Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada
tanggal 17 Agustus 1945seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno
dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman. HindiaBelanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang
ke Amerika Serikat dan Inggris. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk
mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai
penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi
dari Sumatramenerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan
Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.
Pada Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye
publik dan membentuk pemerintahan yang juga dapat memberikan jawaban terhadap
kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para Kyai didekorasi oleh
Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia
sangat bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi
yang tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka
mengalami siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan sembarang dan hukuman mati,
dan kejahatan perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan
target sasaran dalam penguasaan Jepang. Jepang membentuk persiapan kemerdekaan yaitu
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
atau (Dokuritsu junbi chsa-kai?) dalam bahasa Jepang. Badan ini bertugas membentuk
persiapan-persiapan pra-kemerdekaan dan membuat dasar negara dan digantikan oleh PPKI
yang bertugas menyiapkan kemerdekaan
B.RUMUSAN MASALAH
1.Usaha jepang dalam mencari simpatik rakyat?
2.Organisasi-organisasi yang dibentuk jepang?
3.Berakhirnya kedudukan jepang di indonesia?
4.Latar belakang kedatangan jepang?
C.TUJUAN
Untuk mengetahui apa yang ada di rumusan masalah tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Latar Belakang Masuknya Jepang Ke Indonesia
Jepang merupakan salah satu negara yang pernah menjajah bangsa Indonesia. adapun
masa kependudukan Jepang di Indonesia ada antara tahun 1942 hingga tahun 1945.
Kedatangan negara Jepang ke Indonesia bermula pada tanggal 1 Maret 1942. Pada
waktu itu, negara Jepang telah sukses mendaratkan tentara- tentaranya di pulau jawa
dengan tiga titik , yaitu di Teluk Banten, Eretan Wetan atau Jawa Barat dan Kranggan
(Jawa Tengah).
Kedatangan Jepang di Indonesia tersebut berakibat pada suhu politik yang ada pada saat
itu. Bahkan pemerintahan Belanda yang pada waktu itu masih berkuasa di Indonesia
segera meneyerah tanpa syarat kepada Jepang di bawah pimpinan Letnan Jenderal
Hitoshi Imamura. Serah terima kekuasaan Belanda kepada pemerintahan Jepang
tersebut kemudian diadakan pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati
Dengan berakhirnya serah terima tersebut, menandai berakhirnya kekuasaan Belanda di
Indonesia dan akan dimulainya kekuasaan baru yang dipimpin oleh pemerintahan
Jepang. Ketika pertama kali Jepang berkuasa di Indonesia, kemudian ia membentuk
Indonesia menjadi tiga wilayah komando. Adapun ketiga wilayah komando tersebut
yaitu meliputi tentara ke 16 di Pulau Jawa dan Madura yang berpusat di wilayah
Batavia , Tentara ke 25 di Sumatera yang berpusat di Bukit Tinggi dan yang terakhir
yaitu armada selatan ke -2 terdapat di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa
Tenggara , dan Papua Barat yang berpusat di kota Makassar.
Pada saat orang Jepang datang ke Indonesia , mereka disambut dengan sangat baik oleh
masyarakat Indonesia (orang- orang Jawa). Hal tersebut dikarenakan masyarakat pada
saat itu menganggap bahwa kedatangan tentara Jepang ke Indonesia telah sesuai dengan
ramalan Joyoboyo. Oleh karena sikap rakyat yang baik dan bersahabat tersebut telah
memudahkan orang- orang Jepang dalam mendirikan pemerintahan militernya. Sikap
rakyat Indonesia kapada orang orang Jepang seperti tersebut disebabkan rakyat
Indonesia tidak menyadari bahwasannya mereka telah mendapatkan propaganda dari
pihak Jepang.
Pihak Jepang mendapatkan simpati dari rakyat Indonesia karena pihak Jepang telah
melakukan berbagai macam upaya untuk mendapatkan hati rakyat Indonesia (khususnya
rakyat Jawa). Adapun contoh upaya- upaya yang telah dilakukan Jepang untuk
mendapatkan simpati dari rakyat Indonesia yaitu dengan mendirikan Gerakan Tiga A
(3A) dengan slogannya yaitu Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang
Saudara Asia. Kemudian, Jepang pun mengangkat orang- orang pribumi untuk
menduduki di berbagai kursi pemerintahan dengan menghapuskan prinsip turun
temurun dan yang terakhir yaitu Jepang menetapkan wilayah- wilayah Voorstenlanden
sebagai daerah istimewa (Kochi).
Adapun tujuan Jepang melakukan propaganda tersebut adalah untuk membuat
karena itu, Jepang berencana membentuk pasukan untuk mempertahankan tanah air
Indonesia yang disebut Pasukan Pembela Tanah Air (Peta). Peta berdiri berdasarkan
peraturan dari pemerintah Jepang yang disebut Osamu Seinendan, nomor 44.
Seinendan
Seinendan (Korps Pemuda) adalah organisasi para pemuda yang berusia 14-22 tahun.
Pada awalnya Seinendan 3500 orang dari seluruh Jawa. Tujuan dibentuknya Seinendan
adalah untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan
mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri. Bagi Jepang, Seinendan
digunkan untuk memdapatkan tenaga cadangan guna memperkuat usaha mencapai
kemenangan dalam perang Asia Timur Raya, perlu diadakannya pengerahan kekuatan
pemuda. Dalam hal ini Seinendan difungsikan sebagai barisan cadangan yang
mengamankan barisan belakang. Jepang juga menggerakan Seinendan bagian putri yang
disebut Joyi Seinendan. Pada akhirnya Seinendan berjumlah sekitar 500.000 pemuda.
Keibodan
Organisasi Keibodan (Korps Kewaspadaaan) merupakan organisasi semimiliter yang
anggotanya para pemuda yang berusia antara 25-35 tahun. Syarat utama untuk masuk
Keibodan adalah berbadan sehat dan berkelakuan baik. Pembentukan Keibodan ini
memang dimaksudkan untuk membantu tugas polisi, misalnya menjaga lalu lintas dan
pengamanan desa. Untuk itu anggota juga dilatih kemiliteran. Disamping Keibodan dan
Seinendan, pada bulan Agustus 1943 juga dibentuk Fujinkai (perkumpulan wanita).
Fujinkai bertugas di garis belakang untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan
masyarakat melamui kegiatan pendidikan dan kursus-kursus dan ketika situasi perang
semakin memanas, Fujinkai ini juga diberi latihan militer sederhana. Organisasi sejenis
Fujinkai ini juga dibentuk untuk usia murid SD yang disebut Seinentai (barisan murid
sekolah dasar), kemudian dibentuk Gakukotai (barisan murid sekolah lanjutan).
Barisan Pelopor
Pada pertengahan tahun, diadakan rapat Chuo-Sangi-In (Dewan Pertimbangan Pusat).
Salah satu keputusan dari rapat tersebut adalah bagaimana cara untuk menumbuhkan
keinsyafan dan kesadaran yang mendalam di kalangan rakyat untuk memenuhi
kewajiban dan membangun persaudaraan untuk seluruh rakyat dalam rangka
mempertahankan tanah airnya dari serangan musuh. Sebagai konkret dari kesimpulan
rapat tersebut, pada tanggal 1 November 1944, Jepang membentuk suatu organisasi baru
yang dinamakan Barisan Pelopor. Melalui organisasi ini diharapkan adanya kesadaran
rakyat untuk berkembang, sehingga siap untuk membantu Jepang dalam
Latar belakang Jepang membentuk perkumpulan ini adalah Jepang ingin mendapatkan
dukungan dari masyarakat Indonesia.
Latar belakang dibentuknya organisasi ini adalah karena gagalnya Jepang mendpatkan
simpati rakyat Indonesia malalui organisasi Gerakan Tiga A yang kmudian
dibudarkan, maka Jepang mulai tertekan. Ditambah lagi kekalahan Jepang diberbagai
medan pertempuran telah menimbulkan rasa tidak percaya dari rakyat. Oleh sebab itu,
Jepang kemudian melakukan kerja sama dengan tokoh-tokoh nasionalis (Soekarno dan
Moh. Hatta). Kemudian pada tanggal 16 April 1963 dibentuk gerakan baru yaitu Pusat
Tenaga Rakyat.
Tujuan dibentuknya organisasi ini yaitu :
1. Membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan oleh
Belanda.
Memusatkan segala potensi masyarakat Idonesia guna membantu Jepang dalam perang.
Memperbaiki bidang sosial-ekonomi Jepang.
Jawa Hokokai
Jawa Hokokai (Himmpunan Kebaktian Jawa) adalah organisasi yang dibentuk Jepang
untuk menghadapi situasi perang, Jepang membutuhkan persatuan dan semangat
segenap rakyat baik lahir maupun batin. Rakyat diharapkan memberikan darma
baktinya terhadap pemerintah demi kemenangan perang. Di dalam membantu
memenagkan perang, Jawa Hokokai telah berusaha antara lain dengan pengerahan
tenaga dan memobilisasi potensi sosial ekonomi, misalnya dengan penarikan hasil
bumi, sesuai dengan target yang ditentukan.
Latar Belakang dibentuknya organisasi ini adalah pada tahun 1944, situasi Perang Asia
Timur Raya mulai berbalik. Tentara sekutu dapat mengalahkan tentara Jepang di
berbagai tempat. Hal ini menyebabkan kedudukan Jepang di Indonesia semakin
menghawatirkan. Oleh karena itu, Panglima ke-16, Jenderal Kumaikici Harada
membentuk organisasi yang diberi nama Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa).
Jepang membutuhkan agar rakyat Indonesia memberikan darma baktinya terhadap
pemerintahan demi kemenangan perang.
ORGANISASI PEMERINTAHAN
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia)
BPUPKI (Dokiritsu Junbi Chosakai) adalah badan yang dibentuk oleh pemerintah
Jepang bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Badan ini dibentuk sebagai
upaya Jepang untuk mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia dengan menjanjikan
bahwa Jepang akan membantu proses kemerdekaan Indonesia. Tugas dari BPUPKI
adalah mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek politik,
ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-hal yang diperlukan dalam usaha pembentukan
negara Indoneia merdeka. Hal-hal yang diperlukan dalam usaha pembentukan negara itu
antara lain :
1. Konstitusi
Konstisusi pertama yang digunakan Indonesia adalah UUD 1945.
2. Betuk PPemerintahanBentuk pemerintahan Indonesia yang pertama adalah Republik.
Yaitu dimana presiden berperan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
3. Lambang atau Lagu kebangsaan
Lambang negara Indonesia diciptakan oleh Sultan Hamid II. Sedangkan, lagu
kebangsaan diciptakan oleh W.R. Soepratman dengan judul Indonesia Raya.
4. Bendera Negara
Bendera Negara dijahit oleh istri Soekarno yaitu Fatmawati. Bendera negara yang
dijahit tersebut memiliki dua warna yaitu merah dan putih. Merah yang artinya berani
dan putih yang artinya suci.
Kekalahan Jepang dalam perang pasifik semakin jelas. Perdana Menteri Jepang, Jederal
Kuniaki Koiso, pada tanggal 7 September 1944 menggumumkan bahwa Indonesia akan
dimerdekakan kelak, sesudah tercapai kemenangan akhir dalam perang Asia Timur
Raya. Dengan cara itu, Jepang berharap tentara sekutu akan disambut oleh rakyat
Soekarno (Ketua)
Moh. Hatta (Anggota)
Moh. Yamin (Anggota)
Ahmad Subardjo (Anggota)
A. A. Maramis (Anggota)
Abdul Kadir Muzakir (Anggota)
H. Wachid Hasyiah (Anggota)
Agus Salim (Anggota)
Abikusno Tjokrosujoso (Anggota)
Hasil Usul-usulannya yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
Persatuan
Kekeluargaan
Mufakat dan Demokrasi
Musyawarah
5. Keadilan sosial
Soekarno (1 Juni 1945) rumusannya berbunyi :
1.
2.
3.
4.
5.
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
Mufakat atau Demokrasi
Kesejahteraan Sosial
Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketiga rumusan tersebt menghasilkan Piagam Jakarta. Piagam itu berbunyi :
permusyawaratan/perwakilan
Keadilan sosial bag seluruh rakyat Indonesia
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
Karena dianggap telah dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, yaitu menyusun
rancangan Undang-Undang Dasar bagi negara Indonesia Merdeka, BPUPKI dibubarkan
dan digantikan dengan dibentuknya PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai) dengan Ir. Soekarno
sebagai ketuanya. Tugas pertama PPKI adalah mersmikan pembukaan (Preambule) serta
batang tubuh UUD 1945. Tugas yang kedua adalah melanjutkan hasil kerja BPUPKI,
mempersiapkan pemindahan kekuasaan dari pihak pemintahan Jepang kepada bangsa
Indonesia dan mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan
bagi negara Indonesia baru. PPKI sangat berperan dalam penataan awal negara
Indonesia baru. Walaupun kelompok muda kala itu hanya menggangap PPKI sebagai
sebuah lembaga buatan pihak Jepang.
Selain itu juga PPKI menyiapkan hal-hal lain seperti :
Timur no. 56
Menyiapkan teks proklamasi. Dimana ditulis tangan oleh Soekarno dan diketik oleh
Sayuti Melik.
Menyiapkan team penggerek bendera. Penggerek bendera Pusaka adalh Latief
(Dewa Pertimbangan Kotapraja). Dari masing-masing shu dan tokubetsu masingmasing seorang, sehingga semua berjumlah 18 orang.
Yang diusulkan oleh kooti/koci berjumlah 2 orang (Surakarta 1 orang dan Jogjakarta 1
orang). Pada tanggal 15 November 1943, delegasi Chuo Sangi In yang diwakili oleh Ir.
Soekarno, Drs. Moh, Hatta dan Bagus Hadikusumo diundang ke Jepang.
Pada saat bertemu dengan Perdana Menteri Tojo, delegasi Chuo Sangi In minta agar
Indonesia diizinkan mengibarkan Sang Saka Merah Putih, diizinkan menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya, serta mendesak agar Indonesia disatukan dalam satu
pemerintahan. Namun permintaan tersebut ditolak Perdana Menteri Tojo menyatakan
belum dapat memberikan jaminan kepada Ir. Soekarno kecuali Jepang sudah
memenangkan perang.
Pada tanggal 17 Juli 1944, Jenderal Hideki Tojo meletakan jabatan sebagai perdana
menteri dan digantikan oleh Jenderal Kuniaki Koiso. Jenderal Koiso mempunyai tugas
berat dalam memulihkan kewibawaan Jepang di mata bangsa Asia. Salah satunya
dengan menjanjikan kemerdekaan kepada sejumlah negara termasuk Indonesia.
Perdana Menteri Koiso pada tanggal 7 September 1944 mengeluarkan pernyatan bahwa
Indoneisa akan diberi kemerdekaan di kemudian hari. Pernyataan tersebut kemudian
terkenal degan sebutan Janji Koiso.
Janji Koiso terebut dikemukakan di depan sidang Teikoku Ginkai (Parlemen Jepang).
Adapun tujuan dikeluarkan Janji Koiso tersebut agar rakyat Indonesia tidak
mengadakan perlawanan terhadap Jepang. Bukti kesungguhan janji Koiso tersebut
adalah dengan diperolehkan mengibarkan bender Merah Putih di kantor-kantor
pemerintahan, tetapi bendera Merah Putih harus berdampinga dengan bendera Jepang
(Hinomaru).
Pada tanggal 10 September 1944 pemeritahan pendudukan Jepang di Indonesia
menambah anggota Chuo Sangi In dari 23 orang yang diangkat oleh saiko shikikan
ditambah 5 orang lagi, sehingga menjadi 28 orang anggota. Lima orang tambahan
tersebut adalah R. Abikusno Cokrosuyoso, R. Margono Joyoadikusumo, Mr. R.W.
Sumanang, M. R. Sujono, dan R. Gatot Mangkuprojo. Pada tanggal 17 November 1944
anggota Chuo Sangi In ditambah lagi 12 orang.
Setelah mendengar kekalahan Jepang tersebut, tanggal 15 Agustus 1945 para pemuda
berkumpul diruang belakanggedung Bakteriologi, Jalan Pegangsaan Timur no.13,
Jakarta, dibawah pimpinanChaerul Saleh. Pertemuan ini membahas kekalahan Jepang
dan persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Hasil keputusannya adalah bahwa
kemerdekaan Indonesia adalah masalah bangsa Indonesia sendiri yang tidak dapat
digantungkan pada bangsa lain. Oleh karena itu proklamasi kemerdekaan harus
dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri.
Para pemuda segera mengirimkan utusan (Wikana dan Darwis) untuk segera
menghadap Ir. Soekarno dan Moh. Hatta agar segera menyampaikan hasil rapat
tersebut. Namun kedua tokoh tersebut menolak gagasan para pemuda dengan alasan
Jepang masih bersenjata lengkap dan mempunyai tugas untuk memelihara status quo
sebelum pasukan sekutu datang ke Indonesia. Selain itu, Soekarno-Hatta baru akan
membicarakan masalah kemerdekaan Indonesia dalam sidang PPKI pada tangal 16
Agustus 1945.
Namun kedua tokoh ini menolak gagasan pemuda tersebut dengan alasan Jepang masih
bersenjata lengkap dan mempunyai tugas memelihara status quo sebelum pasukan
sekutu datang ke Indonesia. Selain itu Soekarno-Hatta baru akan membicarakan
masalah kemerdekaan Indonesia dalam sidang PPKI tanggal 16 Agustus 1945.
Wikana dan Darwis melaporkan hasil pembicaraan dengan Soekarno-Hatta kepada para
pemuda yang telah berkumpul di Asrama Menteng 31 pada pukul 24.00 wib. Para
pemuda tersebut antara lain Chaerul Saleh, Yusuf Kunto, Surachmat, Johan Nur,
Singgih, Mandani, Sutrisno, Sampun, Subadio, Kusnandar, Abdurrahman dan Dr.
Muwardi.
Setelah para pemuda mendengar hasil laporan tersebut, para pemuda merasa kecewa
sehingga suasana rapat menjadi panas. Akhirnya diputuskan perlunya untuk
mengamankan Soekarno-Hatta keluar kota yang jauh dari pengaruh Jepang. Persoalan
Soekarno-Hatta selanjutnya diserahkan kepada Syudanco Singgihdan kawan-kawan dari
Peta Jakarta.
Dalam melaksanakan tugasnya,Syudanco Singgih didampingi Sukarni dan Yusuf Kunto.
Menurut Singgih Soekarno-Hatta akan dibawa ke Rengasdengklok sebagai tempat
untuk mengamankan Soekarno-Hatta dengan alasan:
1. Rengasdengklok dilatar belakangi laut Jawa, sehingga jika ada serangan dari tentara
Jepang dapat segera pergi melalui laut.
2. Didaerah sekitar Rengasdengklok, di Purwakarta, Cilamaya (barat), Kedung Gedeh
(selatan), dan Bekasi (Timur) telah siap pasukan Peta untuk menjaga segala
kemungkinan.
Setelah rapat selesai, dengan mengendarai mobil, Singgih bersama Sutrisno, Sampun
dan Surachmat menuju rumah Ir. Soekarno dan menjemput Moh. Hatta untuk membawa
mereka beserta keluarga ke Rengasdengklok.
Setelah sampai di rengasdengklok, Soekarno-Hatta tetap tidak bersedia menyatakan
kemerdekaan sebelum ada surat pernyataan resmi menyerah dari Jepang. Namun
ditengah perdebatan itu, Ahmad Subarjo muncul dan memberitahukan kepada
Soekarno-Hatta bahwa Jepang memang telah menyerah kepada sekutu. Mendengar
kabar itu, Soekarno-Hatta akhirnya bersedia memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia.
Selanjutnya, diadakan perundingan dengan kelompok pemuda dan Ahmad Subarjo
memberikan jaminan kepada para pemuda bahwa Soekarno-Hatta akan
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Setelah
tercapai, pada sore harinya Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta bersama Ahmad Subarjo
dan Sudiro.
Pada akhir tahun 1944, Jepang semakin terdesak, beberapa pusat pertahanan di Jepang
termasuk kepulauan saipan jatuh ke tangan Amerika Serikat. Terdesaknya pasukan
Jepang diberbagai front menjadi berita menggembirakan bagi bangsa Indonesia.
Harapan bangsa Indonesia agar terjadi perubahan sikap terhadap penguasa Jepang
ternyata terwujud. Jepang semakin terpuruk, semangat tempur tentara Jepang makin
merosot dan persediaan senjata dan amunisi terus berkurang dan banyak kapal perang
yang hilang, keadaan semakin diperburuk dengan perlawanan rakyat yang semakin
menyala.
Salah satu pertempuran yang membawa dampak negative bagi Jepang adalah
Pertempuran Laut Karang atau Laut Koral(1942). Pertempuran ini tercatat sebagai
pertempuran laut pertama yang melibatkan kapal-kapal perang kedua belah
pihak.Serangan Jepang dapat ditahan oleh Amerika Serikat. Pada pertempuran ini
Jepang mengalami kerugian dengan rusaknya berbagai kapal induk. Kekalahan Jepang
pada pertempuran selanjutnya dikarenakan Amerika Serikat mampu mengetahu strategi
yang akan dipakai oleh Jepang melalui penyadapan.
Kekalahan Jepang dalam berbagai front pertempuran juga dipersulit dengan adanya
berbagai perlawanan yang berlangsung dibeberapa daerah di Indonesia. Perlawanan
terhadap Jepang antara lain di Aceh yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil, Perlawanan
rakyat Tasikmalaya dipimpin oleh KH. Zainal Mustofa, dan Perlawanan PETA di Blitar
yang dipimpin oleh Supriyadi.
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
jembatan, perkebunan, rel kereta api, saluran irigrasi, dan beberapa fasilitas lain. Namun
penjajahan tetap saja harus dihentikan karena menimbulkan penderitaan bagi negara
yang dijajah, namun di lain pihak negara yang menjajah akan semakin makmur.
2.Saran
Dalam makalah ini, penulis berharap supaya kita sebagai bangsa Indonesia dapat
memehami peristiwa sejarah mengenai Penjajahan Jepang di Indonesia. Selain itu agar
kita tetap menjaga dan melestarikan sumber kekayaan alam seperti rempah-rembah dan
yang lainya, yang mana dahulu bangsa Jepang memonopilinya
DI SUSUN OLEH :
M.SALEHUDIN
M. INGGAR PRANATA
GURUH PRAKOSO
LALU MUHAMMAD FAISAL RABBANI
KELAS XI IPS 3