Вы находитесь на странице: 1из 4

10.

Asuhan Keperawatan Hiperparatiroid


PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Di kaji nama, jenis kelamin, usia, pekerjaan, status perkawinan
2. Riwayat Kesehatan Saat ini
Di kaji adanya keluhan mudah lelah, kelemahan otot, mual, muntah,
konstipasi, mudah tersinggung ataupun nyeri tekan atau nyeri skeletal
khususnya di daerah punggung dan persendian, nyeri ketika menyangga
tubuh, fraktur patologis, deformitas dan pemendekan badan. Dikaji lama
dan kualitas keluhan, faktor yang mencetuskan serta yang memperberat.
3. Riwayat Kesehatan Sebelumnya
Dikaji adakah riwayat penyakit paratiroid karsinoma pada klien
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Dikaji adakah riwayat penyakit hiperparatiroidisme turunan atau tidak
5. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
: Dikaji tingkat kesadaran dan TTV klien
Kepala
: Dikaji adanya neurosis hingga keadaan psikosis yang
disebabkan oleh efek langsung kalsium pada otak
serta sistem syaraf. Peningkatan kadar kalsium akan
menurunkan potensial eksitasi jaringan syaraf dan otot.
Leher dan Ketiak : Dada dan Punggung : Dikaji adanya nyeri tekan atau nyeri skeletal
khususnya di daerah punggung dan persendian
Abdomen
Genitalia dan Anus
Ekstremitas
Kulit dan Kuku

:::: Kaji kondisi kulit, apakah kering atau tidak

6. Pemeriksaan Per Sistem


a. Integumen : Warna kulit, apakah tampak pucat
b. Muskuloskeletal: Gejala muskolskeletal terjadi akibat demineralisasi
tulang atau tumor tulang, yang muncul berupa sel sel raksasa
benigna akibat pertumbuhan osteoklast yang berlebihan. Pasien dapat
mengalami nyeri tekan atau nyeri skeletal khususnya di daerah
punggung dan persendian, nyeri ketika menyangga tubuh, fraktur
patologis, deformitas dan pemendekan badan.
c. Neurologik : Kaji adanya neurosis hingga keadaan psikosis yang
disebabkan oleh efek langsung kalsium pada otak serta sistem syaraf.
d. Kardiorespiratorik : Kaji adanya hipertensi dan aritmia jantung karena
peningkatan kadar kalsium darah.

e. Gastrointestinal: Kaji adanya ulkus peptikum dan pankreatitis, mual,


muntah, konstipasi
Renalis: Kaji adanya Hiperkalsemia darah dapat menyebabkan

f.

gangguan klinis sekunder yaitu : poliuria dan polidipsi, nefrolitiasis ginjal


g. Hematologi : Kaji adanya reabsorbsi kalsium dari tulang meningkat
sehingga terjadi hiperkalsemia darah
h. Psikologis / emosi : Manifestasi psikologis dapat bervariasi mulai dari
emosi yang mdah tersinggung
7. Pemeriksaan diagnostik, termasuk :
a. Pemeriksaan laboratorium : dilakukan untuk menentukan kadar
kalsiumdalam plasma yang merupakan pemeriksaan terpenting dalam
menegakkan
laboratorium

kondisi
pada

hiperparatiroidisme.

hiperparatiroidisme

Hasil

primer

pemeriksaan

akan

ditemukan

peningkatan kadar kalsium serum; kadar serum posfat anorganik


menurun sementara kadar kalsium dan posfat urine meningkat.
b. Pemeriksaan radiologi, Pemeriksaan X-ray atau pemindaian tulang
untuk melihatperubahan tulang pada kasus yang sudah lanjut
ANALISA DATA
Data
DS : Klien mengeluh

Etiologi
Etiologi dan faktor risiko

Dx
Nyeri b.d agen

Nyeri

produksi berlebih hormon

injuri biologis

paratiroid hiperparatiroid
DO : Klien

PTH >> Pada tulang

mengekspresikan nyeri Deformitas Pertumbuhan


osteoklas Tumor tulang
menekan sel syaraf sekitar

DS: Melaporkan

Nyeri
Etiologi dan faktor risiko

Intoleransi

secara verbal adanya

produksi berlebih hormon

aktivitas b.d

kelelahan atau

paratiroid hiperparatiroid

kelemahan

kelemahan.

Pada tulang kekurangan

umum

klasium Kelemahan tulang

DO : Respon

Intoleransi aktivitas

abnormal dari

tekanan darah atau


nadi terhadap
aktifitas, perubahan
ECG : aritmia,
iskemia
DO : Fraktur patologis,

Etiologi dan faktor risiko

Risiko Cedera

deformitas dan

produksi berlebih hormon

b.d kondisi

pemendekan badan.

paratiroid hiperparatiroid

fisik

Pada tulang kekurangan

(kerusakan

kalsium Penurunan densitas

tulang)

DS :

tulang osteoporosis Kekuata


menyangga tubuh berkurang
Risiko cedera
PLANNING
1. Dx
Tujuan

: Nyeri berhubungan dengan agen injuri biologis


: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan nyeri

dapat berkurang/ hilang


Kriteria Hasil :
- Klien melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
- Klien mampu menggunakan teknik relaksasi
Intervensi :
- Kaji secara komprehensif nyeri yang diraasakan klien, meliputi: lokasi,
karakteristik, dan onset, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas /beratnya
-

nyeri, dan faktor-faktor predisposisi.


Observasi isyaratisyarat non verbal dari ketidaknyamanan, khususnya

dalam ketidak-mampuan untuk berkomunikasi secara efektif.


Gunakan komunikasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan

nyeri
Anjurkan penggunaan tekhnik non farmakologi (ex:relaksasi, guided

imagery, terapi musik, distraksi,aplikasi panas-dingin,masase, dll)


Kolaborasi pemberian anelgetik untuk mengurangi nyeri

2. Dx : Resiko cedera berhubungan dengan kondisi fisik (osteoporosis)


Tujuan: Setelah dilakukan intevensi selama 3x24 jam klien tidak mengalami
cedera
KH:
- Klien terhindar dari jatuh

Asupan kalsium klien adekuat

Intervensi:
-

Identifikasi keterbatasan fisik yang bisa berpotensi membuat klien jatuh


Identifikasi kebiasaan dan faktor yang dapat meningkatkan risiko jatuh

(lingkungan ; tangga, lantai yang licin)


Modifikasi lingkungan yang aman untuk meminimalisir risiko jatuh
Ajarkan penggunaan alat bantu (kursi roda, tongkat, dll)
Berikan alat bantu
Ajarkan klien bagaimana cara jatuh yang meminimalisir cedera
Dorong asupan nutrisi yang tinggi kalsium
Monitor hasil laboratorium
Kolaborasikan dengan ahli gizi dan dokter tentang obat/nutrisi yang
dibutuhkan

3. Dx : Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum


Tujuan : Setelah dilakukan intevensi selama 3x24 jam klien mampu
melakukan aktivitasnya
KH :
- Aktivitas sehari-hari klien terpenuhi
- TTV klien dalam rentang normal
Intervensi :
- Bantu klien memilih aktivitas yang sesuai dengan kemampuannya
- Fasilitasi klien dalam melakukan aktivitas yang membutuhkan bantuan
- Bantu kemandirian klien (dekatkan barang-barang yang sejiranya
-

dibutuhkan)
Tingkatkan aktivitas secara bertahap
Edukasi keluarga untuk membantu klien dalam memenuhi

kebutuhannya
Monitor TTV klien sebelum dan sesudah melakukan aktivitas
Identifikasi aktivitas-aktivitas yang bisa menyebabkan perubahan TTV

Вам также может понравиться