Stimulatory Effects of Rising and Falling TemperatureAdaptation

of Thermal Receptors. When a cold receptor is suddenly

subjected to an abrupt fall in temperature, it

becomes strongly stimulated at first, but this stimulation
fades rapidly during the first few seconds and progressively
more slowly during the next 30 minutes or
more. In other words, the receptor adapts to a great
extent, but never 100 per cent.
Thus, it is evident that the thermal senses respond
markedly to changes in temperature, in addition to
being able to respond to steady states of temperature.
This means that when the temperature of the skin is
actively falling, a person feels much colder than when
the temperature remains cold at the same level. Conversely,
if the temperature is actively rising, the person
feels much warmer than he or she would at the same
temperature if it were constant. The response to
changes in temperature explains the extreme degree
of heat one feels on first entering a tub of hot water
and the extreme degree of cold felt on going from a
heated room to the out-of-doors on a cold day. (Guyton, 2006; 608)
Efek stimulasi dari peningkatan dan penurunan
temperature-Adaptasi, Reseptor Suhu
Ketika Reseptor dingin terstimulasi penurunan temperature,
reseptor tersebut terstimulasi secara maksimal pada awalnya,
namun stimulasi ini akan cepat hilang setelah beberapa menit, dan
perlahan menghilang setelah 30 menit atau lebih. Dapat dibilang
reseptor adaptasi terhadap perubahan, namun tidak pernah 100
persen.
Karena itu, sensoris panas merespon terhadap perubahan
temperature, sebagaimana kemampuan merespon suhu
stabil/normal. Hal ini berati ketika suhu menurun, seseorang
merasa lebih dingin daripada saat suhu dingin memiliki
temperature stabil. Sebaliknya, ketika suhu mengalami
peningkatan temperature, seseorang merasakan suhu lebih panas
dari pada saat suhu konstan. Respon ketika perubahan
temperature menjelaskan perubahan suhu secara ekstrim ketika
memasuki bak air panas dan ketika keluar dari ruangan
berpemanas menuju lingkungan yang dingin.
(Guyton, 2006; 608)

Pembahasan Hasil
Subyek
Tangan
Kanan
Tangan Kiri

Air Es
4C

dingin

Air Panas
40C
panas

Suhu Kamar
25C
Dingin
Panas

Pada percobaan ini dilakukan perpindahan dari air yang bersuhu ekstrim ke suhu
normal, atau kamar yang dimaksudkan untuk mengsimulasikan perubahan suhu
secara ekstrim. Pada hasil percobaan tercatat bahwa tangan yang awalnya
dicelupkan ke air panas merasakan sensasi dingin setelah dicelupkan ke dalam air
suhu kamar, sedangkan yang awalnya dicelupkan air suhu dingin menunjukan
sebaliknya. Respon tersebut membuktikan adanya kulit mendeteksi suhu bukan
melalui suhu itu sendiri namun pada perubahan suhu, karena itu dengan perubahan
suhu yang ekstrim akan menghasilkan efek rangsangan seperti hal itu

Perlakuan
Ditiup antara +/- 10cm depan
mulut
Ditiup dibasahi air
Ditiup setelah diberi alcohol

Kondisi
Sejuk
Dingin
Lebih dingin

Pada percobaan ini dimaksudkan untuk meneliti penangkapan rasa suhu melalui
kecepatan kita mendapatkan rangsangan tersebut. Alat bantu yang digunakan ialah
air dan alcohol yang menjadi representasi kecepatan yang berbeda. Pada saat
perlakuan pertama memang terasa sejuk, namun pada perlakuan kedua dan ketiga
nafas yang ditiupkan menjadi lebih dingin dibandingkan dengan perlakuan pertama,
padahal seharusnya suhu dari napas kita sama saja. Hal itu membuktikan salah
satu cara kita menangkap rasa dingin ataupun panas juga melalui kecepatan dari
perubahan suhu tersebut, semakin cepat/ekstrim perubahan suhunya akan semakin
besar rangsangan terhadap indera kita.

Pertanyaan
1. Pada percobaan dengan alcohol atau ether pada kulit, mula-mula ditimbulkan
perasaan dingin dahulu kemudian disusul dengan perasaan panas.
Terangkan!
Pada percobaan alcohol dan ether yang awalnya dingin lalu disusul panas
adalah respon adaptasi oleh tubuh setelah mendapati perubahan suhu dari
sekitar yang lebih dingin namun setelah itu tubuh akan mencoba
beradaptasi, selain itu juga dikarenakan setelah alcohol atau ether telah
menguap, suhu pada kulit menjadi lebih normal sehingga yang pada awalnya
dingin lalu berubah menjadi biasa akan diterjemahkan oleh indera kita
dengan panas.
2. Apakah rasa panas atau dingin itu dirasakan terus menerus? Terangkan!
Tidak, karena respon dari tubuh kita sendiri yang mengadaptasi suhu setelah
beberapa waktu sehingga rasa dingin atau panas akan muncul pada
beberapa menit pertama, dan perlahan menghilang setelah 30 menit atau
lebih