Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Hipermetabolisme,
hipertensi, infeksi dll
RVH (Pembesaran
Ventrikel kanan )
Terjadi odem paru
(Dahak warna putih berbuih) Rh +/+, Sesak nafas, Asidosis
respiratorik (Ggn pertukaran gas)/(Gagal nafas), Resiko
terjadi ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Kecemasan gelisah
Bisa terjadi trauma
Syok Kardiogenik
B Pengkajian
a. Identitas:
b.Keluhan utama
c. Riwayat keperawatan :
Klien merasakan jantungnya sering berdebar-debar dan nafas menjadi sesak dan
terasa lelah jika beraktivitas.. Riwayat hipertensi , DM, , Asthma ,Riwayat MRS
d. Data keperawatan
(a) Sistem pernafasan
Data
S : Sesak nafas sejak,
pusing PaO2 < 95 %
bertambah sesak jika
bergerak atau kepala
agak rendah, batuk (+)
sekret berbuih, AGD
tidak normal
Etiologi
Dekompensasi ventrikel
kiri
Bendungan paru
(odem paru)
Diagnose
Resiko
tinggi
terjadi
ketidakefektifan bersihan
jalan nafas
Resiko tinggi gangguan
pertukaran gas b.d adanya
odem
paru
sekunder
dekompensasi ventrikel kiri
O : RR >20 X/mnt, Rh ,
Wh , Retraksi otot
pernafasan,
produksi
sekret banyak
(b) Sistem kardiovaskuler
Data
S : Kepala pusing, jantung
berdebar-debar, badan
terasa lemah, kaki
bengkak s
O : Bendungan vena
jugularis (+), S1S2
ireguler S3 (+), Ictus
kordis pada pada iccs
5-6, bergeeser ke kiri,
Acral dingin, keluar
keringat dingin, odem - Kap.refill > 1-2dt
+ +
Etologi
Diagnose
Dekompensasi kordis
penurunan kontraktilitas
jantung
penurunan tekanan darah
Syok
Ggn perfusi ke jaringan
Etiologi
Persaan tidak enak kaena
terpasang alat ventilator,
aktivitas tak terkontrol
Diagnosis
Resiko terjadi trauma b.d
kegelisahan
sebagai
dampak pemasangan alat
bantu nafas
Cemas
b.d
ancaman
terhadap kematian
Cemas
b.d
ancaman
kematian,
situasi
lingkungan perawatan dan
terpasang
mengancam jiwa
Lingkungan yang asing
disorientasi tempat.
Gangguan
verbal
komunikasi
cemas
C. Rencana Tindakan
Dx: Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan kontraktilitas otot jantung
Tujuan : Setelah dirawat selama 3X 24 jam T : 120/80, N : 88X/mnt, Urine 40-50
cc/jam, pusing hilang
Rencana Tindakan
Rasional
- Berikan posisi syok
- Memenuhi kebutuhan pefusi otak
- Observasi vital sign (N : T : S ) dan - Untuk mengetahui fungsi jantung dalam
kapilarri refill setiap jam
upaya mengetahui lebih awal jika terjadi
gaguann perfusi
- Kolaborasi:
- Pemberian infus RL 28 tts/menit
Tujuan : Setelah dirawat tidak terjadi sumbatan jalan nafas, stridor (-), dyspnoe (-),
sekret bersih
Tindakan
- Auskultasi bunyi nafas tiap 2 - jam
- Lakukan suction jika terdengar
stridor/ ronchi sampai bersih.
- Pertahankan suhu humidifier 3537,5 derajat
- Monitor status hidrasi klien
- Lakukan fisiotherapi nafas
- Kaji tanda-tanda vital sebelum dan
setelah tindakan
Rasionalisasi
- Memantau keefektifan jalan nafas
- Jalan nafas bersih, sehingga mencegah hipoksia,
dan tidak terjadi infeksi nasokomial.
- Membantu mengencerkan sekret
- Mencegah sekret mengental
- Memudahkan pelepasan sekret
- Deteksi dini adanya kelainan
Dx : Resiko terjadi trauma b.d kegelisahan sebagai efek pemasangan alat bantu
nafas
Tujuan :
Setelah dirawat klien tidak mengalami iritasi pd jalan nafas, idak terjadi baro
taruma, tidak terjadi keracunan O2, tidak terjadi infeksi saluran nafas, suhu
tubuh 36,5-37 derajat celcius
Tindakan
Rasionalisasi
- Orientasikan klien tentang alat perawatan - Agar klien memahami peran dan fungsi
yang digunakan
serta sikap yang harus dilakukan klien
- Jika perlu lakukan fiksasi
- Untuk mencegah trauma
- Rubah posisi setiap 2 jam
- Untuk mencegah timbulnya trauma akibat
penekanan yang terus menerus pada satu
- Yakinkan nafas klien sesuai dengan irama tempat.
vetilator
- Mencegah fighting sehingga trauma bisa
- Obsevasi tanda dan gejala barotrauma
dicegah
- Kolaborasi penggunaan sedasi
- Untuk deteksi dini
- Evaluasi warna dan bau sputum
- Untuk mencegah fighting
- Lakukan oral hygiene setiap hari
- Monitor dini terjadini infeksi skunder
DAFTAR PUSTAKA :
Marini L. Paul (1991) ICU Book, Lea & Febriger, Philadelpia
Tabrani (1998), Agenda Gawat Darurat, Pembina Ilmu, Bandung
Carpenitto (1997) Nursing Diagnosis, J.B Lippincott, Philadelpia
Hudack & Galo (1996), Perawatan Kritis; Pendekatan Holistik, EGC , Jakarta
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN TN. D.S DENGAN HHF + ODEM PARU DAN
GAGAL NAFAS
DI RUANG ICU GBPT RS. DR. SOETOMO
TGL. 20-21 AGUSTUS 2001
A. PENGKAJIAN
a. Identitas
Nama
: Tn DS
Umur
: 52 tahun
Kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Sopir dan pekerja bangunan
Alamat
: Mojosari, Mojokerto
Penanggung
: Biaya sendiri
b. Keluhan utama : c. Riwayat keperawatan
Klien mengeluh batuk-batuk kecil dan sesak ringan sejak satu bulan yang lalu, setiap
mengeluh biasanya memeriksakan diri ke "mantri" dan biasanya hilang setelah diberi
obat (jenis dan dosis lupa). Pada tanggal 17 Agustus 2001 sore klien mengeluh
sesaknya makin bertambah, klien memeriksakan diri je RS Mojosari tetapi dianjurkan
langsung ke Surabaya. Tanggal 17 Agustus sore sekitar Pk 22.00 klien baru tiba di
RSDS dalam keadaan sesak dan diberikan bantuan nafas (bag & mask) dan obat
dibawah lidah. Riwayat Hipertensi (+) sejak tahun 1987, Riwayat DM (tidak tahu),
riwayat Asthma (-) tetapi orang tua penderita asthma, riwayat MRS (-).
d. Data keperawatan
(a). Sistem respirasi
Data
S:-
Etiologi
Terpasang ETT
Diagnose
Resiko tinggi terjadi
ketidakefektifan bersihan
jalan nafas
Gangguan
pertukaran
gas b.d adanya odem
paru
sekunder
dekompensasi ventrikel
kiri
Etologi
Diagnose
Dekompensasi kordis
penurunan kontraktilitas
jantung
kotraktilitas jantung
Etiologi
Persaan tidak enak kaena
terpasang alat ventilator,
aktivitas tak terkontrol
Diagnosis
Resiko terjadi trauma b.d
kegelisahan
sebagai
dampak pemasangan alat
bantu nafas
Cemas
b.d
ancaman
kematian,
situasi
lingkungan perawatan dan
disorientasi tempat.
Gangguan
komunikasi
verbal
cemas
Resiko
terjadi
infeksi
b.dadanya luka tempat
insersi alat perawatan
B. Rencana Tindakan
Dx : Resiko terjadi ketidak efektifan bersihan jalan nafas b.d tidak adanya
reflek batuk dan produksi sekret yang banyak
Tujuan : Setelah dirawat selama 2 hari tidak terjadi sumbatan jalan nafas, stridor (-),
dyspnoe (-), sekret bersih
Tindakan
- Auskultasi bunyi nafas tsebelum dan
setelah suction.
- Lakukan suction jika terdengar
stridor/ ronchi sampai bersih. @ 2
jam
- Pertahankan suhu humidifier 3537,5 derajat
- Monitor status hidrasi klien
- Lakukan fisiotherapi nafas
- Kaji tanda-tanda vital sebelum dan
setelah tindakan
Rasionalisasi
- Memantau keefektifan jalan nafas
- Jalan nafas bersih, sehingga mencegah hipoksia,
dan tidak terjadi infeksi nasokomial.
- Membantu mengencerkan sekret
- Mencegah sekret mengental
- Memudahkan pelepasan sekret
- Deteksi dini adanya kelainan
Rasional
- Membinan hubungan saling percaya
- Mengurangi stress adaptasi
- Menggali perasaan dan masalah klien
- Mengurangi cemas dan meningkatkan
daya tahan klien
- Untuk meningkatkan semangat dan
- Berikan keluarga mengunjungi pada saat- motivasi
saat tertentu
- Berikan informasi realistis sesuai dengan - Agar klien memahami tujuan perawatan
tingkat pemahaman klien
yang dilakukan.
Dx : Resiko terjadi infeksi s.e penurunan daya tahan dan adanya insersi alat-
10
alat perawatan
Tujuan : setelah dirawat selama 3 hari tidak terjadi infeksi skunder
Tindakan
Rasional
-- Ganti slang tubing setiap 24-72 jam
- Mencegah infeksi skunder pd salnaf
- Lakukan perawatan infus @ 24 jam
- Mencegah infeksi /plebitis pada insersi
- Lakukan perawatan kateter @ jam
infus
- Cek suhu tubuh @ 8 jam
- Mencegah infeksi pada traktus urinarius
- Observasi tanda peradangan pada lokasi - Sebagai salah satu indikator tjd infeksi
insersi alat perawatan.
- Tanda berupa panas, bengkak, kemerahan,
- Mandikan klien 2 X seharil
nyeri serta ggn fungsi.
- Lakukan oral hygiene @ 24 jam
- Memperbaiki kebersihan kulit dan mulut
sbg upaya mencegah kolonisasi kuman
pada kulit/mulut.
C.Tindakan keperawatan
DX
1
TGL/JAM
20-8-2001
08.00
08.05
08.25
09.00
10.00
12.00
14.00
21-8-200
08.00
08.05
08.25
09.00
10.00
12.00
14.00
20-8-2001
08.00
10.15
11.00
13.00
21-8-2001
08.00
TINDAKAN
HASIL
Wh -/-, Rh +/-, Stridor (-)
Klien dalam posisi semi
fowler
Sekret banyak
S : 37 OC
T:136/79,
N:96,
RR:18X/mnt
Sekret bersih
Sekret bersih
Wh -/-, Rh +/-, Stridor (-)
Klien dalam posisi semi
fowler
Sekret banyak
S : 37 OC
T:136/79,
N:96,
RR:18X/mnt
Sekret bersih
Sekret bersih
11
10.15
11.00
13.00
20-8-2001
07.30
09.00
09.10
21-8-2001
07.30
09.00
09.10
4
20-8-2001
08.30
10.30
12.30
21-8-2001
08.30
10.30
12.30
20-8-2001
11.00
11.15
Ventilator lancar
Bag & mask sudah tersedia
Alergi (+)
Alergi (+)
Kbocoran (-)
Fiksasi baik
Geraakan dada dan nafas
sesuai
Ventilator lancar
Bag & mask sudah tersedia
Kbocoran (-)
Fiksasi baik
Geraakan dada dan nafas
sesuai
12
secara teratur
21-8-2001
11.00
11.15
6
20-8-2001
10.30
20-8-2001
09.25
09.35
21-8-2001
D. Evaluasi
DIAGNOSE
PERKEMBANGAN
Resiko terjadi ketidak 22-8-2001 Pk.09.00
efektifan bersihan jalan S : Klien mengatakan dapat batuk dan menelan
nafas
O : sekret (-), stridor (-) sumbatan jalan nafas (-)
A : Masalah tidak terjadi
P : Pindahkan klien ke ruang perawatan jantung (ICCU)
Gangguan pertukaran gas 22-8-2001 Pk 09.00
S : sesak (-)
O : Klien nafas spontan dengan canul nasal 6 lt/mnt, cyanosis
(-), SpO2 100 %, BGA PH:7,44, PCO2 :42,5, PO2 : 96
mmHg, BE : 3 RR : 16X
A : Masalah teratasi
P : Lakukan perawatan di ruang jantung
Resiko gangguan perfusi 22-8-2001 Pk.09.00
S : pusing (-), berdebar (-),
O : T : 135/89 mm Hg, N : 96 X/mnt, Acral hangat, keringat
dingin (-), kapilari refill 2 dt, Hb 12,4 , EKG : PVC pada
semua lead, S1S2 reguler, S3 (-), Foto Thorak LVH (+)
A : Masalah tidak terjadi
P : Lanjutkan perawatan di ruang jantung
Ggn pola nafas
13
Kecemasan
: RD
: 5 th
: Laki-laki
: Pertama
: Rejo Agung, Gempol , Pasuruan
: Orang tua ( Benny D.W)
b. Riwayat Keperawatan
Anak dikeluhkan kakinya lemas tgl 19 /8/2001 sorebdan pagi tangga; 20/8/2001
badan anak menjadi lebih lemah sehingga untuk berdiri saja susah. Anak juga
dikeluhkan flu dan batuk-batuk dan sumer-sumer sejak tgl 15/8/2001 sore.
Selanjutnya anak dibawa ke RSUD Dr Soetomo tanggal 20/8/2001 Pk 23.00 dan
langsung ditangani di Bagian Resusitasi IRD. Riwayat MRS (-), Imunisasi lengkap,
iwayat Asthma (-), Riwayat Flu (+) sejak seminggu yang lalu dan diberikan obat flu
yang dibeli di Apotik.
c. Pengkajian persistem
14
(a) Pernafasan
S:O : Terpasang ETT Uk 5,5, terpasang mayo, serta nafas dibantu dengan
ventilator Mode : SIMV PS 20 X, EMV :15, PEEP +2, Inspirasi presure
+ 10, FiO2 40 %, SpO2 100 %, RR : 30 X, Keluar saliva lewat mulut
(sering dan banyak), stridddor (+), Paru Wh -/-, Rh -/-, Suara nafas ++/+,
cuping hidung (-),retraksi costae (-), cyanosis (-),
Foto thorak tampak gambaran hipodens pada lobus paru kiri atas,
BGA : PH 7,451, PCO2 44,7; PO2:91,2; BE :5,7; HCO3 : 30,4; AaDO2
177,9 mm Hg
(b) Kardiovaskuler
S :O: N : 87X/mnt reguler, T : 112/60 (MAP 77 mm Hg), SpO2 100 %, Acral
dingin, Cyanosis (-), Capillari refill 2 dt, S : 36,6 o C,
Hb : 12,4 g/dl
HbO2 : 95,3 %
EKG : Lead II Sinus
(c) Neurologi
S :O : GCS : 2x3, membuka mata (+) lemah, pupil isokor, refleks +/+, Diplopia
(-), lateralisasi (-), RF
RF - - , Rp - - - (d) Perkemihan
S:O : Terpasang cateter, out-put 2005 cc dalam 24 jam, warna kuning jernih,
kateter terawat
(e) Pencernaan
S:O : Klien makan sonde pediasure 6 X 50 cc, peristaltik (+) lemah, distensi (-),
skybala (-), sementara
puasa sampai tracheostomi selesai dilakukan.
(f) Muskuloskeletal
S:O : Kekuatan otot 000
000, tulang intak
000
000
(g). Psikologis
S : Orang tua menyatakan bagaimana kemungkinan penyakit anaknya, berapa
lama pengobatannya keluarga bersedia melanjutkan perawatan lanjutannya.
O : Tampak kusut, tampak kebingungan,
Therapi:
- Infus Dex D 5 1/2 NS 1250 cc/24 jam
- Sonde pediasure : 6 X 50 cc
- Ampicillin 3 X 500 mg
- Cloxacillin 3 X 250 mg
- Alinamin F 3 X 1 amp
- Bisolvon 3 X 1 tab
- Px GDA, DL, Alb, Thorax Foto
B. Analisa Masalah
Dari data diatas dirumuskan bebepara permasalahan:
15
16
TINDAKAN
PELAKSANA
Melakukan auskultasi paru (stridor (+), Wh Wayan
-/-,Rh-/Wayan
Melakukan fisiotherapi nafas dan suction
(Sekret banyak warna putih)
Wayan
Memiringkan klien kekiri
Melakukan oral hygiene (Mulut bersih)
Merawat infus dan cateter
(Kateter dan infus terawat, tanda radang (-))
Mengambil bahan lab DL, GDA dan albumin
Injeksi ampicilin 500 mg
Alinamin F 1 ampul
Mengecek persiapan tracheostomi:
17
10.00
10.30
18