Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
Setelah pada pembahasan-pembahasan sebelumnya di kelas teman-teman telah menjelaskan
tentang pengantar ilmu komunikasi baik pengertian, sejarah serta ruang lingkup komunikasi,
maka saat ini kelompok kami akan membahas tentang faktor-faktor penunjang maupun
penghambat dalam komunikasi. Factor-faktor ini sangat penting kita ketahui agar kita bias
memaksimalkan komunikasi kita sehingga bisa mencapai tujuan yang kita harapkan.
BAB II
FAKTOR - FAKTOR PENUNJANG DAN
PENGHAMBAT KOMUNIKASI
A. Faktor-Faktor Penunjang Komunikasi
1. Penguasaan Bahasa
Kita ketahui bersama bahwa bahasa merupakan sarana dasar komunikasi. Baik komunikator
maupun audience (penerima informasi) harus menguasai bahasa yang digunakan dalam suatu
proses komunikasi agar pesan yang disampaikan bisa dimegerti dan mendapatkan respon
sesuai yang diharapkan.
Jika komunikator dan audience tidak menguasai bahasa yang sama, maka proses komunikasi
akan menjadi lebih panjang karena harus menggunakan media perantara yang bisa
menghubungkan bahasa keduanya atau yang lebih dikenal sebagai translator (penerjemah)
2. Sarana Komunikasi
Sarana yang dimaksud di sini adalah suatu alat penunjang dalam berkomunikasi baik secara
verbal maupun non verbal. Kemajuan IPTEK telah menghadirkan berbagai macam sarana
komunikasi sehingga proses komunikasi menjadi lebih mudah. Semenjak ditemukannya
berbagai media komunikasi yang lebih baik selain direct verbal (papyrus di Mesir serta kertas
dari Cina ), maka komunikasi bisa lebih di sampaikan secara tidak langsung walau jarak
cukup jauh dengan tulisan atau surat. Semenjak penemuan sarana komunikasi elektrik yang
lebih canggih lagi (televisi, radio, pager, telepon genggam dan internet) maka jangkauan
komunikasi menjadi sangat luas dan tentu saja hal ini sangat membantu dalam penyebaran
informasi. Dengan semakin baiknya koneksi internet dewasa ini, maka komunikasi semakin
lancer dan up to date. Misalnya saja peristiwa unjuk rasa missal yang menyebabkan
kekacauan di Mesir telah bisa kita ketahui bahkan secara live.
3. Kemampuan Berpikir
Kemampuan berpikir (kecerdasan) pelaku komunikasi baik komunikator maupun audience
sangat mempengaruhi kelancaran komunikasi. Jika intelektualitas si pemberi pesan lebih
tinggi dari pada penerima pesan, maka si pemberi pesan harus berusaha menjelaskan. Untuk
itu diperlukan kemampuan berpikir yang baik agar proses komunikasi bisa menjadi lebih baik
dan efektif serta mengena pada tujuan yang diharapkan. Begitu juga dalam berkomunikasi
secara tidak langsung misalnya menulis artikel, buku ataupun tugas-tugas perkuliahan
(laporan bacaan, makalah, kuisioner dan lain-lain), sangat dibutuhkan kemampuan berpikir
yang baik sehingga penulis bisa menyampaikan pesannya dengan baik dan mudah dimengerti
oleh pembacanya. Demikian juga halnya dengan pembaca, kemampuan berpikirnya harus
luas sehingga apa yang dibacanya bisa dimengerti sesuai dengan tujuan si penulis. Jika salah
satu (penulis atau pembaca) tidak memiliki kemampuan berpikir yang baik, maka apa yang
disampaikan bisa tidak dimengerti sehingga tidak mencapaia tujuan yang diharapkan.
4. Lingkungan yang Baik
Lingkungan yang baik juga menjadi salah satu factor penunjang dalam berkomunikasi.
Komunikasi yang dilakukan di suatu lingkungan yang tenang bisa lebih dipahami dengan
baik dibandingkan dengan komunikasi yang dilakukan di tempat bising/berisik. Komunikasi
di lingkungan kampus Perguruan Tinggi tentu saja berbeda dengan komunikasi yang
dilakukan di pasar.
B. Faktor-Faktor Penghambat Komunikasi
1. Hambatan sosio-antro-psikologis
a. Hambatan sosiologis
Seorang sosiolog jerman bernama Ferdinand Tonnies mengklasifikasikan kehidupan
masyarakat menjadi dua jenis yang ia namakan Gemeinschaft dan gesellschaft. Gemeinschaft
adalah pergaulan hidup yang bersifat pribadi, statis, dan rasional, seperti dalam kehidupan
rumah tanngga; sedangkan gesellschaft adalah pergaulan hidup yang bersifat pribadi,
dinamis, dan rasional, seperti pergaulan di kantor atau dalam organisasi.
Karena dalam kehidupan masyarakat itu terbagi atas berbagai gologan dan lapisan,
menimbulkan perbedaan status social, agama, ideologi, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan,
dan sebagainya, semua itu menjadi hambatan dalam berkomunikasi dan inilah yang
termaksud dalam hambatan sosiologis.
b. Hambatan antropologis
Manusia, meskipun satu sama lain sama dalam jenisnya sebagai makhluk homo sapiens,
tetapi ditakdirkan berbeda dalam banyak hal. Dalam komunikasi misalnya, komunikator
dalam melancarkan komunikasinya dia akan berhasil apabila dia mengenal siapa komunikan
dalam arti siapa disini adalah bukan soal nama, melainkan ras, bangsa, atau suku apa si
komunikan tersebut. Dengan mengenal dirinya, akan mengenal pula kebudayaannya, gaya
hidup dan norma kehidupannya, kebiasaan dan bahasanya.
Perlu kita ketahui komunikasi berjalan lancar jika suatu pesan yang disampaikan
komunikator diterima olehg komunikan secara tuntas, yaitu diterima dalam pengertian
received atau secara inderawi, dan dalam pengertian accepted atau rohani. Teknologi
komunikasi tanpa dukungan kebudayaan tidak akan berfungsi.
c. Hambatan psikologis
Factor psikologis sering menjadi hambatan dalam berkomunikasi. Hal ini umunnya
disebabkan sikomunikator dalam melancarkan komunikasinya tidak terlebih dahulu mengkaji
si komunikan. Komunikasi sulit untuk berhasil apabila komunikan sedang sedih, bingung,
marah, merasa kecewa, merasa iri hati, dan kondisi psikologi lainnya; juga jika komunikasi
menaruh prasangka kepada komunikator.
Prasangka merupakan salah satu hambatan berat bagi kegiatan komunikasi, karena orang
yang berprasangka belum apa-apa sudah bersikap menentang komunikator. Apalagi kalau
prasangka itu sudah berakar, seseorang tidak lagi berpikir objektif, dan apa saja yang dilihat
atau didengarnya selalu dinilai negatif. Prasangka sebagai factor psikologis dapat disebabkan
oleh aspek antropologisdan sosiologis; dapat terjadi terhadap ras, bangsa suku bangsa, agama,
partai politik, kelompok dan apa saja yang bagi seseorang merupakan suatu perangsang
disebabkan dalam pengalamannya pernah diberi kesan tidak enak.
Berkenaan dengan factor-faktor penghambat komunikasi yang bersifat sosiologisantropologis-psikologis itu menjadi permasalahan ialah bagaimana upaya kita mengatasinya.
Cara mengatasinya ialah mengenal diri komunikan dengan mengkaji kondisi psikologinya
sebelum komunikasi terjadi, dan bersikap empatik kepada komunikan.
2. Hambatan semantis
Kalau hambatan sosiologis-antrop[ologis-psikologis terdapat pada pihak komunikan, maka
hambatan semantis terdapat pada komunikator. Factor semantis menyangkut bahasa yang
dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya kepada
komunikan. Agar proses komunikasi itu berjalan denga baik seorang komunikator hareus
benar-benar memperhatikan gangguan semantis ini, sebab salah mengucap atau salah tulis
dapat menimbulkan salah pengertian atau salah tafsir, yang pada gilirannya bisa
,menimbulkan salah komunikasi. Gangguan semantis juga kadang-kadang disebabkan oleh
aspek antropologis, yakni kata-kata yang sama bunyi dan tulisannya, tetapi memiliki makna
yang berbeda. Salah komunikasi ada kalanya disebabkan oleh pemilihan kata yang tidak
tepat, dalam komunikasi hendaknya menggunakan kata-kata yang dapat dimengeri atau yang
denotatif.
Jadi untuk menghilangkan hambatan semantis dalam komunikasi, seorang komunikator harus
mengucapakan pertanyaan yang jelas dan tegas, memilih kata-kata yang tidak menimbulkan
persepsi yang salah, dan disususn dalam kalimat-kalimat yang dapat dimengerti.
3. Hambatan mekanis
Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi.
Contohnya: suara telepon yang kurang jelas, berita surat kabar yang sulit dicari sambungan
kolomnya, gambar yang kurang jelas pada pesawat televise dan lain-lain. Hambatan pada
beberapa media tidak mungkin diatasi oleh komunikator tapi biasanya memerlukan orangorang yang ahli di bidang tersebut misalnya teknisi.
4. Hambatan Ekologis
Hambatan ekologis terjadi oleh gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya
komunikasi. Contohnya adalah suara riuh (bising) orang-orang atau lalu lintas, suara hujan
atau petir, suara pesawat terbang dan lain-lain. Untuk menghindari hambatan ini, komunkator
harus mengusahakan tempat komunikasi yang bebas dari gangguan seperti yang telah
disebutkan tadi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mmpelajari factor-faktor yang sangat penting dalam komunikasi baik factor
penunjang maupun penghambat maka dapat disimpulkan bahwa dalam berkomunikasi, para
pelaku komunikasi (komunikator maupun audience) harus senantiasa memahami factorfaktor apa saja yang mempengaruhi proses komunikasi sehingga komunikasi yang dilakukan
bisa berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan.
B. Aplikasi
Dalam dunia akademis, factor-faktor penunjang dan penghambat komunikasi ini sangat
penting dipelajari karena di dunia akademis sangat erat kaitannya dengan dunia informasi
secara menyeluruh sehingga pemahaman tentang komunikasi akan sangat mempengaruhi
kelancaran proses belajar mengajar.
Satu tips dari penulis Janganlah mengucapkan sesuatu yang tidak kita mengerti, kecuali
dalam bentuk pertanyaan!
(1) Gemeinscaft (Pangkuyuban), hal yang dialami oleh orang lain dirasakan
sebagaimana terjadi pada dirinya oleh karena pergaulannya yang sangat akrab.
Sifatnya statis, pribadi, tidak rasional. Di masyarakat selalu dijumpai salah satu
dari tiga tipe paguyuban, yaitu :
a). Paguyuban karena ikatan darah, seperti keluarga, kekerabatan,kesukuan,
dan lain-lain.
b). Paguyuban karena tempat, seperti rukun tetangga, rukun warga,dan lainlain.
c). Paguyuban karena pikiran, seperti pergerakan mahasiswa, partai politik,
dan lain-lain.
(2) Gessellscaft (Patembayan), pergaulan yang mempertimbangkan untung dan
ruginya sehingga anggota bebas keluar masuk dari kelompok tersebut.
Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk
jangka waktu yang pendek. Hubungannya bersifat untuk semua orang.
Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk yang ada dalam pikiran belaka.
Contohnya adalah interaksi melalui internet.
Sementara tujuan HAM itu sendiri adalah memanfaatkan pengetahuan
tentang faktor sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sehingga
terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin. Selain
itu,dapat memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain,
memperoleh pengetahuan dan informasi baru, menumbuhkan sikap kerjasama,
menghilangkan sikap egois/paling benar, menghindari dari sikap stagnan karena
manusia adalah makhluk homo socius mengubah sikap dan perilaku diri sendiri
dan orang lain serta memberikan bantuan.
mempengaruhi
perilaku karena didasarkan pada psikologi sosial, pendidikan kesehatan, komunikasi massa,
dan pemasaran untuk mengembangkan dan menyampaikan promosi kesehatan dan pesan
pencegahan pencegahan.
Karya awal yang mempengaruhi perkembangan komunikasi kesehatan di susun oleh
National Cancer Institute (NCI) dan diberi judul Making Health Communication Programs
Work: A Planners Guide. Panduan ini menyatakan bahwa bidang ilmu seperti pendidikan
kesehatan, pemasaran sosial, dan komunikasi massa secara bersama mendefinisikan
komunikai kesehatan. Bukan hal luar biasa apabila mendengar pernyataan bahwa komunikasi
kesehatan bahkan merupakan nama yang lebih baik untuk profesi daripada promosi kesehatan
atau pendidikan kesehatan karena segala sesuatu yang dilakukan dalam promosi kesehatan
melibatkan komunikasi untuk kesehatan. Kenyataannya, komunikasi kesehatan telah
didefinisikan secara luas oleh Everett Rogers, seorang pelopor dalam bidang komunikasi,
sebagai segala jenis komunikasi manusia yang berhubungan dengan kesehatan.
Komunikasi kesehatan juga dapat mencerminkan bagaimana persoalan kesehatan
diterima oleh audiens tertentu. Contoh, NCI mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai
seni dan teknik menyampaikan informasi, mempengaruhi, dan memotivasi individu, institusi,
dan publik tentang pentingnya persoalan kesehatan. The Centers of Disease Control and
Prevention (CDC) mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai suatu ilmu dan sebagai
penggunaan strategi komunikasi untuk menyampaikan informasi dan mempengaruhi
keputusan individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan kesehatan. Walau begitu, masih
ada orang yang membicarakan konsep tersebut dengan menekankan berbagai bentuk
aplikasinya , termasuk advokasi media, komunikasi resiko, pendidikan, hiburan, materi cetak,
dan komunikasi interaktif.
Ada dua perspektif utama yang diambil ketika mempertimbangkan komunikasi
kesehatan dalam praktik promosi kesehatan saat ini. Beberapa praktisi memandang
komunikasi massa sebagai proses menyeluruh yang membingkai penerapan intervensi
promosi kesehatan. Praktisi ini memandang komunikasi kesehatan sebagai strategi atau
aktifitas sempit seperti publikasi informasi atau sejenis komunikasi. Antar personal yang
mungkin berlangsung antara pendidik kesehatan dan kliennya. Kedua pemikiran itu
menyebabkan
komunikasi
kesehatan
rentan
terhadap
penafsiran
yang
luas
dan
kesalahpahaman.
Jadi, komunikasi kesehatan diperlukan di bidang kesehatan karena komunikasi dalam
kesehatan merupakan kunci pencapaian peningkatan taraf atau tingkat kesehatan masyarakat.
Sejauh ini komunikasi senantiasa berkembang seiring berkembangnya dunia teknologi
komunikasi. Komunikasi yang dulunya biasa dilakukan dengan penyuluhan yang secara
langsung berhadapan dengan masyarakat dan dilakukan dengan media audio/radio sekarang
lebih popular dengan penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui media internet
maupun media cetak dan elektronik. Tidak hanya bernilai praktis namun mempunyai nilai
ekonomis dan tampilannya lebih menarik. Media yang berkembang tersebut sangat
membantu dalam ketercapaian komunikasi kesehatan karena tercapai atau tidaknya
komunikasi kesehatan lebih dikarenakan penggunaan media informasi yang tepat, pesan yang
sistematis dan mudah dimengerti.
C. Dampak Komunikasi Kesehatan dalam Pembangunan Kesehatan
Dampak komunikasi kesehatan dalam pembangunan kesehatan yaitu sebagai berikut :
1) Komunikasi kesehatan merujuk pada bidang bidang seperti program program kesehatan
nasional dan dunia, promosi kesehatan, dan rencana kesehatan publik sehingga secara tidak
langsung komunikasi kesehatan ini berperan dalam proses pembangunan kesehatan.
2)
3)
Komunikasi kesehatan beroperasi pada level atau konteks komunikasi antar personal,
kelompok, organisasi, publik, dan komunikasi massa sehingga proses pembangunan
kesehatan dapat dijalankan secara merata.
4)
Komunikasi Kesehatan
Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator
melalui saluran/media tertentu pada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku
manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status)
sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial.
Komunikasi kesehatan lebih sempit daripada komunikasi manusia pada umumnya.
Komunikasi kesehatan berkaitan erat dengan bagaimana individu dalam masyarakat berupaya
menjaga kesehatannya, berurusan dengan berbagai isu yang berhubungan dengan kesehatan.
Dalam komunikasi kesehatan, fokusnya meliputi transaksi hubungan kesehatan secara
spesifik, termasuk berbagai faktor yang ikut berpengaruh terhadap transaksi yang dimaksud.
Dalam tingkat komunikasi, komunikasi kesehatan merujuk pada bidang bidang
seperti program program kesehatan nasional dan dunia, promosi kesehatan, dan rencana
kesehatan publik.
Dalam konteks kelompok kecil, komunikasi kesehatan merujuk pada bidang bidang
seperti rapat rapat membahas perencanaan pengobatan, laporan staf, dan interaksi tim
medis.
Dalam konteks interpersonal, komunikasi kesehatan termasuk dalam komunikasi
manusia yang secara langsung mempengaruhi profesional profesional dan profesional
dengan klien. Komunikalevasi kesehatan dipandang sebagai bagian dari bidang bidang ilmu
yang relevan, fokusnya lebih spesifik dalam hal pelayanan kesehatan.
KOMUNIKASI KESEHATAN
MEMORY DAN
RECALL.
S D M PENDIDIK.
DLL.
KEBIJAKAN.
PERATURAN.
KOMUNIKASI KESEHATAN.
PESAN2 KESEHATAN.
MEDIA KESEHATAN.
1. TUJUAN STRATEGIS
PADA UMUMNYA PROGRAM2 YG BERKAITAN DGN KOMUNIKASI KESEHATAN YG
DIRANCANG DALAM BENTUK PAKET ACARA ATAU PAKET MODUL DPT BERFUNGSI
UTK :
1. RELAY INFORMATION, MENERUSKAN INFORMASI KESEHATAN DARI SUATU
SUMBER KPD PIHAK LAIN SECARA BERANGKAI ( HUNTING ).
2. ENABLE INFORMED DECISION MAKING MEMBERIKAN INFORMASI AKURAT
UTK MEMUNGKINKAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
3. PROMOTE PEER INFORMATION EXCHANGE AND EMOTIONAL SUPPORT
MENDUKUNG PERTUKARAN PERTAMA DAN MENDUKUNG SECARA
EMOSIONAL PERTUKARAN INFORMASI KESEHATAN.
4. PROMOTE HEALTHY BEHAVIOR INFORMASI UTK MEMPERKENALKAN
PERILAKU HIDUP SEHAT.
5. PROMOTE SELF CARE MEMPERKENALKAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
DIRI SENDIRI.
6. MANAGE DEMAND FOR HEALTH SERVICES- MEMENUHI PERMINTAAN
LAYANAN KESEHATAN.
2. TUJUAN PRAKTIS
SECARA PRAKTIS TUJUAN KHUSUS KOMUNIKASI KESEHATAN ITU
MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI BEBERAPA USAHA
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AGAR DAPAT :
1. MENINGKATKAN PENGETAHUAN YG MENCAKUP :
PRINSIP 2 RISET.
ORGANISASI.
MASSA.
3. SEBAGAI TINDAK LANJUT DARI KESADARAN TSB KITA DPT
STRATEGI INTERVENSI PADA TINGKAT KOMUNITAS.
MELAKUKAN
PENGERTIAN PERSUASI.
1.
2.
3.
1.
2.
INTENSITY
REPETITION
ASSOTIATION
COMPOSITION
DOWNPLAY
OMMISSION
DIVERSION
CONFUSION
2.
3.
DENGAN AUDIENS TERTENTU (CONTOH INGAT YAH KASUS 100 ORANG ANAK SD
KUANPOI YG HARUS DIRAWAT DI RSUD ITU GARA2 MINUM SUSU KADALUARSA
(EVENT) > ISI PESAN JANGAN MEMBELI SUSU YANG SUDAH KADALUARSA.
KOMPOSISI.
KOMPOSISI MERUPAKAN TAKTIK DARI KOMUNIKATOR UNTUK MENGUNGKAPKAN
SUATU PESAN MELALUI KOMPOSISI BAHASA, DIKSI, BIAS VOKAL ATAU VISUAL DAN
LAIN2 ( CONTOH: IKLAN SUSU DANCOW > AKU DAN KAU SUKA DANCOW>
CATATAN : KATA DAN MENGINGATKAN KITA PADA KATA DAN KATA COW PADA
KATA KAU ) ATAU ORANG LEBIH MUDAH INGAT KATA YANG SALAH: TERMOREX
ATAU TERMOS ES ?
DIVERSI.
MERUPAKAN TAKTIK UNTUK MENYATAKAN KEBURUKAN KITA ATAU MENYATAKAN
KEBAIKAN DARI ORANG KITA.( CONTOH : KEBIASAAN BURUK DARI IBU2 KITA DI RT
12 INI SUKA GOSIP WAKTU MENUNGGU ANAK2 DITIMBANG DIPOSYANDU, COBA
BELAJAR DARI IBU2 DI RT 17, IBU2 MEREKA DIAJARI CARA MASAK BUBUR KACANG
IJO SAMBIL MENUNGGU ANAK2 DITIMBANG.
KONFUSI.
ADALAH TAKTIK UNTUK MENYATAKAN SESUATU DENGAN JARGON, ATAU
MENYAMPAIKAN INFORMASI SECARA KELEWAT DETAIL ATAU YANG KONTRADIKTIF
SEHINGGA MEMBINGUNGKAN ORANG LAIN, BAHKAN MENYAMPAIKAN SESUATU
DENGAN LOGIKAYANG SALAH.
( ANAK SEHAT REMAJA SEHAT PEMUDA SEHAT TOSGSA SEHAT >
JARGON ; KALAU MAU ANAK DEMAM BERDARAH DAN MATI DI UGD MAKA
BIARKANLAH DIA BERMAIN DENGAN KALENG2 KOSONG YANG ADA DIHALAMAN
RUMAH > KONTRADIKTIF DAN LOGIKA YANG SALAH..
2. PATHOS.
1.
2.
KESAMAAN.
3.
4.
SIKAP.
5.
6.
DERAJAD PERBEDAAN.
7.
8.
KEDEKATAN PERSONAL.
DAYA TARIK FISIK. MISALNYA ORANG YG BERTUBUH TINGGI, TEGAP DAN BESAR
LEBIH DISUKAI DARI YG BERTUBUH PENDEK APALAGI KURUS.
4. KESAMAAN.KESAMAAN ATAU
SIMILARITY MERUPAKAN SALAH SATU
FAKTOR YG MEMUDAHKAN
PENERIMAAN PESAN OLEH AUDIENS.
ORANG LEBIH TERTARIK PADA
KOMUNIKATOR YG MEMPUNYAI
BANYAK KESAMAAN DGN DIA MISAL
NYA MINAT, HOBI, PILIHAN POLITIK,
ASAL SEKOLAH, ASAL SUKU BANGSA,
DAN LAIN LAIN.
5. DAPAT DIPERCAYAI.
6. KEPAKARAN.CONTOH ORANG LEBIH
PERCAYA INFORMASI TTG KESEHATAN
MASYARAKAT DARI SARJANA
KESEHATAN MASY.
7. KEASLIAN SUMBER PESAN.
MASALAH KEASLIAN SUMBER PESAN ATAU ORIGINATE THE MESSAGE SANGAT
MENENTUKAN TINGKAT PENERIMAAN AUDIENS.CONTOH ORANG LEBIH PERCAYA
DIMENSI KREDIBILITAS.
1. COMPOTENCE. KEMAMPUAN KOMUNIKATOR YG DIPERLIHATKAN MELALUI
KEWENANGAN ( PANGKAT, JABATAN, KEPAKARAN ) DIA TAS SUATU OBYEK
YG SEDANG DIPERCAKAPKAN.
2. CHARACTER, YG DIPERLIHATKAN OLEH MORAL KOMUNIKATOR.
3. INTENTION, MOTIF ATAU MAKSUD YG MENDORONG KOMUNIKATOR
MENGATAKAN SESUATU.
4. PERSONALITY, YAKNI PESAN KEDEKATAN (PROXIMITY) ANTARA KOMUNIKAN
DAN KOMUNIKATOR.KESAMAAN PSIKOLOGIS, SOSIOLOGIS, ANTROPOLOGIS
SERING MEMPENGARUHI RASA KEDEKATAN ANTARA KOMUNIKAN DGN
KOMUNIKATOR.
5. DYNAMICS, YAKNI DINAMIKA YG DIPERLIHATKAN OLEH SEORANG
KOMUNIKATOR.
6. CHARISMA, KUALITAS INDIVIDU YG DITUNJUKAN POWERFUL LANGUAGE,
SOCIAL SENSITIVITY DAN ATTRACTIVENNES.
7. AUTHORITY, KOMUNIKATOR YG MEMEGANG KEKUASAAN ATAU WEWENANG
TTT LEBIH DIPERCAYAI KOMUNIKAN DARI PADA YG TIDAK MEMPUNYAI
KEKUASAAN ATAU WEWENANG.
8. COMPLIANCE, KOMUNIKAN LEBIH MUDAH MENGADOPSI PERILAKU
KOMUNIKATOR KRN HUBUNGAN DIANTARA DUA PIHAK DIIMING IMINGI
OLEH HUKUMAN ATAU GANJARAN.
9. INTERNALIZATION, KOMUNIKAN LEBIH MUDAH MENERIMA SUATU PESAN
YG DIREKOMENDASIKAN KOMUNIKATOR KRN INFORMASI ITU SEARAH DGN
NILAI ATAU SIKAP KOMUNIKAN.
10.IDENTIFICATION, KOMUNIKAN JUGA LEBIH MUDAH MENERIMA SUATU
PESAN YG DIREKOMENDASIKAN KOMUNIKATOR KRN INFORMASI ITU
MERUPAKAN IDENTIFIKASI DIRI/PRIBADI KOMUNIKATOR.
11.EXPERTISE, KEPAKARAN YG MELEKAT PADA SEORANG KOMUNIKATOR, KRN
KEPAKARAN DALAM SUBYEK YG DIPERCAKAPKAN ATAU YG
DINFORMASIKAN AKAN MEMUDAHKAN KOMUNIKAN PERCAYA KPD
KOMUNIKATOR.
TIPE KREDIBILITAS.
DE VITO MENGEMUKAKAN BAHWA ADA TIGA TIPE KREDIBILITAS KOMUNIKATOR
YAITU :
1. INITIAL CREDIBILITY, YAKNI INISIAL YG MENUNJUKAN STATUS ATAU POSISI
SESEORANG, MISALNYA JABATAN, PANGKAT, GELAR2 AKADEMIK ATAU
KEBANGSAWANAN DLL.
2. DERIVED CREDIBILITY, YAKNI SESUATU YG MENGESANKAN BAGI
KOMUNIKAN TATKALA KOMUNIKASI SEDANG BERLANGSUNG MISALNYA TTG
KEMAMPUAN INTELEKTUAL, MORAL KOMUNIKATOR, TTG KOMPOTENSI
HINGGA KE KEMAMPUAN UTK MENGEKSPRESIKAN KATA2 MELALUI BAHASA
ISYARAT (NON VERBAL )
2.
3.
ISI PESAN TIDAK SELALU TERIKAT PADA HAL YG BENAR TETAPI JUGA PADA ISU
YG TIDAK BENAR.
4.
STUDI TTG ISI PESAN MENDORONG KITA UTK MERAMALKAN DAMPAK TERHADAP
AUDIENS.
2.
3.
2.
ISI PESAN DIPENGARUHI OLEH EFEK NOL = REALITAS SOSIAL, JADI BGM
PEKERJAAN KOMUNIKATOR (MEDIA) MENSOSIALISASIKAN DAN BERSIKAP ATAS
REALITAS SOSIAL.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
2.
MORRIS (1977) DALAM LILIWERI (2004) MEMBAGI PESAN NON VERBAL SBB :
1.
2.
PROKSEMIK JARAK.
PROKSEMIK JARAK MERUPAKAN BAHASA JARAK MERUPAKAN BAHASA JARAK
SEBAGAI SIMBOL KOMUNIKASI YG PALING SENSITIF. JARAK ANTARA ORANG DPT
DIGOLONGKAN SEBAGAI JARAK SAHABAT INTIM, JARAK SAHABAT ASAL KENAL(SAY
HELLO), ATAU JARAK ROMANTIS. UMUMNYA JARAK FISIK KITA DGN ORANG LAIN
MENUN JUKAN PULA KEDEKATAN FISIK DAN SOSIAL DGN LAWAN BICARA
MISALNYA JARAK INTIM, JARAK PRIBADI, JARAK SOSIAL, DAN JARAK PUBLIK.MAKIN
DEKAT JARAK FISIK SESEORANG DGN BADAN KITA M AKA DIA DIANGGAP MAKIN
DEKAT SECARA PSIKOLOGIS MAUPUN SOSIAL DGN KITA DAN SEBALIKNYA.
PROKSEMIK RUANG.
UKURAN RUANG.
2.
3.
WARNA.
4.
PENCAHAYAAN.
5.
JANGKAUAN RUANG.
PROKSEMIK WAKTU.
MELIPUTI PENGGUNAAN WAKTU UTK
BERKOMUNIKASI SECARA NON VERBAL
PARA BAWAHAN HRS MENUNGGU
KEDATANGAN PIMPINAN, ATAU DALAM
PERTEMUAN, PARA BAWAHAN
DIHARUSKAN TIBA MENDAHULUI
ATASAN MEREKA.
BAHASA WAKTU MELIPUTI SIMBOL :
1.
2.
3. HAPTIK.
HAPTIK SERING DISEBUT ZERO PROXEMIC
ARTINYA TDK ADA LAGI JARAK
DIANTARA 2 ORANG WAKTU BERKOMUNIKASI. ATAS DASAR ITU MAKA ADA AHLI
KOMUNIKASI NON VERBAL YG MENGATAKAN HAPTIK ITU SAMA DGN MENEPUK
NEPUK, MERABA-RABA, MEMEGANG, MENGELUS DAN MENCUBIT.HAPTIK
2.
3.
PENGGUNAAN WARNA.
UKURAN.
MULTIMEDIA.
2.
4.
5.
STRUKTUR PESAN.
DITUNJUKAN DGN :
PENGULANGAN.
MUDAH DIMENGERTI.
PERBENDAHARAAN KATA.
KENALI PENDENGAR.
PERHATIKANSITUASI.
JANGAN BERLEBIHAN.
6.
RASIONAL EMOSIONAL.
pembaca. Berita tersebut dapat menimbulkan berbagai jenis efek. Jika seorang
pembaca hanya tertarik untuk membacanya saja dan kemudian ia menjadi tahu,
maka dampaknya hanya berkadar kognitif saja. Apabila ia merasa iba atas
penderitaan perempuan yang hidupiya tidak berkecukupan itu, berita tersebut
menimbulkan dampak afektif. Tetapi kalau si pembaca yang tersentuh hatinya
itu, kemudian pergi ke redaksi surat kabar yang memberitakannya dan
menyerahkan sejumlah uang untuk disampaikan kepada si penderita, maka
berita tadi menimbulkan dampak behavioral.
Referesi: http://kuliahonlinekomunikasi.blogspot.com
0k