Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PROFIL LIPID
(Diajukan utuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Klinik )
Disusun oleh :
Kelompok 4
Irma Retnasari
31113127
Kania Oktapiani
31113144
Tine Nurusyifa
31113152
31113153
31113154
A. Tujuan Praktikum :
Kolesterol Total :
1. Memiliki keterampilan dalam menentukan kadar kolesterol pada sampel.
2. Memahami metode penentuan kadar kolesterol.
Trigliserida :
1. Menganalisis kadar trigliserida dalam darah dan menginterpretasikan harsil serta
menghubungkan dengan keadaan patologi klinik.
HDL (High-Density Lipoprotein):
1. Menganalisis
kadar
High-Density Lipoprotein
(HDL)
dalam
darah
dan
NilaiRujukan
Normal
<200mg/dl
Resiko sedang
200 240 mg/dl
Resiko tinggi
240 mg/dl
Bila kolesterol dalam tubuh benlebihan akan tertimbun didalam dinding
pembuluh darah dan menim bulkan suatu kondisi yag disebut aterokierosis yaitu
penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal
terjadinya penyakit jantung dan stroke (Kartikawati. 2012).
2. Trigliserida
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan
berbagai organ dalam tubuh. Dari sudut ilmu kimia trigliserida merupakan substansi
yang terdiri dari gliserol yang mengikat gugus asam lemak.Trigliserida dalam tubuh
digunakan untuk menyediakan energi berbagai proses metabolisme. Fungsi lipid ini
mempunyai peranan yang hampir sama dengan karbohidrat.
Idealnya trigliserida dalam darah harus kurang dari 150 miligram per desiliter
(mg / dL). Tingkat trigliserida dapat dianggap tinggi jika di atas 150 mg / dL dan jika
Anda memiliki faktor risiko lain juga untuk penyakit jantung. Sangat kadar
trigliserida yang tinggi mungkin berhubungan dengan penyakit hati (Harry, 2008).
The American Heart Association telah menetapkan pedoman untuk tingkat trigliserida:
Tingkat mg / dL Tingkat mmol / L
<150
Interpretasi
Kisaran
normal,
<1,69
150-199
200-499
1.70-2.25
2.26-5.65
> 500
> 5,65
berisiko rendah
Batas tinggi
Tinggi
Sangat tinggi:
risiko
tinggi
timbulnya penyakit jantung. Dewasa ini telah diketahui bahwa seorang penderita
dengan kadar kolesterol darah yang tinggi, tidak akan jatuh lagi ke dalam risiko yang
dapat membahayakan keselamatan hidupnya, terlebih bila ia cukup memperoleh
HDL.
Nilai rujukan HDL sebagai berikut :
a) Usia 20-24 tahun : 30 79 mg/dl.
b) Usia 25-29 tahun : 31 83 mg/dl.
c) Usia 30-34 tahun : 28 77 mg/dl.
d) Usia 35-39 tahun : 36 62 mg/dl.
e) Usia 40-44 tahun : 34 67 mg/dl.
f) Usia 45-49 tahun : 30 87 mg/dl.
g) Usia 50-54 tahun : 28 92 mg/dl.
4. LDL (Low Density Lipoprotein)
Lipoprotein Density Lipoprotein (LDL) lipoprotein pengangkut kolesterol
terbesar pada manusia (totao 70%). Partikel LDL mengandung trigliserida sebanya
10 % dan kopakan mlesterol 50 %. LDL metabolit VLDL berfungsi membawa
kolesterol ke jaringan perifer. Kadar LDL tergantung dari banyak faktor termasuk
kolesterol dalam makanan, asupan minyak jenuh, kecepatan produksi dan eliminasi
LDL dan VLDL. Kadar di dalam darah sangat tergantung lemak yang masuk maka
semakin banyak lemak masuk maka semakin numpuk pula LDL. Hal ini disebabkan
LDL merupakan lemak jenuh yang tidak mudah larut.
Lipoprotein Density Lipoprotein (LDL) bertugas mengangkut kolesterol dari
liver ke sel-sel. Bila terlalu banyak LDL, kolesterol akan menumpuk di dindingdinding arteri dan menyebabkan sumbatan arteri. Semakin rendah kadar LDL,
semakin kecil resiko terkena penyakit jantung dan stroke lainya menentukan seberapa
tinggi LDL seharusnya. Lipoprotein Density Lipoprotein (LDL) yang optimal adalah
bila kadar dalam darah dibawah 100 mg/dl.
Optimal
Batas Tinggi
:130-159 mg/dL
Tinggi
Bahan
Serum
Aquadest
Darah
Serum darah
Reagen Profil Lipid
Reagen Pengendap
Prosedur :
a. Pemeriksaan kolesterol
Disiapkan tabung serulogi
Blanko
Sampel
10 ml
Standar
ml
1000
10 ml
ml
1000ml
pipet sampel sebanyak 100 ml tambahkan presipitan,
sentrifuge t = 200
Standar
Reagen
Kolesterol
Standar
100 ml
1000 ml
Sampel
100 ml
1000 ml
Homogenkan dan inkubasi selama 10 T = 370C
baca absorbansinya
2. Trigliserida
Prinsip :
Trigliserida + H2O
Gliserol Kinase
Gliserol + ATP
Gliserol-phosphate + O2
Lipase
Gliserol-3-phosphate + ADP
Dihidro-aseton-phosphate + H2O2
Peroksidasi
4-(p-benzokinonmonoimino)-
fenazon + 4 H2O + HC
Prosedur Kerja:
1. Persiapan sampel
Darah dimasukan
kedalam tabung
Sentrifuge pada
kecepatan 4000rpm
2. Pemeriksaan triglisiraldehid
Dimasukan kedalam
spektrofotomete dibaca
absorbansinya kemudian
Keterangan:
hasilnya dianalisis
r
S
er
n
at
a
n
St
d
ar
L
1
ea
Darah dimasukan
kedalam tabung
Sentrifuge pada
kecepatan 4000rpm
2. Pemeriksaan LDL
Sampel serum dipersiapkan
sebanyak 100mikron,
kemudian dipipet
menggunakan mikropipet
Standard(A)
0,243
Sampel
0,109
Perhitungan
Ckolesterol
Asampel
Astan dar
x 200 mg/dl
0,109
x 200 mg/dl
0,243
CKolesterol
CKolesterol
= 89,712 mg/dl
2. Trigliserida
Diketahui :
Penyelesaian : C sampel =
C sampel =
0,162
0.113
|.|sampel
|.|standar
X C standar
b. Perhitungan
Kadar HDL =
absorbansi sampel
xKonsentrasi standar
absorbansi standar
1,095
x 200=669,724 mg/dl
= 0,327
= 17,32 mmol/L
Untuk kadar HDL yang dihasilkan oleh sampel menunjukan kadar glukosa yang
tinggi.
Gambar Pengamatan
Standard(A)
0,137
Sampel
0,135
Perhitungan
1. konsentrasi supernatan
A Sampel
C=
A Stadar x 200 mg/dl
Csampel
0,135
0,137 x 200 mg/dl
Csampel
=197,08 mg/dl
2. Konsentrasi LDL
CLDL= kolesterol total HDL
CLDL = 89,712 mg/dl - 197,08 mg/dl
C LDL= -107,368 mg/dl
F. PEMBAHASAN
1. Kolesterol Total
Hasil pada pengujian kali ini di dapat nilai absorbansi kolesterol standard
sebesar 0,243nm dan nilai absorbansi sampel sebesar 0,109nm. Setelah dimasukan
kedalam persamaan ternyata didapatkan hasil bahwa sample yang diuji memiliki
kadar kolesterol 89,71 mg/dL. Hasil ini menunjukan bahwa sampel yang diuji
memiliki kadar kolesterol yang normal. Pada literatur dijelaskan bahwa kadar
kolesterol normal adalah <200 mg/dL. Apabila kadar kolesterol didalam darah
diatas normal yaitu >200 mg/dL maka dapat beresiko terkena stroke ataupun
penyakit jantung koroner. Kadar kolesterol normal berada pada rentang <200
mg/dL, sedangkan batas tinggi kolesterol berada pada rentang 200-239 mg/dL,
dan batas tinggi kolesterol adalah
fitosterol seperti apel, pisang, anggur, melon, buncis, brokoli, kembang kol,
gandum dan beras merah, termasuk kacang tanah dan kedelai. Periksa ke dokter
atau laboratorium klinik secara teratur agar bisa mengontrol kadar kolesterol dan
tetap sehat. Terutama pada saat usia lebih dari 20 tahun, disarankan agar
mengecek kadar kolesterol minimal 5 tahun sekali agar terhindar dari
arteriosklerosis, penyakit jantung koroner dan juga stroke.
2. Trigliserida
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui kadar trigliserida dalam
darah. Prinsip dari pengukuran trigliserida ini adalah trigliserida diukur setelah
melalui proses oksidasi dan hidrolisis enzimatik. Indikator quinonimin dibentuk
dari hydrogen peroksida dan 4-aminofenazon yang berasal dari
fenol dan
peroksidase. Reaksi yang terjadi adalah enzim lipase akan memperantai hidrolisis
trigliserida menjadi gliserol dan asam-asam lemak. Selanjutnya gliserol akan
mengalami fosfatasi dengan bantuan enzim gliserol kinase yang akan
menghasilkan
gliserol-3-fosfat.
Kemudian
gliserol-fosfat
akan
dioksidasi
Serum yang telah didapat diambil sebanyak dan dimasukan kedalam kuvet,
lalu ditambahkan reagen sebanyak kemudian kuvet digoyangkan. Hal tersebut
bertujuan agar reagen dapat serum dapat bercampur dengan homogen. Hal
tersebut dilakukan hingga pemeriksaan yang dilakukan mempunyai keakuratan
yang lebih tinggi. Larutan blanko dengan megambil aquades dengan reagen.
Tujuan dari pembuatan larutan blanko adalah pelarut yang digunakan tidak
memiliki daya absorbansi atau tidak mempengaruhi hasil pengukuran., sehingga
ketika pada saat mengukur sampel hanya kadar HDL saja yang dapat terukur.
Kemudian dibuat larutan standar ini digunakan sebagai pembanding bagi
didapatkan hasil yang optimal dimana ragen dan sampel bereaksi secara optimal
karena reaksi enzimatis yang terjadi berjalan secara lambat.
Selanjutnya dilakukan pengukuran aktivitas serum dengan spektrofotometri
UV-VIS dengan panjang gelombang 546 nm. Pada panjang gelombang inilah
diharapkan hasil yang didapat daya absorbansinya optimal.Sebelum menggunakan
kuvet terlebih dahulu dicuci dengan benar agar tidak ada kontaminan. Adanya
kontaminan menyebabkan pengukuran tidak tepat, sehingga hasil pemeriksaan
kadar trigliserida akan salah.
HDL yang dihasilkan oleh sampel menunjukkan kadar HDL yang tinggi kondisi
optimal dianggap protektif terhadap penyakit jantung.
1. Dari pada percobaan yang dilakukan didapati konsentrasi kolestrol dalam sampel
adalah 89,71 mg/dL. Kadar kolesterol pada sampel dapat dikatakan normal karena
konsentrasinya tidak lebih dari 200 mg/dL.
2. Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa pasien tidak mengalami
hipertrigliserida karena data normal atau <250.
3. Dari hasil yang diperoleh dapat dilakukan perhitungan terhadap kadar HDL dan
didapatkan kadar HDL sampel adalah 669,724 mg/dl = 17, 32 mmol/L yang
menunjukkan kadar HDL yang tinggi kondisi optimal dianggap protektif terhadap
penyakit jantung.
4. Dari hasil praktikum tersebut diketahui terdapat satu sampel darah mahasiswa
yang memiliki kadar LDL klestrol di atas batas optimum yaitu -107,368 mg/dl.
Tingginya kadar LDL dapat menimbulkan plak pada dinding pembuluh darah
yang dapat menyumbat pembuluh darah.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita . 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Anggraeni, Adisty Cyntia. 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care Process. Yogyakarta :
GrahaIlmu
Ganong, WF. 1994. Fisiologi Kedokteran Edisi 14. Jakarta : EGC
Sediaotama. 2010. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Yogyakarta: Alfabeta
Winarno, FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi Edizi terbaru. Bogor : M.Brio Press