Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
disertai dengan nyeri kronik dan limmitasi fungsional. 21,22 Nyeri berhubungan dengan
permulaan proses inflamasi kronik pada jaringan dekat dengan daerah deposit mineral
mengikuti akumulasi kalsifikasi, yang menentukan mekanisme iritasi secara kontinyu selama
terjadi pergerakan.23,24 Menurut Uhthoff3, pasien dapat hadir tanpa gejala atau dengan tandatanda kronik selama fase pembentukan deposit kalsifikasi sedangkan pada fase absorpsi dapat
muncul tanda-tanda akut. Nyeri biasanya terlokalisasi pada ujung bahu dengan iradiasi yang
memngkinkan mengarah pada insersi deltoid distal. Secara berkala, sindroma nyeri tersebut
sering muncul pada malam hari sehingga mengganggu tidur pasien. Nyeri terstimulasi dengan
palpasi pada tuberkel mayor os humerus yang digerakkan aktif, pasif, dan aduksi-abduksi,
rotasi intra-ekstra, dan pada gerakan abduksi dserta rotasi secara bersamaan. Limitasi
fungsional lebih dapat terlihat pada pergerakan yang melibatkan abduksi dan rotasi.
Diagnosis instrumental tergolong sederhana dan didasarkan pada pemeriksaan radiografi dan
ekografi pada bahu.
Terapi konservasi tergolong penting, terutama pada penerapan aktivitas fisik pada
berbagai macam bentuk latihan kinesioterapi untuk menghindari rigiditas pada bahu. Tujuan
dari terapi adalah untuk mengurangi nyeri, menghilangkan deposit kalsium, dan
meningkatkan fungsionalitas sendi.
RESWT26,27 dihasilkan melalui suatu alat genggam menyerupai pistol, yang larasnya
ditutup pada bagian ekstremitas dengan stopper metalik menahan sebuah peluru besi supaya
tidak keluar, yang ditembakkan dengan tekanan udara 4-5 bar. Dari kolisi suatu gelombang
kejut dihasilkan melalui stopper metalik menjalar secara radial pada kulit dan lapisan
jaringan pertama. Oleh karena itu, gelombang radial pendek biasanya digunakan pada kondisi
patologis yang superfisial. Instrumen radial pada masa mendatang memerlukan suatu
gelombang kejut dalam jumlah besar dan secara berkala. Bentuk gelombang kejut radio
menyerupai gelombang kejut lainnya tetapi tanpa fase negatif dan disertai tekanan taja yang
lebih lembut.
Alat dan Bahan
Sejak Oktober 2008 sampai dengan September 2009, pasien dengan nyeri pada bahu
atau pasien pada klinik Agenzia di Recupero e Riabilitazione, CTO, AOU Careggi
(Rehabilitation Department of the Trauma Center, University Hospital of Careggi, Florence)
telah dimasukkan dalam penelitian apabila terdiagnosa denganRotator Cuff Calcific
Tendinosis (RCCT).
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah kegagalan terapi konservatif, adanya nyeri
yang bertahan minimal selama 4 bulan, suatu gambaran radiografi atau ekografi yang
menunjukkan adanya kalsifikasi pada rotator cuff dan usia dewasa pada pasien. Pasien akan
dieksklusi dari penelitian apabila pasien dengan tanda-tanda ruptur rotatof cuff dengan
riwayat operasi, adanya patologi inflamasi poliartikular, alterasi neurologis, tumor pada
bagian yang akan diterapi, infeksi, terapi koagulopati atau antikoagulan, trombosis,
polineuropati pada pasien diabetes, terapi kortison sampai denggan 6 minggu sebelum sesi
pertama, kehamilan, dan terpasang pacemaker. Evaluasi dari adanya kriteria inklusi dan tidak
adanya kriteria eksklusi ditentukan selama pemeriksaan klinis oleh tenaga medis spesialis
bagian Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
Alat yang digunakan untuk terapi dengan RESWT adalah the MASTER PLUS
MP2000 dari STORZ MEDICAL. Protokol Terapi yang digunakan adalah sesi mingguan
dengan total 6 minggu. Pada setiap sesi, digunakan impuls yang ditentukan sebesar 2000
pada tekanan 3 bar (0,12mJ/mm2) pada frekuensi 10 Hertz.
Tidak ada pasien yang mendapatkan anestesi lokal sebelum menjalani terapi. Efek
samping yang muncul antara lain: pembengkakan, kemerahan, petekia, dan hematomata
kecil-kecil. Efek samping biasanya akan menghilang dalam 3 - 4 hari setelah sesi terapi.
Selama terapi, pasien berada dalam posisi duduk pada meja pemeriksaan. Gel
dioleskan pada bagian tubuh yang terasa nyeri. ERST diterapkan melalui suatu alat genggam
yang bermanuver ada titik nyeri secara sirkular. Shockmaster Applicator 15 mm digunakan
pada kedalaman efektif dengan penetrasi 0 - 40 mm.
Protokol HPLT terdiri dari 5 sesi : 3 sesi mingguan pada hari yang berselang.
Apparatus yang digunakan adalah suatu Neodynium Yag (Nd:Yag) kekuatan tinggi. Terapi
dilakukan dengan posisi pasien duduk di atas tempat tidur. Program tersebut dilakukan pada
pasien antalgik saja. Fase inisial terapi dilakukan pada scanning cepat; fase intermediate
dilakukan dengan metode erogasi dengan titik nyeri, identifikasi titik antalgik; fase akhir
dilakukan pada scanning lambat. Modulasi dari tiap sesi hampir berlangsung selama 20
menit.
Pasien pada penelitian dinilai dengan Constant-Murley scale (CMs). Seluruh pasien
telah dievaluasi sebelum menjalani terapi (T0), segera setelah sesi terakhir (T1), kemudian 1
bulan setelah sesi terakhir (T2), dan kemudian evaluasi terakhir (T3) tiga bulan setelah sesi
terakhir. data diolah secara statistik menggunakan SPSS.