk mengetahui apa saja type Diabetes Militus
Untuk mengetahui apa saja tanda tanda dan gejala Diabetes Militus
Untuk mengetahui apa saja faktor penyebab Diabetes Militus?

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 DEFINISI
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai
oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan
Suddarth, 2002). Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul
pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula
(glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo,
2002).
Diabetes Melllitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai
kelainan metabolic akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada
membrane basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop electron (Kapita
Selekta Kedokteran jilid 1)

2.2 ETIOLOGI
Etiologi secara umum tergantung dari tipe Diabetes, yaitu :
1. Diabetes Tipe I ( Insulin Dependent Diabetes Melitus / IDDM )
Diabetes yang tergantung insulin yang ditandai oleh penghancuran
sel-sel beta pancreas disebabkan oleh :
a. Faktor Genetic
Penderita DM tidak mewarisi DM tipe 1 itu sendiri tapi mewarisi
suatu predisposisi / kecenderungan genetic ke arah terjadinya DM tipe 1.
Ini ditemukan pada individu yang mempunyai tipe antigen HLA ( Human
Leucocyte Antigen ) tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang
bertanggung jawab atas antigen transplatasi dan proses imun lainnya.
b. Faktor Imunologi
Respon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal
tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggap
seolah-olah sebagai jaringan asing.
c. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses autoimun yang
menimbulkan destruksi sel beta.

2. Diabetes Tipe II (Non Insulin Dependent Diabetes Melitus / NIDDM )


Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan
gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II belum diketahui . Faktor
genetik diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi
insulin . Selain itu terdapat faktor-faktor resiko tertentu yang berhubungan
yaitu :
a. Usia
Resistensi insulin cenderung meningkat pada usia diatas 65 tahun
b. Obesitas
c. Riwayat Keluarga
d. Kelompok etnik
Di Amerika Serikat, golongan hispanik serta penduduk asli amerika
tertentu memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk terjadinya diabetes
tipe II disbanding dengan golongan Afro-Amerika.
2.3 KLASIFIKASI
Klasifikasi DM dan gangguan toleransi glukosa adalah sebagai berikut :
A. Diabetes mellitus
a. DM tipe 1 (tergantung insulin)
b. DM tipe 2 (tidak tergantung insulin)
1) Gemuk
2) Tidak gemuk
B. DM tipe lain yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu
1) Penyakit pancreas
2) Hormonal
3) Obat atau bahan kimia
4) Kelainan reseptor
5) Kelainan genital dan lain-lain
C. Toleransi glukosa terganggu
D. Diabetes Gestasional

2.4 PATHOFISIOLOGI
Dalam keadaan normal, jika terdapat insulin, asupan glukosa / produksi
glukosa yang melebihi kebutuhan kalori akan di simpan sebagai glikogen dalam
sel-sel hati dan sel-sel otot. Proses glikogenesis ini mencegah hiperglikemia
( kadar glukosa darah > 110 mg / dl ). Jika terdapat defisit insulin, empat
perubahan metabolic terjadi menimbulkan hiperglikemi. Empat perubahan itu
adalah :
1. Transport glukosa yang melintasi membran sel berkurang.
2. Glikogenesis berkurang dan tetap terdapat kelebihan glukosa dalam darah.
3. Glikolisis meningkat sehingga dadangan glikogen berkurang dan glukosa hati
dicurahkan ke dalam darah secara terus menerus melebihi kebutuhan.
4. Glukoneogenesis meningkat dan lebih banyak lagi glukosa hati yang tercurah
ke dalam darah dari pemecahan asam amino dan lemak.
Pada DM tipe 1 terdapat ketidak mampuan menghasikan insulin karena
sel-sel beta telah dihancurkan oleh proses autoimun. Akibat produksi glukosa
tidak terukur oleh hati, maka terjadi hiperglikemia. Jika konsentrasi klokosa
dalam darah tinggi, ginjal tidak dapat menyerap semua glukosa, akibatnya
glukosa muncul dalam urine (glukosuria). Ketika glukosa berlebihan
diekskresikan dalam urine disertai pengeluaran cairan dan elektrolit (diuresis
osmotik). Akibat kehilangan cairan berlebihan, pasien akan mengalami
peningkatan berkemih (poli uri) dan rasa haus (polidipsi). Defisiensi insulin juga
mengganggu metabolisme protein dan lemak yang menyebabkan penurunan
berat badan . pasien juga mengalami peningkatan selera makan (polifagi) akibat
penurunan simpanan kalori.gejala lainnya mencakup kelelahan dan kelemahan.
Pada DM tipe 2 terdapat 2 masalah utama yang berhubungan dengan
insulin yaitu resistensi insulin dan ganguan sekresi insulin. Resistensi insulin ini
disertai dengan penurunan reaksi intra sel sehingga insulin menjadi tidak efektif
untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Pada gangguan sekresi
insulin berlebihan, kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat normal atau
sedikit meningkat. Namun jika sel beta tidak mampu mengimbangi peningkatan
kebutuhan insulin maka kadar glukosa darah meningkat. Akibat intoleransi
glukosa yang berlangsung lambat dan progresif maka awitan DM tipe 2 dapat

berjalan tanpa terdeteksi. Gejala yang dialami sering bersifat ringan seperti
kelelahan, iritabilitas, poliuri, polidipsi, luka pada kulit yang lama sembuh,
infeksi vagina atau pandangan yang kabur (jika kadar glukosanya sangat tinggi).
PATHWAY
Kekurangan Insulin
Pemecahan lemak

Penggunaan
glukosa oleh otot
lemak & hati
Produksi glukosa

Nafas aseton

Selera makan yg
buruk/anoreksia

Hiperglikemia

Asam-asam
lemak

Badan keton
Penglihatan yg
kabur

Urinasi /
poliuria

kelemahan

Dehidrasi

Sakit kepala

Mual
asidosis
Resiko syok

Rasa haus /
polidipsia

Ketidakseimbangan
nutrisi dari
kebutuhan

muntah
Respirasi
Nyeri
abdomen
ketoasidosis
Penurunan Ph

Penumpukan Co2
dalam darah

2.5 MANIFESTASI KLINIK


1.

Gejala klasik :

a. Poliuri
b. Polidipsi
c. Polifagi
2.

Penurunan Berat Badan

3.

Lemah

4.

Kesemutan, rasa baal

5.

Gatal-gatal

6.

Bisul / luka yang lama tidak sembuh

7.

Keluhan impotensi pada laki-laki

8.

Keputihan

9.

Infeksi saluran kemih

2.6 KOMPLIKASI
A. Akut
a. Ketoasidosis diabetic.
b. Hipoglikemi.
c. Koma non ketotik hiperglikemi hiperosmolar.
d. Efek Somogyi ( penurunan kadar glukosa darah pada malam hari diikuti
peningkatan rebound pada pagi hari ).
e. Fenomena fajar / down phenomenon ( hiperglikemi pada pagi hari antara
jam 5-9 pagi yang tampaknya disebabkan peningkatan sikardian kadar
glukosa pada pagi hari )
B. Komplikasi jangka panjang
1. Makroangiopati
1) Penyakit arteri koroner ( aterosklerosis ).
2) Penyakit vaskuler perifer.
3) Stroke
2. Mikroangiopati
1) Retinopati
2) Nefropati
2.7 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. kadar glukosa darah

tabel: kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik sebagai
patokan penyaring.
kadar glukosa sewaktu (mg/dl)
Kadar glukosa darah
DM
Belum pasti DM
sewaktu
Plasma vena
Darah kapiler

>200
100-200
>200
80-100
Kadar glukosa darah puasa (mg/dl)
Kadar glukosa darah
DM
Belum pasti DM
puasa
Plasma vena
Darah kapiler

>120
>110

110-120
90-110

2. Tes toleransi glukosa


Nilai darah diagnostik : kurang dari 140 mg/dl dan hasil 2 jam serta satu
nilai lain lebih dari 200 mg/ dlsetelah beban glukosa 75 gr.
a. HbA1C
> 8% mengindikasikan DM yang tidak terkontrol.
b. Pemeriksaan kadar glukosa urin
Pemeriksaan reduksi urin dengan cara Benedic atau menggunakan enzim
glukosa . Pemeriksaan reduksi urin positif jika didapatkan glukosa dalam
urin.
2.8 PENATALAKSANAAN
Tujuan utama terapi diabetes adalah mencoba menormalkan aktifitas
insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya mengurangi terjadi komplikasi
vaskuler serta neuropatik.Tujuan terapetik pada setiap tipe DM adalah mencapai
kadar glukosa darah normal tanpa terjadi hipoglikemia dan gangguan serius pada
pola aktifitas pasien. Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan DM yaitu diet,
latihan, pemantauan, terapi dan pendidikan kesehatan2,3.
A. Penatalaksanaan diet
Prinsip umum : diet dan pengndalian berat badan merupakan dasar dari
penatalaksanaan DM.
Tujuan penatalaksanaan nutrisi :

1.

Memberikan semua unsur makanan esensial missal vitamin,


mineral

2.

Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai

3.

Memenuhi kebutuhan energy

4.

Mencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap haridengan


mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui caracara yang aman dan praktis.

5.

Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat

B. Latihan fisik
Latihan penting dalam penatalaksanaan DM karena dapat menurunkan kadar
glikosa darah dan mengurangi factor resiko kardiovaskuler. Latihan akan
menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa
oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin. Sirkulasi darah dan tonus otot
juga diperbaiki dengan olahraga.
C. Pemantauan
Pemantauan glukosa dan keton secara mandiri untuk deteksi dan pencegahan
hipoglikemi serta hiperglikemia.
D. Terapi
a) Insulin
Dosis yang diperlukan ditentukan oleh kadar glukosa darah
b) Obat oral anti diabetik
1. Sulfonaria
a)

Asetoheksamid ( 250 mg, 500 mg )

b) Clorpopamid(100 mg, 250 mg )


c)

Glipizid ( 5 mg, 10 mg )

d) Glyburid ( 1,25 mg ; 2,5 mg ; 5 mg )


e)

Totazamid ( 100 mg ; 250 mg; 500 mg )

2. Biguanid
Metformin 500 mg
E. Pendidikan kesehatan
Informasi yang harus diajarkan pada pasien antara lain :

1. Patofisiologi DM sederhana, cara terapi termasuk efek samping obat,


pengenalan dan pencegahan hipoglikemi / hiperglikemi.
2. Tindakan preventif (perawatan kaki, perawatan mata , hygiene
umum).
3. Meningkatkan kepatuhan progranm diet dan obat.
2.9 PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Aktivitas / istirahat
Lemah, letih, sulit bergerak / berjalan , kram otot, tonus otot menurun.
Gangguan tidur dan istirahat, takikardi dan takipnea, letargi, disorientasi,
koma, penurunan kekuatan otot.
2. Sirkulasi
Adanya riwayat hipertensi, MCI. Klaudikasi, kebas, kesemutan pada
ekstremitas. Ulkus, penyembuhan luka lama. Takikardi, perubahan tekanan
darah postural, hipertensi, nadi yang menurun/tak ada, disritmia, krekles.
Kulit panas, kering, dan kemerahan, bola mata cekung
3. Integritas ego
Stres, tergantung pada orang lain, masalah finansial yang berhubungan
dengan kondisi. Ansietas, peka terhadap rangsang.
4. Eliminasi
Poliuri, nokturia, disuria, sulit brkemih, ISK baru atau berulang. Diare, nyeri
tekan abdomen. Urin encer, pucat, kuning, atau berkabut dan berbau bila ada
infeksi. Bising usus melemah atau turun, terjadi hiperaktif ( diare ),
abdomen keras, adanya asites.
5. Makanan / cairan
Anoreksia, mual, muntah, tidak mengikuti diet, peningkatan masukan
glukosa / karbohidrat. Penurunan berat badan. Haus dan lapar terus,
penggunaan diuretic ( Tiazid ), kekakuan / distensi abdomen. Kulit kering
bersisik, turgor kulit jelek, bau halitosis / manis, bau buah (nafas aseton ).
6. Neurosensori
Pusing, pening, sakit kepala. Kesemutan, kebas, kelemahan pada otot,
parastesia, gangguan penglihatan, disorientasi, mengantuk, stupor / koma ,

10

gangguan memori ( baru, masa lalu ), kacau mental, reflek tendon dalam
menurun/koma, aktifitas kejang.
7. Nyeri / kenyamanan
Abdomen tegang/nyeri, wajah meringis, palpitasi
8. Pernafasan
Batuk, dan ada purulen, jika terjadi infeksi. Frekuensi pernafasan
meningkat, merasa kekurangan oksigen
9. Keamanan
Kulit kering, gatal, ulkus kulit, kulit rusak, lesi, ulserasi, menurunnya
kekuatan umum / rentang gerak, parestesia/ paralysis otot, termasuk otototot pernafasan,( jika kadar kalium menurun dengan cukup tajam) ,demam,
diaphoresis.
10. Seksualitas
Cenderung infeksi pada vagina. Masalah impotensi pada pria, kesulitan
orgasme pada wanita.
2.10

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa umum yang muncul pada pasien Diabetes Melitus :
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan defisiensi
insulin, penurunan intake oral, status hipermetabolisme.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuretic osmotic, kehilangan
cairan gastric berlebihan , pembatasan cairan.
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan hiperglikemi, penurunan fungsi
lekosit, perubahan sirkulasi.
4. Resiko tinggi perubahan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan zat
kimia endogen, ketidakseimbangan elektrolit, glukosa, insulin.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetic dan
klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi
karbohidrat. Diabetes mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang

11

ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. Kriteria
diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan
yaitu :Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L), Glukosa plasma
puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L). Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam
kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) >
200 mg/dl.
Komplikasi yang akut akibat DM terjadi secara mendadak. Keluhan dan
gejalanya terjadi dengan cepat dan biasanya berat. Komplikasi akut umumnya
timbul akibat glukosa darah yang terlalu rendah (hipoglikemia) atau terlalu tinggi
(hiperglikemia).

DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. 2000. Brunner and Suddarths Textbook of Medical
Surgical Nursing. 8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta: EGC
Suyono, S, et al. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ketiga. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI
Arif Mansjoer. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1. Jakarta : Media
Aesculapius

12

Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C. 1999. Nursing Care Plans:
Guidelines for Planning and Documenting Patients Care. Alih bahasa: Kariasa,
I.M. Jakarta : EGC
Herman, Heather Ed. 2010. Nanda International : Diagnosis Keperawatan
Definisi dan Klasifikasi 2009-2011. Jakarta : EGC

13

Вам также может понравиться

  • Kata Penganta1
    Kata Penganta1
    Документ2 страницы
    Kata Penganta1
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Konsep Keperawatan Gerontik
    Konsep Keperawatan Gerontik
    Документ16 страниц
    Konsep Keperawatan Gerontik
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Materi 6 Pengkajian Psikososial Gerontik
    Materi 6 Pengkajian Psikososial Gerontik
    Документ23 страницы
    Materi 6 Pengkajian Psikososial Gerontik
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ3 страницы
    Bab Iii
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Lamp Iran
    Lamp Iran
    Документ9 страниц
    Lamp Iran
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Siti Mardani Kasus 2 GADAR KELAS A
    Siti Mardani Kasus 2 GADAR KELAS A
    Документ37 страниц
    Siti Mardani Kasus 2 GADAR KELAS A
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • FORMAT
    FORMAT
    Документ1 страница
    FORMAT
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • DIVISI
    DIVISI
    Документ4 страницы
    DIVISI
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Analisis Biaya
    Analisis Biaya
    Документ3 страницы
    Analisis Biaya
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Bab 1 2 Kemooo
    Bab 1 2 Kemooo
    Документ50 страниц
    Bab 1 2 Kemooo
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar Kardiovas
    Kata Pengantar Kardiovas
    Документ3 страницы
    Kata Pengantar Kardiovas
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Bab 1 LP
    Bab 1 LP
    Документ7 страниц
    Bab 1 LP
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ3 страницы
    Daftar Pustaka
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Kuesioner Penelitian
    Kuesioner Penelitian
    Документ4 страницы
    Kuesioner Penelitian
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Kegiatan Kewarganegaraan
    Kegiatan Kewarganegaraan
    Документ6 страниц
    Kegiatan Kewarganegaraan
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • The Effect of Relaxation
    The Effect of Relaxation
    Документ2 страницы
    The Effect of Relaxation
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • ADHD
    ADHD
    Документ4 страницы
    ADHD
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Bab Askep CA Prostat
    Bab Askep CA Prostat
    Документ6 страниц
    Bab Askep CA Prostat
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • LP Bab 1
    LP Bab 1
    Документ8 страниц
    LP Bab 1
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Askep PGK Dan Hemodialisis
    Askep PGK Dan Hemodialisis
    Документ45 страниц
    Askep PGK Dan Hemodialisis
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Fisiologi Ginjal
    Fisiologi Ginjal
    Документ63 страницы
    Fisiologi Ginjal
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Bab 1 LP
    Bab 1 LP
    Документ7 страниц
    Bab 1 LP
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Makalah Nosokomial 1
    Makalah Nosokomial 1
    Документ3 страницы
    Makalah Nosokomial 1
    Marianto Putra Suhardi
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ14 страниц
    Kata Pengantar
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • DM
    DM
    Документ13 страниц
    DM
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Pengaruh Kebijakan Pemerintah Penduduk Jepang Di Indonesia
    Pengaruh Kebijakan Pemerintah Penduduk Jepang Di Indonesia
    Документ2 страницы
    Pengaruh Kebijakan Pemerintah Penduduk Jepang Di Indonesia
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • ADHD
    ADHD
    Документ4 страницы
    ADHD
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Unsur Interinsik
    Unsur Interinsik
    Документ6 страниц
    Unsur Interinsik
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Tugas Laporan Pengamatan Olahraga Rekreasi
    Tugas Laporan Pengamatan Olahraga Rekreasi
    Документ4 страницы
    Tugas Laporan Pengamatan Olahraga Rekreasi
    dianmardiani
    Оценок пока нет
  • Masjid
    Masjid
    Документ1 страница
    Masjid
    dianmardiani
    Оценок пока нет