Вы находитесь на странице: 1из 7

Pirdawati D

240210130063
V.

PEMBAHASAN
Praktikum yang telah dilakukan adalah mengenai sistem pendinginan pada

refrigerator. Mesin pendingin/refrigerator adalah suatu rangkaian rangkaian yang


mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperature dingin. Menurut
Najamudin (2014), Mesin pendingin (Refrigerator) ialah suatu rangkaian mesin
atau pesawat yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperatur
dingin (temperatur rendah). Sesuai dengan kegunaannya mesin pendingin terdiri
dari beberapa jenis antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Refrigerator untuk keperluan Industri.


Lemari es / Kulkas.
Freezer (Pembekuan / pendingin makanan dan minuman).
Penyejuk ruangan (AC/Air Conditioning).
Dispenser (untuk menghasilkan air panas dan dingin).
Kipas angin penyejuk.
Mesin pendingin yang diamati pada praktikum adalah kulkas (freezer).

Dalimunthe (2004), berpendapat bahwa metode pendinginan (refrigerasi) ini akan


berhasil dengan menggunakan bantuan zat refrigerant. Refrigerant adalah suatu
zat yang mudah berubah fasanya dari cair menjadi uap dan sebaliknya apabila
kondisi tekanan dan temperaturnya diubah. Refrigerant akan bertindak sebagai
media penyerap dan pemindah panas dengan cara merubah fasanya. Menurut
Gunadi (2008), refrigeran yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :

Tidak beracun,tidak berbau, serta ramah terhadap lingkungan


Tidak dapat terbakar atau meledak sendiri, juga bercampur dengan

udara, minyak, dan sebagainya.


Tidak mempunyai daya korosi terhadap logam yang dipakai pada

system pengkondisian udara.


Dapat bercampur dengan minyak kompresor.
Mempuyai struktur kimia yang setabil.
Refrigeran adalah senyawa yang sebagian atau seluruhnya terdiri dari

hydrogen, seperti ethana atau methane yang dikomposisikan ulang dengan


elemen halogen yaitu flour dan chlor. Refrigan yang digunanakan pada
refrigerator praktikum adalah R-134a. Menueut Wilis (2016), R-134a
merupakan refrigerant yang lebih ramah lingkungan, merupakan senyawa kimia

Pirdawati D
240210130063
utama yang stabil untuk membawa panas dan tidak mudah terbakar, memiliki
karakteristik tidak berbau, tidak berwarna dan tidak bersifat korosif juga tidak
beracun. Kekurangan zatR-134a ini adalah relatif mahal, dan masih memiliki
potensi sebagai zat yang dapat menyebabkan efek pemanasan global karena
memiliki Global Warming Potential (GWP) yang signifikan
Menurut Najamudin (2014), komponen utama pada refrigerator adalah
sebagai berikut :
1. Kompressor.
Kompresor pada refrigerator adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
menaikkan tekanan refrigerant dan menyalurkan gas refrigeran ke seluruh
system refrigerator. Tekanan uap refrigerant naik sampai ke tekanan yang
diperlukan untuk pengembunan (kondensasi) uap regrigerant di dalam
kondensor. Kompressor ini digerakkan oleh sumber tenaga dari mesin
penggerak
2. Kondensor.
Kondensor berfungsi sebagai alat penukar kalor, menurunkan temperatur
refrigeran, dan mengubah wujud refrigeran dari bentuk gas menjadi cair. Pada
saat pengembunan ini, refrigerant mengeluarkan sejumlah kalori (panas
pengembunan) yang mana panas ini diterima oleh media pendingin di dalam
kondensor
3. Mesin ekspansi / katup ekspansi.
Mesin atau katup ekspansi ini berfungsi untuk menurunkan tekanan dari
cairan refrigerant sebelum masuk ke evaporator, sehingga akan memudahkan
refrigerant menguap di evaporator dan menyerap kalori (panas) dari media
yang didinginkan, terdiri dari :
Pipa kapiler merupakan komponen utama yang berfungsi menurunkan

tekanan refrigeran dan mengatur aliran refrigeran menuju evaporator.


Katup Ekspansi (Ekspansi Valve), Katup ekspansi dipergunakan untuk
mengekspansikan secara adiabaticcairan refrigran yang bertekanan dan
temperatur tinggi sampai mencapai tingkat keadan tekanan dan

temperatur rendah.
4. Evaporator.
Evaporator berfungsi menyerap dan mengalirkan panas dari udara ke
refrigerant

Pirdawati D
240210130063
Menurut Dalimunthe (2004), agar didapatkan kondisi temperatur selalu
berada di bawah temperature lingkungan, maka temperatur rendah yang diperoleh
tersebut harus dijaga dengan cara menyerap panas yang dimiliki waduk/ reservoar
/ ruangan bertemperatur rendah secara kontinu sehingga diperlukan suatu proses
aliran panas yang berasal dari ruangan ini secara kontinu. Penyerapan panas
dilakukan dengan cara penguapan ( evaporasi) refrigerant cair. Refrigerant ini
akan menguap pada evaporator pada tekanan evaporasi, untuk itu refrigerant harus
memiliki titik didih yang rendah. Panas yang diserap uap refrigerant ini dibuang /
dilepas pada ruangan bertemperatur tinggi (kondensor). Uap refrigerant ini secara
kontinu dikembalikan ke keadaan awalnya (refrigerant cair) agar dapat menyerap
panas dari ruangan temperatur rendah lagi. Gambar 1 dibawah ini menunjukan
siklus refrigerasi pada refrigerator :

Gambar 1. Siklus Refrigerasi dan Diagram p-h


(Sumber : Sitinjak, 2013)
Siklus refrigerasi terdiri dari langkah-langkah berikut ini:
1. Penyerapan panas pada ruangan temperatur rendah, oleh refrigerant cair
pada evaporator.
2. Kompressi uap refrigerant pada kompressor.
3. Pembuangan / pelepasan panas pada ruangan temperatur tinggi, oleh
refrigerant pada kondensor.
4. Ekspansi, pengembalian kondisi uap refrigerant seperti semula (refrigerant
cair), oleh mesin atau katup ekspansi.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapat suhu evaporasi
adalah -20C dan sushu kompresi adalah 390C sehingga dapat dhitung nilai COPnya melalui grafik yang terdapat pada lampiran. Berdasarkan grafik tersebut
didapat nilai q pada :

Pirdawati D
240210130063
q Evaporasi

= Hb Ha = 410 245 = 165 KJ/Kg

q Ekspansi

= Ha = Hd = 245 KJ/Kg

q Kondensasi = Hc Hd = 440 245 = 195 KJ/Kg


q Kompresi

= Hc Hb = 440 410 = 30 KJ/Kg

Sehingga nilai COP dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut :


COP =

q Evaporasi
q Kompresi

COP =

165
30

COP = 5,5
Nilai COP (Coefficient Of Performance) yang didapat adalah sebesar . COP
merupakan nilai prestasi siklus refrigerant, semakin besar efek refrigerant
(kapasitas refrigerant) kerja kompresornya, berarti semakin besar coefisien
prestasinya, dengan kata lain sistem semakin baik.

Pirdawati D
240210130063
VI.

KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Mesin pendingin (Refrigerator) ialah suatu rangkaian mesin atau pesawat


yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperatur dingin

(temperatur rendah)
Refrigerator yang diamati pada praktikum adalah kulkas (freezer), dengan

refrigerant yang digunakan adalah R-134a.


Komponen utama pada refrigerator terdiri dari kompressor, kondensor,

mesin ekspansi (pipa kapiler dan katup ekspansi) dan evaporator.


Secara garis besar siklus refrigerasi dimulai dengan penyerapan panas
pada ruangan temperatur rendah, oleh refrigerant cair pada evaporato
kemudian kompressi uap refrigerant pada compressor pada ruangan
temperatur tinggi, oleh refrigerant pada kondensor terakhir adalah
pengembalian kondisi uap refrigerant seperti semula (refrigerant cair),

oleh mesin atau katup ekspansi.


Suhu evaporasi dan suhu kompresi adalah -20C dan 390C
COP menunjukan nilai prestasi siklus refrigerant, makin besar efek
refrigerant (kapasitas refrigerant) kerja kompresornya, berarti semakin
besar coefisien prestasinya, dengan kata lain sistem semakin baik

Pirdawati D
240210130063
DAFTAR PUSTAKA
Najamudin. 2014. Mesin Pendingin (Refrigerator) Merupakan Suatu Rangkaian
Mesin yang Mampu Bekerja untuk Menghasilkan Suhu atau Temperature
Dingin (Temperature Rendah). Universitas Bandar Lampung. Lampung
Dalimunthe, Indra S. 2004. Pengantar Teknik Refrigerasi. Program Studi Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Medan
Gunadi, Roni. 2008. Skripsi : Pengujian Refrigeran R-134a Pada Mesin Pendingin
Freezer. Teknik Mesin. Fakultas Teknologi Industri. Universitas Mercu Buana.
Jakarta
Sitinjak, Yuyuk Darma Putra K., Frans Palobo Sappu dan Hengky Luntungan. 2013.
Jurnal : Laju Pendinginan pada Mesin Pendingin Menggunakan R-12 dan MC12

Pirdawati D
240210130063

c
d

Ha = Hd = 245
Hb = 410
Hc = 425

Ha = Hd
Hb

Hc

Вам также может понравиться