Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Hukum II Newton
Disusun Oleh :
Fitriatul Hasanah
Fitrida Boang Manalu
Friska Kristiyanti
Dosen Pembimbing :
Dr. Azhar, S.Pd, M.T
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Ketika kita mendorong sebuah gerobak sampah yang bau-nya menyengat, kita
akan mengusahakan sampai gerobak tersebut bergerak. Ketika gerobak bergerak, kita
dapat mengatakan bahwa terdapat gaya total yang bekerja pada gerobak itu. Ketika kita
mendorong gerobak tersebut dengan gaya tetap selama 30 menit, tampak bahwa
gerobak yang tadinya diam, sekarang bergerak dengan laju tertentu. Jika gerobak
tersebut didorong dengan gaya dua kali lebih besar dari gaya pertama, maka gerobak
tersebut bergerak dengan laju dua kali lebih cepat dibandingkan sebelumnya.
Percepatan gerak gerobak dua kali lebih besar. Apabila kita mendorong gerobak dengan
gaya lima kali lebih besar, maka percepatan gerobak juga bertambah lima kali lipat.
Ilustrasi diatas adalah salah satu contoh penerapan Hukum Newton dalam kehidupan.
Hukum Newton adalah hukum yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton (4
Januari 1643 - 31 Maret 1727) yang merupakan seorang fisikawan, matematikawan, ahli
astronomi dan juga ahli kimia yang berasal dari Inggris. Beliau merupakan pengikut
aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan
dikatakan sebagai bapak ilmu fisika modern.
Sir Isaac Newton membagi Hukum Newton menjadi 3 yaitu Hukum I Newton,
yang berbunyi jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol ( F
= 0 ), maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula
bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan. Hukum II Newton menyatakan
percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada benda berbanding lurus
dengan besar gayanya dan berbanding terbalik dengan masa benda (a = F/m ), dan
Hukum III Newton menyatakan bahwa jika benda pertama mengerjakan gaya terhadap
benda kedua,maka benda kedua akan mengerjakan gaya terhadap benda pertama yang
besarnya sama,tetapi arahnya berlawanan
( F aksi = - F reaksi ).
Pada kesempatan ini, kami akan membahas Hukum II Newton yang banyak
diaplikasikan pada beberapa gaya diantaranya adalah gaya gesekan, gaya hambat dan
gaya pseudo.
BAB II
ISI
1. Gesekan
Jika anda mendorong sebuah kotak
besar yang diam di atas lantai dengan sebuah
gaya horizontal yang kecil, maka mungkin
saja kotak itu tak bergerak sama sekali.
Karena, lantai melakukan gaya horizontal
yang dinamakan gaya gesekan statis fs, yang
mengimbangi gaya yang anda kerjakan. Gaya
gesekan ini disebabkan oleh ikatan molekulmolekul kotak dan lantai di tempat-tempat
terjadinya kontak yang sangat erta antara
kedua permukaan. Gaya ini berlawanan arah
dengan gaya luar yang dikerjakan. Gaya gesekan statik agak mirip dengan gaya
pendukung yang dapat menyesuaikan dari nol
nol sampai suatu gaya maksimum f s,
maks
mendorong. Jika kotak meluncur, ikatan molekuler secara terus menerus dibentuk dan
dipecah, dan potongan-potongan kecil berpecahan. Hasilnya adalah sebuah gaya
gesekan kinetik fk (dinamakan juga gesekan luncuran) yang melawan gesekan.
Kita akan meninjau gesekan statik terlebih dahulu. Gaya gesekan statik tak
bergantung pada luas bidang kontak dan hanya sebanding dengan gaya normal yang
dikerjakan oleh salah satu permukaan pada permukaan lainnya. Gaya gesekan statik
maksimum sebanding dengan gaya normal antara permukaan-permukaan :
f s ,maks = s F n
Dengan
bergantung pada sifat permukaan kotak dan meja. Jika kita mengerjakan gaya horizontal
yang lebih kecil dari fs,
maks
normal
Fn
maka,
fk
dan gaya
f k =k Fn
hampir
dan
menempatkan sebuah balok pada permukaan datar dan memiringkan bidang permukaan
itu sampai balok mulai meluncur. Misalkan
meluncur. Untuk sudut-sudut kemiringan yang kurang dari ini, balok ada dalam
kestimbangan statik di bawah pengaruh beratnya, gaya normal, dan gaya gesekan statik
fs
mempunyai persamaan :
F y =F nmg cos =0
dan
F x =mgsin f s=0
Kita dapat mengeliminasi berat (mg) dari dua persamaan ini dengan menyelesaikan
persamaan pertama untuk memperoleh
mg=F n /cos
ke persamaan kedua :
f s=mg sin =
Fn
sin =F n tan
cos
c
fs
s Fn
. Maka,
s =tan c
Jadi, koefisien gesekan statik sama dengan tangen sudut kemiringan ketika balok tepat
mulai meluncur.
ax
k F n
Fn
sin k cos
a x =g
ax
untuk kedua
permukaan.
2. Gaya-gaya Hambat
Gaya hambat adalah gaya yang memperlambat benda yang cenderung
mengurangi kelajuan benda. Gaya hambat bergantung pada bentuk benda. Gaya hambat
bertambah bila kelajuan benda bertambah. Untuk kelajuan yang kecil, gaya hambat
hampir sebanding dengan kelajuan benda, untuk kelajuan yang lebih tinggi gaya ini
lebih mendekati sebanding dengan kuadrat kelajuan.
Perhatikan sebuah benda yang dijatuhkan dari keadaan diam dan jatuh karena
pengaruh gaya gravitasi, yang kita asumsikan konstan, dan gaya hambat yang besarnya
by
, dengan b dan n adalah konstanta. Jadi, kita mempunyai gaya ke bawah yang
konstan dan gaya ke atas. Jika arah ke bawah diambil positif, maka dari Hukum II
Newton didapat :.
n
1 /n
( )
vt =
vt
, yang dinamakan
Tegangan tali T1 dan T2 sama besar karena tali dianggap tak bermassa, dan
karena paku dianggap licin, maka tak ada gaya tangensial yang bekerja pada tali.
Karena balok pada meja tidak mempunyai percepatan vertikal, maka gaya-gaya vertikal
Fn
dan
m1 g
m1
a1
T =m1 a 1
Dengan
T =T 1 =T 2
a2
5-7
T2
m2 g
ke
m2 gT =m2 a 2
5-8
Jika tali penghubung tidak mulur atau menjadi kendur, tiap balok harus bergerak dengan
kelajuan sama. Karena kelajuan balok-balok adalah sama, percepatan
a1
dan
a2
a . Maka
kita mempunyai
T =m1 a
5-9
m2 gT =m2 a
Kita pecahkan kedua persamaan ini untuk mendapatkan kedua bilangan tak diketahui
T
dan
dengan mensubstitusikan
m1 a
m=m1 +m2
m2
g
m1 + m2
m2 g
5-11
m1 m2
g
m1 +m2
Jika pada meja sangat lebih ringan dibandingkan balok yang digantung, maka kita akan
g
m2
dan
m1
dan T =0 . Pada kasus ekstrim yang lain, jika
jauh lebih
m1
m1 m2
, dan kita
mendapatkan :
a
m2
g0
m1
untuk m1 m2
dan
T
m1 m2
=m2 g
m1
untuk m1 m2
4. Gaya-gaya Pseudo
Gaya Pseudo atau gaya khayal tidak dikerjakan oleh komponen apapun. Mereka
dimasukkan hanya untuk membuat
Fneto =ma
diukur
Percepatan sentripetal ini disediakan oleh gaya yang tak terimbangi, tegangan T
dalam tali. Namun, menurut pengamat di panggung, balok diam jadi tidak dipercepat.
Untuk mengunakan
Fneto =ma
mv 2
r
mengimbangi tegangan tali. Gaya ke luar khayal ini dinamakan gaya sentrifugal. Gaya
sentrifugal adalah gaya pseudo yang ada hanya dalam kerangka acuan yang berputar.
Perhatikan sebuah satelit dekat permukaan bumi yang diamati dalam kerangka
inersial yang terikat pada bumi. Tidaklah benar untuk mengatakan bahwa satelit tidak
jatuh karena tarikan gravitasi bumi namun diimbangi oleh gaya sentrifugal. Gaya
pseudo seperti gaya sentrifugal hanya muncul dalam kerangka acuan yang dipercepat.
2
v
r
yang dihasilkan
oleg gaya gravitasi tunggal dan tak terimbangi yang bekerja padanya. Namun, seorang
pengamat di satelit yang menganggap sateli diam dapat menggunakan
Fneto =ma
hanya dengan menghadirkan gaya sentrifugal keluar untuk mengimbangi gaya gravitasi.
Gaya pseudo yang kedua adalah Gaya Coriolis. Gaya ini tegak lurus dengan
kecepatan partikel (relative terhadap kerangka yang berputar) dan menyebabkan
pembelokan ke samping.
Kedua jenis gaya pseudo untuk kerangka acuan yang berputar ini yaitu gaya
sentrifugal dan gaya coriolis mempunyai penerapan langsung pada kerangka acuan yang
terikat pada bumi karena rotasi bumi. Khusunya gaya coriolis, penting untuk memahami
cuaca. Sebagai contoh, gaya-gaya ini bertanggung jawab untuk siklon yang berlawanan
arah dengan arah jarum jam di belahan bumi utara dan searah jarum jam di belahan
bumi selatan, jika dilihat dari atas.
5. Metode Numerik
Dalam suatu kasus untuk menentukan kecepatan dan posisi partikel secara
analitik dapat sangat sulit atau bahkan tak mungkin. Namun, kita selalu mungkin
menemukan kecepatan dan posisi melalui pendekatan dengan integrasi numerik.
Pemecahan analitis mempunyai keuntungan melebihi integrasi numerik dalam hal
memberikan cirri-ciri umum solusi, sedangkan integrasi numerik hanya berlaku bagi
kasus yang spesifik. Namun, integrasi numerik mempunyai keuntungan karena dapat
diterapkan pada setiap soal tak peduli betapa pun rumitnya.
Dari definisi, percepatan rata-rata sebuah partikel dalam satu dimensi adalah
v
aratarata=
t
Dan kecepatan rata-rata adalah
x
v ratarata=
t
Dengan demikian, perubahan kecepatan untuk selang waktu t
adalah
v=arata rata t
Dan perpindahan selama selang ini adalah
x=v ratarata t
Integrasi numeric didasarkan pada asumsi bahwa jika selang waktu
sangat kecil,
nilai rata-rata percepatan dan kecepatan dapat diganti oleh nilai-nilai khusus yang
dipilih pada waktu tertentu selama selang tersebut. Dalam Metode Euler,
dan
v ratarata
aratarata
selang waktu itu. Selanjutnya percepatan dan kecepatan diasumsikan konstan selama
selang waktu itu. Ambillah
x 0 , v 0, dan a0
t=t 0
t 1 =t 0 + t
, kecepatan
mendekati
v 1=v 0 +a0 t
Dan posisi mendekati
x 1=x 0+ v 0 t
a1
v1
dan
x1
untuk menghitung
dan :
v 2=v 1 +a1 t
Dan
x 2=x 1+ v 1 t
x1
t1
v1
, dan
a1
t i +1=t i+ t
adalah
mendekati
Metode
Euler
v i +1=v i +a i t
5-19a
x i+1=x i +v i t
5-19b
Karena itu untuk mendapatkan kecepatan dan posisi pada saat tertentu , kita bagi selang
waktu
tt 0
t0
6. Contoh-contoh Soal
1.
Sebuah kotak meluncur sepanjang sebuah lantai horizontal dengan kelajuan awal 2,5
m/s. kotak berhenti setelah meluncur 1,4 m. carilah koefisien gesekan kinetik!
Jawab :
v t 2=v 02 +2 as
0=2.5+2 a1,4
a=
2,52
2 ( 1,4 )
6,25
2,8
2,232m/ s2
f x=mg
f k =mg
a=
f k k N k mg
=
=
=k g
m
m
m
a 2,232
k = =
=0,228
g
4,8
2.
Sebuah mobil bergerak denga kelajuan 30 m/s sepanjang jalan horizontal. Koefisien
gesekan antara jalan dan ban
s =0,5
dan
k =0,3
f y=0
f x =ma
NW =0
f s =ma
N=W
s N =ma
N=mg
a=
s N s mg
=
= s g
m
m
(0,5 )( 10 ) =5 m/ s2
v t 2=v 02 +2 a x
a.
0=302+ 2 (5 ) x
900+ (10 ) x
x=90010 x
10 x=900
x=90 m
a x = k g=( 0,3 ) (10 )=3 m/s2
b.
v t =v 0 +2 a x
0=302+ 2 (3 ) x
6 x=900
x=150 m
3.
Fd =mg
6,4(10)
64 N
b.
b v 2 =F d
v t =180
km
=0,5 m/s
jam
b v 2 =64
b=
4.
64
64
=
=256 m/ s
2
( 0,5 ) 0,25
Sebuah kotak yang beratnya 600 N didorong sepanjang lantai horizontal dengan
kecepatan konstan dengan gaya 250 N sejajar oleh lantai. Berapakah koefisien
gesekan kinetic antara kotak dan lantai?
Jawab :
f x =ma
f y=0
Ff k =ma
NW =0
250 k N =60 a
N=W
250 k 600=60 ( 0 )
N=600 N
250=600 k
k =0,417
5. Dua benda dihubungkan oleh tali tak bermassa seperti ditunjukkan pada gambar
di bawah ini :
Bidang miring dan katrol licin. Carilah percepatan benda-benda dan tegangan tali
o
m1=m2=5 kg
untuk =30 dan
!
Jawab :
f x=m1 a
f y=m2 a
W x sin +T =m1 a
W 2T =m2 a
m1 g sin +T =m1 a
m2 gT =m2 a
a=
m1 g sin +T
m1
50T =5 5+
a=
50 sin 30+T
5
50T =5 5+
T
a=5+ m/ s2
5
25=2 T
( T5 )
( T5 )
5025=T + T
T =12,5 N
Jadi, harga untuk percepatan a adalah :
T
a=5+ m/ s2
5
a=5+
12,5
m/s 2
5
a=5+2,5
2
7,5 m/s
6. Peralatan yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini dinamakan mesin atwood,
f y=m1 a
T W 1=m1 a
W 1+T =m1 a
f y=m2 a
W 2T =m2 a
Persamaan dan dieliminasi
W 2T =m2 a
W 1+T =m1 a
W 2W 1=m2 a+ m1 a
m2 gm1 g=m2 a+m1 a
a=
m2m1
g
m2 +m1
T W 1=m1 a
T m 1 g=m 1
T m1 g=
T=
m 2m 1
g
m2 +m 1
m 1 m2
g
m2 +m1
m1 m 2
g+ m1 g
m2 +m1
T=
2 m1 m2
g
m2 +m 1
BAB III
KESIMPULAN
Gaya gesekan, gaya yang berlawanan arah dengan gaya luar yang
dikerjakan. Terdiri dari Gesekan Statik (gesekan benda yang yang diam) dan
Gesekan Kinetik (gesekan benda yang bergerak)
Gaya-gaya hambat, gaya yang memperlambat benda yang cenderung
mengurangi kelajuan benda
Gaya-gaya Pseudo, gaya khayal yang tidak dikerjakan oleh komponen
apapun. Namun, dimasukkan hanya untuk membuat
Fneto =ma
yang