Вы находитесь на странице: 1из 4

Tugas Fisika Material Divais Nano

(20216043)

Nama: Juwansyah S.

1. Ringkasan Video Pidato Ilmiah


Hampir tidak ada produk elektronik yang ada disekitar kita bebas dari
mikro prosesor dan memori. Mulai dari telepon genggam, kendaraan
bermotor
,lemari
es,
penanaknasi,
bahkan
mainan
anak-anak
sekalipun,semuanya mengandung mikroprosesor dan memori. Untuk
pemenuhan keperluan industry computer global, pendapatan dari
pengapalan mikroprosesor tersebut setiap tahun terus tumbuh. Selama tahun
2010, pendapatan tersebut telah menjadi 36,3 milyar dolar dengan
pembagian 80,7% Intel, 19%AMD, dan 0,3% Via Technologies [Eweek
Europe,2011]. Bahkan, menurut perusahaan riset pasar International Data
Corp. (IDC), diperkirakan pendapatan tahun 2011 akan meningkat menjadi 43
milyar dolar [EETimes, 2011].
Sebuah computer berisi sebuah mikroprosesor. Didalam mikroprosesor
tersebut terdapat rangkaian terpadu atau integrated circuit (IC). Devais aktif
utama yang ada didalam rangkaian terpadu tersebut adalah metal oxide
semiconductor
Field effecttransistor (MOSFET), atau dikenal sebagai transistor MOS, yang
bekerja sebagai sebuah saklar kecil. Digit biner ((binary digit = bit) 0 dan 1
diwakili oleh transistor MOS dalam keadaan off atau on.
Sejak penemuan IC oleh Jack Kilbydari Texas Instrument dan Robert
Noycedari Fairchild serta MOSFET berbasis silicon oleh Kahng dan Atalla dari
Bell Labs. Dalam waktu hamper bersamaan diawal 1960an ,industry IC silicon
bahkan terus tumbuh pesat. Lima tahun kemudian, ditahun 1965, Gordon
Moore, saat itu Direktur Riset dan Pengembangan di Fair child Semi
conductor, menulis sebuah makalah berjudul "Crammingmore components
onto integrated circuits di Electronics Magazine [Moore,1965]. Dari
pengalamannya dan kemampuan industry membuat devais mikroelektronika,
dia mengamati bahwa daya pemrosesan (jumlah transistor dan kecepatan)
per IC computer berlipat dua setiap 24 bulan. Pengamatan ini kemudian
dikenal sebagai hukum Moore.
Sejak dirilis ke publik pada tahun 1965, hukum Moore kemudian
menjadi panduan bagi industri semikonduktor. Pada awalnya, hukum ini
menyatakan bahwa jumlah transistor per IC berlipat dua setiap 24 bulan.
Berdasarkan evaluasi atas capaian industri semikonduktor pada tahun-tahun
berikutnya, hukum Moore kemudian direvisi menjadi jumlah transistor

berlipat dua setiap 18 bulan. Hukum ini tetap berlaku hingga sekarang serta
tetap menjadi panduan bagi industri semikonduktor
Untuk miniaturisasi transistor MOS hingga panjang kanal 1 mikrometer, teori
skala medan konstan dari Robert Dennard, dkk. tidak mampu diterapkan.
Kemudian, di tahun 1984, G. Baccarani, dkk. juga dari IBM memodifikasi teori
skala medan konstan tersebut menjadi hukum skala umum yang mengizinkan
penciutan dimensi fisis dengan faktor dan reduksi tegangan panjar dengan
faktor untuk transistor MOS submikrometer. Teori skala umum tersebut
sukses membuat transistor MOS dengan panjang kanal 0,25 mikrometer dari
panjang kanal 1 mikrometer dengan 5 dan 2,5. Akhirnya, dengan teori skala
umum tersebut, teknologi IC MOS menjadi high end high speed technology
menggeser supremasi IC bipolar sebelum awal tahun 1990an.
Hukum Moore telah 45 tahun mendorong industri semikonduktor untuk
menghasilkan mikroprosesor berkinerja semakin tinggi dan berharga semakin
murah dengan cara mereduksi ukuran transistor MOS submikrometer masuk
ke panjang kanal di bawah 100 nanometer, yang dikenal dengan sebutan
transistor nano MOS. Pelanjutan hukum Moore mempersyaratkan inovasiinovasi tidak hanya dalam dimensi dan skala tetapi juga melalui material dan
struktur IC. Ada beberapa cara dalam miniaturisasi transistor MOS yaitu Teori
Baccarani, arus terobosanmelalui Oksida Gerbang SiO, Sintesis Dielektrik KTinggi pengganti SiO,dan arus terobosan melalui Dielektrik K-tinggi.
Para peneliti di seluruh dunia sedang bekerja keras untuk terus
menciutkan transistor nanoMOS sehingga semakin kecil, murah, dan cepat
serta melepaskan diri dari masalah yang dihadapi dengan mini-aturisasi
tersebut. Puncaknya, di tahun 2007, transistor nanoMOS dengan tumpukan
SiO /dielektrik K tinggi telah mereduksi harga prosesor berkinerja tinggi dari
Intel Corp. Dapatkah transistor nanoMOS tersebut diciutkan lebih jauh lagi?
Tentu saja mungkin hingga ukuran atom dan molekul yang merupakan batas
fisik yang tak dapat dilewati lagi. Namun demikian, miniaturisasi lebih lanjut
dengan tetap menjaga konsumsi daya sekarang mengarahkan kita mencari
geometri atau material alternatif untuk kanal transistor MOS [Ieong, dkk.,
2004; Service, 2009]. Beberapa cara meminiaturisasi lebih lanjut diantarnnya
rekayasa geometri kanal transistor nanoMOS yaitu penanggulangan masalah
efek kanal pendek dilakukan dengan merekayasa geometri kanalnya. Salah
satu geometri kanal yang menjanjikan adalah nanokawat ( nanowire) silikon.
Kanal transistor nanoMOS konvensional yang berbentuk planar. Selain
dengan melakukan rekayasa geometrinya, usaha-usaha yang dilakukan untuk
menanggulangi masalah miniaturisasi transistor nanoMOS tersebut dan
sekaligus meningkatkan kecepatannya adalah dengan memadukan rekayasa
geometri transistor nanoMOS dan material kanalnya. Sebelumnya telah
ditunjukkan devais geometri baru berbasis silikon seperti SNW FET dengan
nanokawat Si horizontal dan SNW VSGFET yang menggunakan nanokawat Si
vertikal. Artinya, nanokawat semikonduktor selain Si dapat digunakan.
Beberapa material yang sudah terbukti dapat meningkatkan kecepatan
devais, karena mobilitas material tersebut tinggi, adalah SiGe dan
semikonduktor III-V seperti GaN, GaP, GaAs, InN, InP, dan InAs.

2. Kata Kunci Bab 2 Nanomaterial dan nanostructures


Karakteristik dari Nanomaterial salah satunya yaitu jumlah atom
permukaan yang signifikan. Semakin kecil ukuran benda maka permukaan
atom penyusun benda tersebut yang terekpos dipermukaan benda akan
memiliki fraksi yang semakin besar. Misalnya untuk sebuah kubus yang
memiliki volume 1cm3 maka persentasi permukaan kubus atomnya yaitu 105
% (1 x 10-7). sehingga jika memiliki kubus dengan sisi 1nm (10 -7 cm) maka
setiap atomnya akan menjadi bagian sisi permukaanya.

Pada nanomaterial total energy dipermukaan akan bertambah bersamaan


dengan total area permukaan keseluruhan. Hal ini bias dilihat dalam table
berikut:

Secara umum dapat disimpulkan sifat dari nanomaterial yang berkaitan


dengan atom permukaan yaitu:
1. Nanomaterial memiliki luas permukaan yang besar serta jumlah atom
dipermukaan yang besar
2. Energy permukaan dan tegangan permukaan yang tinggi
3. Permukaan dari partikel kristalin dengan ukuran nano cenderung memiliki
faset
4. Bidang faset cenderung tersusun dari bidang yang paling rapat
5. Permukaan bersifat sangat reaktif dan mudah teroksidasi
Mekanisme pengurangan energy permukaan keseluruhan mencakup
1. Menggabungkan strukturnano individu bersama-sama sehingga apat
mengurangi luas permukaan
2. Aglomerasi struktur nano individu
Meknisme khusus menggabungkan struktur individu menjadi struktur besar
yaitu:
1. Sintering dimana struktur individu bergabung bersama-sama
2. Ostwald Ripening struktur lebih besar tumbuh dengan mengorbankan
yang kecil
Ketika padatan muncul dalam pelarut polar atau larutan elektrolit muatan
dalam permukaan dapat dikembangkan dengan mekanisme berikut:

1.
2.
3.
4.

Preferential adsorption of ions


Dissociation of surface charge species
Isomorphic substitution of ions
Accumulation or depletion

Distribusi dari kedua ion terutama dikendalikan oleh kombinasi dari kekuatn
berikut:
1. Gaya elektrostatik
2. Entropic force atau disperse
3. Brownian motion
Stabilisasi elektrostatik partikel dalam suspense berhasil dijelaskan oleh Teori
DLVO (Derjaguin, Landau, Venvey, dan Overbeek). Ada beberapa asumsi
penting dalam Teori DLVo:
1.
2.
3.
4.
5.

Permukaan datar padat yang tak terbatas


Rapat muatan permukaan yang uniform
Tidak ada redistribusi muatan di permukaan
Tidak ada perubahan konsentrasi profil dari kedua ion
Solvent exerts hanya dipengaruhi melalui dielektrik konstan saja

Stabilisasi sterik, juga disebut stailisasi polimer adalah metode yang anyak
digunakan dalam stabilasasi disperse koloid dan dibahas secara menyeluruh
meskipun itu kurang dipahami dengan baik dibandingkan electro-static
stabilization method.
Pelarut dapat dikelompokkan menjadi pelarut air, yang merupakan air, H20,
dan pelarut non-air atau pelarut organik. Pelarut juga bisa menjadi categodisahkan menjadi pelarut protik, yang dapat bertukar proton dan contoh yang
meliputi: metanol, CH30H, dan etanol, C2H50H dan ventilasi sol aprotik, yang
tidak dapat bertukar proton, seperti benzena, C6H6

Вам также может понравиться