Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB 6
JAMUR (FUNGI)
Didalam dunia biologi, jamur dikenal dengan istilah fungi.
Ilmu yang mempelajari jamur adalah mikologi, yang berasal dari bahasa Yunani
yaitu mykes(jamur) dan logos (ilmu).
I. Ciri-ciri tubuh jamur
A. Ukuran, bentuk dan warna tubuh jamur
Ukuran tubuh jamur :
1. Mikroskopis (ragi dan khamir) : hanya terdiri atas 1 sel (uniseluler)
Contoh : Saccharomyces sp, Rhodoturula dan Candida sp
2. Makroskopis : terdiri atas banyak sel (multiseluler)
Contoh : jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kuping ( Auricularia
polytricha) dan jamur tempe (Rhyzopus oryzae).
Jamur mikroskopis yang mempunyai ukuran lebih dari satu meter,
contohnya Calvatia gigantea
Bentuk jamur bervariasi yaitu berbentuk oval, bulat, pipih, bercak-bercak,
embun tepung (mildew), untaian benang seperti kapas, kancing baju, payung
dan mangkok. Untuk yang berbentuk oval terdapat pada jamur bersel satu.
Jamur tidak berklorofil sehingga tidak ada yang berwarna hijau.
Lichen berwarna hijau karena bersimbiosis dengan ganggang hijau.
B. Struktur tubuh jamur
Tubuh jamur tersusun oleh sel sel eukariotik yang memiliki dinding sel dari zat
kitin. Fungi tergolong organisme heterotrof karena tidak memiliki klorofil.
Fungi tidak mencerna makanannya didalam tubuh.
Sel-sel penyusun tubuh jamur makroskopis memanjang membentuk benang
yang disebut hifa. Hifa bercabang membentuk jaringan yang disebut
miselium. Miselium membentuk jalinan-jalinan membentuk tubuh buah.
Ada beberapa jenis jamur yang hifa memiliki beberapa sekat-sekat antar sel
yang disebut septa dan ada pula yang tidak memiliki sekat disebut asepta.
Haustorium adalah ujung hifa yang menembus jaringan inang dan berfungsi
untuk menyerap sari makanan.
Miselium generatif adalah miselium yang menghasilkan spora.
II. Cara Hidup dan Habitat Jamur
Jamur memperoleh makanan dengan cara menyerap zat organik dari tempat
hidupnya. Nutrisi yang berupa zat organik kompleks diurai secara ekstra
seluler(bdiluar
sel
tubuh)
menjadi
zat
organik
yang
lebih
sederhana
mampu
memberikan
keuntungan
bagi
organisme
pasangan
B. Habitat Jamur
Jamur memiliki habitat sesuai cara hidupnya. Jamur saproba dapat tumbuh
subur opada sisa-sisa organisme, baik yang berada dilingkungan darat, air tawar
maupun air laut).
Jamur parasit dapat hidup pada organisme dengan berbagai kondisi sel inang,
seperti pada jaringan kulit, organ tubug dan sebagainya
Jamur suimbiosis mutualisme dapat hidup di lingkungan yang sangat ekstrem,
seperti daerah kutub, batuan, dan sebagainya.
III. REPRODUKSI JAMUR
Reproduksi jamur dat terjadi secara :
1. Reproduksi secara vegetatif
Pada jamur beslel satu dilakukan dengan cara pembentukan tunas yang akan
tumbuh menjadi individu baru.
Pada multiseluler dilakukan dengan cara :
a. Fragmentasi (pemotongan hifa)
potongan hifa akan terpisah akan tumbuh menjadi jamur baru
b. Pembentukan spora aseksual
Spora aseksual dapat berupa s[orangiospora atau konidospora
2. Reproduksi secara generatif
Dilakukan dengan pembentukan spora seksualmelalui peleburan antara hifa
yang berbeda jenis dengan mekanisme sbb:
1. Hifa(+) dan hifa (-) masing masing kromosom haploid (n) berdekatan
membentuk gametangium.
2. Gametangium mengalami plasmogami (peleburan sitoplasma) membentuk
zigosporangium dikariotik (heterokariotik) dengan pasangan nukleus haploid
yang belum bersatu.
3. Bila kondisi lingkungan membaik akan terjadi kariogami (peleburan inti)
sehingga zigosporangium memiliki inti diploid (2n)
4. Inti diploid segera mengalami pembelahan secara meiosis menghasilkan
zigospora haploid (n) di dalam zigosporangium.
terbentuk sporangium
berbentuk bulat. Di dalam sporangium terdapat spora aseksual yang bila sudah
tua berwarna kehitaman.
Zigospora membentuk alat reproduksi yang berdinding tebal hingga tahan
terhadap kondisi kering dan lingkungan buruk
2. Cara hidup Zygomycota
Sebagian besar hidup sebagai saproba (pengurai) di tanah, pada sisa organisme
yang sudah mati atau membusuk dan makanan (seperti: roti, nasi,dsb)
Beberapa jenis hidup bersimbiosis mutualisme dengan akar tumbuhan
membentuk mikoriza.
Ada pula yang hidup parasit pada organisme lain.
3. Daur hidup Zygomycota
a. Reproduksi aseksual
Terjadi bila kondisi lingkungan baik dan mendukung.
Reproduksi aseksual dengan fragmentasi hifa dan pembentukan spora
aseksual (sporangiospora)
b. Reproduksi seksual
Terjadi bila kondisi lingkungan kering dan tidak menguntungkan.
Reproduksi seksual dengan cara pembentukan spora seksual (zigospora)
melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenis.
4. Contoh Zygomycota
Anggota jamur dalam zygomycota disebut fungi zigot.
Contohnya : Rhizopus sp, Mucor sp dan Pilobolus
B. Ascomycota
1. Ciri-ciri Ascomycota
Ciri utamanya menghasilkan askospora sebagai hasil reproduksi seksual.
Askospora dihasilkaan oleh askus (memiliki struktur seperti benang)
Ascomycota ada yang bersel satu dan bersel banyak. Askomicota yang
bersel banyak memiliki hifa bersekat.
2. Cara hidup Ascomycota
Hidup sebagai pengurai bahan organik terutama dari tumbuhan atau sisa sisa
organisme di dalam tanah maupun di laut. Ada pula yang hidup sebagai
parasit pada organisme lain.
3. Daur hidup ascomycota
Bereproduksi secara aseksual dan seksual
a. Reproduksi secara aseksual
i. Ascomycota uniseluler bereproduksi secara aseksual melalui
pembelahan sel atau pelepasan tunas dari sel induk.
ii.
4 inti haploid dan disekitar inti terbentuk dinding sel sehingga terbentuk 4
askospora di dalam askus. Askus yang masak akan pecah mengeluarkan
askospora yang akan tumbuh menjadi jamur baru yang haploid.
ii. Ascomycota multiseluler.
1. Hifa (+) dan hifa (-) berdekatan. Hifa (+) membentuk askogonium (alaat
reproduksi betina) dan hifa (-) membentuk anteridium (alat reproduksi
jantan)
2. Askogonium membentuk saaluran menuju anteridium disebut trikogin.
Melalui trikogin terjadi proses plasmogami (peleburan sitoplasma).
3. Askogonium tumbuh menjadi hifa dikariotik yang bercabang dan
tergabung daalam askokarp (tubuh buah)
4. Ujung hifa pada askokarp membentuk askus dikariotik
5. Didalam askus terjadi kariogami (peleburan sel) sehingga terbentuk inti
yang diploid (2n)
6. Inti diploid membelah secara meiosis menjadi 4 nukleus yang haploid (n)
7. Masing maasing nulleus membelah secara mitosis sehingga didalam
askus terdapat 8 nukleus selanjutnya terbentuk dinding sel disekitar
nukleus daanterbentuk askospora yang haploid (n)
8. Bila askus masak maka askospora akan tersebar secara serentak
9. Bila spora jatuh ditempat yang cocok akan berkecambah menjadi hifa
jamur yang haploid (n) lalu hifa akan tumbuh menjadi miselium yang
haploid (n)
4. Contoh Ascomycota
Anggota divisi Ascomycota disebut fungi kantong ( sac fungi)
Contoh : Saccaromyces cerevisiae, Penicillium notataum,
Tuber melanosporum, Candida albicans, Tricophyton mentagrophytes, dll
C. Basidiomycophyta
1. Ciri ciri basidiomycophyta
hijau
(Chlorophyta)
atau
ganggang
biru
(bakteri
hijau-
Bereproduksi
secara
aseksual
dengan
fragmentasi
induk
Lichen
dan
pembentukan soredia
2.
Hidup pada habitat yang sangat ekstrem seperti pada lahan bekas aliran lahar
gunung.
B. Mikoriza
Berasal dari bahasa Yunani yaitu Mykos (jamur) dan riza (akar) merupakan
bentuk simbiosis mutualisme antara jamur dengan akar tumbuhan.
Jenis jamur yang membentuk mikoriza berasal dari divisi Ascomycota,
Basidiomycota dan Zigomycota.
Berdasarkan tingkat kedalaman jaringan akar tumbuhan yang ditembus oleh hifa
jamur mikoriza dibedakan atas 2 macam yaitu :
a. Ektomicoriza terbentuk bila hifa jamur berada dijaringan epidermis akar
tumbuhan. Contohnya Jamur yang tumbuh pada epidermis akar tumbuhan
pinus
b. Endomikoriza terbentuk bila hifa jamur menembus ke jaringan yang lebih
dalam. Contohnya jamur yang hidup pada jaringan korteks akar anggrek.