Вы находитесь на странице: 1из 8

SAFETY dan NYERI

TUGAS MATA KULIAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nurul Amilia Oktivana


Lisa Aprilia Obay
Roihana Jannatil Firdaus
Alfin Nura Febrianti
Nur Jannah
Roifatul Nur Jannah
Imrotul Koiriyah

(16-063)
(16-067)
(16-079)
(16-080)
(16-083)
(16-099)
(16-100)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2016
SAFETY

1. Maksud RACE pada penangan kebakaran


R.A.C.E (Keselamatan Kebakaran-Fire Safety)
(Segera terapkan R.A.C.E saat menemukan api di dalam gedung)
Rescue
: Selamatkan orang dari bahaya api jika tidak membahayakan
kehidupan diri kita sendiri
Alarm : Bunyikan alarm dengan menghubungi nomor pos keamanan di
gedung di tempat kita berada. Juga aktifkan alarm kebakaran gedung
Confine : Cobalah untuk membatasi api dengan menutup semua pintu dan
jendela untuk memerangkap api dan memperlambat perkembangannya
Extinghuish or Evacuate : Padamkan api jika mungkin dan jika kita tahu
bagaimna menggunakan alat pemadam kebakaran. Lakukan evakuasi jika api
terlalu besar untuk dipadamkan.

2. Maksud dan Kepanjangan Restaint


Restaint dapat diartikan sebagai alat penhan diri. Alat penhan diri digunakan untuk
menjaga safety saat melakukan pekerjaan di tempat ketinggian. Terjatuh masih

menjadi ancaman bagi sebagian besar pekerja yang melakukan pekerjaan di


ketinggian. Terjatuh bisa mengakibatkan pekerja mengalami patah tulang, cedera
kepala, suspension trauma syndrome (trauma pada ketinggian), hingga kematian.
Rata- rata pekerja yang terjatuh dari ketinggian disebabkan oleh:

Kelalaian pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri

Tidak tersedianya pengaman yang cukup untuk mencegah jatuh

Alat pelindung diri yang digunakan tidak layak pakai

Penggunaan alat pelindung diri yang kurang tepat

Syarat syarat Alat Pelindung Diri


Alat alat pelindung diri yang telah dipilih hendaknya memenuhi ketentuanketentuan sebagai berikut:
1. Dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya
2. Berbobot ringan
3. Dapat dipakai secara fleksibel ( tidak membedakan jeniskelamin )
4. Tidak menimbulkan bahaya tambahan
5. Tidak mudah rusak
6. Memenuhi ketentuan dari standart yang ada
7.

Pemeliharaan muda

8. Penggantian suku cadang mudah


9. Tidak membatasi gerak
10. Rasa tidak nyaman tidak berlebihan
11. Bentuknya cukup menarik
Selain itu alat pelindung diri juga harus memenuhi syarat :
1. Enak dipakai
2. Tidak mengganggu kerja
3. Memberikan perlindungan efektif terhadap bahaya
Jenis Alat Pelindung Diri :
1.Alat pelindung kepala (Head Protection )
2.Alat alat pelindung mata ( Eyes Protection ) dan muka

3.Alat pelindung telinga ( Hearing Protection )


4.Alat Pelindung Pernafasan beserta Perlengkapannya.
5.Alat pelindung tangan ( Hand Protection )
6.Pakaian pelindung (Body Protection)
7.Alat Pengaman di Ketinggian ( Harness )
8.Alat pelindung kaki (Footwear Protection)
9.Pelampung

Daftar Pustaka

http://www.lean-indonesia.com/2013/02/keselamatan-kebakaran.html
http://www.safetysign.co.id/news/254/Bekerja-di-Ketinggian-MengenalKomponen-Sistem-Perlindungan-Bahaya-Jatuh-Fall-Protection-Systems
http://medansafety.com/fungsi-jenis-alat-pelindungan-diri/

NYERI
1. Teori Gestalt
Teori ini menerangkan bahwa pada setiap kornu dorsalis medula spinalis
terdapat mekanisme menyerupai pintu gerbang yang menginhibisi atau memfasilitasi
aliran sinyal medula spinalis sebelum menimbulkan persepsi dan respon terhadap
nyeri.Serabut syaraf yang berdiameter besar cenderung menutup pintu sehingga
sinyal nyeri tidak dapat masuk melalui medula spinalis sedangkan serabut syaraf
berdiameter kecil cenderung membuka pintu sehingga sinyal nyeri dapat masuk
melalui medula spinalis ke otak.
Teori ini menunjukkan bahwa sinyal nyeri dapat dipengaruhi dengan cara
menstimulasi lokasi nyeri perifer misalnya dengan membawa signal raba
(mekanoreseptor) dan dengan cara menstimulasi pengeluaran opioid endogen (opioid
mediated) sehingga pintu akan tertutup dan akhirnya dapat mengurangi rasa nyeri.
Melzack & Casey (1968) menjelaskan bahwa terdapat tiga sistem yang berkaitan
dengan proses stimulasi nociceptive, yaitu
(1) sensory-discrimination
(2) motivated-affective
(3)cognitiveevaluation
Ketiga sistem ini berkontribusi terhadap subyektivitas nyeri. Teori gate control ini
menjelaskan mekanisme central nervous system (CNS) serta integrasilasi faktor
psikologis dalam pengalaman nyeri. Keseimbangan aktivitas dari neuron sensori dan
serabut kontrol desenden dari otak mengatur proses pertahanan. Neuron delta-A dan
C melepaskan substansi C melepaskan substansi P untuk mentranmisi impuls melalui
mekanisme pertahanan. Selain itu terdapat mekanoreseptor, neuron beta-A yang lebih
tebal, yang lebih cepat yang melepaskan neurotransmiter penghambat. Apabila
masukan yang dominan berasal dari serabut beta-A, maka akan menutup mekanisme
pertahanan. Mekanisme penutupan ini dapat terlihat saat seorang perawat menggosok
punggung klien dengan lembut. Pesan yang dihasilkan akan menstimulasi
mechanoreseptor, apabila masukan yang dominan berasal dari serabut delta A dan
serabut C, maka akan membuka pertahanan tersebut dan klien mempersepsikan
sensasi nyeri. Bahkan jika impuls nyeri dihantarkan ke otak, terdapat pusat kortek
yang lebih tinggi di otak yang memodifikasi nyeri. Alur saraf desenden melepaskan
opiat endogen, seperti endorfin dan dinorfin, pembunuh nyeri alami yang berasal dari
tubuh. Neuromedulator ini menutup mekanisme pertahanan dengan menghambat
pelepasan substansi P. Tehnik distraksi, musik, konseling dan pemberian plasebo
merupakan upaya untuk melepaskan endorfin (Potter dan Perry, 2005).

2. Analgesik Ilmiah dalam Tubuh

Sensasi nyeri yang terjadi mendorong individu yang


bersangkutan untuk mencari pengobatan, antara lain dengan
mengkonsumsi obat-obatan penghilang rasa nyeri (Analgesik).
Analgesik adalah obat yang digunakan untuk menghambat atau
mengurangi rasa nyeri tanpa menghilangkan. Terdapat tiga macam
obat obatan yang termasuk analgesik yaitu 1. Analgesik nonoplat
2.analgesik oplat 3.analgesik adjuvant(WHO 1986)
1.
Analgesik non-Oplat sering di gunakan untuk berbagai
keadaan yang mengakibAtkan nyeri sepert trauma,
pembedahan atau kanker. Penggunakan analgesic non
oplat ini meliputi nyeri yang bersifat ringan sampai
sedang dan di gunakan secar berkesinambungan dengan
obat obat oplat.
2.
Analgesik Oplat terbagi menjadi tiga kelompok obat (1)
oplat agonist (2) Partial agonist (3) Agonist antagonist
campuran komponen yang menghambat efek oplat pada
salah satu reseptor dan memproduksi efek oplat pada
resptor lainnya. Oplat bekerja dengan mengikat reseptor
oplat neorun afferen, sehinnga infus nyeri akan terhenti
pada sepinal cord dan tidak ditransmisikan ke korteks.
Dalam keadaan ini nyeri kemudian tidak di persepsikan.

Daftar Pustaka
Prasetyo,Sigit.2010.Konsep
dan
Proses
Keperawatan
Nyeri.Yogyakarta: Graha Ilmu
http://eprints.undip.ac.id/43148/3/3._BAB_II_tesis_revisi.pdf
http://repository.maranatha.edu/1773/3/0410091_Chapter1.pdf

Вам также может понравиться