Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pengertian Kewarganegaraan
Istilah kewarganegaraan memiliki arti keanggotaan yang menunjukkan
hubungan atau ikatan antara negara dan warga negara. Kewarganegaraan
diartikan segala jenis hubungan dengan suatu negara yang mengakibatkan
adanya
kewajiban negara itu untuk melindungi orang yang bersangkutan.
Adapun
menurut Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia,
kewarganegaraan adalah segala ikhwal yang berhubungan dengan Negara.
Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis
Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan
hukum antara orang-orang dengan negara.
Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai dengan ikatan
hukum, tetapi ikatan emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan
keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan ikatan tanah air.
b. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil.
Kewarganegaraan dalam arti formil menunjukkan pada tempat
kewarganegaraan. Dalam sistematika hukum masalah kewarganegaraan
berada pada hukum publik.
Kewarganegaraan dalam arti materil menunjukkan pada akibat hukum
dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga
negara.
2. Pendidikan Kewarganegaraan dan Masyarakat Islam Indonesia
Pendidikan Kewarganegaraan sebagaimana dikutip dari
Zainul Ittihad Amin (2012) dalam pengantarnya, merupakan
pendidikan yang diselenggarakan untuk memupuk kesadaran
bela negara, cara berpikir komprehensif integralistik dalam
rangka Ketahanan Nasional untuk kelangsungan hidup dan
kejayaan bangsa dan negara Indonesia. Kesadaran tersebut
mencakup kecintaan tanah air, kesadaran berbangsa,
bernegara, dan bermasyarakat, keyakinan akan kebenaran
falsafah pancasila, dan undang-undang negara Indonesia,
serta kesediaan berkorban demi bangsa dan negara Indonesia.
Pendidikan Kewarganegaraan diarahkan pada pembinaan sikap
dan kemampuan bela negara. Berbeda dengan wajib latih
(Wala) yang lebih ditekankan pada aspek fisik, Pendidikan
Kewarganegaraan lebih ditekankan pada aspek kognitif dan
afektif (sikap/kepribadian) bela negara dalam rangka
peningkatan Tannas dan kelangsungan hidup bangsa
Indonesia.
Di Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan banyak
mengalami perkembangan. Hal ini tidak lepas dari masyarakat
Hak asasi manusia menurut pandangan Islam adalah hakhak kodrati yang dianugerahkan Allah SWT kepada setiap
manusia, yang tidak dapat dicabut atau dikurangi oleh
kekuasaan atau badan apapun (Abul Ala Maududi, 1988, 1112).
Tonggak sejarah dan politik Islam mengenai HAM berawal
dari Konstitusi Madinah atau piagam Madinah (624 M) yang
bertujuan menyatukan warga Madinah yang majemuk, baik
karena perbedaan etnik (Yahudi dan kelompok-kelompok Arab),
perbedaan agama(Yahudi, Muslim dan Nasrani), dan
perbedaan kebudayaan.
Perlindungan HAM dalam konstitusi Madinah antara lain
berisi tentang perlindungan kebebasan beragama dan
beribadah, kedudukan yang sama sebagai warga masyarakat,
persamaan hak dan kewajiban, dan persamaan di depan
hukum.
Dalam dekripsi berikut akan dijelaskan beberapa hak asasi
manusia dalam Islam yang meliputi
Hak Hidup
Hak hidup adalah hak manusia atas kehidupan yang
dianugerahkan oleh Allah kepada setiap manusia guna
menjamin perkembangan hidup manusia secara alamiah.
Jaminan terhadap hak hidup manusia berarti menghargai
nyawa manusia sebagai sumber kehidupan manusia
tersebut.
Hak bekerja
Hak lain yang juga diatur dalam Islam adalah hak manusia
untuk melakukan pekerjaan. Ayat Al-Quran yang berkaitan
dengan hak bekerja adalah Surat At-Taubah ayat 105 yang
artinya Dan katakanlah, bekerjalah kamu, maka Allah dan
Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat
pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada
(Allah) Yang Maha Mengetahui akan gaib dan nyata. Lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan
Hak Politik
Cairo