Вы находитесь на странице: 1из 32

BAB I

PENDAHULUAN
Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu
baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam
melakukan aktifitas mereka sehari-hari. Keberadaan air bersih di perkotaan
menjadi sangat penting mengingat aktifitas kehidupan masyarakat kota yang
sangat dinamis. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut penduduk daerah
perkotaan tidak dapat mengandalkan air dari sumber air langsung seperti air
permukaan dan air hujan karena kedua sumber air tersebut sebagian besar telah
tercemar baik secara langsung maupun tidak langsung dari aktivitas manusia itu
sendiri. Pertumbuhan penduduk dan berbagai aktifitas manusia sering kali
memberikan dampak terhadap lingkungan, seperti pencemaran lingkungan dari
suatu aktifitas manusia itu sendiri, yang mengakibatkan sumber daya alam
menjadi tidak terkontrol pemakaiannya, sehingga kualitas air yang baik dan
memenuhi persyaratan sulit diperoleh. Salah satu cara yang paling aman adalah
dengan pemakaian air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang
mempunyai standar kualitas air bersih yang telah ditetapkan oleh Depkes RI dan
standar dari Badan Kesehatan Dunia/World Health Organisation (WHO) dengan
demikian kesehatan masyarakat dapat terjaga.
Secara umum, Kabupaten Aceh Timur merupakan dataran rendah,
perbukitan, sebagian rawa-rawa, hutan mangrove dan dataran tinggi. Sebelum
pemekaran ibukota Kabupaten Aceh Timur adalah Kota Langsa tetapi dengan
disetujui UU No. 3 Tahun 2001, ibukota Kabupaten Aceh Timur dipindahkan ke
Idi dimana pusat pemerintahannya terdiri dari 28 instansi pemerintahan dengan
jumlah pegawai kurang lebih 2301 orang, serta mempunyai laju pertumbuhan
pegawai sebesar 2,16% pertahun. Setelah pindah ke Pusat Pemerintahan Aceh
Timur, para pegawai mengeluh mengenai sulitnya mendapatkan air untuk
keperluan sehari-hari karena tidak adanya distribusi air bersih untuk komplek
perkantoran dari PDAM setempat. Pada saat ini Pusat Pemerintahan Kabupaten
1

Aceh Timur memperoleh sumber air bersih dari mesin bor untuk memenuhi
aktivitas sehari-hari, baik untuk wudhu atau lainnya. Namun, air yang dihasilkan
oleh mesin bor saat ini tidak dapat memenuhi kebutuhan para pegawai di Pusat
Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur.
Permasalahan yang terjadi saat ini, Pusat Pemerintahan Aceh Timur sangat
membutuhkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan pegawai kantor sehari-hari.
Hal ini disebabkan karena jaringan air bersih dari PDAM Tirta Peusada
Kabupaten Aceh Timur belum lengkap, dan pipa yg terpasang hanya pada
sebagian perkantoran.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisa kebutuhan air bersih dan
1

merencanakan jaringan pipa distribusi pada pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh


Timur. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam
memecahkan permasalahan tentang kebutuhan air bersih pada Pusat Pemerintahan
Kabupaten Aceh Timur.
Melihat banyaknya alternatif yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan
permasalahan distribusi air bersih pada Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh
Timur, maka permasalahan ini dibatasi pada :
1. Prediksi kebutuhan air bersih dari tahun 2015 sampai akhir tahun 2024
kedepan pada Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur.
2. Angka toleransi kehilangan air diasumsi 20%.
Hasil akhir pada penelitian ini adalah mengetahui kebutuhan air bersih
yang telah direncanakan untuk didistribusikan melalui jaringan perpipaan ke Pusat
Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur yaitu sebelah timur dengan jumlah pegawai
1.900 orang telah didistribusiakan air bersih sebesar 8.360 liter/hari menggunakan
pipa 3 inchi, sebelah selatan dengan jumlah pegawai 808 orang telah
didistribusiakan air bersih sebesar 3.555,2 liter/hari dengan pipa 2 inchi, dan
sebelah barat dengan jumlah pegawai 645 orang telah didistribusiakan air bersih
sebesar 2.823 liter/hari dengan pipa 2 inchi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk menganalisa kebutuhan air bersih pada Pusat Pemerintahan
Kabupaten Aceh Timur, maka diperlukan teori dan rumus yang digunakan dalam
menyelesaikan tugas ini. Berikut ini dikemukakan beberapa pendapat, teori, atau
rumus yang berkaitan dengan analisa tersebut.

2.1

KEBUTUHAN AIR UNTUK PEGAWAI


Menurut Dahlila, (2003), proyeksi jumlah pemakai di masa yang akan

datang dapat diprediksikan berdasarkan nilai laju pertumbuhan konsumen yang


direncanakan relatif naik setiap tahunnya. Rumus untuk menghitung proyeksi
jumlah pemakai dengan metode geometrik yaitu :
P n = P 0 ( 1 + r )n

........................................................... (2.1)

Dimana :
Pn

= Jumlah pegawai pada tahun ke n (jiwa)

P0

= Jumlah pegawai pada awal tahun (jiwa)

= Ratio angka pertumbuhan tiap tahun (%)

= Periode tahun perencanaan

2.2

KEBUTUHAN AIR BERSIH


Kebutuhan air bersih adalah banyaknya air bersih yang diperlukan untuk

melayani konsumen yang dibagi dalam dua klasifikasi pemalaian air,yaitu untuk
keperluan domestik dan non domestik. Untuk sebuah sistem penyediaan air, perlu
diketahui besarnya kebutuhan dan pemakaian air. Kebutuhan air dipengaruhi oleh
besarnya populasi penduduk, tingkat ekonomi dan faktor-faktor lainnya.

Oleh karena itu, data mengenai keadaan penduduk daerah yang akan
dilayani dibutuhkan untuk memudahkan permodelan evaluasi sistem distribusi air
minum.(Doni Ariyandi, 2007).
2.2.1

Kebutuhan Air Bersih untuk Domestik


Dahlila, 2003, Kebutuhan domestik yang dimaksud adalah untuk

memenuhi kebutuhan air bersih bagi keperluan rumah tangga yang dilakukan
melalui sambungan kerumah (SR) dan keperluan umum yang disediakan melalui
fasilitas umum. Besar debit domestik yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan domestik diperhitungkan terhadap beberapa faktor.
a. Jumlah penduduk yang akan dilayani menurut target tahapan
perencanaan sesuai dengan rencana cakupan pelayanan.
b. Tingkat pemakaian air bersih di asumsikan tergantung pada kategori
daerah dan jumlah penduduknya. Dapat dilihat pada Tabel 2.1 dibawah
ini.
Tabel 2.1 Kebutuhan Air Bersih berdasarkam Jenis Kota dan Jumlah Penduduk
No.

Katagori

Metropolitan

Kota besar

Jumlah Penduduk

Pemakaian Air

(Jiwa)

(ltr/hari/jiwa)

>1.000.000

150

500.000 1.000.000

120

Kota sedang

100.000 500.000

100

Kota kecil

25.000 100.000

90

Ibukota kecamatan

10.000 25.000

60

Pedesaan

<10.000

50

Sumber : Triatmodjo,B. (1996)

Besarnya kebutuhan air untuk keperluan domestik dapat dilihat pada tabel
2.2 dibawah ini :
Tabel 2.2 Pemakaian Air Domestik Setiap Orang Per Hari
Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk (Jiwa)
>
500.000 100.000 20.000 <20.000
s/d
s/d
s/d
1.000.000
No
Uraian
1.000.00 500.000 100.000
0
Metro
Besar
Sedang
Kecil
Desa
1 Konsumsi unit
Sambungan
190
170
150
130
130
Rumah(SR)
(l/o/h)
2 Konsumsi unit
Hidran
30
30
30
30
30
Umum(HU)
(l/o/h)
3 Konsumsi unit
non
20-30
20-30
20-30
20-30
20-30
domestik(%)
4 Kehilangan air
20-30
20-30
20-30
20-30
20-10
(%)
5 Faktor hari
1,1
1,1
1,1
1,1
1,1
maksimum
6 Faktor jam
1,5
1,5
1,5
1,5
1,5
maksimum
7 Jumlah jiwa per
5
5
6
6
10
SR
8 Jumlah jiwa per
100
100
100
100-200
200
HU
9 Sisa tekan di
jaringan
10
10
10
10
10
distribusi(mka)
10 Jam operasi
24
24
24
24
24
11 Volume
20
20
20
20
20
reservoir (%)
12 SR:HU
50:50
50:50
s/d
80 :20
70:30
70:30
s/d 80:20
80:20
13 Cakupan
90
90
90
90
70
Pelayanan
Sumber : Dirjen Cipta Karya, 2000

2.2.2

Kebutuhan Air Bersih untuk Non Domestik


Menurut Dahlila (2003), kebutuhan air bersih non domestik dialokasikan

pada pelayanan untuk memenuhi kebutuhan air bersih berbagai fasilitas sosial dan
komersial yaitu fasilitas pendidikan, peribadatan, pusat pelayanan kesehatan,
instansi pemerintahan dan perniagaan. Besarnya pemakaian air untuk kebutuhan
non domestik diperhitungkan sebesar 20% dari kebutuhan domestik.
Tabel 2.3 Ketegori Kebutuhan Air Non Domestik
Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk (Jiwa)
> 1.000.000
500.000
100.000 20.000 s/d <20.000
s/d
s/d
100.000
No
Uraian
1.000.000 500.000
Metro
Besar
Sedang
Kecil
Desa
1 Konsumsi unit
Sambungan
190
170
150
130
80
Rumah(SR)
(l/o/h)
2 Konsumsi unit
Hidran
30
30
30
30
30
Umum(HU)
(l/o/h)
3 Konsumsi unit
20-30
20-30
20-30
20-30
20-30
non domestik(%)
4 Kehilangan air
20-30
20-30
20-30
20-30
20-10
(%)
5 Faktor hari
1,1
1,1
1,1
1,1
1,1
maksimum
6 Faktor jam
1,5
1,5
1,5
1,5
1,5
maksimum
7 Jumlah jiwa per
5
5
5
5
5
SR
8 Jumlah jiwa per
100
100
100
100-200
200
HU
9 Sisa tekan di
jaringan
10
10
10
10
10
distribusi(mka)
10 Jam operasi
24
24
24
24
24
11 Volume reservoir
20
20
20
20
20
(%)
12 SR:HU
50:50 s/d
50:50 s/d
80 :20
70:30
70:30

80:20
Cakupan
90
Pelayanan
Sumber : Dirjen Cipta Karya, 2000

80:20

13

90

90

90

70

Kebutuhan air bersih non domestik untuk kategori I sampai dengan V dan
beberapa sektor lain dapat dilihat pada tabel 2.4 sampai tabel 2.6 berikut :
Tabel 2.4 Kebutuhan air non domestik kota kategori I, II, III dan IV
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

SEKTOR
Sekolah
Rumah sakit
Puskesmas
Masjid
Kantor
Pasar
Hotel
Rumah makan
Komplek militer
Kawasan industri
Kawasan pariwisata

BESARAN
10
200
2000
30000
10
12000
150
100
60
0,2-0,8
0,1-0,3

SATUAN
Liter/murid/hari
Liter/bed/hari
Liter/ hari
Liter/hari
Liter/pegawai/hari
Liter/beb/hari
Liter/tempat
duduk/hari
Liter/orang/hari
Liter/detik/hari
Liter/detik/hari

Sumber : Dirjen Cipta Karya, 2000


Tabel 2.5 Kebutuhan Air Bersih Non Domestik Kategori V
No

SEKTOR

1.
Sekolah
2.
Rumah sakit
3.
Puskesmas
4.
Hotel
Sumber : Dirjen Cipta Karya, 2000
5.
Komersial/industri

BESARAN
5
200
1200
90
10

SATUAN
Liter/murid/hari
Liter/bed/hari
Liter/ hari
Liter/hari
Liter/hari

Sumber : Dirjen Cipta Karya, 2000


Sumber : Dirjen Cipta Karya, 2000

Tabel 2.6 Kebutuhan Air Bersih Non Domestik Kategori Lainnya


No
1.
2.
3.
4.

SEKTOR
Lapagan terbang
Pelabuhan
Stasiun KA, Terminal Bus
Kawasan industri

BESARAN
10
50
1200
0,75

SATUAN
Liter/det
Liter/det
Liter/ det
Liter/det/ha

Sumber : Dirjen Cipta Karya, 2000

Sumber : Dirjen Cipta Karya , 2000

2.2.3

Kebutuhan Air Rata-Rata


Konsumsi air akan berubah sesuai dengan perubahan musim dan aktivitas

masyarakat. Pada hari tertentu di setiap minggu, bulan atau tahun akan terdapat
pemakai air yang lebih besar daripada kebutuhan rata-rata perhari. Pemakaian air
tersebut disebut pemakaian hari maksimum. Demikian pula pada jam-jam tertentu
di dalam satu hari, pemakaian air akan meningkat lebih besar daripada kebutuhan
air rata-rata perhari (pemakaian jam puncak).
Menurut Irwansyah, (2015) Ada 3 (tiga) macam kebutuhan air yaitu :
1. Kebutuhan Air rata-rata harian
Kebutuhan Air rata-rata harian adalah banyaknya pemakaian air rata-rata
dalam satu tahun..
Untuk menghitung kebutuhan air rata-rata digunakan persamaan :
Q = pxn

.........................................................................(2.2)

Keterangan :
Q

= Kebutuhan air rata-rata harian (liter/hari)

= jumlah orang atau penghuni

= Pemakaian air rata-rata ( liter/hari) ( lihat tabel 2.1 )

2. Kebutuhan air rata-rata harian maksimum


Kebutuhan air rata-rata harian maksimum adalah pemakaian air terbanyak
pada suatu hari dalam satu tahun.
Untuk menghitung kebutuhan air rata-rata maksimum menggunakan persamaan :
Qmaks = Q x fm ...........................................................................................(2.3)
Keterangan :
Qmaks

= Kabutuhan air rata-rata maksimum (l/hari)

fm

= Faktor kebutuhan air maksimum (angka berkisar : 1,05 1,15 )

3. Kebutuhan air jam maksimum

Kebutuhan air jam maksimum adalah pemakaian sejam terbesar pada suatu
jam dalam satu hari.
Untuk menghitung kebutuhan air jam maksimum digunakan rumus sebagai
berikut :
Qhmax = fhm x Qh......................................................................................(2.4)
Keterangan :
Qhmax = Kebutuhan air jam maksimum (l/jam)
fhm

2.3

= Faktor kebutuhan jam maksimum (angka berkisar 1,5 2)

KEHILANGAN AIR (WATER LOSS)


Kehilangan air adalah tidak sampainya air yang diproduksi kepada

pelanggan atau konsumen (Sutrisno : 1987).


Kehilangan air ini terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, baik yang
disebabkan oleh faktor teknis maupun non teknis, misalnya kehilangan air yang
disebabkan oleh faktor teknis seperti kebocoran pada sistem distribusi dan
kehilangan pada sistem pengolahan seperti pada saat back wash. Sedangkan
kehilangan yang disebabkan oleh faktor non teknis yang disebabkan pada
kekeliruan dalam pencatatan meteran oleh para petugas dan adanya sambungan
liar.
Menurut Veri Dermawan (2008), untuk menghindari kehilangan air bersih
agar tidak melebihi angka toleransi yang diperbolehkan, maka perlu dikaji lebih
mendalamterhadap sistem yang direncanakan baik terhadap sistem pengolahan
dan jaringan distribusi air serta operasionalnya. Standart Kriteria Desain Sistem
Penyediaan Air Bersih memberikan batasan faktor kehilangan air yang
diperbolehkan tidak melebihi angka toleransi sebesar 20% dari kapasitas produksi.
Maka untuk kehilangan air ini perlu ditambahkan 20 - 30% dari kebutuhan air
rata-rata.
Sehingga;

2.4

Q total = Q + Qkebocoran ................................................................(2.5)

SISTEM PENDISTRIBUSIAN

Berdasarkan sistem pendistribusian air ke daerah pelayanan dapat


dilakukan melalui jaringan perpipaan dam mobilisasi dengan mobil tangki.
Menurut Raswari (1987), sistem jaringan perpipaan terdiri dari jaringan
Pipa Transmisi (Pipa Primer), Pipa Distribusi (Pipa Sekunder), Pipa Pelayanan
(Pipa Tersier). Pipa transmisi adalah jaringan perpipaan yang berfungsi sebagai
jaringan pipa pembawa yang kemudian menyalurkannya ke jaringan pipa
distribusi pada blok-blok pelayanan, jaringan perpipaan ini biasanya dikenal
dengan pipa induk. Dimensi dari jaringan transmisi ini digunakan ukuran
minimum 4.
Pipa Distribusi adalah jaringan perpipaan yang berfungsi sebagai pembagi
air atau menyalurkan air ke jaringan pipa pelanggan pada setiap cabang di daerah
pelayanan. Dimensi dari jaringan dari pipa distribusi ini digunakan ukuran
minimum 3.
Pipa Pelayanan adalah pipa yang berhubungan langsung dan sekaligus
berfungsi sebagai penyalur air bersih ke konsumen. Dimensi dari pipa pelayanan
ini digunakan ukuran minimum 1 sampai 2. Jenis pipa yang biasanya
digunakan dalam sistem penyediaan air bersih adalah jenis GIP (Galvanis Iron
Pipe) yaitu jenis pipa yang terbuat dari besi tuang yang dilapisi oleh unsur anti
karat dan jenis PVC (Polyvinyl Chloride) yang terbuat dari bahan polymer fiber
atau plastik, tidak tahan terhadap suhu tinggi dan tekanan.
2.5

ANALISA JARINGAN PERPIPAAN


Menurut Triatmodjo,B. (2003), sifat dasar melakukan perhitungan dan

analisa jaringan perpipaan adalah dengan tendensi kepada kontrol volume,


kecepatan aliran dalam pipa. Dan seandainya terjadi perubahan voluma dan aliran
dalam pipa tidak penuh maka perhitungan tidak dapatdilakukan dengan sistem
jaringan perpipaan, karena sifatnya sudah berubah menjadi saluran terbuka. Oleh
karena itu konsep dasar perhitungan pada pipa harus dikondisikan pipa dalam
keadaan penuh terisi dengan air.
Menurut Giles, R.V.(1984), Analisa jaringan perpipaan dipengaruhi oleh
beberapa faktor penting yang sangat menentukan keberhasilan sistem perhitungan
jaringan perpipaan antara lain,aliran dalam pipa, kecepatan dan debit aliran dalam

10

pipa,tekanan dalam pipa, faktor gesekan dan kehilangan energi, diameter pipa
serta panjang pipa. Diameter pipa dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :

Q = A.V

4 xQ
xV

...............................................................(2.6)
Dimana :

= Debit aliran (m3/s)

= Kecepatan aliran (m/s)

= Luas penampang aliran (m2)

= 3,14

= Diameter pipa (m)

2.5.1

Aliran Dalam Pipa


Menurut Triatmodjo,B. (2003), dalam menentukan kondisi aliran maka

harus ditentukan angka Reynolds (Re),jika angka Re berada 2000,maka aliran


bersifat laminar,dan jika angka Re 3000 maka aliran bersifat turbulen, tetapi
apabila angka 2000 Re 3000 maka terjadi aliran transisi. Angka Reynolds
dapat diperoleh sebagai berikut :
Re =

V .D
v

................................................................(2.7)
Dimana :
Re

= Angka Reynolds

= Kecepatan aliran dalam pipa (m/dtk)

= Diameter pipa (m)

= Kekentalan zat cair/viskositas (m2/det)

Nilai viskositas dapat dilihat pada Tabel 2.7 Sifat air pada tekanan atmosfer :
Suhu
0
C
0
5

Viskositas Kinematik
(m2/det)
1,795 x 106
1,519 x 106

Suhu
0
C
50
60

Viskositas Kinematik
(m2/det)
0,556 x 106
0,477 x 106

11

10
1,308 x 106
20
1,007 x 106
30
0,804 x 106
40
0,661 x 106
Sumber : Triatmojo, 2003

70
80
90
100

0,415 x 106
0,367 x 106
0,328 x 106
0,296 x 106

Triatmodjo, B.(2003), viskositas kinematik adalah aliran zat cair yang


mempunyai kekentalan. Viskositas kinematik terjadi pada temperatur tertentu.
Pada tabel ditampilkan viskositas kinematik pada tekanan atmosfer.
2.5.2

Kecepatan Aliran Dalam Pipa


Triatmodjo, B.(2003), perhitungan kecepatan aliran yang ideal dalam pipa

berdasarkan debit rencana digunakan rumus Hazen Williams seperti berikut :


V = 0,354 x Ch x D0,63x I0,54

........................................(2.8)

Dimana :
V

=Kecepatan rata-rata dalam pipa (m/detik)

= Diameter pipa (m)

= Kemiringan garis energi (hf/L)

Ch

= Koefisien Hazen Williams


Harga koefisien Hazen-Williams berdasarkan jenis pipa dapat dilihat pada

Tabel 2.8 Nilai Koefisien Hazen-Williams berikut :


No.
1

Nilai Ch
140

130

Pipa halus,semen,besi tuang baru

120

Pipa baja dilas baru

110

Pipa baja dikeling baru

100

Pipa besi tuang tua

95

Pipa baja dikeling tua

7
60-80
Sumber : Triatmodjo,B.(2003)
2.6

Jenis Pipa
Pipa sangat halus

Pipa tua

KEHILANGAN TENAGA
Menurut Triatmodjo,B.(2003), Kehilangan tenaga pada jalur pipa

disebabkan oleh perubahan tampang dan elevasi yang merupakan kehilangan

12

tenaga oleh faktor gesekan pipa. Perhitungan kehilangan tenaga dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus Hardy Cross seperti berikut:
hf =

f .L.V 2
D .2 g

..................................................(2.10)
atau rumus
hf =

8. f . L .Q2
g . 2 . D5

..................................................(2.11)

Dimana:
hf

= Kehilangan tenaga (m)

= Debit dalam pipa (liter/detik)

= Kecepatan aliran dalam pipa (m/detik)

= Diameter pipa ( m)

= Panjang pipa (m)

= Koefisien pi,senilai 3,14

= Gravitasi senilai 9,81 (m/detik2)

= Faktor gesekan

2.7

Penelitian Terdahulu
Menurut Sari, Della Rahma, (2007), melakukan penelitian dengan judul

skripsi Kajian Fluktuasi Pemakaian Air Bersih pada Gedung Perkantoran di


Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui fluktuasi
pemakaian air bersih yang terjadi pada tiga gedung perkantoran khususnya untuk
gedung perkantoran pemerintahan di kota Surabaya. Hasil akhir dari pengamatan
diketiga kantor dinas menunjukkan bahwa besaran pemakaian air bersih berbeda,
berkisar antara 31-51 liter/orang.hari. Perbedaan besarnya pemakaian air bersih di
setiap gedung perkantoran dipengaruhi oleh jenis alat plambing yang digunakan
dan banyaknya jumlah karyawan di masing-masing gedung perkantoran.
Studi dari Dermawan, Veri, dkk (2008), melakukan penelitian dengan
judul skripsi Studi Perencanaan Air Bersih pada Gedung Bertingkat Tunjungan
Plaza IV Kota Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
kebutuhan air sehingga dapat diketahui kapasitas tamoungan, jaringan pipa, dan
13

menentukan diameter pipa dengan kehilangan energinya. Hasil akhir yang


diketahui bahwa semakin besarnya jumlah layanan dan kehilangan air, maka
semakin besar kebutuhan air yang diperlukan. Hal ini berpengaruh pada diameter
pipa yang dibutuhkan semakin besar kebutuhan air semakin besar pula pipa yang
digunakan.
Adapun penelitian Agus (2011), yang melakukan penelitian dengan judul
skripsi Evaluasi Jaringan Air Bersih dan Air Panas di Rumah Sakit St.Borromeus,
yaitu merupakan bangunan yang memerlukan pengaturan air bersih. Banyak
daerah yang dijadikan lahan perumahan dan perkantoran atau fasilitas umum. Ini
berdampak pada berkurngnya ketersediaan air bersih bagi masyarakat, maka
dibutuhkan pengaturan kebutuhan air bersih yang dilakukan dengan efisien dan
sehat. Dari penelitian dan perhitungan, dihasilkan kebutuhan air bersih paada
Rumah Sakit St.Borromeus Gedung Carolus adalah 1,87875 m3/menit yang
berdasarkan pada luas dan kepadatan hunian. Cara pengaturan yang efisien dan
sehat adalah dengan pemipaan. Dan kebutuhan air bersih yang dapat direncanakan
seefisien mungkin sesuai dengan kebutuhan.

14

BAB III
METODOLOGI
Pelayanan kebutuhan debit air bersih pada masyarakat sangat tergantung
pada sistem pendistribusiannya. Dengan sistem pendistribusian yang baik dapat
mengurangi kehilangan air sehingga beban kerugian perusahaan dapat diperkecil
dan pelayanan kebutuhan air bersih kepada masyarakat selaku pelanggan dapat
terpenuhi dengan baik. Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dalam
menganalisa sistem pendistribusian debit air bersih pada masyarakat, diperlukan
data yang akurat dan metode analisa data.
3.1

DATA
Data yang digunakan untuk menunjang penulisan ini adalah berupa data

jumlah pegawai Aceh Timur yang diambil dari Badan Kepegawaian Pendidikan
dan Pelatihan Kabupaten Aceh Timur, peta lokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten
Aceh Timur.
3.2

ANALISA DATA
Dari

data

yang

diperoleh

akan

dianalisa

untuk

menyelesaikan

permasalahan. Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas pada penulisan ini
meliputi, perhitungan prediksi jumlah penduduk sampai akhir perencanaan 2024,
perhitungan kebutuhan air bersih serta mendistribusikan air bersih ke pelanggan
Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur.
3.2.1

Proyeksi Jumlah Pengguna

15

Proyeksi jumlah pengguna dari tahun 2015 sebagai awal rencana sampai
akhir tahun 2024 dapat diprediksi berdasarkan nilai rata-rata laju pertumbuhan
penduduk selama lima tahun terakhir

3.2.2

Kebutuhan Air Bersih

1
Kebutuhan air bersih dihitung5 berdasarkan proyeksi jumlah konsumen

(pemakai) dari awal rencana sampai akhir tahun yang telah direncanakan.
Klasifikasi pemakaian air dibagi dua yaitu untuk keperluan domestik (rumah
tangga) dengan pemakaian air bersih diasumsikan sebesar 30 ltr/org/hari dan
untuk keperluan non domestik yang diasumsikan sebesar 20% dari keperluan
domestik.
3.2.3

Sistem Pendistribusian
Sistem pendistribusian air bersih ke daerah layanan dapat dilakukan

melalui jaringan pipa transmisi, pipa distribusi dan pipa pelayanan, dan mobilisasi
dengan mobil tangki, selain itu juga direncanakan kran umum sebagai
pendistribusian air pada tempat-tempat rawan kebakaran. Dan yang tidak kalah
pentingnya adalah bagaimana meminimalisir kehilangan air.

16

BAB IV
HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan pembahasan yang berkaitan dengan perencanaan
kebutuhan air bersih pada Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur, sesuai
dengan teori-teori dan rumus-rumus yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya.
Pembahasan tersebut terdiri dari hasil perhitungan kemudian dilakukan
pembahasan. Perhitungan dilakukan dengan membagi daerah distribusi menjadi
tiga bagian yaitu Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur sebelah timur,
sebelah selatan dan sebelah barat..
4.1

HASIL PERHITUNGAN
Pengolahan data untuk mendapatkan hasil perhitungan dilakukan menurut

rumus-rumus yang telah disajikan pada tinjauan kepustakaan serta metode-metode


yang dikemukakan pada bab metodologi.
4.1.1

PROYEKSI JUMLAH PEGAWAI


Berdasarkan jumlah dan laju pertumbuhan pegawai Pusat Pemerintahan

Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2014, dibuat rencana dalam memprediksikan
jumlah pegawai di masa depan yaitu untuk periode tahun rencana (2015-2024).
Perhitungan proyeksi jumlah pegawai ini menggunakan persamaan 2.1 pada
halaman 3 yaitu metode geometrik. Hal ini diasumsikan berdasarkan pada rencana
yang disusun sedemikian rupa, menunjukkan bahwa laju pertumbuhan
pegawai/karyawan Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur dianggap
stabil/tetap yaitu sebesar 2,16% pertahun. Hal ini berdasarkan hasil dari
wawancara dengan salah satu pegawai di BKPP, dimana dengan alur pemikiran
yang positif maka diperkirakan jumlah pegawai mengalami peningkatan secara
perlahan sampai akhir periode tahun 2024.

1
17

Pehitungan proyeksi jumlah pegawai Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh


Timur sebelah timur pada tahun 2015 sebagai berikut :
Tabel 4.1 Jumlah pegawai tahun 2014 sebelah timur.
N

JUMLAH

INSTANSI

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

orang
57

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

23

BPBD

26

BAPPEDA dan Arsip Daerah

107

Dinas Pekerjaan Umum

222

Dinas Pendidikan

96

Dinas Kelautan dan Perikanan

66

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

73

Dinas Perindustrian, Perdagangan,Koperasi dan Umm

84

10

Inspektorat

55

11

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

59

12

BKPP

68

13

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

66

14

Dinas Kehutanan dan Perkebunan

136

15

Dinas Pertanian dan Hortikultural

100

16

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

83

17

Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah

170

18

Kesbang

44

Total
Sumber : BKPP Kab.Aceh Timur Tahun 2014

1.535

Po

Jumlah pegawai pada tahun 2014 sebesar 1.535 orang.

= Rasio laju pertumbuhan pegawai sebesar 2,16% atau 0,0216


pertahun.(lihat hal.17).

Periode untuk tahun perencanaan 2015(n=1), untuk tahun 2024(n=10)

Maka jumlah untuk pegawai tahun 2015 (P2015) dan tahun 2024 (P2024) adalah :

18

= Po (1 + r)n

(P2015)

= 1.535 (1 + 0,0216)1
= 1.568 orang
= Po (1 + r)10

(P2024)

= 1.535 (1 + 0,0216)10
= 1.900 orang
Selengkapnya hasil perhitungan proyeksi jumlah pegawai di Pusat
Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur sebelah timur berdasarkan perencanaan
dapat dilihat pada Perhitungan P.4.1 halaman 35.
Pehitungan proyeksi jumlah pegawai Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh
Timur sebelah selatan pada tahun 2015 sebagai berikut :
Tabel 4.2 Jumlah pegawai tahun 2014 sebelah selatan.
N

JUMLAH

INSTANSI

orang
136

BPMPKS

Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah

Sekretariat Majelis Adat Aceh

Badan LH,Kebersihan dan PMK

215

Badan Pelaksana Penyuluhan

210

Dinas Syariat Islam

51

Sekretariat Majelis Permusyawaratan Agama

10

Total

653

Sumber : BKPP Kab.Aceh Timur Tahun 2014


Po

Jumlah pegawai pada tahun 2014 sebesar 653 orang.

= Rasio laju pertumbuhan pegawai sebesar 2,16% atau 0,0216


pertahun.(lihat hal.17).

Periode untuk tahun perencanaan 2015(n=1), untuk tahun 2024(n=10)

Maka jumlah untuk pegawai tahun 2015 (P2015) dan tahun 2024 (P2024) adalah :
(P2015)

= Po (1 + r)n
19

= 653 (1 + 0,0216)1
= 667 orang
= Po (1 + r)10

(P2024)

= 653 (1 + 0,0216)10
= 808 orang
Selengkapnya hasil perhitungan proyeksi jumlah pegawai di Pusat
Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur sebelah selatan berdasarkan perencanaan
dapat dilihat pada Perhitungan P.4.2 halaman 35.

Pehitungan proyeksi jumlah pegawai Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh


Timur sebelah utara pada tahun 2015 sebagai berikut :
Tabel 4.3 Jumlah pegawai tahun 2014 sebelah utara.
NO

JUMLAH

INSTANSI

orang
259

Kantor Bupati Aceh Timur

Dinas Kesehatan

132

Satpol PP

139

Total

521

Sumber : BKPP Kab.Aceh Timur Tahun 2014


Po

Jumlah pegawai pada tahun 2014 sebesar 521 orang.

= Rasio laju pertumbuhan pegawai sebesar 2,16% atau 0,0216


pertahun.(lihat hal.17).

Periode untuk tahun perencanaan 2015(n=1), untuk tahun 2024(n=10)

Maka jumlah untuk pegawai tahun 2015 (P2015) dan tahun 2024 (P2024) adalah :
(P2015)

= Po (1 + r)n
= 521 (1 + 0,0216)1
= 532 orang

(P2024)

= Po (1 + r)10
= 521 (1 + 0,0216)10
= 645 orang

20

Selengkapnya hasil perhitungan proyeksi jumlah pegawai di Pusat


Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur sebelah utara berdasarkan perencanaan
dapat dilihat pada Perhitungan P.4.3 halaman 35.
4.1.2

Kebutuhan Air Bersih Rata-rata


Kebutuhan air bersih adalah banyaknya air bersih yang diperlukan untuk

melayani konsumen yang dibagi dalam dua klasifikasi pemalaian air,yaitu untuk
keperluan domestik dan non domestik. Untuk sebuah sistem penyediaan air,perlu
diketahui besarnya kebutuhan dan pemakaian air. Kebutuhan air dipengaruhi oleh
besarnya populasi penduduk, tingkat ekonomi dan faktor-faktor lainnya.
Berdasarkan jumlah pegawai Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur sebelah
timur dikategorikan sebagai kota sedang dengan standar pemakaian air untuk
domestik sebesar 30 liter/hari/orang. Faktor kebutuhan air maksimum sebesar 1,1
dan faktor kebutuhan jam maksimum maksimum sebesar 1,5 dan jumlah penghuni
sebanyak 1.568 orang.
Perhitungan besarnya kebutuhan air pada Pusat Pemerintahan Kabupaten
Aceh Timur sebelah timur pada tahun 2015 sebagai berikut :
Kebutuhan air rata-rata harian
Untuk standar pemakaian air bersih non domestik sebesar 30
liter/hari/orang.
Q =pxn

= 1.568 x 30

= 47.040 liter/hari

Selengkapnya hasil perhitungan besarnya kebutuhan air bersih di Pusat


Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur berdasarkan perencanaan dapat dilihat pada
Perhitungan P.4.4 halaman 36.

Kebutuhan air rata-rata harus ditambahkan dengan faktor kebocoran air


yaitu sebesar 20% dari kebutuhan air rata-rata, sehingga perhitungan menjadi :
Q total = Q + Qkebocoran
= 47.040 + (47.040 x 20%)
= 56.448 liter/hari atau 6.272 liter/jam = 0,00174 m3/detik.

21

Kebutuhan air rata-rata maksimum


Untuk faktor kebutuhan air maksimum berdasarkan kategori kebutuhan
air non domestik adalah 1,1, sehingga :
Qmaks = Qtotal x fm = 56.448 x 1,1

= 62.092,8 liter/hari

atau 6.899,2 liter/jam = 0,00191 m3/detik.


Kebutuhan air jam maksimum
Faktor kebutuhan air jam maksimum berdasarkan kategori kebutuhan

air non domestik adalah 1,5, sehingga :


Qhmak = Qmax x fhm = 6.899,2 x 1,5
=

10.348,8 liter/jam atau

0,00278 m3/detik.
Berdasarkan hasil perhitungan bahwa kebutuhan air pada Pusat
Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4. Hasil kebutuhan air bersih
No

Kebutuhan air

Kebutuhan air rata-rata harian


Kebutuhan air rata-rata

2
3

maksimum
Kebutuhan air jam maksimum
Selengkapnya

hasil

perhitungan

Satuan

Satuan

liter/jam
6.272

m3/dtk
0,00174

6.899,2

0,00191

10.348,8

0,00278

kebutuhan

air

bersih

di

Pusat

Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur berdasarkan perencanaan dapat dilihat pada


Perhitungan P.4.7 halaman 37 sampai Perhitungan P.4.9 halaman 38.

4.1.3

Analisa Jaringan Perpipaan


- Diameter Pipa Distribusi
Kecepatan standar didalam pipa biasanya sebesar 0,9 -1,5

meter/detik dan batas maksimumnya berkisar antara 1,5 2,0 meter/detik. Bila
kecepatan aliran pipa yang digunakan sebesar 2,0 meter/detik, maka diameter pipa
distribusi dapat dihitung sebagai berikut :

22

D=

4 xQ
xV
4 x0,00348
3,14 x 2

=
= 0,0522 m = 52,2 mm
Maka diambil diameter yang dipakai adalah sebesar 75 mm 3 inchi.

Pertama kecepatan aliran (V) adalah perbandingan antara debit (Q) dengan

luas penampang pipa (A) =


D2
V = debit (Q) / Luas penampang pipa (A)
= 0,00348 / x 3,14 x 0,075 2
= 0,789 meter/detik
Angka Reynold dengan kekentalan kinematik air (v) sebesar 1,308 x 10 -6
m2/detik adalah :
V .D
Re =
=
v

0,789 x 0,075
1,308 x 106

= 4,5 x 104

Karena pipanya halus maka nilai faktor gesekan (f) adalah sebesar :
4
10
4,5 x
0,316

f =
= 0,021

0,25 =
0,316

Untuk pipa sepanjang 731 meter dengan diameter 0,075 meter maka
kehilangan tenaganya adalah :
f .L.V 2
0,021 x 731 x (0,789)2
hf =
=
D .2 g
0,075 x 2 x 9,81

= 6,4 m
Untuk kemiringan garis energi (I) = hf/L adalah :
I = 6,4/731 = 0,008
Kecepatan aliran yang ideal dalam pipa halus dengan nilai Ch = 140
digunakan rumus Hazen Williams yaitu sebesar :
V = 0,354 x Ch x D0,63 x I0,54
= 0,354 x 140 x (0,075)0,63 x (0,008)0,54
= 0,705 meter/detik

23

Karena kecepatan idealnya sebesar 0,705 meter/detik masih dalam toleransi


kecepatan yang diizinkan yaitu 0,6 1,3 meter/detik, maka diameter pipa (D)
untuk daerah Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur sebelah timur
mampu mendistribusikan air sampai tahun 2024.
Selengkapnya

hasil

perhitungan

kebutuhan

air

bersih

di

Pusat

Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur berdasarkan perencanaan dapat dilihat


pada Perhitungan P.4.10 halaman 38.
4.1.3.1 Analisa Jaringan Perpipaan sebelah Timur pada tiap titik.
Po =
Jumlah pegawai DPR pada tahun 2014 sebesar 57 orang.
Maka jumlah untuk tahun 2024 adalah :
= Po (1 + r)10

(P2024)

= 57 (1 + 0,0216)10
= 58 orang

Kebutuhan air rata-rata harian.


Q =pxn
= 58 x 30
= 1.740 liter/hari
Kebutuhan air rata-rata ditambahkan dengan faktor kebocoran air yaitu
sebesar 20% dari kebutuhan air rata-rata, menjadi :
Q total
= Q + Qkebocoran
= 1.740 + (1.740 x 20%)
= 2.088 liter/hari atau 232 liter/jam
= 0,000064 m3/detik.

Kebutuhan air rata-rata maksimum berdasarkan kategori kebutuhan non


domestik adalah 1,1, sehingga :
Qmaks
= Q total x fm
= 2.088 x 1,1 = 2.296 liter/hari = 255,2 liter/jam =

0,000070 m3/detik.
Kebutuhan air jam maksimum berdasarkan kategori kebutuhan air non
domestik adalah 1,5, sehingga :
Qhmaks
= Qmaks x fhm = 2.296 x 1,5 = 3.444 liter/jam atau 0,000956

m3/detik.
Maka diameter pipa distribusi dapat dihitung sebagai berikut :

D=

4 xQ
xV

4 x 0,000956
3,14 x 2

= 0,0264 m = 26,4 mm

Maka diambil diameter yang dipakai adalah sebesar 50 mm 2 inchi.


24

Pertama kecepatan aliran (V) adalah perbandingan antara debit (Q) dengan

luas penampang pipa (A) =


D2
V = debit (Q) / Luas penampang pipa (A)
= 0,000956 / x 3,14 x 0,05 2
= 0,487 meter/detik
Angka Reynold dengan kekentalan kinematik air (v) sebesar 1,308 x 10 -6
m2/detik adalah :
V .D
Re =
=
v

0,487 x 0,05
1,308 x 106

= 1,8 x 104

Karena pipanya halus maka nilai faktor gesekan (f) adalah sebesar :
104
1,8 x
0,316

f =
= 0,027

0,25 =
0,316

Untuk pipa sepanjang 125 meter dengan diameter 0,05 meter maka
kehilangan tenaganya adalah :
2
f .L.V 2
0,027 x 125 x(0,487)
hf =
=
D .2 g
0,05 x 2 x 9,81

= 0,81 m
Untuk kemiringan garis energi (I) = hf/L adalah :
I = 0,81/125 = 0,006
Selengkapnya

hasil

perhitungan

kebutuhan

air

bersih

di

Pusat

Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur pada titik P1 berdasarkan perencanaan


dapat dilihat pada Perhitungan P.4.11 sampai Perhitungan P.4.13 halaman 39.
4.2

PEMBAHASAN
Pembahasan yang didiskusikan ini menggunakan pendapat dan teori yang

diperoleh dari tinjauan kepustakaan.


4.2.1

Proyeksi Jumlah Pegawai


Laju pertumbuhan untuk menghitung prediksi jumlah pegawai di awal

tahun pada periode 2015-2024 diasumsi rata-rata laju pertumbuhan pegawai Pusat
Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur adalah 2,16% pertahun sebanyak 2.700

25

orang yang dibagi menjadi tiga daerah layanan yaitu sebelah timur sebesar 1.535
orang, sebelah selatan 653 orang dan sebelah utara 521 orang.
Dari hasil perhitungan proyeksi jumlah pegawai Pusat Pemerintahan
Kabupaten Aceh Timur sebanyak 3.353 orang, sebelah timur sebanyak 1.900
orang, sebelah selatan sebanyak 808 orang dan sebelah utara sebanyak 645 orang.
Yang disajikan pada Perhitungsn P.4.1 dan Perhitungsn P.4.3 halaman 35.
4.2.2

Kebutuhan Air Bersih Rata-rata


Kebutuhan air bersih dikatagorikan pada dua bagian yaitu untuk keperluan

domestik dengan jumlah yang terlayani diharapkan memenuhi target dari jumlah
yang ada.
Selain untuk keperluan domestik kebutuhan air bersih juga diperlukan
untuk keperluan non domestik seperti fasilitas peribadatan, perkantoran, pusat
kesehatan, pendidikan, sarana komersial, dan fasilitas pelayanan umum. Dari hasil
perhitungan kebutuhan air bersih yang disajikan pada Perhitungan P.4.4 halaman
36 sampai Perhitungsn P.4.9 halaman 38.

4.2.4

Analisa Jaringan Perpipaan


Bedasarkan dari data, saat ini pipa distribusi eksisting belum

mendistribusikan air bersih ke Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur, maka


akan dilakukan analisa dengan menggunakan pipa PVC dengan diameter 52,2 mm
3 inchi.
Dari hasil perhitungan analisa pipa distribusi air bersih terhadap kecepatan
ideal pada Perhitungan P.4.10 halaman 38, ternyata kecepatannya masih pada
tahap yang dizinkan yaitu antara 0,6 sampai 1,3 meter/detik, berarti diameter pipa
masih dapat menampung debit air yang melewati penampang pipa tersebut.

26

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dari pembahasan masalah pada bab sebelumnya, maka
pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran-saran dari hasil analisa
kebutuhan air bersih pada Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur.
5.1

KESIMPULAN
1. Jumlah pegawai berdasarkan laju pertumbuhan sebesar 2,16% pada awal
tahun 2015 di Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur sebanyak
2.767 orang dan akhir tahun 2024 adalah sebanyak 3.353 orang, Yang

27

dibagi tiga daerah yaitu sebelah timur sebesar 1.900 orang, sebelah
selatan sebanyak 808 orang dan sebelah utara sebanyak 645 orang.
2. Sesuai perencanaan kebutuhan air bersih pada akhir tahun 2024 yang
didistribusikan melalui jaringan perpipaan ke Pusat Pemerintahan
Kabupaten Aceh Timur sebelah timur sebesar 8.360 liter/hari, sebelah
selatan sebesar 3.555,2 liter/hari, dan sebelah barat sebesar 2.823
liter/hari.
3. Pendistribusian air bersih pada Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh
Timur menggunakan pipa PVC dengan ukuran pipa sebelah timur adalah
3 inchi sepanjang 731 m, sebelah barat 2 inchi sepanjang 412 m,
sebelah selatan 2 inchi sepanjang 512 m.
5.1

SARAN
1. Perlu adanya pengembangan kembali pada Pusat Pemerintahan
Kabupaten Aceh Timur dengan membangun Instalasi Air yang baru
berkapasitas 30 liter/detik, agar target pelayanan dapat terpenuhi.
2. Perlu sering melakukan inpeksi ke lapangan mengontrol pipa bocor
dengan melakukan pergantian pipa-pipa yang rawan kebocoran agar
persentase kehilangan air dapat mencapai standar toleransi.
28

DAFTAR PUSTAKA

Agus, 2011.Evaluasi Jaringan Air Bersih dan Air Panas di Rumah Sakit St
Borromeus.Tugas akhir S1 Jurusan Teknik SipilUniversitas Kristen
Marantha. Surabaya
Andre Primantyo Hendrawan, Juniar Johansyah Susilo, Veri Dermawan,
2008.Studi Perencanaan Penyediaan Air Bersih pada Gedung Bertingkat
Tunjungan Plaza VI Kota Surabaya. Tugas akhir S1 Teknik Pengairan
Universitas Brawijaya. Malang
Ariyanto, Doni, 2007.Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Ketersediaan Air
Bersih di IPA Sumur dalam Banjarsari PDAM Kota Surakarta Terhadap
Jumlah Pelanggan. Surakarta

28

Dahlila, 2003.Analisa Sistem Jaringan Pipa Air Bersih Keumuning Kota


Langsa. Tugas akhir S1 Teknik Sipil Universitas Samudra. Langsa
Dirjen Cipta Karya, 2000. Kategori Kebutuhan Air Domestik dan Non Domestik
Kategori I,II,II dan IV
Giles,R.V, 1984.Mekanika Fluida dan Hidrolika. edisi 2. Penerbit
Jakarta

Erlangga.

Raswari, 1987.Sistem Perpipaan. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta


Sari, DR, 2007.Kajian Fluktuasi Pemakaian Air Bersih Pada Gedung
Perkantoran Di Surabaya. Tugas akhir S1 Jurusan Teknik Lingkungan
FTSP-ITS. Surabaya
Triatmodjo, B, 2003, Hidrolika 1, Penerbit Beta Offset, Yogyakarta
Triatmodjo, B, 2003, Hidrolika 2, Penerbit Beta Offset, Yogyakarta

Lampiran G.1 Bagan alir Kebutuhan Air Bersih dalam bentuk flow chart

Mulai

Perumusan Masalah

Pengumpulan Data

Data Sekunder :
Peta Lokasi
Peta Kabupaten Aceh Timur
Jumlah Pegawai
29

Analisa Perhitungan Perencanaan :


Kebutuhan (Debit Rencana)
Jaringan Perpipaan
Kehilangan Air

Hasil Analisa Perencanaan:


Debit Air
Jaringan Perpipaan
Kehilangan Air

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Lampiran G.2 Peta Provinsi Aceh

30

Lampiran G.3 Peta Pusat Pemerintahan Kab.Aceh Timur.

31

32

Вам также может понравиться