Вы находитесь на странице: 1из 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, salah satu tujuan
pembelajaran

Bahasa

Inggris

di

sekolah

adalah

mengembangkan

kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dalam bentuk lisan


maupun tertulis. Kemampuan berkomunikasi ini meliputi mendengarkan
(listening),

berbicara

(speaking),

membaca

(reading)

dan

menulis

(writing).Kemampuan membaca merupakan salah satu standar kemampuan


dalam Bahasa Inggris yang harus dicapai pada semua jenjang pendidikan,
termasuk

di

jenjang

Sekolah

Dasar.Melalui

kemampuan

membaca

diharapkan siswa mampu membaca dan memahami teks bacaan dengan


kecepatan yang memadai.

Pada pembelajaran bahasa inggris, membaca bagi pemula dirasa sulit.


Kesulitan tersebut antara lain disebabkan penguasaan kosa kata dan tata
bahasa, serta panjangnya teks yang membuat minat membaca menjadi
menurun, selain itu kurangnya waktu yang diberikan dalam membaca teks
bahasa inggris saat pembelajaran di kelas juga mempengaruhi proses
pemahaman teks. Kemampuan membaca siswa sekolah di tingkat Sekolah

Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) saat ini memiliki kecenderungan


rendah.Lemahnya kemampuan membaca siswa SD/MI ditengarai karena
lemahnya pembelajaran Bahasa Inggris, khususnya pembelajaran membaca.

Mengingat

pentingnya

pelajaran Bahasa Inggris di

peranan

sekolah-sekolah

Bahasa
sudah

Inggris itu,
selayaknya

maka
mejadi

perhatian yang sangat besar oleh pihak sekolah. Selama ini sebagian besar
pendapat yang dikemukakan oleh para murid, bahwa mata pelajaran Bahasa
Inggris merupakan mata pelajaran yang sulit bahkan menakutkan bagi
mereka, tidak jarang siswa yang bolos tidak masuk pada pelajaran ini. Disisi
lain terkadang murid hanya bersikap pasif saat belajar bahasa inggris, dalam
arti duduk, diam dan tanpa tahu apa yang sedang dipelajari. Oleh karena itu
perlu ditelusuri penyebab siswa memiliki hambatan dalam mempelajari mata
pelajaran Bahasa Inggris.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas , maka fokus masalah yang akan di
bahas dalam makalah ini ialah
1. Apakah metode fonik ?
2. Metode apa yang di pakai dalam mengajar bahasa inggris ?
3. Bagaimana cara meningkatkan ketrampilan membaca dalam bahasa
inggris ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode
Dalam memberikan pengertian tentang metode, antara satu ahli dengan ahli yang lain
terdapat berbagai macam perbedaan dan variasi. Dalam pengajaran bahasa salah satu segi yang
sering disorot orang adalah segi metode. sukses tidaknya suatu program pengajaran bahasa
sering kali di nilai dari segi metode yang digunakan sebab metodelah yang menentukan isi dan
cara mengajarkan bahasa.
Metode menurut Marasudin Siregar berasal dari perkataan Meta dan Hodos, Meta
berarti melalui dan Hodos berarti jalan atau cara, jadi metode berarti tentang jalan atau cara yang
harus dilalui untuk mencapai tujuan.
Metode menurut Sudjana adalah cara yang telah teratur dan terpikir baikbaik untuk
mencapai suatu maksud. Metode mengandung unsur prosedur yang disusun secara teratur dan
logis serta dituangkan dalam suatu rencana kegiatan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian
bahwa unsur-unsur metode mencakup prosedur, sistematik logis, terencana dan kegiatan untuk
mencapai tujuan.
Metode adalah cara yang diatur dan terpikir baik untuk mencapai maksud atau cara kerja
yang bersistem untuk mempermudah pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan.
Metode juga berarti cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu
tujuan. Makin baik metode itu makin efektif pula pencapaian tujuan. Untuk menetapkan lebih
dahulu apakah sebuah metode dapat disebut baik, diperlukan patokan yang bersumber dari
beberapa faktorfaktor utama yang menentukan adalah tujuan yang akan dicapai.

Terlepas dari masalah setuju atau tidak setuju dengan pendapatpendapat di atas, adalah
suatu kenyataan bahwa setiap saat para guru dihadapkan dengan metode baru atau diminta
meninjau kembali metode yang selama ini dipakai karena ada teori baru atau pendapat baru
sebagai hasil penelitian terakhir. Tetapi sayang sekali ajakan untuk mengadakan pembaharuan
sering sekali mendapat tentangan- tentangan yang tidak ringan karena adanya perbedaan
perbedaan doktriner dan kesalahpahaman yang terdapat dalam bidang metode mengajar bahasa.
Di satu pihak kita melihat metode lama yang tidak mau menerima pikiranpikiran baru, di lain
pihak kita melihat metode baru yang menunjukkan kebaruannya dengan serta merta menolak
metode lama secara keseluruhan, termasuk ideide baik yang ada di dalamnya.
Karenanya tidak mengherankan kalau di bidang pengajaran bahasa sering terjadi
perubahanperubahan drastis dari metode A ke metode B, kemudian kembali lagi ke metode A.
hal ini dapat terjadi karena ide-ide baru yang seharusnya merupakan pengembangan
(development) dan perbaikan (improvement) serta penyempurnaan (perfection) dari ide-ide lama
sering kali merupakan penolakan (rejection) terhadap apa yang telah dicapai sebelumnya.
Lapangan metode mengajar bahasa jadi seperti mode pakaian, sering berganti ganti. Akibat uni
semua, pengertian metode menjadi kabur dan biarpun lapangan pengajaran bahasa sudah
berabadabad adanya, lapangan ini tidak memiliki rujukan yang sistematis.
Peninjauan pengajaran bahasa asing dari segi metodologi dimaksudkan untuk
menunjukkan bagaimana metode yang satu berbeda dengan yang lain, apa-apa yang baru dalam
metode yang dikatakan baru dan apaapa yang lama dalam metode yang dikatakan lama.
Disamping itu ditinjau pula secara ringkas perkembangan historis pengajaran bahasa di dunia
serta berbagai macam metode mengajar bahasa yang pernah diperkenalkan orang.

Metode merupakan satu rancangan menyeluruh untuk menyajikan secara teratur bahanbahan bahasa, tak ada bagian-bagiannya yang saling bertentangan, dan semuanya berdasarkan
pada asumsi pendekatan. Pendekatan ini bersifat aksiomatik dan metode bersifat prosedural.
Dalam satu pendekatan bisa terdapat banyak metode. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi presentasi/penyajian bahasa teratur bagi para pelajar. Mengajarkan bahasa Inggris
kepada orang Indonesia akan berbeda dengan mengajarkan bahasa Inggris kepada orang Cina.
Juga tujuan pengajaran bahasa menentukan pula metode dan presentasi pengajaran bahasa,
seperti untuk membaca, untuk berbicara lancar, atau untuk terjemahan.
Pendekatan aural-oral biasanya dibarengi dengan metode pengajaran mim-mem dan
pattern-practice atau latihan tubian. Dalam pengajaran bahasa kita telah mengenal berbagai
macam metode. Prof. Mackey telah mendaftarkan kurang lebih ada 15 macam metode
pengajaran bahasa.

B. Mengenal Metode Fonik


1.

Metode Fonik
Membaca dan menulis tidak dapat diperoleh tanpa seorang guru untuk
mengajarinya. Guru itu bisa ayah, ibu, kakak, gurunya atau siapa saja. Jika
tidak ada orang yang mengajarkan bahwa ini huruf a atau baca bukunya,
maka kita tidak akan pernah bisa membaca. Belajar membaca tidak serumit
dan seberat yang kita perkirakan.Belajar bisa juga dengan bermain agar
menjadi aktivitas yang dirindukan oleh anak. Ketika membaca yang kita baca
adalah simbol bunyi atau lambang bunyi yang disebut dengan huruf.
6

Kemampuan mengenali simbol sudah dilakukan anak sejak usia dini. Sekitar
umur 1,5 tahun anak sudah dapat menunjuk jenis mobil yang sama yang
seperti dipakai oleh ayahnya atau mengenali simbol restoran cepat saji yang
sering ia kunjungi. Ini terjadi karena simbol atau lambang tadi menarik hati
dan mengesankan anak, sehingga mudah
diingat oleh anak.
2. Pengertian Metode Fonik
Metode fonik merupakan salah satu metode mengajar membaca yang
berkaitan dengan bunyi. Prinsip-prinsip metode fonik antara lain:
Setiap huruf mempunyai nama dan bunyi
Nama huruf tidak selalu sama dengan huruf
Satu huruf dapat mewakili banyak bunyi
Metode fonik mengajarkan anak membaca sebagai berikut:
Dari unsur terkecil di mulai dari huruf yanf di susun menjadi suku kata, kata
dan kalimat sehingga meningkatkan ketepatan dalam mengeja dan menulis.
Hal ini akan mempengaruhi penulisan dan cara membacanya.
Melatih pengucapan bunyi-bunyi dalam bahasa inggris yang tidak ada dalam
bahasa indonesia sehingga tidak teradi kesalahan pengucapan.

Bunyi

Dalam

Bahasa Disesuaikan Penutur Bahasa

Inggris
Fonem / ae /

Indonesia
Fonem / e /

Bag, pan, mat, sat, bat


Fonem / v /

Beg,pen,met,set,bet
Fonem / f /

Van
Fan
Fonem / g /, / d /, / b / di akhir Fonem / k /, / t /, / p / di akhir kata
kata

Back, bat, cap


7

Bag, bad, cab


Dua konsonan di akhir kata

Satu konsonan di akhir kata / n /

/ nk /, / nd /, / nt /

Sing, hen, pen

Sink, hand, pant


Huruf dalam bahasa inggris bisa mempresentasikan lebih dari satu bunyi
sehingga akan membingungkan anak. Contoh:
Membaca cat = si ei ti .......kaet
Membaca bug = bi yu ji .....bag
Fonik memberikan dasar untuk aktivitas berbahasa lanjutan, seperti pada
kegiatan membaca pemahaman. Anak tidak akan kebingungan jika ada
fonem yang berubah dalam perkataan yang hampir mirip, karena sudah
mendapat dasar yang kuat. Misalnya :
Snow dengan show
Policeman dengan policemen
Reader dengan rider
Tidak membuat anak bingung karena bunyi yang diajarkan sama dengan yang
di baca.

3. Metode Fonik Easy Reader


Dalam bahasa inggris sebuah huruf dapat melambangkan beberapa bunyi.
Hal ini menjadikan pelajaran membaca bahasa inggris tidak mudah. Contoh:

Huruf

Bunyi

yang

di Contoh kata

tampilkan pada kata-

kata pendek
/ ae /
Apple, ant, rag, sad,
/ ei / jika bertemu vokal i
pad
atau y
Rage, said, made,
/ ol / jika bertemu duo l
/ a / jika bertemu huruf R

paid, pay
Ball, call, hall, tall,
fall
Car, star, far, sharp,

dark
/ k / jika bertemu huruf a, Car, cap, cat, cut,
o, u
cup
/ s / jika bertemu i, e
City, circus, cent,
/ tj / jika bertemu h di
cement
awal kata
Chair, chalk, chick
/ k / jika bertemu h di Orchid, archive

tengah kata
/i/
/ ai / jika

Ink, hill, pin


bertemu Site, tile
Shirt, skirt

konsonan + e
/ e / jika bertemu r

B. Metode dalam mengajar bahasa Inggris


1. Metode Alami (Natural Method)

Metode alami (Natural Method) disebut demikian karena dalam proses


belajar, siswa dibawa ke alam seperti halnya pelajaran bahasa ibu sendiri.
Dalam pelaksanaannya metode ini tidak jauh berbeda dengan metode
langsung (direct) dimana guru menyajikan materi pelajaran langsung dalam
bahasa asing tanpa diterjemahkan sedikitpun.Ciri Metode Natural ini antara
lain urutan pelajaran mula-mula diberikan melalui menyimak/mendengarkan
(listening) baru kemudian percakapan (speaking), membaca (reading)
menulis atau (writing). Pelajaran disajikan mula-mula memperkenalkan katakata yang sederhana yang telah diketahui oleh anak didik, kemudian
memperkenalkan benda-benda mulai dari benda-benda yang ada di dalam
kelas, dirumah dan luar kelas.Alat peraga dan kamus yang dapat digunakan
sewaktu-waktu

sangat

diperlukan,

misalnya

untuk

menjelaskan

dan

mengartikan kata-kata sulit dalam bahasa asing dan memperbanyak


perbendaharaan kata-kata atau memperkaya Vocabulary sebagai syarat
utama menguasai bahasa asing. Oleh karena kemampuan dan kelancaran
membaca dan bercakap-cakap sangat diutamakan dalam metode ini .
Kebaikan metode ini antara lain pada tingkat lanjutan metode ini
sangat efektif, karena setiap individu siswa dibawa ke dalam suasana
lingkungan sesungguhnya untuk aktif mendegarkan dan menggunakan
percakapan dalam bahasa asing. Pengajaran membaca dan bercakap-cakap
dalam bahasa asing sangat diutamakan.Pengajaran menjadi bermakna dan
mudah diserap oleh siswa, karena setiap kata dan kalimat yang diajarkan

10

memiliki

konteks

(hubungan)

dengan

dunia

(kehidupan

sehari-hari)

siswa/anak didik.
Segi kekurangan metode ini antara lain siswa merasa kesulitan belajar
apabila belum memiliki bekal dasar bahasa asing terutama pada pada
tingkat-tingkat pemula, sehingga penggunaan pemakaian bahasa asli siswa
tidak dapat dihindari. Dengan demikian tujuan semua dari metode ini untuk
membaca dan bercakap-cakap selalu dalam bahasa asing sulit diterapkan
secara murni, tapi harus diterapkan secara konsekuen. Guru haruslah
seorang yang aktif berbicara di dalam bahasa asing tersebut, barulah muridmuridnya akan mampu pula aktif di dalam belajar (praktek) bahasa.
2. Metode Practice Theory
Belajar bahasa asing lebih mengutamakan praktek, lalu diiringi
dengan teori (tata bahasa).Jadi disini yang dipentingkan adalah bagaimana
siswa atau anak didik dapat mampu berbahasa asing itu secara praktis
bukan teoritis.Oleh sebab itu pengajaran harus diarahkan pada kemampuan
komunikatif atau percakapan, sedangkan gramatika dapat diajarkan sambil
lalu saja. Pada tingkat-tingkat awal materi pelajaran

dapat dipilih dan

diterapkan pada hal-hal yang sederhana, apakah itu lewat percakapan


sehari-hari yang ada hubungannya dengan dunia sekolah anak didik atau
lingkungan rumah tangga dan masyarakat lebih luas atau dapat pula
menyebutkan rincian nama-nama benda sebagai dasar pembentukan bahasa
percakapan.

11

Kelebihan-kelebihan

Metode

Practice-Theory

siswa

memperoleh

ketrampilan langsung dalam berbahasa asing dan siswa merasa tidak


dipusingkan oleh aturan-aturan atau kaidah-kaidah gramatikal karena
pelajaran gramatikal hanya diajarkan sambil lalu.
Kekurangan-kekurangan Metode Practice Theory yaitu memerlukan
guru yang betul-betul mahir dan aktif berbahasa asing.Pada tingkat-tingkat
dasar (awal) metode ini masih sulit diterapkan karena perbendaharaan kata
dan bahasa anak didik masih terbatas, bahkan terasa kaku. Guru harus
memperbanyak menghafalkan pola-pola kalimat yang baik kepada muridmurid.
3. Metode Membaca (Reading Method)
Metode membaca (reading method) yaitu metode yang menyajikan
materi pelajaran dengan cara lebih dulu mengutamakan membaca, yakni
guru mula-mula membacakan topik-topik bacaan, kemudian diikuti oleh
siswa. Tapi kadang-kadang guru dapat menunjuk langsung anak didik untuk
membacakan

pelajaran

tertentu

lebih

dulu,

dan

tentu

siswa

lain

memperhatikan dan mengikutinya.


Teknik metode membaca (reading method) ini dapat dilakukan dengan
cara guru langsung membacakan materi pelajaran dan siswa disuruh
memperhatikan/mendengarkan

bacaan-bacaan

gurunya

dengan

baik,

setelah itu guru menunjuk salah satu diantara siswa untuk membacakannya,
dengan jalan berganti-gantian (bergiliran).

12

Setelah masing-masing siswa mendapat giliran membaca, maka guru


mengulangi bacaan itu sekali lagi dengan diikuti oleh semua siswa, hal ini
terutama pada tingkat-tingkat pertama, lalu kemudian guru mencatatkan
kata-kata sulit atau baru yang belum diketahui siswa di papan tulis untuk
dicatat di buku catatan untuk memperkaya perbendaharaan kata-kata dan
begitulah

selanjutnya,

hingga

selesai

topik-topik

yang

telah

ditetapkan/ditentukan. Kebaikan Metode Membaca (Reading Method) jika


dibandingkan dengan metode-metode lain, maka metode ini memiliki segi

kelebihan, antara lain:


Siswa dapat dengan lancar membaca dan memahami bacaan-bacaan

berbahasa asing dengan fasih dan benar.


Siswa dapat menggunakan intonasi bacaan bahasa asing sesuai dengan

kaidah membaca yang benar.


Tentu saja dengan pelajaran membaca tersebut siswa diharapkan mampu
pula menerjemahkan kata-kata atau memahami kalimat-kalimat bahasa
asing yang diajarakan, dengan demikian pengetahuan dan penguasaan
bahasa anak menjadi utuh.
Kekurangan metode membaca (Reading Method) yakni pada metode
membaca ini, untuk tingkat-tingkat pemula terasa agak sukar diterapkan,
karena siswa masih sangat asing untuk membiasakan lidahnya, sehingga
kadang-kadang harus terpaksa untuk berkali-kali menuntun dan mengulangulang kata dan kalimat yang sulit ditiru oleh lidah siswa yang bukan dari
bahasa asing yang sedang diajarkan. Dan dengan demikian metode ini relatif
banyak menyita waktu.

13

Dilihat

dari

menitikberatkan

segi

pada

penguasaan

kemampuan

bahasa,
siswa

metode

untuk

reading

lebih

mengucapkan

atau

melafalkan kata-kata dalam kalimat-kalimat bahasa asing yang benar dan


lancar.Adapun arti dan makna kata dan kalimat kadang-kadang kurang
diutamakan.Pengajaran sering terasa membosankan, terutama apabila guru
yang mengajarkan tidak simpatik/metode diterapkan secara tidak menarik
bagi siswa.Dari segi tensi suarapun kadang cukup menjenuhkan karena
masing-masing

guru

dan

siswa

terus-menerus

membaca

topik-topik

pelajaran.
C. Meningkatkan Ketrampilan Membaca Dalam Bahasa Inggris
Ketrampilan membaca dalam bahasa inggris memang merupakan ketrampilan yang bersifat
pasif tetapi tidak kalah penting dengan ketrampilan lain dalam upaya penguasaan ketrampilan
berbahasa, sehingga guru dituntut untuk dapat membimbing siswa-siswanya agar dapat
memahami

wacana

dengan

baik.

Keterampilan

membaca

Bahasa

Inggris

diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, dan kali ini akan diulas empat
kategori

spesifik,

di

antaranya

skimming dan scanning,

serta inferences dan conclusion. Kedua keterampilan awal dapat digunakan


untuk membaca suatu teks atau artikel secara cepat.Keterampilan ini sangat
bermanfaat saat kita menjalankan tes yang memiliki banyak bacaan dengan
waktu ujian yang terbatas.Dua keterampilan berikutnya berguna untuk
memahami kalimat secara mendalam, dan berhubungan dengan perkiraan
dan arti yang tersembunyi.Keterampilan ini membutuhkan kemampuan
14

Bahasa Inggris yang lebih mendalam. Ketrampilan membaca dalam bahasa


inggris antara lain:
Skimming
Keahlian untuk memahami konteks akan suatu paragraf secara
keseluruhan

membutuhkan

keterampilan

khusus

yang

disebut

dengan skimming. Umumnya keterampilan ini dimulai dengan membaca


suatu teks secara sepotong, yang di mana potongan tersebut merupakan
awal dan akhir kalimat pada setiap paragraf. Mengapa awal dan akhir
kalimat paragraf ?Karena biasanya konten utama dari suatu paragraf terletak
pada awal dan akhir paragraf.Begitu juga sebuah artikel, untuk memahami
isi general artikel tersebut, dapat diperkirakan melalui paragraf awal dan
akhir.Contoh lain ketika kita membaca sebuah opini atau essay. Kita sebaiknya memakai
skimming untuk menyimpulkan isi dari teks.
Scanning
Mencari rincian seperti tanggal, atau nama tokoh tanpa perlu
memahami isi teks secara keseluruhan disebut dengan scanning. Lebih
sederhana

dibanding keterampilan

sebelumnya, pembaca

tidak

perlu

memahami isi teks, hanya perlu mencari rincian informasi yang dibutuhkan
secara spesifik.Tidak berdasarkan letak kalimat dalam paragraf, melainkan
berdasarkan kata kunci. Jika kata kunci adalah tanggal maka pembaca akan
mencari bentuk angka dan bulan dalam seluruh teks tanpa perlu membaca
kata selebihnya.Contoh paling sederhana dari teknik ini adalah saat kita mencari nomor
telepon di buku telepon. Kita akan menggerakkan mata menuju nama yang diinginkan beserta
nomor teleponnya. Atau saat kita membaca teks lowongan kerja, tentu yang akan kita cari hanya
nama perusahaan, alamat, dan syarat-syarat pelamar.
15

Inferences
Inferensi merupakan perkiraan-perkiraan yang tak ternyatakan pada suatu
kalimat atau paragraf. Jika kita melihat langit berawan gelap, maka inferensi
kita akan jatuh seputar akan hujan sebentar lagi, harus mempersiapkan
payung, sudah sore, ada gerhana matahari dan lain sebagainya.
Conclusion
Konklusi merupakan hasil inferensi yang paling tepat dan jelas, dan
terkadang konklusi dapat diambil dari pernyataan yang sudah ada, hanya
dirangkai dengan kalimat yang berbeda, contohnya, terdapat ragam budaya
di Indonesia, maka konklusinya dapat ditemukan berbagai macam adat
istiadat di Indonesia.

16

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ketika membaca yang kita baca adalah simbol bunyi atau lambang
bunyi yang disebut dengan huruf. Metode fonik merupakan salah satu
metode mengajar membaca yang berkaitan dengan bunyi.

Metode mengajar dalam bahasa inggris yaitu metode alami ( natural


method ),

metode practice-theory dan metode reading ( reading

method ).
Cara meningkatkan ketrampilan membaca dalam bahasa inggris
anatara lain :

Skimming
Scanning
Inference
Conclusion

17

DAFTAR PUSTAKA

Simon greenall, Diana pye, Pembelajaran English, 2005, Kanisius: Jakarta


Tarigan,henry Guntur, Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa, 1985, Angkasa: Bandung
Rahim, Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, 2011, Bumi Aksara: Jakarta
Flood, J. & Lapp, D. 1989. Reading Comprehension Instruction: Research on Teaching Specific Aspects
of the English Language Arts Curriculum
Nunan, D. 1991. Language Teaching Methodology: A Textbook for Teachers. New York: Prentice
Hall.
Herlina, Easy Reader Metode Cepat dan Mudah Belajar Membaca Bahasa Inggris, 2009, Kawah
Media, Jakarta

18

Вам также может понравиться