Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Diploma III pada Jurusan Perpajakan
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro
Disusun Oleh :
Wildan Taufik Nugraha
12030211060015
HALAMAN PERSETUJUAN
TUGAS AKHIR
NAMA
NIM
12030211060015
FAKULTAS
PROGRAM STUDI
PADA
PD
SUKMA
JAYA
TEKNIK TASIKMALAYA
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir di PD Sukma Jaya Teknik Tasikmalaya.
Dalam menyusun Tugas Akhir ini penulis mendapatkan bimbingan, arahan
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya.
2. Bapak Prof. Drs. Mohammad Nasir, M.Si, Ak, Ph.D selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
3. Bapak Drs. Y. Bagio Mudakir, MSP selaku Ketua Pengelola Program Diploma
III Fakultas Ekonomi Universitas Diponegaro.
4. Bapak Drs. Dul Muid.M.Si.,Akt selaku Ketua Program Studi Jurusan
Perpajakan Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Semarang.
5. Bapak Shiddiq Nur Rahardjo S.E ,M.Si.,Akt selaku Dosen Wali sejak penulis
menjadi mahasiswa Program Diploma III Universitas Diponegoro Semarang.
6. Bapak Drs. Y. Bagio Mudakir, MSP selaku Dosen Pembimbing yang dengan
sabar memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan Tugas Akhir
ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro yang telah
banyak memberikan ilmu dan mendidik penulis untuk menjadi mahasiswa
yang baik dan berguna.
8. Bapak Toni Noorkatiman, B.Sc selaku Pimpinan PD Sukma Jaya Teknik
Tasikmalaya yang telah memberikan ijin kepada Penulis untuk mengambil
data-data yang berhubungan dengan laporan Kuliah Kerja Praktik ini.
9. Bapak Doni, Ibu Tati, Pak Deky, Pak Irfan, serta seluruh Staf Administrasi
Keuangan, terima kasih atas bantuannya kepada Penulis dalam memberikan
data serta informasi sebagai bahan untuk terselesaikannya Tugas Akhir ini.
10. Orang tua dan kaka adik tercinta yang selalu memberikan doa, dorongan ,
motivasi, dan didikan kepada penulis.
iii
11. Terry, Lugiyan, Ratih, Intan, Melly, Yesinta, Iqbal, Gitta, Hana, Miranti,
Bisma, Mumu, Faisal, Aldi, Rena, dan Bagas sebagai sahabat selalu berbagi
suka duka
12. Rekan rekan D3 Perpajakan Undip 2011
Penulis menyadari akan kekurang sempurnaan penulisan Tugas Akhir ini.
Oleh karena itu, segala kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan agar dapat menghasilkan karya yang lebih baik.
Pada akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Semoga Tugas
Akhir ini bermanfaat serta dapat menambah wawasan pengatahuan bagi pihak
yang membutuhkan.
Semarang,
Juni 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................ 1
1.2 Ruang Lingkup Penulis ................................................................. 3
1.3 Tujuan dan Kegunaan.................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Penulisan ................................................................ 3
1.3.2 Kegunaan Penulisan ........................................................... 4
1.4 Cara Pengumpulan Data................................................................ 4
1.5 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 5
1.6 Sistematika Penulisan.................................................................... 6
BAB II
TEORI
DAN
PRAKTEK
TENTANG
Yang
Mempengaruhi
Dalam
Penerapan
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Lampiran II
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
masyarakat
tak
terkecuali
Bangsa
Indonesia.
Untuk
merupakan
masalah
yang
menyangkut
kepentingan
masyarakat dan negara. Setiap warga negara dan anggota masyarakat, sudah
selakyaknya mengetahui dan memahami hal-hal yang berhubungan dengan
pajak. Melalui reformasi perpajakan pada tahun 1983 sistem pemungutan
pajak yang berlaku di Indonesia telah diubah dari sistem official assesment
menjadi sistem self assesment.
Mengingat sistem pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia
dengan menggunakan sistem self assessment, yaitu sistem pemungutan
pajak dimana wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang harus
dibayar oleh wajib pajak terletak pada pihak wajib pajak yang bersangkutan.
Dalam sistem ini wajib pajak bersifat aktif untuk menghitung, menyetor dan
melaporkan
pajaknya
sendiri,
sedangkan
fiskus
hanya
memberi
membayar
pajaknya
dengan
sangat
rendah
Secara
1.2
1.3
1.3.2
Kegunaan Penulisan
a. Bagi Penulis
Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa
Diploma III Program Studi Perpajakan Universitas Diponegoro
Semarang.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam meningkatkan
efektivitas kerja di masa yang akan datang.
c. Bagi Universitas Diponegoro Semarang
Sebagai tambahan informasi ataupun bahan referensi bagi pihakpihak yang membutuhkan hasil pelaporan ini.
1.4
Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang diukur secara tidak langsung
seperti ketrampilan, aktivitas, sikap dan sebagainya (Marzuki,
2000 : 55).
Merupakan data yang berbentuk keterangan-keterangan. Data
ini berupa gambaran umum tentang perekaman Perencanaan
Pajak (Tax Planning) pada PD Sukma Jaya Teknik
Tasikmalaya.
Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya
(Marzuki, 2000 : 55).
2.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari Biro Statistik,
Majalah,
keterangan-keterangan
atau
publikasi
lainnya
1.5
pendapat
ahli
dengan
menempatkan
1.6
Sistematika Penulisan
Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Berisi tentang pendahuluan yang memuat latar belakang
pemilihan judul, ruang lingkup penulisan, tujuan dan
kegunaan
penulisan,
cara
pengumpulan
data,
dan
BAB III
PEMBAHASAN
Berisi tentang uraian beberapa hal mengenai gambaran
umum Perencanaan Pajak (Tax Planning) yang meliputi
pengertian Perencanaan Pajak (Tax Planning), Tahapan
dalam membuat Perencanaan Pajak (Tax Planning), FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Dalam Penerapan Perencanaan
Pajak (Tax Planning).
BAB IV
PENUTUP
Dalam Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari
keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab
sebelumnya yaitu Ringkasan dari Hasil Pembahasan
Tinjauan Teori dan Praktek.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
10
11
12
21. Electrik
a. Menjamin suplay listrik saat proses produksi
b. Memelihara jaringan listrik
22. Bengkel
a. Memperbaiki spare part mesin
b. Memelihara dan memeriksa mesin secara berkala
23. Staf Pembelian
a. Melakukan persediaan untuk keperluan produksi
b. Melakukan pengontrolan dan pengembalian (retur) yang tidak sesuai
24. Kepala Gudang Spare Part
a. Melakukan persediaan untuk keperluan mesin produksi
b. Melakukan persediaan suku cadang mesin produksi
13
BAB III
TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK TENTANG PENERAPAN
PERENCANAAN PAJAK (TAX PLANNING) PADA PD SUKMA JAYA
TEKNIK TASIKMALAYA
3.1
Pengertian Pajak
Adapun pengertian tentang pajak dan Pajak Penghasilan adalah
sebagai berikut:
3.1.1 Pengertian Pajak
Pengertian tentang pajak relatif berbeda-beda, namun
mengandung arti yang hampir sama. Pengertian pajak yang
dikemukakan oleh Prof. Dr. Rochmat Soemitro (ErlySuandy, 2008:
5-6) dalam bukunya Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan
bahwa: Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara (peralihan
kekayaan dari sektor partikelir ke sektor pemerintah) berdasarkan
Undang-undang (dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa
timbal balik (tagen prestatie) yang langsung dapat ditunjuk dan yang
digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.
Berdasarkan
pengertian
tersebut
dapat
ditarik
suatu
2.
3.
4.
16
5.
6.
Menurut Golongannya
a. Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang pengenaannya langsung
kepada wajib pajak yang menerima penghasilan, tidak dapat
dilimpahkan kepada wajib pajak lain. Contoh pajak langsung
adalah Pajak Penghasilan (PPh).
b. Pajak Tidak Langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembebanannya
dapat dilimpahkan kepada pihak lain. Contohnya adalah
Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
2.
Menurut Sifatnya
a. Pajak Subjektif
Pajak subjektif adalah pajak yang didasarkan atas keadaan
subjeknya. Contohnya adalah PPh. PPh adalah pajak
subjektif karena pengenaan PPh memperhatikan keadaan
dari wajib pajak yang menerima penghasilan.
b. Pajak objektif adalah pajak yang berpangkal pada objeknya
tanpa memperlihatkan diri wajib pajak. Contohnya adalah
PPN dan PBB. PBB dikenakan dari tanah dan bangunannya,
bukan dari keadaan pemiliknya.
17
3.
Pajak Final
Pajak final adalah pajak yang telah dibayarkan oleh wajib pajak
melalui pemungutan atau pemotongan pihak lain dalam tahun
berjalan tidak dapat dikreditkan atau dikurangkan pada total
Pajak Penghasilan (PPh) terutang pada akhir taunsaat pengisian
Surat Pemberitahuan (SPT).
2.
18
Asas Equality
Pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata, yaitu pajak
dikenakan kepada orang pribadi yang harus sebanding dengan
kemampuan membayar pajak (ability to pay) dan sesuai dengan
manfaat yang diterima. Adil dimaksudkan bahwa setiap Wajib
Pajak menyumbangkan uang untuk pengeluaran pemerintah
sebanding dengan kepentingannya dan manfaat yang diminta.
2.
Asas Certainty
Penetapan pajak itu tidak ditentukan sewenang wenang. Oleh
karena itu, Wajib Pajak harus mengetahui secara jelas dan pasti
besarnya pajak yang terutang, kapan harus dibayar, serta batas
waktu pembayaran.
3.
Asas Convenience
Kapan Wajib Pajak itu harus membayar pajak sebaiknya sesuai
dengan saat saat yang tidak menyulitkan Wajib Pajak. Sebagai
contoh: pada saat Wajib Pajak memperoleh penghasilan. Sistem
pemungutan ini disebut pay as you earn.
4.
Asas Economy
Secara ekonomi bahwa biaya pemungutan dan biaya pemenuhan
kewajiban pajak bagi Wajib Pajak diharapkan seminimum
mungkin, demikian pula beban yang ditanggung Wajib Pajak.
Stelsel Pajak
Cara pemungutan pajak dilakukan berdasarkan 3 stelsel, adalah
sebagai berikut.
a. Stelsel Nyata (Riil Stelsel)
19
pajak
disesuaikan
dengan
keadaan
yang
20
Pajak
untuk
menghitung,
memperhitungkan,
Orang Pribadi
Orang pribadi yang dimaksud dalam ketentuan diatas adalah
orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau orang
pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam
jangka waktu 12 bulan, atau orang pribadi yang dalam satu
tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk
tinggal di Indonesia atau orang pribadi atas orang pribadi yang
tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia
21
tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan yang
menjalankan usaha melalui Bentuk Usaha Tetap (BUT) maupun
yang mendapat penghasilan dari Indonesia melalui kegiatan lain.
2.
Badan
Badan yang dimaksud dalam hal ini adalah badan yang didirikan
atau bertempat kedudukan di Indonesia dan menjalankan usaha
melalui BUT di Indonesia atau yang mendapat penghasilan dari
kegiatan lain di Indonesia.
3.
4.
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal
dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai
konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun (Pasal 4 ayat 1
UU PPh No. 36 tahun 2008). Beberapa jenis penghasilan yang tidak
termasuk objek pajak antara lain:
1.
2.
Warisan.
3.
4.
22
3.2
adalah
upaya
pengurangan
utang
pajak
secara
23
dibayarkan
dapat
ditekan
seminimal
mungkin
untuk
adalah
pelaksanaan
kewajiban
perpajakan
(tax
pajak
umumnya
selalu
dimulai
dengan
24
2.
3.
Upaya
legal
untuk
menghemat
beban
pajak
dengan
bentuk
nontunai
semaksimal
mungkin
yang
25
b.
c.
2.
d.
e.
3.
2.
3.
4.
Membayar pajak;
5.
26
pembayaran pajak yang tidak lebih dan tidak kurang. Untuk itu,
objek pajak harus dilaporkan secara benar dan lengkap.
3.2.5 Strategi Umum Perencanaan Pajak
Dalam membuat perencanaan pajak , perlu dibuat strategi agar
hasil yang di dapatkan sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini
adalah strategi umum dalam membuat perencanaan pajak, yaitu
a.
Tax Saving
Tax saving merupakan upaya efisiensi beban pajak
melalui pemilihan alternatif pengenaan pajak dengan tarif yang
lebih rendah. Misalnya, perusahaan dapat melakukan perubahan
pemberian natura kepada karyawan menjadi tunjangan dalam
bentuk uang.
b.
Tax Avoidance
Tax avoidance merupakan upaya efisiensi beban pajak
dengan menghindari pengenaan pajak melalui transaksi yang
bukan merupakan objek pajak. Misalnya, perusahaan yang
masih
mengalami
kerugian,
perlu
mengubah
tunjangan
menguasai
peraturan
pajak
yang
berlaku,
d.
1.
2.
27
oleh
perusahaan,
dimana
pendapatan/penghasilan
merupakan objek pajak tidak final dan ada juga yang merupakan
objek pajak final.
Dalam
penelitian
ini,
membatasi
faktor-faktor
yang
28
dimana
masing-masing
jenis
pajak
tersebut
29
b. Subjek Pajak
Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut
the classical system dimana ada pemisahan antara Wajib
Pajak Badan dan Wajib Pajak Orang Pribadi. Indonesia
merupakan salah satu negara yang menganut the classical
system dimana ada pemisahan antara badan usaha dengan
pribadi pemiliknya uang akan menimbulkan pajak ganda.
(Suandy, 2011: 11)
Adanya
perbedaan
perlakuan
perpajakan
atas
yang
secara
ekonomis
hakikatnya
sama
akan
30
tarif
yang
diterapkan
di
Indonesia
seseorang
perencanaan
pajak
untuk
31
dengan
undang-undang
itu
sendiri
karena
32
diperlukan
keberhasilannya
sangat
penambahan
kecil.
biaya/kemungkinan
Sepanjang
masih
besar
33
pengurangan
secara
legal
yang
dilakukan
dengan
cara
undang-undang
perpajakan
yang
berlaku.
memberikannya
dalam
bentuk
cash
dan
34
35
perencanaan
ditanggung
atas
perusahaan
biaya/pengeluaran
dalam
yang
menjalankan
akan
kegiatan
3.3
3.4
a.
b.
c.
d.
e.
36
PKP
perusahaan
melalui
peningkatan
penghasilan
karyawan.
c. Membagi
perusahaan
menjadi
beberapa
perusahaan
atau
menggabungkannya.
d. Pemilihan bentuk usaha.
Menurut Mangoting (1999) tujuan tax planning secara lebih khusus
ditujukan untuk memenuhi hal-hal berikut:
a. Menghilangkan/menghapus pajak sama sekali
b. Menghilangkan/menghapus pajak dalam tahun berjalan
c. Menunda pengakuan penghasilan
d. Mengubah penghasilan rutin berbentuk capital gain
e. Memperluas bisnis atau melakukan ekspansi usaha dengan membentuk
badan usaha baru
f. Menghindari pengenaan pajak ganda
g. Menghindari bentuk penghasilan yang bersifat rutin atau teratur atau
membentuk, memperbanyak atau mempercepat pengurangan pajak.
Implementasi tax planning dalam kegiatan usaha wajib pajak adalah
untuk mencapai
sasaran
perusahaan
dalam pemenuhan
kewajiban
37
3.5
2.
cermat
atas
kesempatan
tersebut
untuk
digunakan
38
4.
Loopholes
Loopholes dapat dimanfaatkan untuk membayar pajak lebih kecil
dari atau bahkan tidak membayar sama sekali atas suatu income
tertentu. Dalam tax avoidance Wajib Pajak memanfaatkan peluangpeluang (loopholes) yang ada dalam undang-undang perpajakan,
sehingga dapat membayar pajak yang lebih rendah. Tax avoidance
(penghindaran pajak) adalah suatu usaha pengurangan secara legal yang
dilakukan dengan cara memanfaatkan ketentuan-ketentuan di bidang
perpajakan secara optimal, seperti pengecualian dan pemotonganpemotongan yang diperkenankan maupun memanfaatkan hal-hal yang
belum diatur dan kelemahan kelemahan yang ada dalam peraturan
perpajakan. Seperti diketahui, tax planning merupakan suatu proses
yang mendeteksi cacat teoritis dalam ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Keadaan ini yang memunculkan celah bagi
wajib pajak untuk menganalisis dengan cermat atas kesempatan
tersebut untuk digunakan merencanakan pajak yang baik.
5.
3.6
39
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya
yang berhubungan dengan Penerapan Perencanaan Pajak (Tax Planning) pada PD
Sukma Jaya Teknik Tasikmalaya, kesimpulan yang dapatdiambil adalah:
1.
Tax planning adalah suatu kapasitas yang dimiliki oleh wajib pajak (WP)
untuk menyusun aktivitas keuangan guna mendapatkan pengeluaran (beban)
pajak yang minimal. Secara teoritis, tax planning dikenal sebagai effective
tax planning, yaitu seorang wajib pajak berusaha mendapat penghematan
pajak (tax saving) melalui prosedur penghindaran pajak (tax avoidance)
secara sistematis sesuai ketentuan UU perpajakan (Hoffman; 1961, dalam
Arles P. Ompusunggu).
2.
3.
b.
c.
d.
e.
Manfaat yang bisa diperoleh dari Perencanaan Pajak antara lain: menghapus
pajak sama sekali, menghapus pajak dalam tahun berjalan, menunda
pengakuan penghasilan, mengubah penghasilan rutin berbentuk capital gain,
memperluas bisnis atau melakukan ekspansi usaha dengan membentuk badan
usaha baru, menghindari pengenaan pajak ganda, dan menghindari bentuk
penghasilan yang bersifat rutin atau teratur atau membentuk, memperbanyak
atau mempercepat pengurangan pajak.
4.
Undang-
Undang
Perpajakan,
40
Administrasi
Perpajakan,
41
5.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang No.6 Tahun 1983 jo. Undang-Undang No.28 Tahun 2007.
Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Kurniawan, Anang Mury. 2012. Tax Treaty. Jakarta. Bee Media Indonesia
Ompusunggu, Arles p. 2011. Cara Legal Siasati Pajak. Jakarta. Puspa Swara
Saidi, M. Djafar. 2010. Pembaharuan Hukum Pajak Edisi Revisi. Makasar. Radja
Grafindo Persada
42