Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Katalog
Standar Nasional Indonesia SNI
Teknologi Pangan
2012
Indonesian National Standards - SNI
Catalogue
Food Technology
BSN 2012
ISSN 2086-0102
DAFTAR ISI
CONTENT
iv
Preface ...............................................................
iv
vii
vii
viii
viii
iii
KATA PENGANTAR
PREFACE
Jumlah
SNI
67 TEKNOLOGI PANGAN
817
Number
of SNI
817
Penyusun:
Dra. Erni Sumarni
Nursidik Fadillah, S.Sos
iv
of
67
Food Technology
Teknologi Pangan
65.120.20
Standar
yang
didaftar
dalam bagian inI memuat
SNI MAIN
INDEX
CLASSIFICATION
informasi bibliografi sebagai berikut :
(1)
SNI 01-2975-2006
(3)
(2)
Bihun
(4)
Rice noodles
(5)
35
Standar ini menetapkan syarat mutu dan cara uji bihun. Persyaratan mutu mencakup kandungan protein,
kadar air, kadar abu, daya tahan, bahan tambahan makanan, cemaran mikroba, cemaran logam, arsen dan
kapang.
(1)
(1)
(2)
(2)
(3)
Abstrak SNI
(3)
Abstract of SNI
(4)
(4)
(5)
(5)
vi
BSN IN BRIEF
vii
JASA INFORMASI
STANDARDISASI
STANDARDS
INFORMATION SERVICES
Layanan Perpustakaan
menyajikan koleksi yang cukup lengkap di bidang
standardisasi, meliputi : Standar Nasional
Indonesia, standar internasional (ISO, IEC, Codex
Alimentarius Commission, standar negara lain
(JIS, BS, DIN, ASTM, dll.), katalog standar, buletin
tentang standardisasi, serta literatur tentang
standardisasi dan penilaian kesesuaian.
Library Services
provide reasonably complete collection in the field
of standardization, including : Indonesian National
Standard (SNI), international standards ISO, IEC,
Codex Alimentarius Commission, foreign national
standards (JIS, BS, DIN, ASTM, etc,), standard
catalogues, bulletins on standardization, literatures
in standardization and conformity assessment.
Inquiry Services
provide inquiry services and information search
using national and foreign sources. Bibliographical
data in CD-ROM are also available.
Ordering Services
provide ordering services on international
standards (ISO, IEC) and foreign national
standards.
Website BSN
Informasi standardisasi disajikan pula melalui
website BSN dengan alamat:
http://www.bsn.go.id
Informasi tersebut antara lain memuat dokumen
lengkap SNI hasil penetapan satu tahun terakhir.
BSN Website
Standardization information is presented in BSN
website with following address:
http://www.bsn.go.id
The information provided includes electronic
documents of SNI approved in the past one year.
viii
-1-
-2-
TEKNOLOGI PANGAN
FOOD TECHNOLOGY
67.020
67.040
67.050
67.060
67.080
Buah-buahan. Sayur-sayuran
Fruits. Vegetables
67.080.01
67.080.10
67.080.20
67.100
67.100.01
67.100.10
Susu
Milk
67.100.20
Mentega
Butter
67.100.30
Keju
Cheese
67.100.40
67.100.99
67.120
67.120.01
67.120.10
67.120.20
67.120.30
67.120.99
67.140
Tea.Cofee.Cocoa
67.140.10
Teh
Tea
67.140.20
67.140.30
Kakao
Cocoa
67.160
67.160.10
67.160.20
67.180
Minuman
Beverages
Minuman beralkohol
Alcoholic beverages
Non-alcoholic beverages
67.180.10
67.180.20
67.190
Cokelat
Chocolate
67.200
67.200.10
67.200.20
Minyak biji-bijian
Oilseeds
67.220
67.220.10
67.220.20
67.230
Food additives
makanan bayi
67.240
Analisis indera
Sensory analysis
67.250
67.260
-3-
-4-
-5-
-6-
67
67.020
TEKNOLOGI PANGAN
FOOD TECHNOLOGY
SNI 15-0714-1989
SNI 01-2891-1992
32
SNI 01-3146-1992
SNI 01-3147-1992
67.040
SNI 01-0219-1987
SNI 01-2358-1991
SNI 01-2896-1992
42
745
5
15
SNI 01-2896-1998
SNI 2897:2008
Metode pengujian cemaran mikrobia dalam daging, telur Test methods for microbe pollutant in meets, eggs and milk
35
dan susu serta hasil olahannya
includes their products
Standar ini merupakan revisi dari SNI 01-2897-1992, menetapkan metode pengujian cemaran mikroba Total Plate Count
(TPC), Coliform, Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Salmonella spp., Campylobacter spp., dan Listeria monocytogenes
secara kualitatif dan kuantitatif pada daging, telur dan susu, serta hasil olahannya. Pengujian Total Plate Count (TPC)
dimaksudkan untuk menunjukkan jumlah mikroba yang terdapat dalam suatu produk dengan cara menghitung koloni bakteri
yang ditumbuhkan pada media agar. Pengujian Most Propable Number (MPN) Coliform pada prinsipnya terdiri dari uji
presumtif dan uji konfirmasi, dengan menggunakan media cair di dalam tabung reaksi dan dilakukan berdasarkan jumlah
tabung positif. Pengamatan tabung positif dapat dilihat dengan timbulnya gas di dalam tabung Durham. Prinsip pengujian
Staphylococcus aureus adalah hitung cawan secara sebar pada permukaan media. Pengujian Salmonella spp. didasarkan
pada pertumbuhan bakteri ini pada media selektif melalui tahapan pra pengayaan dan pengayaan yang dilanjutkan dengan uji
biokimia dan serologi. Adapun Campylobacter spp.diuji melalui pertumbuhan bakteri ini pada media selektif dengan tahapan
pra pengayaan, pengayaan, isolasi dan identifikasi serta konfirmasi. Konfirmasi dan uji biokimia dilakukan melalui uji katalase,
uji sensitivitas antibiotik, pengecatan gram, uji hippurate hydrolysis, uji dengan TSIA, uji glucose utilization, uji katalaseoxidase, uji growth temperature tolerance, uji pertumbuhan pada MacConkey Agar, dan uji pertumbuhan. Listeria
monocytogenes diuji melalui isolasi dan identifikasi bakteri dengan cara pembiakan pada media selektif. Selanjutnya,
identifikasi dilakukan melalui uji pengecatan gram, uji motilitas, uji gula-gula, uji katalase, dan uji konfirmasi.
SNI 01-3194-1992
SNI 01-3195-1992
Penentuan kadar abu tak larut dalam asam (kadar pasir) Determination of insoluble ash in acid (sand content)
Metode ini digunakan untuk menentukan kadar abu tak larut dalam asam (kadar pasir) suatu bahan.
Makanan diit rendah natrium
Low sodium diet food
Syarat mutu makanan diit rendah natrium meliputi keadaan (warna, bau, rasa), garam-garam pengganti, kadar iodium dan
kadar natrium. Cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan, dan cara pengemasan.
SNI 01-4214-1996
-7-
16
SNI 01-4215-1996
SNI 01-4216-1996
syarat mutu makanan formula sebagai makanan diit untuk kontrol berat badan meliputi keadaan (bau, rasa, warna), kadar
protein, kadar lemak dan linoleat, kadar vitamin, kadar mineral, kadar bahan tambahan makan, cemaran dan energi. Cara
pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan.
SNI 01-4283-1996
Mi kering
Dried Noodles
Standar ini meliputi, syarat mutu dan cara uji, cara pengemasan mi kering. Persyaratan mutu dan cara uji mie kering meliputi
kandung protein, bahan tambahan makanan, cemaran logam, cemaran mikroba, kadar air, kadar abu. dan arsen
SNI 01-4866-1998
SNI 01-6630-2002
Mi makanan ringan
Noodles
standar ini menetapkan komposisi dan syarat mutu, pengambilan contoh, cara ujim hygienis, pengemasan dan syarat
penandaan mi makanan ringan.
67.050
24
SNI 2326:2010
SNI 2332.6:2009
SNI 2332.7:2009
SNI 2332.8:2010
SNI 2332.9:2011
SNI 2354.10:2009
SNI 2354.11:2009
Cara uji kimia - Bagian 11: Penentuan residu Tetrasiklin Test methods of chemistry - Part 11: The determination of
dan derivatnya dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi residue for tetracyclines and their derivates by high
(KCKT) pada produk perikanan
performance liquid chromatography (HPLC) in fishery
products
SNI 2354.5:2011
Cara uji kimia - Bagian 5: Penentuan kadar logam berat Chemical test method - Part 5 : Determination of heavy metal
timbal (Pb) dan kadmium (Cd) pada produk perikanan
lead (Pb) and cadmium (Cd) in fishery products
SNI 2354.8:2009
Cara uji kimia - Bagian 8: Penentuan kadar Total Volatil Test methods of chemistry - Part 8: The determination of
Base Nitrogen (TVB-N) dan Trimetil Amin Nitrogen (TMA-total volatile base nitrogen (TVB-N) and trimethyl amine
N) pada produk perikanan
nitrogen (TMA-N) content in fishery products
SNI 2372.2:2011
Cara uji fisika - Bagian 2: Penentuan bobot tuntas pada Test methods of physics - Part 2: The determination of
produk perikanan
drained weight in fishery products
10
SNI 2372.5:2011
11
SNI 2372.6:2009
SNI 2372.7:2011
SNI 01-6366-2000
Batas maksimum cemaran mikroba dan batas maksiMaximum microba pollutant limits and maxsimum residue
mum residu dalam bahan makanan asal hewan
limits in animal origin foodstuff
Standar ini menerapkan persyaratan mutu batas maksimum cemaran mikroba pada daging segar/beku, daging tanpa tulang;
susu segar, susu pasteurisasi, susu bubuk, susu steril/UHT; teli\ur segar, telur tepung/kering, telur beku; dan residu bahan
makanan asal hewan (daging, telur,susu).
SNI 7385:2009
Batas maksimum kandungan mikotoksin dalam pangan Mycotoxin maximum level content on food
SNI 7541.3:2009
Metode pengujian dengan kromatografi cair kinerja ting- High performance liquid chromatographic test method - Part
gi(KCKT) - Bagian 3: Residu golongan sulfonamida
3: Sulfonamide group residue on meats, eggs, milks and its
dalam daging, telur, susu, dan olahannya
products
SNI 7541.2:2009
Metode pengujian dengan kromatografi cair kinerja ting- High performance liquid chromatographic test method - Part
gi (KCKT) - Bagian 2: Residu golongan tetrasiklin
2 : Tetracycline group residue on meats, eggs, milks and its
dalam daging, telur, susu, dan olahannya
products
SNI 7541.1:2009
Metode pengujian dengan kromatografi cair kinerja ting- High performance liquid chromatographic test method - Part
gi (KCKT) - Bagian 3: Residu kloramfenikol dalam da-, 2 : Chloramphenicol residue on meats, eggs, milks and its
ging telur, susu, dan olahannya
products
SNI 7541.4:2010
Metode pengujian dengan kromatografi cair kinerja ting- Test methods with high performance liquid chromatography
gi (KCKT) - Bagian 4: Residu hormon trenbolon asetat (HPLC) - Part 4: Residues of hormones and dietilstibestrol
dan dietilstibestrol dalam daging, jeroan dan olahannya trenbolon acetate in meat, offal and processed
-8-
10
16
12
SNI 7577:2010
67.060
SNI 01-0224-1987
SNI 01-2602-1992
18
SNI 01-2886-2000
SNI 01-2974-1996
Mi kering
Dried noodles
Standar ini meliputi, syarat mutu dan cara uji, cara pengemasan mi kering. Persyaratan mutu dan cara uji mie kering meliputi
kandung protein, bahan tambahan makanan, cemaran logam, cemaran mikroba, kadar air, kadar abu. dan arsen
SNI 01-2975-2006
Bihun
Rice noodles
Standar ini meliputi syarat mutu, dan cara uji bihun. Persyaratan mutu mencakup kandungan protein, kadar air, kadar abu,
daya tahan, bahan tambahan makanan, cemaran mikroba, cemaran logam, arsen dan kapang.
35
SNI 01-2986-1992
Dodol
Dodol (sweet cake, delicacy)
Persyaratan mutu dan cara uji dodol yang terbuat dari tepung beras ketan, santan kelapa dan gula. Persyaratan keadaan
(aroma, rasa dan warna), kadar air, abu, gula, protein, lemak, serat kasar. Pemanis buatan, logam berbahaya, arsen dan
kapang tidak boleh ada.
16
SNI 01-2987-1992
Mi basah
Wet noodles
Persyaratan / spesifikasi teknis yang harus dipenuhi mi basah: Kadar air(20-32%), abu (max. 3%), protein (min. 10%), zat
warna, borak dan asam borat (negatif), cemaran logam (Pb max. 2 Mg/Kg, Cu max. 30 Mg / Kg, Zn maksimum 40 Mg / Kg ),
dan arsen maksimum 1 Mg / Kg.
14
SNI 01-3142-1998
Tahu
Soya bean curd
Persyaratan mutu dan cara uji tahu mencakup keadaan (bau, rasa,warna, penampakan), kadar abu, protein dan serat kasar,
serta kadar cemaran mikroba
SNI 3144:2009
Tempe kedelai
SNI 01-3157-1992
Sorgum
Sorghum
Persyaratan mutu sorghum mencakup kadar air, biji pecah, kadar kotoran dan kerusakan. Sorghum digolongkan dalam 3 jenis
: Sorghum putih dan kuning, sorghum coklat, dan sorghum campuran
SNI 01-3176-1992
Biji wijen
Sesame seed
Persyaratan mutu biji wijen yang telah dikeringkan dan dibersihkan . Terdiri dari wijen hitam dan wijen putih. Persyaratan
kadar air, kadar kotoran, persentase biji rusak, dan persentase wijen warna lain.
SNI 01-3182-1992
SNI 01-3543-1999
Kecap kedelai
Soybean sauce
syarat mutu kecap kedelai manis (M) dan asin (A) mencakup keadaaan (bau dan rasa : normal, khas); protein (N x 6,25) (M
: min. 2,5% b/b, A : min. 4,0% b/b); padatan terlarut (min. 10% b/b); NaCl (M : min.3% b/b, A : min. 5% b/b); sakarosa (M :
min. 40% b/b); pengawet (benzoat : maks. 600 mg/kg, metil p-hidroksibenzoal : maks. 250 mg/kg, propil p-hidroksibenzoat :
maks. 250 mg/kg); pewarna tambahan (sesuai SNI 01-0222-1995); cemaran logam (Pb : maks. 1,0 mg/kg, Cu : maks. 30,0
mg/kg, Zn : maks. 40,0 mg/kg, Sn : maks. 40,0 mg/kg, Hg : maks 0,05 mg/kg); As (maks. 0,5 mg/kg); E-coli : < 3 APM/g,
kapang/khamir : maks. 50 kol/g)
Rice flour
38
SNI 3549:2009
Tepung beras
SNI 01-3551-2000
Mi instan
Instant noodles
Persyaratan mutu meliputi keadaan (tekstur, aroma, rasa, warna normal/dapat diterima); benda asing tidak ada; keutuhan
min. 90% b/b; kadar air (proses penggorengan maks. 10,0% b/b, proses pengerigan maks. 14,5 % b/b); kadar protein (M\i
dari terigu min. 8,0%, mi dari bukan terigu min. 4,0% b/b) bilangan asam maks. 2 mg KOH/g minyak; cemaran logam (Pb
maks. 2,0 mg/kg, Hg maks 0,05 mg/kg); As maks. 0,5 mg/kg; cemaran mikroba (ALT maks. 0,05 mg/kg); salmonella negatif
per 25 g, kepang maks. 1,0 X 10 3 koloni/g)
SNI 01-3702-1995
SNI 01-3723-1995
Sohun
Sohun (Chinesse vermicelli)
Syarat mutu dan cara uji tahan bentuk, kadar air, abu, bahan tambahan makanan, cemaran logam, cemaran arsen dan
cemaran mikroba. Persyaratan mutu untuk uji tahan bentuk tidak hancur jika direndam dalam air selama 10 menit.
SNI 01-3726-1995
Tepung hunkwe
Hunkwee flour
Persyaratan mutu mencakup tidak boleh ada benda-benda asing, serangga dalam bentuk stadia dan potongan-potongan, jenis
pati lain selain pati kacang hijau, kadar air, abu, serat kasar, derajat asam, kehalusan, bahan tambahan makanan, cemaran
logam, arsen dan cemaran mikroba; serta cara uji.
SNI 01-3727-1995
Tepung jagung
Corn starch
Persyaratan mutu mencakup tidak boleh ada benda-benda asing, serangga dalam bentuk stadia dan potongan-potongan, jenis
pati lain selain pati jagung, kehalusan, kadar air, abu, silikat, serat kasar, derajat asam, cemaran logam, cemaran arsen dan
cemaran mikroba serta cara uji.
-9-
43
20
SNI 01-3728-1995
12
SNI 01-3742-1995
Bihun instan
Instant rice noodles
Syarat mutu, persyaratan keadaan, benda-benda asing tidak boleh ada, keutuhan min. 90 %, uji kematangan, kadar air, kadar
abu tanpa garam, protein, derajat asam, bahan tambahan makanan, cemaran logam, arsen dan cemaran mikroba, serta cara
uji, cara pengambilan contoh sesuai petunjuk pengambilan contoh padatan.
SNI 3751:2009
SNI 01-3777-1995
Makaroni
Macaroni
Syarat mutu macaroni dilengkapi dengan tabel. Ada 10 kriteria uji antara lain bau, rasa warna, tekstur, air, abu dll. Makanan
ini terbuat dari campuran tepung terigu dan bahan makanan lain.
SNI 01-3840-1995
Roti
Bread
Standar ini menetapkan klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan
untuk roti.. Klasifikasi roti tawar, roti manis. Syarat mutu dan criteria uji roti meliputi Keadaan (kenampakan, bau, rasa), air,
abu (tidak termasuk garam) dihitung atas dasar bahan kering, abu yang tidak larut dalam asam, NaCl, gula jumlah, lemak,
serangga/belatung, bahan tambahan makanan (pengawet, pewarna, pemanis buatan, sakarin siklamat), cemaran logam
(tembaga, timbal, seng, raksa), cemaran arsen, dan cemaran mikroba (angka lempeng total, e coli, kapang).
SNI 01-3920-1995
Jagung
Corn
Istilah jagung kuning, jagung putih, jagung campur, kadar air, butir rusak, butir warna lain, butir pecah, kotoran dan kadar
aflaktoksin. Klasifikasi, syarat mutu secara umum dan khusus, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan, cara
pengemasan dan rekomendasi.
SNI 01-3921-1995
Kacang tanah
Peanut
Istilah dari kacang tanah biji, kadar air, butir rusak, butir belah, butir warna lain, butir keriput, kotoran, diameter butir, hama
dan penyakit, kacang tanah gelondong, polong keriput, polong rusak, polong berbiji satu. Rendemen dan kadar aflatoksin,
klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan, cara pengemasan serta rekomendasi.
SNI 01-3922-1995
Kedelai
Soybean
4 jenis kedelai : Kedelai kuning, kedelai hitam, kedelai hijau dan kedelai campur, klasifikasi mutu, persyaratan mutu secara
umum dan khusus, cara pengambilan contoh, syarat penandaan dan cara pengemasan.
SNI 01-3923-1995
Kacang hijau
Green peas
Kacang hijau merupakan biji kering yang telah dilepaskan dan dibersihkan dari kulit polong yang istilahnya dibedakan atas
kadar air, butir rusak, butir belah, butir keriput, kotoran dan hama dan penyakit, klasifikasi mutu, syarat mutu, cara
pengambilan contoh , cara uji, penandaan serta pengemasan.
SNI 01-4032-1996
SNI 01-4034-1996
SNI 01-4272-1996
Wajik
Wajik (Cake made of sticky rice and palm sugar)
Makanan semi basah dari ketan, gula, santan. Syarat mutu dan jenis uji meliputi : keadaan, benda asing, air, gula, asam lemak
bebas, kadar abu, bahan tambahan makanan, cemaran logam dan cemaran mikroba.
SNI 01-4291-1996
SNI 01-4300-1996
Jagung marning
Fried corn
Standar ini menetapkan definisi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan dan syarat penandaan
standar jagung marning adalah makanan ringan yang dibuat dari biji buah jagung (Zea mays) tua, direbus, dikeringkan dan
digoreng menggunakan minyak, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang
diizinkan. Syarat mutu yang merupakan kriteria uji adalah keadaan, keutuhan, lemak, abu, bahan tambahan makanan,
pewarna, bahan pengawet.
SNI 01-4301-1996
Kacang garing
Crispy peanuts
Persyaratan mutu meliputi benda asing, polong keriput, polong rusak, polong berbiji dua, rendemen, kadar air biji, kadar NaCl
biji. Cara uji dan persiapan contoh yang sesuai SNI 01-2991-1992.
SNI 01-4307-1996
Kerupuk beras
Rice crackers
Persyaratan mutu meliputi benda asing, kadar air, kadar abu tanpa garam, bahan tambahan makanan, cemaran logam, arsen,
cemaran mikroba. Pewarna sesuai SNI 01-0222-1995, boraks tidak ternyata.
SNI 01-4309-1996
Kue lapis
Layers cakes
Persyaratan mutu meliputi keadaan, kadar air, asam lemak bebas, bahan tambahan makanan, cemaran logam, cemaran
arsen, cemaran mikroba. Pemanis buatan tidak boleh ada. Pewarna dan pengawet sesuai SNI 01-0222-1995. Cara
pengambilan contoh sesuai SNI 19-0428-1989.
SNI 01-4310-1996
SNI 01-4311-1996
Kue wingko
SNI 01-4325-1996
Yangko
Yangko (Sweet cakes made of sticky rice flour)
Makanan semi basah hasil pengukusan, pengeringan beras ketan dengan gula. Persyaratan mutu meliputi keadaan, air, gula,
bahan tambahan makanan, cemaran logam, arsen, cemaran mikroba. Dye and preservative conform to SNI 01-0222-1995.
- 10 -
54
SNI 01-4436-1998
Jipang beras
Rice jipang snacks
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan untuk jipang beras. Spesifikasi
syarat mutu antara lain mencakup jenis uji, bau, rasa, warna, air, abu, gula reduksi, bahan tambahan makanan ( Smt ).
SNI 01-4437-1998
SNI 01-4439-1998
Bekatul
Rice bran
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan dan syarat penandaan untuk bekatul. Syarat mutu
mencakup jenis uji air, abu, protein, lemak, serat kasar ( Smt ).
SNI 01-4440-1998
Katul gandum
Wheat bran
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan katul gandum. Katul gandum
umumnya digunakan sebagai bahan makan ternak. Spesifikasi syarat mutu meliputi jenis uji bau, air, serat kasar, abu total,
protein dan lemak ( Smt ).
SNI 01-4447-1998
Tepung ketan
Sticky rice flour
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan untuk tepung ketan. Spesifikasi
syarat mutu antara lain mencakup jenis uji warna, bau, rasa, kehalusan, air, abu ( Smt ).
SNI 01-4450-1998
Jipang jagung
Corn jipang snacks
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan jipang jagung. Jipang di daerah
tertentu biasa disebut gipang/kipang. Spesifikasi syarat mutu antara lain meliputi jenis uji bau, rasa, warna, air, abu, gula
reduksi, bahan tambahan makanan ( Smt ).
SNI 01-4451-1998
Jipang ketan
Sticky rice jipang snacks
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan untuk jipang ketan. Di daerah
tertentu jipang biasa disebut gipang/kipang. Spesifikasi syarat mutu antara lain mencakup jenis uji bau, rasa, warna, air, abu,
gula reduksi, bahan tambahan makanan ( Smt ).
SNI 01-4454-1998
Spagheti
Spaghetti
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan dan syarat penandaan untuk spagheti. Spesifikasi syarat
mutu antara lain meliputi jenis uji warna, bau, diameter batang, keutuhan, air, abu, pewarna tambahan ( Smt ).
SNI 01-4459-1998
Sagu tumbuk
Pounded sago snacks
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan sagu tumbuk. Spesifikasi syarat mutu
antara lain mencakup jenis uji warna, rasa, bau, air, lemak, cemaran logam, abu total ( Smt ).
SNI 01-4460-1998
Roti kenari
Canary bread
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan roti kenari. Spesifikasi syarat mutu
antara lain mencakup jenis uji warna, rasa, bau, air, protein, asam lemak bebas, abu total dan cemaran logam ( Smt ).
SNI 01-4461-1998
Bangket sagu
Bangket sago snacks
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan bangket sagu. Spesifikasi syarat
mutu antara lain mencakup jenis uji warna, rasa, bau, air, protein, lemak, abu total, cemaran total ( Smt ).
SNI 01-4469-1998
SNI 01-4470-1998
Keripik tahu
Soybean curd crackers
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan keripik tahu. Spesifikasi syarat mutu
antara lain mencakup jenis uji bau, rasa, kadar air, kadar abu, bahan tambahan makanan ( Smt ).
SNI 01-4476-1998
Tepung bumbu
Spiced flour
Syarat mutu meliputi; keadaan (bau dan rasa khas); tidak ada benda asing atau serangga; kadar air maksimal = 12%; serat
kasar maksimal = 1,5%; derajat asam maksimal = 4,0 ml NaOH 1N/100g; bahan tambahan makanan (bahan pengawet,
pewarna tambahan); cemaran logam, arsen, dan mikroba.
SNI 01-4864-1998
Bika ambon
Bika ambon cakes
Syarat mutu meliputi; keadaan tekstur berongga; air maksimal=35%; protein minimal=2%; gula minimal=16%; cemaran
logam; arsen maksimal=1%. dan E-coli maksimal<3 APM/g.
SNI 01-4865.2-1998
Sambal tauco
Sambal tauco (fermented bean paste sauce)
Syarat mutu meliputi; bau dan rasa normal; total padatan minimal=40,0%; protein minimal=7,5%; bahan tambahan makanan
(bahan pengawet); cemaran logam; arsen maksimal=1,0 mg/kg; cemaran mikroba (coliform<3 APM/g, salminella dan
kapang=negatif).
SNI 6128:2008
Beras
Rice
SNI ini adalah hasil revisi SNI 01-6128-1999, Beras giling, yang menetapkan ketentuan persyaratan mutu, penandaan dan
pengemasan pada semua jenis beras yang beredar di pasar. Dalam standar ini beras diklasifikasikan dalam 5 kelas mutu yaitu
I, II, III, IV dan V. Syarat umum beras adalah: 1) Bebas hama, penyakit, 2) Bebas bau apek, asam atau bau asing lainnya, 3)
Bebas dari campuran dedak dan bekatul, dan 4) Bebas dari bahan kimia yang membahayakan konsumen. Sedangkan
persyaratan khusus beras berdasarkan pada komponen mutu: derajat sosoh, kadar air, butir kepala, butir patah, butir menir,
butir merah, butir kuning/rusak, butir mengapur, benda asing dan butir gabah. Cara pengambilan contoh uji sesuai SNI 190428-1998. Pengujian beras harus dilakukan sesuai ketentuan dalam standar ini, masing-masing komponen mutu harus diuji
dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan. Penandaan pada produk beras mengacu pada peraturan pemerintah yang
terkait dengan pelabelan, dibagian luar kemasan ditulis dengan bahan yang aman, tidak luntur, jelas dan mencantumkan
informasi sesuai aturan. Beras dikemas dalam kemasan permanen yang kuat, aman bagi konsumen, higienis, tertutup rapat
dan tidak mencemari berasnya. Untuk keperluan rekomendasi beras harus memenuhi syarat keamanan cemaran logam berat
dengan mengacu CODEX STAN 228-2001, dan residu pestisida sesuai SNI 7313:2008
12
SNI 7612:2011
47
SNI 7621:2011
Bihun jagung
Corn vermicelli
35
SNI 7622:2011
Tepung mokaf
Mokaf flour
- 11 -
67.080
Buah-buahan. Sayur-sayuran
Fruits. Vegetables
SNI 7419:2009
Pamelo
Pamelo
67.080.01
Buah, sayuran dan produk turunan secara umum
Fruits, vegetables and derived products in general
SNI 2690.2:2009
Rumput laut kering - Bagian 2: Persyaratan bahan baku Dry seawed - Part 2: Raw material requirements
67.080.10
Buah dan produk turunan
Fruits and derived products
SNI 01-0002-1987
Inti kelapa sawit
Palm kernel
Persyaratan tentang kadar minyak, kadar asam lemak bebas, kadar air, kotoran, cara pengujian, pengambilan contoh dan
pengemasan inti kelapa sawit. Kadar minyak, minimum (dry basis) 49%.
SNI 01-1672-1989
Biji kenari
Canari seeds
Syarat mutu dan cara uji biji kenari mencakup kadar air, kadar kotoran, biji rusak, biji pecah dan biji keriput. Digolongkan
dalam 2 jenis mutu.
SNI 01-2372.3-1998
Prosedur penentuan kepekatan saus tomat dalam kaleng Procedures for density determination of canned tomato sauce
Letakkan satu sendok teh media saus tomat pada prisma refraktometer dan ratakan, kemudian amati kadar gula pasa lensa
pembidik. Kepekatan saus tomat dinyatakan sebagai kadar gula.
SNI 01-2881-1992
Krim kelapa
Coconut cream
Pasta kelapa adalah suatu produk yang dibuat dengan cara menghaluskan kelapa parut kering dengan atau tanpa
penambahan bahan tambahan makanan sehingga merupakan suatu pasta. Pengujian terhadap persyaratan mutunya dilakukan
sesuai dengan standar terkait.
SNI 01-2906-1992
11
SNI 3164:2009
Mangga
Manggoes
SNI tentang mangga ini hasil revisi SNI 01-3164, yang menetapkan ketentuan tentang mutu, ukuran, toleransi, penampilan,
pengemasan, pelabelan, rekomendasi dan higienis pada buah mangga (Mangifera indica L.). Standar ini berlaku untuk
varietas komersial mangga dari famili Anacardiaceae yang dipasarkan untuk konsumsi segar setelah penanganan dan
pengemasan. Mangga untuk kebutuhan industri/olahan tidak termasuk dalam standar ini. Untuk semua kelas buah dan cara
pemanenannya ditetapkan ketentuan minimum yang harus dipenuhi sesuai standar. Mangga digolongkan dalam 3 kelas mutu
yaitu kelas super, kelas A dan B dengan ketentuan mutu sesuai standar. Ketentuan ukuran mangga dibagi berdasarkan kode
ukuran (1 sampai 5) dan bobot mangga, sbb: kode ukuran 1, bobot >450 gr; kode ukuran 2, bobot 351-450 gr; kode ukuran 3,
bobot 251-350 gr; kode ukuran 4, bobot 151-250 gr; kode ukuran 5, bobot <150 gr. Batas ketentuan toleransi ukuran untuk
semua kelas adalah 10% diatas atau dibawah kisaran ukuran yang ditentukan. Penampilan mangga harus segar dan dikemas
sesuai aturan. Penandaan dan pelabelan pada kemasan konsumen harus sesuai dengan standar kemasan CODEX STAN 11985, Adopted 1991, 1999, 2001, 2003, 2005 dan 2008, sedangkan pada kemasan bukan eceran diatur dalam standar.
Rekomendasi diberikan berdasarkan kandungan cemaran logam berat, dan residu (sesuai SNI 7313:2008). Mangga
dianjurkan memenuhi ketentuan higienis sesuai CAC/RCP 1-1969, Rev. 4-2003, CAC/RCP 53-2003, dan memenuhi standar
mikrobiologis sesuai CAC/GL 21-1997. Pengambilan contoh dilakukan dengan metode: uji organoleptik, sesuai CAC/GL 502004; uji residu pestisida dan uji cemaran logam berat sesuai CAC/GL 50-2004. Metode pengujian harus dilakukan sesuai
ketentuan dalam standar.
12
SNI 3165:2009
Jeruk keprok
Orange
SNI ini merupakan hasil revisi SNI 01-3265-1992, Jeruk keprok, yang menetapkan ketentuan tentang mutu, ukuran, toleransi,
penampilan, pengemasan, pelabelan, rekomendasi higienis pada buah jeruk keprok (Citrus sinensis (L) Osbeek). Standar ini
berlaku untuk varietas komersial dari jeruk keprok famili Rutaceae yang dipasarkan sebagai konsumsi segar setelah
penanganan pascapanennya. Jeruk keprok bagi kebutuhan industri/olahan tidak termasuk dalam ketetapan standar ini.
Ketentuan minimum untuk semua jenis buah jeruk keprok harus dipenuhi sesuai aturan dalam standar . Ketentuan tentang
kematangan jeruk keprok adalah padatan terlarut total daging buah min. 8Brix, dan tidak diperbolehkan melakukan
pengkuningan kulit buah (degreening). Jeruk keprok digolongkan dalam 3 kelas mutu, yaitu kelas super, kelas A dan kelas B,
dimana masing-masing kelas mutu harus memenuhi ketentuan dan syarat sesuai standar. Kode ukuran jeruk keprok ditentukan
berdasarkan diameter maksimum buah, sbb: Kode ukuran 1 diameter >70mm; kode ukuran 2, diameter 61-70mm; kode
ukuran 3, diameter 51-60mm; dan kode ukuran 4, diameter 40-50mm. Batas toleransi ukuran untuk semua kelas, sebesar
10% berdasarkan jumlah atau bobot diatas atau dibawah kisaran ukuran yang ditentukan. Standar ini mengatur tentang
kesegaran dan pengemasan jeruk keprok.lPenandaan dan pelabelan pada kemasan harus sesuai CODEX STAN 1-1985,
Adopted 1991, 1999, 2001, 2003, 2005 dan 2008, sedangkan untuk kemasan bukan eceran harus diberi tanda dan label sesuai
aturan. Jeruk keprok harus memenuhi syarat cemaran logam berat sesuai ketentuan. Sedangkan untuk syarat higienis
dianjurkan sesuai prinsip dasar higienis makanan, dan harus memenuhi syarat mikrobiologi sesuai CAC/GL 21-1887. Metode
pengambilan contoh menggunakan uji orgonoleptik dan uji ukuran logam berat sesuai CAC/GL 50-2004, dan metode
pengujian dilakukan dengan uji organoleptik, sesuai pedoman pengujian organoleptik pada buah dan uji cemaran logam berat
sesuai CODEX STAN 228-2001.
16
SNI 3166:2009
Nenas
SNI 3167:2009
Salak
Salak
Standar ini hasil revisi SNI 01-3167-1992, menetapkan ketentuan tentang mutu, ukuran, toleransi, penampilan, pengemasan,
pelabelan, rekomendasi higienis pada buah salak (Sallaca edulis Reinw). Standar ini berlaku untuk varietas komersial dari
salak dari famili Palmae yang dipasarkan sebagai konsumsi segar setelah penanganan dan pengemasan. Salak untuk
kebutuhan industri tidak termasuk dalam ini. Ketentuan umum untuk semua jenis buah salak harus dipenuhi sesuai aturan
dalam standar. Salak digolongkan dalam 3 kelas mutu, yaitu kelas super, kelas A dan kelas B, dimana masing-masing kelas
mutu harus memenuhi ketentuan dan syarat sesuai standar. Kode ukuran salak ditentukan berdasarkan bobot, sbb; Kode
ukuran 1, dengan bobot >120gr; kode 2, dengan bobot 101-120gr; dan kode ukuran 3, dengan bobot 81-100gr. Toleransi mutu
dan ukuran yang diperbolehkan diatur dalam standar ini. Demikian juga dengan kesegaran dan pengemasan salak telah
diatur persyaratannya. Penandaan dan pelabelan pada kemasan harus sesuai CODEX STAN 1-1985, Adopted 1991, 1999,
2001, 2003, 2005 dan 2008, sedangkan untuk kemasan bukan eceran harus diberi tanda dan label sesuai aturan. Salak harus
memenuhi syarat cemaran logam berat sesuai ketentuan. Sedangkan untuk syarat higienis dianjurkan sesuai prinsip dasar
higienis makanan, dan harus memenuhi syarat mikrobiologi sesuai CAC/GL 21-1887. Metode pengambilan contoh
menggunakan uji argonoleptik dan uji ukuran logam berat sesuai CAC/GL 50-2004, dan metode pengujian dilakukan dengan
uji organoleptik, sesuai pedoman pengujian organoleptik pada buah dan uji cemaran logam berat sesuai CODEX STAN 2282001.
Pineapples
- 12 -
11
SNI 01-3168-1992
Apokat
Avocadoes
Persyaratan mutu, cara uji dan cara pengemasan apokat. Apokat digolongkan dalam 3 (tiga) macam ukuran berdasarkan
berat, yaitu apokat besar, 451-551 gram per buah; apokat sedang, 351-450 gram per buah; dan apokat kecil, 250-350 gram
perbuah, yang masing-masing digolongkan dalam 2 jenis mutu. Syarat mutu ditinjau dari karakteristik seperti kesamaan sifat
varietas, tingkat ketuaan, bentuk,kekerasan dan ukuran. Selain itu juga persentase bobot maksimum kerusakan dan bobot
maksimum buah yang dinyatakan busuk.
SNI 3210:2009
Rambutan
SNI 3211:2009
Manggis
Mangosteen
11
SNI manggis merupakan hasil revisi SNI 01-3211-1992, Buah manggis segar, menetapkan ketentuan tentang mutu, ukuran,
toleransi, penampilan, pelabelan, rekomendasi dan higienis pada buah manggis (Garcenia mangostania L). Standar ini berlaku
untuk varietas komersial dari manggis (Garcinia mangostania L) famili Guttiferae yang dipasarkan untuk konsumsi segar
setelah penanganan pasca panennya. Manggis untuk ketentuan industri/olahan tidak termasuk dalam ketentuan ini. Ketentuan
minimum untuk semua kelas buah manggis harus dipenuhi sesuai aturan dalam standar. Manggis digolongkan dalam 3 kelas
mutu: kelas segar, kelas A dan B, dimana masing-masing kelas harus memenuhi ketentuan dan syarat sesuai standar. Ukuran
manggis ditentukan berdasarkan bobot dan diameter maksimum buah yang diukur secara melintang, dengan kode ukuran sbb:
kode ukuran 1, bobot >125 gr; kode ukuran 2, bobot 101-125 gr; kode ukuran 3, bobot 76-100 gr; kode ukuran 4, bobot 5175 gr ; dan kode ukuran 5, bobot 30-50 gr, dengan toleransi mutu dan toleransi ukuran sesuai ketentuan. Demikian juga
dengan kesegaran dan pengemasan manggis telah diatur persyaratannya. Penandaan dan pelabelan pada kemasan harus
sesuai CODEX STAN 1-1985, Adopted 1991, 1999, 2001, 2003, 2005 dan 2008, sedangkan untuk kemasan bukan eceran
harus diberi tanda dan label sesuai aturan. Manggis harus memenuhi syarat dibawah batas maksimun cemaran logam berat
sesuai ketentuan. Sedangkan untuk syarat higienis dianjurkan sesuai prinsip dasar higienis makanan, dan harus memenuhi
syarat mikrobiologi sesuai CAC/GL 21-1887. Metode pengambilan contoh menggunakan uji argonoleptik sesuai CAC/GL 502004 dan uji ukuran logam berat sesuai CAC/GL 50-2004, dan metode pengujian dilakukan dengan uji organoleptik, sesuai
pedoman pengujian organoleptik pada buah dan uji cemaran logam berat sesuai CODEX STAN 228-2001
SNI 01-3450-1997
SNI 01-3703-1995
SNI 01-3704-1995
Srikaya
Srikaya (jam made of eggs, sugar, and coconut cream)
Syarat mutu dan cara uji keadaan, air, protein, padatan jumlah, gula jumlah, lemak, total energi, bahan tambahan makanan,
cemaran logam, cemaran arsen dan cemaran mikroba. Protein min. 2,0 %, gula jumlah 43-55, lemak 3-10 %.
SNI 01-3710-1995
Buah kering
Dried fruits
Syarat mutu dan cara uji kadar air, bahan tambahan makanan, cemaran logam, cemaran arsen dan cemaran mikroba, untuk
buah segar yang dikeringkan dengan atau tanpa penambahan gula, garam atau bahan makanan lain dan bahan tambahan
yang diijinkan.
SNI 01-3712-1995
Emping melinjo
Melinjo chips
Syarat mutu dan cara uji keadaan kaleng, presentase emping tidak utuh, kadar air, abu, protein, cemaran logam, cemaran
arsen dan cemaran mikroba.
SNI 01-3715-2000
SNI 3746:2008
Selai buah
Fruit jam
SNI ini merupakan revisi dari SNI 01-3746-1995, menetapkan syarat mutu, pengambilan contoh dan cara uji.
Selai buah adalah produk makanan semi basah yang dapat dioleskan yang dibuat dari pengolahan buah-buahan, gula dengan
atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diijinkan. Syarat mutu meliputi aroma, warna dan
rasa normal; serat buah positif; padatan terlarut min. 65 % fraksi massa; cemaran logam Sn maks. 250,0 mg/kg; As maks. 1,0
mg/kg; cemaran mikroba (angka lempeng total maks. 1 x 103 koloni/g; bakteri Coliform <3 APM/g; Staphylococcus aureus maks.
2 x 10 koloni/g; Clostridium sp. <10 koloni/g; kapang/khamir maks. 5 x 10 koloni/g). Selai buah dikemas dalam wadah yang
tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman selama penyimpanan dan pengangkutan. Syarat penandaan
sesuai dengan peraturan tentang label dan iklan pangan.
SNI 01-3816-1995
Santan cair
SNI 01-3834-2004
SNI 01-3841-1995
Tepung pisang
SNI 01-3700-1995
Nephelium
Coconut cream
Banana flour
Standar ini meliputi klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan dan syarat penandaan
tepung pisang. Klasifikasi tepung pisang terdiri dari tepung pisang jenis A yaitu tepung yang diperoleh dari penepungan pisang
yang sudah matang melalui proses pengeringan dengan menggunakan mesin pengering dan jenis B, yakni tepung yang
diperoleh dari penepungan pisang yang sudah tua, tidak matang melalui proses pengeringan. Syarat mutu dan kriteria uji
tepung pisang meliputi keadaan (bau, rasa, warna), benda asing, serangga, jenis pati lain selain tepung pisang, kehalusan lolos
ayakan 60 mesh, air, bahan tambahan makanan, sulfit, cemaran logam (tembaga, timbal, seng, raksa), cemaran arsen, dan
cemaran mikroba (angka lempeng total, bakteri bentuk koli, escherichia coli, kapang dan kamir, enterococci, salmonella 25
gram, staphylococcus aureus)
- 13 -
11
SNI 01-3946-1995
Kopra
Copra
Bagian daging buah tanaman kelapa locos nucifera linn yang di keringkan dengan penjemuran, pengasapan atau pengeringan
mekanis lainnya. Klasifikasi dibedakan mutu A ( kopra siap dikapalkan ), syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji,
syarat penandaan dan cara pengemasan.
13
SNI 01-4030-1996
Pisang serpihan
Banana flakes
Pisang serpihan merupakan produk olahan buah pisang (musu sp) matang, diperolah melalui pengeringan drum. Metodenya
meliputi : syarat mutu seperti rasa, bau warna dan bentuk, cara pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan dan syarat
penandaan.
SNI 01-4217-1996
SNI 4230:2009
Pepaya
SNI 01-4269-1996
Keripik nangka
Jackfruit chips
Daging buah nangka matang digoreng minyak secara vakum. Syarat mutu dan cara uji meliputi : keadaan, air, lemak, abu,
bahan tambahan makanan, cemaran logam, cemaran arsen, cemaran mikroba. Cara uji sesuai SNI 01-2891-1992.
SNI 01-4274-1996
SNI 01-4278-1996
Keripik belimbing
Star fruit chips
Buah belimbing masak digoreng secara vakum. Syarat mutu dan jenis uji meliputi ; keadaan, keutuhan, air, lemak, abu, bahan
tambahan makanan, cemaran logam, cemaran arsen dan cemaran mikroba.
SNI 01-4279-1996
Keripik sukun
Breadfruit chips
Makanan ringan dari daging buah sukun segar yang digoreng. Syarat mutu dan jenis uji meliputi : keadaan, air, abu tanpa
garam, karbohidrat, lemak cemaran logam, cemaran arsen, cemaran mikroba.
SNI 01-4290-1996
Bagea sagu
Sago bagea (Brittle cakes made of sago flour)
Syarat mutu dan cara uji meliputi : keadaan, kadar air, kadar protein, lemak, serat kasar abu, cemaran logam dan arsen.
Cemaran logam meliputi Cu, Pb, Zn, Hg, As dalam mg/kg.
SNI 01-4294-1996
Dodol cempedak
Artocarpus champeden sweet cakes
Persyaratan mutu dodol cempedak meliputi kadar air, abu, gula, serat kasar, bahan tambhana makanan, dan persyaratan
cemaran logam dan mikroba.
SNI 01-4295-1996
Dodol nangka
Jackfruits sweet cakes
Persyaratan mutu dan cara uji meliputi kandungan air, abu, gula, serat kasar cemaran logam (Pb, Cu, Zn), kandungan As dan
cemaran mikroba. Bahan tambahan makanan sesuai SNI 01-0222-1995, cara uji sesuai SNI 01-2891-1992.
SNI 01-4296-1996
Dodol nanas
Pineapple sweet cakes
Persyaratan mutu dan cara uji meliputi kadar air, abu, gula, serat kasar, bahan tambahan makanan, cemaran logam (Pb, Cu,
Zn, Su, Hg), kandungan arsen, dan cemaran mikroba (colifrn, salmonella, stapylolocus anrens, vibrio corellas, lapang kamir.
SNI 01-4297-1996
Dodol sirsak
Soursop sweet cakes
Persyaratan mutu dan cara uji meliputi kandungan air, abu, gula, serat kasar. Bahan tambahan makanan, pemanis tidak boleh
ada, pewarna dan pengawet sesuai SNI 01-0222-1995. Persyaratan cemaran logam antara lain Pb, Cu, Zn, Su, Hg.
Kandungan arsen dan cemaran mikroba (coliform, salmonella, staphylococus awens, vibio carellas, kapang, khamir)
SNI 01-4298-1996
Geplak
Geplak (sweet cakes made of scrape coconut and sugar)
Persyaratan mutu meliputu kadar air, gula asam lemak bebas, serat kasar. Bahan tambahan makanan, cemaran logam, arsen
dan cemaran mikroba. Untuk bahan tambahan makanan tidak boleh ada pemanis buatan (sakarin, siklamat), pewarna dan
pengawet sesuai SNI 01-0222-1993.
SNI 01-4304-1996
Keripik nanas
Pineapples chips
Persyaratan mutu meliputi keutuhan, kadar air, abu, lemak, bahan tambahan makanan, cemaran logam, arsen, cemaran
mikroba. Pewarna dan pengawet sesuai SNI 01-0221-1995, sakarin dan siklamat tidak boleh ada. Cara uji sesuai 01-28911992.
SNI 01-4313-1996
Lempok durian
Lempok durian (Sweet cake made of durian)
Persyaratan mutu meliputi keadaan, kadar air, abu gula, serat kasar, pemanis buatan, cemaran logam, arsen, cemaran
mikroba. Sacharine dan siklamat tidak boleh ada.
SNI 01-4315-1996
Keripik pisang
Banana crackers
Persyaratan mutu meliputi keadaan, keutuhan, kadar air, lemak, abu, cemaran logam (Pb, Cu, Zn, Hg), cemaran mikroba (E
Coli dan Kapang). Pengujian sesuai dengan SNI 01-2891-1992; SNI 19-2896-1992; SNI 19-2897-1992.
SNI 01-4316-1996
SNI 01-4317-1996
SNI 01-4318-1996
Papaya
- 14 -
SNI 01-4319-1996
Sale pisang
Dried banana snack
Makanan semi basah terbuat dari pisang segar . Persyaratan mutu meliputi keadaan, air, abu, gula sebagai sakarosa,
pengawet, cemaran logam, arsen, cemaran mikroba. Cemaran logam meliputi Pb, Cu, Zn, Hg; cemaran mikroba meliputi E
Coli, Mold
SNI 01-4322-1996
Tauco
Tauco (Fermented soybeans paste)
Fermentasi kacang kedelai dalam larutan garam. Persyaratan mutu meliputi keadaan, protein, garam, abu tak larut dalam
asam, cemaran mikroba. Cemaran logam meliputi Cu, Pb, Zn, Sn; cemaran mikroba meliputu total bakteri, bakteri koliform, E
Coli, Kapang.
SNI 01-4442-1998
Halva kenari
Canary halva
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan halva kenari. Halva kenari
merupakan produk makanan yang dibuat dari kenari dan gula merah kental. Spesifikasi syarat mutu antara lain meliputi jenis
uji warna, rasa, bau, air, abu, jumlah gula, lemak ( Smt ).
SNI 01-4443-1998
Manisan pala
Nutmeg sweets
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan untuk manisan pala. Spesifikasi
syarat mutu antara lain meliputi jenis uji bau, rasa, warna, air, gula, bahan tambahan makanan, cemaran logam ( Smt ).
SNI 01-4463-1998
Mede gelondong
Cashew nuts
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan dan syarat penandaan mete gelondong. Persyaratan mutu
mete gelondong dibagi menjadi tiga jenis mutu yaitu mutu I, mutu II dan mutu III yang mencakup jenis uji kadar air, kotoran,
gelondong cacat dan isi.
SNI 01-4465-1998
Kacang goyang
Shaky peanut snacks
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan untuk kacang goyang. Spesifikasi
syarat mutu antara lain mencakup jenis uji rasa, bau, air, abu, bahan tambahan makanan, pewarna tambahan ( Smt ).
SNI 01-4467-1998
Marmalad
Marmalade
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan dan syarat penandaan untuk marmalade. spesifikasi syarat
mutu antara lain mencakup jenis uji bau, rasa, warna, bahan tambahan makanan , cemaran logam ( Smt ).
SNI 01-4471-1998
SNI 01-4472-1998
SNI 01-4475-1998
Kue kelapa
Dessicated coconut snacks
Syarat mutu meliputi; keadaan (bau dan rasa khas, tekstur dan warna normal); kadar air maksimal = 4%; gula = 20-35%;
asam lemak bebas maksimal = 0,3%; bahan tambahan makanan (pewarna tambahan, pemanis buatan); cemaran logam,
arsen, dan mikroba.
SNI 01-4482-1998
Durian
Durian
Standar mutu meliputi; bentuk dan berat buah; bebas penyakit dan serangga; rasa dan aroma baik; kekerasan daging (keras
atau sedang); buah segar; warna daging buah sesuai kultivar atau kuning, dan; perbandingan berat daging dan biji.
16
SNI 4491:2009
Belimbing
Star fruits
Standar tentang belimbing ini hasil revisi SNI 01-4491-1998, Buah belimbing manis segar, yang menetapkan ketentuan tentang
mutu, ukuran, toleransi , penampilan, pengemasan, pelabelan, rekomendasi higienis pada buah belimbing (Aveurhoa
carambola L.). Standar ini berlaku untuk varietas komersial dari belimbing famili Oxalidaceae yang dipasarkan untuk
konsumsi segar setelah penanganan dan pengemasan. Belimbing untuk kebutuhan industri/olahan tidak termasuk dalam
standar ini. Ketentuan minimum untuk semua kelas buah belimbing harus dipenuhi sesuai aturan dalam standar. Belimbing
digolongkan dalam 3 kelas mutu, yaitu kelas super, kelas A dan kelas B, dimana masing-masing kelas mutu harus memenuhi
ketentuan dan syarat sesuai standar. Kode ukuran belimbing ditentukan berdasarkan bobot buah, sbb: kode ukuran 1, dengan
bobot buah >330 gr; kode ukuran 2, dengan bobot buah 251-330 gr; kode ukuran 3, dengan bobot buah 201-250 gr; dan kode
ukuran 4, bobot buah 100-200 gr. Toleransi ukuran yang dipersyaratkan untuk masing-masing kelas adalah 5% untuk kelas
super dan 10% untuk kelas A dan B berdasarkan jumlah atau bobot diatas dibawah kisaran ukuran yang ditentukan.
Persyaratan tentang kesegaran dan pengemasan belimbing diatur persyaratannya dalam standar ini. Penandaan dan
pelabelan pada kemasan harus sesuai CODEX STAN 1-1985, Adopted 1991, 1999, 2001, 2003, 2005 dan 2008, sedangkan
untuk kemasan bukan eceran harus diberi tanda dan label sesuai aturan. Belimbing harus memenuhi syarat dibawah batas
maksimun cemaran logam berat sesuai ketentuan. Sedangkan untuk syarat higienis dianjurkan sesuai prinsip dasar higienis
makanan, dan harus memenuhi syarat mikrobiologi sesuai CAC/GL 21-1887. Metode pengambilan contoh menggunakan uji
argonoleptik dan uji ukuran logam berat sesuai CAC/GL 50-2004. Metode pengujian dilakukan dengan uji organoleptik, sesuai
pedoman pengujian organoleptik pada buah dan uji cemaran logam berat sesuai CODEX STAN 228-2001.
11
SNI 01-4860-1998
SNI 01-4861-1998
10
SNI 01-4862-1998
Kismis
Raisins
Syarat mutu meliputi; keadaan isi (bau dan rasa normal, kismis cacat maksimal=5%, kismis bergula maksimal=15%); tidak
ada bahan asing; kadar air maksimal=18%; bahan tambahan makanan (minyak mineral maksimal=5 g/kg, sarbitol
maksimal=5 g/kg); cemaran (logam, arsen maksimal=1,0 mg/kg, mikroba E-coli maksimal=10 kol/g).
12
- 15 -
SNI 6151:2009
Duku
Lansium domesticum
SNI duku ini hasil revisi SNI 01-6151-1999, menetapkan ketentuan tentang mutu, ukuran toleransi, penampilan, pengemasan,
pelabelan, rekomendasi dan higienis pada pada buah duku (Lansium domesticum L). Standar berlaku untuk varietas komersial
dari duku yang dipasarkan untuk konsumsi segar setelah penanganan dan pengemasan. Duku untuk kebutuhan
industri/olahan tidak termasuk dalam standar. Ketentuan minimum yang harus dipenuhi diatur dalam standar. Duku untuk
konsumsi segar dikelompokan dalam 3 kelas mutu yaitu: kelas super, kelas A dan kelas B, dimana masing-masing kelas harus
memenuhi ketentuan dan syarat sesuai standar. Ukuran duku ditentukan berdasarkan bobot atau diameter buah. Kode ukuran
(1 sampai 5) berdasarkan bobot diatur sbb: kode ukuran 1, bobot 27,5-30,0 gr; kode ukuran 2, bobot 25,9-27,4 gr; kode 3,
bobot 22,5-25,8 gr; kode ukuran 4, bobot 19,9-22,4 gr; dan ukuran 5, bobot 15-19,8 gr. Sedangkan kode ukuran berdasarkan
diameter diatur, sbb: kode ukuran 1, diameter >3; kode ukuran 2, diameter 2,5-3 dan kode ukuran 3, diameter <2,5. Toleransi
mutu dan toleransi ukuran sesuai ketentuan dalam standar. Demikian juga dengan kesegaran dan pengemasan duku telah
diatur persyaratannya. Penandaan dan pelabelan pada kemasan harus sesuai CODEX STAN 1-1985, Adopted 1991, 1999,
2001, 2003, 2005 dan 2008, sedangkan untuk kemasan bukan eceran harus diberi tanda dan label sesuai aturan. Duku harus
memenuhi syarat dibawah batas maksimun cemaran logam berat sesuai ketentuan. Sedangkan untuk syarat higienis
dianjurkan sesuai prinsip dasar higienis makanan, dan harus memenuhi syarat mikrobiologi sesuai CAC/GL 21-1887. Metode
pengambilan contoh menggunakan uji argonoleptik dan uji ukuran logam berat sesuai CAC/GL 50-2004. Metode pengujian
dilakukan dengan uji organoleptik, sesuai pedoman pengujian organoleptik pada buah dan uji cemaran logam berat sesuai
CODEX STAN 228-2001.
SNI 6947:2009
Markisa
Passion fruits
10
Standar tentang markisa ini hasil revisi SNI 01-6947-2003, Markisa (Passiflora lingularis) segar, menetapkan tentang mutu,
ukuran, toleransi, penampilan, pengemasan, pelabelan, rekomendasi dan higienis pada buah markisa (Passiflora ligularis).
Standar ini berlaku untuk varietas komersial dari markisa famili, Passifloraceae yang dipasarkan untuk konsumsi segar setelah
penanganan dan pengemasan. Markisa untuk ketentuan industri/olahan tidak termasuk dalam standar ini. Ketentuan minimum
untuk semua kelas buah markisa yang harus dipenuhi harus sesuai aturan dalam standar. Markisa digolongkan dalam 3 kelas
mutu, yaitu kelas super, kelas A dan B, dimana masing-masing kelas harus memenuhi ketentuan dan persyaratan. Kode
ukuran markisa (1 sampai 5) ditentukan berdasarkan bobot buah dengan bobot minimum 40 gr; kode ukuran 1, bobot 100 gr;
kode ukuran 2, bobot 81-99 gr; kode ukuran 3, bobot 61-80 gr; dan ukuran 4, bobot 40-60 gr, dengan toleransi mutu dan
toleransi ukuran sesuai ketentuan dalam standar. Demikian juga untuk kesegaran dan pengemasan markisa telah diatur
persyaratannya. Penandaan dan pelabelan pada kemasan harus sesuai CODEX STAN 1-1985, Adopted 1991, 1999, 2001,
2003, 2005 dan 2008, sedangkan untuk kemasan bukan eceran harus diberi tanda dan label sesuai aturan. Markisa harus
memenuhi syarat dibawah batas maksimun cemaran logam berat sesuai ketentuan. Sedangkan untuk syarat higienis
dianjurkan sesuai prinsip dasar higienis makanan, dan harus memenuhi syarat mikrobiologi sesuai CAC/GL 21-1887. Metode
pengambilan contoh menggunakan uji organoleptik dan uji ukuran logam berat sesuai CAC/GL 50-2004. Metode pengujian
dilakukan dengan uji organoleptik, sesuai CODEX STAN 228-2001.
11
SNI 7382:2009
Manggo juice
SNI 7418:2009
Jambu biji
Guava
SNI 7420:2009
Semangka
Water melon
Standar ini menetapkan ketentuan tentang mutu, ukuran, toleransi, penampilan, pengemasan, pelabelan, rekomendasi dan
higienis pada buah semangka (Citrulus lanatus thunb). Standar ini berlaku untuk varietas komersial semangka dari famili
Cucurbitaceae yang dipasarkan untuk konsumsi segar setelah penanganan dan pengemasan. Ketentuan minimum untuk kelas
buah yang harus dipenuhi, serta ketentuan cara panennya diatur dalam standar. Persyaratan kematangan adalah padatan
terlarut total daging buah min.8 Brix. Semangka digolongkan dalam 3 kelas mutu, kelas super, kelas A dan kelas B dengan
ketentuan kualitas yang diatur dalam standar. Kode ukuran semangka ditentukan berdasarkan bobot perbuah, minimum 500
gr. Untuk kode ukuran 1, 2, 3, 4, 5 dan 6, berturut-turut harus mempunyai bobot >6.000 gr, 4.501-6.000 gr, 3.501-4.500 gr,
2.501-3.500 gr, 1.501-2.500 gr dan 500-1.500 gr. Ketentuan tentang toleransi mutu dan ukuran untuk ketiga kelas semangka
diatur dalam standar ini. Semangka dikemas dalam kontainer sesuai rekomendasi international untuk pengemasan dan
pengangkutan buah dan sayuran sesuai CAC/RCP 44-1995, Amd 1-2004). Penandaan dan pelabelan pada kemasan konsumen
harus memenuhi standar kemasan CODEX STAN 1-1985, Adopted 1991, 1999, 2001, 2003, 2005 dan 2006. Sedangkan
pelabelan untuk kemasan bukan eceran diatur dalam standar. Semangka harus memenuhi syarat cemaran logam berat sesuai
ketentuan, dan residu pestisida sesuai SNI 7313:2008. Syarat higienis dianjurkan sesuai CAC/RCP 1-1969, Rev.4-2003,
CAC/RCP 53-2003 dan memenuhi syarat mikrobiologi sesuai CAC/GL 21-1997. Pengambilan contoh uji organoleptik dan uji
cemaran logam berat, sesuai CAC/GL 50-2004, dan uji residu pestisida sesuai pedoman pengujian residu pestisida dalam hasil
pertanian. Sedangkan metode pengujian harus dilakukan sesuai ketentuan.
10
SNI 7422:2009
Pisang
Banana
Standar ini disusun untuk menggantikan SNI 01-4229-1996, SNI 01-4481-1998, SNI 01-6153-1999 dan SNI 01-6946-2003,
dengan tetap mengakomodasi karakteristik semua jenis pisang konsumsi yang ada dan memperhatikan kondisi dan lapangan.
Standar pisang ini menetapkan ketentuan tentang mutu, ukuran, toleransi, penampilan, pengemasan, pelabelan, rekomendasi
dan higienis pada buah pisang (Musa paradisiacal L). Standar ini berlaku untuk varietas komersial dari pisang (Musa
paradisiacal L) dari famili Musaceae yang dipasarkan untuk konsumsi segar setelah penanganan dan pengemasan . Ketentuan
minimum untuk semua kelas buah pisang dan cara pemetikan pisang diatur dalam standar. Pisang digolongkan dalam 3 kelas
mutu yaitu kelas super, kelas A, dan kelas B, dengan ketentuan kualitas yang diatur dalam standar. Kode ukuran pisang
ditentukan berdasarkan rata-rata panjang jari buah pisang yang terletak pada punggung sisir, dengan panjang min 5 cm.
Untuk kode ukuran 1, 2, 3, dan 4 berturut-turut harus mempunyai panjang jari buah 20,0 cm; 15,0-19,9 cm; 10,0-14,9 cm
dan 2,0-9,9 cm. Ketentuan tentang toleransi mutu dan ukuran untuk ketiga kelas pisang diatur dalam standar. Pisang dikemas
dalam kontainer sesuai rekomendasi international untuk pengemasan dan pengangkutan buah dan sayuran segar sesuai
CAC/RCP 44-1995, Amd 1-2004). Penandaan dan pelabelan pada kemasan konsumen harus memenuhi standar kemasan
CODEX STAN 1-1985, Adopted 1991, 1999, 2001, 2003, 2005 dan 2006. Sedangkan pelabelan untuk kemasan bukan eceran
diatur dalan standar. Pisang harus memenuhi syarat cemaran logam berat sesuai ketentuan, dan residu pestisida sesuai SNI
7313:2008. Syarat higienis dianjurkan sesuai CAC/RCP 1-1969, Rev.4-2003, CAC/RCP 53-2003 dan memenuni syarat
mikrobiologi sesuai CAC/GL 21-1997. Pengambilan contoh uji organoleptik dan uji cemaran logam berat, sesuai CAC/GL 502004, dan uji residu pestisida sesuai pedoman pengujian residu pestisida dalam hasil pertanian. Sedangkan metode pengujian
harus dilakukan sesuai ketentuan.
12
- 16 -
10
67.080.20
SNI 01-2600-1992
SNI 2690.1:2009
SNI 2690.3:2009
SNI 01-2741-1992
SNI 01-2742-1992
SNI 01-2802-1995
Agar-agar tepung
Seaweed gelatine powder
Standar ini meliputi syarat mutu dan cara uji agar-agar tepung. Syarat mutunya mencakup organoleptik, air, kelarutan, uji
pati.
SNI 01-2905-1992
Gaplek
Dried cassava
Gaplek ialah umbi dari tanaman manihot utilissina POHL yang sudah dikupas, dikeringkan dan disajikan dalam bentuk
gelondong, chips, pellet, tepung dan kubus. Spesifikasi persyaratan mutu ditentukan dengan pengujian tehadap kadar air,
kadar pati, kadar serat, dan kadar pasir/silika.
11
SNI 01-2976-2006
Saus cabe
Chilli (red pepper) sauce
Menguraikan spesifikasi teknik, pengambilan contoh dan cara uji ( keadaan, jumlah padatan, abu tidak larut dalam asam,
mikroskopik, bahan tambahan makanan, cemaran logam, arsen dan cemaran mikroba ) untuk saos cabe .
11
SNI 01-2997-1996
Tepung singkong
Cassava flour
Tepung singkong merupakan tepung yang dibuat dari umbi. Ubi kayu melalui penepungan dengan mengendalikan ketentuan
keamanan pangan ( U U RI No 23 / 92 ). Jenis uji yang dilakukan : Kenampakan, kimia dan mikrobiologi .
SNI 01-3159-1992
Bawang merah
Onions
Persyaratan mutu bawang untuk 2 jenis mutu mencakup kesamaan sifat varietas , ketuaan, kekerasan, diameter minimum,
persentase kerusakan, busuk, dan kotoran
SNI 01-3160-1992
Bawang putih
Garlic
Persyaratan mutu bawang putih mencakup kesamaan sifat varietas, tingkat kematangan, kekompakan dan keberuasan siung,
kekeringan dan persentase kerusakan
SNI 01-3161-1992
Petsai segar
Fresh Chinesse cabbages
Petsai digolongkan dalam 2 golongan yaitu : minimum 1,5 kg per krop, dan kecil : 0,5- 1,5 kg per krop. Persyaratan mutu
ditentukan dari karakteristik yang mencakup kesamaan sifat varietas, kepadatan, kesegaran, ukuran, kotoran persentase
bobot maksimum, persentasi jumlah kerusakan maksimum dan persentase jumlah yang busuk.
SNI 01-3162-1992
Tomat segar
Fresh tomatoes
Tomat digolongkan dalam 3 golongan berat, yaitu : besar lebih dari 150 gram per buah; sedang : 100-150 gram per buah, dan
kecil : kurang dari 100 gram per buah. Persyaratan mutu ditentukan dari karakteristik yang mencakup kesamaan sifat
varietas, tingkat ketuaan, ukuran, kotoran, persentase jumlah maksimum kerusakan dan persentase jumlah maksimum tomat
yang busuk.
SNI 01-3163-1992
Wortel segar
Fresh carrots
Worter segar digolongkan dalam 2 jenis mutu. Syarat mutu ditentukan dari karakteristik yang mencakup kesamaan sifat
varietas, kekerasan, warna, kerataan permukaan, tekstur, persentase jumlah maksimum kerusakan, persentase jumlah
maksimum wortel yang busuk, diameter, panjang tungkai dan kotoran.
SNI 01-3174-1998
Kubis segar
Fresh cabbages
10
Persyaratan mutu, cara uji dan cara pengemasan kubis segar.
Digolongkan dalam 4 (empat) macam ukuran berat yang
masing-masing terdiri dari 2 jenis mutu yang
mempunyai sifat varietas serupa dalam satu kemasan, yaitu: kecil, 500 gram ke bawah; sedang, 501 - 1000 gram; 1001 - 1800
gram; dan sangat besar 1810 - ke atas. Syarat mutu ditinjau dari karakteristik yang meliputi : jumlah daun pembungkus
(helai), keseragaman bentuk dan ukuran, kepadatan, warna daun luar dan panjang batang kubis maksimum.
Selain itu juga persentasi kadar kotoran maksimum dan kubis cacat maksimum.
SNI 01-3175-1992
Kentang segar
Fresh potatoes
Persyaratan mutu, cara pengujian dan cara pengemasan kentang segar. Digolongkan dalam 4 (empat) macam ukuran berat
yang masing-masing terdiri dari 2 jenis mutu yang mempunyai sifat varietas serupa dalam satu kemasan yaitu kecil, 50 gram
ke bawah; sedang, 51 - 100 gram; besar, 101 - 300 gram; sangat besar, 301gram ke atas.
Syarat mutu ditinjau dari karakteristik yang meliputi keseragaman warna dan bentuk, ukuran, kerataan permukaan kentang,
dan ketuaan kentang, juga persentase kadar kotoran dan kentang cacat.
SNI 01-3209-1992
Asparagus segar
Fresh asparagus
Persyaratan asparagus segar pada taraf hendak dikirim, sesudah disiapkan dan dikemas . Digunakan sebagai dasar pengujian
dan sertifikasi mutu asparagus segar serta pembinaan petani / produsen . Asparagus menurut warnanya digolongakan dalam
asparagus putih dan asparagus hijau. Klasifikasi berdasarkan garis tengah digolongkan dalam 4(empat) kelompok.
- 17 -
10
SNI 01-3389-1994
Lombok kering
Dried chillie
Syarat mutu, cara uji, dan pengemasan lombok kering. Persyaratan mutu mencakup bau, rasa adanya jamur dan serangga,
kadar air, benda asing dan buah cacat.
SNI 01-3546-2004
Saus tomat
Tomato sauce
Persyaratan mutu antara lain meliputi jumlah padatan 25-40 %, pengawet benzoat maks. 1000 mg/kg, identifikasi tomat positif,
cemaran logam, cemaran arsen dan cemaran mikroba, mencakup pula cara uji.
SNI 01-3837-1995
SNI 01-4031-1996
Keripik kentang
Potatoes chips
Keripik kentang merupakan makanan yang dibuat dari kentang (Solanum tuberosum) segar berbentuk irisan tipis. Metodenya
meliputi ; syarat mutu antara lain bau, rasa, warna dan tekstur, cara uji, cara pengambilan contoh, cara pengemasan dan
syarat penandaan.
SNI 01-4033-1996
SNI 01-4105-1996
Agar-agar kertas
Seaweed gelatin
Merupakan agar yang dihasilkan dari rumput laut (Agarophytae) yang telah mengalami perlakuan sehingga berbentuk
lembaran seperti kertas. Syarat mutunya meliputi pengujian : organoleptik, kimia, cemaran logam dan fisika.
SNI 01-4299-1996
Getuk singkong
Persyaratan mutu meliputi kadar air, jumlah gula, bahan tambahan makanan, cemaran logam (Pb, Cu, Zn, Hg), arsen dan
cemaran mikroba (antara lain E Coli, Kapang dan Khamir). Pemanis buatan tidak boleh ada.
SNI 01-4302-1996
Keripik gadung
Keripik gadung (crispy chips of creeping edible tuber)
Persyaratan mutu meliputi, keutuhan benda-benda asing, air, abu tanpa garam, bahan tambahan makanan, cemaran logam,
arsen, sianida, cemaran mikroba. Boraks tidak boleh ada, pewarna sesuai SNI 01-0222-1995.
SNI 01-4303-1996
SNI 01-4305-1996
Keripik singkong
Cassava crackers
Persyaratan mutu meliputi keadaan, keutuhan. air, abu, asam lemak bebas, bahan tambahan makanan, cemaran logam, arsen,
cemaran mikroba. Cara uji sesuai SNI 01-2891-1992. Tidak boleh menggunakan pemanis buatan, cara uji pengawet makanan
sesuai SNI 01-2894-1992.
SNI 01-4306-1996
SNI 01-4321-1996
Sup instant
Instant soup
Persyaratan mutu meliputi keadaan, air, protein, lemak, bahan tambahan makanan, cemaran logam, arsen, cemaran mikroba.
Cemaran mikroba meliputi Coliform, E Coliform, Salmonella, Kapang; cemaran logam meliputi Pb, Cu, Zn, Sn, Hg
SNI 01-4464-1998
Enbal
Enbal snacks
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan embal. Spesifikasi syarat mutu
antara lain mencakup jenis uji warna, rasa, bau, air, abu total, cemaran logam ( Smt ).
SNI 01-4477-1998
SNI 01-4480-1998
10
SNI 01-4493-1998
Ubi jalar
Sweet potatoes
Syarat umum meliputi; bau normal; bebas dari hama dan penyakit; bebas dari bahan kimia; masak fisiologis optimal, dan;
kondisi bersih. Syarat khusus meliputi; beratl umbi cacat; kadar air, serat, dan pati.
SNI 01-4497-1998
SNI 01-4498-1998
- 18 -
SNI 01-4967-1999
SNI 01-6057-1999
Tepung garut
Garut (Maranta arundinaceae, L) flour
Syarat mutu tepung garut antara lain meliputi; berbentuk serbuk halus, tidak ada benda asing, serangga dan jenis pati lain,
lolos ayakan 100 mesh minimal=95%, kadar air maksimal=16%, serat kasar maksimal=1%, derajat asam maksimal=4,0 ml N,
residu SO2 maksimal=30 mg/g.
12
SNI 01-6236-2000
15
SNI 01-6492-2000
Rumput laut (Eucheuma cottonii) basah kelas konsumsi Consumption class of fresh seaweed (Euchema cottonii)
Standar ini menetapkan klasifikasi, persyaratan, dan tata cara pemeriksaan.
Produksi rumput laut (Eucheuma cottonii) kelas pembesaran
Breeder production of seaweed (Euchema cottonii)
SNI 01-6492.1-2000
SNI 01-6945-2003
15
SNI 01-6995-2004
Lobak segar
The fresh radishes (Raphanus sativus Linn)
lobak segar merupakan umbi dari tanaman lobak (Raphanus sativus L.) pada tingkat umur optimal, utuh, segar dan bersih.
Standar ini meliputi klasifikasi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan, pengemasan, dan rekomendasi
16
SNI 01-6996-2004
13
67.100
SNI 7552:2009
67.100.01
Susu dan produk susu secara umum
SNI 3141.1:2011
Susu segar - Bagian 1: Sapi
67.100.10
Susu
SNI 01-2780-1992
Milk
Susu evaporasi, Mutu dan cara uji
Evaporated milk, Specification and test methods
Standar ini meliputi syarat mutu dan cara uji susu evaporasi. Jenisnya ada 3 yaitu berlemak penuh, tanpa lemak dan berlemak
nabati. Cara uji antara lain bau, rasa dan warna, konsistensi, padatan total, protein dan lain-lain.
SNI 01-2782-1992
SNI 01-2782-1998
SNI 01-2970-2006
Susu bubuk
Milk powder
Standar ini merupakan revisi dari SNI 01-2970-1999 menetapkan syarat mutu, pengambilan contoh dan cara uji susu bubuk.
Persyaratan mutu susu bubuk dibedakan untuk susu bubuk berlemak, susu bubuk kurang lemak dan susu bubuk bebas lemak.
Syarat mutu ketiga susu bubuk tersebut adalah sama kecuali kriteria uji lemak dan protein. Kriteria uji terhadap keadaan (bau
dan rasa) normal ; kadar air maksimal 5%b/b. Kriteria uji lemak untuk susu bubuk berlemak min. 26% b/b, untuk susu bubuk
kurang lemak Lebih dari 1,5 %b/b kurang dari 26,0%b/b, untuk susu bubuk bebas lemak maksimal 1,5%b/b. Kriteria uji
protein (N x 6,38) minimal 23%b/b untuk susu bubuk berlemak dan susu bubuk kurang lemak, sedangkan untuk susu bubuk
bebas lemak minimal 30%b/b . Cemaran logam tembaga maksimal 20mg/kg, timbal maksimal 0,3mg/kg, timah maksimal
40,0/250,0mg/kg dan raksa maksimal 0,03mg/kg) ; cemaran arsen maksimal 0,1mg/kg ; dan cemaran mikroba terhadap
angka lempeng total maks. 5 x 104 koloni/g, bakteri coliform maks. 10 APM/g, Escherichia coli <3 APM/g, Staphylococcus
aureus maks. 1 x 102 koloni/g dan Salmonella negatif pada ukuran koloni/100g. Produk dinyatakan lulus uji apabila memenuhi
semua syarat mutu. Cara memproduksi produk yang higienis termasuk cara penyiapan dan penanganannya mengacu pada
peraturan yang berlaku tentang pedoman cara produksi pangan yang baik. Susu bubuk dikemas dalam wadah yang tertutup
rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman selama penyimpanan dan pengangkutan. Penandaan kemasan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang label dan iklan pangan. Standar ini dilengkapi dengan metode
cara uji dan cara penghitungan hasil uji.
SNI 2971:2011
SNI 2981:2009
Yogurt
Yoghurt
- 19 -
22
55
SNI 01-3701-1995
SNI 3752:2009
SNI 01-3830-1995
Susu kedelai
Soybean milk
Standar ini menetapkan syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan dan syarat penandaan produk susu
kedelai. Susu kedelai yang dimaksudkan adalah produk yang berasal dari ekstrak biji kacang kedelai dengan air atau larutan
tepung kedelai dalam air dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain serta bahan tambahan makanan lain yang
dizinkan. Produk susu kedelai dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman
selama penyimpanan dan pengangkutan.
SNI 01-3950-1998
SNI 01-3951-1995
Susu pasteurisasi
Pasteurized milk
Susu segar, susu rekonstitusi, susu rekombinasi yang telah mengalami proses pemanasan pada temperatur 63 derajat selsius
sampai 66 derajat selsius, selam minimum 30 menit atau pemanasan 72 derajat selsius selama 15 detik, kemudian didinginkan
sampai 10 derajat selsius, diperlakukan secara aseptis di simpan pada suhu 4,4 derajat selsius. Jenis mutu dibedakan menjadi
susu parteurisasi tanpa penyedap rasa dan yang diberi penyedap cita rasa, syarat mutu, pengambilan contoh serta
pengemasan.
SNI 01-3955-1995
SNI 01-4213-1996
Formula lanjutan
Infant advance formula
Standar ini menetapkan definisi, klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara
pengemasan standar susu formula lanjutan yaitu makanan yang merupakan bagian dari makanan selama masa penyapihan
untuk bayi yang berumur 6 bulan sampai anak berumur 3 tahun, diproses hanya secara fisika selanjutnya diwadahi sedemikian
rupa hingga dapat menghindarkan kerusakan dan kontaminasi selama penanganan, penyimpanan dan distribusi secara
normal, dapat berbentuk cair yang dapat digunakan secara langsung atau setelah diencerkan dengan air atau berbentuk
bubuk yang perlu ditambah air sebelum digunakan. Syarat mutu yang diuji adalah keadaan, protein, lemak dan linoleat,
karbohidrat, vitamin, mineral, bahan tambahan makanan, cemaran logam dan cemaran mikroba.
14
SNI 01-4220-1996
SNI 01-4270-1996
Susu sereal
Cereal milk
Susu bubuk dari sereal. Syarat mutu dan cara uji meliputi keadaan, air, abu, protein, lemak, karbohidrat, serat kasar, bahan
tambahan makanan , cemaran logam, cemaran arsen, cemaran mikroba. Cara uji sesuai SNI 01-2891-1992, SNI 01-28931992, SNI 01-2895-1992, SNI 19-2897-1992.
SNI 01-4293-1996
Coklat susu
Milk chocolate
Persyaratan mutu dan cara uji coklat susu, coklat kaya susu, coklat susu skin dan coklat krim. Persyaratan meliputi : keadaan,
padatan kakao tanpa lemak, total padatan kakao, lemak susu, padatan susu tanpa lemak, lemak total, jumlah gula, cemaran
logam, cemaran arsen, cemaran mikroba.
11
SNI 01-6054-1999
Susu kuda
Horse milk
Syarat mutu susu kuda, meliputi; warna putih dan asam; tidak terdapat benda asing; bobot jenis minimal=1,020, lemak
minimal=1,30%; protein minimal=2,0%; cemaran logam; arsen maksimal=0,1 mg/kg; cemaran mikroba (bakteri coliform<3
APM/ml).
67.100.20
Mentega
Butter
SNI 01-2979-1992
Mentega kacang, Mutu dan cara uji
Peanut butter, Specification and test methods
Menguraikan spesifikasi teknis, pengambilan contoh dan cara uji ( keadaan, air, abu, lemak, protein, serat kasar, bahan
tambahan makanan, aflatoksin, cemaran logam, arsen, dan cemaran mikroba ).
46
SNI 01-3541-2002
Margarin
Margarine
18
Standar ini merupakan revisi SNI 01-3541-1994 Margarin, menetapkan syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, hygiene,
pengemasan dan syarat penandaan untuk produk emulsi berbentuk semi padat dan cair, dengan kandungan lemaknya tidak
kurang dari 62% dan tidak lebih dari 90%, dan penggunaan utamanya adalah sebagai margarin. Standar ini tidak berlaku bagi
mentega. Syarat mutu dan kriteria uji yang ditetapkan untuk margarine mencakup keadaan (bau, warna, dan rasa), air,
vitamin A, vitamin D, asam butirat, bilangan asam, bahan tambahan pangan, cemaran logam, cemaran arsen, dan cemaran
mikroba.
SNI 01-3744-1995
Mentega
Butter
Syarat mutu meliputu persyaratan kadar air, lemak susu minimum 80 %, asam lemak bebas sebagai asam butirat, bilangan
Reichert Meissel, bilangan Bolenske, garam dapur, bahan tambahan makanan, cemaran logam, arsen dan cemaran logam,
serta cara uji, cara pengambilan contoh sesuai petunjuk pengambilan contoh cairan dan semi padat.
67.100.30
Keju
Cheese
SNI 01-2980-1992
SNI 01-4502-1998
10
- 20 -
67.100.40
Es krim dan tepung es
Ice cream and ice confectionery
SNI 01-3713-1995
Es krim
Ice cream
Syarat mutu dan cara uji kadar lemak, gula dihitung sebagai sakarosa, protein, jumlah padatan, bahan tambahan makanan,
cemaran logam, cemaran arsen dan cemaran mikroba.
SNI 01-3725-1995
Tepung es krim
Ice cream powder
Syarat mutu dan cara uji kadar air, abu, protein, lemak, gula dihitung sebagai sakarosa, bahan tambahan makanan, cemaran
logam, cemaran arsen dan cemaran mikroba. Protein minimum 5,0 %, lemak minimum 12,0 %, dan gula 20 %.
67.100.99
Produk susu lainnya
Other milk products
SNI 01-4219-1996
Hasil olahan kasein
Casein processed product
Standar ini menetapkan definisi, klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara
pengemasan standar hasil olahan kasein yaitu produk yang diperoleh dari susu sapi dengan cara pemisahan atau pengeringan,
menggunakan biakan pemicu berupa bakteri penghasil asam laktat yang tidak berbahaya, renet atau enzim penggumpal lain
yang sesuai dan aman dapat mengandung produk fermentasi laktat tajin susu (whey) dengan atau tanpa bahan tambahan.
Produk dapat dikonsumsi langsung atau diolah lebih lanjut sesuai dengan klasifikasi yaitu kasein asam, kaseinat, dan kasein
rennet. Syarat mutu yang merupakan kriteria uji adalah keadaan, nitrogen, kandungan kasein dalam protein, kelembaban,
lemak susu, endapan (partikel hancur), abu (termasuk P2O5), laktosa, asam bebas, pH, cemaran logam dan cemaran
mikroba.
SNI 4444:2009
Vegetable creamer
42
67.120
Daging, produk daging dan produk hewan lainnya
Meat, meat products and other animal produce
67.120.01
Produk hewan secara umum
Animal produce in general
SNI 01-1675-1989
Pecahan tulang setelah pengukusan pada tekanan tinggi High pressure steamed crushed bones
Menetapkan syarat mutu berdasarkan kadar air, kadar phosphor total. Cara pengambilan contoh, cara uji yang meliputi
peralatan, cara kerja, perhitungan serta penentuan kadar P2O5 total serta syarat penandaan, pengemasan diberikan.
SNI 01-1676-1989
SNI 4869.1:2008
SNI 4869.2:2008
67.120.10
Daging dan produk daging
Meat and meat products
SNI 01-2908-1992
Dendeng sapi
Spices dried beef
Standar ini menetapkan syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan contoh dan cara pengemasan dendeng sapi.
Persyaratan mutu dendeng sapi dibedakan dalam mutu I dan mutu II untuk jenis dendeng sapi irisan dan dendeng sapi giling.
Dendeng sapi dikemas dalam kantong plastik rangkap dua dengan berat tertentu. Untuk pengiriman jarak jauh kemasan
dendeng sapi ini dikemas lagi dalam peti kayu atau kemasan lain yang sesuai. Masing-masing kemasan, plastik maupun peti
diberi tanda/label yang tidak mudah luntur dan jelas dibaca.
SNI 01-3707-1995
Abon
Abon (dried shreded meat)
Syarat mutu dan cara uji kadar air, abu, kadar keadaan tak larut dalam asam, lemak, protein, serat kasar, gula jumlah sebagai
sakarosa, pengawet, cemaran logam, cemaran arsen dan cemaran mikroba.
SNI 01-3775-2006
- 21 -
SNI 01-3818-1995
Bakso daging
Meat balls
Standar ini menetapkan syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan dan syarat penandaan bakso
daging. Syarat mutu dan kriteria uji bakso daging meliputi keadaan (bau, warna, rasa), air, abu, protein, lemak, boraks, bahan
tambahan pangan, cemaran logam (tembaga, timbal, seng, timah, raksa), cemaran arsen, dan cemaran mikroba (angka
lempeng total, bakteri coliform, escherichia coli, enterococci, staphylococcus aureus, clostridium perfringens, salmonella
SNI 01-3820-1995
Sosis daging
Meat sausage
Standar ini meliputi syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan dan syarat penandaan sosis daging,
syarat mutu dan criteria uji yang ditetapkan untuk sosis daging mencakup keadaan (bau, warna, rasa), air, abu, protein,
lemak, karbohidrat, bahan tambahan pangan (pengawet, pewaarna), cemaran logam (tembaga, timbal, seng, timah, raksa),
cemaran arsen, dan cemaran mikroba (angka lempeng total, bakteri bentuk koli, escherichia coli, enterococci,
staphylococcus aureus, clostridium perfringens, salmonella
SNI 01-3838-1995
SNI 3932:2008
SNI 01-3933-1995
Karkas kerbau
Buffalo carcasses
Kerbau sehat yang telah di sembelih, utuh dibelah mambujur sepanjang tulang belakang, setelah dikuliti, isi perut dikeluarkan
tanpa kepala, kaki bagian bawah dan alat kelamin dipisah. Klasifikasi dibedakan atas mutu I, II dan III. Persyaratan tanpa
bahan pengawet dan bahan tambahan, syarat mutu, penandaan dan pengawasan mutu serta pengambilan contoh dan analisis.
SNI 01-3947-1995
Daging sapi/kerbau
Beef
Urat daging melekat pada kerangka, kecuali urat daging dari bagian bibir, hidung dan telinga yang berasal dari sapi /kerbau
yang sehat waktu dipotong. Jenis mutu dibedakan menjadi segar, dingin dan beku, syarat muut, pengambilan contoh dan
pengemasan.
SNI 01-3948-1995
Daging kambing/domba
Mutton
Urat daging yang melekat pada kerangka kecuali urat daging dari bagian bibir, hidung dan telinga yang berasal dari kambing
domba yang sehat aktu dipotong. Jenis mutu dibedakan menjadi daging segar dan beku, syarat mutu, pengambilan contoh
serta pengemasan.
SNI 01-4218-1996
SNI 01-4280-1996
SNI 01-4308-1996
Kerupuk kulit
Kerupuk kulit (Crackled water-buffalo rinds)
Persyaratan mutu meliputi keadaan, keutuhan, benda asing, serangga, air, abu, tanpa garam, asam lemak bebas, cemaran
logam, arsen, cemaran mikroba. Cara uji sesuai SNI 01-2891-1992; SNI 01-2696-1992; SNI 01-2897-1992.
SNI 01-6683-2002
SNI 7474:2009
Beef rendang
- 22 -
67.120.20
SNI 01-2883-1992
SNI 3924:2009
SNI 3925:2008
SNI 3926:2008
SNI 01-4277-1996
Telur asin
Salted eggs
Telur itik yang diasinkan dengan proses tertentu. Syarat mutu dan jenis uji meliputi : keadaan, garam, cemaran mikroba.
Tepung putih telur
Egg white powder
Persyaratan meliputi pH, kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, gula pereduksi cemaran mikroba, cemaran
logam. Cemaran mikroba meliputi coliform, salmonella; cemaran logam meliputi Cu, Zn, Pb.
SNI 01-4323-1996
13
2
3
67.120.30
Ikan dan produk ikan
SNI 6161.1:2011
Fillet ikan ekor kuning (Caesio erythrogaster) beku Bagian 1: Spesifikasi
SNI 6161.2:2011
Fillet ikan ekor kuning (Caesio erythrogaster) beku Bagian 2: Persyaratan bahan baku
SNI 6161.3:2011
Fillet ikan ekor kuning (Caesio erythrogaster) beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan
12
SNI 6940.3:2011
Ikan layur (Trichiurus spp.) beku - Bagian 3: Penanga- Frozen ribbon fish (Trichiurus spp.) - Part 3: Handling and
nan dan pengolahan
processing
SNI 6941.2:2011
SNI 6942.2:2011
Ikan layang (Decapterus spp.) beku - Bagian 2: Persya- Frozen flying fishes (Decapterus spp.) - Part 2:
ratan bahan baku
Requirements for raw materials
SNI 01-2328-1991
13
SNI 01-2329-1991
16
SNI 01-2331-1991
- 23 -
10
10
5
5
10
SNI 01-2332.1-2006
SNI 01-2332.2-2006
Cara uji mikrobiologi - Bagian 2: Penentuan Salmonella Test methods of microbiology - Part 2: The determination of
28
pada produk perikanan
Salmonella in fishery products
Standar ini menetapakan prinsip pengujian Salmonella pada produk perikanan dengan cara mendeteksi, mengisolasi dan
mengkonfirmasi bakteri Salmonella pada produk perikanan termasuk persyaratan peralatan, media, pereaksi dan preparasi
contoh. Prosedur pengujian melalui tahapan pra pengkayaan dan pengkayaan untuk media uji, isolasi dan identifikasi
Salmonella menggunakan uji serologi Polyvalent Flagellar (H), uji kultur urease negatif, uji serologi Polyvalent Somatic (O)
dan uji biokimia tambahan. Prinsip pengujian ini adalah contoh yang diuji ditumbuhkan terlebih dahulu pada media
pengkayaan kemudian dideteksi dengan menumbuhkannya pada media agar selektif. Koloni-koloni yang diduga Salmonella
(suspected colonies) pada media selektif diisolasi dan dilanjutkan dengan konfirmasi melalui uji biokimia dan uji serologi untuk
meyakinkan ada atau tidaknya bakteri Salmonella. Keamanan dan keselamatan kerja juga diatur dalam SNI ini.
SNI 01-2332.3-2006
Cara uji mikrobilologi-Bagian 3: Penentuan angka lem- Test methods of microbiology - Part 3: Determination of total
peng total (ALT) pada produk perikanan
plate count (TPC) in fishery products
Standar ini menetapkan prinsip pengujian angka lempeng total (ALT) pada produk perikanan termasuk persyaratan
peralatan, media dan pereaksi, kondisi media uji. Metode penentuan angka lempeng total ini digunakan untuk menentukan
jumlah total mikroorganisma aerob dan anaerob (psikrofilik, mesofilik dan termofilik) pada produk perikanan. Prosedur
pengujian dibagi menjadi dua cara yaitu untuk metoda cawan agar tuang/pour plate method dan metoda cawan agar
sebar/spared plate method. Preparasi contoh menggunakan contoh uji dengan berat < 1 kg; 1 kg - 4,5 kg dan > 4,5 kg.
Pembacaan dan perhitungan koloni dibagi dalam 4 kategori, yaitu : 1)koloni dengan jumlah 25 - 250 koloni; 2) koloni
berjumlah > 250 koloni; 3) koloni spreader (dibedakan menjadi rantai koloni; spreader yang berasal dari lapisan air antara
agar dan dasar cawan dan spreader yang berasal dari lapisan air pada sisi/pinggir cawwan atau permukaan agar) dan 4)
jumlah koloni < 25 koloni atau tanpa koloni. Pelaporan, keamanan dan keselamatan kerja juga diatur dalam SNI ini..
SNI 01-2332.4-2006
Cara uji mikrobiologi-Bagian 4: Penentuan Vibrio choMicrobiological test method - Part 4: Determination of vibrio
24
lerae pada produk perikanan
cholerae in fishery products
Standar ini menggantikan SNI 01-2341-1991 digunakan untuk mendeteksi, mengisolasi dan mengkonfirmasi bakteri Vibrio
cholerae pada produk perikanan. Contoh yang diuji ditumbuhkan terlebih dahulu pada media pengkayaan dan dideteksi
dengan menumbuhkan pada media agar selektif. Koloni-koloni yang diduga V. cholerae pada media agar selektif diisolasi
kemudian dilanjutkan dengan konfirmasi melalui uji biokimia dan uji serologi untuk meyakinkan ada atau tidaknya V.
cholerae. Selama melakukan pengujian diterapkan teknis aseptis dan dilakukan di ruangan atau laminar air flow yang
terkontrol. Komposisi dan berat contoh yang akan diuji diambil dengan ketentuan yang diatur dalam SNI ini. Prosedur
pengujian meliputi persiapan contoh, pengkayaan, isolasi V. Cholerae, pemurnian, uji biokimia pendahuluan (yang terdiri dari
uji oksidase, uji sensitifitas terhadap 0 / 129 vibriostat, Triple Sugar Iron (TSI) agar dan Kligger Iron agar (KIA), uji ONPG, uji
oksidatif fermentatif (OF), dan pewarnaan gram) ; uji biokimia lanjutan (yang terdiri uji hidrolisis Urea, uji Arginin
dihydrolase, Lysine dekarboksilase, dan ornithin dekarboksilase, uji toleransi terhadap garam, uji pertumbuhan pada suhu
420C, uji voges-proskauer, dan uji fermentasi karbohidrat), serta uji serologi. Kharakteristik minimal uji biokimia untuk
identifikasi V. Cholerae untuk morfologi interpretasi hasil gram-negatif, bentuk batang atau koma; TSI interpretasi hasil agar
miring: asam (kuning), agar tegak: asam (kuning); dan untuk oksidatif positif dan fermentatif positif. Sedangkan untuk jenis uji
oksidase, lysine dekarboksilase, pertumbuhan pada suhu 42C. Untuk uji arginin dehidrolase dan fermentasi arabinose
negatif. Jenis uji VP hasilnya variabel Halophilik T1N 0 : positif; T1N3 = positif T1N6 : negatif, interpretasi hasil adalah
fermentasi sucrose dan ONPG positif dan sensitifitas terhadap 0/129 hasilnya sensitif (S) terhadap 10 g dan 150 g. Laporan
ada atau tidak Vibrio cholerae berdasarkan uji biokimia dan serologi. Untuk menjaga keamanan dan keselamatan kerja
selama melakukan analisa perlu memperhatikan hal-hal seperti cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan analisa;
menggunakan jas lab dan masker selama melakukan analisa; melakukan analisa di dalam laminar air flow; membersihkan
meja kerja sebelum dan sesudah melakukan analisa dengan bahan desinfektan; membersihkan segera contoh yang tercecer
dan mengandung bakteri dengan menggunakan bahan desinfektan; serta memperhatikan media yang sudah digunakan selalu
disterilkan terlebih dahulu sebelum dicuci.
SNI 01-2332.5-2006
- 24 -
21
15
SNI 01-2336-1991
SNI 01-2347-1991
SNI 01-2348-1991
SNI 01-2352-1998
SNI 01-2353-1991
SNI 2354.1:2010
Cara uji kimia - Bagian 1: Penentuan kadar abu dan abu Test methods of chemistry - Part 1: Determination of ash and
tak larut dalam asam pada produk perikanan
acid insoluble ash in fishery products
SNI 01-2354.2-2006
SNI 01-2354.3-2006
Cara uji kimia - Bagian 3: Penentuan kadar lemak total Test methods of chemistry - Part 3: The determination of
pada produk perikanan
total lipid content in fishery products
SNI ini berisi proses uji kandungan lemak total pada produk perikanan dengan cara gravimetri. Pelarut organik digunakan
untuk memisahkan kandungan lemak melalui pemanasan pada suhu titik didih pelarut selama 8 jam. Berat lemak dihitung
secara gravimetri. Proses penetapan kadar lemak dapat ditetapkan untuk tepung ikan dan produk perikanan. SNI ini juga
memberikan panduan untuk petugas yang melakukan pengujian dalam hal keamanan dan keselamatan kerja pada proses
pengujian
SNI 01-2354.4-2006
SNI 01-2354.6-2006
Cara uji kimia-Bagian 6: Penentuan kadar logam berat Chemical test method - Part 6: Determination of mercury
merkuri (Hg) pada produk perikanan
(Hg) content in fishery products
SNI ini menggantikan SNI 01-2364-1991, bertujuan memberikan panduan pengujian aspek jaminan mutu dan keamanan
pangan komoditas produk perikanan yang akan dipasarkan di dalam dan luar negeri. Penentuan kadar logam berat merkuri
(Hg) pada produk perikanan dilakukan melalui tahap digesti dengan menggunakan asam sulfat pekat dan nitrat pekat dengan
bantuan pemanas listrik untuk mendapatkan unsur merkuri bermuatan positif (Hg+ atau Hg++). Penetapan jumlah merkuri
dilakukan dengan spektrofotometer serapan atom tanpa nyala (flameless AAS). Unsur merkuri positif selanjutnya direduksi
dengan Natrium borohidrid menjadi Hg netral dalam bentuk kabut uap merkuri. Kabut uap merkuri didorong oleh gas mulia
argon menuju sel penyerapan pada AAS, dan berinteraksi dengan sinar yang berasal dari lampu katoda merkuri (Hallow
Cathode Lamp). Jumlah serapan sinar sebanding dengan kadar merkuri yang ada dalam contoh. SNI ini memberikan panduan
penghitungan kadar merkuri produk kering dan basah. Juga pedoman untuk petugas yang melakukan pengujian dalam hal
keamanan dan keselamatan kerja selama kegiatan pengujian.
SNI 2354.9:2009
Cara uji kimia - Bagian 9: Penentuan residu kloramfenikol dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
pada produk perikanan
SNI 01-2349-1991
SNI 01-2350-1991
SNI 01-2351-1991
- 25 -
12
10
SNI 01-2355-1991
SNI 01-2357-1991
SNI 01-2359-1991
SNI 01-2361-1991
SNI 01-2366-1991
SNI 01-2367-1991
SNI 01-2370-1991
SNI 01-2372.1-2006
SNI 01-2372.3-2006
SNI 01-2372.4-2006
Cara uji fisika - Bagian 4: Pemeriksaan kemasan kaleng Test methods of physics - Part 4: The determination of can
pada produk perikanan
of fishery products
Standar ini menetapkan metode pemeriksaan kemasan kaleng yang digunakan untuk produk perikanan meliputi, fisik kaleng
bagian luar dan dalam, kevakuman kaleng (derajat kehampaan), penentuan ruang hampa (head space) dan persentase
overlap yang menentukan baik atau buruknya proses penutupan kaleng. Pelaporan hasil pemeriksaan kaleng dinyatakan
sebagai berikut: a)
Pemeriksaan fisik kaleng bagian luar dan dalam dilaporkan sebagai baik atau tidak baik ; b)
Penentuan kevakuman kaleng dilaporkan dalam derajat kehampaan (psi); c)
Penentuan head space dilaporkan dalam
angka perbandingan antara ruang hampa dengan tinggi kaleng;
d)
Penentuan overlap dilaporkan dalam bentuk persen (%) dengan 2 angka di belakang koma. Jika diperoleh angka
desimal kurang dari 5 (lima) maka pembulatan turun, tetapi jika lebih dari 5 (lima) pembulatan naik.
SNI 01-2368-1991
SNI 01-2369-1991
SNI 2691.1:2009
SNI 2691.2:2009
SNI 2691.3:2009
- 26 -
6
8
13
SNI 01-2693.1-2006
SNI 01-2693.2-2006
Tuna segar untuk sashimi - Bagian 2: Persyaratan baFresh tuna for sashimi - Part 2: Raw material requirements
han baku
Standar ini merupakan revisi dari SNI 01-2693.2-1992 menetapkan jenis bahan baku, bentuk bahan baku, asal bahan baku,
mutu bahan baku dan penyimpanan bahan baku untuk tuna segar untuk sashimi. Jenis bahan baku yang digunakan adalah
ikan tuna madidihang, tuna mata besar dan tuna sirip biru. Bentuk bahan baku adalah tuna segar yang sudah disiangi yang
berasal dari perairan yang tidak tercemar. Persyaratan mutu bahan baku harus bersih, bebas dari setiap bau yang
menandakan pembusukan, bebas dari tanda dekomposisi dan pemalsuan, bebas dari sifat-sifat alamiah yang dapat
menurunkan mutu serta tidak membahayakan kesehatan. Secara organoleptik bahan baku mempunyai karakteristik sbb.:
kenampakan (bersih, warna daging spesifik jenis ikan tuna); tektur (elastis, padat dan kompak); bau (segar) dan rasa (netral
agak manis). Untuk penyimpanan bahan baku disimpan dalam wadah yang baik dan tetap dipertahankan suhunya dengan es
curai sehingga suhu pusat bahan baku mencapai suhu maks. 4,40 C, saniter dan higienis
SNI 01-2693.3-2006
Tuna segar untuk sashimi - Bagian 3: Penanganan dan Fresh tuna for sashimi - Part 3: Handling and processing
pengolahan
Standar merupakan revisi dari SNI 06-1315-1989, menetapkan bahan, peralatan, teknik penanganan dan pengemasan tuna
segar untuk sashimi. Penanganan tuna segar untuk sashimi adalah rangkaian kegiatan untuk mendapatkan produk akhir
berupa tuna segar untuk sashimi yang mempunyai jaminan mutu. Bahan yang digunakan terdiri dari bahan baku tuna segar
untuk sashimi mengacu SNI 01-2694.2-2006, bahan penolong meliputi air yang memenuhi persyaratan kualitas air minum dan
es yang dibuat dari air yang memenuhi persyaratan SNI 01-4872.1-2006. Peralatan yang digunakan untuk penanganan
produk ini mencakup jenis peralatan diantaranya pisau, timbangan, keranjang, plastik dan wadah berinsulasi dan persyaratan
peralatan untuk penanganan produk dalam keadaan bersih, sebelum, selama dan sesudah digunakan. Teknik penanganan tuna
segar untuk sashimi terdiri dari penerimaan (bahan baku yang memenuhi persyaratan mutu dan terhindar dari kontaminasi
bakteri patogen dll. serta penanganan produk secara cepat, cermat dan bersih serta suhu pusat dipertahankan maks. 4,40 C);
pencucian I (membersihkan kotoran dan mencegah kontaminasi bakteri dengan ketentuan pencucian yang diatur dalam
standar ini); pemotongan sirip (sirip ikan dipotong secara manual dari arah ekor ke kepala); sortasi mutu ( untuk
mendapatkan mutu sesuai yang telah ditentukan); pencucian II untuk menghindari potensi bahaya; penimbangan (untuk
mendapatkan berat tuna sesuai dengan ukuran yang tetah ditetapkan); penyimpanan dingin atau tanpa penyimpanan dingin
(mencegah terjadinya peningkatan histamin); pengusapan bila dilakukan penyimpanan dingin (membersihkan kotoran dan
mencegah kontaminasi bakteri) dan pengepakan dan pelabelan produk dalam wadah dengan penambahan es dan pelabelan
mengacu SNI 01-4858-2006. Pengemasan produk mencakup bahan kemasan sesuai SNI 01-4858-2006, dan teknik
pengemasan mengacu SNI 01-4858-2006. Syarat penandaan tuna segar untuk sashimi sekurang-kurangnya memuat
keterangan jenis produk, berat bersih produk, bila ada bahan tambahan lain diberi keterangan bahan tersebut, nama dan
alamat unit pengolahan secara lengkap, tanggal, bulan dan tahun produksi dan tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa
SNI 01-2694.1-2006
- 27 -
SNI 01-2694.2-2006
SNI 01-2694.3-2006
SNI 2695.1:2010
SNI 2695.2:2010
SNI 2695.3:2010
lahan
SNI 01-2696.1-2006
SNI 01-2696.2-2006
- 28 -
SNI 01-2696.3-2006
SNI 01-2705.1-2006
SNI 01-2705.2-2006
SNI 01-2705.3-2006
SNI 01-2706.1-2006
SNI 01-2706.2-2006
SNI 01-2706.3-2006
10
SNI 2707.1:2010
SNI 2707.2:2010
SNI 2707.3:2010
Ubur-ubur asin - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan Dry-salted jelly fish - Part 3: Handling and processing
SNI 2708.1:2009
SNI 2708.2:2009
SNI 2708.3:2009
Teri asin kering - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan Dry salted anchory - Part 3: Handling and processing
SNI 2709.1:2010
- 29 -
SNI 2709.2:2010
Udang kering tanpa kulit - Bagian 2: Persyaratan bahan Dry shrimp without skin - Part 2: Raw material requirements
baku
SNI 2709.3:2010
SNI 01-2710.1-2006
SNI 01-2710.2-2006
SNI 01-2710.3-2006
SNI 2711.1:2009
SNI 2711.2:2009
SNI 2711.3:2009
- 30 -
SNI 01-2712.1-2006
SNI 01-2712.2-2006
Standar ini revisi dari SNI 01-2712-1992 menetapkan jenis, bentuk, asal, mutu dan penyimpanan bahan baku untuk ikan tuna
dalam kaleng. Bentuk bahan baku berupa ikan tuna segar atau beku yang sudah disiangi. Bahan baku berasal dari perairan
yang tidak tercemar dan kondisinya harus bersih, bebas dari setiap bau yang menandakan pembusukan, bebas dari tanda
dekomposisi dan pemalsuan, bebas dari sifat-sifat alamiah lain yang dapat menurunkan mutu serta tidak membahayakan
kesehatan. Secara organoleptik bahan baku mempunyai karakteristik kesegaran meliputi : kenampakan (mata cerah,
cemerlang); bau (segar); dan tekstur (elastis, padat dan kompak). Bahan baku segar disimpan dengan wadah yang baik
dengan menggunakan es dengan suhu pusat maksimal 4.4C, secara saniter dan higienis. Bahan baku yang menunggu proses
labih lanjut, disimpan dalam ruang penyimpan (cold storage) dengan suhu maksimal -20C, secara saniter dan higienis.
SNI 01-2712.3-2006
SNI 01-2713-1999
Kerupuk ikan
Fish crackers
Syarat mutu kerupuk ikan meliputi rasa dan aroma; serangga dan benda asing; kapang; air; kadar abu tanpa garam, protein,
lemak; serat kasar; bahan tambahan makanan ; cemaran logam (Pb, Cu, Hg); cemaran arsen
SNI 2713.1:2009
SNI 2713.2:2009
SNI 2713.3:2009
SNI 2714.1:2009
SNI 2714.2:2009
SNI 2714.3:2009
Kerupuk udang - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan Shrimp crackers - Part 3: Handling and processing
SNI 2716.1:2009
SNI 2716.2:2009
SNI 2716.3:2009
SNI 2717.1:2009
SNI 2717.2:2009
SNI 2717.3:2009
SNI 01-2718-1996
Petis udang
Shrimp paste
Standar ini meliputi spesifikasi teknis petis udang. Pengujian yang dilakukan terhadap petis udang : Keadaan , air, abu, abu
tidak larut dalam asam, karbohidrat, bahan tambahan makanan, cemaran logam, cemaran arsen dan cemaran mikroba .
SNI 2719.1:2011
SNI 2719.2:2011
SNI 2719.3:2011
Cumi-cumi (Loligo spp.) kering - Bagian 3: Penanganan Dried squid (Loligo spp.) - Part 3: Handling and processing
dan pengolahan
SNI 2720.1:2010
SNI 2720.2:2010
Telur ikan terbang kering - Bagian 2: Persyaratan bahan Dried flying fish roes - Part 2: Raw material requirements
baku
SNI 2720.3:2010
SNI 2721.1:2009
SNI 2721.2:2009
SNI 2721.3:2009
SNI 2725.1:2009
lahan
Ikan asap - Bagian 1: Spesifikasi
SNI 2725.2:2009
SNI 2725.3:2009
- 31 -
SNI 01-2728.1-2006
SNI 01-2728.2-2006
SNI 01-2728.3-2006
Udang segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan Fresh shrimps - Part 3: Handling and processing
SNI ini merupakan salah satu revisi dari SNI 01-2728-1992. Pengaturan dalam standar ini ditujukan untuk menghasilkan
produk Udang segar yang baik dan mempunyai jaminan mutu. SNI ini mengatur bahan, peralatan, teknik penanganan dan
pengemasan. Pengaturan tersebut dimaksudkan agar dalam proses pengolahan udang segar aman dari ganguan terhadap
keamanan makanan (food safety), mutu produk/keutuhan pengolahan (wholesomeness) dan penipuan ekonomi (economic
fraud). Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah 1). Bahan yang diperlukan terdiri dari bahan baku udang
mengacu SNI 01-2728.2-2006, bahan penolong berupa air harus memenuhi persyaratan kualitas air minum, es mengacu pada
SNI 01-4872.1-2006; 2). semua peralatan dan perlengkapan yang digunakan mempunyai permukaan halus dan rata, tidak
mengelupas, tidak berkarat dan tidak merupakan sumber cemaran jasad renik, serta tidak retak dan mudah dibersihkan. 3).
Teknik penanganan dan pengolahan terdiri dari: penerimaan, pencucian pertama, pemotongan atau tanpa pemotongan
kepala, sortasi, pencucian ke dua, penimbangan pengepakan, dan pengemasan. Suhu udang segar mulai dari penerimaan,
pencucian I hingga penimbangan harus dijaga maksimum 5OC. Dalam pengepakan, udang dan es disusun secara berlapislapis di dalam wadah dengan perbandingan 1: 1. Proses pengepakan dilakukan secara cepat, cermat dan saniter bahan
kemasan dan teknik mengacu pada SNI 01-4858-2006. Setiap produk udang segar yang akan diperdagangkan harus diberi
tanda / keterangan minimal mencantumkan jenis produk, berat bersih, nama dan alamat unit pengolahan serta tanggal, bulan,
tahun produksi dan kadaluarsa.
SNI 01-2729.1-2006
SNI 01-2729.2-2006
- 32 -
SNI 01-2729.3-2006
SNI 2731.1:2010
SNI 2731.2:2010
SNI 2731.3:2010
SNI 2732.1:2009
SNI 2732.2:2009
SNI 2732.3:2009
Teripang kering - Bagian 3: Penanganan dan pengolahanDry seaslugs - Part 3: Handling and processing
SNI 01-2733.1-2006
SNI 01-2733.2-2006
SNI 01-2733.3-2006
Cakalang beku - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan Frozen tuna fish - Part 3: Handling and processing
Standar ini merupakan revisi dari SNI 01-2733-1992 menetapkan bahan, peralatan, teknik penanganan dan pengolahan,
pengemasan dan penyimpanan untuk cakalang beku. Bahan baku cakalang beku sesuai SNI 01-2733.2-2006, Cakalang
beku Bagian 2: Persyaratan bahan baku. Sedangkan bahan penolong yang berupa air dan es harus memenuhi SNI terkait.
Peralatan yang digunakan untuk penanganan ini mempunyai permukaan halus dan rata, tidak berkarat, tidak sebagai sumber
cemaran dan mudah dibersihkan. Teknik penanganan dan pengolahan untuk bahan baku cakalang segar meliputi penerimaan,
sortasi, penyiangan atau tanpa penyiangan, pencucian, penimbangan, pembekuan, penggelasan atau tanpa penggelasan, dan
pengepakan. Sedangkan teknik penanganan dan pengolahan untuk bahan baku cakalang beku meliputi penerimaan, sortasi,
penimbangan, penggelasan atau tanpa penggelasan, dan pengepakan atau tanpa pengepakan. Bahan kemasan untuk cakalang
beku bersih, tidak mencemari produk yang dikemas, terbuat dari bahan yang baik dan memenuhi persyaratan bagi produk
cakalang beku. Produk akhir dikemas sesuai SNI 01-4858-2006, Pengemasan ikan segar melalui sarana angkutan udara.
Setiap kemasan produk cakalang beku yang akan diperdagangkan diberi tanda dengan benar dan mudah dibaca,
menggunakan bahasa yang dipersyaratkan disertai keterangan sekurang-kurangnya meliputi :jenis produk; berat bersih
produk; nama dan alamat unit pengolahan secara lengkap; bila ada bahan tambahan lain diberi keterangan bahan tersebut;
tanggal, bulan dan tahun produksi; tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa. Penyimpanan cakalang beku dilakukan dalam
gudang beku (cold storage) dengan suhu maksimal -25C dengan fluktuasi suhu +- 2C. Penataan produk dalam gudang beku
diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan sirkulasi udara dapat merata dan memudahkan pembongkaran.
SNI 3228.1:2010
SNI 3228.2:2010
SNI 3228.3:2010
SNI 01-3229-1992
SNI 3230.1:2010
SNI 3230.2:2010
- 33 -
SNI 3230.3:2010
SNI 3231.1:2010
Daging kepiting rebus beku dalam kemasan - Bagian 1: Frozen boiled crab meat in the packaging - Part 1:
Spesifikasi
Specification
SNI 3231.2:2010
Daging kepiting rebus beku dalam kemasan - Bagian 2: Frozen boiled crab meat in the packaging - Part 2: Raw
Persyaratan bahan baku
material requirements
SNI 3231.3:2010
Daging kepiting rebus beku dalam kemasan - Bagian 3: Frozen boiled crab meat in the packaging - Part 3: Handling
Penanganan dan pengolahan
and processing
SNI 01-3457.1-2006
SNI 01-3457.2-2006
SNI 01-3457.3-2006
SNI 01-3458.1-2006
SNI 01-3458.2-2006
SNI 01-3458.3-2006
Udang kupas rebus beku - Bagian 3: Penanganan dan Frozen cooked peel shrimps - Part 3: Handling and
pengolahan
processing
Standar ini merupakan revisi dari SNI 01-3458-1994, menetapkan bahan, peralatan, teknik penanganan dan pengolahan,
pengemasan dan penyimpanan untuk udang kupas rebus beku. Bentuk bahan baku berupa udang segar dengan atau tanpa
kepala, berasal dari perairan yang tidak tercemar. Bahan baku bersih, bebas dari setiap bau yang menandakan pembusukan,
bebas dari tanda dekomposisi dan pemalsuan, bebas dari sifat-sifat alamiah lain yang dapat menurunkan mutu. Teknik
penanganan dan pengolahannya meliputi 14 tahap yaitu penerimaan, pencucian 1, pemotongan kepala/ tanpa pemotongan
kepala, pengupasan dan pembelahan/ tanpa pembelahan, sortasi, pencucian 2, perendaman atau tanpa perendaman,
pengukusan/perebusan, pendinginan, penyusunan, pembekuan,
penggelasan, penimbangan, dan pengepakan
SNI 3459.1:2011
SNI 3459.2:2011
SNI 3459.3:2011
SNI 3460.1:2009
SNI 3460.2:2009
Daging kerang beku - Bagian 2: Persyaratan bahan baku Frozen oyster meat - Part 2: Raw material requirements
SNI 3460.3:2009
SNI 01-3461-1994
SNI 01-3462-1994
SNI 01-3463-1994
- 34 -
SNI 01-3465-1994
SNI 01-3467-1994
Udang kupas mentah beku, Penanganan dan pengolah Frozen peel shrimps, Treatment and processing
Bahan pembantu adalah air, es, khlor, dan bahan lain sesuai persyaratan. Bahan baku disortasi awal, dipotong kepalanya, dan
dicuci. Kemudian dilakukan proses pengupasan, pembelahan, pencucian akhir, sortasi akhir, penimbangan, penyusunan
dalam pan, pengaturan pan dalam rak pembekuan, pembekuan dan pengelasan sebleum akhirnya dikemas dan diberi label.
Produk dismpan dalam gudang beku dengan suhu maksimal - 25 derajat Celcius.
SNI 01-3468-1994
Udang kupas rebus beku, Penanganan dan pengolahan Frozen cooked peel shrimps, Treatment and processing
Udang kupas rebus beku adalah produk hasil perikanan dengan bahan baku udang hidup yang mengalami perlakuan
pembekuan. Standar ini mencakup syarat bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan makanan, cara penanganan dan
pengolahan, teknik sanitasi dan higiene, syarat mutu dan keamanan pangan,cara pengambilan contoh, cara uji serta syarat
penandaan dan pengemasan.
SNI 01-3470-1994
SNI 01-3471-1994
SNI 3548.1:2010
Ikan pelagis kecil media saos tomat dalam kaleng Bagian 1: Spesifikasi
SNI 3548.2:2010
Ikan pelagis kecil media saos tomat dalam kaleng Bagian 2: Persyaratan bahan baku
SNI 3548.3:2010
Ikan pelagis kecil media saos tomat dalam kaleng Bagian 3: Penanganan dan pengolahan
SNI 01-3819-1995
Bakso ikan
Fish balls
Standar ini meliputi definisi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan dan syarat penandaan bakso
ikan. Syarat mutu mencakup keadaan (bau, rasa, warna dan tekstur); air; abu; protein; lemak, boraks; bahan tambahan
makanan; cemaran logam (Pb, Cu, Zn, Sn, Hg); As; cemaran mikroba (angka lempeng total, bakteri bentuk koli, Salmonella,
Staphylococcus aureus, Vibrio cholerae).
SNI 3917.1:2009
SNI 3917.2:2009
Udang dalam kaleng - Bagian 2: Persyaratan bahan bakuCanned shrimps - Part 2: Raw material requirements
SNI 3917.3:2009
SNI 3919.1:2009
SNI 3919.2:2009
SNI 01-4103.1-2006
18
SNI 01-4103.2-2006
SNI 01-4103.3-2006
Fillet nila (Tilapia SP) beku - Bagian 3: Penanganan dan Frozen nila (Tilapia sp) fish fillet - Part 3: Handling and
pengolahan
processing
Standar ini menetapkan bahan, peralatan, teknik penanganan dan pengolahan, pengemasan, syarat penandaan dan
penyimpanan untuk filet nila beku. Standar ini berlaku untuk filet nila beku dan tidak berlaku untuk produk yang mengalami
pengolahan lebih lanjut
SNI 01-4104.1-2006
SNI 01-3466-1994
- 35 -
11
SNI 01-4104.2-2006
SNI 01-4104.3-2006
Tuna loin beku - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan Frozen loin tuna fish - Part 3: Handling and processing
Penanganan dan pengolahan tuna loin beku adalah semua kegiatan untuk mendapatkan produk akhir yang berupa tuna loin
beku. Teknik penanganan dan pengolahan meliputi; sortasi awal; pencucian; penyimpanan beku; pemotongan daging;
pembuangan daging gelap, kulit dan perapihan; pemotongan daging menjadi bentuk loin; sortasi lanjutan, dan; pembekuan..
Bahan baku harus sesuai dengan SNI 01-4104.2-2006,Tuna loin beku - Bagian 2: Persyaratan bahan baku.
SNI 4106.1:2009
SNI 4106.2:2009
SNI 4106.3:2009
SNI 4107.1:2011
SNI 4107.2:2011
SNI 4107.3:2011
SNI 4108.1:2011
SNI 4108.2:2011
Kepiting (Scylla serrata) hidup untuk konsumsi Bagian 2: Persyaratan bahan baku
SNI 4108.3:2011
Kepiting (Scylla serrata) hidup untuk konsumsi Bagian 3: Penanganan dan pengolahan
SNI 01-4109-1996
SNI 01-4110.1-2006
SNI 01-4110.2-2006
SNI 01-4110.3-2006
SNI 01-4224-1996
SNI 01-4224.1-1996
Jenis : asal dan bentuk bahan baku, persyaratan bahan baku dan penyimpanan
Jenis : swimming crab sc dan blue greenish sc. Bentuknya segar utuh bebas dari pembusukan. Disimpan dengan suhu 0-5
derajat Celcius.
SNI 01-4224.2-1996
Bahan baku berupa rajungan rebus dingin segar utuh, berasal dari perairan yang tidak tercemar. Bebas dari bau pembusukan,
diperiksa secara organoleptik. Disimpan dalam es atau dengan metode pendinginan yang sesuai dengan suhu 0-5 derajat
Celcius.
SNI 4225.1:2010
Daging rajungan (Portunnus pelagicus) sterilisasi dalam Sterilized canned crab meat (Portunus pelagicus) - Part 1:
kaleng-Bagian 1: Spesifikasi
Specification
- 36 -
SNI 4225.2:2010
Daging rajungan (Portunnus pelagicus) sterilisasi dalam Sterilized canned crab meat (Portunus pelagicus) - Part 2:
kaleng - Bagian 2: Persyaratan bahan baku
Raw material requirements
SNI 4225.3:2010
Daging rajungan (Portunnus pelagicus) sterilisasi dalam Sterilized canned crab meat (Portunus pelagicus) - Part 3:
kaleng - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan
Handling and processing
SNI 01-4271-1996
Kecap ikan
Fish sauces
Produk dari hidrolisis ikan. Syarat mutu dan cara uji meliputi keadaan, pH, amino nitrogen, na Cl, bahan tambahan makanan,
cemaran arsen, cemaran mikroba. Cara uji sesuai SNI 01-2891-1992, SNI 01-2894-1992, SNI 01-2895-1992, SNI 19-28961992.
SNI 01-4275-1996
Saus tiram
Oyster sauce
Saus dari olahan daging tiram. Syarat mutu dan jenis uji meliputi : keadaan, jumlah padatan, Nacl, sakarosa, protein, bahan
tambahan makanan, cemaran logam, cemaran arsen, cemaran mikroba.
SNI 01-4276-1996
SNI 01-4485.1-2006
SNI 01-4485.2-2006
SNI 01-4485.3-2006
SNI 01-4486-1998
SNI 4488.1:2011
SNI 4488.2:2011
Lobster (Panulirus spp) hidup untuk konsumsi Bagian 2: Persyaratan bahan baku
SNI 4488.3:2011
Lobster (Panulirus spp) hidup untuk konsumsi Bagian 3:Penanganan dan pengolahan
10
SNI 01-4865.1-1998
Sambal terasi
Sambal terasi (Sauce made with shrimp paste)
Syarat mutu meliputi; bau dan rasa normal; total padatan minimal=40%; protein minimal=0,5%; bahan tambahan makanan
(pengawet, pewarna); cemaran logam; arsen maksimal=1,0 mg/kg, dan; cemaran mikroba (coliform<3 APM/g, salmonella
dan kapang=negatif).
SNI 4870.1:2011
SNI 4870.2:2011
Labi-labi (Trionyx spp.) hidup untuk konsumsi Bagian 2: Persyaratan bahan baku
Life freshwater turtles (Trionyx spp.) for consumption Part 2: Requirements for raw materials
SNI 4870.3:2011
Labi-labi (Trionyx spp.) hidup untuk konsumsi Bagian 3:Penanganan dan pengolahan
SNI 01-4871.1-2006
SNI 01-4871.2-2006
SNI 01-4871.3-2006
SNI 01-4487-1998
- 37 -
SNI 01-4872.1-2006
10
SNI 01-4872.2-2006
SNI 01-4872.3-2006
Es untuk penanganan ikan - Bagian 3: Penanganan dan Ice for fish treatment - Part 3: Handling and processing
pengolahan
Standar ini menetapkan jenis bahan baku, bentuk bahan baku, asal bahan baku, mutu bahan baku dan penyimpanan bahan
baku es yang digunakan dalam penanganan ikan dan tidak berlaku untuk es yang digunakan untuk tujuan lain
SNI 4989:2011
SNI 6162.1:2011
SNI 6162.2:2011
13
SNI 6162.3:2011
SNI 6163.1:2009
SNI 6163.2:2009
SNI 6163.3:2009
9
5
10
SNI 6926.1:2011
SNI 6926.2:2011
SNI 6926.3:2011
Sotong (Sepia spp.) utuh beku - Bagian 3: Penanganan Frozen cuttlefish (Sepia spp.) - Part 3: Handling and
dan pengolahan
processing
SNI 01-6927.1-2002
Ikan ekor kuning (Caesio erythrogaster) segar Fresh yellow tail fusilier (Caesio erythrogaster) - Part 1:
Bagian 1: Spesifikasi
Specification
Standar ini meliputi acuan, definisi, klasifikasi, syarat bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan makanan, cara
penanganan, teknik sanitasi dan higiene, syarat mutu dan keamanan pangan, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat
penandaan dan pengemasan. ikan ekor kuning segar yaitu ikan ekor kuning (Caesio erythrogaster) segar yang telah
mengalami penanganan berupa penerimaan, sortasi, pencucian, dan pengepakan dan tidak berlaku untuk produk yang
mengalami pengolahan lebih lanjut. Syarat mutu yang merupakan kriteria uji adalah organoleptik, cemaran mikroba, dan
kimia, kedua pengujian terakhir dilakukan apabila dibutuhkan.
SNI 01-6927.2-2002
Ikan ekor kuning (Caesio erythrogaster) segar Fresh yellow tail fusilier (Caesio erythrogaster) - Part 2:
Bagian 2: Persyaratan bahan baku
Raw material requirement
Standar ini meliputi acuan; definisi; jenis bahan baku; bentuk bahan baku; asal bahan baku dan mutu bahan baku untuk ikan
ekor kuning (Caesio erythrogaster) utuh segar dengan mutu yang baik sesuai SNI 01-2729-1992, Ikan segar. Jenis, bentuk,
asal dan mutu bahan baku adalah ikan ekor kuning (Caesio erythrogaster), yang belum mengalami penyiangan atau
pengolahan lain, berasal dari perairan yang tidak tercemar oleh pencemaran kimia, biologi dan fisika, harus bersih, bebas
dari setiap bau yang menandakan pembusukan, bebas dari tanda dekomposisi dan pemalsuan, bebas dari sifat-sifat alamiah
lain yang dapat menurunkan mutu serta tidak membahayakan kesehatan
SNI 01-6927.3-2002
Ikan ekor kuning (Caesio erythrogaster) segar Fresh yellow tail fusilier (Caesio erythrogaster) - Part 3:
Bagian 3: Penanganan
Handling
Standar ini menetapkan acuan, definisi, bahan, bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan makanan, peralatan, jenis
dan persyaratan peralatan, teknik penanganan, pengemasan, bahan kemasan dan teknik pengemasan, pelabelan dan
pemberian kode dalam penanganan ikan ekor kuning (Caesio erythrogaster) segar, yaitu semua kegiatan untuk mendapatkan
produk akhir yang berupa ikan ekor kuning segar. Dalam teknik penanganan dijelaskan mengenai potensi hazard, tujuan dan
petunjuk penanganan.
SNI 6928.1:2011
10
SNI 6928.2:2011
SNI 6928.3:2011
10
SNI 6929.1:2010
SNI 6929.2:2010
SNI 6929.3:2010
12
5
10
SNI 6940.1:2011
10
SNI 6940.2:2011
SNI 6941.1:2011
- 38 -
10
SNI 6941.3:2011
Gurita (Octopus sp.) utuh beku - Bagian 3: Penanganan Frozen octopus (Octopus sp.) - Part 3: Handling and
dan pengolahan
processing
11
SNI 6942.1:2011
10
SNI 6942.3:2011
10
SNI 01-7143.1-2005
10
SNI 01-7143.2-2005
SNI 01-7143.3-2005
SNI 01-7144.1-2005
SNI 01-7144.2-2005
SNI 01-7144.3-2005
SNI 01-7145.1-2005
SNI 01-7145.2-2005
SNI 01-7145.3-2005
- 39 -
SNI 01-7146.1-2005
10
SNI 01-7146.2-2005
10
SNI 01-7146.3-2005
SNI 01-7259.1-2006
10
SNI 01-7259.2-2006
SNI 01-7259.3-2006
SNI 01-7260.1-2006
10
SNI 01-7260.2-2006
SNI 01-7260.3-2006
SNI 01-7261.1-2006
11
SNI 01-7261.2-2006
Ikan kerapu utuh segar - Bagian 2: Persyaratan bahan Fresh intact grouper fish - Part 2: Raw material requirements
Standar ini menetapkan jenis bahan baku, bentuk bahan baku, asal bahan baku, mutu bahan baku dan penyimpanan bahan
baku untuk ikan kerapu utuh segar
SNI 01-7261.3-2006
- 40 -
SNI 01-7262.1-2006
SNI 01-7262.2-2006
SNI 01-7262.3-2006
SNI 01-7263.1-2006
11
SNI 01-7263.2-2006
SNI 01-7263.3-2006
Marlin loin beku - Bagian 3: Penanganan dan pengolah Frozen loin marlin - Part 3: Handling and processing
Standar ini menetapkan bahan, peralatan, teknik penanganan dan pengolahan, pengemasan serta syarat penandaan dan
penyimpanan untuk marlin loin beku
11
SNI 01-7264.1-2006
12
SNI 01-7264.2-2006
Marlin steak beku - Bagian 2: Persyaratan bahan baku Frozen steak marlin - Part 2: Raw material requirements
Standar ini menetapkan jenis bahan baku, bentuk bahan baku, asal bahan baku, mutu bahan baku dan penyimpanan bahan
baku untuk marlin steak beku
SNI 01-7264.3-2006
Marlin steak beku - Bagian 3: Penanganan dan pengolah Frozen steak marlin - Part 3: Handling and processing
11
Standar ini menetapkan bahan, peralatan, teknik penanganan dan pengolahan, pengemasan, syarat penandaan serta
penyimpanan untuk marlin steak beku
SNI 01-7265.1-2006
SNI 01-7265.2-2006
SNI 01-7265.3-2006
10
SNI 01-7266.1-2006
11
- 41 -
11
SNI 01-7266.2-2006
SNI 01-7266.3-2006
Bakso ikan beku - Bagian 3: Penanganan dan pengolah Frozen fish balls - Part 3: Handling and processing
Standar ini menetapkan bahan, peralatan, teknik penanganan dan pengolahan, pengemasan serta syarat penandaan dan
penyimpanan untuk bakso ikan beku. Bahan yang digunakan adalah bahan baku dan bahan penlolong terdiri atas air, es dan
bahan tambahan. Semua peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam penanganan dan pengolahan bakso ikan beku
mempunyai permukaan yang halus dan rata, tidak mengelupas, tidak berkarat, tidak merupakan sumber cemaran jasad renik,
tidak retak, tidak menyerap air, dirancang sesuai dengan persyaratan sanitasi dan mudah dibersihkan. Semua peralatan dalam
keadaan bersih sebelum, selama dan sesudah digunakan. Dalam teknik penanganan dan pengolahan dijelaskan mengenai
potensi hazard, tujuan dan petunjuk penanganan.
11
SNI 7306:2009
SNI 7314.1:2009
SNI 7314.2:2009
SNI 7314.3:2009
SNI 7315.1:2009
SNI 7315.2:2009
SNI 7315.3:2009
SNI 7316.1:2009
SNI 7316.2:2009
SNI 7316.3:2009
SNI 7317.1:2009
SNI 7317.2:2009
SNI 7317.3:2009
SNI 7318.1:2009
SNI 7318.2:2009
SNI 7318.3:2009
SNI 7319.1:2009
SNI 7319.2:2009
SNI 7319.3:2009
SNI 7320.1:2009
SNI 7320.2:2009
SNI 7320.3:2009
Sate tuna beku - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan Frozen tuna satay - Part 3 : Handling and processing
SNI 7321.1:2009
SNI 7321.2:2009
Steak tenggiri beku - Bagian 2: Persyaratan bahan bakuFrozen spanish mackerel steak - Part 2 : Raw material
requirements
SNI 7321.3:2009
SNI 7530.1:2009
SNI 7530.2:2009
SNI 7530.3:2009
SNI 7545.3:2009
Metode identifikasi bakteri pada ikan secara konvenConventional bacteria identification on fish - Part 3:
sional -Bagian 3: Streptococcus iniae dan Streptococcus Streptococcus iniae dan Streptococcus agalactiae
agalactiae
SNI 7546:2009
SNI 7547:2009
SNI 7548:2009
- 42 -
SNI 7549:2009
Pakan buatan untuk udang vaname (Penaeus vannamei) Artificial food for vaname shrimps (Penaeus vannamei)
SNI 7550:2009
Produksi ikan nila (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas Nila (Oreochromis niloticus Bleeker) production
pembesaran di kolam air tenang
exaggerated class in ponds
SNI 7551:2009
SNI 7560.1:2010
SNI 7560.2:2010
SNI 7560.3:2010
SNI 7733:2011
20
SNI 7734:2011
21
SNI 7735:2011
19
SNI 7736:2011
SNI 7737:2011
67.120.99
Produk hewan lainnya
Other animal produce
SNI 01-2727-1992
Bekicot beku
Frozen escargots
Standar ini meliputi persyaratan bahan baku, bahan pembantu dan bahan tambahan, persyaratan teknis,
sanitasi dan higiene (cara penanganan, pengolahan, pengemasan, cara pemberian label dan merek dan cara penyimpanan),
persyaratan mutu dan analisis (mutu produk akhir, pengambilan contoh dan analisis).
SNI 3918.1:2009
SNI 3918.2:2009
SNI 3918.3:2009
67.140
Teh. Kopi. Kakao
Tea.Cofee.Cocoa
67.140.10
Teh
Tea
SNI 01-1898-2002
Teh wangi
Fragant tea
SNI ini merupakan revisi Standar Nasional Indonesia Teh wangi sebelumnya SNI 01-1898-1990, dan menetapkan syarat
mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, penandaan dan pengemasan teh wangi. Syarat mutu yang ditetapkan
untuk teh wangi meliputi syarat untuk aroma teh kering, rasa dan aroma air seduhan, benda asing, bahan pewangi yang
tersisa, air, abu, bahan tambahan pangan, cemaran logam, cemaran arsen (As), dan cemaran microba
17
SNI 01-1902-1995
Teh hitam
Black tea
Berdasarkan cara pengolahannya teh hitam dibedakan menjadi dua jenis mutu yaitu : teh orthodox dan teh CTC. Beberapa
karakteristik yang dijadikan dasar untuk menentukan jenis mutu (grade) teh hitam adalah : ukuran partikel, kenampakan, air
seduhan dan kenampakan amPas seduhan.
SNI 3143:2011
SNI 01-3753-1995
SNI 01-3836-2000
13
SNI 01-3945-1995
Teh hijau
Green tea
Pucuk daun muda tanaman teh camellia sinensis yang telah di olah tanpa melalui proses fermentasi khusus. Klasifikasi
dibedakan menurut bentuk dan ukuran partikelnya ; syarat mutu ; cara pengambilan contoh ; cara uji ; syarat penandaan ;
cara pengemasan serta rekomendasi .
33
SNI 01-4324-1996
SNI 01-4453-1998
SNI 7707:2011
Teh instan
Instant tea
- 43 -
34
67.140.20
SNI 2907:2008
Biji kopi
Coffee beans
Standar ini menetapkan penggolongan dan persyaratan mutu, cara pengujian, penandaan, dan pengemasan biji kopi jenis
robusta dan arabika. Penggolongan dibedakan berdasar jenis kopi, cara pengolahan kopi, nilai cacat kopi, ukuran biji kopi,
jumlah keping biji, dan daerah asal. Syarat mutu umum biji kopi yaitu serangga hidup, biji berbau busuk atau berbau kapang,
kadar air dan kadar kotoran, syarat mutu khusus dibuat berdasar penggolongan biji kopi. Standar ini menetapkan prinsip,
peralatan, prosedur dan penyajian hasil uji untuk parameter yang diuji.
SNI 01-2983-1992
Kopi instan
Instant coffee
Yang dimaksud kopi instant dalam standar ini memiliki syarat mutu : Bau dan rasa (normal ), air ( maks 4% bobot), abu (714%), kealkalian dari abu ( 80-140 ml 1N NaOH / 100 gr ), kafein (2-8%), jumlah gula ( 10 %), padatan tidk larut dalam air
(Maks 0,25%) cemaran logam (Pb maks 2 Mg / Kg dan Cu maks 30 Mg / Kg )
16
SNI 01-3188-1992
SNI 01-3542-2004
Kopi bubuk
Coffee
kopi bubuk adalah biji kopi yang disangrai (roasted) kemudian digiling, dengan atau tanpa penambahan bahan lain dalam
kadar tertentu tanpa mengurangi rasa dan aromanya serta tidak membahayakan kesehatan.
Standar ini mencakup syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, higiene, pengemasan dan syarat penandaan
untuk kopi bubuk.
SNI 01-4282-1996
Kopi celup
Coffee bag
Kopi bubuk dikemas dalam kantong untuk dicelup. Syarat mutu dan jenis uji meliputi : keadaan, sari kopi, air, abu, kalkalian
abu, bahan-bahan lain, cemaran logam, cemaran mikroba. Cara uji sesuai SNI 19-2896-1992, SNI 19-2897-1992. Cara uji
kedaaan, sari kopi dan persiapan uji kimia diuraikan dalam standar ini.
SNI 01-4314-1996
SNI 01-4446-1998
Kopi mix
Coffee mix
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan kopi mix. Spesifikasi syarat mutu
antara lain meliputi jenis uji bau, rasa, air, abu, kaffein, bahan tambahan makanan, campuran logam ( Smt ).
SNI 6685:2009
SNI 7708:2011
67.140.30
Kakao
46
Cocoa
SNI 2323:2008
Biji kakao
Cacao beans
2323:2008/Amd1:2010
Standar ini menetapkan penggolongan, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, syarat penandaan,
pengemasan, dan rekomendasi biji kakao. Biji kakao adalah biji tanaman kakao (Theobroma cacao L) yang berasal dari biji
kakao mulia atau biji kakao lindak yang telah melalui proses pemeraman, dicuci atau tanpa dicuci, dikeringkan dan
dibersihkan. Menurut jenis tanaman, biji kakao digolongkan dalam dua jenis, yaitu jenis mulia dan jenis lindak. Berdasarkan
mutunya digolongkan dalam 3 jenis, yaitu mutu I, mutu II, dan mutu III. Menurut ukuran berat bijinya, dinyatakan jumlah biji
per 100 g contoh, biji kakao digolongkan menjadi 5 golongan, yaitu AA, A, B,C, dan S. Syarat mutu terdiri dari syarat umum
mencakup uji serangga hidup, kadar air, biji berbau asap atau bau asing, dan kadar benda asing; dan syarat khusus
mencakup kadar biji berjamur, kadar biji slaty, kadar biji berserangga, kadar kotoran dan kadar biji berkecambah.
Pengambilan contoh dilakukan sesuai SNI 19-1428-1998. Cara uji meliputi penentuan adanya serangga hidup dan benda
asing, penentuan kadar air, penentuan adanya biji berbau asap abnormal dan berbau asing lainnya, penentuan kadar kotoran,
penentuan kadar biji pecah, penentuan jumlah biji kako per 100 g, penentuan kadar biji cacat pada kakao (biji berjamur, biji
slaty, biji berserangga, biji berkecambah). Biji kakao dinyatakan lulus uji apabila memenuhi syarat mutu yang ditetapkan.
36
SNI 3747:2009
Kakao bubuk
Cocoa powder
34
SNI 3748:2009
Lemak kakao
Cocoa butter
27
33
SNI 3749:2009
Kakao massa
Cocoa mess
SNI 7553:2009
Bungkil kakao
Minuman
Minuman beralkohol
Beverages
Alcoholic beverages
67.160
67.160.10
SNI 06-2882-1992
SNI 01-3773-1995
Bir
SNI 01-3774-1995
Bir hitam
Stout (black beer)
Standar in meliputi syarat mutu, cara uji dari bir hitam. Kriteria ujinya ada 10 antara lain keadaan ( Bau, warna, rasa ),
kepahitan, CO2, SO2, PH, ekstrak asal dll. Pengujian kadar etil alkohol, sari adalah dengan metode destilasi.
17
SNI 01-3952-1995
Beer
Minuman beralkohol ini diperoleh dengan cara permentasi. Syarat mutunya meliputi keadaan ( bau/ rasa), cemaran logam (
timbal, tembaga, seng, raksa timah ) dll. Penentuan kadar etil alkohol dapat dilakukan dengan metode refraksi .
- 44 -
19
SNI 01-4018-1996
Anggur
Wine
Anggur adalah minuman beralkohol hasil peragian sari buah anggur (Vitis vinifera) yang mengandung Etil alkohol 8-20 %
v/v. Metodenya meliputi : syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan.
SNI 01-4019-1996
Anggur buah
Fruits wine
Anggur adalah minuman beralkohol hasil peragian sari buah anggur yang mengandung etil alkohol 5-15 % v/v. Metodenya
meliputi : syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan anggur buah.
SNI 01-4020-1996
Arak
Rice Wine
Arak merupakan minuman beralkohol yang dibuat dari spirit hasil peragian lumatan beras, sorgum dengan atau tanpa molasis
yang mengandung etil alkohol min 30 % v/v. Metodenya meliputi : syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara
pengemasan dan syarat penandaan.
SNI 01-4021-1996
Brendi
Brendy
Brendi adalah minuman beralkohol yang dibuat dari spirit hasil peragian buah anggur (wine) dan dimatangkan dalam tong
tidak kurang dari 2 tahun dengan kadar etil alkohol min 25 % v/v. Metodenya meliputi : syarat mutu, cara uji, cara
pengambilan contoh, cara pengemasan dan syarat penandaan.
SNI 01-4022-1996
Cognac
Cognac
Cognac adalah minuman beralkohol yang dibuat dari spirit hasil peragian buah anggur varietas tertentu, dimatangkan dalam
tong kayu tidak kurang dari 2 tahun dengan kadar etil alkohol min 35 % v/v. Metodenya meliputi : Syarat mutu, cara uji, cara
pengambilan contoh, syarat penandaan dan cara pengemasan.
12
SNI 01-4023-1996
Gin
Gin
Gin merupakan minuman beralkohol yang dibuat dari spirit hasil peragian biji-bijian dengan penambahan aroma dari juniper
barries dengan kadar etil alkohol min 35 % v/v. Metodenya meliputi : syarat mutu, cara uji, cara pengambilan contoh, cara
pengemasan dan syarat penandaan.
SNI 01-4024-1996
Genever
Genever
Genever merupakan minuman yang dibuat dari spirit hasil peragian biji-bijian yang ditambahkan junifer fructus sebagai
aroma dengan atau tanpa penambahan gula dengan kadar etil alkohol min 30 % v/v. Metode yang digunakan meliputi : syarat
mutu, cara uji, cara pengambilan contoh, cara pengemasan dan syarat penandaan.
SNI 01-4025-1996
Vodka
Vodka
Vodka merupakan minuman beralkohol dari spirit hasil peragian biji-bijian sesudah penyulingan dilakukan proses
penjernihan dengan karbon aktif dan kadar alkoholnya min 32,5 % v/v. Metodenya meliputi : syarat mutu, cara pengambilan
contoh, cara uji , cara pengemasan dan syarat penandaan.
SNI 01-4026-1996
Liqueur
Liqueur
Liquer adalah minuman beralkohol yang diperolah dengan mencampur spirit bersama-sama buah-buahan, bunga, daun atau
sayur dengan ekstrak yang berasal dari penyulingan, infus, perkolasi dengan atau tanpa penambahan gula dengan kadar etil
alkohol min 17 % v/v. Metodenya meliputi : syarat mutu, cara uji, cara pengambilan contoh, cara pengemasan dan syarat
penandaan.
14
SNI 01-4027-1996
Rum
Rum
Rum adalah beralkohol dibuat dari spirit hasil peragian produk tebu yang dimatangkan dalam tong kayu tidak kurang dari 2
tahun dengan kadar etil alkohol min 37,5 % v/v. Metodenya meliputi : syarat mutu, cara uji, cara pengambilan contoh, cara
pengemasan, dan syarat penandaan.
SNI 01-4028-1996
Shandy
Shandy
Shandy merupakan minuman yang dibuat dari konsentrat shandy dengan atau tanpa bir, ditambah gula, air berkarbon dioksida
dengan kadar etil alkohol kurang dari 1 %. Metodenya meliputi : syarat mutu, cara uji, cara pengambilan contoh, cara
pengemasan dan syarat penandaan.
SNI 01-4029-1996
Whisky
Whisky
Whisky merupakan minuman beralkohol dibuat dari spirit hasil peragian lumatan serealia atau olahannya dan dimatangkan
dalam tong kayu tidak kurang dari 2 tahun dengan kadar etil alkohol min 39 % v/v. Metodenya meliputi : syarat mutu, cara
uji, cara pengambilan contoh, cara pengemasan dan syarat penandaan.
SNI 01-4456-1998
SNI 01-4984-1999
SNI 01-6053-1999
SNI 01-6074-1999
Spirits
Spirits
Syarat mutu spirits yang merupakan minuman beralkohol meliputi; bau dan rasa normal; etil alkohol (20'C) minimal=37,0%;
bahan tambahan makanan (pengawet (SO2) maksimal=200 mg/kg, tanpa pewarna tambahan dan pemanis buatan); cemaran
logam; cemaran Arsen (As) maksimal=0,1 mg/kg.
SNI 01-6076-1999
SNI 01-6101-1999
Sparkling wine
Sparkling wine
Syarat mutu sparkling wire meliputi; etil alkohol (20'C) minimal=8%-20%; metil alkohol maks=0,1%; bahan tambahan
makanan (tanpa pewarna dan pemanis buatan, SO2 maksimal=300 mg/l); cemaran logam dan arsen.
SNI 01-6102-1999
- 45 -
13
12
SNI 01-6103-1999
SNI 01-6104-1999
Anggur fortifikasi
Fortified wine
Syarat mutu anggur fortifikasi yang merupakan anggur yang telah ditambah spirit anggur dan atau brendi meliputi; etil
alkohol=15-22%; asam mudah menguap (asam asetat) maksimal=0,2 g/100 ml; bahan tambahan makanan maksimal
(pengawet (SO2)=200 mg/kg); cemaran logam dan arsen.
SNI 01-6105-1999
Vegetable wine
Vegetable wine
Syarat mutu vegetable wine meliputi; etil alkohol (20'C) maksimal=15%; asam mudah menguap (asam asetat) maksimal=1,5
g/l; bahan tambahan makanan (SO2 maksimal=300 mg/l, tanpa pemanis buatan); cemaran logam dan arsen.
67.160.20
10
Non-alcoholic beverages
SNI 01-2972-1998
Limun
Lemonade
Menguraikan spesifikasi teknis dan cara uji ( gula, bahan tambahan makanan, tegasian gas CO2, cemaran logam , arsen dan
cemaran mikroba ) untuk limun. Untuk pengujian gula dihitung sebagai sakarosa, sedangkan untuk tekanan gas CO2
dilakukan pada suhu ruang 27-30 derajat selsius.
SNI 01-2984-1998
Minuman squash
Squash drinks
Minuman squash minuman yang diperoleh dengan mencampurkan sirup / gula dan sari buah ( 1 jenis atau lebih ) dan dalam
penggunaannya dienorkan dengan air. Minuman squash harus memenuhi spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam standar ini
dan juga ketentuan departemen dan kesehatan. Jenis uji yang dilakukan : Kimia dan mikrobiologi.
SNI 01-3544-1994
Sirop
Syrop
Syarat mutu dan cara uji mencakup keadaan, aroma dan rasa, gula jumlah (dihitung sebagai sakarosa minimum 65 % b/b,
pemanis buatan tidak boleh ada, pewarna tambahan dan pengawet sesuai SNI 01-0222. Mencakup pula cemaran logam,
cemaran arsen, dan cemaran mikroba.
SNI 01-3550-1994
SNI 01-3553-2006
SNI 01-3554-2006
SNI 01-3699-1995
SNI 01-3708-1995
Air soda
Soda water
Syarat mutu dan cara uji kadar karbondioksida, padatan terlarut, bahan tambahan, cemaran logam, cemaran arsen dan
cemaran mikroba, garam mineral. Syarat penandaan dan cara pengemasan.
SNI 01-3719-1995
SNI 01-3839-1995
Es batu
Ice block
Standar ini meliputi definisi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan es batu.
Syarat mutu mencakup kriteria fisika (bau, jumlah zat padat terlarut, kekeruhan, rasa, suhu dan warna); kimia anorganik (Hg,
Al, As, Ba, Fe, F, Cd, kesadahan, Cl, Cr, Mn, Na, nitrat, nitrit, Ag, pH, Se, Zn, CN, sulfat, sulfida, Cu, Pb); kimia organik
(aldrin dan dieldrin, benzen, benzo (a) piren, klordan, CHCl3, 2,4-D, DDT, deterjen, 1,2-dikloroetana, heptaklor dan
heptaklor epoksida, heksaklorobenzen, gamma-HCH, metoksiklor, pentaklorofenol, pestisida total, 2,4,6-triklorofenol, zat
organic KMnO4); mikrobiologi (Coliform tinja, total Coliform); radioaktivitas (aktivitas alfa dan beta).
11
SNI 01-4268-1996
SNI 01-4452-1998
Minuman isotonik
Isotonik drink
Syarat mut, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan untuk minuman isotonik. Spesifikasi
syarat mutu antara lain mencakup jenis uji bau, rasa, pH, total gula sebagai sukrosa, bahan tambahan makanan ( Smt ).
SNI 01-4867.1-1998
SNI 01-4867.2-1998
SNI 01-4867.3-1998
10
- 46 -
55
SNI 01-6019-1999
12
SNI 01-6241-2000
Air demineral
Demineral water
Syarat mutu meliputi: keadaan (penampakan, bau, rasa, warna); pH 5,0-7,0 daya hantar listrik pada 25 oC: maks. 1,3 us/cm;
karbon organik total : maks. 0,5 mg/l; cemaran logam timbal (Pb dan maks. 0,05 mg/l, Cu maks. 0,5 mg/l, Ca maks. 0,005
mg/l, Hg maks. 0,001 mg/l); As maks. 0,05 mg/l; cemaran mikroba (angka Lempeng Total: awal maks. 1x10 2 kol/ml, akhir
maks. 1x10 5 kol/ml, E. coli, Enterococci dan P. aeruginosa nol).
17
SNI 01-6242-2000
19
SNI 01-6684-2002
Minuman energi
Energizer drink
Standar ini menetapkan acuan, definisi, persyaratan, pengambilan contoh, cara uji, penandaan dan pengemasan untuk
minuman energi, yaitu minuman yang mengandung satu atau lebih bahan yang rnudah dan cepat diserap oleh tubuh untuk
menghasilkan energi dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Syarat mutu yang merupakan kriteria uji
adalah keadaan, pH, total energi, total gula, gula pereduksi, taurin, kafein, bahan tambahan makanan, cemaran logam,
cemaran arsen, dan cemaran mikroba.
17
SNI 01-7148-2005
14
Minuman khusus ibu hamil dan atau ibu menyusui adalah produk berbentuk bubuk maupun cair, khusus untuk ibu hamil dan
atau ibu menyusui, mengandung energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang diperhitungkan berdasarkan
tambahan kecukupan gizi yang dianjurkan untuk kelompok tersebut, dengan atau tanpa penambahan komponen bioaktif dan
atau bahan tambahan pangan yang diizinkan. Standar mencakup persyaratan untuk kompisisi dan mutu, cara uji dan
pengambilan contoh, pengemasan, dan pelabelan untuk produk minuman khusus ibu hamil dan atau ibu menyusui. Standar
digunakan bersama-sama dengan SNI terkait untuk uji makanan dan minuman, bahan tambahan makanan, kandungan logam
dan cemaran mikroba, serta pengambilan contoh cairan, semi padat dan padatan.
67.180
67.180.10
SNI 01-1679-1989
Tetes tebu
Molasses
Menetapkan 3 jenis mutu tetes tebu yaitu mutu A (Fancy), mutu B (Choice) dan mutu C (Standard). Syarat mutu untuk tiap
jenis mutu berdasarkan kadar gula total diberikan dalam suatu tabel. Cara pengambilan contoh, cara uji berdasarkan cara
Lane Eynon diuraikan secara rinci. Data pendukung seperti Derajat Brix serta faktor koreksi suhu juga diberikan.
19
SNI 01-2892-1992
15
SNI 01-2893-1992
SNI
Gula kristal - Bagian 1: Mentah (raw sugar)
3140.1:2008/Amd1:2011
SNI 3140.2:2011
SNI 3140.3:2010/
Amd1:2011
SNI 01-3545-2004
Madu
Honey
ersyaratan mutu mencakup aktivitas enzim diastase, kadar hidroksilmetilfurfural (HNF), kadar air, gula pereduksi, sukrosa,
keasaman, padatan yang tak larut dalam air, kadar abu, cemaran logam dan cemaran arsen.
SNI 3547.1:2008
SNI 3547.2:2008
- 47 -
46
SNI 01-3552-1994
Jelly agar
Edible gelatin jelly
Persyaratan mutu jeli mencakup antara lain gula jumlah (dihitung sebagai sakarosa) min. 20 %, pemanis buatan negatif,
pewarna tambahan dan pengawet sesuai SNI 01-0222. Mencakup pula persyaratan untuk cemaran logam, arsen dan cemaran
mikroba.
SNI 01-3724-1995
Tepung aren
Palm flour
Persyaratan mutu mencakup tidak boleh ada benda asing, serangga, dan jenis pati selain pati aren; air, abu, serat kasar,
derajat asam, kehalusan lolos ayakan 80 mesh minimum 95 %, cemaran logam, cemaran arsen dan cemaran mikroba.
SNI 01-3743-1995
Gula palma
Palm sugar
Persyaratan mutu meliputi kadar bagian yang tidak larut dalam air, kadar air, abu, gula pereduksi, jumlah gula sebagai
sakarosa, cemaran logam dan arsen, serta cara uji, cara pengambilan contoh sesuai petunjuk pengambilan contoh padatan.
SNI 01-3821-1995
Tepung gula
Powdered sugar
Standar ini meliputi ruang lingkup, acuan, definisi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan dan
syarat penandaan tepung gula. Syarat mutu meliputi bau, rasa dan warna; jumlah gula (sakarosa); gula pereduksi; air; abu;
benda asing (serangga); kehalusan; bahan tambahan makanan; cemaran logam (Pb, Cu, Zn, Sn, Mg); As; dan cemaran
mikroba (angka lempeng total dan bakteri bentuk koli).
SNI 01-4086-1996
SNI 06-4588-1998
Natrium sakarin
Sodium saccharine
Persyaratan mutu dan cara pengujian meliputi; bau,rasa, dan warna; benzoat dan salisilat; asam/basa bebas; kadar air;
cemaran logam; cemaran arsen, dan; kemurian.
SNI 01-6237-2000
67.180.20
10
SNI 06-1451-1989
SNI 01-2559-1992
SNI 01-2593-1992
SNI 01-2977-1992
Sirop maltosa
Maltose syrups
Komponen utama sirup maltosa adalah maltosa yang diperoleh dari hydrolesis pati dengan cara kimia atau enzimatik. Syrup
maltosa harus memenuhi spesifikasi teknis yang ditetapkan standar ini dan juga ketentuan keselamatan pangan.
SNI 01-2978-1992
Sirop glukosa
Glucose syrups
Komponen utama sirup glukosa adalah glukosa yang diperoleh dari hidrolesis pati dengan car kimia atau enzematik. Sirup
glukosa harus memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan dalam standar ini dan ketentuan keamanan pangan ( UU RI No 23
/ 92 ).
SNI 01-2985-1992
Tapioca flour
10
34
SNI 3451:2011
Tapioka
SNI 01-3698-1995
SNI 01-3722-1995
SNI 3729:2008
Tepung Sagu
Sago flour
Standar ini menetapkan syarat mutu, pengambilan contoh dan cara uji tepung sagu, yaitu pati yang diperoleh dari pengolahan
empulur pohon sagu (Metroxylon sp) yang bersih dan baik. Syarat mutu tepung sagu yaitu keadaan (bentuk, bau, warna dan
rasa), benda asing, serangga dalam semua bentuk stadia dan potongan-potongannya yang tampak, jenis pati lain selain pati
sagu, kehalusan, lolos ayakan 100 mesh, kadar air, kadar abu, kadar pati, kadar serat kasar, derajat asam, residu SO2,
cemaran logam, cemaran arsen, dan cemaran mikroba.
SNI 01-4320-1996
- 48 -
38
67.190
Cokelat
Chocolate
SNI 01-4292-1996
Cokelat butir
Grain chocolate
Ada 2 jenis coklat butir/keping yaitu coklat butir/keping tanpa penambahan padatan susu dan coklat butir/keping susu dengan
penambahan padatan susu.
12
SNI 01-4458-1998
Pasta cokelat
Chocolate paste
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan dan syarat penandaan untuk pasta coklat. Spesifikasi syarat
mutu antara lain mencakup jenis uji bau dan rasa, warna, air, lemak, asam lemak bebas, bahan tambahan makanan ( Smt ).
67.200
SNI 7381:2008
67.200.10
SNI 01-0003-1987
SNI 01-0013-1987
13
SNI 01-0014-1987
SNI 01-0015-1987
SNI 01-0016-1998
SNI 01-0017-1987
SNI 01-0018-2006
17
SNI 01-0019-1987
SNI 01-0020-1987
11
SNI 01-0021-1998
17
SNI 01-0022-1987
SNI 01-0023-1998
Refined bleached deodorized palm kernel oil (RBD palm Refined bleached deodorized palm kernel oil (RBD kernel
kernel oil)
oil)
RBD minyak inti kelapa sawit adalah minyak inti kelapa sawit yang diolah dengan penyulingan secara sempurna (minyak inti
kelapa sawit, lihat SNI 01- 0003 - 1987 ).
15
SNI 01-0024-1987
SNI 01-0610-1989
Minyak katul
Edible rice bran oil
Standar ini meliputi syarat mutu, cara uji dan cara pengemasan minyak katul. Persyaratan mutu mencakup keadaan (bau,
rasa dan warna) kadar air maksimum, kotoran, bilangan penyabunan, bilangan asam, bilangan yod, bilangan peroksida,
cemaran logam maksimum (Pb, Cu, Fe); ditentukan pula kadar arsen maksimum, bobot jenis dan indeks bias.
- 49 -
10
10
SNI 01-2730-1992
SNI 01-2901-2006
SNI 2902:2011
SNI 01-3184-1992
SNI 01-3191-1992
SNI 01-3201-1992
Metode ini digunakan untuk menentukan bilangan iodida dari minyak dan lemak. Berlaku untuk semua jenis minyak da lemak
yang normal
SNI 01-3202-1992
SNI 01-3390-1998
1
12
SNI 01-3394-1998
16
SNI 01-3555-1998
26
SNI 01-3741-2002
Minyak goreng
Edible vegetable oil
Standar ini merupakan revisi SNI 01-3741-1995, Minyak goring, syaral mutu, pengarnbilan contoh, cara uji, hygiene,
pengemasan dan syarat penandaan minyak goreng baik berbentuk cair maupun semi padat/padat. Syarat mutu dan kriteria uji
yang ditetapkan untuk minyak goreng meliputi keadaan (bau, warna, dan rasa), kadar air, bilangan asam, asam linolenat,
cemaran logam, cemaran arsen, dan minyak pelican
11
SNI 01-4412-1997
Skualana
Skualena
Persyaratan mutu dan cara uji skualana yang merupakan produk hasil hidrohenasi skualana yang diperoleh dari minyak hati
ikan hiu penghasil minyak skual. Persyaratan mutu meliputi : keadaan bau dan warna, bs pada suhu 20 derajat celcius,
kemurnian, bilangan asam, dll.
SNI 01-4462-1998
Minyak kemiri
Candlenut oil
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan untuk minyak kemiri. Spesifikasi
syarat mutu meliputi jenis uji bau, warna, kadar air, asam lemak bebas ( Smt ).
SNI 01-4466-1998
16
SNI 01-4468-1998
14
SNI 01-4474-1998
12
SNI 01-4499-1998
- 50 -
SNI 01-4796-1998
13
SNI 01-4863-1998
13
SNI 01-6023-1999
Vegetable ghee
Vegetable ghee
Syarat mutu vegetable ghee yang merupakan alternatif minyak atau lemak makan terbuat dari minyak nabati, meliputi;
keadaan (warna kuning, setengah padat); titik leleh=35'-45'C; kadar air maksimal=0,13%; asam lemak bebas (asam
palmitat) maksimal=0,2%; bahan tambahan makanan (anti oksidan, zat pewarna); cemaran logam dan arsen.
SNI 01-6100-1999
SNI 01-6623-2001
Penentuan warna minyak nabati yang telah dijernihkan Colour determination of vegetable oil purified by calcium
dengan kalsium bentonit menggunakan tintometer Lovibond
bentonit using Lovibond tintometer
11
Standar ini meliputi acuan normatif, istilah dan definisi, prinsip, peralatan, bahan, prosedur, dan pelaporan untuk penentuan
warna minyak nabati yang telah dijernihkan dengan Kalsium-bentonit menggunakan tintometer Lovibond. Pada prinsipnya,
penentuan warna minyak nabati dilakukan dengan cara membandingkan warna minyak dengan warna sel gelas pada
tintometer Lovibond yang telah diketahui karakteristiknya. Penentuan warna dengan metode ini hanya berlaku untuk nuansa
warna minyak nabati dari merah ke kuning
SNI 7709:2012
67.200.20
Minyak biji-bijian
21
Oilseeds
SNI 01-1904-1990
SNI 01-3170-1992
SNI 01-3720-1995
67.220
67.220.10
Castor oil
SNI 01-0004-1995
Lada putih
White pepper
Berlaku bagi lada yang berasal dari tanaman Piper nigrum, kering berwarna putih kekuning-kuningan, dari buah matang
diolah dari lada hitam dengan membuang kulit luarnya.
SNI 01-0005-1995
Lada hitam
Black pepper
Lada hitam digolongkan dalam 2 jenis mutu, mutu I dan II, serta lada enteng. Persyaratan mutu mencakup a. l cemaran
binatang, kadar benda asing, kadar cemaran kapang, dan kadar air.
13
SNI 01-0006-1987
Pala
Nutmeg
Persyaratan mutu, cara pengujian, pengambilan contoh, pengemasan pala. Syarat mutu meliputi jenis mutu , jumlah biji
maksimum per1/2 kg, syarat-syarat visual, keseragaman dan kontaminasi jamur.
16
SNI 01-0007-1987
Fuli
Mace
Fuli digolongkan menjadi 5 jenis mutu yaitu : Utuh I, utuh II, pecah I, pecah II, dan fuli hitam. Persyaratan mutu mencakup
kadar air, kotoran mamalia, benda asing, serangga, dan kapang
11
SNI 01-0011-1987
Pala destilasi
Destilled nutmeg
Ada dua jenis mutu pada destilasi (Azwi dan Eter ). Syarat mutu terdiri dari kadar air, kadar minyak atsiri, kadar ekstrak
minyak non atsiri, benda asing. Termasuk juga cara pengujian, pengambilan contoh dan pengemasan.
13
SNI 01-0025-1987
SNI 01-1684-1998
Kemiri
Candlenuts
Syarat mutu meliputi; kadar minyak minimal 60%; kadar air maksimal 5%; kemiri cacat/rusak, busuk, dan pecah maksimal
5%.
SNI 01-2045-1990
SNI 01-3179-1992
Jahe segar
Fresh ginger
Digolongkan menjadi tiga jenis mutu. Spesifikasi persyaratan mutu mencakup kesegaran jahe , rimpang bertunas, bentuk
rimpang, kenampakan irisan melintang. Persyaratan umum mencakup ukuran berat, rimpang yang terkelupas kulitnya, benda
asing dan rimpang berkapang.
- 51 -
SNI 01-3180-1992
Kapulogo lokal
Local cardamom
Kapulogo lokal digolongkan menjadi 2 jenis mutu. Persyaratan umum mencakup kadar air dan kadar minyak atsiri, bebas dari
serangga. Persyaratan khusus meliputi kadar biji bersih, buah kerkapang, rusak, dan benda asing.
SNI 01-3187-1992
SNI 01-3392-1994
SNI 01-3393-1994
Jahe kering
Dried ginger
Persyaratan mutu meliputi rasa, bau, kadar air, kadar minyak atsiri, tidak adanya jamur dan serangga, serta bobot benda
asing
SNI 01-3395-1994
Casia Indonesia
Indonesian Cinnamon
Jenis mutu digolongkan dalam 7 jenis. Persyaratan mutu meliputi pengikisan, asal kulit, warna, rasa, panjang dan tebal.
Garam dapur
Edible salt
Persyaratan mutu (mutu I dan II) standar ini mencakup organoleptik (bau, rasa, warna) ; NaCl ; air ; iodium (KIO3) ; Fe2O3
; Ca dan Mg (Ca) ; sulfat (SO42-) bagian yang tak larut dalam air ; cemaran logam (Pb, Cu, Hg) ; As ; anti kempal (SiO2
amorf, natrium aluminosilikat, kalsium aluminium silikat) ; kalium ferosianida.
SNI 01-3391-2000
SNI 01-3556-1999
13
SNI 01-3709-1995
Rempah-rempah bubuk
Spices powder
Syarat mutu dan cara uji kadar air, abu, abu tak larut dalam asam, kehalusan, cemaran logam, cemaran arsen, cemaran
mikroba dan alfatoxin.
SNI 01-3714-1995
SNI 01-3716-1995
SNI 01-3717-1995
SNI 01-4273-1996
SNI 01-4281-1996
SNI 01-4289-1996
Asinan jahe
Salted ginger
Persyaratan mutu dan cara uji asinan jahe PH, cemaran logam, Arsen dan mikroba satuan cemaran logam dalam mg/g.
Pengambilan contoh sesuai dengan SNI 19-0429, cara uji cemaran sesuai SNI 19-2896.
SNI 06-4559-1998
Kulit sintuk
Cinnamon sintuk bark
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji dan penandaan. Persyaratan mutu mencakup keadaan, kadar air, kadar abu,
abu yang tidak larut dalam asam, kadar minyak atsiri dan sari yang larut dalam etanol. Kulit sintuk yaitu kulit kayu yang
diambil dari pohon sintuk ( Cinnamon sintuk/bl ) yang dikeringkan (Z).
SNI 01-6994-2004
SNI 01-7084-2005
Simplisia jahe
Ginger (Zingiber officinale) rhizomes
Simplisia jahe afalah bahan kering berupa rimpang (rhizoma dari tanaman jahe (Zingiber officinale var kapur, Zingiber
officinale var emprit, dan Zingiber officinale var merah) yang telah dikeringkan dan dipergunakan untuk obat serta belum
mengalami pengolahan apapun. Standar meliputi syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara
pengemasan simplisia jahe. Standar digunakan bersamaan dengan SNI terkait pengambilan contoh padatan, uji kadar air,
benda asing, cemaran logam, mikrobia dan kandungan minyak atsiri.
15
SNI 01-7085-2005
Simplisia kencur
Greater galingale (Kaempferia galanga L.) rhizomes
Kencur adalah bahan alamiah kering berupa rimpang (rhizoma) dari tanaman kencur (Kaempferia galanga L) yang
digunakan untuk obat dan belum mengalami pengolahan apapun. Standar meliputi syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji,
syarat penandaan dan cara pengemasan simplisia kencur. Standar digunakan bersamaan dengan SNI terkait pengambilan
contoh padatan, uji kadar air, benda asing, cemaran logam, mikrobia dan kandungan minyak atsiri.
14
SNI 01-7086-2005
11
- 52 -
SNI 01-7087-2005
67.220.20
11
Food additives
SNI 01-0010-2002
Panili
Vanilla
Menetapkan klasifikasi/penggolongan, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara
pengemasan panili, yakni buah polong dari tanaman panili (Vanilla planifolia ANDREWS) yang cukup tua (mengkal), diolah
melalui proses fermentasi dan dikeringkan. Panili disajikan dalam bentuk utuh atau dipotong-potong dan digolongkan dalam 4
(empat) jenis mutu yaitu Mutu IA, Mutu IB, Mutu II, Mutu III. Syarat mutu yang ditetapkan untuk panili terdiri dari syarat
mutu umum yang meliputi bau, warna, keadaan polong, benda-benda asing, dan kapang, dan syarat mutu menurut klasidikasi
jenis mutu yang mencakup bentuk, ukuran polong utuh, potongan polong, polonmg utuh yang pecah dan terpotong, kadar air,
kadar vanilin, dan kadar abu
13
SNI 01-0221-1987
SNI 01-0222-1995
SNI 01-0223-1987
123
3
SNI 01-2587-1992
SNI 01-2894-1992
SNI 01-2895-1992
SNI 01-2899-2000
13
SNI 01-2899.1-2000
SNI 01-2982-1992
SNI 01-3269-1994
SNI 01-3711-1995
Cuka makan
Edible vinegar
Syarat mutu dan cara uji kadar asam asetat, asam-asam anorganik, asam format dan asam oksalat, cemaran logam dan
cemaran arsen. Berdasarkan kadar asam asetatnya cuka makan diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu cuka dapur dan
cuka meja.
SNI 01-3718-1995
Lemak reroti
Shortening
Syarat mutu dan cara uji lemak reroti hasil olahan lemak/minyak nabati tidak termasuk lemak yang dibuat dari minyak hewan.
Syarat mutu dan cara uji kadar air, asam lemak bebas, bahan tambahan makanan, cemaran logam, cemaran arsen, dan
cemaran logam.
SNI 01-3735-1995
SNI 01-3784-1995
Acar
Pickles
Standar ini berisi syarat mutu, cara uji dan pengemasan. Syarat mutu acar sebagaimana tercantum dalam tabel . Cara uji
meliputi keadaan kemasan, keadaan isi, bobot tuntas, jumlah asam, bhan tambahan makanan, cemaran logam, arsen dan
cemaran mikroba.
SNI 01-4371-1996
Cuka fermentasi
Fermented vinegar
Cairan asam asetat hasil fermentasi karbonhidrat dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan makanan. Persyaratan
mutu meliputi keadaan total asam, sisa alkohol padatan terlarut gula jumlah, NaCl, cemaran logam Pb, Cu, Zn, cemaran arsen,
cemaran mikroba. Bahan tambahan makanan sesuai SNI 01-0222-1995.
- 53 -
13
SNI 01-4435-2000
SNI 01-4457-1998
Lesitin
Lechitin
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan untuk lesitin. Spesifikasi syarat mutu
antara lain mencakup jenis uji air, kekentalan, cemaran logam, cemaran mikroba ( Smt ).
SNI 01-4473-1998
Mayones
Mayonnaise
Syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan untuk mayones. Spesifikasi
persyaratan mutu antara lain mencakup jenis uji bau, rasa, air, protein, lemak, karbohidrat ( Smt ).
SNI 01-4996-1999
SNI 01-6993-2004
13
48
SNI 01-7152-2006
SNI 7387:2009
SNI 7388:2009
SNI 7501:2009
Batas maksimum cemaran kimia (benzo[a]piren, dioksin The maximum limit of chemical contaminants (benzo [a]
(2,3,7,8-TCDD), 1,3-dikloropropan-2-ol (1,3-DCP), dan 3- pyrene, dioxin (2,3,7,8-TCDD), 1,3-dikloropropan-2-ol
monokloropropan-1,2-diol (3-MCPD)) dalam pangan
(1,3-DCP), and 3-monokloropropan-1, 2 - diol (3-MCPD))
in food
SNI 7744:2012
Natrium Siklamat
67.230
Sodium Cyclamate
19
SNI 2973:2011
Biskuit
SNI 01-7111.1-2005
Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) - Bagian 1: Supplement foods for breast milk - Part 1: Instant powder
Bubuk instan
Makanan pendaming air susu ibu (MP-ASI) adalah makanan bergizi yang diberikan disamping ASI kepada bayi dengan usia
sesuai ketentuan yang tertera dalam SNI ini. Standar ini mencakup komposisi dan syarat mutu, bahan tambahan pangan,
cemaran, metode uji dan pengambilan contoh, higiene, pengemasan dan pelabelan MP ASI bubuk instan. Standar hanya
berlaku untuk MP-ASI bubuk instan yang diperuntukkan bagi bayi berusia 6 bulan keatas sesuai dengan resolusi WHA 54.2
(2001) atau berdasarkan indikasi medik, sampai anak berusia 24 bulan keatas.
13
SNI 01-7111.2-2005
Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) - Bagian 2: Supplement foods for breast milk - Part 2: Biscuits
Biskuit
Makanan pendaming air susu ibu (MP-ASI) adalah makanan bergizi yang diberikan disamping ASI kepada bayi dengan usia
sesuai ketentuan yang tertera dalam SNI ini. Standar ini mencakup komposisi dan syarat mutu, bahan tambahan pangan,
cemaran, metode uji dan pengambilan contoh, higiene, pengemasan dan pelabelan MP ASI biskuit. Standar hanya berlaku
untuk MP-ASI biskuit yang diperuntukkan bagi bayi berusia 6 bulan keatas sesuai dengan resolusi WHA 54.2 (2001) atau
berdasarkan indikasi medik, sampai anak berusia 24 bulan keatas.
13
SNI 01-7111.3-2005
Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) - Bagian 3: Supplement foods for breast milk - Part 3: Instant food
Siap masak
Makanan pendaming air susu ibu (MP-ASI) adalah makanan bergizi yang diberikan disamping ASI kepada bayi dengan usia
sesuai ketentuan yang tertera dalam SNI ini. Standar ini mencakup komposisi dan syarat mutu, bahan tambahan pangan,
cemaran, metode uji dan pengambilan contoh, higiene, pengemasan dan pelabelan MP ASI siap masak. Standar hanya
berlaku untuk MP-ASI siap masak yang diperuntukkan bagi bayi berusia 6 bulan keatas sesuai dengan resolusi WHA 54.2
(2001) atau berdasarkan indikasi medik, sampai anak berusia 24 bulan keatas.
13
SNI 01-7111.4-2005
Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) - Bagian 4: Supplement foods for breast milk - Part 4: Instant foods
Siap santap
Makanan pendaming air susu ibu (MP-ASI) adalah makanan bergizi yang diberikan disamping ASI kepada bayi dengan usia
sesuai ketentuan yang tertera dalam SNI ini. Standar ini mencakup komposisi dan syarat mutu, bahan tambahan pangan,
cemaran, metode uji dan pengambilan contoh, higiene, pengemasan dan pelabelan MP ASI siap santap. Standar hanya
berlaku untuk MP-ASI siap santap yang diperuntukkan bagi bayi berusia 6 bulan keatas sesuai dengan resolusi WHA 54.2
(2001) atau berdasarkan indikasi medik, sampai anak berusia 24 bulan keatas.
13
67.240
Biscuits
Analisis indera
SNI 2346:2011
Sensory analysis
- 54 -
46
67.250
SNI 12-4259-2004
SNI 06-4887-1998
SNI 12-4927-1998
Stoples plastik
Plastic food receptacles
Syarat mutu toples plastik meliputi ; tidak bocor; kerapatan tutup (tidak bocor); ketahanan terhadap kejutan (tidak retak dan
pecah); permeabilitas uap air maksimal=15 g/m2/24 jam; bersih, tidak ada cacat, tidak ada benda asing; tidak menyebabkan
perubahan bau dan rasa.
SNI 14-6352-2000
SNI 7626.1:2011
Cara uji migrasi zat kontak pangan dari kemasan pangan Test method of food contact substances migrating from food
Bagian 1: Plastik polikarbonat (PC)
packaging - Part 1: Plastic polycarbonate (PC)
67.260
16
SNI 02-0208-1987
Alat/tangki pendingin
Cooling tank/equipment
Definisi, persyaratan mutu (bahan mentah, sanitasi, kesehatan, bentuk, pengepakan dan pencucian) untuk tanki pendingin.
Suhu tanki pendingin tidak lebih dari 4,4 oC.
SNI 02-0209-1987
Tangki susu
Milk tanks
Spesifikasi untuk peralatan dan prosedur pembersihan dari tangki susu. Bahan mentah, sanitasi dan kesehatan, bentuk, suhu,
pengepakan dan pencucian.
SNI 02-0210-1987
SNI 02-0837-1989
SNI 02-0839-1989
SNI 02-0959-1989
SNI 02-1186-1989
SNI 02-1188-1989
SNI 02-1189-1989
SNI 02-1190-1989
SNI 02-0836-1989
- 55 -
SNI 02-1191-1989
SNI 02-1464-1989
SNI 02-1465-1989
SNI 02-1466-1989
SNI 02-1467-1989
Mesin pemisah sabut dari ampas kelapa sawit, Cara uji Fibre separator polishing drum machines for palm,
unjuk kerja.
Performance test
Pelaksanaan pengujian dilakukan terhadap kapasitas pemisahan dan mutu hasil pemisahan.
Syarat hasil uji adalah persentasi sabut pada biji kelapa sawit maksimum 5,6%.
SNI 02-1789-1990
SNI 02-2279-1991
SNI 02-2280-1991
SNI 02-2281-1991
SNI 02-2282-1991
SNI 02-2283-1991
Spesifikasi alat pasteurisasi cara Batch dari aluminium Aluminium Batch pasteurizer, Specification
Spesifikasi alat pasteurisasi cara batch dari alumunium dimaksud untuk pasteurisasi susu segar, adonan es krim dan yang
sejenisnya. Cara pembuatan meliputi tangki dalam, bagian sambungan yang kontak dengan susu segar, bagian atas yang
diberi flensa, ruang pemanas dan pendingin, isolasi jabet, kaki penyangga, pengaduk dan alat belig kapur cair. Beberapa
persyaratan pokok meliputi bahan baku, kontruksi dan penandaan.
11
SNI 3705:2008
15
Standar ini merupakan revisi dari SNI 02-3705-1995, menetapkan prosedur dan cara uji mesin penyawut yang meliputi ruang
lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, klasifikasi dan spesifikasi, peralatan dan bahan uji, metode dan prosedur
pengujian, cara perhitungan, kriteria evaluasi dan format laporan. Mesin penyawut ubi kayu adalah mesin yang dilengkapi
dengan pisau penyawut, lubang pemasukan dan lubang pengeluaran hasil sawutan dan berfungsi untuk menyawut ubi kayu
segar menjadi bentuk sawut/potongan berukuran tertentu yang digerakkan oleh motor penggerak. Mesin penyawut ubi dapat
diklasifikasikan menjadi tipe vertikal dan horizontal. Spesifikasi teknis yang diuji dicocokkan dengan brosur atau buku
petunjuk yang dikeluarkan oleh pembuatnya. Standar ini juga mengatur mengenai peralatan dan alat ukur yang digunakan,
bahan uji dan kondisi pengujian. Metode uji terdiri dari uji verifikasi, uji unjuk kerja, uji pelayanan, dan uji beban
kerkesinambungan. Hal-hal yang diperiksa dalam uji verifikasi adalah mesin penyawut ubi kayu, motor penggerak, dan
mekanisme kerja mesin. Uji unjuk kerja mencakup pengukuran parameter yang telah ditentukan. Metode, prosedur uji dan
cara perhitungan dilakukan terhadap panjang dan diameter rata-rata ubi kayu, kapasitas penyawutan, kualitas hasil
penyawutan, diameter rata-rata hasil sawutan dan keragamannya, panjang rata-rata hasil sawutan dan keragamannya,
persentase sawut rusak, kebutuhan daya spesifik, dan efisiensi penerusan daya. Standar ini juga mengatur tentang kriteria
evaluasi dan format laporan pengujian.
SNI 02-3823-1995
SNI 02-3824-1995
- 56 -
SNI 02-3825-1995
SNI 02-3826-1995
SNI 02-3827-1995
Standar ini meliputi definisi, pengujian dan syarat penandaan mesin pengiris singkong M5 Tipe 16 cm, yaitu seperangkat mesin
pengiris singkong yang bekerja secara mekanis, menggunakan penggerak utama adalah motor atau manual. Pengujian
dilakukan pada kapasitas mampu iris, kapasitas hasil iris, presentase kehancuran, kebutuhan tenaga spesifik, efisiensi mekanis
kerja mesin, kondisi hasil iris. Laporan hasil uji terdiri nomor pengujian, nama/tipe mesin, pabrik pembuat, nomor seri, tempat
pengujian, tanggal pengujian, jenis penggerak utama, penguji/pelapor, kondisi uji yaitu, varietas singkong, panjang rata-rata
singkong (cm), diameter rata-rata singkong (mm, putaran poros mesin pengiris (ppmp), putaran poros penggerak utama
(ppm), analisis hasil uji yaitu, kapasitas mampu iris (kg/jam), kualitas hasil iris (%), persentase kehancuran (%), kebutuhan
tenaga spesifik (kWh/kg), efisiensi mekanis kerja (%). Syarat penandaan minimal nomor seri, pabrik pembuat, tipe/model,
tahun pembuatan, kapasitas, daya motor penggerak utama, putaran mesin pengiris, spesifikasi mesin yaitu panjang (cm), lebar
(cm), tinggi (cm), berat (kg).
SNI 02-3828-1995
Cara uji unjuk kerja mesin pengiris singkong M5 tipe 32 Performance test for cassava cutting machine M 5 32 cm type
Mesin pengiris singkong tipe ini adalah seperangkat mesin pengiris yang bekerja secara mekanis dengan menggunakan
penggerak utama mesin bensin 3,5 HP atau dengan elektro motor 3 phase 2 HP dengan kapasitas 2 ton cip perjam. Standar ini
menetapkan cara pengujian, dan syarat penandaan mesin pengiris singkong. Persyaratan pengujian meliputi peralatan,
kondisi uji, penyiapan kondisi pengujian, pelaksanaan pengujian, kondisi hasil iris, dan laporan hasil uji.
SNI 02-3829-1995
Cara uji unjuk kerja mesin pengiris singkong M5 tipe 58 Performance test for cassava cutting machine M 5 58 cm type
Mesin pengiris singkong tipe ini adalah seperangkat mesin pengiris yang bekerja secara mekanis dengan menggunakan
penggerak utama elektro motor 3 phase 4 HP dengan kapasitas 5 ton cip perjam. Standar ini menetapkan cara pengujian, dan
syarat penandaan mesin pengiris singkong. Persyaratan pengujian meliputi peralatan, kondisi uji, penyiapan kondisi
pengujian, pelaksanaan pengujian, kondisi hasil iris, dan laporan hasil uji.
SNI 19-4287-1996
SNI 02-4505-1998
SNI 02-4506-1998
SNI 02-4875-1998
SNI 02-4961-1999
SNI 05-6042-1999
12
- 57 -