Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Klasifikasi saham :
-
Blue chips, saham yang terkenal secara nasional dan memiliki catatan usaha yang
panjang tentang pertumbuhan laba, pembayaran dividen, reputasi manajemen produk
dan jasa serta bermutu serta memiliki kapitalitas relatif besar dan likuid
Growth Stock, saham yang menunjukkan perolehan penghasilan yang lebih cepat dari
rata-rata selama beberapa tahun terakhir dan diharapkan akan menunjukkan tingkat
kinerja perusahaannya
Cylical Stock, saham yang cenderung naik cepat bila keadaan ekonomi membaik dan
berkapitalisasi kecil
Defensive Stock, saham yang lebih stabil dari rata-rata dan memberikan pendapatan
yang aman
Harga saham di bursa merefleksikan informasi yang bersifat historis, kejadian yang telah
diumumkan tapi belum dilaksanakan, dan prediksi atau informasi masa yang akan datang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham adalah :
-
Keuntungan memiliki saham adalah kita kan mendapatkan capital gain, dividen, anggunan
tambahan dan hak suara dalam RUPS, sedangkan risikonya adalah : capital loss dan risiko
likuidasi.
(2) Obligasi
Obligasi merupakan surat hutang jangka panjang (min 3 tahun) yang diterbitkan oleh
perusahaan, lembaga, pemerintah dengan kewajiban membayar bunga tertentu secara
periodic serta pelunasan pokok pinjaman pada saat jatuh tempo.
Macam-macam obligasi yang ada adalah :
-
nomor seri
Sinking fun bond, obligasi yang diterbitkan emiten dimana emiten wajib menyisihkan
pada umumnya perusahaan yang menjual commercial paper adalah perusahaan yang
solid, maka penilaian biasanya dititik beratkan pada aspek lukuiditas.
(5) Factoring yang sering diterjemahkan dengan anjak piutang. Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan No 1251/KMK.013/1998 tanggal 20 Desember 1988,
yang dimaksud dengan perusahaan anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan
pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan harta serta pengurusan
piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan
dalam atau luar negeri, di samping penatausahaan penjualan kredit serta penagihan
piutang perusahaan nasabah. Kegiatang factoring bisa dilakukan oleh perusahaan
anjak piutang dan bank. Perusahaan anjak piutang harus mendapat persetujuan
Menteri Keuangan dan berbentuk perseroan atau koperasi. Sedangkan bank jika akan
melakukan pembelian anjak piutang harus melaporkan aktivitasnya kepada Menteri
Keuangan.
untuk
aktiva yang digunakan. Manfaat lain adalah bahwa lessee tidak perlu menanggung
biaya perawatan, pajak, dan asuransi.
Bentuk-bentuk leasing adalah : 1) sale and leaseback, 2) operating leases, dan
3) financial leases. Bentuk yang pertama sale and lease back dimana perusahaan
yang memiliki aktiva seperti tanah, bangunan, dan peralatan pabrik menjual aktiva
tersebut kepada perusahaan lain sekaligus menyewa kembali aktiva tersebut untuk
periode tertentu. Pembeli aktiva tersebut bisa sebuah bank, perusahaan asuransi,
perusahaan leasing, pegadaian, atau investor individu. Biasanya aktiva tersebut dijual
dengan harga pasar. Manfaat dari sale and lease back ini adalah penjual atau lessee
menerima pembayaran segera sebagai tambahan dana yang dapat diinvestasikan ke
investasi lain; dan bersama dengan itu lessee masih menggunakan aktiva yang
dijualnya selama jangka waktu perjanjian leasing. Lessee mempunyai kewajiban
membayar secara periodik sebesar harga jual ditambah dengan tingkat keuntungan
yang diisyaratkan lessor.
Bentuk leasing kedua adalah operating lessing yang sering disebut service
leases dan direct leases. Jenis ini pihak lessor menyediakan pendanaan sekaligus
biaya perawatan yang keseluruhan yang keseluruhannya tercakup dalam pembayaran
leasing. Ciri utama bentuk leasing ini adalah bahwa harga perolehan aktiva tersebut
sebagai objek leasing tidak diamortisasi secara penuh. Dengan kata lain pembayaran
yang diisyaratkan tidak cukup untuk menutup keseluruhan harga perolehan dan biaya
perawatan aktiva. Namun demikian, jangka waktu operating leass ini biasanya lebih
pendek daripada umur ekonomis yang diharapkan. Sehingga lessor berharap dapat
menyewakan kembali kepada pihak lain atau menjual aktiva tersebut untuk menutup
harga perolehan, biaya perawatan dan tingkat keuntungan yang diisyaratkan.
Jenis leasing ketiga adalah financial leasing atau capital leasing. Bentuk
leasing ini berbeda dengan operating leases karena lessor tidak menanggung biaya
perawatan, tidak dapat dibatalkan dan diamortisasikan secara penuh. Dengan
demikian lessor menerima pembayaran sebesar harga perolehan aktiva ditambah
tingkat keuntungan yang diisyaratkan. Pada umumnya lessee juga harus membayar
pajak dan asuransi aktiva objek leasing tersebut. Perbedaan utama antara financial
leases dengan operating leases adalah bahwa perusahaan memperoleh aktiva yang
baru bukan aktiva yang selama ini digunakan. Sering kali dalam bentuk leasing ini
melibatkan pihak ketiga yaitu pemberi pinjaman. Pihak ketiga ini memberi pinjaman
kepada lessor untuk membeli aktiva misalnya 80% dibiayai dengan hutang sedangkan
selebihnya
dengan modal
aktiva,
lessor berhak
mengalokasikan harga perolehan aktiva sebagai depresiasi. Sementara itu lessor juga
dapat membebankan pembayaran bunga sebagai pengurang pajak.
(4) Modal Ventura
Modal ventura adalah merupakan bentuk pembiayaan penyertaan modal yang
bersifat sementara ke dalam Perusahaan Pasangan Usaha (PPU). Setelah PPU tersebut
mandiri baik dari segi pasar, pengelolaan serta telah memiliki modal usaha yang
cukup, maka saham PPU yang dimiliki oleh Perusahaan Modal Ventura akan dijual
kembali kepada PPU atau pihak lain.
Karakteristik Modal Ventura
(a) Pembiayaan modal ventura merupakan modal yang disertakan sebagai risk capital
kepada seorang pengusaha individual atau suatu perusahaan yang mempunyai
gagasan, akan tetapi tanpa disertai dengan jaminan seperti halnya pinjaman pada
lembaga perbankan. Dasar utama yang terpenting dalam pembiayaan tersebut
adalah keyakinan atas kemampuan seorang
usahanya, potensi serta prospek usaha dimasa yang akan datang, serta memiliki
arah pengembagan usaha yang jelas.
(b) Pembiayaan oleh Perusahaan Modl Ventura bersifat aktif, artinya Perusahaan
Modal Ventura terlibat atau melibatkan diri dalam kegiatan bisnis yang dibiayai.
Jika perlu Perusahaan Modal Ventura ikut terlibat dalam unsur-unsur manajemen
yang dapat turut menentukan keberhasilan usaha.
(c) Pembiayaan yang dilakukan oleh Perusahaan Modal Ventura pada semua sector
serta pada semua tingkatan pertumbuhan usaha tersebut.
(d) Penyertaan modal ini hanya bersifat sementara namun berjangka panjang, berkisar
antara 3-6 tahun. Diharapkan pada kurun waktu tersebut perusahaan yang menjadi
partner (Perusahaan Pasangan Usaha) dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang
diinginkan bersama baik dari segi pasar, pengelolaan, serta keuangan, sehingga
modal ventura dapat menarik diri dari kerjasama tersebut dengan cara menjual
saham PPU yang dimilikinya (diinvestasi).
(e) Keuntungan yang diperoleh perusahaan modal ventura adalah atas dasar bagi hasil
berdasarkan prosentase tertentu dari laba bersih perusahaan, bukanlah bunga atas
modal yang ditanamkan pada perusahaan tersebut.
Pada umumnya jenis pembiayaan Perusahaan Modal Ventura meliputi :
(a) Penyertaan saham langsung, jenis kemitraan ini adalah penyertaan langsung
dalam bentuk saham di Perusahaan Pasangan Usaha (PPU). Syarat dari
pembiayaan ini adalah PPU tersebut sudah berbentuk Perseroan Terbatas (PT).
hasil yang diterima oleh Perusahaan Modal Ventura adalah dividen. Dividen
tersebut akan ditentukan berdasarkan besarnya keuntungan dalam pembagian
berdasarkan kesepakatan antara para pemegang saham.
(b) Penyertaan saham melalui obligasi konversi, jenis penyertaan ini adalah dalam
bentuk surat hutang atau obligasi yang dapat dikonversikan ke dalam saham yang
dikeluarkan oleh Perusahaan Pasangan Usaha (PPU), bila PPU tidak dapat
memenuhi kewajiban penyelesaian hutang.
(c) Penyertaan partisipasi terbatas (pola bagi hasil), jenis penyertaan ini yang biasa
dikenal dengan menentukan suatu prosentase tertentu dari keuntungan setiap
periode tertentu yang akan diberikan oleh Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)
kepada Pengusaha Modal Ventura. Pola hasil ini sudah dikenal dan banyak
diminati oleh beberapa pengusaha kecil.
(2) Obligasi, yaitu surat tanda hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan sejumlah
tertentu untuk memberikan pendapatan sebesar bunga tertentu. Jatuh tempo obligasi
umumnya 10 sampai 30 tahun, tetapi ada juga obligasi yang jatuh tempo 7 sampai 10
tahun. Obligasi sebenarnya sama dengan hutang jangka panjang yang diperoleh bank,
hanya saja obligasi ini penjualannya dipublikasikan dan dijual kepada investor
langsung. Tingkat bunga obligasi biasanya tetap dan dibayarkan satu tahun sekali atau
dua kali dalam satu tahun.
(3) Saham Preferen, sebagai sumber moda jangka panjang perusahaan, saham preferen
menduduki posisi antara long term debt dengan saham biasa. Seperti halnya saham
biasa, saham preferen juga merupakan bagian dari modal sendiri. Seperti halnya long
term debt, saham preferen juga memberikan pendapatan yang relatif konstan
disamping itu biaya modal saham preferen cenderung lebih tinggi dari pada biaya
hutang, karena risiko yang dihadapi pemegang saham preferen lebih besar dari resiko
pemegang obligasi. Pemegang saham preferen memiliki preferensi atau prioritas
dalam pembayaran dividen.
(4) Saham Biasa, adalah merupakan sumber dana yang permanen, karena akan tertanam
dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas selama perusahaan masih
menjalankan kegiatan operasi. Pemegang saham biasa merupakan pemilik perusahaan
yang sebenarnya. Pendapatan yang diterima oleh pemegang saham biasa adalah laba
setelah dikurangi pajak dan dividen saham preferen secara teoritis, hak-hak pemegang
saham biasa adalah sebagai berikut :
(a) Hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Dengan hak suara tersebut,
pemegang saham memiliki hak untuk mengendalikan perusahaan.
(b) Hak memperoleh pembayaran dividen atas dasar perlembar saham yang dimiliki
dan menentukan dividen payout ratio.
(c) Hak untuk membeli tambahan saham baru yang dikeluarakan perusahaanperusahaan secara proporsional. Jadi setiap emisi saham baru maka pemegang
saham lama mempunyai hak untuk membeli sejumlah saham tertentu dijual ke
publik.
(d) Hak atas aktiva setelah pembayaran hak yang lebih senior dalam likuidasi.
Dengan demikian menerima bagian paling akhir.
13.4
x 100%
RMS =
x 100%
KASUS 1
Perusahaan memerlukan tambahan dana sebesar Rp 300 juta. Suatu bank mengatakan
bersedia memberikan kredit dengan suku bunga 20% per tahun. Apakah tawaran tersebut
sebaiknya diterima?
JAWAB :
Analisis RE mengatakan bahwa sejauh tambahan dana tersebut bisa memberikan
tambahan laba operasi (EBIT) lebih besar dari 20% x Rp 300 juta = Rp 60 juta dalam satu
tahun, maka penggunaan kredit bisa dibenarkan.
Dari perhitungan ini memberikan ilustrasi bahwa RE penggunaan hutang tersebut
adalah 20% (60 juta/300 juta). Dengan demikian berarti apabila tambahan laba operasi lebih
kecil dari 20% yang juga berarti RE kurang dari 20% maka tambahan dana yang bersumber
dari hutang tidak dibenarkan, dalam arti menyebabkan perusahaan rugi. Sedangkan kalau
tambahan laba operasi atau RE sama dengan 20% atau sama dengan tingkat bunga pinjaman,
penggunaan hutang tersebut tidak menyumbang satu rupiah pun terhadap laba setelah pajak.
Dengan kata lain, seluruh laba yng diperoleh dari operasi tersebut habis dipergunakan untuk
membayar bunga. Karena itulah diperlukan memperoleh RE lebih besar dari 20% atau lebih
dari bunga pinjaman.
Dipandang dari pertimbangan RMS penggunaan hutang dalam jumlah tertentu
mungkin menguntungkan, mungkin pula tidak. Dikatakan menguntungkan kalau RMS
dengan penggunaan hutang lebih besar daripada RMS dengan menggunakan modal sendiri.
Hal ini akan tercapai tingkat keuntungan yang diperoleh dari penggunaan hutang tersebut
adalah lebih besar daripada bunga yang harus dibayar. Dengan demikian analisis ini hanya
memperhatikan sumber dana dari faktor RMS saja.
KASUS 1
Suatu proyek dari perusahaan dagang PT. Surya Lestari yang memerlukan dana
sebesar Rp 200 juta. Data keuangan PT. Surya Lestari untuk yang berakhir tahun 2015 adalah
sebagai berikut :
Persediaan awal
Persediaan akhir
Penjualan
Retur penjualan
Potongan penjualan
Pembelian
Beban angkut pembelian
Retur pembelian
Potongan pembelian
Beban gaji bagian penjualan
Beban iklan
Beban perlengkapan
Beban penyusutan perlengkapan penjualan
Beban gaji bagian admn/umum
Beban listrik dan telepon admn/umum
Beban perlengkapan admn/umum
Beban asuransi gedung admn/umum
Beban penyusutan peralatan admn/umum
Beban penyusutan gedung
Beban bunga
Pendapatan bunga
Rp 50.000.000,00
Rp 35.000.000,00
Rp 350.000.000,00
Rp 1.500.000,00
Rp 1.750.000,00
Rp 150.000.000,00
Rp 1.250.000,00
Rp 2.000.000,00
Rp 1.800.000,00
Rp 4.500.000,00
Rp 1.500.000,00
Rp 4.000.000,00
Rp 2.500.000,00
Rp 6.000.000,00
Rp 3.000.000,00
Rp 6.500.000,00
Rp 3.400.000,00
Rp 2.750.000,00
Rp 7.500.000,00
Rp 3.800.000,00
Rp 11.150.000,00
Perusahaan harus menanggung pajak dengan tarif 25 %. Untuk mendanai investasi tersebut
tersedia dua alternatif pendanaan.
1) Dinanai 100% modal sendiri
2) 50% didanai dengan hutang dan 50% dengan modal sendiri.
Kalau perusahaan menggunakan hutang, diperkirakan bunga yang ditanggung adalah
30 % per tahun. Apakah perusahaan sebaiknya memilih alternatif pendanaan 1) ataukan 2)?
JAWAB :
Sebelum menganalisis RE dan RMS terlebih dahulu dicari laporan laba rugi dari perusahaan
dagang PT. Surya Lestari untuk mengetahui taksiran EBIT proyek tersebut.
DSC =
Misalkan rentabilitas ekonomi dari penggunaan hutang tersebut setiap tahun diharapkan
sebesar 25%, dan perusahaan membayar pajak penghasilan sebesar 25%. Apakah penggunaan
hutang tersebut akan menimbulkan beban
keuangannnya?