Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Jaringan Ikat
Inter Lobus
12
13
Penyakit grave
Gondok multinodular
Tiroiditis
Tiroiditis subakut
Hipertiroidsme eksogen
Tumor trofoblastik
(A.Eagle, 2005)
3.3 Pathogenesis
Lintasan signaling reseptor TSH berperanan penting dalam patogenesis
adenoma toksik. Mutasi somatik pengaktif pada satu komponen dalam sistem
penyampaian sinyal ini (roseptor TSH sendiri atau subunit a dari G)
menyebabkan stimulasi kronik lintasan cAMP sehingga menghasilkan sel-sel
dengan kelebihan pertumbuhan. Keadaan ini mengakibatkan ekspansi kronal
sel-sel epitel di dalam adenoma folikuler, semua ini secara otonom dapat
menghasilkan hormon tiroid dan menyebakan gejala kelebhan hormon tiroid.
Secara keseluruhan, mutasi yang menimbulkan aktivasi c-AMP konstutif
tampaknya menjadi penyebab 50 % hingga 75 % adenoma kelenjar tiroid
yang berfungsi secara otonom. tidak banyak ddiketahui tenang patogenesis
adenoma yang nondisfungsional (Robbin, 2008).
3.4 Tanda dan Gejala
14
Sulit bernafas
sulit menelan
evaluasi nodul tiroid. Jika kadar THS normal, tidak dibutuhkan untuk
pemeriksaan tes darah berikutnya. Jika TSH dibawah normal, scan
radionuclide tiroid bisa dipertimbangkan untuk melihat apakah nodul itu
hangat atau fungsi otonom (Gardner, 2007).
Pasien dengan TSH rendah, dapat menggunakan scan radionuclide tiroid
dengan Iodin atau dengan Technetium pertechnetate untuk mengidentifikasi
apakah nodul hot atau cold. Nodul hangat sebagian besar bukan
malignant, 5-10% dingin mungkin malignant, 90-95% nodul hangat adalah
jinak. USG tiroid menjadi alat penting dalam diagnosis nodul tiroid, dimana
dapat membedakan kista dengan lesi solid. Kista halus hampir selalu bukan
malignant. Kista yang memiliki septa internal atau lesi solid mungkin jinak
atau malignant. Juga USG dapat mendeteksi nodul yang tidak dapat dipalpasi
(Gardner, 2007).
Biopsi FNA dari nodul tiroid juga penting: biaya efektif, dan tes ini
berguna untuk menentukan apakah nodul bersifat jinak atau ganas (Camacho,
15
16