Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
FARMAKOLOGI
OBAT KOLINERGIK
NAMA :
Ingga Gamma Utara (F1F113002)
Puja Yanna Putri (F1F113003)
Fadhilah Yahya (F1F113004)
Reza Ary Fachrurrozi (F1F113014)
kontraksi yang makin besar dan pada jaringan nodus bila distimulasi akan
menyebabkan bradikardia. Pada M3 yang terdapat pada kelenjar eksokrin terjadi
penyaluran AV menjadi lebih kecil, pada ileum terjadi sekresi dan pada pembuluh
terjadi relaksasi langsung karena kontraksi menyebabkan via endotel mengalami
relaksasi. Reseptor M1 ditemukan pula dalam sel parietal lambung, dan reseptor M2
terdapat dalam otot jantung dan otot polos, dan reseptor M3 ditemukan dalam kelenjar
eksokrin dan otot polos . Muskarin (M) merupakan derivat furan yang bersifat toksik
dan terdapat pada jamur Amanita muscaria sebagai alkaloid. Reseptor akan
memberikan efek-efek kolinergik setelah mengalami aktivasi oleh neurotransmitter
asetilkolin (Ach). Reseptor musfkarinik ini dijumpai dalam ganglia sistem saraf tepi
dan organ efektor otonom, seperti jantung, otot polos, otak dan kelenjar eksorin.
b. Reseptor Nikotin (N)
Berada pada pelat ujung-ujung myoneural dan pada ganglia otonom.
Stimulasi reseptor ini oleh kolinergik (neostigmin dan piridostigmin) yang akan
menimbulkan efek menyerupai adrenergik, berlawanan sama sekali. Misalnya
vasokonstriksi dengan naiknya tensi, penguatan kegiatan jantung, stimulasi SSP ringan.
Efek Nikotin dari ACh juga terjadi pada perokok, yang disebabkan oleh jumlah kecil
nikotin yang diserap ke dalam darah melalui mukosa mulut.
E. Pilokarpin
Obat miotikum adalah obat yang menyebabkan miosis (konstriksi dari pupil mata).
Obat Miotikum bekerja dengan cara membuka sistem saluran di dalam mata, dimana
sistem saluran tidak efektif karena kontraksi atau kejang pada otot di dalam mata yang
dikenal dengan otot siliari. Pilokarpin adalah contoh obat Miotikum yang sering
digunakan. Pilokarpin adalah alkaloid muskarinik yang bekerja sebagai reseptor agonis
muskarinik pada sistem saraf parasimpatik.
Pilokarpin digunakan untuk glaukoma untuk mencegah kerusakan lebih lanjut akibat
tekanan yang dapat berisiko kebutaan. Pilokarpin mengatasi gejalanya dengan
menurunkan tekanan pada mata penderita glaukoma. Dengan penggunaan obat Pilokarpin
dapat mengobati glaukoma dengan mekanisme kerja pilokarpin adalah penurunan akut
tekanan okular atau efek miotik yang intensif, dan mengurangi efek midriatik dari agen agen simpatomimetik.
Pilokarpin bekerja pada reseptor muskarinik (M3) yang terdapat pada otot spingter
iris, yang menyebabkan otot berkontraksi dan menyebabkan pupil mata mengalami miosis.
Pembukaan terhadap jala mata trabekular secara langsung meningkatkan tekanan pada
cabang skleral. Aksi ini memfasilitasi pengeluaran cairan pada kelopak mata sehingga
menurunkan tekanan intraokular (dalam mata).