Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
{ 18}
{ 19}
{20}
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka
setelah api itu menerangi sekelilingnya. Allah hilangkan cahaya (yang
menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, mereka tidak
dapat melihat. (17). Mereka tuli, bisu, dan buta, maka tidaklah mereka akan
kembali (ke jalan yang benar), (18). Atau seperti (orang-orang yang ditimpa)
hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka
menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,
sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. (19).
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu
menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap
menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia
melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah
berkuasa atas segala sesuatu. (20). [Q.,s. 2/al-Baqarah: 17-20)
Tafsirannya
(17). Perumpamaan keimanan yang ditampakkan oleh orang-orang Munafiq
dengan kekufuran yang mereka sembunyikan adalah seperti orang yang
menyalakan api untuk dijadikan sebagai unggun/perapian yang menerangi
mereka, namun tatkala api itu menerangi sekeliling mereka dan mereka
merasakan manfaat yang paling rendah darinya, Allah hilangkan cahaya
(yang menyinari) mereka tersebut, dan membiarkan mereka dalam
kegelapan dan keadaan tidak melihat; karena dengan keimanan yang mereka
tampakkan, mereka telah menjaga darah, harta, isteri-isteri serta keturunan
mereka dari pembunuhan dan penyanderaan sedangkan dengan kekufuran
yang mereka sembunyikan bila mereka mati, maka mereka akan masuk
neraka dan merugi dalam segala hal hingga diri mereka sendiri [Ays].
(matsaluhum ka matsalil lazis tauqada naara: Perumpamaan mereka adalah
seperti orang yang menyalakan api );
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan beberapa shahabat mengenai ayat ini,
mereka berkata: sesungguhnya ada beberapa orang yang masuk Islam
ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam datang ke Madinah, namun kemudian
mereka menjadi orang-orang yang munafiq; mereka diumpamakan seperti
seorang laki-laki yang berada dalam kegelapan, kemudian dia menyalakan api
sehingga menerangi gangguan-gangguan yang ada di sekelilingnya yang
Ahli kebathilan akan selalu gagal dalam upaya mereka dan akan
menanggung akibat perbuatan mereka tersebut.