Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
UDIKLAT SURALAYA
KONTROL&INSTRUMENT
1
DOC.01/2010
K&I
DOC.01/2010
pengukuran. Dalam banyak hal, manusia operator bisa dibantu dengan sensor
lain, misalnya indikator level, suhu, dan tekanan.
K&I
DOC.01/2010
K&I
DOC.01/2010
DOC.01/2010
Process : pada contoh sebelumnya, cairan mengalir masuk dan keluar tangki,
tangkinya sendiri, dan cairan, semuanya merupakan suatu proses yang
akan dikontrol terhadap tinggi level cairannya. Secara umum, suatu proses
bisa terdiri dari suatu kumpulan fenomena yang rumit yang berhubungan
dengan beberapa urutan manufacturing. Banyak variabel bisa dilibatkan
pada proses sperti ini, dan bisa diperlukan sekali untuk mengkontrol semua
variabel ini pada waktu bersamaan. Ada proses-proses variabel tunggal,
dimana hanya satu variabel yang akan dikontrol; demikian juga prosesproses bervariabel banyak (multi-variable), dimana banyak variabel,
mungkin saling berhubungan, yang perlu pengaturan.
K&I
DOC.01/2010
DOC.01/2010
gambaran dari harga acuan variabel, dinyatakan dengan istilah yang sama
sebagai nilai/harga terukur. Harga acuan dari variabel akan disebut
sebagai set-point. Evaluasi melakukan penentuan aksi yang dibutuhkan
untuk membawa variabel terkontrol menuju harga set-point.
Control Element : Elemen akhir pada operasi kontrol proses adalah alat yang
menggunakan pengaruh langsung pada proses: yaitu memberikan
perubahan-perubahan variabel terkontrol yang diperlukan itu untuk
membawanya ke set-point. Elemen ini menerima satu masukan input dari
pengkontrol, yang kemudian dijelmakan kedalam beberapa operasi
proportional yang telah dilaksanakan pada proses. Pada contoh
sebelumnya, elemen kontrolnya adalah katup yang mengatur laju aliran
cairan dari tangki. Elemen ini juga disebut sebagai final control element.
The Loop : Perhatikan pada gambar 1.3 bahwa sinyal yang mengalir akan
membentuk suatu rangkaian yang menyeluruh dari proses melalui
pengukuran, error detector, controller, dan final control element. Hal inilah
yang disebut loop, bahasa umumnya adalah process-control loop (lup
kontrol proses); sering-nya disebut a feedback loop, karena kita
menetapkan satu error dan feedback sebagai koreksi terhadap proses.
1.3
Suatu alat penting untuk komunikasi enjinering pada proses pembangkit adalah
apa yang disebut sebagai Diagram Proses & Instrumentasi (P&I diagram).
Gambar 1.5 menunjukkan diagram P&I sejenis penukar panas (heat exchanger)
pada pembangkit. Penukar panas adalah satu unit proses dimana uap digunakan
untuk memanaskan suatu bahan cairan seperti minyak residu. Material minyak
residu (disebut feed-stock) dipompakan dengan laju aliran tertentukedalam pipapipa melalui ruang penukar panas dimana panas dipindahkan dari uapke dalam
minyak dalam pipa. Biasanya diinginkan untuk mengatur suhu minyak keluar
aliran agar tetap, walaupun laju aliran berubah-ubah ataupun suhu masuk aliran
juga berubah-ubah. Pengaturan suhu keluar aliran diperoleh dengan kontrol
otomatis mengatur laju aliran uap ke penukar panas. Diagram P&I menggunakan
simbol-simbol standard tertentu untuk menggambarkan unit-unit proses,
instrumentasi dan aliran proses.
K&I
DOC.01/2010
Gambar 1.5
K&I
Penjelasan Instrumen
FIC-101 Flow Indicator dan Controller (0 to 50 m3/Hr, normal 30 T/Hr).
Instrumen ini mengkontrol aliran cold feedstock yang masuk sisi
tabung penukar panas dengan mengatur posisi katup pada lintasan
aliran cold feed stock.
K&I
DOC.01/2010
FR-103
HS-101
HV-102
PAL-103 Pressure Alarm Low, (Normal). Alarm ini berbunyi bila tekanan di pipa
utama uap (steam header) kurang dari 6 kg/cm2.
PI-100
PI-103
TIRC-102
TR-101
K&I
ini
DOC.01/2010
Gambar 1.6
Sistem pengukuran terdiri dari beberapa elemen atau blok. Adalah mungkin
untuk mengenal 4 jenis elemen,walaupun pada sistem yang diberi satu jenis
elemen mungkin hilang atau bisa terjadi lebih dari sekali. Ke-empat jenis tersebut
ditunjukkan pada gambar 1.6 dan dapat dijelaskan sebagai berikut.
DOC.01/2010
K&I
DOC.01/2010
Contoh
Suatu penimbang berat (timbangan) dengan pembacaan digital. Timbangan
terdiri dari pegas S, potentiometer P, amplifier A, Analog to Digital converter
ADC, dan pembacaan digital R. Pegas S sebagai sensor utama menghasilkan
pergeseran linear 0 - 4 cm untuk berat antara 0 9,999 kg. Pergeserannya
diukur dengan potentiometer P. Potentiometer berfungsi sebagai sensor kedua
yang menghasilkan tegangan keluar V1 antara 0 2,5 volts bila bergeser antara
0 4,0 cm. Penguat (amplifier) memiliki gain 4,0 sehingga mengeluarkan output
V2 yang bervariasi antara 0 9,999 volts. Pengubah ADC menghasilkan
bilangan digital yang dapat ditampilkan dengan rangkaian pembacaan digital.
K&I
DOC.01/2010
Revolusi baru Instrumentasi dating akibat penemuan transistor pada tahun 1947.
Pada akhir 1950, kecenderungan meminiaturkan sajian instrumentasi berlanjut
hingga langkah yang tinggi dan ukuran perangkatnya menurun hingga
berstandard 2 x 6 in. Pada masa itu, perangkat keras instrumentasi elektronik
telah resmi digunakan, berbasis pada teknologi transistor, berkembang menjadi
transmisi elektronik dan berlanjut dengan instrumentasi terpusat (centralization)
pada satu control panel kontrol; lahirlah ruang kontrol terpusat (centralized
control rooms).
Pada awal 1960, komputer digital mulai digunakan pada kontrol proses,
dihubungkan dengan perangkat keras peripheral di ruang kontrol. Perangkat
keras pengantara baru seperti printers, typewriters, screen CRT dan keyboards,
sekarang digunakan operator, membuat suasana di ruang kontrol menjadi
kompleks, karena semua perangkat keras baru masih didukung dengan panel
instrumen analog yang konvensional. Sehingga, operator harus mempelajari
teknik yang baru sambil mengingat peralatan lama dalam hal darurat. Beginilah
keadaan tata susunan rancangan panel kontrol yang ada hingga belakangan ini.
Selama akhir 1970-an dan awal 1980-an, revolusi filosofi rancangan pengantara
orang dengan mesin (man-machine interface) telah dimulai, dengan
menggunakan arsitektur tersebar berbasis perangkat mikro-prosesor. Perangkat
baru ini mendigitalkan perangkat analog biasa dan menjadikan mode kontrol
yang baru. Mulai diterapkan juga jaringan komunikasi pada lup analog
konvensional dan memungkinkan mengembalikan desentralisasi beberapa
kontroldi lapangan, sambil bersamaan lebih memusatkan informasi pada
tampilan-tampilan kontrol utama. Studi intensif terus dilakukan pada aspek teknik
manusia mendapatkan informasi, misalnya rekomendasi ISA (ISA-RP60.3-1977)
berjudul "Human Engineering for Control Centers. Studi ini membawa revolusi
baru pada pengantara manusia (human interfacing) sistem pengukuran berbasis
komputer pada decade 1980-an.
Sistem tersebar memungkikan untuk mengganti semua informasi proses yang
relevan pada tampilan kontrol tersebut menjadi mudah digapai oleh operator
yang duduk. Inilah inti utama revolusinya. Gambar 1.8 menunjukkan Evolusi
rancangan panel kontrol tahun1950-an hingga 1980-an.
K&I
DOC.01/2010
Gambar 1.8
K&I
DOC.01/2010
Gambar 1.9
K&I
DOC.01/2010
K&I
DOC.01/2010
Periode 1950-an dan 1960-an transmisi sinyal berbasis teknik pnumatik, dimana
sinyal analog ditransmisikan melalui pipa sebagai tekanan udara bervariasi
antara 3 hingga 15 psi. Periode 1970-an hingga 1990-an, sistem kabel listrik
standard 4 - 20 mA menjadi metoda transmisi sinyal yang paling popular pada
bidang Instrumentasi. Selama 1990-an kemajuan di bidang komunikasi digital,
mikro-elektronik, dan jaringan networking, sehingga banyak usaha memajukan
teknik transmisi digital. Sensor-sensor menjadi lebih canggih dan generasi baru
smart transmitter memasuki pasaran. Teknologi fieldbus akhirnya menjadi
terstandardkan pada tahun 1997. Fieldbus memungkinkan satu kabel wayar
dihubungkan ke banyak sensor dilapangan. Transmisi digital memberikan
tanggapan (response) lebih cepat dan meningkatkan jumlah informasi yang bisa
trnasmisikan melalui field bus. Transmisi digital menjadi revolusi instrumentasi
proses dengan skala yang jauh lebih besar dari pada revolusi yang telah dimulai
dengan transmisi elektrik selama tahun 1970-an dan1980-an sebagaimana
tercermin pada gambar 1.12. Kecerdasan juga menjadi terdistribusi dan
tersimpan dalam smart transmitters. Ruang lingkup instrumentasi akan terrevolusi dengan jaringan, fiber optics, solidstate sensors, dan teknologi Artificial
Intelligence (kecerdasan bikinan).
K&I
DOC.01/2010
Ringkasan
1. Fungsi utama suatu sistem instrumentasi adalah pencapaian harga/nilai dan
kualitas, proteksi dan keselamatan, kontrol, dan pengumpulan data.
2. Block diagrams membantu melihat sub-functions setiap bagian dari suatu
proses dan menentukan input dan outputnya, dan bagaimana
dihubungkannya dengan bagian lain dari proses.
3. bagian utama suatu lup kontrol adalah proses, pengukuran, error detector,
pengkontrol, dan elemen kontrol.
4. Diagram P&I terdiri dari simbol-simbol grafikal dan gaaris-garis yang
menggambarkan aliran proses dan mengenali (identify) lokasi dan fungsi
instrumennya, misalnya sensors, katup, recorders, indikator, dan interkonesi
instrument.nya
5. Suatu sistem instrumentasi terdiri dari empat bagian fungsi dasar; sensors,
signal conditioning, signal processing, dan indicators.
K&I
DOC.01/2010