Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, konsumen lebih mementingkan mutu dari suatu produk
pangan dalam memilih produk yang akan dikonsumsi. Proses pengolahan dan
sanitasi produk pangan merupakan salah satu acuan bahwa suatu produk pangan
telah memenuhi standar mutu. Perusahaan mempunyai suatu sistem dalam
menjaga mutu produk yang dihasilkan agar produk tersebut memenuhi standar
yang telah ditetapkan. Salah satu sistem tersebut yaitu GMP. GMP dapat
terlaksana dengan melakukan penerapan SSOP, karena SSOP merupakan salah
satu penerapan dari GMP.
Industri pangan khususnya di Indonesia telah mengenal istilah GMP
setelah diperkenalkan oleh Departemen Kesehatan RI sejak tahun 1978 melalui
surat keputusan menteri kesehatan RI No. 23/MEN.KES/SKJI/1978 tentang
Pedoman Cara Produksi Makanan yang Baik. Di Indonesia GMP dikenal dengan
istilah Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB) yang diwujudkan dalam
Peraturan Pemerintah.
Jaminan mutu tidak hanya berkaitan dengan masalah pemerikasaan dan
pengendalian, namun juga menetapkan standar mutu produk yang harus
dilaksanakan sejak tahap perancangan produk sampai produk tersebut
didistribusikan kepada konsumen. Penerapan standar mutu untuk produk pangan
dan mutu di dalam proses produksi telah menjadi suatu kewajiban yang harus
dijalankan oleh produsen pangan. Hal ini penting untuk melindungi produk
pasarannya dan menjaga kepercayaan konsumen serta target penjualan yang ingin
dicapai, selain itu penerapan mutu juga berdampak pada keselamatan konsumen,
masyarakat umum, dan juga produsen.
Penerapan jaminan mutu pangan harus didukung oleh penerapan GMP,
SSOP, dan HACCP sebagai sistem pengganti prosedur inspeksi tradisional yang
mendeteksi adanya cacat dan bahaya dalam suatu produk pangan setelah produk
selesai diproses. Oleh karena itu, kunjungan secara langsung di pabrik Teh
Wonosari dilaksanakan untuk mengetahui penerapan GMP dan SSOP disuatu
industri dalam membangun jaminan mutu produk yang dihasilkannya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kunjungan lapang ini yaitu mengetahui penerapan
sistem GMP dan SSOP di pabrik Pengolahan Teh Wonosari.
GMP
melalui
Surat
Keputusan
Menteri
RI
No.
Higien dan kesehatan karyawan yang baik dapat memberikan jaminan bahwa
pekerja yang mengalami kontak secara langsung maupun tidak langsung dengan
makanan tidak akan mencemari produk yang diolah.
2. Pelatihan dan Pembinaan
Program pelatihan dan pembinaan yang diberikan meliputi pelatihan dasar
tentang higien pribadi dan makanan, prinsip dasar faktor-faktor penyebab
penurunan mutu, pelatihan cara produksi pangan yang baik, teknik penggunaan
bahan kimia berbahaya bagi petugas pembersih, serta prinsip dasar pembersihan
dan sanitasi perusahaan dan fasilitas.
3. Lokasi dan Lingkungan Pabrik
Lokasi pabrik harus berada di tempat yang bebas dari pencemaran serta jauh
dari daerah yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan, akses jalan yang
mudah, serta prasarana jalan memadai. Lingkungan pabrik harus tetap bersih dan
tidak menimbulkan cemaran pada makanan yang diproduksi.
4. Bangunan dan Ruangan
Rancangan bangunan dan ruangan pabrik dibuat berdasarkan syarat teknis dan
higien yang sesuai dengan jenis makanan yang akan diproduksi. Bangunan dan
ruangan mudah dibersihkan serta bahan baku berasal dari bahan yang mudah
dibersihkan, dipelihara dan disanitasi serta tidak bersifat toksik yang dapat
menimbulkan bahaya.
5. Pemeliharan dan Program Sanitasi
Fasilitas yang ada di pabrik serta peralatan yang digunakan selalu dijaga dan
dirawat dengan baik. Peralatan yang kontak langsung dengan bahan pangan harus
diberi perlakuan khusus dan disanitasi, sedangkan untuk peralatan yang tidak
kontak langsung dengan bahan harus dijaga supaya dalam keadaan bersih.
6. Fasilitas dan Kegiatan Sanitasi
Fasilitas sanitasi yang ada di pabrik dibuat berdasarkan perencanaan yang
telah memenuhi syarat teknik dan higien. Fasiltas sanitasi yang harus ada yaitu:
sarana penyediaan air, sarana pembersihan dan pencucian, sarana pembuangan
air dan limbah, sarana toilet serta saran higien untuk karyawan.
7. Peralatan
4. Tempat pembuangan
Tempat pembuangan harus dilakukan secara tertutup agar tidak
menghasilkan bau yang busuk, yang mengkontaminasi udara dan ruang
kerja. Sampah dan kotoran/limbah harus dialirkan, disimpan, dan dibuang
untuk mengurangi bau, potensi menjadi bahan pencemar dan tempat
berkembang biaknya hama (FDA, 1995).
BAB 3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Ya
Tidak
2. Bangunan
Pernyataan
Bangunan memenuhi persyaratan teknik dan higiene sesuai dengan jenis
produknya dan mudah dibersihkan dan dipelihara
Ruangan pokok dan ruangan pelengkap terpisah dengan jelas
Ruangan diatur menurut urutan proses produksi dan lalu lintas pekerja lancar.
Kondisi lantai ruangan pokok:
a. kedap air, tahan terhadap air, garam, basa, asam dan bahan kimia lainnya,
b. permukaannya rata, tidak licin dan mudah dibersihkan,
c. kelandaian cukup ke arah saluran pembuangan air (drainase)
d. pertemuan antara lantai dan dinding tak membentuk sudut mati
Kondisi dinding ruangan pokok dan pelengkap:
a. Minimal 20 cm di bawah dan di atas permukaan lantai rapat air.
b. Permukaan bagian dalam halus, rata, berwarna terang, kuat, tidak
mengelupas, dan mudah dibersihkan
c. Lebih dari 2 m dari lantai rapat air, tahan terhadap air, basa, asam dan bahan
kimia lainnya.
d. Pertemuan antara dinding dengan dinding dan dinding dengan lantai tak
membentuk sudut mati dan rapat air.
Atap ruangan pokok dan pelengkap terbuat dari bahan tahan lama, tahan
terhadap air dan tidak bocor
Langit-langit ruangan terbuat dari bahan yang tak mudah mengelupas, tak
berlubang, tak retak, tahan lama dan mudah dibersihkan,
Tinggi langit-langit dari lantai lebih dari 3 meter, permukaan rata, berwarna
terang.
Pintu ruangan kuat, permukaan rata, halus, berwarna terang, mudah
dibersihkan, dan membuka ke arah luar.
Jendela kuat, permukaan rata, halus, mudah dibersihkan dan berwarna terang,
Tinggi jendela lebih dari 1 meter dari lantai, dan luasnya proporsional.
Penerangan di ruangan cukup terang sesuai keperluan dan syarat kesehatan.
Ventilasi dan pengatur suhu ruang cukup menjamin peredaran udara dengan
baik dan dapat menghilangkan uap, gas, debu, asap dan panas
Ya
Tidak
3. Fasilitas Sanitasi
Pernyataan
Kondisi kebersihan perusahaan dijaga rapi dan bersih setiap saat
Bangunan dilengkapi sarana penyediaan air (sumber air, perpipaan,
tandon air)
Bangunan dilengkapi sarana pembuangan (saluran dan tempat
pembuangan limbah akhir, tempat limbah padat, sarana
pengolahan limbah dan saluran pembuangan limbah terolah.
Kondisi fasilitas toilet :
a. letaknya tidak langsung ke ruang proses pengolahan,
b. dilengkapi bak cuci tangan,
c. ada tata tertib penggunaan,
d. jumlahnya cukup sesuai jumlah karyawan
Kondisi Sarana cuci tangan :
a. terletak di tempat yang tepat,
b. dilengkapi dengan air mengalir,
c. dilengkapi sabun, handuk atau alat pengering tangan, tempat
sampah
d. jumlahnya cukup
Ya
Tidak
4. Alat Produksi
Pernyataan
Alat dan perlengkapan produksi makanan berfungsi baik dan
memenuhi persyaratan teknik dan higiene.
Alat dan perlengkapan yang digunakan :
a. sesuai dengan jenis produksi,
b. permukaan yang berhibungan langsung dengan makanan
halus, tidak berlubang, tidak mengelupas dan tidak
berkarat,
c. tidak mencemari hasil produksi,
d. mudah dibersihkan.
Alat yang digunakan berbahan dasar stainless steel
Ya
Tidak
Tidak
6. Proses Pengolahan
Pernyataan
Setiap jenis produk dibuat menurut atau memiliki formula dasar
yang berisi:
a. jenis bahan yang digunakan dan persyaratan mutunya,
b. jumlah bahan untuk satu kali pengolahan (satu resep)
c. tahapan proses pengolahan
d. parameter /faktor-faktor proses
e. jumlah hasil (rendemen) yang diperoleh untuk satu kali
proses
f. uraian lengkap mengenai kemasan yang digunakan
g. cara pemeriksaan bahan, produk antara dan produk akhir
h. persyaratan produk lainnya
Ada protokol pembuatan (dalam bentuk instruksi tertulis) untuk
setiap satuan pengolahan yang dilengkapi dengan penyebutan
nama makanan, tanggal pembuat-an dan nomor kode, tahapan
pengolahan dan parameternya, dan rendemen.
Ya
Tidak
7. Produk Akhir
Pernyataan
Produk akhir memenui standar mutu atau persyaratan yang
ditetapkan dan tidak merugikan serta aman bagi kesehatan.
Sebelum produk akhir diedarkan dilakukan pemeriksaan secara:
a. Organoleptik dan fisika,
b. Kimia
c. Biologi/mikrobiologi
Ya
Tidak
8. Laboratorium
Pernyataan
Ya
Perusahaan melakukan pemeriksaan terhadap bahan baku, bahan
Tidak
Pernyataan
Karyawan yang berhubungan dengan produksi makanan :
a. dalam keadaan sehat, bebas luka, penyakit kulit, dan hal
lain yang dapat mencemari hasil produksi,
b. secara berkala dilakukan pemeriksaan kesehatannya,
c. mengenakan pakaian kerja yang sesuai, termasuk sarung
tangan, tutup kepala dan sepatu,
d. mencuci tangan dengan baik sebelum dan sesudah
melakukan pekerjaan,
e. Selama pekerjaan tidak makan, minum, merokok, meludah
atau tidakan lain yang dapat mengkontaminasi produk.
Perusahaan menunjuk dan menetapkan penanggung jawab bidang
produksi dan pengawasan mutu yang memiliki kualifikasi sesuai
tugas dan tanggung jawabnya.
Ya
Tidak
Ya
Tidak
11. Label
Pernyataan
Label makanan yang digunakan memenuhi ketentuan, dibuat
dengan ukuran, kombinasi warna dan atau bentuk yang berbeda
untuk tiap jenis.
Ya
Tidak
Ya
Tidak
12. Penyimpanan
Pernyataan
Bahan baku, bahan tambahan dan produk akhir disimpan pada
ruangan yang terpisah, bersih, bebas serangga/hama,ventilasi dan
suhu yang sesuai.
Bahan baku, bahan tambahan dan produk akhir diberi kode (tanda)
jelas sehingga dapat dibedakan antara yang belum dan sudah
diperiksa
Bahan yang lebih dahulu diterima, maka diproses lebih dahulu
Produk akhir yang lebih dahulu dibuat, maka diedarkan lebih
dahulu.
Bahan berbahaya (insektisida, rodentisida, desinfektan dan lainlain) disimpan dalam ruangan tersendiri dan diawasi secara ketat.
Wadah dan pengemas disimpan ditempat bersih dan terlindung dari
pencemaran.
Label disimpan secara baik dan teratur agar terhindar kesalahan
penggunaan.
Alat dan perlengkapan produksi setelah dibersihkan dikenakan
tindakan sanitasi.
Alat dan perlengkapan yang belum digunakan disimpan agar
terlindung dari debu dan pencemaran lain
13. Pemeliharaan
Pernyataan
Bangunan dan bagian-bagiannya terpelihara, tampak bersih dan
berfungsi baik
Usaha pencegahan masuknya serangga dan binatang penggangu
(hama) dilakukan.
Pengendalian serangga dan hama dengan menggunakan bahan
kimia beracun.
Prosedur dan dosis penggunaan bahan kimia beracun berdasarkan
peraturan
Penanganan limbah padat dilakukan dengan dikubur, dibakar atau
diolah lanjut.
Limbah air dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum
dialirkan ke luar.
Limbah gas buangan diatur/diolah agar tidak mengganggu
kesehatan lingkungan.
Alat dan perlengkapan untuk memproduksi makanan dibersihkan
dan dikenakan tindakan sanitasi secara teratur
Peralatan yang tidak berhubungan dengan makanan dalam keadaan
bersih.
Alat pengangkutan barang dalam unit pengolahan bersih dan tidak
merusak barang yang diangkut .
Alat pengangkutan untuk distribusi produk akhir bersih, dapat
melindungi produk baik fisik maupun mutunya sampai ke tempat
tujuan.
Ya
Tidak
korosi
Perusahaan menggunakan air untuk apa saja : untuk toilet karyawan, untuk menjaga
kestabilan suhu saat proses fermentasi
Tidak
Ya
selalu bersih
Ruangan penanganan bahan baku dan ruangan penanganan dan
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
baik
8. Pengendalian Hama dari Unit Pengolahan
Pernyataan
Bangunan dan bagian-bagiannya bersih, kuat, terpelihara,dan
berfungsi baik
Ada usaha pencegahan masuknya serangga dan binatang
penggangu (hama).
Pengendalian serangga dan hama dilakukan dengan menggunakan:
a. Bahan kimia beracun (insektisida/pestisida)
b. Peralatan mekanis (perangkap, screen, lampu, dsb).
c. Organisme predator
Prosedur dan dosis penggunaan bahan kimia beracun berdasarkan
peraturan
Bahan berbahaya (insektisida, rodentisida, desinfektan dan lainlain) disimpan dalam ruangan tersendiri dan diawasi secara ketat.
Penanganan limbah hasil pengolahan pangan dilakukan dengan
baik.
Alat/perlengkapan pengendalian serangga dan hama tersedia dan
berfungsi baik
Ya
Tidak
4.2 Pembahasan
4.2.1 Implementasi GMP
Berikut ini merupakan hasil analisis Pabrik Teh Wonosari terhadap GMP
Aspek GMP
(Pemerintah RI No.
dikunjungi
Lokasi dan
lingkungan
terletak di tempat
industry
yang
bebas
pencemaran,
tidak
limbah,
berada
jauh
dari pemukiman
Lokasi
produksi
di
lingkungan
jauh
penduduk
dari
daerah
barang bekas,
penumpukan
padat
Lokasi
tidak
produksi
terletak
di
Higien dan
dekat
Kesehatan
serta
Karyawan
diawasi
dan
diperiksa
jalan
raya
telah diaspal
Karyawan dalam
keadaan sehat,
bebas luka dan hal
lain yang dapat
mencemari. Namun
tidak dilakukan
Menjaga
kebersihan
mengenakan
perlengkapan
hanya
badan,
pakaian
yang
kerja,
benar
ditempat
kerja
dan
serta
pemeriksaan secara
berkala.
Pekerja mencuci
tangan sebelum dan
sesudah melakukan
pekerjaan, namun
melakukan
pekerja tidak
mengenakan
seperti
mengunyah
makanan,
pakaian kerja.
minum,
merokok,
meludah,
bersin,
batuk,
Tidak
boleh
mengenakan
Pekerja tidak
melakukan
kebiasaan buruk
selama bekerja,
seperti merokok dan
Bangunan
Bangunan
harus
dibuat
makan-makan
Bangunan
telah
dan ruangan
berdasarkan
pengolahan
persyaratan
higien
perencanaan
sesuai
yang
dengan jenis
memenuhi
dan
Ruangan
pokok
dan
teknik
ruangan
tidak
mudah
dibersihkan.
Ruang pokok dan
pelengkap,
ruangan
pokok luas
kapasitas
Konstruksi
lantai,
rapat/kedap
ruangan
perlengkapan
dipisahkan
dengan
jelas.
Ruangan
diatur
menurut
urutan
proses
permukaan
air
pertemuan
antara
tidak
beracun,
sudut mati
bukan
kayu,
tidak
membentuk
bagian
permukaan bagian
mudah
dibersihkan,
dinding
dengan
dinding
sikusiku,
tidak
menyerap
mudah dibersihkan
pertemuan
tidak
air,
dibersihkan ; tidak
lebih dari 2 m dari
Konstruksi atap, dari bahan yang
dinding dengan
pecah
Konstruksi
mudah
langit-langit,
tidak
mati.
terkelupas,
terhadap
air
dan
Konstruksi
pintu,
dari
bahan
yang
mudah
mengelupas,
berlubang,
rata,
warna,
dibersihkan,
terang,
untuk
toilet
mudah
tidak
kuat
tidak
terlalu
dan
tidak
retak,
mudah
dibersihkan ; Tinggi
langit-langit
lantai
tidak
dari
lebih
tidak mudah
dari 3 meter
pecah, permukaan halus, warna Pintu ruangan tidak
kuat,
permukaan
terang, tinggi minimal 1 m,
rata, halus, namun
mudah dibuka/tutup, tidak terlalu
berwarna
terang,
rendah, tidak terlalu banyak &
lebar,
mudah
mudah dibersihkan
dibersihkan,
dilengkapi
kasa
Jendela
kuat,
permukaan
lampu
halus,
rata,
mudah
dibersihkan
berwarna terang ;
tidak remang-remang
Ventilasi
menjamin
dengan
dan
pengatur
peredaran
baik
dan
suhu,
udara
dapat
dan
di
ruangan
cukup
terang
sesuai
sampah
tertutup
Sarana
pelepas
Peralatan
Produksi
Alat
dan
perlengkapan
yang
Alat
dan
perlengkapan
harus
produksi
memenuhi
persyaratan
makanan
memenuhi
persyaratan
Peralatan
sesuai
dengan
teknik
jenis
dan higiene.
sesuai
produksi, permukaan yang kontak Peralatan
harus halus, tidak berlubang atau
dengan
jenis
produksi
berlubang,
berkarat
mengelupas
dan
banyak
berkarat
yang
;
mencemari
produksi
Tidak mencemari hasil produksi
dan
lama,
mudah
tidak
dibersihkan, tahan
beracun,
tidak
tidak
hasil
tidak
mudah dibersihkan ;
alat yang digunakan
mudah
stainless steel
Peralatan
susah
dipindahkan atau dilepaskan, tata
letak
peralatan,
perawatan,
mudah
dalam
pembersihan,
dibersihkan
karena
berbentuk
mesin
Penyimpanan
dan
produk akhir
disimpan
terpisah
bahan
secara
dan Bahan
disimpan
jumlah
penerimaan
gudang, tanggal
gudang,
sisa
kemasan,
tanggal
keluar
akhir,
hasil pemeriksaan
Penyimpanan bahan
disimpan
agar
terpisah
tidak
di
dari
dalam
pemeriksaan,
berbahaya,
dan diawasi
mencemari
bahan
(Produksi tidak
dilakukan
menggunakan bahan
berbahaya)
dibersihkan
tidak
dikenakan tindakan
Mutu Produk
Akhir
mutu
atau persyaratan
yang
ditetapkan
menteri
dan
tidak
boleh
merugikan
atau
membahyakan kesehatan
Produk akhir sebelum diedarkan
harus
Laboratorium
dilakukan
memenuhi standar
mutu
dilakukan
pemeriksaan
pemeriksaan secara
organoleptik, fisika,
dan
baku,
pemeriksaan
penolong
bahan
tambahan, bahan
dan
produk
akhir
mikrobiologi
Perusahaan
melakukan
pemeriksaan
terhadap
bahan
baku,
bahan
:nama
tambahan
seharusnya
disediakan pedoman
makanan,
tanggal
dan
produk
contoh,
jumlah, contoh
yang
laboratorium
diambil,
kode
jenis
industri
pemeriksaan
produksi,
yang
kesimpulan
Kemasan
sanitasi
Produk akhir telah
dilakukan,
pemeriksaan,
nama
akhir
ini
menggunakan
di
;
tidak
jasa
laboratorium
terakreditasi di luar
perlu
Wadah dan pembungkus makanan
perusahaan
Pada
pemasaran
harus
memenuhi
syarat
dapat
olahan
daun
teh
menggunakan
mutu
terhadap
kertas/sak untuk di
tidak
pengaruh
dan
dari
isinya
luar,
dan
plastik/karung
untuk
domestik, sehingga
mengganggu
dapat
kesehatan
mempengaruhi mutu
atau
makanan,
mempengaruhi
dan
terhadap
mengganggu
produk.
Sebelum digunakan
wadah
dikenakan
tindak sanitasi
industri Dilakukan
pengawasan
produksi
dilakukan secara berkala
harus
memiliki Industri
Industri
dalam
memiliki
penanggung
produksi
dan
kualifikasi yang
terpisah.
Sumber air cukup,
memiliki
spesifif
sanitasi
isi,
pengangkutan,
Fasilitas
tidak
pengolahan,
Pengawasan
dan
tidak
dan
aman
Manajemen
dipasarkan
operasi
yang
diharapkan
dan
dan
berasal
dari
pegunungan,
ditampung
jawab
dalam
tandon
Pembuangan
kotoran/sampah
telah memenuhi
Toilet
yang
disediakan
kurang
banyak
dengan
proses
pengolahan
Industri dilengkapi
alat
pengering,
bahan
dengan
sarana
tata
tertib
penggunaan. Namun
jumlahnya kurang.
Pelabelan
Komponen
toksik,
bahan
dilakukan pelabelan
pada kemasan
terhadap
produk,
Kesehatan
kesehatan terhadap
pekerja
menunjukkan
pekerja
Kontrol
adanya
penyakit,
kontaminasi
mokrobiologi
Menurut Adam dan Moss (1995), Good Manufacturing Practice (GMP)
adalah cara berproduksi yang baik dan benar untuk menghasilkan produk yang
memenuhi persyaratan mutu dan keamanan. Selain masalah keamanan pangan,
Pedoman SSOP
SSOP
Keama
menurut FDA
nan air
Kondisi Industri
Air
yang
digunakan adalah
kondisi baik
air
untuk
pengolahan
untuk
pangan memakai
konsumsi
dan
tidak
produksi
mudah
mempunyai
mengalami korosi
terpisah
sistem
dengan
air
yaitu
minum
menggunakan
pipa PVC
Perusahaan
menggunakan air
untuk
toilet
karyawan
untuk
dan
menjaga
kestabilan
suhu
pada
Kebers
saat
fermentasi
Secara
umum
ihan
peralatan
permu
digunakan
digunakan
kaan
terbuat
yang
stainless steel
kontak
dengan
penggunaan
produk
kondisi
saat
sanitizer
digunakan,
saat
dilengkapi
permukaan
dibersihkan
untuk
sanitizer
dalam
kondisi
harus
disanitasi
basah
dan
dikeringkan
Semua
peralatan
dan
yang
mudah
Barang
sekali
pakai
Bahan
sanitasi
harus
yang
dari
Tersedia prosedur
dengan
yang
aturan
dosis pemakaian
Penceg
Penyimpanan
bahan
Penempatan
ahan
bahan
kontam
dan
bahan penunjang
inasi
hendaknya terpisah
terpisah
jelas
silang
bahan
berbahaya
kontaminasi silang
Menjaga
ada
khusus
saat bekerja
kerja,
Tidak
pakaian
mengenakan
pakaian
dengan
penggunaan
kebersihan
badan,
baku,
Pekerja
yang
menangani
(hairnet,
ikat
kepala,
mengolah
topi, penutup
janggut,
makanan
dan
dalam
mencuci
tangan
sebelum
dan
sesudah
melakukan
Fasilita
Penyediaan
cukup
sanitasi
yang
air
untuk
harus
operasi
diharapkan
diperoleh
dari
sumber
Pembuangan
cuci
tangan tersedia di
dan
yang cukup
pekerjaan
Fasilitas
ruang pengolahan
Jumlah
tempat
mencuci
tangan
kotoran
belum mencukupi
sesuai kebutuhan
untuk
sabun,
membuang
handuk/tisu serta
tempat
tertutup
Penyediaan
pencuci
Kondisi
toilet
alat
letaknya
tidak
bahan
langsung
fasilitas
tangan,
pengering,
sampah
berhadapan
yang efektif
ruang
ke
proses
pengolahan
dengan
Perlind
Ventilasi
yang
cukup
jumlah
yang cukup.
Penyimpanan
ungan
bahan
dari
angin,
sudah
Konta
menggunakan
minan
bau
system
blower)
yang
untuk
dapat
dan
alat
palet,
sehingga
bahan
bersinggungan
dengan lantai
untuk
tidak
mencegah
masuknya hama
Ve
ntilasi
dan
pengatur
suhu
ruang
produksi
belum
mampu
menjamin
sirkulasi
Pelabel
udara
dengan baik
Tidak
an,
digunakannya
Penyi
pertisida
dapat
bahan
kimia
mpana
dikenali,
dikendalikan
dalam
proses
harus
n dan
dan
disimpan
dengan
penggu
naan
dapat
bahan
kontaminasi
toksin
secara
benar
terlindung
pengolahan
dari
terhadap
diberi
petunjuk
pemakaian
Proses
pengisian,
perakitan,
pengemasan
melindungi
Setiap
pekerja
harus
Tes
kesehatan
wasan
kesehat
an
menunjukkan
karyaw
penyakit,
luka
yang
an
terbuka,
infeksi,
dan
terluka
maka
bentuk
abnormal
lain
pekerja
akan
sudah dilakukan
adanya
sakit
diliburkan
kontaminasi
mokrobiologi
Pengen
dalian
hama
hama
industri
prosedur
disemua
area
mencakup
pencegahan,
Pencegahan
melalui
penyimpanan
produk
jadi
pemusnahan,
serta
tersimpan dengan
mengendalikan
baik
hama
Pengendalian
hama
dan
serangga
dilakukan dengan
menggunakan
pestisida
dan
predator
Kondisi bangunan
dan
bagian-
bagiannya kurang
bersih, kuat, dan
berfungsi baik
Penanganan
limbah
hasil
pengolahan
dilakukan dengan
baik
Berdasarkan tabel hasil analisis tersebut dan hasil kuisioner yang
didapatkan, dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Keamanan Air Proses Produksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukann di pabrik teh Wonosari
diketahui bahwa sumber air yang digunakan adalah air sumur bor. Air untuk
produksi dialirkan melalui instalasi pipa air yang terbuat dari bahan yang tidak
bersifat korosif yaitu PVC. Air ini digunakan untuk mencuci tangan dan alat-alat
produksi serta untuk menjaga kestabilan suhu pada saat proses fer,mentasi.
Menurut analisis kelompok kami dari segi keamanan air proses produksi, pabrik
teh Wonosari belum menerapkan SSOP. Hal ini menunjukkan bahwa keamanan
air proses produksi belum terjamin keamanannya, karena belum dilakukan uji
laboratorium.
2. Kondisi kebersihan Permukaan yang Kontak dengan Bahan Pangan
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa kondisi permukaan yang
kontak dengan makanan kondisi permukaannya, halus, tidak berlubang/ada celah,
tidak mengelupas tetapi ada beberapa bagian yang mengalami korosi. Permukaan
yang kontak dengan makanan tidak dibersihkan dengan sanitiser dan belum ada
prosedur penggunaan sanitizer yang dilengkapi dengan aturan dosis penggunaan,
serta operator yang bertugas menyiapkan larutan sanitizer terlatih belum ada.
Pekerja yang menangani pengolahan makanan mengenakan sarung tangan tetapi
tidak mengenakan pakaian kerja khusus. Menurut analisis kelompok kami dari
segi kondisi kebersihan permukaan yang kontak dengan bahan pangan, pabrik teh
Wonosari belum menerapkan SSOP. Hal ini menandakan bahwa tempat dan
pakaian pekerja yang digunakan untuk proses produksi masih berpotensi sebagai
sumber kontaminasi.
3. Pencegahan Kontaminasi Silang
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa kondisi area dan peralatan
penanganan dan pengolahan pangan di pabrik teh Wonosari selalu bersih.
Ruangan penanganan bahan baku dan pengolahan produk terpisah. Produk akhir
disimpan terpisah sesuai kelompok/jenisnya. Karyawan yang menangani dan
mengolah makanan dalam keadaan sehat, bebas luka, penyakit kulit, mengenakan
pakaian kerja yang bersih tetapi dan mengenakan sarung tangan, mencuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan atau dari toilet. Tidak ada pekerja yang
makan, minum, merokok, meludah atau tindakan lain yang tidak higienis pada
tempat produksi. Penanganan bahan baku dan mengolah produk dilakukan oleh
pekerja yang berbeda. Menurut analisis kelompok kami, upaya pencegahan
kontaminasi silang di pabrik teh Wonosari sudah baik, karyawan yang bertugas
menangani dan mengolah makanan sudah memenuhi standar SSOP yang ada.
Sehingga potensi terjadinya kontaminasi silang dapat diminimalisir.
4. Menjaga Fasilitas Pencuci Tangan, Sanitasi dan Toilet
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa pada ruang pengolahan
tersedia fasilitas cuci tangan dengan jumlah yang kurang dan dilengkapi dengan
air mengalir, tetapi tanpa beberapa fasilitas penunjang lainnya seperti desinfektan
dan tempat sampah tertutup. Toilet belum memenuhi untuk seluruh karyawan,
namu letaknya tidak berhadapan dengan lokasi proses pengolahan. Ventilasi dan
penerangan didalam toilet telah memenuhi standar. Tetapi tidak terdapat log
book untuk waktu pembersihan yang terjadwal sehingga kebersihan toilet tidak
terjaga. Menurut analisis kelompok kami, dari segi fasilitas pencuci tangan,
sanitasi dan toilet pabrik teh Wonosari belum menerapkan SSOP.
5. Perlindungan dari Bahan-Bahan Kontaminasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa semua
prosedur untuk perlindungan dari bahan kontaminasi tidak memenuhi standart
kecuali kondisi lantai ruangan permukaannya rata, tidak licin dan mudah
dibersihkan dan penempatan bahan pengemas dan pembungkus terpisah dengan
bahan lain serta semua peralatan yang kontak langsung dengan bahan pangan
dibersihkan dan didesinfeksi sebelum dan sesudah digunakan. Menurut analisis
kelompok kami, pabrik teh Wonosari belum melakukan perlindungan dari bahanbahan kontaminasi secara maksimal.
6. Pelabelan, penyimpanan, penggunaan bahan toksin secara benar
Dari pengamatan yang dilakukan didapat bahwa proses produksi atau
pengolahan tidak menggunakan bahan kimia apapun sehingga tidak dibutuhkan
prosedur pelabelan, penyimpanan dan penggunaan bahan toksin.
7. Pengawasan kesehatan karyawan
Pada pengawasan kesehatan karyawan terdapat beberapa kriteria yaitu pada
kondisi karyawan yang berhubungan dengan produksi mengenai kesehatan, bebas
luka, penyakit kulit, dan lain-lain yang dapat mencemari produk, sudah sesuai
dimana semua karyawan yang bekerja dalam kondisi sehat dan tidak sedang
menderita luka maupun penyakit yang dapat mencemari produk yang dihasilkan.
Pemeriksaan kesehatan pada karyawan dilakukan secara berkala. Perusahaan
sudah memiliki persyaratan khusus saat penerimaan karyawan baru. Perusahaan
sudah memiliki unit perawatan atau pertolongan pertama pada kecelakaan kerja
dan asuransi kesehatan karyawan, selain itu dokumen rekam medik karyawan
yang menangani produksi makanan terekam dengan baik. Berdasarkan hasil
pengamatan yang dilkukan, dapat disimpulkan bahwa perusahaan telah
menerapkan SSOP dalam pengawasan kesehatan karyawan.