Вы находитесь на странице: 1из 20

54

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Pada perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, selain
menggunakan metodologi studi pustaka dan eksperimen, metodologi penelitian
yang dominan digunakan adalah metode studi lapangan yaitu data diambil
langsung dari lokasi penelitian berdasarkan tinjauan, hasil pengecekan berkala dan
keterangan dari pihak operator lapangan.
Berdasarkan hasil studi lapangan tersebut didapatkan beberapa hal penting
pada perancangan sistem kontrol suatu panel mesin boiler, terutama pada mesin
boiler dengan menggunakan satu burner dan dua bahan bakar ( natural gas dan
solar ), antara lain :

3.1. Deskripsi Kerja


Untuk merancang suatu sistem kontrol maka harus diketahui dan
ditentukan terlebih dahulu deskripsi kerja dari mesin tersebut, karena deskripsi ini
merupakan dasar dari perancangan. Deskripsi kerja pada dasarnya ada dua jenis
yaitu deskripsi kerja untuk keadaan normal dan deskripsi kerja untuk keadaan
gangguan, dan untuk kondisi gangguannya sendiri dibagi menjadi dua yaitu yang
menjadikan dan yang tidak menjadikan burner boiler shut down.

55

56

3.1.1 Keadaan Normal


Keadaan normal adalah keadaan dimana mesin boiler dapat dioperasikan
sesuai dengan perintah operasi normal tanpa adanya gangguan. Dimana deskripsi
kerja normalnya adalah seperti gambar 3.1 berikut :

Gambar 3.1 Flow chart deskripsi kerja keadaan normal

57

1. Rangkaian kontrol diaktifkan dengan menaikkan semua breaker yang ada


didalam panel kontrol dan dengan menekan tombol Plant-ON yang terdapat
pada bagian pintu panel kontrol, selanjutnya panel kontrol akan standby.
2. Kondisi standby ditandai dengan menyalanya lampu indikator Plant-ON yang
menandakan bahwa mesin boiler siap dioperasikan.
3. Memastikan selectror switch mode operation pada salah satu bahan bakar
yang akan digunakan. ( burner boiler tidak dapat start jika tekanan bahan
bakar tidak mencapai settingan yang diijinkan )
4. Memastikan selector switch feed pump operation pada posisi auto, dan
selector switch feed pump pada salah satu pompa (pompa 1 atau pompa 2).
Pada posisi auto feed pump akan start atau stop berdasarkan kondisi level air
tabung mesin boiler. (burner boiler tidak dapat distart jika level air masih pada
kondisi low), dan operasional feed pump ditandai dengan menyalanya lampu
indikator feed pump operation.
5. Mesin boiler dapat di start dengan memutar kearah kanan selector switch start
boiler keposisi burner ON.
6. Sesaat setelah burner kontrol mendapatkan supply tegangan dari selector
switch burner ON, burner kontrol akan bekerja memberikan sinyal perintah
pada servo motor yang terdapat pada burner boiler, jika servo motor tersebut
pada kondisi minimum mendekati sudut nol derajat menuju posisi close maka
burner kontrol akan memerintahkan electro motor blower burner untuk
bekerja secara bersamaan, dengan tujuan agar beban start awal electro motor
blower burner tidak terlalu berat jika start awalnya dari posisi minimum.

58

7. Bekerjanya blower belum menandakan bekerjannya burner, karena blower


harus membilas jika ada sisa bahan bakar yang terdapat pada burner yang
ditandai dengan bekerjanya servo motor.
8. Pada saat pembilasan diposisi minimum menuju posisi ignition (berdasarkan
setting), maka burner kontrol akan memberikan sinyal kepada ignition
electrode melalui ignition trafo untuk menyala dan dilanjutkan dengan
bekerjanya salah satu solenoid bahan bakar, maka burner boiler akan menyala
secara normal.
9. Ketika burner boiler pada posisi ignition ada perbedaan antara pembakaran
menggunakan bahan bakar natural gas dan solar, saat burner menggunakan
bahan bakar gas yaitu adanya ignition solenoid valve yang bekerja sesaat dan
akan mati ketika burner sudah menyala dengan normal, sedangkan jika
menggunakan bahan bakar solar semua solenoid valve bekerja bersamaan dari
awal ignition sampai dengan seterusnya selama burner beroperasi.
10. Pembakaran burner boiler besar dan kecilnya ditentukan oleh posisi selector
switch burner control antara lain auto, partial, stop dan full load ( 4 posisi ),
posisi partial adalah pembakaran secara manual keposisi terkecil berdasarkan
setting dan posisi full load adalah sebaliknya, sedangkan posisi pembakaran
stop adalah posisi manual dimana pembakaran akan berhenti pada sudut
derajat tertentu.
11. Untuk posisi auto burner control diatur oleh capacity regulator burner, besar
kecilnya pembakaran berdasarkan parameter setting yang digunakan yaitu
berdasarkan kondisi aktual tekanan steam pada tabung boiler, artinya

59

pembakaran akan mengecil ketika tekanan aktual steam diatas paremeter


setting capacity regulator burner dan akan bekerja sebaliknya.
12. Jika pembakaran burner boiler maksimum menuju posisi open ( berdasarkan
seting ) atau mendekati sudut sembilan puluh derajat pada servo motor, maka
pada panel kontrol akan menyala lampu indikator full load.
13. Shut down burner boiler secara manual dilakukan dengan cara memutar
selector switch start boiler kearah kiri atau posisi tengah, maka sebelum
burner boiler shut down pembakaran burner diperkecil terlebih dahulu sampai
mendekati sudut nol derajat atau berdasarkan setting servo motor.
14. Pada pintu panel kontrol dilengkapi dengan engine hours yang berfungsi
untuk memonitor seberapa lama mesin telah beroperasi, penggunaannya
antara lain untuk burner operation, oil operation, gas operation, feed pump 1
dan feed pump 2 operation.

3.1.2 Keadaan Gangguan


Keaadaan gangguan adalah keadaan dimana mesin boiler dalam operasi
perintahnya terjadi gangguan baik listrik maupun mekanik, tetapi yang diuraikan
disini adalah keadaan gangguan khusus untuk kondisi gangguan listrik, dimana
setiap kondisi ganguan yang terjadi selalu ditandai dengan menyalanya lampu
indikator dan bunyi sirine yang terdapat pada panel kontrol, pada setiap kondisi
gangguan tidak selalu menjadikan mesin boiler harus lock out atau shut down,
berikut adalah deskripsi kerja dari setiap gangguan yang mungkin terjadi pada
suatu mesin boiler, antara lain :

60

1. Burner Trouble
Ada beberapa indikasi yang menyebabkan gangguan dan dibagi dua tahapan
waktu terjadinya gangguan pada burner boiler yaitu pada saat start dan sedang
beroperasi, adanya ganguan ditandai dengan menyalanya lampu indikator
burner trouble pada panel kontrol. Hal-hal yang bisa menyebabkan burner
trouble diantaranya adalah :
a. Air Pressure
Yaitu kondisi tidak adanya tekanan udara yang meniup dari blower burner,
bisa disebabkan tidak bekerjanya electro motor untuk blower tersebut,
misalnya over load, burner boiler kotor atau air pressure switch rusak.
Burner
Trouble

Air Pressure

Apakah Fan
Blower Off?

NO

Press.Switch
kotor/macet?

NO

Ganti Air
Press.Switch

Yes
Yes

Apakah TOR
Trip?

Bersihkan
Burner &
Press.Switch
NO

Check Wiring
Control

NO

Check Motor
& Contactor

Yes
Apakah Bisa
Reset?
Yes
Selesai

Gambar 3.2 Flow chart deskripsi kerja burner trouble air pressure

61

b. No Flame at First Safety Time


Yaitu kondisi tidak adanya sinyal pengapian pertama pada burner boiler,
pada kondisi ini ada beberapa hal yang dapat menyebabkannya antara lain
tidak bekerjanya flame sensor, tidak bekerjanya ignition electrode yang
disebabkan ignition trafo yang rusak atau tidak menerima supply tegangan,
tekanan bahan bakar dibawah parameter setting yang diijinkan, tidak
bekerjanya solenoid valve bahan bakar, dan settingan servo motor untuk
kombinasi angin dan bahan bakar yang tidak tepat.
Burner
Trouble
No Flame at
First Safety
Time

Apakah Ignitor
bekerja?

NO

Check Ignition
Electrode

NO

Buka Kran
Bahan Bakar

NO

Ganti
Solenoid
Valve

NO

Seting Ulang
Servo Motor

NO

Ganti Flame
Sensor

Yes
Apakah Ada
bahan Bakar?
Yes
Apakah
Solenoid Valve
Bekerja?
Yes

Seting Motor
Servo Sesuai?
Yes

Apakah Bisa
Reset?
Yes
Selesai

Gambar 3.3 Flow chart deskripsi kerja burner trouble no flame at 1st safety time

62

c. No Flame at Second Safety Time


Yaitu kondisi dimana tidak adanya sinyal pengapian kedua pada burner
boiler, pada kondisi ini hal yang paling mungkin penyebab terjadinya
adalah tidak bekerjanya solenoid valve gas utama pada saat pembakaran
jika menggunakan bahan bakar gas, dan settingan servo motor untuk
kombinasi angin dan bahan bakar yang tidak tepat.

Burner
Trouble
No Flame at
Second Safety
Time

Apakah
Solenoid Valve
Bekerja?

NO

Ganti
Solenoid
Valve

NO

Seting Ulang
Servo Motor

NO

Check Wiring
Burner Control

Yes

Seting Motor
Servo Sesuai?
Yes

Apakah Bisa
Reset?
Yes
Selesai

Gambar 3.4 Flow Chart deskripsi kerja burner trouble no flame at 2nd safety time

2. Prewarning
Kondisi ini menandakan level air tabung boiler pada level peringatan yang
memberikan informasi kepada operator agar memeriksa kondisi feed pump,

63

karena gangguan yang paling mungkin selain rusaknya water level control
adalah tidak bekerjanya salah satu feed pump sebelum boiler benar-benar low
water, pada kondisi ini boiler masih dapat beroperasi secara normal.
Prewarning

No
Apakah Feed
Pump Bekerja?

No
Apakah Level
Control Bekerja?

Yes
Yes

Apakah Debit
Air Normal?

Ganti Elecroda
Water Level
Control

No

No
Apakah Smart
Relay Rusak?

Ganti Level
Control /
Check Wiring

Yes

Ganti Smart
Relay

Ganti Feed
Pump

Yes

Apakah Bisa
Reset?

No

Adjust Level
Control

Yes

Selesai

Gambar 3.5 Flow chart deskripsi kerja Prewarning

3. Control Phase Loss Trip


Pemasangan alarm control phase loss trip berfungsi untuk memastikan power
input kontrol MCB pada smart relay masih terhubung, karena jika dibiarkan
terputus sistem keamanan dan otomasi feed pump mesin boiler tidak akan
berfungsi yang masih berfungsi adalah kondisi low water yang diback up oleh
floatless water level control kondisi ini ditandai dengan menyalanya lampu

64

tanda MCB control phase pada pintu panel dan bunyinya sirine sebagai tanda
peringatan, pada kondisi ini boiler tidak dapat beroperasi.
Phase Loss
Trip

Burner Boiler
Shut Down

Apakah WLC
Short Circuit?

Apakah Smart
Relay Rusak?

Apakah MCB
Rusak?

Ganti Smart
Relay

Ganti MCB

Check Wiring
Control

Yes

Magnetic
Switch Rusak?

NO

Apakah WLC
Lembab?

NO

Yes
Ganti
Magnetic
Switch

Apakah Bisa
Reset?

Keringkan
WLC

NO

Yes
Selesai

Gambar 3.6 Flow chart deskripsi kerja control phase loss trip

4. High Water
Kondisi ini menandakan level air pada tabung boiler diatas batas normal, ada
dua hal yang mungkin menyebabkan terjadinya kondisi tersebut antara lain
rusaknya water level control dan kondisi feed pump dimanual. Pada kondisi
ini boiler masih dapat beropersi secara normal, akan tetapi jika dibiarkan feed
pump terus beroperasi bisa menyebabkan tekanan pada tabung boiler

65

meningkat yang selanjutnya akan mematikan burner boiler dikarenakan over


pressure.
High Water

Apakah Feed
Pump Auto?

No

Pindah Posisi
Selector
Switch ke Auto

Yes

Apakah Level
Control Bekerja?

No

Ganti Level
Control /
Check Wiring

Yes

Yes
Ganti Elecroda
Water Level
Control

Apakah Bisa
Reset?

No
Apakah Smart
Relay Rusak?

Ganti Smart
Relay

No

Adjust Level
Control

Yes

Selesai

Gambar 3.7 Flow chart deskripsi kerja high water

5. Low Water
Kondisi ini menandakan kondisi level air pada tabung boiler benar-benar
dibawah batas normal, dan pada kondisi ini burner boiler harus shut down
seketika, karena jika terus beroperasi akan menyebabkan over heat yang akan
merusak pipa-pipa atau lorong api pada bagian dalam tabung boiler atau
bahkan berdampak ledakan yang membahayakan keselamatan manusia.
Kondisi ini dapat terjadi jika pada kondisi prewarning diabaikan, karena
penyebab terjadinya sama.

66

Low Water

Burner Boiler
Shut Down

No
Apakah Feed
Pump Bekerja?

No
Apakah Level
Control Bekerja?

Yes
Yes

Ganti Elecroda
Water Level
Control

Apakah Debit
Air Normal?

No

No
Apakah Smart
Relay Rusak?

Ganti Level
Control /
Check Wiring

Yes

Ganti Smart
Relay

Ganti Feed
Pump

Yes

Apakah Bisa
Reset?

No

Adjust Level
Control

Yes

Selesai

Gambar 3.8 Flow chart deskripsi kerja low water

6. Over Pressure
Over pressure disebabkan oleh tekanan steam pada tabung boiler sudah
mencapai batasan setting parameter yang diijinkan, pada kondisi ini burner
boiler akan mati dan akan kembali hidup jika nilai pressure telah turun pada
batasan yang diijinkan, artinya burner akan start dan stop secara auto
berdasarkan nilai tekanan steam. Parameter setting dari over pressure
berdasarkan kemampuan dari mesin boiler atau berdasarkan kebutuhan dari
mesin-mesin produksi. Pengaman over pressure dalam hal ini adalah pressure

67

switch dan capacity regulator burner, jadi salah satu dari kedua alat tersebut
sebagai pengaman tabung boiler dari over pressure.
Over Pressure

Burner Boiler Shut


Down Auto

Apakah Burner
Control Auto?

No

Pindah Selector ke
Posisi Auto

Yes

Apakah Pemakaian
dan Pembakaran
Seimbang?

No

Yes

Apakah Capasity
Regulator Burner
Rusak?

No

Check Wiring
Control

Yes

Ganti Capasity
Regulator Burner

No
Apakah Motor Servo
Rusak?

Seting Ulang Motor


Servo

Yes

Ganti Motor Servo

Gambar 3.9 Flow chart deskripsi kerja over pressure

7. Final Pressure
Final pressure adalah kondisi dimana over pressure tidak bekerja, artinya
kondisi final pressure tidak akan terjadi jika kedua alat tersebut diatas tidak
mengalami kerusakan atau perubahan nilai setting parameter, pada kondisi ini

68

burner boiler akan shut down karena nilai tekanan steam pada tabung boiler
sudah melebihi batasan parameter yang diijinkan, berbeda dengan kondisi
over pressure agar burner boiler bisa distart kembali tombol reset harus
ditekan walaupun nilai tekanan sudah turun pada batasan nilai terendah.
Final Pressure

Burner Boiler Shut


Down

No

Apakah Burner
Control Auto?

Pindah Selector ke
Posisi Auto

Yes

Apakah Pemakaian
dan Pembakaran
Seimbang?

No

Yes

Apakah Capasity
Regulator Burner
Rusak?

No

Check Wiring
Control

Yes

Ganti Capasity
Regulator Burner

No
No
Apakah Bisa Reset?

Yes

Selesai

Apakah Motor Servo


Rusak?

Seting Ulang Motor


Servo

Yes

Ganti Motor Servo

Gambar 3.10 Flow chart deskripsi kerja final pressure

8. Oil Pressure Return Piping


Kondisi ini disebabkan adanya tekanan pada pipa pengembalian bahan bakar
solar yang melebihi batasan aman yang telah ditentukan agar pipa bahan bakar

69

tidak mengalami kerusakan yang akan berakibat lebih vital baik bagi
keselamatan manusia ataupun mesin itu sendiri. Pada kondisi ini burner boiler
akan langsung shut down tanpa adanya tanda peringatan awal dan pilot lamp
atau bunyi sirine yang menandakan adanya masalah pada burner boiler ketika
sedang beroperasi ketika menggunakan bahan bakar solar. Jika kondisi ini
terjadi pada saat burner boiler sedang melakukan pembilasan sampai dengan
tahap ingnition, maka yang terjadi adalah seperti pada kondisi burner trouble.
Oil Pressure
Return Piping

Burner Boiler
Shut Down

Apakah Bahan
Bakan Solar?

No

Yes

Apakah Saluran
Pengembalian
Tersumbat?

Apakah Pressure
Switch Rusak?

No

Check Wiring
Control

Yes
No
Ganti Pressure
Switch

Yes

No
Apakah Solenoid
Return Rusak?

Yes

Ganti Solenoid

Gambar 3.11 Flow chart deskripsi kerja oil pressure return piping

9. Gas pressure
Adalah kondisi gangguan ketika burner boiler sedang atau akan menggunakan
gas sebagai bahan bakarnya yang disebabkan tidak adanya tekanan gas pada

70

burner boiler disaluran pipa utamanya. Pada kondisi ini jika burner boiler
sedang beroperasi, maka gangguan yang akan muncul adalah seperti pada
kondisi burner trouble yang akan menjadikan burner shut down tetapi ketika
burner akan mulai distart atau ketika sedang melakukan pembilasan maka
pembilasnya akan langsung digagalkan ditandai pilot lamp gas pressure
berkedip dan sirene akan menyala tidak terputus sebagai tanda peringatan.
Gas Pressure

Burner Boiler Shut


Down

Apakah Actual
Press.Gas dibawah
Parameter?

No

No
Apakah Pres. Switch
Rusak?

Check Wiring
Control

Yes
Check Regulator
Main Pipe Gas

Ganti Gas Pressure


Switch

Yes

Apakah Bisa Reset?

Yes

Selesai

Gambar 3.12 Flow chart deskripsi kerja low gas pressure

10. Kondisi Gangguan Khusus


Adalah kondisi gangguan dimana penyebab utamanya faktor eksternal,
misalkan adanya short circuit pada rangkaian kontrol seperti pada solenoid
valve, atau pada circuit ignition electrode dan sebagainya yang mengharuskan

71

pemutusnya untuk trip, pada kondisi ini burner boiler akan shut down
mendadak.
Tabel 3.1 Keadaan Gangguan Mesin Boiler Shut Down

Jenis Gangguan

Penyebab
Blower tidak bekerja

Air Pressure

Sub Penyebab
Tidak ada power
Over load (drop tegangan)

Pressure switch rusak

Seting tidak sesuai

Sistem Ignition rusak

Electroda atau trafo


Pipa bahan bakar kotor

No flame at first

Tidak ada supply bahan bakar

safety time

Solenoid rusak
Tekanan bahan bakar drop
Pressure switch rusak

Ada pengapian tapi burner


shut down

Flame sensor rusak


Kombinasi angin dan
bahan bakar tidak sesuai

No flame at

Tidak ada supply bahan bakar

Solenoid operation rusak

second safety

Kombinasi angin dan bahan

Seting motor servo tidak

time

bakar tidak sesuai

sesuai kontrol segmen


Tidak ada power

Feed pump tidak bekerja


Low water

Over load, breaker trip


Pompa rusak
Level control rusak

Sistem water level control and Elektroda air & floatless

Over Pressure

limiter tidak berfungsi

level switch rusak

Pemakaian dan pembakaran

Seting motor servo tidak

tidak seimbang

sesuai

Pressure control rusak

Seting parameter

72

Final Pressure

Oil pressure
return piping

Pemakaian dan pembakaran

Seting motor servo tidak

tidak seimbang

sesuai

Pressure control rusak

Seting parameter

Tekanan solar di pipa


pengembalian tinggi

Phase loss trip

Gas pressure

Pipa kotor
Solenoid oil return rusak
Setting pressure swich

Short circuit pada rangkaian

Lembab, terkena air atau

water level & pressure control

kerusakan pada alat

Tekanan gas drop

Pressure switch rusak


Pipa gas tersumbat

Tabel 3.2 Keadaan Gangguan Mesin Boiler Tidak Shut Down

Jenis Gangguan

Penyebab

Sub Penyebab
Tidak ada power

Feed pump tidak bekerja


Prewarning

Over load, breaker trip


Pompa rusak
Level control rusak

Sistem water level control and Elektroda air & floatless

High water

limiter tidak berfungsi

level switch rusak

Feed pump bekerja terus

Posisi switch dimanual

Sistem water level control and Elektroda air & floatless


limiter tidak berfungsi

level switch rusak

3.2 Perancangan Sistem Kontrol


Perancangan sistem kontrol menentukan unjuk kerja dan terpenuhinya
fungsi suatu rangkaian kontrol, oleh karena itu dalam merancang sitem kontrol
perlu diadakan suatu perancangan yang sesuai dengan spesifikasi, kegunaaan

73

kontrol dan hal-hal yang menyangkut sisitem kerja dan keamanan kontrol sesuai
dengan kebutuhan mesin boiler.

3.2.1 Perancangan Sistem Kontrol Konvensional


Rangkaian sistem kontrol konvensional merupakan bentuk dasar dari suatu
rangkaian kontrol sebelum dirubah kedalam bahasa pemograman smart relay
yaitu ladder diagram atau block diagram, pada dasarnya untuk sistem kontrol
konvensional pada suatu burner boiler sudah dikomulatifkan dengan penggunaan
burner control unit yang didalamnya sudah terintegrasi dengan kombinasi
terutama antara servo motor dan jenis flame sensor yang digunakan, hanya pada
output-outputnya ditambahkan relay-relay kontrol yang berfungsi sebagai kontak
bantu dikarenakan keterbatasan kontak yang tersedia pada burner control unit.
Pada perancangan sistem kontrol konvensional ini ada beberapa hal
penting yang ditambahkan pada rangkaian kontrol utama dan tidak dapat
diabaikan dalam pemasangannya guna meningkatkan performa dan kehandalan
suatu sistem kontrol secara keseluruhan, antara lain :

3.2.1.1 Sistem Operasional Feeding Pump


Operasional feed pump pada rangkaian kontrol sistem otomasinya
dikendalikan oleh water level control and limiter, juga dipersiapkan sistem
operasional manualnya untuk kondisi darurat jika diperlukan atau untuk
memastikan cara kerja rangkaian kontrol atau sistem pompa yang akan digunakan
berfungsi dengan baik. Sedangkan pada rangkaian daya menggunakan rangkaian

74

star delta. Lebih lengkapnya gambar rangkaian keseluruhan sistem operasional


feed pump dapat dilihat pada halaman lampiran.

3.2.1.2 Sistem Operasional Blower Burner


Operasional blower burner rangkaian kontrolnya dikendalikan oleh burner
control unit, dan rangkaian dayanya menggunakan rangkaian star delta guna
mengurangi arus start pada rangkaian. Untuk lebih lengkapnya gambar rangkaian
sistem kontrol dan daya keseluruhan sistem operasional blower burner boiler
dapat dilihat pada gambar wiring control halaman 7 lampiran.

3.2.2 Perancangan Sistem Kontrol Smart Relay


Rangkaian kontrol smart relay tersusun dari blok-blok diagram instruksi
dasar atau ladder diagram yang dapat menyederhanakan rangkaian kontrol
konvensional sebelumnya, penambahan rangkaian kontrol smart relay diutamakan
pada kontrol sistem keamanan mesin boiler supaya lebih memudahkan dalam
menganalisa apabila terjadi gangguan diluar gangguan burner boiler.

3.2.3 Rangkaian Sistem Kontrol Keseluruhan


Rangkaian sistem kontrol keseluruhan merupakan gabungan dari
rangkaian sistem kontrol konvensional dan rangkaian sistem kontrol smart relay.
Untuk menghubungkan rangkaiannya ditambahkan relay-relay pada masing
masing input dan output burner control unit dan smart relay tersebut untuk
memenuhi fungsi deskripsi kerja sesuai dengan yang dikehendaki.

Вам также может понравиться