Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
4.1
4.1.1
4.1.2
karena tergantung dari besar kecilnya dan kebutuhan dari koperasi serba usaha
yang bersangkutan. Sebagai contoh struktur organisasi sebuah koperasi serba
usaha dapat ditunjukkan seperti Gambar 4.1 berikut ini.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Koperasi Serba Usaha Satya Dharma
Rapat Anggota
Badan Pengawas
Pengurus
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Manager
Operasional
Pinjaman
PDL
Kolektor
Keuangan
Operasional Support
Anggota
Sumber : Koperasi Serba Usaha Satya Dharma, 2015
Rencana
Anggaran
dan
Pendapatan
Belanja
Koperasi,
4) Manager
Manajer diangkat oleh pengurus yang bertugas mewakili pengurus didalam
mengelola koperasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan kebijakan yang
telah ditetapkan oleh pengurus. Mengarahkan semua tindakan yang
diperlukan untuk mencapai target yang telah ditetapkan dengan memimpin
dan mengarahkan semua staf dalam koperasi
5) Operasional
Mengkoordinir kegiatan operasional, sehingga semua bawahan bekerja sesuai
dengan uraian tugas yang ditetapkan dengan penuh tanggung jawab
menyelenggarakan penghimpunan dana, administrasi dana yang dihimpun
dengan tertib, teratur dan seksama, menyelenggarakan pembukuan semua
transaksi keuangan dan membuat laporan-laporan yang diperlukan.
Bertanggung jawab kepada manajer koperasi.
6) Pinjaman
Bertugas untuk mengelola pinjaman secara umum mencari calon-calon
peminjam yang berkualitas, membina anggota/peminjam agar usahanya
berkembang sehingga pinjamannya lancar tidak ada tunggakan baik pokok
ataupun bunga.Bertanggungjawab kepada manajer koperasi.
7) Keuangan
8) Operasional Support
9) PDL
10) Kolektor
4.2 Data Penelitian
4.2.1 Deskripsi Responden
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 40 KSU dari 84 KSU yang
ditetapkan, hal ini dikarenakan setelah dilakukan pengecekan ke lokasi 44 KSU
alamatnya tidak ditemukan. Untuk 1 koperasi koperasi serba usaha diberikan 3
kuesioner yang ditujukan kepada karyawan koperasi serba usaha yang secara
langsung menggunakan sistem informasi akuntansi dalam pekerjaannya. Data
dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner secara langsung datang ke koperasi
serba usaha yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Tabel 4.1 Rincian
Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner
Tabel 4.1 Data Pengiriman dan Pengambilan Kuesioner
Keterangan
Jumlah
Kuesioner yang disebar
120
Kuesioner yang tidak kembali
29
Kuesioner yang dikembalikan
91
Kuesioner yang tidak bersedia diisi
6
Kuesioner yang digunakan
85
Tingkat pengembalian (response rate):
91/102 x 100 persen = 89,22 %
Tingkat pengembalian yang digunakan (usable response rate):
85/91 x 100 persen = 93,41 %
Sumber : Data primer diolah, 2015
Penelitian ini layak untuk dilanjutkan karena berdasarkan central limit
theorem menyatakan bahwa jumlah minimal sampel untuk mencari kurva normal
setidaknya mencapai nilai responden minimum 30 (Sugiyono,2014: 129).
Jumlah
Persentase
Pria
34 Orang
40 %
Wanita
51 Orang
60 %
Jumlah
Usia
85 Orang
100 %
30 tahun
31 Orang
36,47 %
> 30 tahun
54 Orang
63,53 %
Jumlah
Tingkat Pendidikan
85 Orang
100 %
SLTA
3 Orang
3,53 %
SMA
40 Orang
47,06 %
D3
5 Orang
5,88 %
S1
36 Orang
42,35 %
S2
1 Orang
1,18 %
Jumlah
Pengalaman kerja
85 Orang
100 %
2 tahun
30 Orang
35,29 %
> 3 tahun
55 Orang
64,71 %
Jumlah
85 Orang
100 %
1.00039. Hal ini menunjukkan terjadi perbedaan nilai komunikasi pemakaipengembang yang diteliti dengan nilai rata-ratanya sebesar 1.00039.
3) Variabel Kompleksitas Tugas (X3) memiliki nilai minimum sebesar 4.00, nilai
maksimum sebesar 15.96, mean sebesar 11.3681, dan standar deviasi sebesar
3.34663. Hal ini menunjukkan terjadi perbedaan nilai komunikasi pemakaipengembang yang diteliti dengan nilai rata-ratanya sebesar 3.34663.
4) Variabel Kemampuan Pemakai Sistem Informasi (X4) memiliki nilai minimum
sebesar 3.00, nilai maksimum sebesar 12.59, mean sebesar 8.4396, dan standar
deviasi sebesar 2.66390. Hal ini menunjukkan terjadi perbedaan nilai komunikasi
pemakai-pengembang yang diteliti dengan nilai rata-ratanya sebesar 2.66390.
5) Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) memiliki nilai minimum sebesar
6.00, nilai maksimum sebesar 23.99, mean sebesar 17.3414, dan standar deviasi
sebesar 4.97082. Hal ini menunjukkan terjadi perbedaan nilai kepuasan pemakai
yang diteliti dengan nilai rata-ratanya sebesar 4.97082.
4.3.2
Uji Instrumen
Untuk menentukan apakah instrumen penelitian cukup handal untuk
digunakan dalam penelitian ini maka setiap instrumen penelitian perlu diuji
dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.
1) Uji validitas dilakukan untuk mengetahui bahwa pernyataan-pernyataan dalam
kuesioner tersebut valid. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program
SPSS for windows. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan
untuk mengukur data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,2010:
172). Syarat minimum suatu kuesioner untuk memenuhi validitas adalah jika
harga korelasi di atas 0,3 (Sugiyono,2010: 178).
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas
N
o
Variabel
Partisipasi Pemakai
(X1)
Ukuran Organisasi
(X2)
Item
Pernyataa
X1.1
X1.2
X1.3
X1.5
Korelasi Item
Total
0.834
0.731
0.758
0.844
X2
X3.1
X3.2
Kompleksitas Tugas
3
(X3)
X3.3
X3.4
X4.1
Kemampuan Pemakai
4
Sistem Informasi
X4.2
(X4)
X4.3
Y1.1
Y1.2
Kinerja Sistem
Y1.3
5
Informasi Akuntansi
Y1.4
(Y)
Y1.5
Y1.6
Sumber: Data primer diolah, 2015 (Lampiran 4)
Keteranga
n
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0.902
0.801
0.855
0.791
0.848
0.890
0.936
0.840
0.857
0.824
0.815
0.788
0.908
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
yang baik adalah model regresi yang tidak terdapat masalah data yang
distribusinya
tidak
normal,
masalah
multikolinearitas
dan
masalah
N
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Unstandardized
Residual
78
.000
4.012
.118
.118
-.070
1.041
.228
Sumber: Lampiran 19
Tabel 4.6 menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,041 dan koefisien
Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,228 lebih besar dari alpha 0,05 yang artinya
variabel keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi
akuntansi, kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, ukuran
organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem
informasi akuntansi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, kualitas
informasi dan penggunaan software dalam organisasi dan kinerja sistem
informasi akuntansi yang diukur dengan kepuasan pemakai berdistribusi
normal.
2) Uji multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier
diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Hasil tolerance yang
nilainya lebih besar dari 10 persen (0,10) dan VIF yang besarnya kurang dari
10 mengindikasikan tidak adanya multikolinieritas (Ghozali,2009: 96).
Multikolinieritas dapat dilihat dari hasil tolerance atau varian inflation factor
(VIF) yang disajikan dalam Tabel 4.7
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel
Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan
sistem informasi akuntansi (X1)
Kemampuan teknik personal sistem informasi
akuntansi (X2)
Ukuran organisasi (X3)
Dukungan manajemen (X4)
Formalisasi pengembangan sistem informasi
akuntansi (X5)
Program pelatihan dan pendidikan pemakai (X6)
Kualitas informasi (X7)
Penggunaan software dalam organisasi (X8)
Sumber: Lampiran 20
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
0,389
2,572
0,461
2,167
0,775
0,450
0,528
1,291
2,223
1,896
0,513
0,470
0,355
1,948
2,128
2,818
homogen (Utama,2009: 94). Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka tidak
terdapat heteroskedastisitas, nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka
terdapat
heteroskedastisitas.
Tabel
4.8
menunjukkan
hasil
uji
Signifikans
i
-1,450
0,152
1,031
0,306
-0,242
-0,053
-0,151
0,810
0,958
0,881
0,610
0,052
-0,043
0,544
0,959
0,966
kinerja sistem informasi akuntansi yang diukur dengan kepuasan pemkai (Y).
Tabel 4.9 menunjukkan hasil analisis regresi linear berganda dengan rumus :
Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3 + 4X4 + 5X5 +6X6 + 7X7 + 8X8 + e .......(3)
Notasi :
Y
= Konstan
X1
= Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem
informasi akuntansi
X2
= Kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi
X3
= Ukuran organisasi
X4
= Dukungan manajemen puncak
X5
= Formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi
X6
= Program pelatihan dan pendidikan pemakai
X7
= Kualitas informasi
X8
= Penggunaan software dalam organisasi
1
= Koefisien regresi keterlibatan pemakai dalam proses
pengembangan sistem informasi akuntansi
2
= Koefisien regresi kemampuan teknik personal sistem informasi
akuntansi
3
= Koefisien regresi ukuran organisasi
4
= Koefisien regresi dukungan manajemen puncak
5
= Koefisien regresi formalisasi pengembangan sistem informasi
akuntansi
6
= Koefisien regresi program pelatihan dan pendidikan pemakai
7
= Koefisien regresi kualitas informasi
8
= Koefisien regresi penggunaan software dalam organisasi
e
= Komponen pengganggu
Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Model
(Constant)
Keterlibatan pemakai dalam proses
pengembangan sistem informasi
akuntansi (X1)
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
-1,770
2,061
Standardized
Coefficient
Sig.
-0,859
0,393
Beta
0,201
0,155
0,099
1,303
0,197
0,477
0,165
0,202
2,895
0,005
0,289
0,550
0,028
0,525
0,602
0,420
0,164
0,181
2,558
0,013
0,019
0,190
0,007
0,101
0,920
0,347
0,154
0,149
2,251
0,028
0,445
0,157
0,195
2,824
0,006
0,339
0,115
0,277
3,479
0,001
0,919
0,845
Adjusted R Square
0,827
F Hitung
47,112
Signifikansi F
0,000
Sumber: Lampiran 22
Dilihat dari Tabel 4.9, analisis regresi linear berganda variabel keterlibatan
pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi (X 1),
kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi (X2), ukuran organisasi
(X3), dukungan manajemen puncak (X4), formalisasi pengembangan sistem
informasi akuntansi (X5), program pelatihan dan pendidikan pemakai (X 6),
kualitas informasi (X7) dan penggunaan software dalam organisasi (X8) terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi yang diukur dengan kepuasan pemakai (Y)
diperoleh hasil koefisien 0 = -1,770 dan nilai koefisien 1 = 0,201; 2 = 0,477; 3
= 0,289; 4 = 0,420; dan 5 = 0,019; 6 = 0,347; 7 = 0,445; 8 = 0,339.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka model regresi linear berganda adalah
sebagai berikut.
Y = -1,770 +0,201X1+0,477X2+0,289X3+0,420X4+0,019X5+0,347X6 0,445X7 +
0,339X8 +e.................................................................................................(4)
Arti dari masing-masing nilai koefisien dari X1 X8 dan nilai konstanta di atas
adalah sebagai berikut.
1) Konstanta -1,770 menunjukkan bahwa jika keterlibatan pemakai dalam proses
pengembangan sistem informasi akuntansi (X1), kemampuan teknik personal
sistem informasi akuntansi (X2), ukuran organisasi (X3), dukungan manajemen
puncak (X4), formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi (X5),
program pelatihan dan pendidikan pemakai (X6), kualitas informasi (X7),
penggunaan software dalam organisasi (X8) sama dengan nol, maka kinerja
sistem informasi akuntansi yang diukur dengan kepuasan pemakai sebesar
-1,770 satuan.
2) Koefisien regresi 0,201 menunjukkan bila keterlibatan pemakai sistem
informasi akuntansi (X1) meningkat satu satuan maka kinerja sistem informasi
akuntansi yang diukur dengan kepuasan pemakai akan mengalami
peningkatan sebesar 0,201 satuan dengan syarat (X2), (X3), (X4), (X5), (X6),
(X7), dan (X8) tetap.
3) Koefisien regresi 0,477 menunjukkan bila kemampuan teknik personal sistem
informasi akuntansi (X2) meningkat satu satuan maka kinerja sistem informasi
akuntansi yang diukur dengan kepuasan pemakai akan mengalami
peningkatan sebesar 0,477 satuan dengan syarat (X1), (X3), (X4), (X5), (X6),
(X7), dan (X8) tetap.
4) Koefisien regresi 0,289 menunjukkan bila ukuran organisasi (X 3) meningkat
satu satuan maka kinerja sistem informasi akuntansi yang diukur dengan
kepuasan pemakai akan mengalami peningkatan sebesar 0,289 satuan dengan
syarat (X1), (X2), (X4), (X5), (X6), (X7), dan (X8) tetap.
5) Koefisien regresi 0,420 menunjukkan bila dukungan manajemen puncak (X 4)
meningkat satu satuan maka kinerja sistem informasi akuntansi yang diukur
sistem
informasi
akuntansi,
teknologi
informasi,
prosedur
serempak
mempunyai
pengaruh
terhadap
variabel
dependen
(Utama,2009: 71).
(a) Perumusan hipotesis statistik
H0 :
1 = 2 = 3 = 4 = 5 = 6 = 7 = 8 = 0, artinya keterlibatan
pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi,
kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, ukuran
organisasi,
dukungan
manajemen
puncak,
formalisasi
pengembangan sistem informasi akuntansi, program pelatihan dan
pendidikan pemakai, kualitas informasi dan penggunaan software
dalam organisasi secara serempak tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang diukur dengan
kepuasan pemakai pada koperasi serba usaha di Kota Denpasar.
H1 :
.
(b) Menentukan besarnya taraf nyata () = 5% dan degree of freedom (df =
V1, V2), dimana V1 = (k-1) dan V2 = (n-k) untuk menentukan Ftabel.
(c) Kriteria simpulan
H0 diterima jika
H0 ditolak jika
(d) Hasil uji F dengan bantuan Program SPSS versi 15 adalah 47,112
(e) Simpulan
Berdasarkan hasil perhitungan regresi linier berganda menunjukkan nilai
Fhitung sebesar 47,112 dengan tingkat signifikansi 0,000. F tabel =(0,05)(8)(69) =
2,075. Hal ini berarti Fhitung = 47,112 lebih besar dari Ftabel = 2,075 dan
signifikansi F = 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti model yang
digunakan pada penelitian ini adalah layak (fit). Keterlibatan pemakai
dalam
proses
pengembangan
sistem
informasi
akuntansi
(X1),
H1 :
(d) Hasil uji t dengan bantuan Program SPSS versi 15 adalah 1,303
(e) Simpulan
Hasil perhitungan diketahui bahwa nilai signifikansi t = 0,197 untuk
dua sisi, sehingga lebih besar dari 0,025 dan nilai ttabel(0,025)(69) = 1,994
lebih besar dari thitung = 1,303, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini
berarti keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem
informasi akuntansi (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang diukur dengan
kepuasan pemakai (Y).
Hasil penelitian ini menemukan bahwa keterlibatan pemakai dalam
proses pengembangan sistem informasi akuntansi bukan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
yang diukur dengan kepuasan pemakai. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian Perdana (2011) yang menyatakan bahwa
keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi
akuntansi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi. Pentingnya partisipasi pemakai dalam
proses pengembangan sistem dapat meningkatkan kualitas sistem
dengan menyediakan penafsiran kebutuhan-kebutuhan informasi
pemakai secara akurat dan lengkap (Amrul dan Ahyadi, 2005).
H0 ditolak jika
(d) Hasil uji t dengan bantuan Program SPSS versi 15 adalah 2,895
(e) Simpulan
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai signifikansi t = 0,005
untuk dua sisi, sehingga lebih kecil dari 0,025 dan nilai ttabel(0,025)(69) =
1,994 lebih kecil dari thitung = 2,895, maka H0 ditolak dan H1 diterima
yang berarti, kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi
(X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi yang diukur dengan kepuasan pemakai (Y). Hasil
ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Pranadata (2011) yaitu,
kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Pengguna yang
memiliki kemampuan teknik sistem informasi akuntansi yang baik
meningkatkan kepuasaan terhadap sistem informasi akuntansi.
(3) Pengaruh ukuran organisasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
yang diukur dengan kepuasan pemakai
(a) Perumusan hipotesis
H0:
H1:
H0 ditolak jika
(d) Hasil uji t dengan bantuan Program SPSS versi 15 adalah 0,525
(e) Simpulan
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai signifikansi t = 0,602
untuk dua sisi, sehingga lebih besar dari 0,025 dan nilai t tabel(0,025)(69) =
1,994 lebih besar dari thitung = 0,525, maka H0 diterima dan H1 ditolak,
yang berarti ukuran organisasi (X3) secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang diukur
dengan kepuasan pemakai (Y).
Hasil penelitian ini menemukan bahwa ukuran organisasi bukan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi yang diukur dengan kepuasan pemakai. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Citra Dewi (2010) yang
menyatakan bahwa ukuran organisasi secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Komara (2005)
yang menemukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara
ukuran organisasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi yang
berarti semakin besar ukuran perusahaan, yang didukung oleh sumber
jaringan
yang
besar
koperasi
serba
usaha
dapat
H0 ditolak jika
(d) Hasil uji t dengan bantuan Program SPSS versi 15 adalah 2,558
(e) Simpulan
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai signifikansi t = 0,013
untuk dua sisi, sehingga lebih kecil dari 0,025 dan nilai ttabel(0,025)(69) =
1,994 lebih kecil dari thitung = 2,558, maka H0 ditolak dan H1 diterima,
yang berarti dukungan manajemen puncak (X 4) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
yang diukur dengan kepuasan pemakai (Y). Hasil penelitian ini sesuai
dengan hasil penelitian Pratiwi (2010). Ismail dan King (2007)
menyatakan bahwa manajemen puncak yang memiliki komitmen
dalam bentuk partisipasi pada proyek komputerisasi juga akan
mendorong
pemakai
sistem
informasi
akuntansi
untuk
H1 :
(d) Hasil uji t dengan bantuan Program SPSS versi 15 adalah 0,101
(e) Simpulan
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai signifikansi t = 0,920
untuk dua sisi, sehingga lebih besar dari 0,025 dan nilai t tabel(0,025)(69) =
1,994 lebih besar dari thitung = 0,101, maka H0 diterima dan H1 ditolak,
yang berarti formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi
(X5) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pengembangan
sistem
informasi
akuntansi
tidak
(d) Hasil uji t dengan bantuan Program SPSS versi 15 adalah 2,251
(e) Simpulan
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai signifikansi t = 0,028
untuk dua sisi, sehingga lebih besar dari 0,025 dan nilai ttabel(0,025)(69) =
1,994 lebih kecil dari thitung = 2,251, maka H0 ditolak dan H1 diterima,
yang berarti program pelatihan dan pendidikan (X6) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
yang diukur dengan kepuasan pemakai (Y). Hasil penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian Pranadata (2011). Zhu (2009)
mengungkapkan bahwa pemberian pendidikan informasi untuk
mendidik
sensitivitas
penangkapan,
analisis
pengguna
dan
informasi
penyerapan
dan
informasi,
kesadaran
termasuk
H1 :
(d) Hasil uji t dengan bantuan Program SPSS versi 15 adalah 2,824
(e) Simpulan
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai signifikansi t = 0,006
untuk dua sisi, sehingga lebih kecil dari 0,025 dan nilai ttabel(0,025)(69) =
1,994 lebih kecil dari thitung = 2,824, maka H0 ditolak dan H1 diterima,
yang berarti kualitas informasi (X7) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang diukur
dengan kepuasan pemakai (Y). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian Istianingsih dan Setyo (2008). Model kesuksesan sistem
informasi yang dirancang DeLone dan McLane (1992) menyatakan
kualitas informasi memiliki pengaruh terhadap kepuasaan pemakai
sistem informasi. Semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan
oleh sistem informasi akan meningkatkan kepuasan pemakai sistem
informasi akuntansi.
(8) Pengaruh penggunaan software dalam organisasi terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi yang diukur dengan kepuasan pemakai
(a) Perumusan hipotesis
H0 :
H1 :
H0 ditolak jika
(d) Hasil uji t dengan bantuan Program SPSS versi 15 adalah 3,479
(e) Simpulan
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai signifikansi t = 0,001
untuk dua sisi, sehingga lebih kecil dari 0,025 dan nilai ttabel(0,025)(69) =
1,994 lebih kecil dari thitung = 3,479, maka H0 ditolak dan H1 diterima,
yang berarti penggunaan software dalam organisasi (X8) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
yang diukur dengan kepuasan pemakai (Y). Hasil penelitian ini sesuai
dengan hasil penelitian Pratiwi (2010). Penggunaan sofware menjadi
hal penting dalam menilai kinerja sistem informasi akuntansi yang
digunakan organisasi. Software yang handal akan dapat memberikan
output informasi yang tepat dan cepat sehingga dapat digunakan dalam
menarik suatu keputusan oleh manajemen.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
Saran
Saran penelitian ini adalah sebagai berikut: