Вы находитесь на странице: 1из 17

LAPORAN

PROFIL LIPID
(Diajukan utuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Klinik )

Disusun oleh :
Kelompok 4
Irma Retnasari

31113127

Kania Oktapiani

31113144

Tine Nurusyifa

31113152

Teni Mutia Juhana

31113153

Winda Resti Noor

31113154

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2016

A. Tujuan Praktikum :
Kolesterol Total :
1. Memiliki keterampilan dalam menentukan kadar kolesterol pada sampel.
2. Memahami metode penentuan kadar kolesterol.
Trigliserida :
1. Menganalisis kadar trigliserida dalam darah dan menginterpretasikan harsil serta
menghubungkan dengan keadaan patologi klinik.
HDL (High-Density Lipoprotein):
1. Menganalisis

kadar

High-Density Lipoprotein

(HDL)

dalam

darah

dan

menginterpretasikan harsil serta menghubungkan dengan keadaan patologi klinik.


LDL(Low Density Lipoprotein):
1. Menganalisis kadar Low Density Lipoprotein (LDL)

dalam darah dan

menginterpretasikan harsil serta menghubungkan dengan keadaan patologi klinik.


B. DASAR TEORI
1. Kolesterol Total
Kolesterol adalah suatu substansi seperti lilin yang berwarna putih, secara
alami ditemukan di dalam tubuh. Sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol
memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk
membentuk dinding sel-sel dalam tubuh (Nurrahmani, 2012).
Menurut Kee, berikut adalah daftar kadar kolesterol total dalam mg/dl.
Tabel 1. Daftar kolesterol total
Tahapan

NilaiRujukan

Normal
<200mg/dl
Resiko sedang
200 240 mg/dl
Resiko tinggi
240 mg/dl
Bila kolesterol dalam tubuh benlebihan akan tertimbun didalam dinding
pembuluh darah dan menim bulkan suatu kondisi yag disebut aterokierosis yaitu
penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal
terjadinya penyakit jantung dan stroke (Kartikawati. 2012).

2. Trigliserida
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan
berbagai organ dalam tubuh. Dari sudut ilmu kimia trigliserida merupakan substansi
yang terdiri dari gliserol yang mengikat gugus asam lemak.Trigliserida dalam tubuh
digunakan untuk menyediakan energi berbagai proses metabolisme. Fungsi lipid ini
mempunyai peranan yang hampir sama dengan karbohidrat.
Idealnya trigliserida dalam darah harus kurang dari 150 miligram per desiliter
(mg / dL). Tingkat trigliserida dapat dianggap tinggi jika di atas 150 mg / dL dan jika
Anda memiliki faktor risiko lain juga untuk penyakit jantung. Sangat kadar
trigliserida yang tinggi mungkin berhubungan dengan penyakit hati (Harry, 2008).
The American Heart Association telah menetapkan pedoman untuk tingkat trigliserida:
Tingkat mg / dL Tingkat mmol / L
<150

Interpretasi
Kisaran
normal,

<1,69

150-199
200-499

1.70-2.25
2.26-5.65

> 500

> 5,65

berisiko rendah
Batas tinggi
Tinggi
Sangat tinggi:

risiko

tinggi

3. HDL (High-Density Lipoprotein)


High-Density Lipoprotein (HDL) merupakan salah satu dari lima kelompok
utama Lipoprotein yaitu : kilomikron, VLDL, IDL, LDL, dan HDL, yang
memungkinkan tranportasi lemak seperti kolesterol dan trigliserida sekitar sel,
termasuk darah. Kolesterol HDL juga dikenal dengan kolesterol baik.
Kadar kolesterol merupakan ukuran penting kesehatan Antung, yaitu dengan
menurunkan kolesterol, akan tetapi penting untuk diingat bahwa meningkatkan
kolesterol HDL dapat mengurangi resiko penyakit jantung.
Peranan HDL atau Lipoprotein berkepadatan tinggi, yang berperan sebagai
pembersih lemak di dalam aliran darah, dan merupakan kunci bagi pengangkutan
kolesterol LDL itu, tampaknya memang sangat berguna untuk membantu mencegah

timbulnya penyakit jantung. Dewasa ini telah diketahui bahwa seorang penderita
dengan kadar kolesterol darah yang tinggi, tidak akan jatuh lagi ke dalam risiko yang
dapat membahayakan keselamatan hidupnya, terlebih bila ia cukup memperoleh
HDL.
Nilai rujukan HDL sebagai berikut :
a) Usia 20-24 tahun : 30 79 mg/dl.
b) Usia 25-29 tahun : 31 83 mg/dl.
c) Usia 30-34 tahun : 28 77 mg/dl.
d) Usia 35-39 tahun : 36 62 mg/dl.
e) Usia 40-44 tahun : 34 67 mg/dl.
f) Usia 45-49 tahun : 30 87 mg/dl.
g) Usia 50-54 tahun : 28 92 mg/dl.
4. LDL (Low Density Lipoprotein)
Lipoprotein Density Lipoprotein (LDL) lipoprotein pengangkut kolesterol
terbesar pada manusia (totao 70%). Partikel LDL mengandung trigliserida sebanya
10 % dan kopakan mlesterol 50 %. LDL metabolit VLDL berfungsi membawa
kolesterol ke jaringan perifer. Kadar LDL tergantung dari banyak faktor termasuk
kolesterol dalam makanan, asupan minyak jenuh, kecepatan produksi dan eliminasi
LDL dan VLDL. Kadar di dalam darah sangat tergantung lemak yang masuk maka
semakin banyak lemak masuk maka semakin numpuk pula LDL. Hal ini disebabkan
LDL merupakan lemak jenuh yang tidak mudah larut.
Lipoprotein Density Lipoprotein (LDL) bertugas mengangkut kolesterol dari
liver ke sel-sel. Bila terlalu banyak LDL, kolesterol akan menumpuk di dindingdinding arteri dan menyebabkan sumbatan arteri. Semakin rendah kadar LDL,
semakin kecil resiko terkena penyakit jantung dan stroke lainya menentukan seberapa
tinggi LDL seharusnya. Lipoprotein Density Lipoprotein (LDL) yang optimal adalah
bila kadar dalam darah dibawah 100 mg/dl.
Optimal

: 100- 129 mg/dL

Batas Tinggi

:130-159 mg/dL

Tinggi

: 160- 189 mg/dL

Sangat Tinggi : 190 mg//dL


C. Alat Dan Bahan
Alat
Kuvet
Pipet puton atau mikro pipet
Spektrofotometer
Tabung sentrifuga
Tabung evendrof
Centrifuga
Spluit

Bahan
Serum
Aquadest
Darah
Serum darah
Reagen Profil Lipid
Reagen Pengendap

D. PRINSIP DAN PROSEDUR


1. Kolesterol Total
Prinsip :
Ester kolesterol + H 2 O kolesterol esterase Kolesterol+ asamasam lemak

Kolesterol+O2 Kolesterol oksidase Kolestenon+ H 2 O2

2 H 2 O 2+ 4 aminoantipirin+ fenol peroksidase quinoneimine+ H 2 O

Prosedur :
a. Pemeriksaan kolesterol
Disiapkan tabung serulogi

di pipet masing-masing dalam tabung

Blanko

Sampel Standar Reagen


1000

Sampel

10 ml

Standar

ml
1000
10 ml

b. Pemeriksaan LDL dan HDL


Siapkan tabung serulogi

ml
1000ml
pipet sampel sebanyak 100 ml tambahkan presipitan,

1000 ml homogenkan dengan inkubasi 15 menit T = 370C


pipet standar dan test .

sentrifuge t = 200

Pemeriksaan LDL dan HDL


Disiapkan tabung serulogi
Supernata

dipipet masing-masing ke dalam tabung

Standar

Reagen

Kolesterol
Standar
100 ml
1000 ml
Sampel
100 ml
1000 ml
Homogenkan dan inkubasi selama 10 T = 370C

baca absorbansinya

2. Trigliserida

Prinsip :
Trigliserida + H2O

Gliserol + Asam Lemak

Gliserol Kinase

Gliserol + ATP
Gliserol-phosphate + O2

Lipase

Gliserol-3-phosphate + ADP

Gliserol Phosphate Oksidase

H2O2 + 4-aminofenazon + 4-chlorophenol

Dihidro-aseton-phosphate + H2O2
Peroksidasi

4-(p-benzokinonmonoimino)-

fenazon + 4 H2O + HC
Prosedur Kerja:
1. Persiapan sampel

Ambil darah pasien


3cc menggunakan

Ambil serum dan


masukan kedalam tabung

Darah dimasukan
kedalam tabung

Sentrifuge pada
kecepatan 4000rpm

2. Pemeriksaan triglisiraldehid

Sampel serum dipersiapkan,


kemudian dipipet
menggunakan mikropipet

Kemudian dimasukan ke dalam


kuvet yang telah disiapkan, dengan
ketentuan yang telah ditentukan.

Dimasukan kedalam
spektrofotomete dibaca
absorbansinya kemudian
Keterangan:
hasilnya dianalisis

Masing-masing larutan dalam


kuvet dicampurkan kemudian
diinkubasi selama 10 menit dalam
suhu ruangan 370C

Larutan standar dan reagent merupakan larutan yang dijual


secara umum dan telah di gunakan
Larutan sampel merupakan serum yang berasal dari hasil
sentrifugasi darah untuk memisahkan plasma darah dari zat-zat
lain didalam darah.

3. HDL (High-Density Lipoprotein)


Prinsip :
Chylomicrons, VLDL ( very low density lipoprotein ) dan LDL (low density
lipoprotein) diendapkan dengan penambahan asam fosfotungsat dan magnesium
clorida. Setelah dicentrifuge cairan supernatan mengandung fraks HDL yang mana
diperiksa sebagai HDL cholesterol dengan menggunakan cholesterol liquicolor test.
Prosedur Kerja :
1. Campurkan dalam tabung efendrof 200 L sampel serum dan 500 L reagen
2.
3.
4.
5.

pengendap (asam fosfat tungstat dan magnesium klorida) .


Inkubasi selama 15 menit pada suhu kamar.
Sentrifugasi selama 20 menit dengan kecepatan 2500 rpm.
Diamkan selama 2 jam, ambil 0,1 mL cairan bagian atas (supernatan)
Masukan ke dalam kuvet menggunakan mikropipet, dengan ketentuan :
S

r
S

er
n

at

a
n
St

d
ar

L
1

ea

6. Inkubasi selama 5 menit (370)


7. Baca absorbansi sampel menggunakan spektrofotometri Uv-Vis
8. Hitung kadar HDL dengan rumus :
|Sampel|
9. Csampel=|Standar| Cstandar (200 mg/dL)

4. LDL (Low Density Lipoprotein)


Prinsip :
Chylomicrons, VLDL ( very low density lipoprotein ) dan LDL (low density
lipoprotein) diendapkan dengan penambahan asam fosfotungsat dan magnesium
clorida. Setelah dicentrifuge cairan supernatan mengandung fraks LDL yang mana
diperiksa sebagai LDL cholesterol dengan menggunakan cholesterol liquicolor test.
Prosedur kerja :
1. Persiapan sampel

Ambil darah pasien


3cc menggunakan

Darah dimasukan
kedalam tabung

Ambil serum dan


masukan kedalam
tabung evendrof

Sentrifuge pada
kecepatan 4000rpm

2. Pemeriksaan LDL
Sampel serum dipersiapkan
sebanyak 100mikron,
kemudian dipipet
menggunakan mikropipet

Kemudian dimasukan ke dalam


tabung evendrof yang telah
disiapkan, dengan ketentuan yang
telah ditentukan.

Dimasukan kedalam sentrifuge


mikro untuk disentrifuge selama
15menit

Larutan dalam kuvet dicampurkan


dengan reagen pengendap
kemudian diinkubasi selama 1
menit dalam suhu ruangan 370C

Setelah disentrifuge diamkan


selama1jam hingga terbentuk
supernatan

Ambil supernatant 100 mikron


ke dalam kuvet, inkubasi selama
10 menit, lali ukur pada
absorbansi 546nm

E. Data hasil Pengamatan dan Perhitungan


1. Kolesterol Total
Blanko(A)
0,000

Standard(A)
0,243

Sampel
0,109

Perhitungan

Ckolesterol

Asampel
Astan dar

x 200 mg/dl

0,109
x 200 mg/dl
0,243

CKolesterol

CKolesterol

= 89,712 mg/dl

2. Trigliserida

Diketahui :

Konsentrasi standar : 200 mg/dL


Absorbansi standar : 0,113
Absorbansi sampel : 0,162

Ditanyakan : kadar TG pada sampel

Penyelesaian : C sampel =

C sampel =

0,162
0.113

|.|sampel
|.|standar

X 200 = 283.72 mg/dL

3. HDL (High-Density Lipoprotein)


a. Nilai absorbansi sampel

X C standar

b. Perhitungan
Kadar HDL =

absorbansi sampel
xKonsentrasi standar
absorbansi standar
1,095
x 200=669,724 mg/dl
= 0,327

= 17,32 mmol/L

Untuk kadar HDL yang dihasilkan oleh sampel menunjukan kadar glukosa yang
tinggi.

Gambar Pengamatan

4. LDL (Low Density Lipoprotein)


Blanko(A)
0,000

Standard(A)
0,137

Sampel
0,135

Perhitungan
1. konsentrasi supernatan
A Sampel
C=
A Stadar x 200 mg/dl

Csampel

0,135
0,137 x 200 mg/dl

Csampel
=197,08 mg/dl
2. Konsentrasi LDL
CLDL= kolesterol total HDL
CLDL = 89,712 mg/dl - 197,08 mg/dl
C LDL= -107,368 mg/dl
F. PEMBAHASAN
1. Kolesterol Total
Hasil pada pengujian kali ini di dapat nilai absorbansi kolesterol standard
sebesar 0,243nm dan nilai absorbansi sampel sebesar 0,109nm. Setelah dimasukan
kedalam persamaan ternyata didapatkan hasil bahwa sample yang diuji memiliki
kadar kolesterol 89,71 mg/dL. Hasil ini menunjukan bahwa sampel yang diuji
memiliki kadar kolesterol yang normal. Pada literatur dijelaskan bahwa kadar
kolesterol normal adalah <200 mg/dL. Apabila kadar kolesterol didalam darah
diatas normal yaitu >200 mg/dL maka dapat beresiko terkena stroke ataupun
penyakit jantung koroner. Kadar kolesterol normal berada pada rentang <200
mg/dL, sedangkan batas tinggi kolesterol berada pada rentang 200-239 mg/dL,
dan batas tinggi kolesterol adalah

240 mg/dL Bila melebihi 240 beresiko

tinggi terkena serangan jantung dan stroke.


Karena itu, perlu dijaga pola makannya untuk mengurangi kadar kolesterol.
Caranya antara lain perbanyak konsumsi makanan berserat, berolahraga teratur,
perbanyak aktivitas fisik minimal jalan kaki tiap hari 30 40 menit supaya terjadi
pembakaran lemak dan kalori, hindari minuman bersoda dan minuman beralkohol,
serta merokok. Perbanyaklah mengonsumsi sayuran dan buah yang mengandung

fitosterol seperti apel, pisang, anggur, melon, buncis, brokoli, kembang kol,
gandum dan beras merah, termasuk kacang tanah dan kedelai. Periksa ke dokter
atau laboratorium klinik secara teratur agar bisa mengontrol kadar kolesterol dan
tetap sehat. Terutama pada saat usia lebih dari 20 tahun, disarankan agar
mengecek kadar kolesterol minimal 5 tahun sekali agar terhindar dari
arteriosklerosis, penyakit jantung koroner dan juga stroke.
2. Trigliserida
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui kadar trigliserida dalam
darah. Prinsip dari pengukuran trigliserida ini adalah trigliserida diukur setelah
melalui proses oksidasi dan hidrolisis enzimatik. Indikator quinonimin dibentuk
dari hydrogen peroksida dan 4-aminofenazon yang berasal dari

fenol dan

peroksidase. Reaksi yang terjadi adalah enzim lipase akan memperantai hidrolisis
trigliserida menjadi gliserol dan asam-asam lemak. Selanjutnya gliserol akan
mengalami fosfatasi dengan bantuan enzim gliserol kinase yang akan
menghasilkan

gliserol-3-fosfat.

Kemudian

gliserol-fosfat

akan

dioksidasi

menghasilkan dihidroksi-aseton-fosfat dan hydrogen peroksida (H2O2). Enol Pada


tahap selanjutnya hydrogen peroksida yang akan beraksi dengan 4-aminofenazon
dan 4-klorofenol dengan bantuan enzim peroksidase membentuk komplek
kuinonimin yang befrwarna merah yang kemudian dapat diukur secara fotometrik.
Dari hasil praktikum diperoleh absorbansi standard adalah 0,113, absorbansi
blanko 0,172 sedangkan absorbansi sampel diperoleh 0,190. Dari hasil tersebut
kemudian dilakuakn perhitungan terhadap kadar trigliserida dan didapatkan kadar
tgliserida sampel adalah 283,72 mg/dl. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
yang diperoleh menunjukan tidak mengalami hipertrigliserdemia karena kadar
trigliserida darahnya tidak melebihi kadar normal.
3. HDL (High-Density Lipoprotein)

Serum yang telah didapat diambil sebanyak dan dimasukan kedalam kuvet,
lalu ditambahkan reagen sebanyak kemudian kuvet digoyangkan. Hal tersebut
bertujuan agar reagen dapat serum dapat bercampur dengan homogen. Hal
tersebut dilakukan hingga pemeriksaan yang dilakukan mempunyai keakuratan
yang lebih tinggi. Larutan blanko dengan megambil aquades dengan reagen.
Tujuan dari pembuatan larutan blanko adalah pelarut yang digunakan tidak
memiliki daya absorbansi atau tidak mempengaruhi hasil pengukuran., sehingga
ketika pada saat mengukur sampel hanya kadar HDL saja yang dapat terukur.
Kemudian dibuat larutan standar ini digunakan sebagai pembanding bagi
didapatkan hasil yang optimal dimana ragen dan sampel bereaksi secara optimal
karena reaksi enzimatis yang terjadi berjalan secara lambat.
Selanjutnya dilakukan pengukuran aktivitas serum dengan spektrofotometri
UV-VIS dengan panjang gelombang 546 nm. Pada panjang gelombang inilah
diharapkan hasil yang didapat daya absorbansinya optimal.Sebelum menggunakan
kuvet terlebih dahulu dicuci dengan benar agar tidak ada kontaminan. Adanya
kontaminan menyebabkan pengukuran tidak tepat, sehingga hasil pemeriksaan
kadar trigliserida akan salah.

Prinsip kerja dari spekrofotometri ini yaitu

menembakan energy dengan panjang gelombang tertentu pada suatu senyawa.


Hail ini membuat electron dari senyawa tersebut akan tereksitasi ke orbital yang
lebih tinggi. Setelah mengalami eksitasi electron tersebut akan turun kembali ke
graund state (keadaan dasar) sambal melepaskan energy yang akan terukur oleh
detector.
Dari hasil praktikum diperoleh absorbansi standar adalah 0,327, absorbansi
blanko 0,172 sedangkan absorbansi sampel diperoleh 1,095. Dari hasil tersebut
kemudian dilakukan perhitungan terhadap kadar HDL dan didapatkan kadar HDL
sampel adalah 669,724 mg/dl = 17, 32 mmol/L. Dapat disimpulkan untuk kadar

HDL yang dihasilkan oleh sampel menunjukkan kadar HDL yang tinggi kondisi
optimal dianggap protektif terhadap penyakit jantung.

4. LDL (Low Density Lipoprotein)


Penghitungan kadar LDL kolesterol didalam darah menggunakan
prinsip enzimatis karena pada metode ini didapatkan hasil yang lebih akurat
dibanding dengan metode lainnya. Serum darah yang digunakan berasal dari darah
mahasiswa yang sebelumnya telah diambil sebanyak 1ml dan telah disentrifugasi
sehingga didapatkan serum darah. Prinsip pengujian menggunakan metode
enzimatis LDL akan diendapkan oleh larutan heparin dan antrium sitrat. HDL dan
VLDL akan didapat pada lapisan supernatan setelah disentrifugasi. Lapisan
supernatan terdapat pada bagian paling atas tabung eppendrof. Kadar LDL
kolesterol diperoleh dengan mengurangi kadar kolesterol total dengan kolesterol
dalam supernatan.
Kolestrol dalam sampel mula-mula kompleks berwarna, diikuti reaksi
sebagai berikut:
Ester kolesterol + H2O CHE
Kolesterol + asam lemak
Kolesterol + O2 CHOD
4-Kolestenona + H2O2
2H2O2 + Fenol + 4-Aminophenazon (4-AP) POD
Quninomine + 4 H2O2
Keterangan:
CHE : Cholesterol esterase
CHOD: Cholesterol oxydase
POD : Peroxidase
Dari hasil praktikum tersebut diketahui terdapat satu sampel darah mahasiswa
yang memiliki kadar LDL klestrol di atas batas optimum yaitu 107,368 mg/dl.
Angka tersebut merupakan angka yang sangat tinggi dan sangat beresiko
ternyadinya plak pada dinding pembuluh darah dan dapat menjadi pemicu
terjadinya penyakit jantung koroner dan stoke.
G. KESIMPULAN

1. Dari pada percobaan yang dilakukan didapati konsentrasi kolestrol dalam sampel
adalah 89,71 mg/dL. Kadar kolesterol pada sampel dapat dikatakan normal karena
konsentrasinya tidak lebih dari 200 mg/dL.
2. Dari hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa pasien tidak mengalami
hipertrigliserida karena data normal atau <250.
3. Dari hasil yang diperoleh dapat dilakukan perhitungan terhadap kadar HDL dan
didapatkan kadar HDL sampel adalah 669,724 mg/dl = 17, 32 mmol/L yang
menunjukkan kadar HDL yang tinggi kondisi optimal dianggap protektif terhadap
penyakit jantung.
4. Dari hasil praktikum tersebut diketahui terdapat satu sampel darah mahasiswa
yang memiliki kadar LDL klestrol di atas batas optimum yaitu -107,368 mg/dl.
Tingginya kadar LDL dapat menimbulkan plak pada dinding pembuluh darah
yang dapat menyumbat pembuluh darah.

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita . 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Anggraeni, Adisty Cyntia. 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care Process. Yogyakarta :
GrahaIlmu
Ganong, WF. 1994. Fisiologi Kedokteran Edisi 14. Jakarta : EGC
Sediaotama. 2010. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Yogyakarta: Alfabeta
Winarno, FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi Edizi terbaru. Bogor : M.Brio Press

Sudirman. 2012. Pemeriksaan Laboratorium. Makassar


Djojodibroto, R.D. 2001. Seluk Beluk Pemeriksaan Kesehatan (Medical
Check Up): Bagaimana Menyikapi Hasilnya. Pustaka Populer Obor.
Jakarta.
Ethel, S. 2003. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. EGC Penerbit Buku
Kedokteran. Jakarta.
Soeharto I. 2000. Pencegahan Dan Penyembuhan Penyakit Jantung
Koroner. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama
Kee, J. L. dan Evelyn, R. H. (1996)Farmakologi : Pendekatan proses
keperawatan. Cetkan I. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC
Guyton (1995). Buku Ajar Gupta, M. Online (2006). Antiinflammatory
evaluation of leaves of plumeria. MBC Complementary and
Alternative Medicine.
Katzung, B. G. (2002). Farmakologi Dasar Dan Klinik. Buku 2. Edisi VIII .
Jakkarta: Penerbit Salemba Medika

Вам также может понравиться