Вы находитесь на странице: 1из 14

Kata Pengantar

Pertama-tama kami selaku penulis ingin mengucapkan puji dan syukur


kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberi kemudahan kepada kami
sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai
keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah ini yang
telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan
sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin
dengan kemampuan yang kami miliki.
Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki
keterbatasan dan juga kekurangan,kami bersedia menerima kritik dan saran dari
pembaca agar makalah ini dapat tersusun dengan baik. Kami akan menerima
kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki
makalah ini di masa datang. Sehingga semoga makalah berikutnya dapat
diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan menyelesaikan karya tulis ini kami mengharapkan banyak manfaat
yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini.

Medan , November 2012

Page | 1

Pendahuluan
1. Latar Belakang
Sebagaimana yang kita ketahui, sel merupakan unit struktural, fungsional
dan reproduksi terkecil yang menyusun mahkluk hidup tersusun atas 3 bagian
pokok. Ketiga bagian pokok tersebut yaitu :

Membran sel ( membran plasma ) sebagai lapisan pertama yang


membatasi sel dengan "dunia" di luar sel.

Inti sel ( nukleus ) sebagai pusat pengendali segala aktivitas sel dan
kehidupan. Di dalam inti sel inilah terdapat materi genetik

Sitoplasma ( protoplasma ) berupa cairan bersifat koloid yang di


dalamnya terdapat berbagai macam dan jenis organel pendukung fungsi sel.
Perkembangan membran plasma merupakan tahap sangat penting dalam
terjadinya bentuk kehidupan di bumi. Membran plasma yang membungkus
sebuah sel selain membatasi keberadaan sebuah sel, juga memelihara
perbedaan-perbedaan pokok antara isi sel dengan lingkungannya. Membran
plasma juga berfungsi sebagai filter yang mempunyai kemampuan memilah zatzat yang melintasinya dengan tetap memelihara perbedaan kadar ion di luar dan
di dalam sel.
Salah satu fungsi dari membran sel adalah mengatur lalu lintas molekulmolekul. Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan
terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua
cara, yaitu dengan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme
khusus (membutuhkan energi) dan transpor pasif untuk molekul-molekul yang
mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus (tidak membutuhkan
energi). Maka dari itu dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
struktur membran plasma, sifat-sifat membran plasma dan mekanisme
transportasi melalui membran.

2. Perumusan dan Pembatasan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, kami merumuskan bahwa masalah
yang akan dibahas pada kesempatan kali ini akan lebih terfokus pada struktur
membran sel dan transport zat pada membran sel. Sedangkan unsur lainnya
seperti, organel sel lainnya, pembelahan sel, akan dibahas di lain kesempatan.

Page | 2

3. Tujuan
Mengetahui struktur membran sel
Mengetahui sifat-sifat khas membran sel
Memahami mekanisme transportasi zat pada membran sel

Pembahasan
Membran Sel
Membran sel merupakan bagian paling luar yang membatasi isi sel dengan
sekitarnya (kecuali pada sel tumbuhan, bagian luarnya masih terdapat dinding
sel atau cell wall) yang bersifat semipermeabel sehingga tidak semua molekul
dapat melalui membran sel.Tebal membran sel kurang lebih 10mm. Membran
sel biasa juga disebut membran plasma atau plasmolemma. Bahan utama
penyusun membran ini adalah lipid dan protein. Lipid yang utama pada
membran sel adalah fosfolipid dan kolesterol. Tidak hanya lipid dan protein,
membran ini juga terdiri atas karbohidrat.
Dalam membran sel terkandung :
Fosfolipid bilayer :
Kerangka struktur membran dan berfungsi sebagai penghalang (barrier)
yang membatasi pergerakan molekul secara acak. Lipid atau lemak terdiri atas
1 gliserol dan 3 asam lemak.Ikatan rangkap pada asam lemak, membuat lipid
semakin cair (fluid). Lemak dapat rusak jika teroksidasi oleh radikal bebas.
Fosfolipid merupakan lipid yang berikatan dengan fosfat pada salah satu atom C
gliserol.Asam lemak bersifat hidrofobik (takut air) dan fosfat bersifat hidrofilik
(suka air)

Protein

Protein yang melekat pada fosfolipid disebut protein periferal. Protein


yang menembus diantara lapisan fosfolipid disebut protein integral.

Page | 3

Karbohidrat

Karbohidrat yg berikatan dengan lipida disebut glikolipid. Karbohidrat


yg berikatan dengan protein disebut glikoprotein.Pada sel hewan dan manusia,
karbohidrat dalam bentuk glikogen. Pada sel tumbuhan karbohidrat sebagai
cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati) dan dinding sel dalam bentuk
selulosa.

Kolesterol
Vitamin E (tidak selalu)

Struktur Membran Sel

Gortel & Grendel (1925) - Lipid bilayer


Membran berupa struktur yang membatasi sel, terdiri atas lipid yang
mengandung gugus polar dan gugus yang bersifat hidrofob. Gugus polar
mengarah ke bagian luar dari bilayer, sedangkan gugus hidrofob (rantai asam
lemak) berada di bagian tengah dari lipid bilayer.

Page | 4

Sifat-sifat khas membran plasma diantaranya adalah :


Makromolekul tidak dapat melewati membran plasma sehingga
sitoplasma yang sebagian besar berupa protein tetap terkurung oleh
membran plasma
Membran plasma sebagai pelindung sel mampu menjaga keseimbangan
elektrolit
Membran plasma bersifat selektif permeabel yang artinya hanya dapat
dilewati oleh molekul-molekul tertentu
Dinamika Gerakan membran plasma :
Pergerakan Flip flop : adanya enzim flippase gerakan transmembran pasif

Pergerakan ke arah lateral

Page | 5

Fungsi membran sel :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Melindungi isi sel


Mengatur lalu lintas molekul-molekul
Menerima rangsangan dari luar sel (sebagai reseptor)
Membatasi sel dengan lingkungan
Tempat melekatnya enzim : adenilat siklase, guanilat siklase, ATPase, dll
Menjaga keseimbangan kadar ion dan air dalam dan luar sel

Page | 6

Transport Zat pada Membran


Pada kenyataannya, semua proses kehidupan berlangsung di dalam sel
mulai dari proses nutrisi, proses regulasi, proses metabolisme, proses ekskresi,
proses reproduksi dan proses-proses kehidupan lainnya. Salah satu proses
penting yang terjadi di dalam sebuah sel adalah proses transportasi atau
pengangkutan zat dari luar dan ke dalam sel itu sendiri. . Molekul yang dapat
melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan
molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya
seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi
hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan
terciptanya lalu lintas membran. Proses ini berkaitan dengan pengaturan kadar
air dan mineral di dalam sel yang melibatkan pengangkutan zat-zat keluarmasuk sel dan diatur oleh membran sel. Membran sel inilah yang memegang
peran penting dalam mengatur keluar masuknya air dan zat-zat lainnya.
Berdasarkan ada tidaknya kebutuhan energi, kemudian ada yang
mengelompokkan proses transportasi ini menjadi 2 yaitu :transport
Aktif dan transport Pasif. Proses transportasi yang diatur oleh membran sel ini
bisa terjadi baik secara aktif ( memerlukan energi ) maupun terjadi secara pasif
( tanpa memerlukan energi ).
1. Transpor Pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien
konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi
terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Transpor pasif merupakan
perpindahan zat yang tidak memerlukan energi. Perpindahan zat ini terjadi
karena perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan.
a. Difusi
Proses ini merupakan perpindahan molekul larutan berkonsentrasi
tinggi menuju larutan berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membran.

Page | 7

Gambar 1.14 menunjukkan proses terjadinya difusi. Pada permulaan percobaan


semula molekul glukosa ada di bagian A.
Setelah beberapa saat, proses difusi menyebabkan konsentrasi glukosa di A
turun dan di B naik dengan kecepatan yang sama. Setelah 3 jam, konsentrasi
pada kedua ruang tersebut sama dan keseimbangan akan tercapai. Difusi pada
membran sel (selaput plasma) dapat terlihat pada Gambar 1.15!

Proses difusi sering terjadi pada tubuh kita. Tanpa kita sadari, tubuh kita selalu
melakukan proses ini, yaitu pada saat kita menghirup udara. Ketika menghirup
udara, di dalam tubuh akan terjadi pertukaran gas antarsel melalui proses
difusi. Contoh lain proses difusi adalah saat kita membuat minuman sirup. Sirup
yang kita larutkan dengan air akan bergerak dari larutan yang konsentrasinya
tinggi ke larutan yang konsentrasinya rendah. Pada masing-masing zat,
kecepatan difusi berbeda-beda. Untuk contoh kasus yang dijelaskan, yaitu
antara sirup dan gas, maka kecepatan difusi sirup lebih besar pada gas.

b. Osmosis
Untuk memahami tentang osmosis, perhatikan Gambar 1.16! Gambar 1.16
menunjukkan proses osmosis. Air akan berpindah dari A menuju B melalui
membran semi permeabel sehingga diperoleh hasil larutan isotonis, yaitu
konsentrasi air sama untuk dua larutan antara A dan B, walaupun hasil akhirnya
nanti volume antara A dan B berbeda. Setelah terjadi osmosis, maka gambar
prosesnya menjadi seperti berikut.

Page | 8

Dari ilustrasi itu dapat disimpulkan bahwa osmosis adalah proses perpindahan
air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke larutan yang
berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran semipermeabel, sehingga
didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang (isotonis). Peristiwa osmosis
dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain pada penyerapan air
melalui bulu-bulu akar, dan mengerutnya sel darah merah yang dimasukkan ke
dalam larutan hipertonis.
c. Difusi Terbantu
Proses difusi terbantu difasilitasi oleh suatu protein. Untuk berdifusi zat tersebut
dibantu oleh protein transpor yang dapat mengangkut molekul-molekul
diantaranya adalah protein pembawa dan protein kanal.
Difusi terbantu sangat tergantung pada suatu mekanisme transpor dari membran
sel. Difusi terbantu dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari, misalnya pada
bakteri Escherichia coli yang diletakkan pada media laktosa. Membran sel
bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui oleh
laktosa. Setelah beberapa menit kemudian bakteri akan membentuk enzim
dari dalam sel yang disebut permease, yang merupakan suatu protein sel.
Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi laktosa sehingga
laktosa ini dapat masuk melalui membran sel.
2. Transpor Aktif
Transpor
aktif
merupakan
transpor
partikel-partikel
melalui
membran semipermeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi
yang memerlukan energi dalam bentuk ATP. Transpor aktif berjalan dari
larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki
konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan di dalam sel. Adanya
muatan listrik di dalam dan luar sel dapat mempengaruhi proses ini, misalnya
ion K+, Na+dan Cl+. Peristiwa transpor aktif dapat Anda lihat pada peristiwa
masuknya glukosa ke dalam sel melewati membran plasma dengan
menggunakan energi yang berasal dari ATP. Contoh lain terjadi pada darah di
Page | 9

dalam tubuh kita, yaitu pengangkutan ion kalium (K) dan natrium (Na) yang
terjadi antara sel darah merah dan cairan ekstrasel (plasma darah). Kadar ion
kalium pada sitoplasma sel darah merah tiga puluh kali lebih besar daripada
cairan plasma darah. Tetapi kadar ion natrium plasma darah sebelas kali lebih
besar daripada di dalam sel darah merah. Adanya pengangkutan ion bertujuan
agar dapat tercapai keseimbangan kadar ion di dalam sel. Mekanisme transpor
ion ini dapat terlihat pada Gambar 1.17 berikut.

Peristiwa transpor
dan eksositosis.

aktif

dibedakan

menjadi

dua,

yaitu

endositosis

a. Endositosis
Endositosis merupakan peristiwa pembentukan kantong membran
sel. Endositosis terjadi karena ada transfer larutan atau partikel ke dalam
sel. Peristiwa endositosis dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Pinositosis
Pinositosis merupakan proses pemasukan zat ke dalam sel yang berupa
cairan. Hal ini sesuai dengan arti pino sendiri yaitu minum. Pinositosis
merupakan peristiwa masuknya sejumlah kecil medium kultur dengan
membentuk lekukan-lekukan membran sel. Peristiwa ini dapat terjadi bila
konsentrasi protein dan ion tertentu pada medium sekeliling sel sesuai dengan
konsentrasi di dalam sel. Proses pinositosis dapat diamati dengan mikroskop
elektron. Sel-sel yang melakukan proses pinositosis ini antara lain sel darah
putih, epitel usus, makrofag hati, dan lain-lain. Tahapan proses pinotosis
adalah sebagai berikut.
Page | 10

Keterangan gambar:
1. Molekul-molekul medium kultur mendekati membran sitoplasma.
2. Molekul-molekul mulai melekat (menempel) pada plasma, hal ini
terjadi karena adanya konsentrasi yang sesuai antara protein dan ion
tertentu pada medium sekeliling sel dengan di dalam sel.
3. Mulai terbentuk invaginasi pada membran sitoplasma.
4. Invaginasi semakin ke dalam sitoplasma.
5. Terbentuk kantong dalam sitoplasma dan saluran pinositik.
6. Kantong mulai lepas dari
gelembunggelembung kantong.

membran

plasma

dan

membentuk

7. Gelembung-gelembung kantong mulai mempersiapkan diri untuk melakukan


fragmentasi.
8. Gelembung pecah menjadi gelembung yang lebih kecil.

2) Fagositosis
Fagositosis (fago = makan) merupakan pemasukan zat p a d a t a t a u s e l
l a i n n y a k e d a l a m t u b u h s e l . Fagositosis merupakan peristiwa yang sama
seperti pada pinositosis tetapi terjadi pada benda padat yang ukurannya lebih
besar. Fagositosis dapat diamati dengan mikroskop misalnya yang terjadi pada
Amoeba.

Page | 11

Keterangan gambar:
1. Sebuah sel Amoeba mendekati sel Paramaecium.
2. Amoeba membentuk
mendekati Paramaecium.

kaki

semu

(pseudopodia)

3. Amoeba mengurung sel Paramaecium


memasukkannya ke dalam vakuola makanan.

dengan

4. Lisosom pada Amoeba mulai bergabung


makanan untuk mengeluarkan enzim pencernaan.

(fusi)

dan

kaki

semakin

semu

dengan

dan

vakuola

b. Eksositosis
Eksositosis adalah proses keluarnya suatu zat ke luar sel. Proses ini dapat Anda
lihat pada proses kimia yang terjadi dalam tubuh kita, misalnya
proses pengeluaran hormon tertentu. Semua proses sekresi dalam tubuh
merupakan proses eksositosis. Sel-sel yang mengeluarkan protein akan
berkumpul di dalam badan golgi. Kantong yang berisi protein akan bergerak ke
arah permukaan sel untuk mengosongkan isinya.

Page | 12

Penutup
1. Kesimpulan
Membran sel merupakan lapisan terluar yang membatasi isi sel dan
sekitarnya. Membran sel ini bersifat semipermeabel yang artinya hanya
dapat dilalui oleh zat-zat tertentu. Lalu lintas zat tersebut menyebabkan
terjadinya transport zat pada membran sel. Berdasarkan ada tidaknya
kebutuhan energi, kemudian ada yang mengelompokkan proses
transportasi ini menjadi 2 yaitu :transport Aktif dan transport Pasif.
Proses transportasi yang diatur oleh membran sel ini bisa terjadi baik
secara aktif ( memerlukan energi ) maupun terjadi secara pasif ( tanpa
memerlukan energi ).
Transpor aktif dibedakan menjadi dua, yaitu endositosis
dan eksositosis. Endositosis adalah proses masuknya zat melalui
membran sel (fagositosis dan pinositosis). Endositosis terbagi dua yaitu
fagositosis dan pinositos. Pada fagositosis, molekul yang dimasukkan
berupa senyawa padat, dan pada pinositosis, molekul yang dimasukkan
berupa larutan.Eksositosis adalah proses pengeluaran zat melalui
membran. Vesikel membran plasma yang membawa molekul menyatu
dengan membran sel, molekul kemudian dikeluarkan oleh vesikel
Transpor pasif dibedakan menjadi tiga, yaitu peristiwa difusi,
osmosis, difusi terbantu, dan transport ion channel. Difusi adalah
perpindahan zat dari larutan hipertonis ke hipotonis. Difusi terfasilitasi
adalah perpindahan zat yang melibatkan protein pembawa. Osmosis
adalah perpindahan pelarut dari hipotonis ke hipertonis.

Page | 13

2. Daftar Pustaka
Sumadi dan Marianti, Aditya. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta. : Graha Ilmu
http://amandamrsg-biologisma.blogspot.com/2011/04/transportasi-zat-melaluimembran_24.html
http://hanaruhanaru.blogspot.com/2012/08/transpor-zat-melewatimembran.html
http://biosejati.wordpress.com/2012/01/21/mekanisme-transpor-pada-sel/
http://pelajaranbiologi-sma1.blogspot.com/2012/04/proses-transportasi-dalamsel.html

Page | 14

Вам также может понравиться