Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ASMA BRONKIAL
A. Definisi
Asma Bronkial adalah penyakit jalan nafas obstruksi intermiten reversibel
dimana trakea dan bronchi berespon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli
tertentu.
Asma Bronkial adalah suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya
respon dari bronkus terhadap berbagai rangsangan (Soeparman, 1999)
B. Etiologi
Asma terdiri dari 2 jenis (alergi terhadap alergen) yaitu :
1. Asma Intrinsik (non alergi) atau idiopatik
Asma ini tidak berhubungan dengan alergen spesifik. Faktor-faktor seperti
common cold : infeksi traktus respiratorius, latihan emosi dan polutan
lingkungan dapat menyebabkan serangan.
Beberapa agen farmakologis seperti aspirin dan agen inflamasi non steroid
lain, pewarna rambut, antagonis adrenergik, dan agen sulfit juga mungkin
menjadi faktor serangan. Asma ini biasanya lebih berat dapat berkembang
menjadi bronkitis klinis/empisema.
2. Asma Ekstrinsik (alergi)
Disebabkan oleh alergen-alergen yang dikenal (ex : serbuk sari, binatang,
makanan, jamur). Kebanyakan alergen tredapat di udara dan musiman. Klien
ini biasanya mempunyai riwayat keluarga yang alergi dan riwayat masa lalu
eksema/rinitis alergi.
Pemajanan/berinteraksi dengan alergen mencetuskan serangan asma.
3. Asma Gabungan
Asma gabungan adalah bentuk yang paling umum, asma ini mempunyai
karakteristik dari idiopatik/non alergi (Mansjoer, 2000).
C. Patofisiologi
Alergen yang masuk kedalam tubuh merangsang sel plasma menghasilkan
Ig E yang selanjutnya menempel pada reseptor dinding sel mast. Sel mast ini
disebut sel mast tensensitisasi.
Bila alergen serupa masuk kedalam tubuh, alergen tersebut akan
menempel pada sel mast tensensitisasi yang kemudian mengalami degranulasi
dan mengeluarkan sejumlah mediator seperti histeman, kukotrien, serta faktor
penyakit trombosit mencetuskan bronkokonstriksi, edema mukosa dan respon
imun kemudian menghasilkan keadaan hiperresponsik jalan nafas berkelanjutan
dengan penyumbatan jalan nafas.
Afekkosis semental atas subsegmental dapat terjadi memperburuk
ketidakseimbangan vantilasi dan perfusi, hipoventilasi alveolar yang lebih
banyak dan hiperkapnea dapat terjadi mendadak. Hiperkapnea menawarkan asam
karbonat yang berdisosiasi menjadi ion hidrogen dan ion bikarbonat
menimbulkan asidosis respiratorik. Vasokontriksi pulmonal dapat menciderai
alveolar, mengurangi produksi surfaktan yang normalnya menstabilkan alveoli.
Dengan demikian proses ini dapat memperburuk kecenderungan ke arah
atelektasis (Brunner & Suddarth, 2000).
D. Manifestasi Klinis
Gejala yang timbul biasanya berhubungan dengan berat derajat aktivitas
bronkus. Obstruksi jalan nafas dapat reversibel secara spontan maupun dengan
pengobatan. Gejala-gejala asma antara lain :
-
E. Pathway
Infeksi
Merokok
Penurunan
ventilasi
Supply O2
menurun
Kelemahan
Intoleran
aktivitas
Polusi
Alergen
Reaksi inflamasi
Penyempitan saluran
pernapasan
Obstruksi
Vasokontriksi pembuluh
darah paru-paru
Sesak nafas
Gangguan istirahat
tidur
Genetik
Produksi sputum
meningkat
Batuk
Potensial tidak
efektifnya jalan
nafas
Gangguan
pertukaran gas
F. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
Prinsip penatalaksanaan adalah menghilangkan edema bronkus,
hipersekresi bronkospasme, imbalance ventilasi, perforasi paru-paru.
Obat-obatan yang digunakan :
a. Simpatometik, Efedrin beserta derivatnya, obat-obat selektif terhadap
reseptor.
1) Simpatometik
Dosis dewasa 0,3-0,5 cc dalam larutan 1:1000 diberikan subcutan.
Anak dan byi 0,01 cc/kg BB. Dosis maksimal 0,22 cc, dosis dapat
diulangi (5-30 menit).
2) Efredin beserta derivatnya
Motif pada pemakaian oral dosis dewasa 25 gr tiap 4-6 jam.
3) Obat-obat selektif terhadap reseptor
Metapresterenol, salbutamol, dan terbutalin.
b. Bronkodilator lain
1) Teofilin
Khasiat : bronkodilator dan diuretik.
2) Aminophylin (campuran etitendramin dan teofilin)
c. Espektoran
Mukus kental
yang
terbentuk harus
dikeluarkan
karena dapat
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Prinsip
penatalaksanaan
adalah
menunjang
upaya
medikasi,
b/d
kurangnya
pengetahuan
tentang
penyakit,
perawatan
pengobatan.
Tujuan
: cemas hilang
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 17 Januari 2008 pukul 09.00 WIB
di ruang Sindoro RSU Pandan Arang Boyolali dengan cara allowanamnesa dan
autoanamnesa.
1. Identitas Klien
Nama
: Tn. S
Umur
: 69 tahun
Alamat
: Klego RT 08 RW 02 Klego
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Wiraswasta
Tanggal Masuk
: 05 Januari 2008
No. Register
: 168345
Dx. Masuk
: Asma Bronkial
: Ny. Rubinem
Umur
: 65 tahun
Alamat
: Klego RT 08 RW 02 Klego
Pekerjaan
Agama
: Islam
: Istri
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tanggal 05 Januari 2008 pasien merasakan sesak nafas dan batuk. Pasien
kemudian memeriksakan diri ke dokter umum RSU Pandan Arang dan oleh
dokter yang memeriksa menganjurkan untuk rawat inap untuk perawatan
lebih lanjut, dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak tetapi tidak disertai
lendir darah. Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh sesak nafas,
batuk berdahak, terpasang O2 2 liter/menit. Pasien terlihat lemah, wajah
pucat, respirasi 32 x/menit.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya pasien pernah opname di RSU Pandan Arang Boyolali sebanyak
13 kali, pertama kali pada tanggal/bulan Maret 1994 dan terakhir pada bulan
April 2006 dengan keluhan dan penyakit yang sama yaitu asma.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga pasien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit seperti
yang diderita pasien, tidak ada yang mempunyai riwayat menular/ keturunan.
C. Pengkajian dan Fungsional Menurut V Handerson
1. Pola Bernafas
Sebelum sakit : pasien tidak mengalami gangguan pola nafas, frekuensi nafas
normal.
Selama sakit : pasien mengalami sesak nafas, frekuensi nafas 32 x/menit,
pernapasan irreguler, ekspirasi dan ispirasi cepat dan
dangkal, terdengar adanya ronchi.
2. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Sebelum sakit : pasien makan 3x/hari, habis satu porsi dengan komposisi
nasi, sayur dan lauk, kadang-kadang disertai buah dan
makanan tambahan. Pasien minum 6-8 gelas/hari @ 200cc.
Selama sakit : pasien makan 3x/hari, habis porsi, dengan komposisi
bubur, sayur dan lauk serta buah yang disediakan di RS.
Minum 4-5 gelas/hari @ 200cc, selain itu pasien mendapat
tambahan nutrisi dari cairan infus D5% 20 tpm.
3. Pola Eliminasi
Sebelum dan selama sakit pasien tidak mengalami gangguan pola eliminasi.
Pasien BAB 1x/hari waktu tidak tentu dengan konsistensi lembek, bau khas,
BAK 3-4/menit @ 150 cc warna kuning, bau khas amoniak.
4. Pola Keseimbangan dan Gerak
bantuan
keluarga,
dengan
alasan
tidak
mau
merepotkan.
8. Pola Komunikasi
Sebelum sakit : pasien dapat berkomunikasi dengan baik, komunikasi lancar
dan mduah dimengerti, menggunakan bahasa Jawa.
mengungkapkan
tentang
keluhan-keluhan
yang
b. Kesadaran
: composmentis
2. Tanda-tanda Vital
TD
: 130/80 mmHg
: 80 x/menit
: 367 oC
RR
: 32 x/menit
: 63 kg
4. Kepala
a. Bentuk kepala : mesochepal, antara muka dan tengkorak simetris.
b. Rambut
c. Mata
d. Hidung
e. Telinga
: bersih,
tidak
ada
penumpukan
serumen,
fungsi
bibir
lembab,
lidah
bersih,
tidak
ada
perdarahan.
g. Leher
5. Dada
a. Paru-paru
I
: bersih, datar, tidak ada luka bekas insisi, dan tidak ada penonjolan
8. Anus
Bersih, tidak terdapat hemorroid
9. Ekstermitas
a. Superior : lengkap, tidak ada oedem/cacat, tidak ada luka, rentang gerak
(+), pada tangan kiri terpasang infus D5% 20 tetes/menit,
bersih.
b. Inferior : lengkap, tidak ada luka, oedem/cacat, rentang gerak (+),
bersih.
10. Kuku dan Kulit
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, tidak ada lesi, warna dasar kuku
merah muda, sudut antara kuku dan dasar kuku ibu, dasar kuku kokoh,
sirkulasi dan pengisian kapiler baik, kapilary refill kurang dari 2 detik.
E. Data Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Laporan hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 06 Januari 2008
Parameter
HB
Hasil
13,2
Satuan
g/dl
Normal
P.12-16/L:13-18
Leukosit
6.400
4.000-11.000
LED
35/50
/mm
0-20
- Eosinofil
1-3
- Basofil
0-1
- Batang
2-6
- Segmen
75
30-70
Ket
- Limfosit
22
20-40
- Monosit
2-8
Hematokrit
39
37-48
g/dl
6,0-8,0
PP
Trombosit
276
130-140
Eritrosit
4,14
4,5-55
MCV
93,5
Fl
80-100
MCH
31,9
Pg
27-32
MCHC
34,1
g/dl
32-36
Hasil
Kuning
Satuan
-
Normal
Kuning.md-kuning
Jernih
Jernih
Leukosit
Neg
Sel/ul
Neg
Nitrit
Neg
Neg
Uroblinogen
Neg
Normal
Protein
Neg
Neg
PH
5,5
4,6-8,5
Blood/Eri
Neg
Sel/ul
Neg
Keton
Neg
1,003-1,030
Bilirubin
Neg
Neg
Glukosa
Neg
Neg
SG/BJ
1.015
Neg
- Epithel
1+
Sel/LPB
1+ (< 4)
- Leukosit
1+
Sel/LPB
1+ (< 4)
- Eritrosit
1+
Sel/LPB
1+ (< 4)
- Silinder
Neg
Sel/LPK
Neg
- Kristal
Neg
Sel/LPK
Neg
- Lain-lain
Neg
Urinalisa
Warna
Kekeruhan
SEDIMEN
2. Therapy
a. O2 2 liter/menit
Ket
F. Dokumentasi Keperawatan
Analisa Data
Nama klien
: Tn. S
No. Reg
: 168345
Ruang
: Sindoro
Dx.Medis
: Asma Bronkial
No
1
Hari/Tgl/
Jam
Minggu DS :
06-01-08
Kemungkinan
Masalah
Penyebab
Keperawatan
Bronkospasme Gangguan
Data Fokus
pertukaran
09.00
DO :
gas
WIB
a. Pasien
tampak
susah
bernafas
b. Terpasang O2 2 liter/emnit
c. Terdengar wheezing
d. Terlihat retraksi intercosta
e. Ekspirasi dan inspirasi cepat
dan dangkal
f. RR 32 x/menit
Ttd
Minggu
DS :
Peningkatan
Bersihan jalan
06-01-08
nafas
09.00
mengeluarkan sekret.
efektif
WIB
DO :
tidak
Minggu
berwarna putih.
DS :
06-01-08
Pasien
Intake
mengatakan
nafsu makanan
kurang
Pemenuhan
kebutuhan
09.00
makan menurun.
nutrisi kurang
WIB
DO :
dari
kebutuhan
b. Badan lemas
tubuh.
c. BB turun 1 kg
BB sebelum sakit
: 63 kg
BB selama sakit
: 62 kg
Minggu
Gangguan
06-01-08
pola istirahat
09.00
tidur.
WIB
DO :
a. Kantung mata membesar
b. Pasien tidur 4-5 jam/hari
c. Mata sayu, kemerahan
d. Wajah pucat
Daftar Masalah
Nama klien
: Tn. S
No. Reg
: 168345
Ruang
: Sindoro
Dx.Medis
: Asma Bronkial
Hari/Tgl
Tgl.
Tgl.
Diagnosa Keperawatan
/Jam
Ditemukan Teratasi
Minggu Gangguan pertukaran gas b/d bronkospasme 06-01-08
06-01-08 ditandai dengan :
09.00
WIB
b. Terpasang O2 2 liter/menit
c. Terdengar bunyi ronchi
d. Terlihat retraksi interkosta
e. Ekspirasi dan inspirasi cepat dan dangkal
Minggu
f. RR : 32 x/menit
Bersihan jalan nafas
tidak
efektif
b/d
06-01-08
WIB
06-10-08
Ttd
06-01-08
WIB
: Tn. S
No. Reg
: 168345
Ruang
: Sindoro
Dx.Medis
: Asma Bronkial
Hari/Tgl/ No
Jam
DP
Minggu
I Tidak
Tujuan
terjadi
06-01-08
pertukaran
10.00
dilakukan
WIB
keperawatan
Rencana Keperawatan
gangguan a. Beri
gas
setelah
posisi
yang
nyaman
(semifowler)
jam dengan KH :
oral
d.Tidak terpasang O2
e. Ekspirasi
dan
ispirasi
kembali
normal
reguler
f. RR
Minggu
06-10-08
II
24x/menit
Bersihan jalan nafas efektif a. Ajarkan pasien teknik batuk
setelah
dilakukan
10.00
keperawatan
WIB
jam dengan KH :
tidakan
selama
efektif
2x24 b. Auskultasi
(monitor)
bunyi
nafas.
Ttd
e. Anjurkan
Minggu
III
06-01-08
banyak
10.00
keperawatan
WIB
jam dengan KH :
Minggu
untuk
IV
06-01-08
selama
2x24 c. Beri
informasi
tentang
c. BB kembali normal 65 kg
dalam pemberian diit makan
Istirahat
tidur
terpenuhi a. Kaji kebiasaan tidur pasien
setelah dilakukan tindakan
(kualitas tidur)
10.00
WIB
hasil :
suasana
tenang
c. Ajarkan
teknik
relaksasi
sebelum tidur
d. Kurangi kebisingan
Prioritas Masalah
Nama klien
: Tn. S
No. Reg
: 168345
Ruang
: Sindoro
Dx.Medis
: Asma Bronkial
Catatan Keperawatan
Nama klien
: Tn. S
No. Reg
: 168345
Ruang
: Sindoro
Dx.Medis
: Asma Bronkial
Hari/Tgl/ No
Implementasi
Jam
DP
Minggu
I - Mengatur posisi semifowler
Respon Pasien
Ttd
06-01-08
11.00
- N : 80x/menit, RR : 28x/menit
11.30
12.00
dalam
- Memonitor terapi O2
- O2 masuk 2 liter/menit
4x1
sendok
makan
OBH combi 3x1 sendok
Minggu
II
06-10-08
makan
- Mengajarkan batuk efektif
- Mengauskultasi bunyi nafas
11.10
- Membantu
11.20
abdomen
11.25
latihan
Minggu
06-01-08
12.30
III
efektif
nafas - Pasien
bernapas
dengan
abdomen
hangat
- Memberikan makan sedikit - Pasien mau makan
tapi sering
- Menyajikan makanan selagi - Pasien
senang
dengan
11.30
hangat
makanan hangat
IV
nutrisi
bagi
tubuh
- Memberikan suasana aman - Pasien dapat beristirahat
dan nyaman
- Membatasi
pengunjung
- Mengajarkan untuk tarik - Pasien tampak lebih rileks
nafas dalam dan panjag
sebelum tidur
- Kaji kebiasaan, jumlah dan - Pasien seblum tidur berdoa
kualitas tubuh
Catatan Perkembangan
Nama klien
: Tn. S
No. Reg
: 168345
Ruang
: Sindoro
Dx.Medis
: Asma Bronkial
Hari/Tgl/ No
Evaluasi
Jam
DP
Senin
I S : Pasien mengatakan masih sedikit sesak
07-01-08
O : - RR 26x/menit
13.45
- Terpasang O2 2 liter/menit
WIB
Senin
II
07-01-08
13.45
Senin
III
07-01-08
13.45
Senin
07-01-08
13.45
IV
Ttd
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol 2. EGC.
Jakarta.
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC : Jakarta.