Вы находитесь на странице: 1из 11

1.

Skema vertebrata
V
K
F
S
U
C
i
u
r
e
b
o
p
r
n
l
g
u
f
c
h
t
i
h
a
e
d
m
o
l
b
o
:
u
o
r
m
m
d
c
a
t
a
h
:
t
o
a
r
a
A
d
(
n
(
a
C
i
T
t
r
u
a
m
a
n
l
i
c
a
i
a
t
a
t
a
a
)
)

T
C
A
G
S
P
h
g
n
u
i
e
o
n
a
p
s
t
a
t
e
c
r
d
t
h
r
e
a
a
h
o
s
p
t
a
s
K
o
a
t
e
d
o
l
a
m
a
a
s
t
a

SK
el
ls
C
Po
ed
c
t
y
s

eu
r

a
a

p
k

: s

h
h

i n
sr

h
e
S
K
u
e
lp
e
a
r
s
k
e
:
l
a
A
M
s
m
R
v
a
p
e
m
:
h
p
s
a
i
lt
ib
liT
a
e
ia
t
a
r
a
p
o
d
a

K
G
O
r
e
l
d
n
a
o
u
s
:
:
U
A
A
r
H
p
I
n
B
m
y
o
c
u
p
n
d
h
r
f
h
e
t
a
o
i
l
b
h
b
a
i
y
i
u
o
a
s
p
i
s
K
O
S
G
r
u
e
l
d
b
n
a
o
u
r
s
:
d
o
:

OK
re
ol
:a
Cs
a
u:
aaAA
iv
oe
ms
e

S
C
R
h
T
C
A
q
G
:
P
M
r
l
u
e
y
a
p
s
o
l
a
k
S
t
b
t
c
i
m
a
k
e
h
o
i
n
g
a
r
o
u
l
i
d
a
t
r
p
n
y
o
t
i
e
a
l
o
a
n
i
r
t
a
e
s

K
S
O
G
u
r
e
l
b
d
n

rr
r

a
k
o
u
e
s
:l
:a
I
D
L
R
s
C
S
P
A

n
C
G
h
A
S
o
M
a
F
O
iE
H
e
T
r
B
is
g
y
:u
e
n
ld
r
a
t
o
d
m
v
a
g
n
o
b
le
r
ip
s
P
M
e
m
E
c
a
b
p
in
o
a
x
d
lo
t
u
v
p
e
ih
c
s
r
h
ilr
t
e
n
d
o
a
v
n
lt
p
a
h
e
iu
s
r
d
c
o
lp
h
g
ir
s
c
e
a
t
t
o
r
ia
c
y
h
ia
d
lt
u
e
y
a
l
r
s
a
i
a
a

C
o
n
t
o
h

Sumber : Storer, T.i., and R.L. Usinger. 1957, General Zoology, Me Graw Hill Book
Co. Inc., New York

Webb, J.E, J.A. Walmork and J>H. Elgord, 1979, Guide To Living Vertebrates, The
Me Milan Press Ltd., New Delhi

2.(Sumatera Utara)Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) merupakan salah


satu wilayah konservasi paling penting di muka bumi. Terletak di dua
provinsi paling utara Sumatera (Aceh dan Sumatera Utara), dengan luas
2,6 juta hektare yang sangat kaya keanekaragaman hayati. KEL ini
terbentang di 13 Kabupaten (Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya,
Aceh Selatan, Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh Tenggara, Gayo Lues,
Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang) di
Provinsi Aceh dan 4 Kabupaten Langkat, Dairi, Karo dan Deli Serdang di
Sumatera Utara
http://www.tfcasumatera.org/leuser-ecosystem-and-leuser-national-park/
(Dunia)
Daftar Negara dengan Keanekaragaman hayati dan endemisme tertinggi
di dunia
Negara

Nilai

Nilai

Keanekaraga Endemis

Nilai
Total

man
Brasil
Indonesia
Kolombia
Australia
Meksiko
Madagask

Hayati
30
18
26
5
8
2

ar
Peru
9
Cina
7
Filipina
0
India
4
Ekuador
5
Venezuela 3
http://web.ipb.ac.id/

Jawaban no 3

18
22
10
16
7
12

48
40
36
21
15
14

3
2
8
4
0
0

12
9
8
8
5
3

untuk memberikan perhatian khusus kepada berbagai aspek dari


keanekaragaman hayati (kehati) yang berada dalam sebuah
bentang alam (bentang alam) ataupun luasan yang lebih kecil,
misalnya areal produksi sebuah konsesi hutan. Dalam konteks ini
kehati didefinisikan sebagai variabilitas diantara organisme hidup
yang berasal dari semua sumber termasuk ekosistem inter alia
daratan, laut dan perairanserta kompleksitas ekologis dimana kehati
menjadi bagiannya
untuk menjamin kelangsungan penyediaan berbagai jasa lingkungan
alami yang sangat penting (key environmental services) yang
secara logis dapat dipengaruhi oleh pemanfaatan lahan dalam
sebuah bentang alam
(sosial ekonomi) dan (budaya) bertujuan untuk mengakui dan
memberikan ruang kepada masyarakat lokal dalam rangka
menjalankan pola hidup tradisionalnya yang tergantung pada hutan
atau ekosistem lainnya
untuk menentukan keberadaan spesies atau sub-spesies yang
memenuhi kriteria dalam kategori hampir punah (Eghenter,1999)
sumber : Konservasi.unnes.ac.id

4. Daftar Hewan Langka, hampir punah dan Sudah punah


Hewan Langka
Hewan Hampir punah
Anoa Dataran Rendah
Badak Jawa (Rhinoceros
(Bubalus depressicornis)
sondaicus)
Anoa Pegunungan
Kanguru Pohon Wondiwoi
(Bubalus quarlesi)
(Dendrolagus mayri)
Ajag (Cuon alpinus)
Pesut Mahakam (Orcaella
Banteng (Bos javanicus) brevirostris)
Bekantan (Nasalis
Macan
Tutul
Jawa
larvatus)
(Panthera pardus melas)
Gibbon Kalimantan
Badak
Sumatera
(Hylobates muelleri)
(Dicerorhinus sumatrensis)
Gibbon Kalimantan
Kura-kura Hutan Sulawesi
(Hylobates agilis)
(Leucocephalon yuwonoi)
Kambing Hutan
Rusa Bawean (Axis kuhlii)
Sumatera (Capricornis
Orangutan Sumatera (Pongo
sumatraensis sumatraensis) abelii)
Kucing Merah
(Pardofelis badia)
Kukang Jawa
(Nycticebus javanicus)

Hewan punah
Harimau Jawa (Panthera
tigris sondaica)
Harimau Bali
(Panthera tigris balica)
Kuau Bergaris Ganda
(Argusianus
bipunctatus)
Tikus Flores (Papagomys
theodorverhoeveni)
Tikus Hidung Panjang
Flores (Paulamys
naso)
Tikus Gua
Flores (Spelaeomys
florensis)

Kuskus (Phalanger
alexandrae)
Lutra Sumatra (Lutra
sumatrana)
Macan Dahan
Kalimantan (Neofelis diardi
borneensis)
Macan Dahan Sumatera
(Neofelis diardi diardi)

Sumber : www.iucnredlist.org, wikipedia dan sumber


lainnya
5.
No.

1.

2.

3.
4.

5.

Pihak yang terkait

Terlibat pada taha

CITES (Convention on International Trade Badan ini terlibat pada perlindungan Harim
In Endangered Species)
dalam kategori hewan yang sangat dilarang u
pada tingkat nasional maupun internasional
PBB yaitu IUCN (International Union/or Badan ini juga memasukkan harimau da
Conservation o/Nature and Natural memuat hewan-hewan yang terancam kepun
Resources)
Balai Konservasi Sumber Daya alam Melindungi satwa yang terancam kepunah
(BKSDA) dan Departemen Kehutanan.
dilindungi dengan berbagai peraturan perund
Protection
of
Forest
& Fauna Lembaga independen non profit berjari
(PROFAUNA)
bergerak dibidang perlindungan hutan dan sa

PKBSI (Perhimpunan Kebun Binatang Se- Lembaga swadaya masyarakat ini mewad
Indonesia)
kebun binatang, taman safari, taman sa
gelanggang samudera. Di tempat-tempat
dikumpulkan, dipelihara, dan diperagakan un

6.

Perkin adalah merupakan kependekan


Perkumpulan Kinologi Indonesia. Lembaga
ini adalah cabang Federasi Kinologi
Internasional.

7.

Herpetologi Indonesia

8.

CITES (Convention on International Trade


in Endangered Spesies)
IUCN (International
Union
for
Conservation of Nature and Naturan
Resources)

9.

Kegiatan memperluas kegiatan kinologi, men


memberi
penyuluhan
tentang
pem
menyelenggarakan pameran dan ket
menyelenggarakan pendaftaran dan pencatat
pemacakan/kelahiran/pengeluaran silsilah an
Bentuk kecintaan terhadap reptil dan amfibi

Mengatur perdagangan flora-fauna yang dilin


Berwenang
perusahaan

mengadakan serangkaian
penangkaran
f

Hariswan, Andy. 2002.


(http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12671)
Iskandar, L. 2009 (https://ghozaliq.com/2015/01/24/jenis-danpersebaran-fauna-di-indonesia/)
http://www.profauna.net/id/tentang-profauna/apa-itu-profauna
http://www.ngasih.com/2014/10/21/nama-nama-organisasi-hewansatwa-peliharaan/
6. Identifikasi faktor-faktor penyebab kelangkaan hewan vertebrata.
Kepunahan keanekaragaman hayati diduga disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai
berikut:
1. Perusakan Habitat
Habitat didefinisikan sebagai daerah tempat tinggal organisme. Kekurangan
habitat diyakini manjadi penyebab utama kepunahan organisme. Jika habitat rusak
maka organisme tidak memiliki tempat yang cocok untuk hidupnya. Kerusakan
habitat dapat diakibatkan karena ekosistem diubah fungsinya oleh manusia, misalnya
hutan ditebang dijadikan lahan pertanian, pemukiman dan akhirnya tumbuh menjadi
perkotaan. Kegiatan manusia tersebut mengakibatkan menurunnya keanekaragaman
ekosistem, jenis, dan gen. Selain akibat aktifitas manusia, kerusakan habitat juga
dapat diakibatkan oleh bencana alam misalnya kebakaran, gunung meletus, dan banjir.
Perusakan terumbu karang di laut juga dapat menurunkan keanekaragaman ayati laut.
Ikan-ikan serta biota laut yang hidup bersembunyi di dalam terumbu karangtidak
dapat lagi hidup dengan terntram, beberapa di antaranya tidak dapat menetaskan
telurnya karena terumbu karang yang rusak. Menurunnya populasi ikan akan
merugikan nelayan dan mengakibatkan harga ikan meningkat. Kehidupan para
nelayan menjadi terganggu.
2. Penggunaan Pestisida Yang termasuk pestisida misalnya insektisida, herbisida,
dan fungisida. Pestisida yang sebenarnya hanya untuk membunuh organisme
penggangu (hama), pada kenyataannya menyebar ke lingkungan dan meracuni
mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan lainnya.

3. Pencemaran Bahan pencemar juga dapat membunuh mikroba, jamur, hewan


dan tumbuhan penting. Bahan pencemar dapat berasal dari limbah pabrik dan limbah
rumah tangga.
4. Perubahan Tipe Tumbuhan Tumbuhan merupakan produser di dalam
ekosistem. Perubahan tipe tumbuhan misalnya perubahan dari hutan hujan tropik
menjadi hutan produksi dapat mengakibatkan hilangnya tumbuh-tumbuhan liar
penting. Hilangnya jenis-jenis tumbuhan tertentu dapat menyebabkan hilangnya
hewan-hewan yang hidup bergantung pada tumbuhan tersebut.
5. Masuknya Jenis Hewan Liar ke ekosistem dapat berkompetisi bahkan
membunuh tumbuhan dan hewan asli.
6. Penebangan Penebangan hutan tidak hanya menghilangkan pohon yang
sengaja ditebang, tetapi juga merusak pohon-pohon lain yang ada di sekelilingnya.
Kerusakan berbagai tumbuh-tumbuhan karena penebangan akan mengakibatkan
hilangnya hewan. Jadi, penebangan akan menurunkan plasma nutfah.
7. Seleksi Secara tidak sengaja perilaku kita mempercepat kepunahan
oraganisme. Sebagai contoh, kita sering hanya menanam tanaman yang kita anggap
unggul misalnya mangga gadung, mangga manalagi, jambu bangkok. Sebaliknya kita
menghilangkan tanaman yang kita anggap kurang unggul, misalnya mangga golek,
nangka celeng. Menurunnya keanekaragaman hayati menimbulkan masalah
lingkungan yang akhirnya merugikan manusia. Misalnya, penebangan hutan
mengakibatkan banjir. Hewan-hewan yang hidup di dalam hutan misalnya babi hutan,
gajah, kera, menyerang lahan pertanian penduduk karena habitat mereka semakin
sempit, dan makanan mereka semakin berkurang. Menurunnya populasi serangga
pemangsa (predator) karena disemprot dengan insektisida mengakibatkan terjadinya
ledakan populasi serangga yang dimangsa. Jika serangga ini memakan tanaman
pertanian, maka ledakan serangga tersebut sangat merugikan petani.
Jawaban no.7
Banyak hewan yang sudah langka di Indonesia ini, dan masyarakat
dan pemerintahan baru mulai sadar betapa pentingnya untuk melakukan
tindakan konservasi terhadap spesies hewan yang hampir punah tersebut.
Sebagai contoh, Orangutan Sumatera yang sudah langka dan dikabarkan
akan punah jika tidak dilakukan konservasi. Orang utan Sumatera adalah
jenis orangutan yang paling terancam di antara dua spesies orangutan
yang ada di Indonesia. Dibandingkan dengan 'saudaranya' di Borneo,
orangutan Sumatera mempunyai perbedaan dalam hal fisik maupun
perilaku. Spesies yang saat ini hanya bisa ditemukan di propinsi-propinsi
bagian utara dan tengah Sumatera ini kehilangan habitat alaminya
dengan cepat karena pembukaan perkebunan dan pemukiman serta
pembalakan liar.

Terdapat 13 kantong populasi orangutan di pulau Sumatera. Dari


jumlah tersebut kemungkinan hanya tiga kantong populasi yang memiliki
sekitar 500 individu dan tujuh kantong populasi terdiri dari 250 lebih
individu. Enam dari tujuh populasi tersebut diperkirakan akan kehilangan
10-15% habitat mereka akibat penebangan hutan sehingga populasi ini
akan berkurang dengan cepat.
Menurut IUCN, selama 75 tahun terakhir populasi orangutan
Sumatera telah mengalami penurunan sebanyak 80%. Dalam kurun waktu
1998 da 1999, laju kehilangan tersebut dilaporkan mencapai sektar 1000
orangutan per tahun dan terdapat di Ekosistem Leuser, salah satu luasan
hutan terbesar di bagian utara Pulau Sumatera. Saat ini populasi
orangutan Sumatera diperkirakan hanya tersisa sekitar 6.500-an ekor
(Rencana Aksi dan Strategi Konservasi Orangutan, Dephut 2007) dan
dalam IUCN Red List edisi tahun 2002, orangutan Sumatera dikategorikan
Critically Endangered atau sudah sangat terancam kepunahan. Dan jika
perilaku manusia masih tetap saja terus memburu dan melakukan
pemusnahan pada habitat orangutan ini, spesies ini diprediksi akan
segera mengalami kepunahan. (http://www.wwf.or.id/)

9.Apakah ada trend perubahan, ketergantungan masyarakat pada keanekargaman hayati?


Misalnya, apakah mereka semakin jarang memanfaatkan hewan vertebrata, atau semakin
meningkat kebutuhan manusia terhadap hewan vertebrata.
Jawab : Ketergantungan masyarakat terhadap keanekaragaman hayati yaitu akan selalu
semakin meningkat, karena sebanding dengan pertumbuhan penduduk dan kemajuan
teknologi maka ketergantungan masyarakat semakin meningkat, misalnya penggunaan
biodiversitas dalam bidang fashion, kebutuhan pangan, dan memeuhi kebutuhan ekonomis.
contohnya dikutip dalam jurnal

Pada jurnal ini menceritajan tentang ketergantungan masyarakat Halmahera terhadap populasi
burung Kasturi Ternate, Kakatua Putih, Nuri Pipi Merah, Nuri Bayan dan Bidadari
Halmahera diperuntukkan sebagai hewan peliharaan yang diperdagangkan hingga ke luar
Halmahera. Akibatnya terjadi penurunan populasi terhadap jenis-jenis burung tersebut di
alam. Analisis keanekaragaman hayati Burung Indonesia mengemukakan bahwa sekitar 77
jenis burung di Maluku Utara yang habitatnya mengalami penurunan secara signifikan hingga
mencapai 10 persen dalam setahun. Berdasarkan data yang dihimpun dari pedagang satwa di
Maluku Utara bahwa, perdagangan burung Nuri bisa mencapai 2.688 ekor

pertahun.Sementara untuk Kakatua Putih mencapai 112 ekor, dan Burung Bidadari mencapai
166 ekor per tahun
(Sumber Jurnal : Lis Nurraini. 2013.Persepsi Dan Tingkat Ketergantungan
MasyarakatTerhadap Sumberdaya Alam Taman NasionalAketjawe Lolobata Di Provinsi
Maluku Utara.
JURNAL Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 10 No. 1 Hal. 61 73)

Berbagai jenis satwa liar khususnya avifauna banyak diburu oleh masyarakat sekitar
TNAL.Telur Gosong adalah hasil ikutan avifauna yang banyak digemari oleh masyarakat
karena ukuran telurnya yang besar yaitu panjang 10 cm dan diameter 4-5 cm. Telur gosong
biasanya dijual karena harganya yang cukup tinggi, selain itu dikonsumsi sendiri untuk
memenuhi kebutuhan protein keluarga. Jenis-jenis satwa liar yang dimanfaatkan berikut
pemanfaatannya . Rusa dan Babi Hutan merupakan sumber makanan pokok bagi masyarakat
Suku Togutil yang diperoleh dengan cara berburu dan memasang jerat.Jenis mamalia ini juga
seringkali diburu olemasyarakat lokal untuk keperluan konsumsi(protein hewani) dan hewan
peliharaan.
(Sumber Jurnal : Lis Nurraini. 2013.Persepsi Dan Tingkat Ketergantungan Masyarakat
Terhadap Sumberdaya Alam Taman Nasional Aketjawe Lolobata Di Provinsi Maluku Utara.
JURNAL Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 10 No. 1 Hal. 61 73)

10. Jauh sebelum pemerintah mrncanangkan kegiatan konservasi dilakukan


demi menjaga kelestarian lingkungan, masyarakat tradisional sudah
banyak yang melakukannya, meskipun terkadang kegiatan tersebut
dilakukan tanpa disadari. Bahkan di beberapa daerah di Indonesia sampai
saat ini aktivitas konservasi tersebut masih dilakukan dan di beberapa
kawasan dapat terbentuk identitas budaya yang berada pada kawasan
tersebut. Biasanya perilaku ini didasari atas mitos adat dan petuah-petuah
dari guru besar yang berada pada kawasan tersebut yang akhirnya
menjadi mitos yang dipercaya hingga saat ini. Contoh bentuk kearifan
lokal dalam melakukan konservasi alam tersebut salah satunya adalah
Penetapan Kawasan Lubuk Larangan
Lubuk Larangan terletak di beberapa bagian aliran sungai Batang
Gadis di Panyabungan (Kabupaten Mandailing Natal). Pada kawasan
tersebut masyarakat dilarang menangkap ikan dan bila melanggar akan
dikenakan hukuman secara adat. Penangkapan hanya boleh dilakukan

pada waktu-waktu tertentu (seperti beberapa hari setelah lebaran Idul


Fitri) dan biasanya dilakukan secara beramai ramai oleh masyarakat
setempat dengan beberapa ketentuan ketentuan yang tidak boleh
dilanggar. Secara tidak disadari konsep konservasi terhadap ikan dan
biota sungai telah dilakukan di sini. Pelarangan terhadap penangkapan
ikan secara sembarangan dan tidak tepat waktu, telah memberikan
kesempatan pada ikan untuk tumbuh dan berkembang biak degan baik.
(Manurung, Binary. 2016. Biologi Umum 2. Medan : Unimed Press)
Contoh lain dari hal ini adalah terdapat mitos mengenai hutan angker
yang berada pada daerah di sekitar Situ Cisanti, tempat pertama kali
sungai purba Citarum mengalirkan air dari kawasan hutan Gunung
Wayang, Bandung Selatan, masyarakat mengatakan adanya makhluk
halus yang senantiasa bersemayam di hutan tersebut, dan hanya juru
kunci dari desa tersebut lah yang dapat berkomunikasi dengan makhluk
halus tersebut. Kepercayaan masyarakat ini yang mempercayai adanya
makhluk halus yang berada pada hutan tersebut, menciptakan etika
lingkungan terhadap masyarakat yang berada di desa itu, sehingga
mereka menjaga dan melindungi, serta tidak berbuat jahat terhadap
hutan tersebut. Mereka percaya bahwa siapa yang merusak atau berniat
mengganggu hutan itu akan mendapat musibah.
Tanpa

disadari

kepercayaan

masyarakat

terhadap

mitos

ini

menciptakan etika lingkungan untuk melakukan konservasi terhadap biota


yang

terhadap

di

hutan

tersebut.

Sehingga

hutan

itu

terjaga

kelestariannya.
http://nasional.kompas.com/read/2011/04/23/14310339/Ketika.Kearifan
.Lokal.Tergerus.Zaman
PT KEMAKMURAN BERKAH TIMBER (PT.KBT) adalah unit pengelolaan
hutan alam yang berada di Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya di
Kabupaten Kutai Barat. Pihak pengelola dari PT. KBT berkomitmen untuk
melakukan pengelolaan hutan yang berkelanjutan dengan tidak hanya
melihat aspek produksi semata tetapi juga memperhatikan aspek sosial
dan budaya serta lingkungan yang ada di sekitarnya. Untuk menunjukan

kesungguhan

dalam

pengelolaan

hutan

berkelanjutan,

pihak

unit

pengelola mengikuti salah satu skema sertifikasi pengelolaan hutan alam


yang dalam hal ini skema Forest Stewarship Council yang dipilih.
Dalam rangka memenuhi salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam
skema sertifikasi pengelolaan hutan ini, yaitu prinsip 9 tentang Kawasan
Bernilai Konservasi Tinggi, pada tanggal 16 Februari sampai 7 Maret 2010
dan periode kedua dari tanggal 3 Mei

sampai 27 Mei 2010, PT. KBT

dengan bantuan The Nature Conservancy (TNC)

melakukan identifikasi

bidang satwaliar (mamalia, burung dan herpetofauna), botani serta sosial


budaya. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengidentifikasi kawasan bernilai
konservasi tinggi di areal PT.KBT, dengan memperhatikan aspek-aspek
keanekaragaman hayati, ekologi dan sosial budaya; melakukan analisis
kondisi lanskap kawasan hutan yang ada dari aspek fisik kawasan,
keanekaragaman hayati, ekologi, dan sosial budaya; menghasilkan data
dasar untuk pemetaan kawasan yang menunjukkan kawasan prioritas
yang bernilai konservasi tinggi; dan memberikan rekomendasi yang
diharapkan menjadi dasar dalam pengelolaan dan monitoring kawasan
nilai konservasi tinggi yang telah teridentifikasi.
http://kemakmuranberkah.co.id/index.php/unit-manajemen-hutan/hutanbernilai-konservasi-tinggi

Вам также может понравиться