Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Mengkonsumsi sarapan merupakan rutinitas yang terlupakan di tengah
kesibukan menyiapkan aktivitas di pagi hari. Seringkali kita mengabaikan
sarapan dengan alasan kurangnya waktu, padatnya aktivitas atau bosan dengan
menu sarapan yang kurang variasinya. Sarapan bukan sekedar untuk mengganjal
perut saja, tetapi juga memberikan energy agar otak bekerja lebih optimal, dapat
beraktivitas dengan baik dan tidak cepat mengantuk. Bagi mahasiswa yang akan
melakukan perkuliahan di pagi hari, tentu saja mereka membutuhkan sarapan
agar tidak mengganggu konsentrasi belajar dan tidak lemas. Penelitian
menunjukkan pelajar yang rutin sarapan pagi memiliki daya ingat dan konsentrasi
lebih baik dibanding yang berangkat dari rumah dengan perut kosong.
Di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, mahasiswa yang melakukan
kegiatan perkuliahan di pagi hari cukup banyak dan rata-rata mereka jarang
sarapan di rumah. Hal tersebut karena mahasiswa tidak memiliki waktu sarapan
di rumah atau dirumahnya tidak ada makanan, sehingga mereka lebih memilih
sarapan di kantin. Akibatnya mahasiswa yang akan melakukan perkuliahan di
pagi hari terlambat masuk kelas. Dengan melihat analisa tersebut kami melihat
sebuah peluang usaha untuk kalangan mahasiswa Universitas Katolik Widya
Mandira Kupang yang membutuhkan sarapan yang praktis, dengan harga yang
terjangkau.
Dengan usaha perdagangan Roti Goreng yang menggunakan daging ayam
ditambah sayuran sebagai isinya. Mahasiswa dapat memperoleh sarapan secara
cepat dengan harga terjangkau dan yang paling penting tidak mengganggu proses
belajar. Tidak hanya mahasiswa, kompleks kampus Universitas Katolik Widya
Mandira Kupang yang berdekatan dengan SMA Giovani, SD Donbosco menjadi
lokasi strategis untuk memulai usaha ini. Karena Target penjualan bukan hanya
kepada mahasiswa saja tetapi juga siswa SMA Giovani dan SD Donbosco.
Modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha ini kurang dari lima puluh
ribu rupiah. Modal tersebut kami perlukan untuk pembelian bahan pokok dan
kemasan roti. Untuk biaya promosi, bisa di gunakan fasilitias gratis SMS dari
sebuah provider, sehingga mengurangi biaya modal. Bisa juga dengan media
sosial Fb dan BBM.
Dalam rencana berwirausaha ini kami ingin menjalankan program bisnis
Roti Goreng. Usaha Roti Goreng ini kami rasakan mudah dalam proses
pembuatannya dan tidak terlalu mahal pula modal yang diperlukan untuk
membuat Roti Goreng. Bentuk usaha ini adalah masih dalam tahap usaha
perseorangan (kelompok). Kedepannya, apabila dapat memperoleh keuntungan
yang luar biasa dan memiliki pelanggan yang cukup banyak, maka tidak menutup
kemungkinan untuk meningkatkan usaha ini menjadi lebih berkembang.
1.2. Perumusan Masalah
1. Apakah usaha ROTI GORENG merupakan usaha yang menguntungkan
2. Kapankah usaha ROTI GORENG mencapai titik impas
3. Bagaimana saluran pemasaran usaha ROTI GORENG
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan program kewirausahaan ini adalah:
1. Sebagai bahan referensi untuk mempelajari peluang berwirausaha dengan
memperhatikan aspek-aspek peluang dan pasar
2. Menambah pengetahuan dalam bisinis wirausaha
3. Menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif di kalangan mahasiswa sehingga
diharapkan menjadi sarana pembelajaran serta menambahkan pengalaman
wirausaha agar tidak canggung ketika berada di dunia kerja
4. Menumbuhkan sikap dan perilaku bertanggung jawab atas usaha yang dimiliki
5. Sebagai lahan eksperimen berbisnis di tengah banyaknya pengangguran
berijazah yang ada di negeri ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gambaran Umum Rencana Usaha
Roti Goreng merupakan bisnis perdagangan makanan yang bertujuan untuk
memudahkan mahasiswa dalam memperoleh sarapan yang bergizi. Roti Goreng
untuk kalangan mahasiswa juga merupakan solusi yang terbaik bagi mereka yang
tidak sempat sarapan di rumah.
Dilihat dari prospek usaha Roti Goreng sangat berpotensi untuk menjadi usaha
sampingan mahasiswa karena waktu kerja tidak menghalangi proses belajar.
Selain itu tugasnya untuk membantu mahasiswa serta menambah pengalaman,
bukan hanya mencari keuntungan.
Kelebihan bisnis ini adalah memberikan sarapan secara praktis dengan
memakai bahan-bahan yang bersih dan sehat serta pengerjaannya dibuat secara
langsung oleh setiap anggota. Jam operasional kegiatan usaha Roti Goreng pada
pagi hari dengan terget pasar yaitu seluruh mahasiswa yang berkuliah di kampus
UNWIRA yang membutuhkan makanan secara praktis dan cepat.
Tahap awal yang dilakukan dalam membangun usahanya yaitu dengan
melakukan promosi melalui media komunikasi seperti SMS dan BBM yang
dikirim ke tiap mahasiswa UNWIRA. Sosialisasi dan promosi ini dilakukan satu
minggu sebelum usaha dibuka. Selain itu juga bisa dilakukan promosi dari mulut
ke mulut agar lebih banyak lagi mahasiswa yang mengetahui mengenai bisnis
Roti Goreng tersebut.
2.2. Aspek Pemasaran
Pertama-tama dilakukan pengamatan terhadap mahasiswa UNWIRA sebagai
calon konsumen (target pasar ) sehingga usaha ini memiliki pasar yang jelas. Analisis
mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan sebagai berikut:
1. Kelebihan usaha
a. Konsumen dapat langsung mengorder tanpa harus mencari di luar
kampus
b. Menggunakan pemasaran yang menarik dan agresif sebagai bisnis baru
seperti menggunakan SMS, BBM, dan bertemu secara langsung
memperkecil
biaya
modal,
maka
peralatan
utama
tersebut
kami
membatasi
pembelian
bahan
dan
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Analisis Produksi/Operasi
Roti goreng isi sayuran & telur
1. Bahan baku dan peralatan yang digunakan
-
10 gramragi instant(fermipan)
1 butirtelur
200 mlair
3 sdmgula pasir
1/2 sdtgaram
4 siungbawang merah
2 siungbawang putih
2 butirkemiri
secukupnyakaldu bubuk
secukupnyalada halus,garam
secukupnyaminyak goreng
2. Peralatan :
- Kompor
- Pisau
- Baskom
- penggorengan
- kemasan roti goreng
Aduk-aduk hingga adonan kalis dan tidak lengket di tangan.jika sudah kalis
diamkan adonan 10 menit.
Untuk isi roti : tumis bumbu yang sudah dihaluskan hingga matang & harum.
Kemudian masukkan kentang, wortel dan beri sedikit air.tutup penggorengan
sebentar hingga sayuran lunak.jika sudah beri garam,lada halus dan kaldu
bubuk serta telur rebus yg sudah di potong2.
: Rp. 50.000
: Rp. 200.000
b. Pembelian Alat
: Rp. 100.000
3. Biaya Operasional
a. Gaji karyawan
(masih dalam bentuk anggota kelompok)
b. Biaya Listrik
: Rp. 200.000
: Rp. 50.000
Rekapitulasi Biaya
1. Biaya Promosi
: Rp. 50.000
: Rp. 300.000
3. Biaya Operasional
: Rp. 250.000
Total Pengeluaran
: Rp. 600.000
meneruskan usaha Roti Goreng tersebut. Suatu usaha dengan jumlah modal
tertentu apabila pengembalian modalnya cukup lama, maka para investor akan
kehilangan suatu peluang yang dinamakan dengan peluang kesempatan. Peluang
kesempatan tersebut adalah peluang lain untuk para pemegang saham ketika
sebelum membuka usaha Roti Goreng tersebut. Bisa kita ambil contoh daripada
uang pemegang saham digunakan untuk berbisnis lebih baik disimpan di Bank
saja, hasilnya lebih jelas tiap bulannya walaupun keuntungannya tidak seberapa.
Analisa titik impas tersebut adalah:
Pendapatan / modal = Rp. 1.100.000 / Rp. 600.000
= 1.8 bulan atau 2 bulan
Jadi uang para pemegang saham akan kembali dalam jangka waktu 2 bulan
setelah investasi awal dilakukan. Sungguh suatu prestasi yang sangat
membanggakan mengingat angka diatas adalah masih mengambil asumsi
pendapatan bersih terburuk.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melalui pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa usaha dari
Roti Goreng lumayan layak untuk dijalankan. Dalam cara menjalankannya pun
terlihat tidak terlalu sulit, sehingga proses penjualannya pun tidak terlalu memakan
waktu dan fikiran terlalu banyak. Setelah itu, modal yang diperlukan untuk
menjalankan usaha Roti Goreng ini pun tidak terlalu banyak, sehingga tidak akan
terlalu menyulitkan kegiatan belajar mahasiswa. Waktu pelaksanaannya pun
dilakukan sebelum jam perkuliahan dimulai.