dunia akibat bencana banjir bandang dan longsor di 16 kabupaten/kota, di Jawa Tengah. Presiden Jokowi pun menyampaikan belasungkawa atas bencana yang sampai merengut nyawa tersebut. "Presiden tentu menyampaikan duka cita mendalam pada korban longsor maupun banjir di beberapa daerah," kata Juru Bicara Presiden
Johan Budi di Kompleks
Kepresidenanan, Jakarta, (20/6/2016).
Istana Senin
Johan menambahkan, Jokowi telah
memerintahkan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek, dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo untuk segera turun tangan. Para menteri juga diharapkan untuk berkoordinasi dengan Pemda setempat. "Presiden tentu sudah memerintahkan pada kementerian terkait untuk mengatasi kondisi bencana alam, termasuk dengan pemerintah daerah," kata dia. Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menjelaskan, sampai saat ini belum ada jadwal resmi apakah Jokowi
akan mendatangi lokasi bencana
atau tidak. "Mengenai akan berkunjung atau tidak, saya belum dapat jadwalnya, apakah akan berkunjung ke daerah banjir atau gak, belum tahu saja. (Ada bantuan pribadi Presiden?) Itu yang mau saya tanya dulu," Johan menandaskan. Pencarian korban hilang banjir dan longsor di 16 kabupaten atau kota di Provinsi Jawa Tengah, terus dilakukan. Hingga Senin 20 Juni pukul 08.00 WIB, tercatat sebanyak 43 orang tewas. "Terdampak bencana hingga kini 20 Juni ada 43 tewas, 19 hilang, 14 luka-luka, ratusan rumah rusak, ribuan pengungsi, dan kerugian ratusan miliar," tutur Kepala Pusat
Data dan Informasi (Kapusdatin)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB, Jalan Pramuka, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin 20 Juni 2016. Sutopo menjelaskan, dari 16 Kabupaten dan Kota yang terdampak bencana banjir dan longsor, ada masing-masing 3 wilayah yang terkena efek paling parah. "Yang terparah untuk longsor itu Purworejo, Banjarnegara, Kebumen. Untuk banjir terparah di Kendal, Sukoharjo, dan Kota Solo," beber Sutopo. Dia membeberkan, wilayah longsor yang terdampak di Kabupaten Purworejo sendiri adalah Desa Karangrejo, Kecamatan Loano. Kemudian Desa Donorati,
Kecamatan Purworejo. Desa Jelog,
Kecamata Kaligesing. Desa Sidomulyo, Kecamatan Purworejo. Desa Pacekelan, Kecamatan Purworejo. Selanjutnya untuk daerah terdampak banjir diantaranya Desa Tangkisan, Kecamatan Bayan. Desa Berjan, Kecamatan Hebang. Desa Bagelen, Kecamatan Bagelen. Kelurahan Meranti, Kecamatan Purworejo. "Di Purworejo ada 27 orang tewas, 19 orang hilang. Terdampak empat kecamatan sembilan desa," terang Sutopo.
Pemerintah kaji Relokasi Korban longsor dan banjir di jawa tengah
Sejumlah wilayah di Jawa Tengah
dilanda bencana alam, seperti banjir dan longsor, hingga mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, pemerintah telah mengucurkan ratusan juta dana siap pakai melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"BNPB berikan dana kurang lebih
Rp 200-300 juta dana antisipasi, DSP (dana siap pakai) namanya. Kita akan kaji kembali kebutuhan lain setelah daerah rawan bencana aman," kata Puan, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/6/2016). Puan menuturkan, berdasarkan informasi yang ia terima, 45 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut. Sedangkan korban hilang, sampai saat ini belum diketahui pasti jumlahnya, karena pemda setempat masih mendata. Putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini menuturkan, pemerintah sedang mengkaji pilihan relokasi warga ke tempat yang lebih aman bencana.
"Kita lihat dulu wilayah mana yang
nantinya harus dilakukan relokasi dan lain-lain. Tapi yang pasti bagaimana menjaga warga yang selamat itu aman, dievakuasi, dan nantinya tidak ada korban lagi," tegas Puan. Purworejo menjadi satu di antara titik terparah bencana banjir dan longsor di Jawa Tengah. Sebagian besar korban tewas ditemukan di Purworejo. Karena itu Bupati Purworejo Agus Bastian menetapkan masa tanggap darurat selama 30 hari. Berlaku sejak 19 Juni hingga 18 Juli 2016. Sejumlah pihak dilibatkan dalam upaya tanggap darurat ini, di bawah koordinasi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Purworejo. Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor, juga telah dibentuk segera setelah bencana alam ini terjadi.
Banjir dan Longsor di Jawa Tengah
Tewaskan 43 orang
Kepala Pusat Data dan Informasi
BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan soal banjir dan longsor yang melanda daerah di Jawa Tengah, Gedung BNPB, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Petugas menunjukan titik lokasi
banjir dan longsor Jawa Tengah di Gedung BNPB, Jakarta, (20/6). Dalam pemaparan tersebut sebanyak 43 orang meninggal dan 19 menghilang akibat banjir dan longsor yang melanda di Jawa Tengah.
Kepala Pusat Data dan Informasi
BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memberikan paparan banjir dan longsor Jawa Tengah di Gedung BNPB, Jakarta, (20/6). 43 orang meninggal dan 19 menghilang akibat banjir dan longsor di Jawa Tengah.
Kapusdatin BNPB, Sutopo Purwo
Nugroho memberikan paparan soal banjir dan longsor yang melanda Jawa Tengah, Gedung BNPB, Jakarta, Senin (20/6/2016). 6 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah terdampak bencana banjir dan longsor.
Kepala Pusat Data dan Informasi
BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan soal banjir dan longsor yang melanda daerah di Jawa Tengah, Gedung BNPB, Jakarta, Senin (20/6/2016).