Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
menggunakan KB jangka panjang dan kontrasepsi mantap merupakan pilihan yang ideal bagi
pasangan yang menginginkan untuk mengakhiri kehamilan.
Namun belakangan ini, alat kontrasepsi tidak hanya dipakai oleh pasutri saja tetapi banyak
juga remaja yang menggunakan alat kontrasepsi tersebut untuk melakukan seks di luar nikah.
Perkembangan teknologi membuat remaja semakin mudah mengakses informasi tentang halhal yang terkadang negative. Selain itu persebaran informasi dari lingkungan social membuat
mereka mencoba hal-hal baru yang belum pernah mereka coba yaitu melakukan seks
pranikah. Dengan informasi dari teknologi itu pula dan dari informasi di lingkungannya juga
membuat mereka tahu bahwa ada suatu alat yang dapat membuat mereka merasa aman pada
saat melakukan hubungan seksual pranikah. Hal ini dapat dilihat dari Survei yang dilakukan
kepada 33.943 di 24 negara dan dikerjakan oleh sebuah LSM Perancis tersebut, menunjukkan
13,2 % remaja berperilaku seks aktif semenjak usia 15 tahun dan tidak menggunakan alat
kontrasepsi. Sementara 82% lainnya, menggunakan alat kontrasepsi.
Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa yang melatarbelakangi penulisan ini
dikarenakan semakin tingginya penyalahgunaan alat kontrasepsi remaja yang dapat
menimbulkan dampak negative bagi diri remaja itu sendiri.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1 apa saja factor penyebab remaja penyalahguunaan alat kontrasepsi oleh remaja?
1.2.2 Apa saja dampak yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan alat kontrasepsi?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah:
1.3.1 untuk mengetahui factor penyebab penyalahgunaan alat kontrasepsi oleh remaja.
1.3.2 Untuk mengetahui dampak yang dapat ditimbulkan oleh penyalahgunaan kontrasepsi.
1.4 METODE PENELITIAN
Adapun metode penilitian yang penulis gunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini
adalah metode deskriptif dimana penulis menggambarkan dan memaparkan mengenai
penyalahgunaan kontrasepsi pada remaja dan menyajikannya dari berbagai sumber terkait
sesuai dengan rumusan masalah yang penulis paparkan untuk selanjutkan dirangkum
sistematis ke dalam suatu karya ilmiah. Selanjutnya, diharapkan dapat memenuhi
fungsinya dalam proses pembelajaran ataupun sebagai referensi dalam mata kuliah
Keluarga Berencana.
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Karya ilmiah ini terdiri atas 4 bab, dimana bab pertama merupakan pendahuluan yang
didalamnya terdapat latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metode penelitian dan
sistematika penulisan. Adapun bab 2 merupakan landasan teori mengenai alat kontrasepsi
kemudian bab 3 merupakan pembahasan dari rumusan masalah yang telah dipaparkan
pada bab 1 dan yang terakhir adalah bab 4 yang merupakan penutup yang terdiri dari
kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pengertian kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau
pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim. Terdapat beberapa
metode yang digunakan dalam kontrasepsi. Metode dalam kontrasepsi tidak ada satupun yang
efektif secara menyeluruh. Meskipun begitu, beberapa metode dapat lebih efektif
dibandingkan metode lainnya. Efektivitas metode kontrasepsi yang digunakan bergantung
pada kesesuaian pengguna dengan instruksi. Perbedaan keberhasilan metode juga tergantung
pada tipikal penggunaan (yang terkadang tidak konsisten) dan penggunaan sempurna
(mengikuti semua instruksi dengan benar dan tepat).
MACAM-MACAM KONTRASEPSI
A. KONTRASEPSI STERILISASI
Yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi) atau
testis pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh ginekolog (dokter
kandungan). Efektif bila Anda memang ingin melakukan pencegahan kehamilan secara
permanen, misalnya karena faktor usia.
B. KONTRASEPSI TEKNIK
1. Coitus Interruptus (senggama terputus): ejakulasi dilakukan di luar vagina.
Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma yang
sudah keluar sebelum ejakulasi, orgasme berulang atau terlambat menarik penis
keluar.
2. Sistem kalender (pantang berkala): tidak melakukan senggama pada masa subur,
perlu kedisiplinan dan pengertian antara suami istri karena sperma maupun sel telur
(ovum) mampu bertahan hidup s/d 48 jam setelah ejakulasi. Efektivitasnya 75-80%.
Faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid
tidak teratur sehingga perhitungan tidak akurat.
3. Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat bayi
hanya minum ASI dan menstruasi belum terjadi, otomatis Anda tidak akan hamil. Tapi
begitu Ibu hanya menyusui < 6 jam / hari, kemungkinan terjadi kehamilan cukup
besar.
C. KONTRASEPSI MEKANIK
1. Kondom: Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun wanita
serta berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma. Kegagalan pada umumnya karena
kondom tidak dipasang sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis
setelah ejakulasi sehingga kondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam
vagina. Kekurangan metode ini:
o Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lain
o Membutuhkan waktu untuk pemasangan
o Mengurangi sensasi seksual
2. Spermatisida: bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma, berbentuk cairan, krim
atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama.
Efektivitasnya 70%. Sayangnya bisa menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering
terjadi karena waktu larut yang belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan
terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas dalam waktu < 6 jam setelah senggama.
3. Vaginal diafragma: lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut
rahim bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya
sangat kecil, karena itu harus digunakan bersama spermatisida untuk mencapai
efektivitas 80%. Cara ini bisa gagal bila ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat
senggama, atau terlalu cepat dilepas (< 8 jam ) setelah senggama.
4. IUD (Intra Uterine Device) atau spiral: terbuat dari bahan polyethylene yang diberi
lilitan logam, umumnya tembaga (Cu) dan dipasang di mulut rahim. Efektivitasnya
92-94%. Kelemahan alat ini yaitu bisa menimbulkan rasa nyeri di perut, infeksi
panggul, pendarahan di luar masa menstruasi atau darah menstruasi lebih banyak dari
biasanya.
IUS atau Intra Uterine System adalah bentuk kontrasepsi terbaru yang menggunakan hormon
progesteron sebagai ganti logam. Cara kerjanya sama dengan IUD tembaga, ditambah dengan
beberapa nilai plus:
thromboemboli, kelainan pembuluh darah otak, gangguan fungsi hati atau tumor dalam
rahim.
penyakit kencing manis (DM), hipertensi, pendarahan vagina berat, penyakit ginjal dan
jantung.
Kontrasepsi hormonal bisa berupa pil KB yang diminum sesuai petunjuk hitungan hari yang
ada pada setiap blisternya, suntikan, susuk yang ditanam untuk periode tertentu, koyo KB
atau spiral berhormon.
1. Pil Kontrasepsi Kombinasi (OC / Oral Contraception)
Berupa kombinasi dosis rendah estrogen dan progesteron. Merupakan metode KB paling
efektif karena bekerja dengan beberapa cara sekaligus sbb:
Mencegah ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur)
Meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma
Membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan
Bila pasien disiplin minum OC-nya, bisa dipastikan perlindungan kontrasepsi hampir 100%.
Selain itu, OC merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil
bisa langsung berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam 3 bulan.
MANFAAT TAMBAHAN OC
Selain berfungsi sebagai alat kontrasepsi, OC ternyata juga memberikan manfaat yang tidak
langsung berhubungan dengan efek kontrasepsi (non-contraceptive benefits) yaitu
menyembuhkan atau mengurangi resiko terjadinya beberapa kelainan atau keluhan tertentu
seperti:
Manfaat penyembuhan OC:
Menyembuhkan kelainan menstruasi
Pil kontrasepsi dapat menyembuhkan beberapa kelainan menstruasi umum antara lain:
Siklus menstruasi yang tidak teratur (irregular cycle)
Darah yang keluar pada saat menstruasi terlalu banyak (hiper-menore)
Sindroma sebelum haid (premenstrual syndrome / PMS)
Haid dengan rasa nyeri hebat di perut (dismenore).
Dengan mengkonsumsi OC, siklus haid menjadi teratur dan lebih ringan sehingga resiko
terkena anemia dan defisiensi besi berkurang s/d 50%.
Mengatasi masalah hiper-androgenisme
Dalam tubuh wanita diproduksi hormon reproduksi estrogen, progesteron, dan androgen.
Hormon androgen (testosteron) yang umum disebut hormon reproduksi pria dibutuhkan
oleh wanita dalam jumlah sangat sedikit ( 0,5 mg / liter darah) untuk daya tahan tubuh dan
gairah seksual (libido).
Wanita usia reproduktif ( 15 - 40 tahun) sering mengalami ketidakseimbangan hormonal
dimana produksi hormon androgennya akan meningkat sehingga terjadi hiper-androgen yang
bisa menyebabkan:
Masalah pada kulit dan rambut: kulit berminyak, komedo, jerawat, ketombe (yang
bisa menyebabkan kebotakan) atau hirsutisme (pola tumbuh rambut pada yang wanita
yang menyerupai pria / male hair pattern)
OC istimewa mengandung CPA (Siproteron Asetat), zat anti-androgen paling efektif saat ini
yang bekerja khusus mengatasi masalah hiper-androgen dengan menekan produksi androgen
(dalam tubuh) dan minyak (di bawah permukaan kulit) sehingga mencegah timbulnya
komedo dan ketombe bahkan jerawat.
Berbeda dengan obat-obatan topikal dan antibiotik yang membunuh bakteri dan mengobati
infeksi di permukaan kulit, CPA langsung bekerja pada akar masalah yaitu dengan mencegah
produksi minyak yang berlebihan. Tetapi karena obat ini bekerja step-by-step dari dalam
tubuh untuk menormalkan kadar hormon androgen, perbaikan pada kulit wajah baru bisa
dilihat setelah 1-3 bulan pemakaian.
Manfaat pencegahan, yaitu OC mengurangi resiko terkena:
Infeksi pada organ reproduksi internal, s/d 50%
Kanker ovarium dan endometrium, s/d 40%
Benjolan jinak payudara, s/d 40%
Kista ovarium, s/d 80%
Infertilitas primer, s/d 40%
Kehamilan ektopik (di luar kandungan), s/d 90%
CARA MINUM OC
OC harus diminum tiap hari dengan cara mengikuti petunjuk nama hari yang tertera di
blisternya. Untuk memulai blister pertama Anda, mulailah minum pil pada hari pertama haid,
misalnya: Anda mendapat haid pada hari Rabu maka ambil pil yang dibawahnya ada tanda
Rabu. Lanjutkan minum pil setiap hari sampai habis (21 hari) yang pasti jatuh pada hari
Selasa. Kemudian berhenti minum pil selama 7 hari (akan terjadi menstruasi). Setelah 7 hari
bebas pil ini, lanjutkan minum pil dari kemasan yang baru pada hari Rabu lagi, jadi untuk
blister ke-2 dst, selalu ikuti siklus 21 hari minum pil +7 hari bebas tablet.
2. Suntik
Tersedia suntik 1 bulan (estrogen + progesteron) dan 3 bulan (depot progesteron, tidak terjadi
haid). Cukup praktis tetapi karena memasukkan hormon sekaligus untuk 1 atau 3 bulan,
orang yang sensitif sering mengalami efek samping yang agak berat.
3. Susuk KB (Implan)
Depot progesteron, pemasangan dan pencabutan harus dengan operasi kecil.
4. Koyo KB (Patch)
Ditempelkan di kulit setiap minggu, sayangnya bagi yang berkulit sensitif sering
menimbulkan reaksi alergi.
10
BAB III
PEMBAHASAN
1. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Kontrasepsi oleh Remaja
Keingintahuan remaja
Masa remaja adalah masa yang dipenuhi dengan rasa ingin tahu yang sangat besar.
Segala hal ingin dicoba, tanpa mempedulikan resiko yang akan dihadapi. Salah satu
diantarnya adalah keingintahuan akan fungsi tubuhnya. Maka banyak remaja tertarik
untuk melakukan hubungan seksual di luar nikah walaupun mereka sudah mengetahui
dampak yang harus dihadapi. Sehingga untuk menghindari trjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan, seperti kehamilan di luar nikah, maka mereka menggunakan alat
kontrasepsi.
Alat kontrasepsi yang dijual bebas dengan harga terjangkau
Dengan semakin bebasnya dan semakin terjangkaunya alat kontrespsi yang dijual di
pasaran, memudahkan remaja untuk mendapatkan alat kontresepsi tersebut sehingga
terjadi perilaku seks bebas yang semakin meningkat pula. Hal itu dapat dilihat pada
alat kontrasepsi seperti kondom yang harganya dapat dijangkau oleh anak sekolahan.
Walau Alkon telah dijual bebas, namun tujuannya untuk hal yang baik. Bukan sengaja
memicu perilaku amoral dimasyarkat atau merusak masa depan generasi muda.
Namun hal itulah yang disalahgunakan oleh remaja.
dilakukan di Perancis, remaja perancis sudah mulai melakukan hubungan seksual dari
umur 15 tahun dan Kondom merupakan alat kontrasepsi favorit oleh remaja Perancis.
Sedangkan pil kontrasepsi, lanjutnya, merupakan alat kontrasepsi kedua yang paling
banyak digunakan oleh remaja yang disurvei tersebut. Sama dengan halnya kondom,
penggunaan pil pun beragam dari berbagai negara, mulai 3% di Kroasia hingga 48%
di Belgia dan Belanda.
Penggunaan keduanya yakni kondom dan pil, juga relatif sering dilakukan oleh
remaja AS dan Eropa. Yakni mulai 2,6% di Kroasia dan 28,8% di Kanada. Sedangkan
di Eropa Utara dan Barat, penggunaan pil kontrasepsi adalah sesuatu yang tidak
11
umum.
Mudahnya cara pemakaian
Selain mudah didapat alat kontrasepsi juga mudah digunakan sehingga semakin
mendukung meningkatkannya prilaku sek bebas pada remaja.seperti alat kontrasepsi
kondom yang cukup dipasang pada alat kelamin pria dan kondar cukup hanya
diminum langsung.
Pergaulan bebas
Semakin luas dan bebasnya pergaulan remaja saat ini membuat remaja terjerumus
pada pergaulan bebas seperti hubungan seks diluar nikah.dimana para remaja
mendapat informasi-informasi dari teman sebayanya sehingga banyak remaja yang
mencoba untuk melakukan seks bebas itu,apalagi ditunjang dengan fasilitas yang ada
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
13
gemari.
Meningkatkan pengetahuan tentang fungsi reproduksinya dimana remaja dapat
mengetahui lebih dalam tentang fungsi reproduksinya seperti dampak apa yang akan
ditimbulkan jika mereka melakukan seks bebas diluarnikah.
2. Bagi keluarga
Disini peran keluarga sangat besar terhadap remaja tersebut dimana para orang tua
diharapkan untuk lebih mengawasi pergaulan serta informasi yang diperoleh oleh para
remaja agar mereka tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.
3. Bagi pemerintah
Diharapkan pemerintah lebih memperketat peredaran serta penjualan alat kontrasepsi
sehingga tidak jatuh ke tangan orang yang salah.
4. Bagi tenaga kesehatan
14
15
DAFTAR PUSTAKA
http://prov.bkkbn.go.id/sulteng/old/news_detail.php?nid=253
http://medicastore.com/penyakit/3356/Kontrasepsi.html
http://www.kikil.org/forum/archive/index.php/thread-17678.html
16