Вы находитесь на странице: 1из 30

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
MAMPU BERFIKIR MEMBANGUN USAHA BARU,
MEMBUAT AKUISISI DAN MERGER

OLEH :
TIARA SRI SUDARSIH
1301100
Dosen : ERNIZA PRATIWI, M.Farm,Apt

S1-VIB
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
2016

Page 1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Mampu Berfikir Membangun Usaha
Baru,Membuat Akuisisi Dan Merger dengan baik tanpa halangan apapun.
Penulis menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna,karena manusia pasti
mempunyai kekurangan. Penulis juga tidak lepas dari sifat kekurangan itu,sehingga
apa yang tertulis dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis
usahakan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi menjadi lebih
sempurna.Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala jasa, kebaikankebaikan, serta bantuannya yang telah diberikan kepada penulis.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini memberikan manfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.

Pekanbaru, April 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

Page 1

Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
Bab I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan.......................................................................................................2
Bab II PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.1 Karakter Wirausaha.................4
2.2 Alasan Membangun Usaha Baru............................................................9
2.3 Langkah Yang Dibutuhkan Untuk Membangun Usaha Baru................10
2.4 Tips Dalam Membangun Usaha Baru....................................................12
2.5 Defnisi dari Merger................17
2.6 Pembaagian dari Merger................18
2.7 Defenisi dari Akuisisi............19
2.8 Pembagian dari Akuisisi............20
2.9 Alasan Melakukan Merger Dan Akuisisi...............21
2.10............................Kelebihan dan kekurangan dari Merger dan Akuisisi
.............................................................................................................23
2.11..................Prosedur pelaksanaan Merger dan Akuisisi..
.............................................................................................................24
Bab III PENUTUP...............................................................................................23
3.1 Kesimpulan.............................................................................................27
3.2 Saran.......................................................................................................28
Daftar Pustaka..29
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Page 2

Didalam berwirausaha ada beberapa aspek yang menentukan berhasil


tidaknya suatu usaha yang dijalankan. Diantaranya aspek modal, pengelolan maupun
pemasaran. Modal bisa di dapat dari berbagai cara misalnya denhgan modal yang kita
punya sendiri ataupun dengan pinjaman. Oleh karena itu sangat dibutuhkan suatu
kemitraan atau hubungan social yang baik dalam berwirausaha. Karena terkadang
dalam berwirausaha kita tidak dapat memulainya sendiri baik karena kekurangan
uang, sumber daya, maupun kreatifitas. Oleh karena itu kemitraan sangat dibutuhkan
dan merupakan salah satu aspek yang penting dalam berwirausaha. Sedangkan
mengenai pengelolaan atau manajemen dan pemasaran akan lebih baik bila kita
menguasainya lebih jauh sebagai seorang wirausahawan, karena aspek pengelolaan
dan pemasaran merupakan aspek yang memegang peranan penting.
Sebagai mana kita ketahui, untuk menjadi seorang wirausaha atau
kewirausahaan yang sukses tidak hanya mempunyai keterampilan di bidang usaha
tertentu

akan

tetapi

juga

mempunyai

kemauan

dan

kemampuan

(Jiwa

Kewirausahaan). Mampu dalam menangkap ide peluang peluang bisnis dan


manajerialnya, cakap untuk bekerja, mengorganisir, kreatif serta mempunyai
kemamuan yang kuat untuk konsisten dan tidak mudah menyerah (menyukai
tantangan).
Selanjutnya adalah tahap memasuki dunia usaha, ada tiga cara untuk memulai
atau memasuki dunia usaha atau kewirausahaan yaitu merintis usaha baru, membeli
perusahaan yang sudah ada di pasar dan kerja sama manajemen.
Sebelum kita membahas mengenai usaha baru dan model pengembangannya,
alangkah baiknya Kita mengetahui akan pengertian dan tujuannya. Menurut Brown
dan Protello, bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat, apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka
lembaga bisnis inipun akan meningkat pula perkembangannya dalam melayani
masyarakat.
Sedangkan tujuan dari pembisinis itu adalah Untuk memasuki dunia usaha,
seseorang harus memiliki jiwa sebagai seorang wirausaha. Wirausaha adalah orang

Page 2

yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi resiko.


Sebagai pengelola sekaligus pemilik usaha, kita harus memiliki Kecakapan untuk
bekerja, mengorganisir, kreatif, dan lebih menyukai tantangan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu karakter wirausaha?
2. Apakah alasan dalam membangun usaha baru?
3. Bagaimana langkah yang di butuhkan untuk membangun usaha baru?
4. Apa saja tips dalam membangun usaha baru?
5. Apakah defnisi dari Merger?
6. Bagaimanakah pembagian dari Merger?
7. Apakah defenisi dari Akuisisi?
8. Apakah Pembagian dari Akuisisi?
9. Apakah Alasan Melakukan Merger Dan Akuisisi?
10. Apakah Kelebihan dan kekurangan dari Merger dan Akuisisi?
11. Apakah Prosedur pelaksanaan Merger dan Akuisisi?
1.3 TUJUAN
1. Dapat menjelaskanKarakter Dari Wirausaha
2. Mengetahui alasan dalam membangun usaha baru.
3. Mengetahui bagaimana langkah yang di butuhkan untuk membangun
4.
5.
6.
7.
8.
9.

usaha baru.
Mengetahui apa saja tips dalam membangun usaha baru.
Dapat mengetahui dan menjelaskan Defnisi Dari Merger
Dapat mngetahui dan menjelaskan Pembaagian Dari Merger
Dapat mengetahui dan menjelaskan Defenisi Dari Akuisisi
Dapat mengetahui dan menjelaskan pembagian dari akuisisi
Dapat mengetahui dan menjelaskan Alasan Melakukan Merger Dan

Akuisisi
10. Dapat mengetahui dan menjelaskan Kelebihan dan kekurangan dari
Merger dan Akuisisi
11. Dapat mengetahui dan menjelaskan Prosedur pelaksanaan Merger dan
Akuisisi

Page 3

BAB II
ISI
2.1 Karakter Wirausaha
Karakter wirausaha adalah modal utama, Kita sudah mengerti bahwa modal
utama seseorang dalam menjalankan usaha adalah karakter wirausaha. Berikut ini
adalah beberapa karakter wirausaha yang harus dimiliki agar sukses dalam
berwirausaha.
1. Mental Baja dan Pantang Menyerah
Dunia Usaha adalah dunia yang dipenuhi ketidakpastian dan sangat dinamis.
Jika anda termasuk orang yang menyukai hal yang aman, teratur, dan santai, anda
tidak cocok menjadi seorang pengusaha. Sebuah penelitian menyatakan bahwa
sebesar 40 persen pelaku usaha pemula tidak bisa bertahan dan gulung tikar pada
tahun pertama. Sementara dari 60 persen yang bertahan ditahun pertama, 80 persen
akan rontok di 5 tahun pertama.

Page 4

Fakta ini menunjukkan memang benar dunia usaha penuh tantangan dan
risiko. Maka yang berhasil bertahan dan sukses hanya dalam jumlah sedikit yaitu
orang yang bermental baja dan pantang menyerah. Gagal bangkit lagi, gagal lagi,
bangkit lagi, salah coba lagi, salah lagi, coba lagi cara lain dan seterusnya. Mereka
menyadari bahwa kegagalan adalah satu paket dengan kesuksesan. jadi mereka
menjadikan gagal sebagai teman sehari-hari yang harus mereka rangkul sampai
akhirnya jatah kegagalan habis dan yang tersisa hanyalah peluang kesuksesan.
Sebagian besar pelaku usaha pemula seringkali menyerah di tengah jalan.
Meraka tidak mau meneruskan langkah mereka ke depan, seakan- akan jalan sukses
tidak mereka temukan. Padahal mereka hanya tidak mengetahui sudah seberapa
dekat mereka dari kesuksesan. Cara terbaik untuk menyegerakan diri sukses adalah
dengan terus bergerak maju menjemput kesuksesan itu.
2. Tekad Kuat dan Kemauan Yang Keras
Tekad adalah energi jiwa yang mendorong untuk melakukan sesuatu. Jika
pikiran adalah akar dari segala tindakan dan perilaku maka tekad adalah energi yang
mendorong untuk melakukannya. Diperlukan tekad kuat untuk mengarungi dunia
usaha yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Tekad dan kemauan yang besar
akan mampu menangkal semua hal negatif yang terjadi pada pelaku usaha.
Sudah menjadi hukum alam bahwa sesuatu yang lebih besar akan
mengalahkan sesuatu yang lebih kecil. Maka, buatlah tekad anda sekuat dan sebesar
mungkin, mengalahkan rintangan apapun yang mungkin anda hadapi.

Kecewa,

takut, khawatir adalah wajar dimiliki setiap orang. Tetapi jangan biarkan perasaan
tersebut menguasai diri anda. Fokuslah pada cita-cita dan kesuksesan anda di depan,
pastikan anda selalu dalam jalan usaha anda. Perbarui semangat dan tekad anda agar
semakin kuat dan tak tergoyahkan.
3. Berani Mengambil Risiko

Page 5

Sebenarnya hidup kita ini adalah rentetan dari peluang dan risiko. Apapun
keputusan yang kita ambil pasti ada risikonya. Begitu pula yang terjadi di dunia
usaha. Risiko di dunia usaha memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi karena
berpengaruh langsung pada kelangsungan usaha. Uniknya, dibalik risiko selalu
terdapat peluang emas. Wirausaha yang berani mengambil risiko berada satu langkah
di depan orang-orang yang memilih jalan aman dan menghindari risiko. Kalaupun
risiko itu berdampak buruk bagi dirinya, paling tidak dia sudah mendapat
pengalaman berharga. Dan jika berhasil memanage risiko dengan baik, maka
peluang emas berada di depan mata.
Pelaku usaha yang takut mengambil risiko akan cenderung berpikir aman
dan tidak berkembang. Mereka sulit untuk naik ke level yang lebih tinggi dan
usahanya akan berkutat di situ-situ saja bahkan akan tergerus oleh usaha lain. Jadi,
Jangan takut mengambil risiko, yang terpenting adalah menyiapkan segala
sesuatunya agar pengaruh risiko menjadi minim, dan teruslah bergerak maju untuk
meningkatkan level usaha anda.
4. Disiplin
Disiplin adalah ketaatan kepada nilai yang dipercaya agar berjalan
semestinya. Disiplin adalah karakter wajib bagi seorang wirausaha. Disiplin menaati
peraturan yang dia buat sendiri dan disiplin menjalankan target-target usaha. Tanpa
disiplin, sulit bagi pelaku usaha untuk mencapai target dengan cepat. Semua
pengusaha sukses memiliki disiplin yang tinggi. Di sinilah letak tantangannya.
Sering sekali pelaku usaha merasa lebih longgar dan bersantai- santia terhadap
peraturan yang mereka buat sendiri. Apabila hal tersebut terus berlanjut, maka secara
tidak sadar akan mempengaruhi etos kerja dan berdampak buruk bagi perkembangan
usaha.
5. Fokus

Page 6

Fokus mengerahkan tenaga dan pikiran pada usaha yang sedang anda
kerjakan akan membuat peluang kesuksesan semakin besar dan lebih cepat. Di
zaman serba canggih saat ini, banyak orang yang susah fokus akibat banyak
informasi yang berseliweran dan kemudahan dalam mengaksesnya. Begitu juga bagi
para pelaku usaha, dengan banyaknya informasi mengenai peluang usaha yang
menggiurkan membuat mereka tidak fokus menjalankan usaha. Saat usaha mereka
berada dalam masa sulit, bukan berusaha fokus untuk menyelesaikan masalah yang
ada, tetapi malah melirik usaha lain. pasti yang lain akan terbengkalai atau bahkan
semuanya berantakan karena tidak ada satupun yang berhasil. Saran bagi para pelaku
usah yang baru memulai, fokuslah pada satu usaha sampai anda sukses dengannya.
Tidak perlu melirik rumput tetangga yang terlihat lebih hijau tetapi fokuslah
menghijaukan rumput anda sendiri.
6. Kreatif dan Inovatif
Seorang pelaku usaha harus mampu berpikir kreatif dan inovatif. Kreatif
maksudnya bisa memberikan solusi atas permasalahn dari sudut pandang yang
berbeda, unik, dan orisinil. Sedangkan inovatif adalah kemampuan menciptakan
suatu ide, gagasan, produk, atau jasa baru yang diminati pasar. Persaingan dunia
usaha begitu ketat. Agar mampu bertahan, kita membutuhkan inovasi produk dan
strategi marketing kreatif untuk menghindari persaingan yang begitu penuh. Oleh
karenanya diperlukan kemampuan kreatifitas dan inovasi agar kita tidak selalu
terjebak dalam persaingan samudera merah. Persaingan yang ketat akan membuat
rugi di pihak pelaku usaha sendiri karena minim margin keuntungan yang didapat.
7. Pandai Bersyukur
Mensyukuri apa yang telah kita capai berapapun hasilnya. Saat usaha kita
sudah maksimal akan tetapi hasil yang didapat belum maksimal, maka kita perlu
mensyukuri kondisi kita. Banyak hal yang bisa kita dapat jika kita pandai bersyukur
salah satunya adalah kemudahan-kemudahan berikutnya pada usaha kita. Karena

Page 7

dengan bersyukur, kita akan merasa berdamai dengan keadaan dan potensi yang kita
miliki, sehingga membuat fokus kerja kita menjadi lebih maksimal dari waktu ke
waktu tanpa terbebani pikiran negatif seperti penyesalan, kekecewaan, dan putus asa.
Hal ini lah yang menjadi rahasia kenapa bersyukur itu bisa menambah nikmat dan
memberi kemudahan.
Demikian tadi ulasan mengenai Modal Utama Dalam Menjalankan Usaha.
Modal yang utama adalah modal non-materi yang ada pada diri kita yaitu berupa
karakter wirausaha. Karakter ini tidak bisa dibeli dengan uang, tapi harus dibentuk
dengan melalui proses panjang dan berliku. Jadi Tidak alasan bagi anda untuk
tergantung pada uang. Karakter wirausaha sukses tidak bisa diciptakan dengan uang,
tetapi karakter wirausaha sukses bisa menciptakan uang.
Dalam era globalisasi seprti sekarang ini keta dapat melihat persaingan
usaha diantara berbagai peruhaan semakin ketat, kondisi yang demikian menuntut
perusahaan dan para pemimpin perusahaan mampu bertahan dan menjalankan
perusahaan dengan semaksimal mungkin dan selalu mengembangkan strategi yang
tepat agar perusahaan dapat terus eksis didunia usaha yang penuh persaingan ini.
Setiap perusahaan pasti akan mengalami atau memiliki kondisi pertumbuhan
dan perkembangan yang dinamis, dan terkadang berada pada kondisi statis yaitu
menngalami kemunduran atau kebangkrutan/kemerosotan. Perusahaan dalam
pertumbuh dan berkembangan dapat melakukan ekspansi bisnis dengan melakukan
salah satu diantara dua jalur alternatif yaitu pertumbuh dari dalam perusahaan
(internal growth) atau dari luar perusahaan (eksternal groth). Pertumbuhan internal
yaitu ekspansi dengan membangun bisnis baru dari awal (star-ups business), jalur ini
melalui berbagai tahap antara lain melalui riset pasar, desain produk, perekrutan
tenaga ahli, tes pasar, pengadaan dan pembangunan fasilitas produksi/ oprasi pasar
sebelum perusahaan menjual produk. Demikian sebaliknya pertumbuhan eksternal
dapat dilakukan dengan cara melakukan pembelian perusahaan yang telah ada.

Page 8

Pembangunan eksternal ini bisa berupa marger, konsilidasi dan akuisis.


Marger adalah merupakan penggabungan dua perusahaan atau lebih, kemudian
tinggal salah satu nama yang bergabung sebagai nama perusaan yang baru
digabungkan. Sementara konsilidasi adalah pembangunan dua perusahaan atau lebih
dan nama perusahaan-perusahaan yang bergabung hilang, dan berubah nama baru
dari perusahaan gabungan tersebut. Dan yang dimaksud dengan akuisisi adalah
penggabungan usaha dimana satu perusahaa, yaitu perusahaan yang mengakuisisi
memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang telah diakuisisi.
Sebelum memulai melakukan proses marger dan akuisisi sebuah perusahaan
yang akan melakukan hal in harus menghitung value perusahaan dan perusahaan
yang menjadi mitra proses tersebut. Penentuan value ini sangat penting karena
berhubungan dengan berapa besar tambahan modal yang akan didapat atau justru
uang yang akan didapat dalam proses marger dan akuisisi. Penetuan value
perusahaan ini akan menentukansiapa pengambil keputusan utama dalam perusahaan
baru dalam marger dan akuisisi.
2.2 ALASAN MEMBANGUN USAHA BARU
a) Faktor Keluarga Pengusaha
Seseorang menjadi pengusaha karena keluarga mereka sudah memiliki usaha
sebelumnya dalam hal ini keluarga sengaja mengkader anggota keluarga
untuk meneruskan usaha atau membuka cabang atau usaha baru
b) Sengaja terjun menjadii pengusaha.
Seseorang dengan sengada mendirikan usaha mereka belajar dari kesuksesan
oranglain, dengan cara mengikuti contoh dari pengusaha yang ada dan
mencari modal dengan cara bermitra dengan orang lain.
c) Kerja sampingan.
Seseorang yang memulai usaha dengan memproduksi produk dalam skala
kecil yang bertujuan untuk mengisi waktu luang namun dengan seiring

Page 9

berjalannya waktu ternyata permintaan akan produknya meningkat, sehingga


ia harus serius untuk menekuni usahanya.
d) Coba - coba.
Usaha ini biasa dilakukan oleh mereka yang belum memiliki pengalaman,
mereka yang belum memiliki pekerjaan, baru pensiun, baru lulus sekolah dan
mereka yang baru kehilangan pekerjaan.
e) Terpaksa
Seseorang yang memulai usaha karena unsur paksaan atau tidak ada cara lain
daripada menganggur.
2.3 LANGKAH YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMBANGUN USAHA
BARU
Membuka usaha sendiri dapat menjadi suatu peluang bagi Anda untuk
menghasilkan uang. Apabila Anda tertarik membuka usaha sendiri, Gajimu akan
memberikan tips langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum membuka usaha
sendiri. Saat ini, banyak orang-orang yang semakin sulit untuk mendapat pekerjaan,
apalagi bagi orang-orang yang tidak memiliki keahlian khusus. Membuka usaha
sendiri dapat menjadi suatu peluang bagi Anda untuk menghasilkan uang. dapat
dipungkiri, usaha sendiri terdengar sangat mengiurkan, menjadi boss untuk diri
sendiri, waktu kerja bisa lebih fleksible, dan keuntungan yang didapat apabila usaha
tersebut sukses tergolong besar. Akan tetapi, resiko yang dihadapi pun jadi jauh lebih
besar dibanding menjadi karyawan perusahaan. Berikut langkah dalam membangun
usaha baru:
Menganalisis jenis usaha terkait
Anda harus memastikan bahwa usaha yang Anda dirikan adalah jenis
usaha yang Anda minati. Hal itu akan lebih baik apabila ditunjang dengan
keahlian dan pengalaman Anda di jenis usaha tersebut. Lakukan
analisis Break Event Point untuk menentukan potensi yang ada dalam
jenis usaha Anda. Setelah itu jabarkan rencana usaha Anda secara detail

Page 10

(Sales forecast, analisa arus kas,etc). Setelah itu susun rencana pemasaran
yang akan Anda lakukan untuk memasarkan usaha Anda tersebut.
Rencanakan Bisnis Anda dengan menyusun konsep yang sesuai
Jika Anda akan mencari pendanaan dari luar, rencana usaha/business
plan proposal adalah sebuah kebutuhan. Jika Anda akan membiayai usaha
itu sendiri, rencana usaha juga akan membantu Anda mengetahui berapa
banyak uang yang Anda akan butuhkan untuk memulai, apa yang perlu
untuk dilakukan kapan, dan di mana Anda tuju.
Siapkan Modal
Modal merupakan faktor penting dalam memulai usaha sendiri.
Banyak orang ingin memulai usaha, namun tak mempunyai modal
sehingga tidak jalan. Modal dapat dihasilkan dari : modal sendiri dari hasil
menabung, mencari modal dari investor, atau meminjan uang dari bank,
dan sistem partnership. Selain modal awal, Anda juga harus memiliki
minimal tiga bulan dari anggaran keluarga Anda dalam bank. Anda juga
dapat memulai bisnis tanpa modal dengan menjadi reseller (pengecer) dari
suatu produk atau barang
Jadikanlah usaha Anda sebagai usaha yang Legal dan diakui hokum
Tentukan struktur hukum untuk usaha Anda

Pilih nama yang baik bagi usaha Anda

Daftarkan nama usaha Anda kepada Ditjen HKI sebagai merek dagang
resmi dan sah di mata hukum

Siapkan dokumen-dokumen organisasi

Uruslah surat-surat perijinan usaha, seperti Akta Pendirian perusahaan,


Nama Perusahaan, Hak atas nama perusahaan, Pengakuan dan
pengesahan

Page 11

Perluas Networking Anda


Networking dapat menjadi landasan untuk kelangsungan usaha Anda.
Anda dapat bergabung dengan komunitas yang terkait dengan jenis usaha
Anda. Hal ini dapat Anda lakukan sebelum Anda memulai usaha sendiri,
sehingga pada saat Anda mulai memasarkan produk/jasa yang Anda
tawarkan, Anda telah memiliki networking yang luas.

2.4 TIPS DALAM MEMBANGUN USAHA BARU


Pernahkah kamu berpikir, akan seperti apa dirimu lima atau sepuluh tahun
lagi? Ada yang optimis menghadapi masa depan. Ada juga yang belum tahu akan
melakukan apa, sehingga tidak bisa memprediksi masa depannya. Jangankan untuk
masa depan, untuk hidup saat ini saja masih kurang sana-sini. Ya. Semakin hari,
kebutuhan semakin meningkat. Harga-harga kebutuhan pokok pun seperti tak mau
ketinggalan, ikut melambung. Apalagi jika ada kenaikan harga bahan bakar. Kondisi
seperti ini, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, harus kita jalani. Yang menjadi
masalah adalah bagaimana kita bisa bertahan dengan kondisi yang ada. Bagaimana
pun, harga kebutuhan pokok tidak mungkin turun, bahkan semakin naik. Selain harga
yang naik, kebutuhan pun semakin banyak. Tidak ada yang bisa dilakukan selain
menambah penghasilan.
Dari sebuah buku yang saya baca, saya memperoleh informasi bahwa di Cina,
masyarakatnya sudah diajarkan untuk menambah penghasilan. Sejak kecil mereka
sudah diperlihatkan bagaimana cara memutar uang dengan berbisnis. Sejak usia dini
pula mereka diminta oleh orangtua untuk melihat secara langsung tata cara bisnis
keluarga yang tengah dijalankan. Tak mengherankan jika saat dewasa, mereka sudah
mahir mengelola bisnis. Selain itu, mereka pandai membuat uang dapat
menggandakan diri.
Kalau begitu, mengapa kita tidak meniru ilmu mereka? Bangunlah usaha mulai
dari sekarang. Dari usaha tersebut kita bisa mendapatkan penghasilan tambahan.

Page 12

Dengan demikian, kenaikan bahan bakar atau kebutuhan yang semakin banyak, tidak
membuat kita risau. Sekarang, persoalannya adalah memulai cara membangun usaha
dari awal. Seperti kata pepatah, beginning is difficult. Permulaan itu biasanya terasa
sulit. Tapi, jangan khawatir. Jika kita tidak pernah memulai, kita tidak akan pernah
berjalan. Untuk membuka usaha, intip dulu tips-tips berikut ini.
1. SiapkanMental
Hal pertama yang harus disiapkan adalah mental. Mental pengusaha
berbeda dengan karyawan. Karyawan cenderung menghabiskan gaji
bulanannya. Sedangkan, pengusaha harus menginvestasikan sebagian
penghasilannya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Maka,
ketika kita sudah memilih untuk membuka usaha, terapkanlah mental
sebagai pengusaha.
2. Siapkan Modal
Apapun jenis usahanya, pasti memerlukan modal. Banyak pengusaha
yang mengeluhkan modal. Sebenarnya, tak perlu dirisaukan. Dengan
modal kecil pun kamu sudah bisa membuka usaha. Besarnya modal
tergantung dari besar atau kecilnya usaha yang kamu jalankan. Banyak
usaha yang bisa dimulai dengan modal awal 2-10 juta rupiah. Jika masih
kesulitan, ajaklah saudara atau teman untuk berbisnis bersama. Usahakan
untuk tidak meminjam ke bank dahulu, sebab di awal usaha, apalagi jika
usahanya belum terlalu besar, akan riskan jika sudah terbebani dengan
utang.
3. Bidang Usaha

Page 13

Tentukan bidang usaha yang akan kamu buka. Kamu bisa memilih
bidang usaha yang belum pernah ada atau yang sudah banyak. Pada
awalnya, orang merasa ragu untuk mulai membuka usaha, baik bidang
yang belum pernah ada maupun yang sudah banyak dilakukan. Membuka
usaha di bidang yang belum pernah ada, belum tentu tidak sukses. Coba
kamu lihat Aqua. Awalnya, perusahaan itu ragu untuk mengeluarkan
produk air minum dalam kemasan botol. Saat pertama kali diperkenalkan,
banyak pihak yang merasa produk tersebut tidak akan laku di pasaran.
Apalagi belum pernah ada perusahaan yang menjual produk serupa.
Bahkan, banyak yang benar-benar yakin produk itu akan gagal. Mereka
berpikir untuk apa membeli air minum yang harganya mahal, kalau bisa
memasak sendiri di rumah. Ternyata, produk itu sukses besar. Bahkan
banyak perusahaan lain yang mengekor. Untuk bidang usaha yang sudah
pernah ada, buatlah ciri khas atau kelebihan yang tidak dimiliki pengusaha
lain. Sebagai contoh adalah butik milik Hughes. Meskipun usaha butik
bertebaran di mana-mana, butik milik Hughes bisa sukses. Sebab, butik itu
memiliki ciri khusus yaitu hanya menjual pakaian berukuran besar.
4. Lokasi
Lokasi merupakan peran penting dalam membuka usaha. Lokasi yang
ramai diyakini akan membuat usahamu cepat dikenal dan menarik banyak
peminat. Pilih lokasi yang strategis, yaitu dekat dengan tempat aktivitas
masyarakat, kantor, sekolah, atau kampus.Namun, terkadang lokasi bisa
menipu. Banyak bidang usaha yang laris manis dan sukses meskipun
berada di tempat yang sepi. Ada juga bidang usaha yang mampu
menembus pasar internasional meskipun barangnya diproduksi dari tempat
berlokasi di gang sempit. Karena itu, pikirkan baik-baik mengenai lokasi.
Untuk usaha yang baru berdiri, jangan ragu untuk memanfaatkan ruangan

Page 14

yang ada di rumah. Banyak, lho, usaha yang sukses yang berawal dari
garasi rumah.
5. Fokus
Fokuslah pada satu bidang usaha terlebih dahulu. Banyak pengusaha
yang gagal saat mulai berkembang, karena tidak fokus pada peningkatan
bisnis awal, melainkan terlalu banyak ingin mencoba bidang usaha lain.
Sebaiknya, bersabarlah dahulu agar satu bidang bisnis berjalan hingga
sukses. Setelah itu, barulah melebarkan sayap ke bidang bisnis yang lain.
6. Cari Pelanggan
Kenalkan bidang usahamu ke luar. Sebarkan informasi barang
dagangan atau usaha jasamu ke semua orang, agar bisa mendapatkan
klien. Caranya bisa melalui promosi dari mulut ke mulut. Ceritakan
bidang usahamu kepada teman dekat. Lalu, mintalah bantuannya untuk
menyebarkan ke teman-temannya. Dengan cara ini akan semakin banyak
orang yang tahu tentang usahamu. Bisa juga dengan cara membuat brosur
dan menyebarkan dari rumah ke rumah. Cara ini cukup ampuh, lho. Selain
brosur, buatlah plang yang dipasang di depan tempat usaha, serta di
tempat-tempat strategis lainnya. Selain dua cara itu, bisa juga dilakukan
pemasangan iklan di internet. Di era cyber ini, banyak orang yang senang
berbelanja dengan cara online, atau mencari informasi barang dan jasa
yang dibutuhkan, melalui internet.
7. Cara Berbisnis
Sebenarnya, berbisnis itu mudah, kok. Contohnya, barang seharga Rp.
1.000. Tugasmu adalah menjualnya dengan harga lebih dari itu, misalnya

Page 15

Rp. 1.500. Intinya, dari sebuah barang, kamu bisa menjualnya dengan
memperoleh keuntungan. Setelah itu, juallah barang tersebut sebanyakbanyaknya. Semakin banyak laku, semakin banyak pula keuntungan yang
kamu dapatkan.
8. Pegawai
Pada awal membuka usaha, kamu hanya membutuhkan sedikit
pegawai. Selain kamu sendiri yang mengurus usaha tersebut, kamu bisa
melibatkan suami atau anggota keluarga yang lain untuk ikut mengelola.
Tujuannya agar mereka dapat ikut merasa memiliki usaha tersebut. Setelah
usahamu berkembang, kamu bisa mepekerjakan pegawai tambahan.
9. Perencana Keuangan
Keuangan untuk membuka bidang usaha, tak hanya terpaku pada
modal awal. Ketika usaha sudah berjalan, kamu harus pandai mengatur
alur keluar masuknya uang. Pisahkan keuangan bisnis dengan keuangan
pribadi. Banyak pengusaha yang gagal karena keuangan pribadi dan
bisnis, tercampur aduk.
10. Mulai
Sudah memikirkan segala sesuatunya? Kalau begitu, mulailah!
11. Risiko
Membangun bisnis, tentu saja ada risikonya. Namun, kalau kamu
sudah menyadari risikonya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semakin
maju usahamu, nama baikmu semakin dipertaruhkan. Karena itu, sambil
menjaga kelangsungan bisnis, kamu juga harus terus menjaga nama

Page 16

baikmu. Sekali saja nama baikmu tercoreng, saat itu juga usaha yang telah
kamu rintis, bisa hancur berantakan.
12. Antisipasi Kegagalan
Risiko kegagalan dalam berbisnis, selalu ada. Karena itu kamu dituntut
untuk bersikap tegas dan cepat bertindak, terutama bila melihat sesuatu
yang tak beres. Untuk mengantisipasi kegagalan, buatlah aturan mengenai
pengambilan keuangan. Pemilik usaha memang berhak mengambil uang
dari perusahaan. Tapi, cara pengambilan dan jumlahnya, harus tersistem
dengan jelas. Begitu pula dengan operasional, harus memiliki sistem yang
baku. Delegasikan tugas-tugas pada pegawai. Sehingga, apabila kamu
berhalangan, bisnis tetap dapat berjalan. Semakin sedikit campur tangan
pemilik dalam usahanya, berarti usaha tersebut semakin baik.
2.5 Defenisi Merger
Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana
perusahaan yang me-merger mengambil atau membeli semua assets dan liabilities
perusahaan yang di-merger dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki
paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan
pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang
baru .
Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan
oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan
melanjutkan nama dan identitasnya.
Merger

merupakan

suatu

strategi

bisnis

yang

diterapkan

dengan

menggabungkan antara dua atau lebih perusahaan yang setuju menyatukan kegiatan
operasionalnya dengan basis yang relatif seimbang, karena mereka memiliki sumber

Page 17

daya dan kapabilitas yang secara bersama-sama dapat menciptakan keunggulan


kompetitif yang lebih kuat.
Merger dapat diartikan secara luas maupun secara sempit. Dalam pengertian
yang luas, merger juga menunjuk pada setiap bentuk pengambilalihan suatu
perusahaan oleh perusahaan lainnya, pada saat kegiatan usaha dari kedua perusahaan
tersebut disatukan. Pengertian yang lebih sempit merujuk pada dua perusahaan
dengan ekuitas hampir sama, menggabungkan sumber-sumber daya yang ada pada
kedua perusahaan menjadi satu bentuk usaha. Pemegang saham atau pemilik dari
kedua perusahaan sebelum merger menjadi pemilik dari saham perusahaan hasil
merger, dan top manajemen dari kedua perusahaan tetap menduduki posisi senior
dalam perusahaan setelah merger.
2.6 Pembagian Merger
1. Merger horizontal
Marger horizontal adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis
(usahanya sama), Salah satu tujuan utama merger horizontal adalah untuk
mengurangi persaingan atau untuk meningkatkan efisiensi melalui penggabungan
aktivitas produksi, pemasaran dan distribusi, riset dan pengembangan dan fasilitas
administrasi. misalnya merger antara dua perusahaan roti, perusahaan sepatu.
2. Merger vertikal
Merger vertikal adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan
yang saling berhubungan, misalnya dalam alur produksi yang berurutan. Merger
vertikal dilakukan oleh perusahaan perusahaan yang bermaksud untuk
mengintegrasikan usahanya terhadap pemasok dan/atau pengguna produk dalam
rangka stabilisasi pasokan dan pengguna. Contohnya: perusahaan pemintalan
benang merger dengan perusahaan kain, perusahaan ban merger dengan
perusahaan mobil.
3. Merger kongenerik

Page 18

Merger kongenerik akan melibatkan perusahaan-perusahaan yang saling


berhubungan tetapi bukan merupakan produsen dari sebuah produk yang sama
atau perusahaan yang memiliki hubungan pemasok-produsen.
4. Merger Konglomerat
Merger Konglomerat ialah merger antara berbagai perusahaan yang
menghasilkan berbagai produk yang berbeda-beda dan tidak ada kaitannya,
misalnya perusahaan sepatu merger dengan perusahaan elektronik atau
perusahaan mobil merger dengan perusahaan makanan. Tujuan utama
konglomerat ialah untuk mencapai pertumbuhan badan usaha dengan cepat dan
mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya ialah dengan saling bertukar saham
antara kedua perusahaan yang disatukan.
2.7 Defenisi Akuisisi
Suatu bentuk penggabungan usaha yang dimana salah satu perusahaan
yang diakuisisi memperoleh kendali atas aktiva netto dan operasi perusahaan
yang diakuisisi, dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban
atau pengeluaran saham.
Penggabungan usaha dengan cara akuisisi (acquisition) adalah suatu
penggabungan usaha di mana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi
(acquirer) memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang
diakuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu
kewajiban atau mengeluarkan saham.
Akuisisi dalam trilogi pembangunan diartikan sebagai pengambilalihan
kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh
perusahaan lain, dan dalam peristiea ini baik perusahaan mengambil alih atau
yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah.
Akuisisi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Akuisisi saham, yang merupakan pengambilalihan atau pembelian
saham suatu perusahaan dengan menggunakan kas, saham, atau
sekuritas lainnya. Prosesnya dimulai dengan penawaran perusahaan
yang membeli kepada perusahaaan yan dibeli.

Page 19

b. Akuisisi aset, yang merupakan pengambilalihan aset perusahaan


dengan membekukan sebagian besar aset perusahaan yang diakuisisi.
Perusahaan yang dibeli secara hukum tetap berdiri, kecuali apabila
pemegang sahamnya menutup perusahaan tersebut. Pada akuisisi aset
diperluka suara para pemegang saham, tetapi tidak memerlukan suara
mayoritas dibandingkan dengan akuisisi saham.
2.8 Pembagian Akuisisi
Menurut Reksohadiprojo dalam Wiharti (1999) akuisisi dapat dibedakan
dalam tiga kelompok besar, yaitu:
o Akuisisi horizontal, yaitu akuisisi yang dilakukan oleh suatu badan
usaha yang masih dalam bisnis yang sama.
o Akuisisi vertical, yaitu akuisisi pemasok atau pelanggan badan usaha
yang dibeli.
o Akuisisi konglomerat, yaitu akuisisi badan usaha yang tidak ada
hubungannya sama sekali dengan badan usaha pembeli.
Klasifikasi berdasarkan obyek yang diakuisisi dibedakan atas akuisisi
saham dan akuisisi asset, yaitu:
Akuisisi Saham
Istilah akuisisi digunakan untuk menggambarkan suatu transaksi jual
beli perusahaan, dan transaksi tersebut mengakibatkan beralihnya kepemilikan
perusahaan dari penjual kepada pembeli. Akuisisi saham merupakan salah satu
bentuk akisisi yang paling umum ditemui dalam hampir setiap kegiatan akuisisi.
Akuisisi Asset
Apabila sebuah perusahaan bermaksud memiliki perusahaan lain maka
ia dapat membeli sebagian atau seluruh aktiva atau asset perusahaan lain
tersebut. Jika pembelian tersebut hanya sebagian dari aktiva perusahaan maka
hal ini dinamakan akuisisi parsial. Akuisisi asset secara sederhana dapat
dikatakan merupakan Jual beli (asset) antara pihak yang melakukan akuisisi
asset ( sebagai pihak pembeli ) dengan pihak yang diakuisisi assetnya (sebagai

Page 20

pihak penjual), Jika akuisisi dilakukan dengan pembayaran uang tunai. Atau
Perjanjian tukar menukar antara asset yang diakuisisi dengan suatu kebendaan
lain milik dan pihak yang melakukan akuisisi, jika akuisisi tidak dilakukan
dengan cara tunai.
2.9 Alasan Melakukan Merger Dan Akuisisi
Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui
merger maupun akuisisi, yaitu :
1. Pertumbuhan atau diversifikasi
Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran,
pasar saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun
akuisisi. Perusahaan tidak memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika
melakukan ekspansi dengan merger dan akuisisi, maka perusahaan dapat
mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan.
2. Sinergi
Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi
(economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya
overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah
pendapatan perusahaan ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika
perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang sama karena
fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan.
3. Meningkatkan dana
Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan
ekspansi internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi
eksternal. Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang
memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam
perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan
meningkatnya dana dengan biaya rendah.

Page 21

4. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi


Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak
adanya efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang
tidak dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar untuk
mengembangkan teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan
yang memiliki manajemen atau teknologi yang ahli.
5. Pertimbangan pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke
depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki
kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan
laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang
mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan
mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi.
Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi
berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik.
6. Meningkatkan likuiditas pemilik
Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas
yang lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas
dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan
perusahaan yang lebih kecil.
7. Melindungi diri dari pengambilalihan
Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan
yang tidak bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai
pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban
perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding firm yang
berminat .

2.10 Kelebihan dan Kekurangan Merger dan Akuisisi

Page 22

1. Kelebihan dan Kekurangan Merger


A. Kelebihan Merger
Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah
dibanding pengambilalihan yang lain (Harianto dan Sudomo, 2001, p.641)
B. Kekurangan Merger
Dibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus
ada

persetujuan

dari

para

pemegang

saham

masing-masing

perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu


yang lama. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.642)
2. Kelebihan dan Kekurangan Akuisisi
A. Kelebihan Akuisisi
a. Akuisisi Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang
saham sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm,
mereka dapat menahan sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding
firm.
b. Dalam Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung
dengan pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender
offer sehingga tidak diperlukan persetujuan manajemen perusahaan.
c. Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris perusahaan,
akuisisi saham dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak
bersahabat (hostile takeover).
d. Akuisisi Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan
mayoritas suara pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak
ada halangan bagi pemegang saham minoritas jika mereka tidak menyetujui
akuisisi.
B. Kekurangan Akuisisi
a. Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui
pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran
dasar perusahaan menentukan paling sedikit dua per tiga (sekitar 67%) suara
setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi.

Page 23

b. Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka terjadi
merger.
c. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara hukum
dibalik nama sehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi.

2.11 Prosedur Pelaksanaan Merger Dan Akuisisi


Prosedur hukum tentang pelaksanaan merger dan akuisisi pedomannya
didapatkan

dalam

berbagai

aturan

hukum

tentang

merger

dan

akuisisi

danpenjabarannya didapatkan dalam praktek hukum sehari-hari tentang merger dan


akuisisi. Secara garis besarprosedur hukum tentang merger dan akuisisi yang umum
adalah sebagai berikut:

Penjajakan bagi kedua perusahaan tentang kemungkinan untuk melakukan

merger dan akuisisi.


Dilakukan langkah-langkah persiapan oleh kedua perusahaan yang akan

melakukan merger dan akuisisi.


Para pihak dalam merger atau pihak pengakuisisi mulai menunjuk pihakpihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan merger dan akuisisi seperti

lawyer, akuntan, penilai, notaris, konsultan pajak, dan lain-lain.


Direksi dari kedua belah pihak dalam merger atau direksi perusahaan

pengakuisisi membuat proposal untuk merger dan akuisisi.


Proposal merger dan akuisisi tersebut dituangkan dalam rancangan merger

dan akuisisi
Pengumuman isi ringkasan rancangan merger atau akuisisi kedalamsurat

kabar
Memanggil dan membuat Rapat Umum Pemegang Saham bagi masingmasing perusahaan dengan agenda antara lain menyetujui rancangan

merger atau akuisisi


Lawyer mulai merancang dan mendiskusikan scheme dan prosedur yang
akan ditempuh

Page 24

Lawyer mlai membuat legal audit, untuk perusahaan biasabila diperlukan,

dan untuk perusahaan terbuka atau bank wajib diperlukan


Auntan mulai meneliti pembukun dan neraca perusahaan
Penilai mulai melakukan penilaian terhdap asset-asset perusahaan merger

atau akuisisi
Konsultan manajemen mulai menelaah manajemen dari perusahaan-

perusahaan yang akan merger atau akuisisi


Mulai ditetapkan langkah-langkah strategis dalam rangka pelaksanaaan

merger dan akuisisi tersebut


Lawyer mulai membuat draft kontrak merger atau akuisisi
Dibuat rancangan perubahan anggaran dasar, jika ada
Pengajuan izin merger dan akuisisi kepada yang berwewenang
Kontrak merger dan akuisisi ditandatangani
Pendaftaran perubahan anggaran dasar kedalam daftar perusahaan
Pengumuman perubahan anggaran dasarkedalam Tambahan Berita Negara
Penyelesaian administrasi pelaksanaan merger atau akuisisi
Penyelesaian proses likuidasi bagi merger yang memerlukan likuidasi dan
pembubaran perusahaan bagi perusahaan yang tidak memerlukan proses
likuidasi.

Page 25

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
- Karakter wirausaha yang harus dimiliki agar sukses dalam berwirausaha
meliputi Mental Baja dan Pantang Menyerah, Tekad Kuat dan Kemauan
Yang Keras, Berani Mengambil Risiko, Disiplin, Fokus, Kreatif dan
-

Inovatif, Pandai Bersyukur


Membuka usaha sendiri dapat menjadi suatu peluang bagi Anda untuk
menghasilkan uang. Apabila Anda tertarik membuka usaha sendiri,
Gajimu akan memberikan tips langkah-langkah yang harus dilakukan
sebelum membuka usaha sendiri. Saat ini, banyak orang-orang yang
semakin sulit untuk mendapat pekerjaan, apalagi bagi orang-orang yang
tidak memiliki keahlian khusus. Membuka usaha sendiri dapat menjadi

suatu peluang bagi Anda untuk menghasilkan uang.


Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana
perusahaan yang me-merger mengambil/membeli semua assets dan
liabilities perusahaan yang di-merger dengan begitu perusahaan yang memerger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger
berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang
tunai atau saham di perusahaan yang baru (Brealey, Myers, & Marcus,
1999, p.598). Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari
suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan
yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan
pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan
yang

dibeli.

Setelah

merger,

perusahaan

kehilangan/berhenti beroperasi

Page 26

yang

dibeli

akan

Akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan


membeli saham atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli
tetap ada.

3.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini hanyalah mengupas sebagian kecil dari
pedoman umum dari mampu berfikir membangun usaha baru, membuat
merger dan akuisisi yang belum sempurna ,oleh karena itu bagi teman-teman
yang ingin lebih mendalami tentang mampu berfikir membangun usaha baru,
membuat merger dan akuisisi, sebaiknya mencari referensi tambahan sebagai
pelengkap dari yang telah disajikan ini.

DAFTAR PUSTAKA
Buchari Alma. 2003. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Kasali Rhenald.2010. Modul Kewirausahaan. Jakarta Selatan : PT Mizan Publika.
Meredith, Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan: TeoridanPraktek. Jakarta :PPM
Moh. Nazir. 1988. MetodePenelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Page 27

Rambat Lupiyoadi dan Jero Wacik. 1998. Wawasan Kewirausahaan. Cara Mudah
menjadi Wirausaha. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Shane, S. 2003. A General Theory of Entrepreneurship.the Individual-opportunity
Nexus. USA: Edward Elgar

Page 28

Вам также может понравиться