Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
pernikahan pada bulan Safar karena percaya terhadap khurafat tersebut. Sebuah
keyakinan yang dapat menjerumuskan kepada jurang kemusyrikan.
Bahkan, sampai ada amalan khusus, misalnya hari Rabu membaca syahadat
tiga kali, istighfar 300 kali, ayat kursi tujuh kali, surat Al-Fiil tujuh kali, dan
sebagaiya. Jelas, itu amalah khurafat dan bidah yang tidak bersumber dari
ajaran Islam dan tidak dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan para sahabat.
Kesialan, naas, atau bala bencana dapat terjadi kapan saja, tidak hanya bulan
Safar, apalagi khusus banyak terjadi pada bulan Safar. Allah Swt menegaskan:
Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah
ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah
orang-orang yang beriman harus bertawakal. (QS. At-Taubah: 51 ).
Tidak amalan istimewa atau tertentu yang dikhususkan untuk dirayakan pada
bulan Safar. Amalan bulan Safar adalah sama seperti amalan-amalan pada
bulan-bulan lain. Kepercayaan mengenai perkara sial atau bala pada sesuatu
hari, bulan dan tempat itu merupakan kepercayaan orang jahiliah sebelum
kedatangan Islam.
Rasulullah Saw bersabda: Tidak ada wabah dan tidak ada keburukan binatang
terbang dan tiada kesialan bulan Safar dan larilah (jauhkan diri) daripada
penyakit kusta sebagaimana kamu melarikan diri dari seekor singa (HR.
Bukhari).
Pergantian malam dan siang, pekan demi pekan dan bulan demi bulan adalah
merupakan salah satu tanda kekuasaanNya, sehingga semua itu tidak ada
hubungannya dengan nasib celaka atau keberuntungan manusia. Manusia akan
mendapatkan keberuntungan atau sebaliknya mendapatkan bencana dan
malapetaka adalah karena takdir dariNya, bukan berkaitan dengan suatu masa
tertentu. Namun sangat disayangkan sekali tradisi Jahiliyah yang berkeyakinan
bahwa ada hari baik dan ada hari buruk telah terwariskan oleh hampir seluruh
wilayah di dunia ini, dari kawasan Jazirah Arab pada zaman sebelum Islam
hingga saat ini di kawasan India dan sampai di Indonesia ( khususnya jawa )
mereka berkeyakinan bahwa ada hari-hari yang baik dan ada hari-hari yang
naas, demikian juga ada bulan-bulan yang membawa kebaikan dan ada bulanbulan yang membawa malapetaka. Di antara bulan-bulan yang mereka anggap
sebagi bulan penuh bala adalah bulan shafar.
Awal mula kesyirikan yang menganggap bahwa adanya hari dan bulan yang baik
dan yang buruk berawal dari adat jahiliyah yang mereka terima dari tukangtukang sihir ( kahin ). Dan bulan shafar ini mereka masukan ke dalam bulan yang
penuh dengan malapetaka. Beberapa jenis keyakinan syirik yang bertentangan
dengan Islam yang terjadi pada bulan Shafar adalah:
1. Masyarakat Arab Jahiliyah menganggap bulan shafar sebagai bulan penuh
kesialan.( Shahih Bukhari no. 2380 dan Abu Dawud no. 3915 ).
2. Masyarakat Arab Jahiliyah juga meyakini adanya penyakit cacing atau ular
dalam perut yang disebut shafar, yang akan berontak pada saat lapar dan
bahkan dapat membunuh orangnya, dan yang diyakini lebih menular dari pada
Jarab ( penyakit kulit / gatal ). ( Shaih Muslim : 1742, Ibnu Majah : 3539 )
3. Keyakinan masyarakat Arab Jahiliyah bahwa pada bulan shafar tahun sekarang
diharamkan untuk berperang dan pada shafrar tahun berikutnya boleh