Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Varicela atau yang biasa kita kenal dengan cacar air atau chicken pox adalah
penyakit infeksi akut primer yang di sebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV),
biasanya menyerang kulit dan mukosa. Secara klinis terdapat gejala konstitusi
yang disertai kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh.
Varicela merupakan penyakit yang sangat infeksius.1,2
Varicela merupakan penyakit yang tersebar luas diseluruh dunia. Di daerah
beriklim sedang dan tanpa vaksinasi varisela, setidaknya 90% dari kasus varicela
mengenai anak usia 10 tahun dan 5% mengenai usia 15 tahun. Infeksi primer
dari varicela biasanya memberikan kekebalan seumur hidup. 95% dari kasus
varicela dengan klinis yang jelas, namun pada beberapa kasus ruamnya terlihat
jarang dan menghilang tanpa disadari. Angka kejadian di Indonesia, insidennya
cukup tinggi dan terjadi secara sproradis sepanjang tahun. Varicela merupakan
penyakit serius dengan persentasi komplikasi dan angka kematian tinggi pada
dewasa, serta immunocompromised.1,3,2
Pasien dengan varicela akan menularkan kepada yang lain yaitu 1 sampai 2
hari sebelum timbul lesi dan 5 hari setelah timbulnya lesi. Varicela dapat
tertular melalui kontak langsung dan droplet, namun durasi droplet
jarang dapat dikultur dari sekresi faring. Namun virus dapat ditemukan dalam
cairan orofaring dengan menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR).1
Pada anak varicela jarang menimbulkan komplikasi. Komplikasi yang
paling sering dijumpai akibat infeksi sekunder dari lesi kulit oleh bakteri
staphylococcus atau streptococcus. Infeksi sekunder biasanya impetigo,
erysipelas, furunkel dan selulitis. Pada orang dewasa, demam dan gejala konstitusi
lebih menonjol, lama, ruam muncul lebih banyak dan sering terjadi komplikasi.
Varicela pneumonia primer merupakan komplikasi utama pada dewasa. Beberapa
pasien asimptomatik, tetapi tanpa disadari telah mengenai saluran pernapasan
1
dengan gejala yang muncul seperti batuk, dispneu, takipneu, demam, nyeri dada,
sianosis dan hemoptisis dengan onset 1 sampai 6 hari setelah muncul ruam.1