Вы находитесь на странице: 1из 4

IV.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Praktikum
Data dari praktikum ini terdapat beberapa hsil yang diperoleh dari
pengolahan menggunakan oasis diantaranya seperti peta geologi, regional,
residual topogravi dan SIP seperti berikut:

Gambar 4.1 Peta Geologi Daerah Penelitian

Gambar 4.2 Peta Kontur Topografi

Gambar 4.3 Peta kontur Residual

Gambar 4.4 Peta kontur Regional

Gambar 4.5 Peta kontur SIP


B. Pembahasan
Berdasarkan data yang diberikan untuk dilakukan pengolahan, maka data
yang diberikan dapat diolah hingga menampilkan penampang kontur seperti
yang terdapat pada data pengamatan diatas, pada kontur residual seperti
Gambar 4.3 kontras warna terjadi secara acak ataupun menyebar, ini
disebabkan karena pada zona regional hanya mencakup batuan yang dangkal
atau dekat dengan permukaan, sedangkan untuk kontur regional seperti
Gambar 4.4 kontras waranya teratur dan menunjukkan penggumpulan
kontras ini karena pada anomali regional menjelaskan macam batuan yang

berada lebih dalam. Pada praktikum ini dilakukan pengolhan dengan


menggunakan kontur SIP, tidak jauh berbeda dengan kontur anomali
regionala. Terdapat nilai densitas rendah pada titik tengah kontur sebanyak 2
titik dengan densitas rendah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.5
dimana terdapat inikasi adanya reservoar pada lintasan tersebut diperkuat
dengan lembar peta geologi yang ada pada Gambar 4.1 terdapat sesar yang
memotong daerah penelitian seperti yang terdapat pada kontur SIP. Dilakukan
slicing pada kontur SIP yang memotong dari anomali dengan nilai rendah
hingga anomaly tinggi untuk menentukan struktur bawah permukaan daerah
penelitian. Digunakan GM-SYS untuk penentuan struktur bawah permukaan.
Dibuat batas hingga 4000mdpl pada bawah permukaan dengan litologi Air
densits 0, litologi alluvium dengan densitas 1,8. Litologi Qatg dengan densita
2 pada kedalaman 400mdpl hingga 800 mdpl, kemudian pada kedalaman
800mdpl hingga 1200mdl dengan litologi Qtau dengan densitas 2,44 dan
litologi Ta dengan densitas 2,77 pada kedalaman 1200mdpl hingga 3200mdl
serta batuan dasar. Pada GM-SYS dilakukan smooth pada titik litologi agar
mendapatkan bentuk struktur yang menyerupai hasil respon slecing yang
dilakukan, pada hasil penyerupaan diperoleh nilai error sebesar 0,575. Dapat
dilihat bahwa pada hasil penampang diperoleh adanya graben atau penurunan
muka tanah, dimana cekungan graben ini diasumsikan sebagai cekungan
reservoar karena batuan sedimen memiliki nilai porositas yang rendah.
Karena dilakukan slicing pada satu kontur animali rendah maka berdasarkan8
anomali yang ada dimungkinkan adanya 2 sumber reservoar yang berdekatan
pada wilayah penelitian panasbumitersebut.

Вам также может понравиться