Вы находитесь на странице: 1из 10

ASUHAN KEPERAWATAN

HIPOSPADIA

A. BIODATA PASIEN
Nama
Tanggal Lahir
No. RM
Agama
Diagnosa
Tindakan
Tgl operasi

: An. H
: 02-08-2002/ 12 Tahun
: 02 89 00
: Islam
: Hipospadia
: Chordectomy
:19 Nopember 2014

B. RINGKASAN RIWAYAT PENYAKIT & TUJUAN PEMBEDAHAN


Ringkasan riwayat penyakit
Klien mengeluh buang air kecil dari pangkal kemaluan dan jika klien buang air kecil
tidak dapat menyemprot, air kencing selalu merembes kebawah dan bila penis tegang

kadang terasa nyeri, keluhan dirasakan sejak lahir.


Tujuan pembedahan
1. Pelurusan lengkap penis
2. Penempatan meatus uretra di ujung glans penis
3. Membentuk glans penis yang simetris dank onus
4. Membentuk uretra baru yang diameternya sama
5. Memberikan penutupan kulit yang sempurna secara kosmetik

C. PRE OPERASI
1. Persiapan Pre-Op
I.
Fisik
Identitas klien sesuai dengan gelang identitas dan rekam medik.
Informed concent telah ditandatangani keluarga klien di ruang perawatan.
Pemeriksaan penunjang berupa X-ray thorax dan hasil laboratorium darah

lengkap.
Persediaan darah 1 bag.
Klien puasa makan dan minum mulai pukul 00.00 WITA dini hari (18/11/2014).
Tidak ada riwayat alergi.
Riwayat penyakit tidak ada.
Tidak menggunakan alat bantu lainya.
Penandaan area operasi yaitu pada area genetalia.
Telah terpasang IVFD RL 16 tpm dari ruang perawatan.
Pakaian klien telah diganti dengan pakaian bedah khusus pasien.

II.

TTV: TD 108/62 mmHg, Nadi 101x/i, Pernafasan 20x/i, S 36.5C.


Pre medikasi yang diberikan yaitu antibiotik Ceftriaxone 1gr via IV.
Psikologis
Klien mengatakan merasa cemas karena baru kali pertama dioperasi.
Klien mengatakan mengetahui tindakan operasi yang akan dilakukan karena

telah dijelaskan oleh dokter.


Klien tampak cemas dan gelisah.
Klien mengatakan apakah setelah operasi penyakitnya akan sembuh
Klien mengatakan sudah mengetahui dokter yang akan melakukan operasi nanti.
Klien minta ditemani sebelum masuk keruangan operasi

Hasil laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 21/10/2014
WBC
10.76 10^3/UL
RBC
5.38 10^6/UL
HGB
14.4 g/dl
HCT
39.0 %
MCV
72.5 fl
MCH
26.8 pg
MCHC
36.9 g/dl
PLT
379
10^3/UL
RDW-SD
38.8 fl
RDW-CV 15.5 %
PDW
9.8
fl
MPV
9.4
fl
P-LCR
19.9 %
PCT
0.36 %
NEUT
49.2 %
LYMPH
36.4 %
MONO
9.3
%
EO
4.5
%
BASO
0.6
%
2. Analisa Data
DS :

Klien mengatakan merasa cemas karena baru kali pertama dioperasi.

Klien mengatakan takut menghadapi operasi

Klien mengatakan apakah setelah operasinya penyakitnya akan sembuh


DO :

Klien tampak tegang dan gelisah

Klien meminta untuk ditemani sebelum masuk keruang operasi


3. ASKEP Pre Op
Diagnosa keperawatan : Kecemasan b/d rencana tindakan operasi

Tujuan & Kriteria hasil : Setelah dilakukan

intervensi ,klien dapat mengontrol

kecemasan :
Mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan cemas
Vital sign dalam batas normal
Klien tampak tidak tegang dan ketakutan
Intervensi Keperawatan
1. Kaji tingkat kecemasan klien
2. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
3. Jelaskan semua prosedur ,termasuk sensasi yang mungkin dirasakan selama
prosedur
4. Damping klien untuk meningkatkan rasa aman dan mengurangi ketakutan
5. Anjurkan klien untuk menggunakan tehnik relaksasi napas dalam
6. Gunakan teknik distraksi
Implementasi Keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mengkaji tingkat kecemasan klien


Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Menjelaskan kembali tentang prosedur yang akan dilakukan
Mendampingi klien untuk meningkatkan rasa aman dan mengurangi ketakutan
Mendengarkan keluhan klien dengan penuh perhatian
Menganjurkan klien untuk menggunakan teknik relaksasi nafas dalam
Memotivasi klien untuk berdoa dan banyak mengingat Allah SWT

EVALUASI
S :

Klien mengatakan apakah operasinya akan lama

O :

Perawat melakukan BHSP dan menemani klien dan mendapingi sampai di kamar

operasi
Klien mau bercerita dengan perawat
Klien tampak berdoa sebelum di antar masuk keruang operasi.
Klien tampak rileks setelah diberikan penjelasan dan motivasi.

A :

Masalah teratasi.

P :-

D. INTRA-OPERATIF CARE
1.
Ringkasan pembedahan & ASKEP Intra-operasi
Ringkasan pembedahan
Pasien berbaring terlentang dalam pengaruh GA
Desinfeksi dan drapping prosedur
Identifikasi OVC pasang kateter
Bebaskan chordectomy dan jaringan fibrotic dipenis
Kontrol perdarahan
Oprasi selesai
Lakukan dengan uretroplasty ( rekonstruksi hipospadia)
ASKEP Intra-operasi
a.

Pengkajian

b.

TTV; TD : 102/61 mmHg, Nadi : 104 x/i, SpO2 : 99%


Tindakan invasif.
Penggunaan instrumen bedah.
Insisi 5 cm pada penis

Analisa data dan diagnosa keperawatan

Faktor resiko : penggunaan peralatan listrik (ESU)

Diagnosa keperawatan : Resiko cedera/injuri


DIAGNOSA KEPERAWATAN/ TUJUAN/ INTERVENSI
1. Resiko cedera/injuri
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan operasi ,klien tidak mengalami cedera/injury
KH:

Tidak terjadi cedera/luka bakar

Intervensi Keperawatan

Gunakan peralatan listrik (ESU) sesuai aturan dan kebutuhan.


Atur tegangan listrik ESU sesuai indikasi

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


1

Resiko cedera/trauma fisik

Implementasi Keperawatan
Menggunakan peralatan listrik (ESU) sesuai aturan dan kebutuhan.
Mengatur tegangan listrik ESU sesuai indikasi
Evaluasi
S : O :
Menggunakan tegangan 30 volt
Tidak ada luka bakar pada kulit setelah operasi
A : Cedera/trauma fisik terhindari
P:2.

Identifikasi instrument dan prosedur pelaksanaan pembedahan


Linen steril
1 duk untuk meja instrumen
4 jas operasi/gaun
4 duk kecil
2 duk besar tanpa lubang (layar kaki, dan tangan)
1 duk besar berlubang
Persiapan alat Instrumen dasar :
Kom
: 2 buah
Nierbekken
: 1 buah
Selang section
: 1 buah
Canula section
: 1 buah
Towel klem
: 4 buah
Klem sedang
: 4 buah
Gunting Jaringan
: 1 buah
Gunting benang
: 1 buah
Naldpoeder
: 2 buah
Pincet Chirurgis
: 2 buah
Pincet anatomis
: 2 buah
Eletro Surgical Pencil : 1 buah (monopolar)
Scapel
: 1 buah
Bahan Habis Pakai (BHP)
Nacl 0.9 % 1000 ml

: 1 botol

Bisturi 15

: 1 buah

Datyant-tulle 5x5 cm

: 1 buah

Folley cath No. 10, 8, dan 6 : 1/1/1 buah


Handschoen 7, 7

: 1/2 buah

Spoit 3, 5 ml

: 1/1

Surgical brush

:2

Underpad non steril

: 1 buah

Urine bag

: 1 buah

Betadine

: 100 ml

Jelly-KY

: 50

Kassa

: 4 Ikat

Transofil

:1

Oxitetracilyn

: 1 buah

Vicryl 5-0

: 3 buah

Vicril 4-0

: 1 buah

Premilene 2/0

: 1 buah

Prosedur Pelaksanaan Pembedahan


Klien dibawah ke ruangan operasi
Mencuci tangan dengan teknik surgical.
Memasang jas operasi dan gloves steril.
Menyusun instrumen yang dibutuhkan di meja mayo.
Operator dan asisten memakai jas operasi.
Mendekatkan meja mayo yang berisi instrument bedah ke posisi sebelah kanan

pasien.
Memasang 4 duk kecil dan menggunakan towel klem untuk menahan sisi-sisi duk
tersebut kemudian memasang 2 duk besar untuk menutupi tubuh bagian atas dan
bagian bawa klien serta memasang duk lobang untuk menandai daerah yang akan

dilakukan operasi
Menyiapkan elektro surgical pencil dan suction hose serta memasang suction
canulnya, serta membiarkan ujung lainnya untuk dipasang ke electro surgical unit

dan suction pump oleh circulating nurse.


Klien berbaring telentang (supine) dalam pengaruh GA (General ETT)

Ganti cairan RL Maintenance botol I OK : Vital sing : TD : 103/65 mmHg, Nadi :

93 x/I, SpO2 : 100 %


Mulai pemasangan ETT yang dilakukan oleh dokter anastesi
Mulai desinfeksi daerah operasi dengan menggunakan sponge holding dan kasa

yang telah diberikan betadine


Sebelum memulai proses pembedahan , perawat sirkuler membacakan Time out,

operasi di mulai jam 08.55 wita


Kemudian dilakukan pemasangan kateter N0. 10 dengan cairan aquades 5 cc
Insisi dimulai dengan menggunakan scalpel blade no.15 dan membebaskan
cordectomy dan jaringan firotik pada penis menggunakan pinset cirurgis, serta
menggunakan gunting jaringan untuk menggunting jaringan yang ada di sekitar

penis
Setelah jaringan sekitar penis dibebaskan kemudian dilakukan penggantian kateter
no. 6, setelah itu dijahit dengan menggunakan benang vikril dan nallpoeder untuk
memegang jarum dan gunting benang untuk menggunting benang tetapi setelah

3.

dijahit kateter tidak dapat ditarik keluar dan akhirnya jahitan kembali dibuka
Buka jahitan kembali kemudian kateter diganti dengan menggunakan kateter no 8

dan setelah kateter diganti dilakukan penjahitan kembali


Mulai menjahit kembali dari kulit bagian dalam dan akhirnya kulit bagian luar
Setelah selesai dijahit dioleskan oxitetracilin dan Datyant-tulle kemudian dibungkus

menggunakan kain kassa dan diplester hipapix


oprasi selesai dan alat di bereskan
pasien diantar ke ruang PACU

Peran mahasiswa
Selama proses intra operatif, mahasiswa hanya sebagai observasi.

E. POST OP CARE
1.
Askep Post Op
a. Pengkajian
Klien tiba diruang pemulihan jam : 11:00 wita
Melakukan pengawasan Airway, pemantauan tanda- tanda vital, memberikan

oksigen NRM 8 lpm, memasang selimut.


Melakukan pemeriksaan Aldrette Score
Sistem persarafan : klien sadar penuh GCS E4V5M6, klien dapat
menggerakkan ekstremitas atasnya tetapi ekstremitas bawah belum bisa
digerakkan, bernafas stabil.

Sistem pernafasan : pernafasan normal 20 x/mnt, pengembangan paru

simetris kiri dan kanan, retraksi dada (-), lendir (-)


Sistem sirkulasi : BP : 102/71 mmHg, S : 35.6 (pasien menggigil), mukosa

bibir pucat, akral dingin.


Sistem genitourinaria: urine + 20 cc , warna kuning
Sistem muskuloskletal : pergerakkan ekstremitas baik
Sistem integritas kulit dan kondisi luka : tidak ada keluhan
Sistem gastrointestinal : Mual (-). Muntah (-),
Sistem keseimbangan cairan dan elektrolit : Maintenance cairan RL.

Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan


DS :
Klien mengatakan ruangannya dingin sekali
DO :
Klien tampak menggigil
Akral dingin
Klien tampak pucat.
Suhu tubuh : 35,4 c
Suhu ruangan 22-24C
Diagnosa keperawatan : Hipotermi
DS :
DO :
Klien masih dalam pengaruh obat anastesi
Klien tampak mengantuk
GCS 15
Aldrette score awal masuk RR adalan 7
Tampak gelisah
Diagnose keperawatan :
1. Hipotermi
2. Resiko jatuh/trauma fisik

DIAGNOSA/ TUJUAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN


1. Hipotermi
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi ,-hipotermi teratasi :
KH :
Vital sign dalam batas normal

Akral hangat
Mukosa bibir tidak pucat
Observasi kepetenan jalan napas
Pasang O2 10 Lpm dengan NRM
Monitor vital sign
Pasang selimut
Berikan blanket warmer untuk penghangat

2. Resiko jatuh/trauma fisik


Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi ,klien tidak mengalami cedera
KH:
Tidak mengalami jatuh dari tempat tidur
Kaji tingkat kesadaran klien
Lakukan skrening resiko jatuh
Pasang pengaman pada kedua sisi tempat tidur
Hitung aldrette score pada awal masuk dan sebelum keluar RR
Tempatkan klien pada brangkar dengan posisi nyaman sesuai indikasi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
1 Hipotermi
Implementasi
Mengobservasi kepetenan jalan napas
memasang O2- 8 Lpm dengan NRM
Memonitor vital sign
Memasang selimut
memberikan blanket warmer untuk penghangat
Evaluasi
S :

Klien mengatakan tidak dingin lagi

O:

Terpasang O2 - 8 Lpm (NRM)


Vital sign:
TD:113/71 mmhg
N: 102 x/mnt
Suhu : 36,7C
SPo2 : 99 %
Akral hangat
Mukaso bibir tidak pucat
A : Hipotermi teratasi

P :2. Resiko Jatuh/ Trauma fisik


Implementasi
Mengkaji tingkat kesadaran klien
Melakukan skrening resiko jatuh
Menempatkan klien pada tempat tidur dengan posisi nyaman sesuai

indikasi
Memasang pengaman pada kedua sisi tempat tidur
Menghitung aldrette score pada awal masuk dan sebelum keluar ruang
pemulihan

Evaluasi
S :O:
Gcs 15 (E4M6V5)
Pasien pada posisi supine diatas tempat tidur
Resiko jatuh : sedang
Pengaman terpasang pada kedua sisi tempat tidur
Aldrette score sebelum keluar 10
A : Terhindar dari cedera
P: -

Вам также может понравиться