Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
240210130063
V.
PEMBAHASAN
Praktikum yang telah dilakukan adalah mengenai sistem pendinginan pada
Pirdawati D
240210130063
utama yang stabil untuk membawa panas dan tidak mudah terbakar, memiliki
karakteristik tidak berbau, tidak berwarna dan tidak bersifat korosif juga tidak
beracun. Kekurangan zatR-134a ini adalah relatif mahal, dan masih memiliki
potensi sebagai zat yang dapat menyebabkan efek pemanasan global karena
memiliki Global Warming Potential (GWP) yang signifikan
Menurut Najamudin (2014), komponen utama pada refrigerator adalah
sebagai berikut :
1. Kompressor.
Kompresor pada refrigerator adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
menaikkan tekanan refrigerant dan menyalurkan gas refrigeran ke seluruh
system refrigerator. Tekanan uap refrigerant naik sampai ke tekanan yang
diperlukan untuk pengembunan (kondensasi) uap regrigerant di dalam
kondensor. Kompressor ini digerakkan oleh sumber tenaga dari mesin
penggerak
2. Kondensor.
Kondensor berfungsi sebagai alat penukar kalor, menurunkan temperatur
refrigeran, dan mengubah wujud refrigeran dari bentuk gas menjadi cair. Pada
saat pengembunan ini, refrigerant mengeluarkan sejumlah kalori (panas
pengembunan) yang mana panas ini diterima oleh media pendingin di dalam
kondensor
3. Mesin ekspansi / katup ekspansi.
Mesin atau katup ekspansi ini berfungsi untuk menurunkan tekanan dari
cairan refrigerant sebelum masuk ke evaporator, sehingga akan memudahkan
refrigerant menguap di evaporator dan menyerap kalori (panas) dari media
yang didinginkan, terdiri dari :
Pipa kapiler merupakan komponen utama yang berfungsi menurunkan
temperatur rendah.
4. Evaporator.
Evaporator berfungsi menyerap dan mengalirkan panas dari udara ke
refrigerant
Pirdawati D
240210130063
Menurut Dalimunthe (2004), agar didapatkan kondisi temperatur selalu
berada di bawah temperature lingkungan, maka temperatur rendah yang diperoleh
tersebut harus dijaga dengan cara menyerap panas yang dimiliki waduk/ reservoar
/ ruangan bertemperatur rendah secara kontinu sehingga diperlukan suatu proses
aliran panas yang berasal dari ruangan ini secara kontinu. Penyerapan panas
dilakukan dengan cara penguapan ( evaporasi) refrigerant cair. Refrigerant ini
akan menguap pada evaporator pada tekanan evaporasi, untuk itu refrigerant harus
memiliki titik didih yang rendah. Panas yang diserap uap refrigerant ini dibuang /
dilepas pada ruangan bertemperatur tinggi (kondensor). Uap refrigerant ini secara
kontinu dikembalikan ke keadaan awalnya (refrigerant cair) agar dapat menyerap
panas dari ruangan temperatur rendah lagi. Gambar 1 dibawah ini menunjukan
siklus refrigerasi pada refrigerator :
Pirdawati D
240210130063
q Evaporasi
q Ekspansi
= Ha = Hd = 245 KJ/Kg
q Evaporasi
q Kompresi
COP =
165
30
COP = 5,5
Nilai COP (Coefficient Of Performance) yang didapat adalah sebesar . COP
merupakan nilai prestasi siklus refrigerant, semakin besar efek refrigerant
(kapasitas refrigerant) kerja kompresornya, berarti semakin besar coefisien
prestasinya, dengan kata lain sistem semakin baik.
Pirdawati D
240210130063
VI.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
(temperatur rendah)
Refrigerator yang diamati pada praktikum adalah kulkas (freezer), dengan
Pirdawati D
240210130063
DAFTAR PUSTAKA
Najamudin. 2014. Mesin Pendingin (Refrigerator) Merupakan Suatu Rangkaian
Mesin yang Mampu Bekerja untuk Menghasilkan Suhu atau Temperature
Dingin (Temperature Rendah). Universitas Bandar Lampung. Lampung
Dalimunthe, Indra S. 2004. Pengantar Teknik Refrigerasi. Program Studi Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Medan
Gunadi, Roni. 2008. Skripsi : Pengujian Refrigeran R-134a Pada Mesin Pendingin
Freezer. Teknik Mesin. Fakultas Teknologi Industri. Universitas Mercu Buana.
Jakarta
Sitinjak, Yuyuk Darma Putra K., Frans Palobo Sappu dan Hengky Luntungan. 2013.
Jurnal : Laju Pendinginan pada Mesin Pendingin Menggunakan R-12 dan MC12
Pirdawati D
240210130063
c
d
Ha = Hd = 245
Hb = 410
Hc = 425
Ha = Hd
Hb
Hc