Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH :
DINI ANGGRAINI
201510206065
dengan Klien, dia mengatakan alasan kesini hanya diajak oleh dua orang dan tidak tahu
apa-apa.
Pada saat dikaji klien ada kontak mata dengan mahasiswa, Klien menjawab
dengan seperlunya dan tiba-tiba membahas topik yang lain. Dari hasil observasi Klien
didalam masyarakat klien tidak pernah mengikuti kegiatan yang ada, kurang berbaur,
kurang berbaur dirumah. Klien tampak kumal, kuku terlihat panjang, mandi masih mau
tetapi untuk ganti pakaian harus diarahkan, penampilan tidak rapi. Rambutnya tampka
kusut.
Menurut keluarga Klien orangnya susah di atur dan ngeyel. Selama ini pada saat
dirumah juga sosialisasinya kurang, tidak mengikuti kegiatan kampung, tidak berbaur
dengan tetangga, jika ngobrol seperlunya. Saat dirumah keluarga mengaku masih mau
mandi tetapi semau Klien sendiri. Menurut cerita dari kelurga, Klien sampai ke RSJ
Grhasia di antar oleh keluarga karena klien dua kali membakar rumah, marah-marah dan
mengancam orang tuanya.
C. Keluarga
Klien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Klien masih satu KK dengan
ibunya dan ayahnya. Klien tidak bekerja karena baru di pecat dari pekerjaannya, klien
hanya bermain dengan teman-temannya dan menghabiskan dua bungkus rokok sehari.
Keluarga mengatakan klien suka memaksa untuk di belikan rokok jika tidak di turuti
klien tidak berhenti berbicara dan kelurga takut jika pasien mengamuk dan memukul
orang didekatnya.
Keluarga mengharapkan kesembuhan Klien agar dapat meneruskan hidupnya
kembali dan membantu keluarga dirumah.
D. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Hambatan interaksi sosial
DS:
-
DO:
-
Keluarga tampak sedih dan putus asa dengan perubahan perilaku dari Tn S
E. Tujuan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keluarga mempunyai
tanggung jawab yang penting dalam proses perawatan di rumah sakit, persiapan pulang
dan perawatan waktu dirumah agar adaptasi klien berjalan dengan baik, kualitas dan
efektivitas peran serta keluarga dalam upaya peningkatan peran serta dalam perawatan
klien dengan gangguan jiwa bertujuan sebagai berikut:
1. Tujuan umum
Meningkatkan pemahaman dan kemampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga dengan gangguan jiwa.
2. Tujuan khusus
a. Kelurga dapat mengenal masalah gangguan jiwa pada Tn S
b. Keluarga dapat mengambil keputusan untuk merawat Tn S dengan gangguan jiwa
c. Keluarga dapat merawat dan memberikan asuhan kepada klien Tn S dengan
gangguan jiwa sesuai kebutuhan klien selama dirumah
d. Keluarga dapat memahami keadaan atau permasalahan yang dimiliki klien Tn S
e. Keluarga dapat memotivasi klien Tn S untuk hidup nyaman dan dapat
bersosialisasi dengan lingkungan
f. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan dalam merawat klien Tn S
g. Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada seperti
puskesmas, RSU dan RSJ untuk merawat klien Tn S
F. Sasaran
Keluarga Tn S
G. Manfaat
1. Bagi keluarga
a. Terjalin kerjasama yang baik antar perawat/ petugas dengan keluarga.
b. Keluarga mampu untuk mengungkapkan perasaan sehubungan dengan kondisi
klien.
c. Keluarga mampu memberi dukungan moral yang tepat bagi klien.
Jam
Nama
Mujidiharjo
Sukirno
Umur
Pendidikan
67 th
47 th
SD
Pekerjaan
IRT
Buruh
Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: Tn S 41tahun
: tinggal dalam satu rumah
: penderita gangguan jiwa
:garisperkawinan
: meninggal
B. Kondisi keluarga
1. Keadaan umum.
Rumah keluarga Tn S terletak di Pelang RT01/16 Klakah Sendangtirto Berbah
Sleman. Klien tinggal bersama dengan Ibunya dan kakak laki-lakinya yang
belum menikah
2. Kondisi Bio-Psikososial-Spiritual.
Keluarga Tn S secara fisik dalam keadaan sehat namun secara psikologi
keluarga sedang terganggu. Keluarga sedang memikirkan anggota keluarga
yang lain yang sedang dirawat di RSJ Grhasia. Keluarga semua berharap Tn S
pulang dengan keadaan benar-benar sehat tidak merasa curiga dengan saudarasaudaranya dan tidak menutup diri.
Secara psikologi Klien memang mempunyai pribadi yang tertutup. Jarang
mengkomunikasikan masalah dengan orang lain. Dengan keluarga, teman,
maupun saudaranya. Secara spiritual Klien jarang menjalankan sholat lima
waktu, walaupun agamanya adalah Islam.
C. Terapi Keluarga
Terapi yang dilakukan adalah: Mengenalkan masalah yang dialami oleh Tn S,
bahwa Tn S mengalami Isolasi sosial
Memberikan penjelasan apa saja keuntungan dan kerugian bersosialisasi,
bagaimana cara sosialisai dengan baik, serta memberikan pendidikan kesehatan
tentang penanganan pasien dengan gangguan jiwa.
Respon Keluarga Tehadap Pengenalan Masalah dan Terapi.
Keluarga mengatakan masih bingung apa yang akan dilakukan ketika Tn S
pulang, tetapi keluarga akan memperbaiki komunikasi antara Tn S dan keluarga.
Keluarga mengatakan cara mengatasi jika ada perilaku amuk ketika sedang
berada dirumah. Keluarga mengatakan sudah mengerti dengan apa yang dialami
oleh anaknya.
1. Diagnosa keluarga
Hambatan interaksi sosial antara keluarga dan Tn S
2. Tujuan khusus
a. Keluarga mampu mengenal jenis gangguan jiwa pasien
b. Keluarga mampu menjelaskan gejala yang menyertai serta masalah/efek
yang dapat terjadi
c. Keluarga mampu merawat klien dirumah dengan perilaku klien selama
dirumah
d. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
seperti puskesmas, RSU, RSJ untuk merawat Klien.
3. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal : Jumat, 18 september 2015
Jam
Tempat
D. Fase orientasi
Mahasiswa
: Assalamualaikum.
Keluarga
Mahasiswa
Keluarga
Mahasiswa
Keluarga
Mahasiswa
Keluarga
E. Fase kerja
Mahasiswa
Keluarga
Mahasiswa
Keluarga
Mahasiswa
Keluarga
Mahasiswa
Keluarga
Mahasiswa
Mahasiswa
Keluarga
Mahasiswa
Keluarga
Mahasiswa
Keluarga
F. Fase terminasi
Mahasiswa
Keluarga
Mahasiswa
Keluarga
Mahasiswa
G. Implementasi hasil
Tanggal/jam Implementasi
Evaluasi
Jumat,
a. Melakukan komunikasi terapeutik, menanyakan Jumat, 18/09/15 10.00 WIB
18/09/15
masalah klien
kemampuan
keluarga
selama
interaksi.
i. Rencana tindak lanjut tentang perawatan selama
dirumah
Kesimpulan:
Keluarga telah mengerti terhadap apa yang dialami Tn S, dan perawatan dirumah serta akan
memperhatikan kepatuhan obat.
Renacna Tindak Lanjut: Menganjurkan kepada keluarga serta memberikan bimbingan dan
jadwal kegiatan sesuai kemampuan Tn S, seperti: merekomendasikan untuk melibatkan Tn. S
untuk mengikuti kegiatan dirumahnya, dan mengajarkan cara bersosialisasi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Handout Mata Kuliah Keperawatan Jiwa II. Stikes Aisyiyah :
Yogyakarta
Keliat, Budi Ana. 2005. MODUL Basic Course Community Mental Health Nursing.
Jakarta : FKIK UI dan WHO
Nurjannah, Intansari. 2004. Aplikasi Proses Keperawatan. MocoMedika: Yogyakarta
Suliswati, dkk. 2005. Kosep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Suryani,dkk. 2010. Buku panduan praktikum keperawatan jiwa 2. StikesAisyiyah :
Yogyakarta.