Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KIMIA ANORGANIK
Oleh :
A1F016016
A1F016032
A1F016048
4. Anissa Nareswari
A1F016064
5. Arlita Primadiani
A1F016078
6. Aprinda Komalasari
A1M013019
7. Imam Fajri
A1M013054
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................
1.2 Tujuan ....................................................................................................
1
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Teori Asam - Basa......................................................
1. Teori Asam Basa Arrhenius .........................................................
2
2
OH
6
7
7
8
...........
10
11
13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
14
LAMPIRAN..........................................................................................................
15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Svante
Arrhenius (1887)
menggemukakan
bahwa asam
adalah suatu zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan
ion hidronium (H+). Asam umumnya merupakan senyawa kovalen dan
akan menjadi bersifat asam jika sudah larut dalam air. Sebagai contoh
Asam sulfida
b) Asam Oksi
Contoh:
Asam nitrat
Asam karbonat
Asam sulfat
Asam Posfat
c) Asam organik
Contoh:
Asam format
Asam asetat
d) Oksida asam
Contoh:
Karbon dioksida
Belerang trioksida
teori
asam
basa
Arrhenius, asam
CH3COOH dan
ion-ion H+ dan Cl- akan saling tarik menarik. Proses ini dinamakan
polarisasi. Sebagai akibatnya, ion-ion itu tidak dapat bebas bergerak, dan
hantaran listriknya menurun, otomatis derajat ionisasinya kurang dari satu.
Kejadian di atas oleh Bronsted-Lowry ditulis dalam bentuk
persamaan reaksi yang berbeda, namun tidak bertentangan.
molekul air yang kehilangan proton atau H+). Secara umum reaksi
basa lemah adalah sebagai berikut :
Kb
Ketika
basa
lemah
bereaksi
dengan
air,
posisi
kesetimbangan bervariasi antara basa yang satu dengan basa yang lain.
Selanjutnya bergeser ke kiri, ke basa yang lebih lemah. Dapat
diperoleh pengukuran posisi kesetimbangan melalui penulisan tetapan
kesetimbangan untuk reaksi. Harga tetapan yang lebih rendah,
kesetimbangan lebih bergeser ke arah kiri.
Amonia adalah basa lemah yang khas. Sudah sangat jelas
amonia tidak mengandung ion hidroksida, tetapi amonia bereaksi
dengan air untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida.
Akan tetapi, reaksi berlangsung reversibel, dan pada setiap saat sekitar
99% amonia tetap ada sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1%
yang menghasilkan ion hidroksida. Basa lemah adalah salah satu yang
tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan.
OH
keasaman
atau
kebasaan
suatu
zat
hanya
2.4 Titrasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a) Larutan asam mempunyai rasa asam dan bersifat korosif terhadap logam,
sedangkan larutan basa mempunyai rasa sedikit pahit dan bersifat
kaustik.
DAFTAR PUSTAKA
https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?
ver=11&idmateri=190&mnu=Materi4&kl=7
http://fatmasaputrihinata.blogspot.co.id/2012/06/asam-lemah-basa-lemah-dan-asamkuat.html
http://kimiadasar.com/teori-asam-basa-arrhenius/
LAMPIRAN
JOB DESCRIPTION
Pegi Vidya Pitaloka
A1F016016
A1F016048
Anissa Nareswari
A1F016064
Lufi Karisma R
A1F016032
Arlita Primadiani
A1F016078
Aprinda Komalasari
A1M013019
Imam Fajri
A1M013054