Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Sejumlah asam amino bergabung menjadi satu rantaiasam amino, itu namanya
polipeptida. Polipeptida yang menjadi bahan dasar membangun segala sesuatu
dalam tubuh makhluk hidup disebut protein.
Asam amino adalah unsur2 yang membentuk protein. Kumpulan asam amino di
sebut sebagai protein. Sebagai contoh sederhana pengandaian : sebuah
bangunan bisa diartikan sebagai protein, sedangkan semen, batu-bata, atap,
jendela, pintu, kayu dan bahan2 yang membentuk bangunan tersebut bisa
diibaratkan sebagai asam amino.
Struktur asam -amino, dengan gugus amina di sebelah kiri dan gugus karboksil
di sebelah kanan.
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat
gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu
gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang
membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.
Atom C pusat tersebut dinamai atom C ("C-alfa") sesuai dengan penamaan
Gugus R rantai samping yang berbeda-beda pada setiap jenis asam amino
Gugus R yang berbeda-beda tersebut menentukan:
-. Struktur
-. Ukuran
-. Muatan elektrik
-. Sifat kelarutan di dalam air
Bersifat hidrofobik. Semakin hidrofobik suatu a.a spt Ile (I) biasa terdapat di
bagian dlm protein.
Prolin berbeda dgn a.a siklis. Tapi mempunyai byk kesamaan sifat dgn
kelompok alifatis ini.
Umum terdapat pada protein yang berinteraksi dengan lipid
4. Lycine
- Kekurangan lycine akan mempengaruhi pembuatan protein pada otot dan
jaringan penghubugn lainnya
- Bersama dengan Vitamin C membentuk L-Carnitine
- Membantu dalam pembentukan kolagen maupun jaringan penghubung tubuh
lainnya (cartilage dan persendian)
5. Tyyptophan
- Pemicu serotonin (hormon yang memiliki efek relaksasi)
- Merangsang pelepasan hormon pertumbuhan
6. Methionine
- Prekusor dari cysteine dan creatine
- Menurunkan kadar kolestrol darah
- Membantu membuang zat racun pada organ hati dan membantuk regenerasi
7. Threonine
- Salah satu asam amino yang membantu detoksifikasi
- Membantu pencegahan penumpukan lemak pada organ hati
- Komponen penting dari kolagen
- Biasanya kekurangannya diderita oleh vegetarian
8. Phenylalanine
- Prekursor untuk tyrosine
- Meningkatkan daya ingat, mood, fokus mental
- Digunakan dalam terapi depresi
- Membantuk menekan nafsu makan
2. Glyicine
- Membantu tubuh membentuk asam amino lain
- Merupakan bagian dari sel darah merah dan cytochrome (enzim yang terlibat
dalam produksi energi)
- Memproduksi glucagon yang mengaktifkan glikogen
- Berpotensi menghambat keinginan akan gula
3. Alanine
- Membantu tubuh mengembangkan daya tahan
- Merupakan salah satu kunci dari siklus glukosa alanine yang memungkinkan
otot dan jaringan lain untuk mendapatkan energi dari asam amino
4. Serine
- Diperlukan untuk memproduksi energi pada tingkat sel
- Membantuk dalam fungsi otak (daya ingat) dan syaraf
3. Cystine
- Mengurangi efek kerusakan dari alkohol dan asap rokok
- Merangsang aktivitas sel darah putih dalam peranannya meningkatkan daya
tahan tubuh
- Bersama L-Aspartic Acid dan L-Citruline menetralkan radikal bebas
- Salah satu komponen yang membentuk otot jantung dan jaringan penyambung
(persendian, ligamen, dan lain-lain
- Siap diubah menjadi energy
- Salah satu elemen besar dari kolagen4. Glutamic Acid (Asam Glutamic
- Pemicu dasar untuk glutamine, proline, ornithine, arginine, glutathine, dan
GABA
- Diperlukan untuk kinerja otak dan metabolisme asam amino lain
5. Tyrosine
- Pemicu hormon dopamine, epinephrine, norepinephrine, melanin (pigmen kulit),
hormon thyroid
- Meningkatkan mood dan fokus mental
6. Glutamine
8. Ornithine
- Dalam dosis besar bisa membantu produksi hormon pertumbuhan
- Membantu dalam penyembuhan dari penyakit
- Membantu daya tahan tubuh dan fungsi organ hati
Terjadi karena modifikasi yang terjadi setelah suatu asam amino standar
menjadi protein.
Kurang lebih 300 asam amino non standar dijumpai pada sel
Modifikasi lisin. Terdapat di kolagen dan miosin (protein kontraksi pd otot) dan
berperan untuk sisi terikatnya polisakarida
Beberapa ditemukan asam amino nonstandar yang tidak menyusun protein
merupakan senyawa antara metabolisme (biosintesis arginin dan urea)
R-CH-COOH
Suatu asam amino mengandung gugus amina yang bersifat basa dan gugus
karboksil yang bersifat asam dalam molekul yang sama. Suatu asam amino yang
mengalami reaksi asam basa internal, yang menghasilkan suatu ion dipolar yang
disebut sebagai switter ion. Karena terjadinya muatan ion, suatu asam amino
mempunyai banyak sifat garam. Pxa suatu asam amino bukanlah Pxa dari gugus
-COOH melainkan dari gugus -NH3 dan sebaliknya(Fessenden, 1989)
Asam amino tidak selalu bersifat seperti senyawa-senyawa organik, misalnya
titik lelehnya diatas 200*C, sedangkan kebanyakan senyawa organik dengan
bobot molekul sekitar itu berupa cairan pada temperatur kamar. Asam amino
larut dalam air dan pelarut polar lain, tetapi tidak larut dalam pelarut non-polar,
seperti dietil eter atau benzena. Asam amino mempunyai momendipol yang
besar dan juga mereka kurang bersifat asam dibandingkan sebagian besar asam
karboksilat, dan kurang bisa dibandingkan dengan sebagian besar
amina(Fessenden, 1990).
Asam amino bersifat antara asam lemah dan basa lemah, ia akan terionisasi
diantara asam dan basa dalam larutan berair yang disebut amfoterik, sebagai
contoh adalah glisin. Senyawa-senyawa amfoterik akan bereaksi dengan asam
ataupun basa dan membentuk garam(Routh, 1969).
Dua asam amino berikatan melalui suatu ikatan peptida dengan melepas sebuah
molekul air. Reaksi kesetimbangan ini cenderung untuk berjalan kehidrolisis
daripada sintesis. Gugus karboksil suatu asam amino berikatan dengan gugus
amino dari asam amino lain yang menghasilkan peptida dengan melepas
molekul air(Winarno, 1992).
Suatu ikatan peptida mempunyai ikatan rangkaian yang disebabkan oleh
tumpang tindih orbital p dari gugus karbonil dengan pasangan elektron yang
terdiri dari nitrogen. Suatu peptida adalah suatu amida yang dibentuk dari dua
asam amino atau lebih. Ikatan amida antara gugus alfa amino dari suatu asam
amino dan gugus karboksil dari asam amino lain adalah ikatan
peptida(Fessenden, 1989).
Asam amino dapat berperan sebagai asam atau basa, jika suatu kristal asam
amino, misalnya alanin dilarutkan dalam air, molekul ini menjadi dipolar yang
dapat berperan sebagai asam atau bersifat basa(Lehninger, 1993).
Asam amino tidak hanya berperan sebagai bahan bangunan dari protein, tapi
juga merupakan pelopor kimia bagi banyak senyawa, misalnya glisin diperlukan
untuk biosintesis gugus dari hemoglobin. Triptofan merupakan pelopor dan suatu
famili zat-zat penting dalam biokimia sistem syaraf. Tirosin merupakan materi
penghubung bagi biosintesa dari pigmen kulit. Melanin merupakan biosintesa
penghubung yang mengandung nitrogen(Neal, 1971).
Kelarutan asam amino adalah larut dalam pelarut polar seperti air dan etanol,
tetapi tidak larut dalam pelarut non-polar, seperti benzena, heksana dan eter.
Titik leburnya yang relatif tinggi (diatas 200*C) menyatakan adanya gugus-gugus
yang bermuatan yaitu energi tingi yang diperlukan untuk memecahkan ionik
yang mempertahankan kisi-kisi kristal(Martin, 1987).
Asam amino yang sederhana, glisin dapat digunakan sebagai contoh asam
amino atau protein sebagai buffer. Ketika glisin didalam larutan dititrasi dengan
asam atau basa terjadi pertukaran molekul dari bentuk zwitter ke bentuk
dissosiasi pada gugus asam amino atau karboksil(Routh, 1969).
H-CH(NH3)-COOH <====> H+ + H-CH(NH3)-COO- + -OH <====> H-CH(NH2)COO- + H2O
lart.asam(pH=2,4) zwitter ion(pH=6,0) lart.basa
Dalam titrasi asam amino, asam amino bertindak sebagai buffer dalam daerah
dan cairan tubuh lain yang mempunyai ion dipolar memberikan dua disosiasi
ketika bereaksi dengan asam atau basa. Persamaan Hendersen Hassel Bakk,
untuk buffer sederhana yang menunjukkan konstanta disosiasi atau Pka sebagai
pH pada konsentrasi sama dari gambar dan bentuk buffer asam adalah dituliskan
sebagai berkut(Routh, 1969):
pH = Pka + Log garam/asam
= Pk + Log 1/1
= Pk
Sifat-sifat khusus asam amino antara lain, asam amino tidak menyerap cahaya
tampah/visible. Dengan pengecualian asam amino aromatik triptofan, tyrosin,
fenil alanin dan histidin, tidak menyerap sinar UV yang mempunyai panjang
gelombang 240nm. Sebagian besar yang mempunyai panjang gelombang diatas
240nm penyerapan UV oleh protein disebabkan kandungan triptofannya(Martin,
1987)
Pada umumnya, asam amino alami yang dihasilkan eukariota merupakan tipe L
meskipun beberapa siput laut menghasilkan tipe D. Dinding sel bakteribanyak
mengandung asam amino tipe D.
V. Zwitter-ion
Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil sekaligus, zat ini
dapat dianggap sebagai sekaligus asam dan basa (walaupun pH alaminya
biasanya dipengaruhi oleh gugus-R yang dimiliki). Pada pH tertentu yang disebut
titik isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi bermuatan positif
(terprotonasi, NH3+), sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan
negatif (terdeprotonasi, COO-). Titik isolistrik ini spesifik bergantung pada jenis
asam aminonya. Dalam keadaan demikian, asam amino tersebut dikatakan
berbentuk zwitter-ion. Zwitter-ion dapat diekstrak dari larutan asam amino
sebagai struktur kristal putih yang bertitik lebur tinggi karena sifat dipolarnya.
Kebanyakan asam amino bebas berada dalam bentuk zwitter-ion pada pH netral
maupun pH fisiologis yang dekat netral.
Asam amino dalam bentuk tidak terion (kiri) dan dalam bentuk zwitter-ion.
tubuh. Misalnya saja asam amino taurin yang dipercaya mampu memicu
penggunaan energi dalam tubuh kita. Demikian juga dengan asam amino
karnitin yang dianggap mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan
meningkatkan pembakaran energi tubuh. Asam amino glisin dan glutamin juga
bisa menjadi katalisator reaksi penggunaan energi, sehingga efeknya di
dalam tubuh menjadi lebih segar.
Fungsi-fungsi yang dimiliki beberapa asam amino dalam metabolisme tubuh
itulah yang dimanfaatkan oleh para produsen untuk menciptakan minuman yang
mampu membangkitkan energi ekstra. Asam amino yang sering digunakan
adalah
taurin, glisin, glutamat, karnitin dan beberapa asam amino yang memiliki
fungsi dan kegunaan khusus lainnya.
Secara alami asam-asam amino tersebut terdapat pada berbagai organ hewan,
seperti taurin yang banyak terdapat pada empedu sapi dan asam amino
glutamat yang banyak terdapat di bagian otak. Namun demikian secara
komersial, asam amnino tersebut saat ini jarang yang diekstrak dari organ
hewan. Di samping harganya yang lebih mahal, proses ekstraksi ini juga
tidak praktis, serta kontinyuitas bahan baku yang susah dipertahankan.
Para produsen asam amino saat ini lebih melirik pada proses fermentasi dan
reaksi kimiawi dari bahan-bahan sintetis. Kalaupun harus diperoleh dari
ekstraksi, biasanya diambil dari bahan-bahan yang tidak sulit didapatkan,
seperti bulu unggas, rambut manusia dan juga biji jagung.
Asam amino glutamat merupakan salah satu yang diproduksi melalui proses
fermentasi. Bahan media utama yang digunakan adalah molases dan bahan-
bahan
lain yang mengandung gula. Proses pembuatan glutamat ini sama dengan
proses
pembuatan MSG (mono sodium glutamat) yang banyak dikenal sebagai bumbu
masakan. Glutamat yang dihasilkan dari proses fermentasi tersebut
direaksikan dengan sodium untuk menghasilkan MSG.
Asam amino lain yang juga dihasilkan dari proses fermentasi adalah arginin.
Namun di Cina dilaporkan ada juga produsen yang memproduksi arginin dari
biji jagung yang dihidrolisa dan dipisahkan asam amino argininnya melalui
perbedaan titik iso elektrik. Namun para produsen dari Jepang lebih
cenderung menggunakan proses fermentasi untuk menghasilkan asam amino
tersebut.
Sebagian besar asam amino komersial lainnya, seperti taurin, metionin,
glisin, lisin dan carnitin banyak dihasilkan dari reaksi sintetis
menggunakan bahan-bahan kimiawi. Misalnya saja taurin yang dihasilkan dari
reaksi amino etanol dan asam sulfat. Bahan-bahan yang banyak digunakan
dalam pembuatan asam amino secara sintetis ini adalah urotropin, urea,
ammonia, asam sulfat dan berbagai asam kuat lainnya.
Sedangkan asam amino sistin dan sistein bisa dihasilkan dari proses
fermentasi maupun ekstraksi dari bahan alami. Jepang merupakan salah satu
produsen sistin dan sistein yang dihasilkan dari proses fermentasi.
Sedangkan beberapa negara lain, seperti Cina, banyak menghasilkan asam
amino tersebut dari ekstraksi bulu unggas dan juga rambut manusia.