Вы находитесь на странице: 1из 9

Indikator Sub Indikator

KGS
PTL
Mengumpulkan 1.
fakta-fakta

SS

BS

Menyadari
ukuran
objek
alam

Menggunakan
aturan
matematika
untuk

Soal

Pembahasan

Contoh sehari-hari berlakunya hukum Kunci : C


III Newton adalah...
a. Terasa terdorong ketika mobil F aksi = - F reaksi
yang kamu tumpangi direm
mendadak
b. Gelas-gelas di atas meja itu tidak
jatuh, ketika pesulap menarik
taplak dengan sangat cepat.
c. Kepala Ali benjol ketika terbentur
tembok
d. Pelari-pelari itu tidak bisa
langsung berhenti berlari ketika
sampai garis finish
e. Pemakai sepatu roda akan terus
berjalan tanpa ada gaya yang
menghentikannya.

2. Pada persamaan hukum II Newton, Kunci : A


besarnya percepatan adalah...
a. Sebanding dengan besarnya gaya
F = m.a
b. Sebanding dengan massa benda
c. Berbanding terbalik dengan gaya
d. Sama dengan nol
e. Berlawanan arah dengan arah
gaya
3.

Laju benda yang bermassa 4 kg Kunci :B


bertambah secara teratur dari 5 m/s
menjadi 10 m/s setelah benda bergerak Dik : m = 4 kg
sejauh 20 m. Tentukan besar gaya total V0 = 5 m/s

Kritikan
Soal tidak sesuai dengan indikator PTL,
karena dalam soal siswa tidak dituntut
untuk mengamati.
Jawaban pada opsi memuat kata-kata
yang lebih banyak daripada kata-kata
pada soal. Seharusnya jawaban tidak
boleh memuat kata-kata yang lebih
banyak.

Soal tidak sesuai dengan indikator KGS


sense of scale karena dalam soal tidak
ada menuntut siswa untuk menyadari
ukuran objek alam.
Kalimat pada soal masih dimulai dengan
kata penghubung pada.
Soal telah memenuhi indikator BS.
Masih terdapat kata perintah dalam soal
yaitu tentukan

memecahkan
masalah

KL

yang menyebabkan bertambahnya laju Vt = 10 m/s


benda.
s = 20 m
a. 20 N
Dit : besar gaya total (F)
b. 7.5 N
c. 2 N
Terlebih dahulu kita hitung
d. 1.87 N
besar percepatan (a):
e. 0
Vt2 = V02 + 2as
Vt2 V02 = 2as
(10 m/s)2 (5 m/s)2 = 2(a) (20
m)
100m/s 25 m/s = (40m)(a)
75 m/s = (40 m) (a)
a = 75 m/s : 40 m
a = 1.875 m/s2
Besar gaya total :
F = m.a = (4 kg) (1,875
m/s2)=7,5 kg m/s2 =7,5 N

Mencari
4. Peristiwa di bawah ini yang tidak
hubungan logis
mempunyai hukum kelembaman
antara dua aturan
adalah...
a. Bila mobil yang kita tumpangi
direm mendadak, tubuh kita
terdorong ke depan
b. Bila kita berdiri di mobil, tiba-tiba
mobil bergerak maju tubuh kita
terdorong ke belakang
c. Pemain ski yang sedang melaju,
tiba-tiba tali putus, pemain ski
tetap bergerak maju.
d. Pemain sepatu roda bergerak
maju, tetap akan bergerak maju

Kunci : E

Soal tidak sesuai dengan indikator KGS

Penerjun payung bergerak


turun ke bawah walaupun tidak
didorong dari atas tidak
mempunyai
hukum

kelembaman (inersia)

kerangka logika taat asas karena pada


soal siswa tidak dituntut untuk mencari
hubungan logis antara dua aturan.
Jawaban pada opsi memuat kata-kata
yang lebih banyak daripada kata-kata
pada soal. Seharusnya jawaban tidak
boleh memuat kata-kata yang lebih
banyak.

walaupun pemain itu tidak


memberikan gaya.
e. Penerjun payung bergerak turun
ke bawah walaupun tidak di
dorong dari atas.
IL

Mencari
5.
hubungan logis
antara dua aturan

Seorang bermassa 50 kg berada di


dalam sebuah lift. Hitung gaya normal
yang dikerjakan lantai lift pada orang
tersebut jika lift bergerak ke bawah
dengan kecepatan konstan
a. 640 N
b. 500 N
c. 550 N
d. 450 N
e. 40 N

Kunci : B
Lift bergerak ke bawah dengan
kecepatan konstan
Fy = m.a a = 0
Gaya yang arahnya ke atas
bernilai positif, gaya yang
arahnya ke bawah bernilai
negatif.

Masih terdapat kata perintah hitung


Sub inidikator tidak sesuai dengan
inidikator

inferensi

logika,

karena

mencari hubungan logis antara dua


aturan bukan sub indikator dari inferensi
logika.

Nw=0
N = w = m.g
= (50 kg) (10 m/s2)
= 500 N
SA

Menghubungkan 6. Dari pernyataan berikut ini, yang


dua atau lebih
sesuai dengan hukum I Newton
variabel
yang
adalah...
menyatakan
a. Bila F = 0, benda mungkin
hukum
sebab
bergerak dipercepat
akibat
sebagai
b. Bila F = 0, benda mungkin
fungsi
dan
bergerak lurus beraturan
penyebabnya.
c. Bila F = 0, benda pasti dalam
keadaan bergerak
d. Bila F = 0, benda pasti dalam

Kunci : D
Hukum I Newton jika resultan
gaya yang bekerja pada benda
sama dengan nol, maka benda
itu akan diam atau bergerak
lurus beraturan.

Soal tidak sesuai dengan indikator KGS


yaitu sebab akibat karena dalam soal
siswa

tidak

dituntut

untuk

menghubungkan dua atau lebih variabel


yang menyatakan hukum sebab akibat
sebagai fungsi dan penyebabnya.
Kalimat dalam soal dimulai dengan kata

keadaan diam
e. Bila F = 0, benda tidak mungkin
diam

penghubung yaitu dari


Opsi dalam soal memuat kata yang
berulang yaitu bila F = 0 benda.
Seharusnya kata-kata tersebut dibuat
pada soal bukan pada opsinya.

SA

SA

7. Sehelai kertas diletakkan di meja dan Kunci : A


di atasnya diletakkan kelereng. Ketika
kertas dihentakkan ternyata kelereng Hukum I Newton
tetap diam tertinggal di meja. Bila
kertas digerakkan perlahan-lahan
kelereng bergerak mengikuti gerakan
kertas, tetapi bila gerak kertas
dihentikan maka kelereng masih tetap
meluncur di atas kertas. Hal ini
menunjukkan berlakunya...
a. Hukum I Newton
b. Hukum II Newton
c. Hukum II Newton
d. Hukum I Kirchoff
e. Hukum II Kirchoff

Menghubungkan 8. Perhatikan diagram gaya-gaya yang Kunci : B


dua atau lebih
bekerja pada benda di bawah ini.
Daerah kanan
variabel
Fr = 1500-800 = 700 N
Daerah kiri
(ke kiri)
800 N
Maka besarnya resultan gaya
bekerja pada benda adalah...

yang

Tidak ada sub indikator dari soal.


Seharusnya

penulis

membuat

sub

indikator seperti soal-soal sebelumnya.


Soal masih kurang jelas. Penulis tidak
menjelaskan

ukuran

kertas

yang

digunakan. Jika ukuran kertas yang


digunakan cukup besar (misalnya ukuran
kertas 10 cm x 20 cm), maka ketika
kertas

dihentakkan,

kelereng

akan

bergerak.
Opsi B dan C isinya sama.

Soal tidak sesuai dengan indikator KGS


sebab akibat karena dalam soal tidak ada
menuntut siswa menghubungkan dua
atau lebih variabel.
Soal dimulai dengan kalimat perintah

a.
b.
c.
d.
e.

700 N ke kanan
700 N ke kiri
350 N ke kanan
300 N ke kiri
300 N ke kanan

yaitu perhatikan. Seharusnya kalimat


perintah tersebut tidak perlu dibuat.
Gambar tidak jelas. Pada garis gaya
daerah kiri, penulis tidak membuat nilai
dari gaya, sehingga siswa tidak akan bisa
menjawab soal.

MK

Menambah
konsep baru

9. A naik bus yang bergerak dengan


kecepatan 40 km/jam. Tiba-tiba bus
direm secara mendadak, akibatnya A
terdorong ke muka. Hal ini
disebabkan karena...
a. Gaya dorong bus
b. Gaya dari rem
c. Sifat kelembaman dari A
d. Sifat kelembaman dari bus
e. Gaya berat A

Kunci : C
Si
A
cenderung
mempertahankan
keadaan
awalnya (kelembaman). Ketika
bus direm mendadak maka si A
terdorong ke depan. Hal ini
sesuai dengan Hukum I
Newton.

Soal memuat kata yang tidak baku yaitu


muka, lebih baik kata muka diganti
dengan kata depan.
Kecepatan bus bergerak seharusnya tidak
perlu

dibuat,

karena

berapa

pun

kecepatan bus bergerak jika direm secara


mendadak,

maka

badan akan tetap

terdorong ke depan.
belum
mencapai

Soal

indikator

membangun konsep.
PM

Mengungkapkan 10. Jika gaya sebesar 1 N bekerja pada


fenomena dalam
benda 1 kg yang dapat bergerak bebas,
bentuk rumusan.
maka benda akan mendapat...
a.
Kecepatan sebesar 1 m/s
b.
Kecepatan sebesar 1 m/s2
c.
Kecepatan sebesar 10 m/s2
d.
Kecepatan sebesar 0.1 m/s

Kunci : B
F = m.a ,
a = 1 N/ 1 kg
a = 1 m/s2
Maka percepatan 1 m/s2

Soal masih terlalu sederhana untuk


indikator pemodelan matematik (PM) di
tingkat SMA. Dimana indikator PM
merupakan indikator ke 8 dari KGS.

e.

Kecepatan sebesar 0.01 m/s

Soal diawali dengan kata penghubung.


Kalimat pada opsi masih memiliki kata
yang berulang yaitu kecepatan sebesar,
seharusnya

kata-kata

dimasukkan pada soal

tersebut

KRITIKAN INSTRUMEN TESIS


OLEH:

NAMA

: SAIMA PUTRINI R. HARAHAP

NIM

: 8156176022

KELAS : B-1 PENDIDIKAN FISIKA 2015

Sumber Tesis
Judul :
Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbasis Keterampilan
Eksperimen Laboratorium Terhadap Keterampilan Generik Siswa Pada Hukum Newton di
SMAN 4 Tebing Tinggi
Peneliti : Elfi Carolina Sianipar
Tahun : 2013
Topik : Hukum Newton
SK

: 2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika

KD

: 2.3. Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus,
gerak vertikal ,dan gerak melingkar beraturan.

Indikator Keterampilan Generik Sains


No
1

Indikator KGS
Pengamatan langsung (PL)

Pengamatan tak langsung


(PTL)

3
4

Sense of scale (SS)


Bahasa simbolik (BS)

Kerangka logika taat asa


(KL)
Inferensi logika (IL)

7
8

Sebab akibat (SA)


Pemodelan Matematik
(PM)

9
Membangun konsep (MK)
Sumber: Brotosiswoyo, 2000

Indikator
Menggunakan sebanyak mungkin alat indera
Mengumpulkan fakta-fakta
Mencari persamaan dan perbedaan
Menggunakan alat ukur langsung
Mengumpulkan fakta-fakta
Mencari perbedaan dan persamaan
Menyadari objek alam
a. Menggunakan aturan matematika untuk menjelaskan
masalah
a. Mencari hubungan logis antara dua aturan

a.
b.
c.
a.
b.
c.
a.

a.
b.
c.
d.
a.
a.

Memahami aturan-aturan
Berargumentasi berdasarkan aturan-aturan
Menyelesaikan masalah berdasarkan aturan-aturan
Menarik berdasarkan aturan-aturan
Menghubungkan dua atau lebih variabel
Mengungkapkan fenmena/masalah dalam bentuk
tabel/grafik
b. Mengungkap fenomena dalam bentuk rumusan
c. Mengajukan alternatif penyelesaian masalah
a. Menambah konsep baru

Keterangan:
1. Pengamatan Langsung
Pengamatan langsung dapat dilakukan dimana siswa dapat diperhatikan dalam hal
penggunaan indera dalam suatu percobaan atau fenomena alam, mengumpulkan faktafakta hasil percobaan atau fenomena alam.
2. Pengamatan Tak Langsung
Dalam pengamatan tidak langsung, siswa memiliki keterbatasan alat inderanya.
Sehingga untuk mengamati keterbatasan tersebut, siswa menggunakan berbagai
macam peralatan.

3. Kesadaran akan skala besaran (sense of scale)


Siswa dalam kegiatan pembelajaran akan memiliki kesadaran akan skala besaran
dimana siswa menjadikan skala numerik sebagai besaran atau ukuran skala
mikroskopis ataupun makroskopisnya.

4. Bahasa Simbolik
Bahasa simbolik digunakan siswa untuk berkomunikasi dalam bidang ilmu fisika.
Siswa dalam kegiatan pembelajaran harus paham akan simbol, satuan, aturan
matematis yang telah disepakati dalam bidang ilmu fisika.
5. Kerangka Logika Taat Asas
Dalam pengamatan tentang gejala alam dapat dijelaskan melalui banyak hukum.
Untuk membuat hubungan hukum-hukum tersebut, maka perlu ditemukan teori baru
yang menunjukkan kerangka logika taat asas. Siwa dalam kegiatan pembelajaran
berupaya mengaitkan atau mencari hubungan logis antara dua aturan.
6. Inferensi Logika
Logika siswa sangat berperan dalam mempelajari konsep sains. Siswa memahami
aturan, memberikan argumentasi dan menarik kesimpulan dari hasil pemikiran logis.
7. Hukum sebab akibat
Siswa dalam kegiatan pembelajaran memberikan hubungan antara dua variabel atau
lebih dalam suatu gejala alam tertentu dan memperkirakan penyebab gejala alam
tersebut.
8. Pemodelan matematika
Pemodelan matematika dilakukan siswa dalam menjelaskan hubungan yang diamati
agar dapat diselesaikan dengan tepat. Siswa mengungkap fenomena dalam bentuk
rumus dan mengajukan alternatif penyelesaian masalah.
9. Membangun konsep
Dalam mempelajari sains diperlukan kemampuan untuk membangun konsep agar
dapat dipelajari lebih dalam dan untuk pemahaman lebih lanjut terhadap gejala alam,
sehingga siswa dapat menambah konsep baru.

Вам также может понравиться