Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Tutupan Vegetasi
Vegetasi semula di SMMA adalah hutan mangrove pantai utara Jawa, dengan keanekaragaman
jenis yang cukup tinggi. Akan tetapi akibat tingginya tingkat kerusakan hutan di wilayah ini, saat
ini diperkirakan hanya tinggal 10% yang tertutup oleh vegetasi berpohon-pohon. Sebagian besar
telah berubah menjadirawa terbuka yang ditumbuhi rumput-rumputan, gelagah (Saccharum
spontaneum) dan eceng gondok (Eichchornia crassipes).
Tercatat sekitar 30 jenis tumbuhan dan 11 di antaranya adalah jenis pohon, yang hidup di
SMMA. Pohon mangrove itu di antaranya adalah jenis-jenis bakau(Rhizophora mucronata, R.
apiculata), api-api (Avicennia spp.), pidada (Sonneratia caseolaris), dan kayu butabuta (Excoecaria agallocha). Beberapa jenis tumbuhan asosiasi bakau juga dapat ditemukan di
kawasan ini seperti ketapang (Terminalia catappa) dan nipah (Nypa fruticans).
Keanekaragaman Satwa
SMMA merupakan tempat tinggal aneka jenis burung dan berbagai satwa lain yang telah sulit
ditemukan di wilayah Jakarta lainnya. Jakarta Green Monster mencatat seluruhnya ada 91 jenis
burung, yakni 28 jenis burung air dan 63 jenis burung hutan, yang hidup di wilayah ini. Sekitar
17 jenis di antaranya adalah jenis burung yang dilindungi.
Jenis burung yang sering dijumpai antara lain adalah pecuk-padi kecil(Phalacrocorax
niger), cangak (Ardeola spp.), kuntul (Egretta spp.), kareopadi (Amaurornisphoenicurus),mandar
batu (Gallinula chloropus), betet biasa (Psittacula alexandri), merbah cerukcuk (Pycnonotos
goiavier),kipasan belang (Rhipidura javanica), remetuk laut (Gerygone sulphurea) dan lain-lain.
Beberapa di antaranya merupakan burung khas hutan bakau seperti halnya sikatan
bakau (Cyornis rufigastra). Selain itu, SMMA juga menjadi rumah bagi perenjak Jawa (Prinia
familiaris).
SMMA juga dihuni oleh beberapa jenis burung endemik, yang hanya ada di Pulau Jawa.
Misalnya cerek Jawa (Charadrius javanicus) dan bubut Jawa (Centropus nigrorufus). Bubut
Jawa diketahui sebagai salah satu spesies terancam punah di dunia, dengan penyebaran terbatas
di beberapa tempat saja termasuk di SMMA. Burung terancam punah lainnya yang menghuni
kawasan ini ialah bangau bluwok (Mycteria cinerea). Di Pulau Jawa, bangau jenis ini diketahui
hanya berbiak diPulau Rambut yang terletak tidak jauh dari Muara Angke.
Di samping jenis-jenis burung, di SMMA juga masih dijumpai kelompok-kelompok liar monyet
kra atau juga biasa disebut monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Mereka hidup
berkelompok hingga belasan ekor yang terdiri dari beberapa jantan dan betina. Makanan
utamanya ialah dedaunan muda dan buah-buahan hutan bakau seperti buah pidada(Sonneratia
caseolaris). Monyet ekor panjang memiliki peranan yang penting di dalam Suaka Margasatwa
Muara Angke, karena membantu penyebaran biji-bijian tumbuhan hutan. Biji-biji yang tak dapat
dicerna itu akan dikeluarkan kembali bersama dengan fesesnya.
Jenis mamalia lain yang dapat ditemukan di SMMA, akan tetapi jarang terlihat, adalah berangberang cakar-kecil (Aonyx cinerea). Karnivora kecil pemakan ikan dan aneka hewan air ini
terutama aktif di malam hari (nokturnal).
SMMA juga menjadi tempat hidup berbagai spesies reptilia seperti biawak air (Varanus
salvator), ular sanca kembang(Python reticulatus), ular sendok Jawa alias kobra Jawa (Naja
sputatrix), ular welang (Bungarus fasciatus), ular kadut belang (Homalopsis buccata), ular cincin
mas (Boiga dendrophila), ular pucuk (Ahaetula prasina) dan ular bakau (Cerberus rhynchops).
Menurut informasi dari warga sekitar, di SMMA masih ditemukan pula jenis buaya
muara (Crocodylus porosus).
Perizinan
Untuk memasuki Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA), pengunjung terlebih dulu harus
mendapatkan izin dari Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta di
Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.