Вы находитесь на странице: 1из 14

LAPORAN TERAPI KELUARGA (HOME VISIT) PADA An P

DENGAN MASALAH ISOLASI SOSIAL DI PANGGERAN


IX RT 002/034 TRIHARJO SLEMAN

DISUSUN OLEH :
DINI ANGGRAINI
201510206065

PROGRAM PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH
YOGYAKARTA
2015

PROPOSAL TERAPI KELUARGA


A. Latar Belakang
Keluarga merupakan sebuah sistem yang tidak bisa dipisahkan antara satu sama
lain sehingga jika salah satu anggota keluarga memiliki masalah/gangguan/sakit maka
seluruh anggota keluarga akan merasakan hal yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa
peran keluarga sangat dibutuhkan bagi suatu individu, apalagi bagi individu yang sedang
memiliki masalah.
Peran serta keluarga dalam perawatan klien gangguan jiwa sangat di butuhkan
karena keluarga merupakan tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal
dengan lingkungannya, yang merupakan tempat pertama kali mendapat pendidikan untuk
menguji perilakunya. Sehingga keluarga merupakan orang terdekat dan berarti bagi
individu dan salah satu pendukung dalam upaya penyembuhan klien dengan gangguan
jiwa.
Mengingat betapa pentingnya peran keluarga dalam upaya penyembuhan klien
maka salah satu terapi yang digunakan pada penderita gangguan jiwa adalah terapi
keluarga. Terapi keluarga adalah memberikan pembelajaran kepada keluarga tentang
mengasuh anggota keluarga gangguan jiwa dengan menggunakan metoda belajar.
Pelayanan kesehatan jiwa bukan merupakan tempat seumur hidup bagi klien sehingga
dia harus kembali kedalam keluarga dan keluargalah yang akan merawat dan
memberikan arahan dan bimbingan. Keluarga salah satu support sistem yang paling
efektif bagi individu sehingga berperan penting bagi kesembuhan klien.
Pada kenyataannya stigma dimasyarakat bahwa individu dengan gangguan jiwa
merupakan aib bagi keluarga adalah sesuatu yang menghalangi kesembuhan karena
keluarga sebagai support sistem tidak mau melakukan perannya. Melihat uraian diatas
maka penting bagi perawat untuk melakukan penyuluhan pada keluarga tentang peran
keluarga dalam perawatan pada penderita gangguan jiwa dirumah.
B. Kondisi Klien
Klien bernama An. P umur 25 tahun, Klien masuk Rumah Sakit pada tanggal 10
November 2015. Klien masuk Rumah Sakit karena mengamuk melempar barang-barang,
marah-marah, perubahan perilaku sudah >5th dan curiga kepada saudara-saudaranya.
Sebelumnya belum pernah menjalani pengobatan sama sekali di RSJ Grhasia. Kelurga
menjelaskan ini baru kali pertamanya Tn S dirawat di RSJ Grhasia. Pada saat pengkajian

dengan Klien, dia mengatakan alasan kesini hanya diajak oleh dua orang dan tidak tahu
apa-apa.
Pada saat dikaji klien ada kontak mata dengan mahasiswa, Klien menjawab
dengan seperlunya dan tiba-tiba membahas topik yang lain. Dari hasil observasi Klien
didalam masyarakat klien tidak pernah mengikuti kegiatan yang ada, kurang berbaur,
kurang berbaur dirumah. Klien tampak kumal, kuku terlihat panjang, mandi masih mau
tetapi untuk ganti pakaian harus diarahkan, penampilan tidak rapi. Rambutnya tampka
kusut.
Menurut keluarga Klien orangnya susah di atur dan ngeyel. Selama ini pada saat
dirumah juga sosialisasinya kurang, tidak mengikuti kegiatan kampung, tidak berbaur
dengan tetangga, jika ngobrol seperlunya. Saat dirumah keluarga mengaku masih mau
mandi tetapi semau Klien sendiri. Menurut cerita dari kelurga, Klien sampai ke RSJ
Grhasia di antar oleh keluarga karena klien dua kali membakar rumah, marah-marah dan
mengancam orang tuanya.
C. Keluarga
Klien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Klien masih satu KK dengan
ibunya dan ayahnya. Klien tidak bekerja karena baru di pecat dari pekerjaannya, klien
hanya bermain dengan teman-temannya dan menghabiskan dua bungkus rokok sehari.
Keluarga mengatakan klien suka memaksa untuk di belikan rokok jika tidak di turuti
klien tidak berhenti berbicara dan kelurga takut jika pasien mengamuk dan memukul
orang didekatnya.
Keluarga mengharapkan kesembuhan Klien agar dapat meneruskan hidupnya
kembali dan membantu keluarga dirumah.
D. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Hambatan interaksi sosial
DS:
-

Keluarga mengatakan selama >5th Tn S jarang komunikasi dengan keluarga, jika


ada masalah tidak dibicarakan baik-baik langsung menuduh

Kelurga mengatakan Tn S orangnya tertutup, seperlunya saja kalau bicara dengan


orang lain termasuk keluarganya (ibu dan saudara-saudara)

Keluarga mengatakan tidak nyaman dengan perilakunya

DO:
-

Keluarga tampak sedih dan putus asa dengan perubahan perilaku dari Tn S

E. Tujuan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keluarga mempunyai
tanggung jawab yang penting dalam proses perawatan di rumah sakit, persiapan pulang
dan perawatan waktu dirumah agar adaptasi klien berjalan dengan baik, kualitas dan
efektivitas peran serta keluarga dalam upaya peningkatan peran serta dalam perawatan
klien dengan gangguan jiwa bertujuan sebagai berikut:
1. Tujuan umum
Meningkatkan pemahaman dan kemampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga dengan gangguan jiwa.
2. Tujuan khusus
a. Kelurga dapat mengenal masalah gangguan jiwa pada Tn S
b. Keluarga dapat mengambil keputusan untuk merawat Tn S dengan gangguan jiwa
c. Keluarga dapat merawat dan memberikan asuhan kepada klien Tn S dengan
gangguan jiwa sesuai kebutuhan klien selama dirumah
d. Keluarga dapat memahami keadaan atau permasalahan yang dimiliki klien Tn S
e. Keluarga dapat memotivasi klien Tn S untuk hidup nyaman dan dapat
bersosialisasi dengan lingkungan
f. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan dalam merawat klien Tn S
g. Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada seperti
puskesmas, RSU dan RSJ untuk merawat klien Tn S
F. Sasaran
Keluarga Tn S
G. Manfaat
1. Bagi keluarga
a. Terjalin kerjasama yang baik antar perawat/ petugas dengan keluarga.
b. Keluarga mampu untuk mengungkapkan perasaan sehubungan dengan kondisi
klien.
c. Keluarga mampu memberi dukungan moral yang tepat bagi klien.

d. Keluarga memahami, mengetahui keadaan klien dan mengetahui bagaimana


cara merawat klien dirumah.
e. Keluarga mampu membimbing klien untuk mentaati aturan berobat secara
teratur dan minum obat secara teratur.
2. Bagi perawat
a. Terbina hubungan saling percaya antara keluarga dan tenaga kesehatan
b. Perawat mampu mengamati sikap keluarga terhadap klien
c. Terbina komunikasi terapeutik untuk mencapai kesembuhan klien
d. Perawat mampu memberikan dorongan dan motivsi kepada keluarga
H. Metode
Wawancara, diskusi, dan observasi
I. Alat Bantu
Leaflet tentang cara peran keluarga dalam merawat penderita gangguan jiwa dan
penanganan pasien dengan menarik diri.
J. Kontrak Waktu
Hari/tanggal

: Jumat, 18 September 2015

Jam

: 09.00 10.00 WIB

Tempat: Pelang RT01/16 Klakah Sendangtirto Berbah Sleman


K. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Pra interaksi
a. Mempersiapkan pengkajian pada keluarga Tn S
b. Menggunakan teknik komunikasi pada keluarga Tn S
c. Menyiapkan mental dan fisik
d. Meyiapkan diri untuk melakukan terapi keluarga dan berkunjung kerumah Tn S
e. Melakukan kontrak waktu kapada keluarga Tn S
2. Fase orientasi
a. Datang kerumah klien
b. Menemui anggota keluarga klien
c. Memberi salam terapeutik
d. Memperkenalkan diri

e. Menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan keluarga


f. Menyampaikan kontrak waktu dan menanyakan kesediaan keluarga
3. Fase kerja
a. Menanyakan kepada keluarga keadaan klien sebelum dirawat dirumah sakit
b. Memberi kesempatan kepada keluarga untuk mengungkapkan perasaannya
terhadap apa yang dialami klien
c. Diskusikan dengan keluarga tentang apa yang dialami klien
d. Menjelaskan tentang konsep gangguan yang dialami klien
e. Menjelaskan pentingnya minum obat secara teratur bagi klien
f. Memberikan reinforcement positif bila keluarga telah merawat klien dengan
benar.
g. Menyampaikan perkembangan klien selama dirawat.
h. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya.
i. Menjelaskan pentingnya dukungan keluarga untuk merawat klien.
4. Fase terminasi
a. Mengevaluasi hal-hal yang telah didiskusikan dengan keluarga.
b. Memberikan reinforcement positif jika keluarga berhasil menjelaskan dengan
benar.
c. Menanyakan kebutuhan tindak lanjut.
d. Salam terapeutik.

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN


A. IdentitasKeluarga.
No
.
1.
2.

Nama
Mujidiharjo
Sukirno

Umur

Pendidikan

67 th
47 th

SD

Pekerjaan
IRT
Buruh

Genogram

Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: Tn S 41tahun
: tinggal dalam satu rumah
: penderita gangguan jiwa
:garisperkawinan
: meninggal
B. Kondisi keluarga
1. Keadaan umum.
Rumah keluarga Tn S terletak di Pelang RT01/16 Klakah Sendangtirto Berbah
Sleman. Klien tinggal bersama dengan Ibunya dan kakak laki-lakinya yang
belum menikah

2. Kondisi Bio-Psikososial-Spiritual.
Keluarga Tn S secara fisik dalam keadaan sehat namun secara psikologi
keluarga sedang terganggu. Keluarga sedang memikirkan anggota keluarga
yang lain yang sedang dirawat di RSJ Grhasia. Keluarga semua berharap Tn S
pulang dengan keadaan benar-benar sehat tidak merasa curiga dengan saudarasaudaranya dan tidak menutup diri.
Secara psikologi Klien memang mempunyai pribadi yang tertutup. Jarang
mengkomunikasikan masalah dengan orang lain. Dengan keluarga, teman,
maupun saudaranya. Secara spiritual Klien jarang menjalankan sholat lima
waktu, walaupun agamanya adalah Islam.
C. Terapi Keluarga
Terapi yang dilakukan adalah: Mengenalkan masalah yang dialami oleh Tn S,
bahwa Tn S mengalami Isolasi sosial
Memberikan penjelasan apa saja keuntungan dan kerugian bersosialisasi,
bagaimana cara sosialisai dengan baik, serta memberikan pendidikan kesehatan
tentang penanganan pasien dengan gangguan jiwa.
Respon Keluarga Tehadap Pengenalan Masalah dan Terapi.
Keluarga mengatakan masih bingung apa yang akan dilakukan ketika Tn S
pulang, tetapi keluarga akan memperbaiki komunikasi antara Tn S dan keluarga.
Keluarga mengatakan cara mengatasi jika ada perilaku amuk ketika sedang
berada dirumah. Keluarga mengatakan sudah mengerti dengan apa yang dialami
oleh anaknya.
1. Diagnosa keluarga
Hambatan interaksi sosial antara keluarga dan Tn S
2. Tujuan khusus
a. Keluarga mampu mengenal jenis gangguan jiwa pasien
b. Keluarga mampu menjelaskan gejala yang menyertai serta masalah/efek
yang dapat terjadi
c. Keluarga mampu merawat klien dirumah dengan perilaku klien selama
dirumah
d. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
seperti puskesmas, RSU, RSJ untuk merawat Klien.

3. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal : Jumat, 18 september 2015
Jam

: 09.00 WIB 10.00 WIB

Tempat

: Pelang RT01/16 Klakah Sendangtirto Berbah Sleman

D. Fase orientasi
Mahasiswa

: Assalamualaikum.

Keluarga

: Waalaikumsalam. Mari Mb silakan masuk, silakan duduk.

Mahasiswa

: Terimakasih pak, perkenalkan nama saya Putri, saya


mahasiswa profesi dari STIKES AISYIYAH Yogyakarta yang
sedang praktek di RSJ Grhasia Yogyakarta

Keluarga

: Ya, gimana Mb ada yang bisa saya bantu?

Mahasiswa

: Maksud kedatangan saya pertama silaturahmi, yang kedua


adalah untuk menyampaikan perkembangan Tn S di RS
Grhasia, kira-kira kita ngobrol kurang lebih 30 menit Pak,
apakah bapak bersedia?

Keluarga

: Ya mbak saya bersedia sekali, saya senang sekali atas


kehadiran mbak.

Mahasiswa

: Sekarang sedang tidak sibuk Pak?

Keluarga

: Oh, tidak Mb. Kebetulan ini sedang santai.

E. Fase kerja
Mahasiswa

: Maaf, Pak. Bisa diceritakan apa yang terjadi dengan Tn S


sebelum masuk RSJ Grhasia?

Keluarga

: Begini mbak, sebenarnya Tn S sudah kurang lebih 8th yang


lalu mudah emosi. Tetapi baru 3 tahun terakhir mengalami
perubahan perilaku, gampang emosi, marah-marah, kadang
bicara sendiri, dan curigaan kepada seluruh saudara-saudaranya.

Mahasiswa

: Jadi seperti itu pak ceritanya.

Keluarga

: Tn. S juga kalau dirumah jarang bersosialissai, jika


komunikasi dengan yang lain itu seperlunya saja termasuk
dengan keluarga dan suadara-saudaranya.

Mahasiswa

: Kemudian yang membuat Tn. S dulu seperi ini apa pak?

Keluarga

: Tn. S dulu memiliki kekeasih namun tidak dapat menikah


dengan gadis itu, mungkin karena sakit hati jadi sekarang
seperti orang malu, karena samapi saat ini Tn S juga belum
menikah.

Mahasiswa

: Berarti Tn. S itu seperti ini karena mungkin sakit hati ya


pak?

Keluarga

: Iya mbak mungkin karena itu, Terus bagaimana keadaan saat


di RSJ mbak sekarang?

Mahasiswa

:Tn. S sudah membaik pak, sudah mau minum obat secara


teratur dan sudah mau kumpul dengan teman, mau mengikuti
semua kegiatan yang ada di RSJ, tetapi untuk komunikasi Tn S
sangat minim. Saat kumpul dan berbaur dengan yang lain Tn S
sedikit menghindar dari kerumunan orang sekitar dan tidak
melakukan komunikasi dengan yang lain. Tn S masih sering
menyendiri juga pak dikamarnya.

Mahasiswa

:(pendidikan kesehatan tentang isolasi sosial dan peran keluarga


dalam merawat penderita gangguan jiwa). Didalam keperawatan
yang sering menyendiri dan tidak suka berkomunikasi dengan
orang lain itu dinamakan isolasi sosial, Pak. Penyebabnya dapat
bermaam-macam, khusus masalah Tn S ini karena dikecewakan
perempuan dan sampai saat ini belum menikah, jadi Tn S malu.

Keluarga

: Iya mbak kami mengerti, sekarang apa yang harus saya


lakukan kepada Tn S pak jika pulang nanti?

Mahasiswa

: yang bisa dilakukan dirumah banyak pak, misalnya menyapa


dan tanyakan bagaimana perasaannya, emndampingi saat
tampak ingin menyendiri, ajak keluar, ajak untuk duduk
bersama sekedar ngopi atau nonton tv, ajak berbincangbincang,dan melibatkan dalam kegiatan seheari-hari agar Tn S
mempunyai kegiatan.

Keluarga

: Lalu, untuk obat bagaimana, Mbak?

Mahasiswa

: Untuk obat sendri, dari kelluarga harus membantu mengontrol


obatnya agar tidak terjadi kekambuhan. Karena obat untuk Tn S
tidak lagi merupakan keanduan melainkan sudah seperti
kebutuhan untuk Tn S.

Keluarga

: Iya mbak, Kami sekeluarga akan selalu mengingat pesan yang


mbak sampaikan. Terimaksih sudah diberikan penjelasan
banyak dan sudah disampaikan ilmuilmu barunya.

F. Fase terminasi
Mahasiswa

:Iya, Pak, sama-sama. Memang sudah menjadi kewajiban saya.


Baiklah pak, saya cukupkan sekian tapi sebelumnya saya
ingatkan kembali jangan lupa minum obat teratur dan kontrol
rutin sebelum obatnya habis. Satu lagi yang penting diskusikan
jadwal klien untuk beraktifitas dari bangun pagi sampai tidur
malam.

Keluarga

: Iya mbak, saya akan coba lakukan demi kebaikan Tn S

Mahasiswa

:Apabila saya dalam diskusi banyak kesalahan dalam kata dan


sikap saya mohon maaf pada keluarga semuanya, Nggih Pak.
Kalau begitu saya permisi dulu. Assalamualaikum pak

Keluarga

:Waalaikumsalam, terima kasih sudah memberikan informasi


dan merawat adik saya, Mbak

Mahasiswa

: Sama sama pak.

G. Implementasi hasil
Tanggal/jam Implementasi
Evaluasi
Jumat,
a. Melakukan komunikasi terapeutik, menanyakan Jumat, 18/09/15 10.00 WIB
18/09/15

kabar validasi perasaan

Jam 16.00 wib

Jam 09.00WIB b. Menyampaikan berkembangan Tn S

S: Keluarga mengatakan mengerti penyebab, tanda dan gejala serta cara

c. Menyampaikan masalah dari Tn S (isolasi sosial)

merawat klien saat di rumah, merasa senang sudah diajak berdiskusi.

d. Memberikan pendidikan kesehatan tentang isolasi


O: keluarga tampak senang dengan kedatangan perawat, Keluarga sangat
sosial dan patuh minum obat

antusias dalam melakukan diskusi mengenai kesehatan Tn S

e. Menganjurkan keluarga untuk melibatkan Tn S A: Masalah hambatan interaksi sosial teratasi


dalam kegiatan harian dirumah

P: ajarkan secara mandiri

f. Menjelaskan pada keluarga efek samping/akibat

berhenti minum obat.

masalah klien

g. Menjelaskan pada keluarga untuk kontrol sebelum


obat habis.
h. Mengevaluasi

Keluarga: Menekankan dan mengevaluasi keefektifan keluarga


dalam menjadi pengawas minum obat klien.

kemampuan

keluarga

selama

interaksi.
i. Rencana tindak lanjut tentang perawatan selama
dirumah

Perawat: Lakukan kerja sama dengan keluarga untuk mengatasi

Kesimpulan:
Keluarga telah mengerti terhadap apa yang dialami Tn S, dan perawatan dirumah serta akan
memperhatikan kepatuhan obat.
Renacna Tindak Lanjut: Menganjurkan kepada keluarga serta memberikan bimbingan dan
jadwal kegiatan sesuai kemampuan Tn S, seperti: merekomendasikan untuk melibatkan Tn. S
untuk mengikuti kegiatan dirumahnya, dan mengajarkan cara bersosialisasi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Handout Mata Kuliah Keperawatan Jiwa II. Stikes Aisyiyah :
Yogyakarta
Keliat, Budi Ana. 2005. MODUL Basic Course Community Mental Health Nursing.
Jakarta : FKIK UI dan WHO
Nurjannah, Intansari. 2004. Aplikasi Proses Keperawatan. MocoMedika: Yogyakarta
Suliswati, dkk. 2005. Kosep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Suryani,dkk. 2010. Buku panduan praktikum keperawatan jiwa 2. StikesAisyiyah :
Yogyakarta.

Вам также может понравиться