Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
11.2Landasan Teori
Pengujan kuat geser tanah merupakan suatu pengujian yang dapat
dibilang pengujian yang sederhana dan berlangsung secara langsung. Prinsip
dari pengujian geser tanah ini dilakukan dengan cara menyimpan specimen
tanah kedalam kotak geser, yang dimana kotak ini terbelah dengan bagian
bawah yang merupakan bagian yang tetap sedangkan pada bagian atas
merupakan bagian yang mudah bertranslasi. Dari pengujian ini dihasilkan suatu
kekuatan geser tanah yang dimana suatu perlawanan secara internal dari tanah
tersebut persatuan luas terhadap keruntuhan atau suatu pergeseran sepanjang
bidang geser dalam specimen tanah tersebut.
Sumber : http://file.upi.edu/
Gambar 11.1
Pengujian Geser Langsung UU
Manfaat
dari
pengujain
kuat
geser
langsung
ini
adalah
dapat
Sumber : http://file.upi.edu/
Gambar 11.2
Bentuk Specimen Pengujian Geser Langsung UU
Sumber : http://file.upi.edu/
Gambar 11.3
Gambar Alat Pengujian Geser Langsung UU
tanah kohesif dan tanah non-kohesif dengan ukuran yang disesuaikan dengan
ukuran cylinder ring.
11.4Prosedur Pengujian
Adapun prosedur pengujian kuat geser UU ini adalah sebagai berikut.
a. Ambil sampel tanah yang representatif dengan menggunakan cylinder
ring lalu ukur dimensinya.
b. Siapkan alat pengujian. Periksalah ketersediaan minyal pelumas, sumber
listrik, dan penyetelan lengan beban.
c. Keluarkan shear box dari tempatnya.
d. Masukkan sampel tanah ke dalam shear box.
e. Atur proving ring agar tepat menyinggung shear box bagian atas (atur
f.
g.
h.
i.
j.
k.
di vertikal.
Siapkan beban konsolidasinya.
Geser sampel tanah dengan menggunakan kecepatan penggeserannya.
Atur susunan transmisi agar kecepatan sesuai dengan yang diinginkan.
Periksa kembali jarum dial proving agar tepat pada posisi normal.
Lepaskan kedua baut yang menyatukan shear box bagian atas dan
l.
bawah.
Nyalakan tombol power sehingga lampu indikator akan menyala.
m. Catat waktu pada saat penggeseran dimulai dan pastikan jarum dial
proving dan dial horizontal bergerak.
n. Lakukan pembacaan pada dial proving dan dial horizontal setiap 20 div.
o. Lakukan pembacaan sampai sampel hancur.
p. Timbang sampel tanah dan masukkan ke dalam oven selama 24 jam
dengan suhu 105oC
Ac = a (a
D
Ac = 2
( -
= arc cos ( D
c. Tegangan Geser
= F/A
sin )
d. Tegangan Normal
c =
Keterangan:
m x g
A
Kalibrasi
= 0.605 (kg/div)
Ac
= Area Correction
= Diameter (cm)
= Pergeseran (cm)
= Beban (kg)
= Gravitasi (m/s2)
Horizontal
Transition
(div)
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
240
Loading
Dial
Reading
(div)
6
10
14
17
19
21
23
25
27
28
29.5
30
Vertical
Movement
(div)
Horizontal
Load (kg)
Shear
Stress
(kg/cm2)
Normal
Stress
(N/cm2)
28
34
36
37
38
39
40
42
43
43
45
48
3.63
6.05
8.47
10.28
11.49
12.7
13.91
15.12
16.33
16.94
17.84
18.45
0.116
0.19
0.27
0.33
0.36
0.4
0.44
0.48
0.52
0.54
0.57
0.59
0.63
260
280
300
320
340
360
31
32
32.5
33
33
33
50
52
55
56
56
56
18.75
19.36
19.66
19.96
19.96
19.96
0.6
0.62
0.63
0.64
0.64
0.64
Tabel 11.2
Pengujian Beban 4 kg
Horizontal
Transition
(div)
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
240
260
280
300
320
340
360
380
400
420
440
460
Loading
Dial
Reading
(div)
3
10
14
18
23
26
29
32
35
37
40
42
44
45
47
48
49
50
50
51.5
52.5
52.5
52.5
Vertical
Movement
(div)
Horizontal
Load (kg)
Shear
Stress
(kg/cm2)
Normal
Stress
(N/cm2)
1.81
6.05
8.47
10.89
13.91
15.73
17.64
19.36
21.17
22.38
24.2
25.41
26.62
27.22
28.43
29.04
29.64
30.25
30.25
31.15
31.76
31.76
31.76
0.058
0.19
0.27
0.35
0.44
0.5
0.56
0.62
0.68
0.71
0.77
0.81
0.85
0.87
0.91
0.93
0.95
0.97
0.97
1
1.02
1.02
1.02
1.298
28
39
49
55
65
72
80
82
84
85
87
89
91
92
95
98
102
105
110
111
112
112
112
Tabel 11.3
Pengujian Beban 8 kg
Horizontal
Transition
(div)
20
Loading
Dial
Reading
(div)
14
Vertical
Movement
(div)
2
Horizontal
Load (kg)
8.47
Shear
Stress
(kg/cm2)
0.27
Normal
Stress
(N/cm2)
2.516
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
240
260
280
300
320
340
360
380
400
420
19
26
34
40
47
51
56
59
62
64.5
67
69
71
72
73
74
74.5
75
75
75
4
6
10
13
13
14
15
15
16
16
18
18
19
19
20
21
21
22
22
22
11.49
15.73
20.57
24.2
28.43
30.85
33.88
35.69
37.51
39.02
40.53
41.74
42.95
43.56
44.16
44.77
45.07
45.37
45.37
45.37
0.36
0.5
0.66
0.77
0.91
0.99
1.08
1.14
1.2
1.25
1.3
1.34
1.37
1.4
1.41
1.43
1.44
1.45
1.45
1.45
11.7Pengolahan Data
1. Beban
: 2 kg
a. Diameter : 6,3 cm ; jari-jari : 3,15 cm
b. Luas
: 31,15 cm2
c. Horizontal Load : Load dial (div) x 0,605 kg/div
a) HL20 : 6 div x 0,605 kg/div = 3,63 kg
b) HL200 : 28 div x 0,605 kg/div = 16,94 kg
c) HL360 : 33 div x 0,605 kg/div = 19,96 kg
d. Shear Stress : Horizontal Load (kg) / Luas (cm2) = kg/cm2
a) SS20 : 3,63 kg / 31,15 cm2 = 0,166 kg/cm2
b) SS200 : 16,94 kg / 31,15 cm2 = 0,54 kg/cm2
c) SS360 : 19,96 kg / 31,15 cm2 = 0,64 kg/cm2
e. Tegangan Normal : Beban x Gravitasi / Luas
a) n : 2 kg x 9,8 / 31,15 cm2 = 0,63 N/cm2
2. Beban : 4 kg
a. Diameter : 6,3 cm ; jari-jari : 3,15 cm
b. Luas
: 31,15 cm2
c. Horizontal Load : Load dial (div) x 0,605 kg/div
a) HL20 : 3 div x 0,605 kg/div = 1,81 kg
b) HL200 : 37 div x 0,605 kg/div = 22,38kg
c) HL360 : 50 div x 0,605 kg/div = 30,25 kg
d. Shear Stress : Horizontal Load (kg) / Luas (cm2) = kg/cm2
a) SS20 : 1,81 kg / 31,15 cm2 = 0,058 kg/cm2
b) SS200 : 22,38 kg / 31,15 cm2 = 0,718 kg/cm2
c) SS360 : 30,25 kg / 31,15 cm2 = 0,97 kg/cm2
beban 4 kg
beban 8 kg
1.6
1.4
1.2
1
Shear Stress
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Gambar 11.4
Grafik Perbandingan Shear Stress dengan Horizontal Transition
120
100
80
60
Vertical Movement
beban 2 kg
beban 4 kg
40
beban 8 kg
20
0
Gambar 11.5
Grafik Perbandingan Vertical Movement dengan Horizontal Transition
1.6
1.4
1.2
1
Tegangan Geser Max
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.5
1.5
2.5
Tegangan Normal
Gambar 11.6
Grafik Perbandingan Shear Stress Max dengan Normal Stress
11.8Analisis
11.9Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA