Вы находитесь на странице: 1из 29

BAB III

HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA SERTA SINTESA PERMASALAHAN


3.1 Hasil Pengkajian
3.1.1 Pengkajian 5 M
1. Man
a. Jumlah Tenaga
Tenaga keperawatan di Ruang Teratai Rumah Sakit Umum Karsa
Husada Batu (Rumah Sakit Paru Batu) 10 orang dengan kualifikasi
rincian sebagai berikut :
1) Tenaga Keperawatan
Tabel 3.1

Kualifikasi Tenaga Keperawatan Ruang Teratai Rumah


Sakit Tingkat II Paru Batu

No.
1.
2.
3.
4.

Kualifikasi
S2
Keperawatan
S1
Keperawatan

Jenis

Jumlah

Jumlah
total

Prosentase

PNS

10%

20%

70%

0%

10

100%

HR
PNS
PNS
DIII
HR
Keperawatan
Magang
PNS
SPK
HR
Jumlah

2
2
5
-

2) Tenaga Non Keperawatan


Tabel 3.2

Tenaga Non Keperawatan Ruang Teratai Rumah Sakit


Umum Karsa Husada (RS Paru Batu)

No.
1.
2.
3.

Kualifikasi
Administrasi
Gizi
Cleaning Service
Total

Jumlah
1
1
4
6

Presentase
16.67%
16.67%
66.67
100%

Tenaga Dokter Spesialisdan Sub Spesialis


No
1
2

Nama
dr. Andi Mulyanto,Sp. A
dr. Benny Marcel Pandango, Sp.Og, K

Spesialisasi
Anak
Kandungan

b. Kualitas Tenaga
Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan didapatkan kualifikasi
tenaga perawat di Ruang Teratai Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu
(Rumah Sakit Paru Batu) sebagai berikut:
No

Nama
Ns.Sujud

1.

2.
3.
4.
5.

Priono, S.Kep,
M.Kep
Yuliana, Amd.

Pendidikan

Jenis

Pelatihan yang Pernah

Masa

Ketenagaan

Diikuti

Kerja

BLS, Pelatihan Perawat

14

Ahli, Managemen

bulan

S2

PNS

Keperawatan

Keperawatan
DIII

Amd. Kep
Maulan Agung,

Keperawatan
DIII

S.Kep
Ria Natalia S.,

Keperawatan
DIII

Amd. Kep

Keperawatan

PNS

PPI, BLS, BTLS, DM

HR

Instrument, BLS, BTLS

PNS

BLS, BTLS

HR

BTLS, BLS, rawat luka

14

Kepala

tahun
2

ruangan
PP

tahun
2

PP

tahun
14

PP

bulan

c. Tingkat Ketergantungan Pasien


Jumlah pasien, diagnose medis, dan tingkat ketergantungan pasien di
Ruang Teratai Rumah Sakit Tingkat II Paru Batu pada tahap pengkajian tanggal
23 dan 27 Mei 1 Juni 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4. Diagnosa dan Skor Ketergantungan Pasien di Ruang Teratai Rumah
Sakit Umum Karsa Husada Batu (Rumah Sakit Paru Batu) pada
tanggal 23 Mei 2016
No

No Bed

Koryankep

Bangsal

DIII

Kep
Gigih Gilang P.,

Jabatan

Diagnosa Medis

Skor

Ketergantungan
Ny. M
Melena
3
Ny. M
Anemia + CH
3
Ny. N
Trombositopenia + Susp. hepatitis
3
Ny. N S
GEA
3
Ny. M
Gangren Pedis post amputasi
2
Tn. H
OF
3
Tn. S
GHF + HHD
3
Tn. I
OF
3
Keterangan: 1:Intensive care; 2:Total care; 3: Partial care; 4: Minimal care
1. Kebutuhan Tenaga Keperawatan Berdasarkan Metode Gillies
1) Kebutuhan tenaga rata-rata (didapatkan dari data 1 tahun terakhir)
Kebutuhan tenaga keperawatan per unit:
=
A x 365
(365-C) x jam kerja per hari
=
107,75 x 365

289 x 7
39328,75
2023
= 19 orang
=

2) Kebutuhan tenaga per hari


Kebutuhan tenaga keperawatan per hari:
= rata-rata klien/hari x rata-rata jam perawatan/hari
Jumlah jam kerja/hari
= 19 x 107,75/19
7
= 15 orang/hari
Pagi = 12 x 47% = 7
Sore = 12 x 35% = 5
Malam = 12 x 17% = 3
Tanggal 23 Mei 2016
a. Tingkat ketergantungan pasien
1) Minimal : 0 orang
2) Parsial
: 15 orang
3) Total
: 4 orang
b. Kebutuhan Perawat
Keperawatan Langsung
Minimal
2 x 0 = 0 jam
Parsial
4 x 15 = 60 jam
Total

6 x 4 = 24 jam +
84 jam

Keperawatan tidak langsung


19 x 60 menit = 1110 menit = 19 jam
Penyuluhan
19 x 15 menit = 285 menit = 4,75 jam
Total waktu keperawatan
Keperawatan langsung + keperawatan tidak langsung + penyuluhan=
84 jam + 19 jam + 4,75 jam = 107,75 jam
Jumlah kebutuhan perawat per hari
Total waktukeperawatan = 107,75 jam = 15 orang
Waktu kerja efektif
7 jam
Jumlah kebutuhan per shift
Pagi = 48% x 15 =7 orang
Sore = 35% x 15= 5orang
Malam = 17% x 15 =3 orang
Data Jumlah Pasien Ruang Teratai :

1.
A.
I.

Bulan
Januari
Februari
Maret
April

Jumlah
152
143
179
141

Material and Machine


Peralatan dan Fasilitas
Fasilitas untuk pasien

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di Ruang Teratai


RS Paru Batu tentang inventaris, fasilitas dan bahan obat-obatan
yang tersedia dengan perincian sebagai berikut :
Kapasitas ruang Teratai terdapat 23 tempat tidur, terdiri dari :
1) Kelas I
Ruang perawatan kelas I terdiri dari 4 kamar. Masing masing
kamar terdiri dari 2 tempat tidur untuk 2 pasien, 1 kamar mandi di
dalam ruangan, 1 buah wastaffel, 2 lemari kecil, 2 kursi, 1 buah
AC, 1 LCD TV dan 2 bel.
2) Kelas II
Ruang perawatan kelas II terdiri dari 1 kamar untuk 2 pasien, 1
kamar mandi di dalam, 2 lemari kecil, dan 2 kursi.
3) Kelas III
Ruang perawatan kelas III merupakan ruangan yang berbentuk
bangsal yang terdiri dari 13 tempat tidur, 1 dari 13 tempat tidur
tersebut digunakan di dalam ruang isolasi, 4 kamar mandi yang
digunakan untuk kelas III dan ruang isolasi, 13 lemari kecil, 1 dari
13 lemari kecil digunakan di ruang isolasi, 13 kursi, 1 dari 13 kursi
digunakan di dalam ruang isolasi
Fasilitas untuk perawat
1) Nurse station

II.

Ada satu ruang dengan kondisi cukup rapi. Untuk dokumentasi di


lengkapi dengan buku injeksi, buku observasi TTV, buku laporan
tim, buku operan jaga, buku radiologi, buku ekspedisi alat, buku
copy resep dinas, buku laporan bulanan. Kemudian untuk
keperluan terapi pasien ruangan juga dilengkapi dengan 1 lemari
kotak yang digunakan untuk menyimpan obat-obatan masingmasing pasien.
2) Kamar mandi
Kamar mandi untuk perawat ada 1 dengan keadaan yang cukup
bersih dan lokasi di samping nurse station. Wastafel terletak di
samping nurse station
B. Fasilitas Peralatan dan Bahan Kesehatan
1. Alat Medis
Fasilitas peralatan Kesehatan yang tersedia di Ruang Teratai Rumah
Sakit Paru Batu
NO
1

NAMA ALAT
Almari Obat

JML
INVENTARIS
3

Jml
ideal
1

KONDISI
BAIK
RUSAK
3

Usulan

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Almari Locker
Kursi Roda
Korentang + tempat
Resusitasi Dewasa
Badpan
Suction
Infusion Pump
Defibrilator
Syringe Pump
Bak instrument
Trolley Obat
EKG
Stetoscope
Lampu Senter
Pinset Anatomi
Standar Infus Beroda

1
2
2
1
5
1
1
1
1
1
1
1
3
1
5
5

1
1
2
1

18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Sterilisator Kering
Tabung O2
Tensimeter dewasa
Termometer Axila
Timbangan BB
Tongspatel stenlis
Torniquet
Troli Tindakan
Tromol Kecil
Urinal Plastik
Pinset Chirugi
Meja ECG

1
16
2
3
1
1
3
2
1
5
1
1

1
4
2
5
1
3
3
2
1

2
1
1
2
2
1
2
1
5
2

2
1

1
1
2
1
5
1
1
1
1
1
1

1
1
1

3
1
5
5
1
16
2
2
1
1
3
2
1
5
1
1

Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa beberapa alat medis


yang biasa digunakan, seperti alat pelindung diri dan peralatan rawat luka,
belum memenuhi standard dan fungsi (keadaan).
2. Peralatan Rumah Tangga
Fasilitas Rumah Tangga yang tersedia di Ruang Teratai Rumah Sakit
Paru Batu
NO
1
2
3
4
5
6
7

NAMA ALAT
Bungkus Kasur Perlak
Selimut Lorek
Selimut Woll
Serbet
Skort Perawat
Sprei
Bantal Dacron

JML
INVENTARIS
28
26
8
5
7
28
25

KONDISI
BAIK
RUSAK
28
26
8
5
7
28
25

3
2

Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa peralatan rumah tangga


jumahnya sudah melebihi dengan jumlah bed di ruangan. Namun semua klien
tidak dapat verbed setiap harinya.
3. Fasilitas Peralatan di Ruang Teratai
Fasilitas peralatan Kesehatan yang Tersedia di Ruang Teratai Rumah
Sakit Umum Karsa Husada Batu (Rumah Sakit Paru Batu)
NO

NAMA ALAT

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Baki Melamin
Bantal Dewasa
Ceret Aluminium
Dispencer
Galon Aqua
Jam Dinding
Kasur Pasien Dewasa Busa
Kereta Makan
Kunci Inggris
Kulkas
Kursi Petugas Jaga
Rak Sepatu Plastik
Tempat Sampah Kecil Terbuka
Tempat Sampah Tanggung
Tertutup
AC
Meja Kepala Ruangan
Meja Perawat
Telepon Permanen
Televisi LCD
Tempat Tidur Pasien

15
16
17
18
19
20

JML
INVENTARIS
4
23
1
1
1
6
23
1
1
2
10
1
4
2
4
1
1
1
5
23

KONDISI
BAIK
RUSAK
4
23
1
1
1
4
2
23
1
1
2
10
1
4
2
4
1
1
1
5
23

Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa masih ada kekurangan dalam
fasilitas perawatan yaitu penggunaan pinset sirurgis, alat ECG dan kursi roda
yang digunakan bersamaan dengan ruangan lain.

3. Method
a. Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
Metode yang digunakan ruang teratai untuk pemberian asuhan keperawatan pada pasien adalah metode fungsional yang diketuai
oleh satu orang kepala ruangan yang dibantu oleh perawat pelaksana yang bekerja sesuai kompetensi masing-masing.
b. Operan
Tanggal
No.

Langkah-langkah
P

23/05
S

27/05
S

30/05
S

31/05
S

1.
2.

Persiapan:
Buku laporan shift sebelumnya
Membaca
laporan
shift

3.

sebelumnya.
Shift yang akan mengoperkan,

menyiapkan hal-hal yang akan


4.

di sampaikan.
Shift yang akan
membawa

5.
1.

menerima

buku

catatan

operan / catatan harian


Kedua kelompok sudah siap.
Prosedur Pelaksanaan:
Kepala ruang / Ketua Tim
mengucapkan salam (selamat
pagi/assalamualaikum)

dan

menyampaikan akan segera di


2.

lakukan operan.
Perkenalkan diri dan perawat
yang

akan

bertugas

3.

selanjutnya.
Kegiatan
dimulai

dengan

menyebut/mengidentifikasi
secara satu persatu (berurutan
tempat tidur / kamar) :
Identifikasi

Klien:

4.

nama,alamat, no register
Jelaskan
kondisi/keadaan

5.

umum klien.
Jelaskan tindakan keperawatan

6.

yang telah dan belum dilakukan


Jelaskan
hasil
tindakan.

Masalah

teratasi

sebagian

belum atau muncul masalah


7.

baru.
Jelaskan secara singkat dan
jelas rencana kerja dan tindak
lanjut

8.

asuhan

kolaborasi)
Memberikan

(mandiri

atau

kesempatan

anggota shift yang menerima


operan

untuk

melakukan

klarifikasi/bertanya tentang halhal atau tindakan yang kurang


jelas.

9.

Perawat yang menerima operan

mencatat hal-hal penting pada


10.

buku catatan harian


Lakukan prosedur 1 7 untuk
pasien

11

berikutnya

sampai

seluruh pasien dioperkan.


Perawat yang mengoperkan
menyerahkan

semua

berkas

catatan perawatan kepada tim


yang akan menjalankan tugas

1.

berikutnya.
Penutup:
Kepala Ruang/ketua tim (yang
memimpin) kembali ke Nurse

2.

Station
Berdoa bersama yang di pimpin

3.
4.

oleh kepala ruang/ketua Tim.


Mengucap salam.
Mengucapkan selamat istirahat

15
85.7%

15
85.7%

15
85.7%

15
85.7%

15
85.7%

15
85.7%

15
85.7%

15
85.7%

15
85.7%

15
85.7%

15
85.7%

15
85.7%

bagi
5.

anggota

tim/shift

sebelumnya.
Mengucapkan selamat bekerja
untuk tim/shift berikutnya
TOTAL
Persentase

Keterangan :

: Dilakukan
: Tidak Dilakukan

: Operan Malam ke Pagi

: Operan Pagi ke Sore

: Operan Sore ke Malam

Keterangan:
Operan merupakan suatu timbang terima tugas dari shift satu ke shift lain dengan waktu, isi dan strategi yang telah ditentukan.
Operan dilakukan sebesar 85.7% pada tanggal 23, 27 Mei hingga 3 Juni 2016.
Conference adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan kegiatan konsultasi. Pre conference adalah diskusi
tentang aspek klinik sebelum melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Post conference adalah diskusi tentang aspek klinik
sesudah melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Pada tanggal 23, 27 Mei hingga 3 Juni 2016 tidak dilakukan pre dan post
conference di ruang teratai.
4. Preconference
No.
1.
2.
3.

4.
5.

Langkah-langkah
Kepala ruang/Ketua Tim salam
Jelaskan tujuan konferens awal
Berikan pengarahan kepada anggota
tim tentang rencana kegiatan pada
shift pagi.
Lakukan pembagian tugas kepada tim
Berikan kesempatan pada masing

23/05
Ya
Tidak

27/05
Ya
Tidak

30/05
Ya
Tidak

Tanggal
31/05
Ya
Tidak

Ya
-

1/06
Tidak

Ya
-

2/06
Tidak

Ya
-

3/06
Tidak

6.

7.

8.
9.
10

11

12

masing ketua tim untuk menjelaskan


pasien kelolaannya serta membagi
tugas kepada anggota tim
Memberikan kesempatan kepada Tim
untuk mempresentasikan kasus special
yang menjadi prioritas, meliputi :
Identifikasi Klien:nama, umur, no
register
Diagnosa medis.
Diagnosa keperawatan dan data
focus yang menunjang
Tindakankeperawatan yang sudah
dilakukan dan hasilnya.
Rencana tindak lanjut
Masalah yang di hadapi
Berikan kesempatan kepada Tim yang
lain untuk mendiskusikan/ bertanya/
menanggapi, memberikan masukan.
Karu / Katim mencatat hasil diskusi
anggota Tim.
Karu memberikan kesimpulan dari
diskusi yang telah di lakukan.
Karu memberikan penekanan pada
hal-hal yang perlu di perhatikan atau
membacakan SOP untuk pelaksanaan
tindakan.
Tanyakan kesiapan anggota tim untuk
melakukan
kegiatan
pelayanan
keperawatan.
Sampaikan kontrak waktu untuk

13
14

pelaksanaan post konferens


Mengucapkan salam
Mengucapkan selamat bekerja
TOTAL
Persentase

0
0%

14
100%

0
0%

14
100%

0
0%

14
100%

0
0%

14
100%

0
0%

14
100%

0
0%

14
100%

0
0%

14
100%

Ya
-

2/06
Tidak

Ya
-

3/06
Tidak

5. Post Conference
No.
1.
2.
3.

4.

5.

Langkah-langkah
Kepala ruang/Ketua Tim salam
Jelaskan tujuan konferens akhir
Berikan kesempatan pada masing
masing ketua tim untuk menjelaskan
pasien kelolaannya.
Memberikan kesempatan kepada Tim
untuk mempresentasikan kasus special
yang menjadi prioritas, meliputi :
Identifikasi Klien:nama, umur, no
register
Diagnosa medis.
Diagnosa keperawatan-dan
data
focus yang menunjang.
Tindakan keperawatan yang sudah
dilakukan dan hasilnya.
Rencana tindak lanjut
Masalah yang dihadapi
Berikan kesempatan kepada Tim yang
lain untuk mendiskusikan/ bertanya/
menanggapi, memberikan masukan.

23/05
Ya
Tidak

27/05
Ya
Tidak

30/05
Ya
Tidak

Tanggal
31/05
Ya
Tidak

Ya
-

1/06
Tidak

6.
7.
8.
9.

10.
11.

Karu / Katim mencatat hasil diskusi


anggota Tim.
Karu memberikan kesimpulan dari
diskusi yang telah di lakukan.
Karu memberikan penekanan pada halhal yang perlu di perhatikan
Tanyakan kesiapan anggota tim untuk
melakukan
kegiatan
pelayanan
keperawatan.
Mengucapkan salam
Mengucapkan selamat bekerja
TOTAL
Persentase %

0
0%

11
100%

0
0%

11
100%

0
0%

11
100%

0
0%

11
100%

0
0%

11
100%

0
0%

11
100%

0
0%

11
100%

6. Orientasi Pasien Baru


Pada tanggal 23, 27 Mei hingga 3 Juni 2016 pasien baru sudah
diorientasi. Saat dilakukan wawancara kepada perawat, dulu ada form
tentang orientasi pasien baru namun untuk sekarang tidak ada.
Pengertian

Penerimaan Pasien Baru


Pasien baru adalah pasien yang
datang dari poliklinik, IRD,
pindahan dari ruangan lain yang
akan dirawat di Unit Rawat
Inap.

Tujuan

Sebagai acuan pelaksanaan


perawatan dalam menerima
pasien baru.

Kebijakan

Setiap pasien masuk harus


diterima oleh perawat.
DILAKUKAN

Prosedur

TOTAL
PERSENTASE

1. Pasien datang ke ruangan


disertai status.
2. Paien ditempatkan di kelas
yang telah disepakati.
3. Perawat memperkenalkan
diri
4. Diterangkan hak dan
kewajiban kepada pasien
dan keluarganya.
5. Melaksanakan program
orientasi kepada pasien,
memberitahu tentang denah
ruangan, letak kamar mandi,
ruangan perawat dan
memberitahu fasilitas yang
tersedia serta cara
penggunaannya. Perawat
memberitahu tentang jadwal
kegiatan rutin ruangan
antara lain waktu mandi,
makan, kunjungan dokter
dan waktu besuk.
6. Melaksanakan asuhan
keperawatan mulai dari
pengkajian sampai evaluasi.

TIDAK
DILAKUKAN

3
50%

3
50%

7. Ronde Keperawatan
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan di ruang teratai, ronde
keperawatan hanya dilakukan saat ada mahasiswa yang seminar tentang
kasus pasien sedangkan untuk biasanya tidak dilakukan ronde keperawatan
di Ruang Teratai. Pada tanggal 23, 27 Mei hingga 3 Juni 2016 setelah
diobservasi tidak dilakukan ronde keperawatan.
8. Pendidikan Kesehatan
Pasien dan keluarga mendapatkan media informasi seperti leaflet terkait
dengan penyakit yang sedang dominan di ruangan tersebut. Pemberian
informasi kesehatan pada pasien sudah diberikan sesuai askep dan
kebutuhan pasien.
9. Sentralisasi Obat
Sentralisasi obat masih dalam tingkat pengembangan di Ruang Teratai.
Obat oral dan injeksi sudah diatur dan diletakkan pada masing-masing kotak
penyimpanan yang bertuliskan nomer bed sesuai dengan nama pasiennya.
SENTRALISASI OBAT
Penerimaan Obat

Pembagian obat

1. Obat yang telah diresepkan di tunjukkan


kepada perawat dan obat yang telah diambil
oleh keluarga diserahkan kepada perawat
dengan menerima lembar terima obat.
2. Perawat menuliskan nama pasien, register,
jenis obat, jumlah dan sediaan dalam kartu
control, dan diketahui oleh keluarga atau
pasien dalam buku masuk obat. Keluarga
atau pasien selanjutnya mendapatkan
penjelasan kapan atau bilamana obat
tersebut akan habis. Serta penjelasan
tentang 5T.
3. Pasien
atau
keluarga
selanjutnya
mendapatkan salinan obat yang harus
diminum beserta kartu sediaan obat.
4. Obat yang telah diserahkan selanjutnya
disampaikan oleh perawat dalam kotak obat

1. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya


disalin dalam buku daftar pemberian obat.
2. Obat yang telah disimpan untuk selanjutnya
diberikan oleh perawat dengan memerhatikan
alur yang tercantum dalam buku daftar
penerimaan obat: dengan terlebih dahulu
dicocokan dengan terapi yang diinstruksikan
dokter dan kartu obat yang ada pada pasien.
3. Pada saaat pemberian obat, perawat
menjelaskan macam obat, kegunaan obat,
jumlah obat, dan efek samping. Usahakan

YA

Tidak

tempat atau wadah obat kembali ke perawat


setelah obat dikonsumsi. Pantau efek samping
pada pasien.
4. Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa
setiap pagi oleh kepala ruang atau petugas
yang ditujukan dan didokumentasikan dalam
buku masuk obat. Obat-obatan yang hampir
habis akan diinformasikan kepada keluarga
dan kemudian dimintakan resep kepada
dokter penganggung jawab pasien
Penambahan obat
baru

Obat khusus

1. Bila terdapat penambahan atau perubahan


jenis, dosis atau perubahan alur pemberian
obat, maka informasi ini aakan dimasukkan
dalam buku masuk obat dan sekaligus
dilakukan perubahan dalam kartu sediaan
obat.
2. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin,
maka dokumentasi hanya dilakukan pada
buku
masuk
obat
dan
selanjutnya
diinformasikan kepada keluarga dengan kartu
khusus obat
1. Obat dikategorikan khusus apabila sediaan
memiliki
harga
yang
cukup
mahal,
menggunakan alur pemberian yang cukup
sulit, memiliki efek samping yang cukup besar
atau hanya diberiakn dalam waktu tertentu.
2.
Pemberian
obat
khusus
dilakukan
menggunakan
kartu
khusus
obat,
dilaksanakan oleh perawat primer
3. Informasi yang diberikan kepada pasien atau
keluarga: nama obat, waktu pemberian, efek
smping, penanggungjawab, pemberian, dan
wadah obat sebaiknya diserahkan atau
ditunjukkan
kepada
keluarga
setelah
pemberian. Usahakan terdapat saksi dari
keluarga saat pemberian obat

TOTAL
PERSENTASE

10
77%

10. Discharge Planning


Nama Pasien :

Tanggal Masuk :
..
Tanggal Keluar :
.

No. Rekam Medis : ..


Ruang : Kelas :
Dokter yang merawat :

Diagnosa Masuk :

Diagnosa Keperawatan Potensial :


..................................

3
23%

Diagnosa Utama :

Diagnosa Sekunder :
..
Jenis Tindakan :
.

..
..

Riwayat Penyakit :

Pemeriksaan Fisik :

Laboratorium :

Terapi :

Penyebab Kematian :

Keadaan Waktu Pulang / Keluar :

Kontrol Ulang Tanggal :

Tanggal2016
Perawat

Discharge Planning
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Indikator

Mengkaji nama pasien


Mendokumentasikan tanggal masuk
Mendokumentasikan tanggal keluar
Mendokumentasikan No. Rekam medis
Mendokumentasikan ruang dan kelas klien
Mendokumentasikan dokter yang merawat
Mendokumentasikan Diagnosa medis
Mendokumentasikan diagnosa keperawatan potensial
Mendokumentasikan Jenis tindakan yang diberikan
Mengkaji riwayat penyakit klien
Melakukan pemeriksaan fisik dan mendokumentasikan
Mendokumentasikan hasil laboratorium
Mendokumentasikan terapi yang telah diterima
Mendokumentasikan penyebab kematian bila perlu
Mendokumentasikan keadaan waktu pulang atau
15
keluar
16
Mendokumentasikan tanggal kontrol ulang
17
Mengisi nama dan tanda tangan perawat
TOTAL
PERSENTASE

Dilakukan

Tidak
dilakukan

17
100%

0
0%

4. Money
a. Sistem Gaji dan Remunerisasi SDM
Sumber dana gaji pegawai golongan PNS di Ruang Teratai Rumah Sakit
Umum Karsa Husada (RS Paru Batu) berasal dari pemerintah, dan
sumber dana gaji pegawai Non-PNS (honorer) berasal dari rumah sakit
itu sendiri beserta insentif per bulan berasal dari instalasi watnap masingmasing dan dalam satu tahun terakhir ini ada sumber dana dari BLUD.
Pemberian remunerisasi disesuaikan dengan BOR dan kelas perawatan.
b. Sumber Pendapatan Ruangan
Sumber pendapatan Ruang Teratai Rumah Sakit Umum Karsa Husada
(RS Paru Batu) berasal dari Pemerintah yang diatur oleh rumah sakit
untuk dibagikan ke setiap ruangan di rumah sakit sesuai kebutuhannya
yang tersentralisasi dari instalasi watnap.
c. Tarif Rawat Inap
Tarif pelayanan kesehatan dan pelayanan penunjang Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Karsa Husada (RS Paru

Batu) mengacu pada PERGUB nomor 19 tahun 2015. Tarif rawat inap di
Ruang Teratai Rumah Sakit Paru Batu sebagai berikut :
Daftar Tarif di Instalasi Rawat Inap Ruang Teratai RSU Karsa Husada
(RS Paru Batu)
Jenis Layanan

Kelas III

Kelas II

Kelas I

Jasa akomodasi

Rp 75.000

Rp 100.000

Rp 150.000

Registrasi rawat inap

Rp 10.000

Rp-

Rp-

Jasa visite dokter spesialis

Rp 60.000

Rp 60.000

Rp 80.000

Jasa visite dokter umum

Rp 30.000

Rp 30.000

Rp-

Jasa asuhan keperawatan

Rp 25.000

Rp 25.000

Rp 35.000

Jasa asuhan gizi rawat inap (per kali)

Rp. 20.000

Rp. 20.000

Rp. 25.000

Jasa konsultasi spesialis (per kali)

Rp 30.000

Rp 30.000

Rp 35.000

5. Market
1. Efisiensi Ruang Rawat Inap
Hasil pengkajian analisis selama tanggal 23-28 Mei 2016 di
Ruang Teratai RSU Karsa Husada (RS Paru Batu).
Jumlah

Tgl

BOR
(Px/Bed x 100%)

Bed

Px

23/05/16

23

23

100%

24/05/16
25/05/16
26/05/16
27/05/16
28/05/16

23
23
23
23
23

19
23
21
20
22

82,6%
100%
90,3%
86,9%
95,6%

Rata-rata BOR pada tanggal 23-28 Mei 2016 adalah 92,6%


1. BOR
BOR Merupakan prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan
waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya
tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR
yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005). Jumlah tempat

tidur adalah 23 buah. Jumlah pasien rata-rata selama pengkajian


tanggal 23-28 Mei 2016 adalah 21 orang.
Rata-rata BOR per 3 bulan yaitu, sebagai berikut :
BULAN

BOR
70,06%
84,46%
82,88%
79,14%

Februari
Maret
April
Rata-rata

Berdasarkan data tabel BOR, rata-rata selama bulan Febuari-April


2016 adalah 79,14% menunjukkan kategori ideal.
2. Jumlah klien per bulan
No.
1
2
3

Bulan

Total pasien
143
179
171

Februari
Maret
April

Berdasarkan data dari bulan Febuari-April 2016, jumlah klien rata-rata


perbulan adalah 164 orang
3. Jumlah kasus terbanyak
No.
1
2
3

Bulan
Februari
Maret

Diagnosa
CHF
CHF
CHF

April

Jumlah
31
23
18

Berdasarkan data dari bulan Febuari-April 2016, kasus yang terbanyak


adalah kasus CHF.
4. Rata-Rata Lamanya Pasien Dirawat (Averange Length Of Stay)
Rata-rata lama pasien dirawat di Ruang Teratai dalam tiga bulan
terakhir antara bulan Febuari-April 2016 yaitu, sebagai berikut:
No.
1
2
3

Bulan
Februari
Maret
April

ALOS
4 hari
4 hari
4 hari

ALOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes,2005). Hal ini membuktikkan
bahwa ALOS di Ruang Teratai RSU Karsa Husada (RS Paru Batu)
rumah sakitnya lebih baik.
5. Jumlah Mortalitas selama tiga bulan terakhir
Jumlah kejadian kematian di Ruangan Teratai dalam 3 bulan
terakhir ini antara bulan Febuari-April 2016 adalah:
No.
1
2
3

Bulan
Februari
Maret
April

Jumlah
8
10
4

2. Jenis pembayaran
a. Pasien ditinjau dari sistem pembiayaan
1. BPJS

Askes aktif, Asuransi Mandiri, Jamkesmas, pegawai pemerintah


non negeri,pegawai swasta, pegawai lain yang memenuhi
kriteria pekerja penerima upah
2. Umum
Pasien dengan pembiayaan pribadi dan hardline untuk supir
taksi.
b.

Persentase Pembiayaan
Jenis Pembiayaan
BPJS
Swasta

Februari
73%
27%

Maret
56%
44%

April
55%
45%

c. Asal daerah pasien


Pasien yang dirawat di Ruang Teratai mayoritas Kabupaten Malang,
Kota Batu, Kota Malang

dan daerah Jawa Timur, bukan lintas

provinsi

A. Fungsi Pengorganisasian
1. Struktur Organisasi Ruang Teratai
KORYANKEP
Ns. Sujud Priono, S. Kep, M. Kep
Administrasi
Eko Iswati
Kepala Ruangan
Yuliana, Amd, Kep.,S.Kep.

Perawat
Pelaksana

Perawat
Pelaksana

Perawat
Pelaksana

Perawat
Pelaksana

Perawat
Perawat
Pelaksana
Pelaksana
2. Uraian tugas
a. Kepala Ruangan

Perawat
Pelaksana

Perawat
Pelaksana

Uraian Tugas
Perawat

Pelaksana

Dilakukan
Perawat
Pelaksana

Tidak

dilakukan
KEPALA RUANG
1. Melaksanakan fungsi perencanaan (p1) meliputi:
a. Menyusun rencana kerja harian, mingguan,
bulanan, dan tahunan.
b. Menunjuk perawat primer dan tugasnya masingmasing.
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien
dibantu perawat primer.
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan
berdasarkan aktivitas dan tingkat ketergantungan
pasien dibantu oleh perawat primer.
e. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan.
f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi,
patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan
terhadap klien.
g. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan
rumah sakit.
h. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan
dari segi jumlah maupun kualifikasi untuk ruang
rawat, koordinasi dengan kepala perawatan/ kepala
instalasi.
i. Menyusun rencana kebutuhan fasilitas, alat, dan
dana keperawatan.
j. Menyusun jadwal dinas.
k. Menyusun jadwal cuti.
l. Menyusun rencana pengembangan staf.
m. Menyusun rencana kegiatan pengendalian mutu.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan
(p2) meliputi:
a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
b. Merumuskan tujuan metode penugasan.
c. Membuat rincian tugas ketua tim dan perawat
pelaksana secara jelas.
d. Membuat rentang kendali.
e. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan.
f. Mengatur dan mengendalikan sistem ruangan.
g. Menyelenggarakan konferen.
h. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan di ruang rawat, melalui kerjasama
dengan petugas lain yang bertugas diruang
rawatnya.
i. Melaksanakan
orientasi
kepada
tenaga
keperawatan baru/ tenaga lain yang akan kerja di
ruang rawat.
j. Memberikan orientasi kepada siswa/mahasiswa
keperawatan yang menggunakan ruang rawatnya
sebagai lahan praktik.
k. Memberi orientasi kepada pasien/keluarganya
meliputi: penjelasan tentang peraturan rumah sakit,

v
v
v
v

v
v

v
v

v
v
v
v
v

v
v
v
v
v
v
v
v

tata tertib ruang rawat, fasilitas yang ada dan cara


penggunaanya serta kegiatan rutin sehari-hari.
l. Membimbing
tenaga
keperawatan
untuk
melaksanakan asuhan keperawatan.
m. Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu
dengan staf keperawatan dan petugas lain yang
bertugas diruang rawatnya.
n. Memberi kesempatan/ijin kepada staf keperawatan
untuk mengikuti kegiatan ilmiah/penataran dengan
koordinasi kepala instalasi/kasi perawatan.
o. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obatobatan
sesuai
kebutuhan
berdasarkan
ketentuan/kebijakan rumah sakit.
p. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan
alat agar selalu dalam keadaan siap pakai.
q. Mengelompokkan
pasien
dan
mengatur
penempatannya di ruang rawat menurut tingkat
kegawatan, infeksi/non infeksi, untuk kelancaran
pemberian asuhan keperawatan.
r. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di
ruang rawat.
s. Meneliti/memeriksa ulang pada saat penyajian
makanan pasien sesuai dengan program dietnya.
t. Menyimpan berkas catatan pasien dalam masa
perawatan di ruang rawatnya dan selanjutnya
mengembalikan berkasi tersebut ke bagian medical
record bila pasien keluar/pulang dari rumah sakit
tersebut.
u. Membimbing
mahasiswa
keperawatan
yang
menggunakan ruang rawatnya sebagai lahan
praktik.
v. Memberikan
penyuluhan
kesehatan
pada
pasien/keluarga sesuai kebutuhan dasar dalam
batas wewenangnya.
w. Melakukan serah terima pasien pergantian dinas.
x. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan,
membuat daftar dinas, mengatur tenaga yang ada
setiap dari dan lain-lain.
y. Mengatur dan mengendalikan sistem ruangan.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian
dan penilaian (p3) meliputi:
a. Mengawasi dan menilai mahasiswa keperawatan
untuk memperoleh pengalaman belajar sesuai
tujuan program bimbingan yang telah ditentukan.
b. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan
yang berada di bawah tanggung jawabnya dan mutu
pelayanan.
c. Memberikan pengarahan tentang penugasan
kepada ketua tim dan perawat pelaksana.
d. Memberikan
pujian
kepada
perawat
yang
mengerjakan tugas dengan baik.

v
v

v
v

v
v
v

v
v

v
v

e. Memberikan
motivasi
dalam
peningkatan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
f. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting
dan berhubungan dengan askep klien.
g. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan
dalam melaksanakan tugasnya.
h. Meningkatkan kolaborasi.
i. Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi
langsung dengan perawatn primer mengenai
asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
j. Mengobservasi pasien baru dan mengaudit
dokumentasi asuhan keperawatan.
k. Mengevaluasi
upaya
pelaksanaan
dan
membandingkan dengan rencana keperawatan
yang telah disusun bersama.
Total
Prosentase

v
v
v
v
v

v
v

38
77,6%

11
22,4%

b. Ketua TIM
Uraian Tugas
KETUA TIM
a. Bersama
penanggung
jawab
ruangan/kepala
ruangan/perawat associate/anggota tim mengadakan
serah terima tugas setiap penggantian dinas.
b. Melakukan pembagian tugas kepada perawat associate
dengan mempertimbangkan kemampuan masingmasing anggota.
c. Menyusun rencana asuhan keperawatan mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi.
d. Mengikuti visite dokter.
e. Menciptakan suasana harmonis.
f. Membuat laporan pasien.
g. Mengorientasikan pasien baru.
h. Membina hubungan saling percaya antara perawat,
pasien, dan keluarga.
i. Memberikan pertolongan segera pada pasien dengan
kedaruratan.
j. Membuat laporan pasien dan mencatat kasus dari
pasien, kejadian diluar dugaan yang tidak diinginkan.
k. Mengatur waktu istirahat.
l. Melakukan ronde keperawatan bersama Kepala Ruang
dan melaporkan tentang kondisi pasien, asuhan
keperawatan yang dilakukan, kesulitan yang dialami.
m. Bersama perawat pagi, sore, dan malam melaksanakan,
mengawasi, dan mengevaluasi pelayanan keperawatan
pasien yang sudah diprogramkan dan membuat
pembaharuan sesuai dengan kebutuhan pasien.
n. Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan
pada anggota tim.
o. Membuat perincian tugas anggota tim.

Dilakukan

Tidak
dilakukan

v
v
v
v
v
v
v
v
v
v

v
v

p. Menerima konsultasi dari anggota tim dan memberikan


instruksi keperawatan.
q. Memimpin pertemuan tim keperawatan untuk menerima
laporan, sistem pengarahan tentang tugas anggota tim,
pelaksanaan asuhan keperawatan, serta masalah yang
dihadapi.
r. Memelihara komunikasi efektif baik secara vertikal
maupun horizontal.
s. Melakukan penyuluhan kepada pasien/keluarga atau
kepada anggota tim.
t. Memberi teguran dan pujian.
u. Melengkapi catatan yang telah dibuat oleh anggota tim.
v. Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
perawat pelaksana.
w. Mengawasi proses asuhan keperawatan yang dilakukan
oleh anggota tim.
x. Membantu kepala ruangan membimbing peserta didik.

Total
Prosentase

19
79,2%

5
20,8%

Dilakukan

Tidak
dilakukan

c.

v
v
v
v
v
v

Perawat Pelaksana
Uraian Tugas

ANGGOTA TIM
a. Memberikan pelayanan keperawatan secara langsung
berdasarkan proses keperawatan dengan sentuhan
kasih yaitu:
1) Menyusun rencana perawatan sesuai dengan
masalah klien.
2) Melaksanakan tindakan perawatan sesuai dengan
rencana.
3) Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah
diberikan.
4) Mencatat atau melaporkan semua tindakan
perawatan dan respon klien pada catatan
perawatan.
b. Melaksanakan program berikut dengan penuh tanggung
jawab:
1) Pemberian obat.
2) Pemeriksaan laboratorium.
3) Persiapan klien yang akan operasi.
c. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental,
sosial, dan spiritual klien:
1) Memelihara kebersihan klien dan lingkungan.
2) Mengurangi penderitaan klien dengan memberikan
rasa aman, nyaman.
3) Pendekatan dan komunikasi terapeutik.
d. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk
menghadapi tindakan perawatan dan pengobatan atau

v
v
v
v

v
v
v

v
v
v
v

e.
f.
g.

h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.

diagnosis.
Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai
dengan kemampuannya.
Memberikan pertolongan segera pada klien gawat atau
sakarotul maut.
Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksanaan
ruang secara efektif:
1) Menyiapkan data klien baru, pulang, atau
meninggal.
2) Rujukan dan penyuluhan PKMRS.
Mengatur dan menyiapkan alat-alat di ruangan menurut
fungsinya supaya siap pakai.
Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan,
kenyamanan, dan keindahan ruangan.
Melaksanakan tugas dinas pagi/sore/malam atau hari
libur secara bergantian sesuai dengan jadwal dinas.
Memberikan penyuluhan kesehatan sehubungan
dengan penyakitnya.
Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien
baik secara lisan maupun tulisan.
Membuat laporan harian klien.
Operan dengan dinas berikutnya.
Menerima bantuan bimbingan katim/ ka shift dan
melaksanakan pendelegasian.
Total
Prosentase

v
v

v
v
v
v
v

v
v
v
v
v
24
96%

1
4%

3. Klasifikasi Pasien
Pengklasifikasian pasien yang dirawat di Ruang Teratai berdasarkan
kelas.

4. Pendokumentasian proses keperawatan


No
A
1
2
3

B
1
2
C
1
2
3

4
5
6
D
1
2
3
4
E

Aspek Yang Dinilai


Pengkajian
Mencatat data yang dikaji dengan pedoman
pengkajian
Data dikaji sejak pasien masuk sampai pulang
Masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan
antara status kesehatan dengan norma dan
pola fungsi kehidupan
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan berdasarkan masalah
yang telah dirumuskan
Merumuskan
diagnosa
keperawatan
actual/potensial
Rencana tindakan
Berdasarkan diagnosa keperawatan
Disusun menurut urutan prioritas
Rumusan tujuan mengandung komponen
pasien/subjek perubahan, perilaku, kondisi
pasien dan atau criteria
Rencana tindakan mengacu
pada tujuan
dengan kalimat perintah, terinci dan jelas
Rencana
tindakan
menggambarkan
keterlibatan pasien atau keluarga
Rencana tindakan menggambarkan kerjasama
tim kesehatan lain
Tindakan
Tindakan dilaksanakan sesuai rencana
Perawat
mengobservasi
respon
pasien
terhadap tindakan keperawatan
Revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi
Semua tindakan yang telah dilaksanakan
dicatat ringkas dan jelas
Evaluasi

Kode Berkas
5
6

v
v

v
-

v
-

v
-

%
7

10

70

v
-

v
-

v
-

v
-

70
20

40

40

v
-

v
v
v

v
-

v
v

50
10
20

30

10

80

v
v

v
v

v
v

v
v

v
v

v
v

60
100

v
v

v
v

v
v

v
v

40
60

Rata-rata
53,3%

40%

33,3%

65%

1
2

F
1
2
3

Perawat mengevaluasi respon pasien sesuai


dengan kriteria hasil yang sudah ditentukan
Perawat mengevaluasi respon pasien, analisa
masalah keperawatan dan rencana tindak
lanjut.
Catatan asuhan keperawatan
Menulis pada format yang baku
Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan
yang dilaksanakan
Setiap
melakukan
tindakan
perawat
mancantumkan paraf/nama jelas dan tanggal
jam dilakukan tindakan
Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
TOTAL

50

100

v
v

v
v

v
v

v
-

v
v

v
v

v
v

v
v

80
90

70

100

75%

85%

58,6%

Berdasarkan hasil survey pada 10 rekam medis klien, didapatkan bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang teratai
sudah cukup baik dengan persentase rata-rata 58,6%.

16

Вам также может понравиться