Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Page | 1
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Sebagaimana yang kita ketahui, sel merupakan unit struktural, fungsional
dan reproduksi terkecil yang menyusun mahkluk hidup tersusun atas 3 bagian
pokok. Ketiga bagian pokok tersebut yaitu :
Inti sel ( nukleus ) sebagai pusat pengendali segala aktivitas sel dan
kehidupan. Di dalam inti sel inilah terdapat materi genetik
Page | 2
3. Tujuan
Mengetahui struktur membran sel
Mengetahui sifat-sifat khas membran sel
Memahami mekanisme transportasi zat pada membran sel
Pembahasan
Membran Sel
Membran sel merupakan bagian paling luar yang membatasi isi sel dengan
sekitarnya (kecuali pada sel tumbuhan, bagian luarnya masih terdapat dinding
sel atau cell wall) yang bersifat semipermeabel sehingga tidak semua molekul
dapat melalui membran sel.Tebal membran sel kurang lebih 10mm. Membran
sel biasa juga disebut membran plasma atau plasmolemma. Bahan utama
penyusun membran ini adalah lipid dan protein. Lipid yang utama pada
membran sel adalah fosfolipid dan kolesterol. Tidak hanya lipid dan protein,
membran ini juga terdiri atas karbohidrat.
Dalam membran sel terkandung :
Fosfolipid bilayer :
Kerangka struktur membran dan berfungsi sebagai penghalang (barrier)
yang membatasi pergerakan molekul secara acak. Lipid atau lemak terdiri atas
1 gliserol dan 3 asam lemak.Ikatan rangkap pada asam lemak, membuat lipid
semakin cair (fluid). Lemak dapat rusak jika teroksidasi oleh radikal bebas.
Fosfolipid merupakan lipid yang berikatan dengan fosfat pada salah satu atom C
gliserol.Asam lemak bersifat hidrofobik (takut air) dan fosfat bersifat hidrofilik
(suka air)
Protein
Page | 3
Karbohidrat
Kolesterol
Vitamin E (tidak selalu)
Page | 4
Page | 5
Page | 6
Page | 7
Proses difusi sering terjadi pada tubuh kita. Tanpa kita sadari, tubuh kita selalu
melakukan proses ini, yaitu pada saat kita menghirup udara. Ketika menghirup
udara, di dalam tubuh akan terjadi pertukaran gas antarsel melalui proses
difusi. Contoh lain proses difusi adalah saat kita membuat minuman sirup. Sirup
yang kita larutkan dengan air akan bergerak dari larutan yang konsentrasinya
tinggi ke larutan yang konsentrasinya rendah. Pada masing-masing zat,
kecepatan difusi berbeda-beda. Untuk contoh kasus yang dijelaskan, yaitu
antara sirup dan gas, maka kecepatan difusi sirup lebih besar pada gas.
b. Osmosis
Untuk memahami tentang osmosis, perhatikan Gambar 1.16! Gambar 1.16
menunjukkan proses osmosis. Air akan berpindah dari A menuju B melalui
membran semi permeabel sehingga diperoleh hasil larutan isotonis, yaitu
konsentrasi air sama untuk dua larutan antara A dan B, walaupun hasil akhirnya
nanti volume antara A dan B berbeda. Setelah terjadi osmosis, maka gambar
prosesnya menjadi seperti berikut.
Page | 8
Dari ilustrasi itu dapat disimpulkan bahwa osmosis adalah proses perpindahan
air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke larutan yang
berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran semipermeabel, sehingga
didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang (isotonis). Peristiwa osmosis
dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain pada penyerapan air
melalui bulu-bulu akar, dan mengerutnya sel darah merah yang dimasukkan ke
dalam larutan hipertonis.
c. Difusi Terbantu
Proses difusi terbantu difasilitasi oleh suatu protein. Untuk berdifusi zat tersebut
dibantu oleh protein transpor yang dapat mengangkut molekul-molekul
diantaranya adalah protein pembawa dan protein kanal.
Difusi terbantu sangat tergantung pada suatu mekanisme transpor dari membran
sel. Difusi terbantu dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari, misalnya pada
bakteri Escherichia coli yang diletakkan pada media laktosa. Membran sel
bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui oleh
laktosa. Setelah beberapa menit kemudian bakteri akan membentuk enzim
dari dalam sel yang disebut permease, yang merupakan suatu protein sel.
Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi laktosa sehingga
laktosa ini dapat masuk melalui membran sel.
2. Transpor Aktif
Transpor
aktif
merupakan
transpor
partikel-partikel
melalui
membran semipermeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi
yang memerlukan energi dalam bentuk ATP. Transpor aktif berjalan dari
larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki
konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan di dalam sel. Adanya
muatan listrik di dalam dan luar sel dapat mempengaruhi proses ini, misalnya
ion K+, Na+dan Cl+. Peristiwa transpor aktif dapat Anda lihat pada peristiwa
masuknya glukosa ke dalam sel melewati membran plasma dengan
menggunakan energi yang berasal dari ATP. Contoh lain terjadi pada darah di
Page | 9
dalam tubuh kita, yaitu pengangkutan ion kalium (K) dan natrium (Na) yang
terjadi antara sel darah merah dan cairan ekstrasel (plasma darah). Kadar ion
kalium pada sitoplasma sel darah merah tiga puluh kali lebih besar daripada
cairan plasma darah. Tetapi kadar ion natrium plasma darah sebelas kali lebih
besar daripada di dalam sel darah merah. Adanya pengangkutan ion bertujuan
agar dapat tercapai keseimbangan kadar ion di dalam sel. Mekanisme transpor
ion ini dapat terlihat pada Gambar 1.17 berikut.
Peristiwa transpor
dan eksositosis.
aktif
dibedakan
menjadi
dua,
yaitu
endositosis
a. Endositosis
Endositosis merupakan peristiwa pembentukan kantong membran
sel. Endositosis terjadi karena ada transfer larutan atau partikel ke dalam
sel. Peristiwa endositosis dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Pinositosis
Pinositosis merupakan proses pemasukan zat ke dalam sel yang berupa
cairan. Hal ini sesuai dengan arti pino sendiri yaitu minum. Pinositosis
merupakan peristiwa masuknya sejumlah kecil medium kultur dengan
membentuk lekukan-lekukan membran sel. Peristiwa ini dapat terjadi bila
konsentrasi protein dan ion tertentu pada medium sekeliling sel sesuai dengan
konsentrasi di dalam sel. Proses pinositosis dapat diamati dengan mikroskop
elektron. Sel-sel yang melakukan proses pinositosis ini antara lain sel darah
putih, epitel usus, makrofag hati, dan lain-lain. Tahapan proses pinotosis
adalah sebagai berikut.
Page | 10
Keterangan gambar:
1. Molekul-molekul medium kultur mendekati membran sitoplasma.
2. Molekul-molekul mulai melekat (menempel) pada plasma, hal ini
terjadi karena adanya konsentrasi yang sesuai antara protein dan ion
tertentu pada medium sekeliling sel dengan di dalam sel.
3. Mulai terbentuk invaginasi pada membran sitoplasma.
4. Invaginasi semakin ke dalam sitoplasma.
5. Terbentuk kantong dalam sitoplasma dan saluran pinositik.
6. Kantong mulai lepas dari
gelembunggelembung kantong.
membran
plasma
dan
membentuk
2) Fagositosis
Fagositosis (fago = makan) merupakan pemasukan zat p a d a t a t a u s e l
l a i n n y a k e d a l a m t u b u h s e l . Fagositosis merupakan peristiwa yang sama
seperti pada pinositosis tetapi terjadi pada benda padat yang ukurannya lebih
besar. Fagositosis dapat diamati dengan mikroskop misalnya yang terjadi pada
Amoeba.
Page | 11
Keterangan gambar:
1. Sebuah sel Amoeba mendekati sel Paramaecium.
2. Amoeba membentuk
mendekati Paramaecium.
kaki
semu
(pseudopodia)
dengan
(fusi)
dan
kaki
semakin
semu
dengan
dan
vakuola
b. Eksositosis
Eksositosis adalah proses keluarnya suatu zat ke luar sel. Proses ini dapat Anda
lihat pada proses kimia yang terjadi dalam tubuh kita, misalnya
proses pengeluaran hormon tertentu. Semua proses sekresi dalam tubuh
merupakan proses eksositosis. Sel-sel yang mengeluarkan protein akan
berkumpul di dalam badan golgi. Kantong yang berisi protein akan bergerak ke
arah permukaan sel untuk mengosongkan isinya.
Page | 12
Penutup
1. Kesimpulan
Membran sel merupakan lapisan terluar yang membatasi isi sel dan
sekitarnya. Membran sel ini bersifat semipermeabel yang artinya hanya
dapat dilalui oleh zat-zat tertentu. Lalu lintas zat tersebut menyebabkan
terjadinya transport zat pada membran sel. Berdasarkan ada tidaknya
kebutuhan energi, kemudian ada yang mengelompokkan proses
transportasi ini menjadi 2 yaitu :transport Aktif dan transport Pasif.
Proses transportasi yang diatur oleh membran sel ini bisa terjadi baik
secara aktif ( memerlukan energi ) maupun terjadi secara pasif ( tanpa
memerlukan energi ).
Transpor aktif dibedakan menjadi dua, yaitu endositosis
dan eksositosis. Endositosis adalah proses masuknya zat melalui
membran sel (fagositosis dan pinositosis). Endositosis terbagi dua yaitu
fagositosis dan pinositos. Pada fagositosis, molekul yang dimasukkan
berupa senyawa padat, dan pada pinositosis, molekul yang dimasukkan
berupa larutan.Eksositosis adalah proses pengeluaran zat melalui
membran. Vesikel membran plasma yang membawa molekul menyatu
dengan membran sel, molekul kemudian dikeluarkan oleh vesikel
Transpor pasif dibedakan menjadi tiga, yaitu peristiwa difusi,
osmosis, difusi terbantu, dan transport ion channel. Difusi adalah
perpindahan zat dari larutan hipertonis ke hipotonis. Difusi terfasilitasi
adalah perpindahan zat yang melibatkan protein pembawa. Osmosis
adalah perpindahan pelarut dari hipotonis ke hipertonis.
Page | 13
2. Daftar Pustaka
Sumadi dan Marianti, Aditya. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta. : Graha Ilmu
http://amandamrsg-biologisma.blogspot.com/2011/04/transportasi-zat-melaluimembran_24.html
http://hanaruhanaru.blogspot.com/2012/08/transpor-zat-melewatimembran.html
http://biosejati.wordpress.com/2012/01/21/mekanisme-transpor-pada-sel/
http://pelajaranbiologi-sma1.blogspot.com/2012/04/proses-transportasi-dalamsel.html
Page | 14