Вы находитесь на странице: 1из 24

askep anemia gravis

Rabu, 01 April 2015


Asuhan keperawatan pada Anemia Gravis

1.

Pengertian

Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan
kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal. Anemia bukan merupakan
penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau
gangguan fungsi tubuh. Anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah
hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan (Brunner and Suddart, 2001).
2.

Penyebab

Penyebab menurut Brunner and Suddart (2001)


a.
Sel darah merah premature/ penghancuran sel darah merah yang berlebih
(hemolisis)
b.

Kehilangan darah

c.

Defisit zat besi dan nutrisi

d.
Penyakit kronis yang berhubungan dengan infeksi, inflamasi, kerusakan
jaringan.
3.

Patofisiologi

Menurut Sylvia Anderson (1995) timbulnya anemia mencerminkan adanya


kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah merah berlebih atau keduanya
kegagalan sumsum (mis. berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi karena
kekurangan nutrisi pajanan toksis, invasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab
yang tidak diketahui.
Apabila jumlah efektif sel darah merah berkurang, maka lebih sedikit O 2 yang
dikirimkan ke jaringan. Kehilangan darah yang mendadak (30% atau lebih), seperti
pada perdarahan, menimbulkan simtomatologi sekunder hipovolemia dan
hipoksemia tanda dan gejala yang sering muncul adalah gelisah, deaforosis
(keringat dingin) takikardi, sesak napas, kolaps sirkulasi yang progresif cepat atau
syok. Namun pengurangan hebat massa sel darah merah dalam waktu beberapa
bulan (walaupun pengurangan 50%) memungkinkan mekanisme kompensasi tubuh

menyesuaikan diri, dan biasanya penderita asimtomatik kecuali pada kerja jasmani
berat. Mekanisme kompensasi tubuh bekerja melalui:
a.
Peningkatan curah jantung dan pernapasan, karena itu menambah
pengiriman O2 ke jaringan-jaringan oleh sel darah merah.
b.

Meningkatkan pelepasan O2 oleh hemoglobin

c.
Mengembangkan volume plasma dengan menarik cairan dari sela-sela
jaringan
d.

Redistribusi aliran darah ke organ-organ vital

4.

Manifestasi Klinis

Pada anemia, karena semua sistem organ dapat terlibat, maka dapat menimbulkan
manifestasi klinik yang luas.
Menurut Brunner dan Suddart (2001), manifestasi ini bergantung pada:
a.

Kecepatan timbulnya anemia

b.

Umur individu

c.

Mekanisme kompensasinya

d.

Tingkat aktivitasnya

e.
f.

Keadaan penyakit yang mendasari


Parahnya anemia tersebut

Menurut Brunner dan Suddart (2001) gejala-gejala umum anemia antara lain :
a.

Kelemahan, kelelahan

b.

Takikardi

c.

Palpitasi

d.

Pusing tinnitus

e.

Takipnea pada latihan fisik

f.

Pucat pada kulit

g.

Kongjungtiva anemis

h.

Nyeri dada (angina)

5.

Klasifikasi Anemia

Menurut Brunner dan Suddart (2001), anemia diklasifikasikan sebagai berikut:


a.

Anemia aplastik

1)

Pengertian

Anemia aplastik adalah anemia yang disebabkan oleh penurunan sel prekursor
dalam sumsum tulang dan lemak menggantikan sumsum tulang (Charlene J.
Reeves, 2001)

2)

Etiologi

Etiologi menurut Brunner dan Suddart (2001)


a)

Faktor congenital

b)

Akibat dari infeksi tertentu

c)

Obat-obatan, zat kimia

d)

Kerusakan akibat radiasi

Penyerang yang paling umum adalah antimikrobial (klorampenikol), arsenic organik,


antikonvulsan, fenibutazon sulfonamid.
3)

Manifestasi klinis

Manifestasi klinis menurut Brunner dan Suddart (2001)


a)
Awitan terhadap ditandai dengan kelemahan, puncak, sesak napas pada saat
latihan
b)
Pendarahan abnormal akibat trombositopenia merupakan gejala satu-satunya
pada sepertiga pasien.
c)
Adanya granulosit ditunjukkan dengan demam, faringitis akut, bentuk pepsis
lain dan pendarahan.
b.

Anemia defisiensi besi

1)

Pengertian

Anemia defisiensi besi adalah suatu kondisi dimana kandungan besi tubuh total
tidak adekuat untuk perkembangan sel darah optimal. (Sandra M. Nettina, 2002)
2)

Etiologi

Etiologi menurut Sandra M. Nettina (2002)

a)

Kehilangan darah kronis

Malabsorbsi besi
Contoh : pada penyakit usus halus atau gastroenterostomi
b)

Peningkatan kebutuhan besi

Contoh : pada kehamilan atau periode pertumbuhan secara tepat.


c)

Insufiensi makanan

Disebabkan oleh ketidakadekuatan diet atau penurunan berat badan.


Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang paling umum. Anemia ini terutama
terjadi pada wanita pramenopause, anak-anak dalam dorongan pertumbuhan cepat
dan wanita.
3)

Manifestasi klinis

Manifestasi klinis menurut Brunner dan Suddart (2001)


a)

Sel-sel darah merahnya hipokromik

b)
Gejala-gejala anemia : keletihan, peka rangsang, kebas dan kesemutan pada
ekstremitas.
c)

Jika berat, mungkin akan mengalami lidah sakit dan terlihat rata : pika.

d)
Hemoglobin secara proporsional rendah dibandingkan dengan hematokrit dan
jumlah sel darah merah.
e)

Konsentrasi besi serum rendah

f)

Kapasitas ikatan besi total tinggi, feritin serum rendah.

g)

Jumlah sel darah putih biasanya normal, jumlah trombosit bervariasi

c.

Anemia Megaloblastik

1)

Pengertian

Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan oleh definisi vitamin B12
dan defisiensi asam folat yang memperlihatkan perubahan sumsum tulang dan
darah perifer yang identik (Brunner dan Suddart, 2001).
2)

Etiologi

Etiologi menurut Brunner dan Suddart (2001)


a.

Defisiensi vitamin B12

b.

Defisiensi asam folat

c.

Gangguan metabolisme Vit B12 dan asam folat

d.
Gangguan sintesis DNA akibat, didapat setelah pemberian obat atau sito
statik tertentu.
3)

Klasifikasi

a)

Anemia defisiensi vitamin B12/ Anemia pernisiosa

(1) Etiologi menurut Brunner dan Suddart (2001)


(1) Ketidakadekuatan masukan pada vegetarian yang ketat/ vegetarian yang tidak
makan daging sama sekali
(2) Tidak adanya faktor intrinsik pada sel mukosa lambung
(3) Penyakit yang melibatkan ilium atau pancreas yang merusak absorpsi vit B12
dan gastrektomi.
(2) Manifestasi klinis menurut Charlene J. Reeves (2001)
(1) Secara bertahap menjadi lemah, lesu, cepat capek pucat
(2) Lidah berwarna merah karena peradangan/ glossitis, sakit dan halus serta diare
ringan.
(3) Kerusakan modulla spinalis mengakibatkan kekacauan mental, bingung,
ketidakseimbangan paresteria pada ekstremitas, kehilangan rasa posis yang
mantap.
b)

Anemia defisiensi asam folak

Asam folak merupakan vitamin yang penting untuk pembentukan sel darah merah
yang normal.
(1) Indikasi menurut Charlene J. Reeves (2001)
(1) Pasien yang jarang makan sayur dan buah mentah
(2) Pasien dengan masukan makanan yang rendah vitamin
(3) Peminum alcohol/ alkoholisme
(4) Penderita malnutrisi kronis memiliki resiko tinggi
(2) Manifestasi klinis menurut Brunner dan Suddart (2001)

Semua pasien mempunyai karakteristik anemia megaloblastik sejalan dengan nyeri


lidah. Gejala defisiensi asam folat dan vitamin B12 hampir mirip dan kedua anemia
ini dapat terjadi bersama. Tetapi manifestasi neurologist tidak terjadi pada defisiensi
asam folat.
(3) Penatalaksanaan menurut Brunner dan Suddart (2001)
(1) Pemberian diit nutrisi dan 1 mg asam folat setiap hari
(2) Asam folat intra muskuler untuk sindrom malabsorpsi
(3) Asam folat oral diberikan bentuk tablet (kecuali vitamin prenatal)
d.

Anemia hemolitik

1)

Pengertian

Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan oleh terjadinya penghancuran


(hemolisis) eritrosit yang berlebihan (Brunner dan Suddart, 2001).
Pada anemia hemolitik ini eritrosit memiliki rentang usia yang memendek (Brunner
dan Suddart, 2001).
2)

Klasifikasi

a)
Menurut Brunner dan Suddart (2001), golongan dengan penyebab hemolisis
intraseluler yang terdapat dalam eritrosit sendiri. Umumnya penyebab hemolisis
golongan ini adalah kelainan bawaan.
(1) Etiologi
Adanya gangguan metabolisme dalam eritrosit yaitu gangguan struktur dinding
eritrosit, gangguan enzim yang mengaktifkan kelainan metabolisme dalam eritrosit.
(2) Manifestasi klinis
Jumlah retikulosot dalam darah meningkat, kelainan bentuk eritrosit, kelainan
struktur tulang.
(3) Penatalaksanaan
Transfuse darah.
b)

Golongan dengan penyebab hemolisis ekstra seluler

Biasanya penyebab merupakan faktor yang didapat (acquired)

(1) Etiologi

Obat-obatan, racun ular, bahan kimia, toksin, streptokokus, virus.


(2) Pemeriksaan laboratorium
Ditemukan albumin dalam urine.
(3) Penatalaksanaan
Pemberian tranfusi darah, prednisone/hidrokortison, kortikosteroid
e.

Anemia pasca perdarahan

1)

Etiologi menurut Brunner dan Suddart (2001)

Kehilangan darah karena kecelakaan, operasi, perdarahan usus, ulkus peptikum,


hemoroid. Jadi umumnya karena kehilangan darah yang mendadak atau menahan.
2)
Manifestasi klinis menurut Brunner dan Suddart (2001) apabila kehilangan
darah :
a)

Pengaruh yang timbul segera

Akibat kehilangan darah yang cepat terjadi reflek cardia vaskuler yang fisiologis
berupa kontraksi orteiola, pengurangan cairan darah atau komponennya ke organ
tubuh yang kurang vital (otak dan jantung).
Gejala yang timbul tergantung dari cepat dan banyaknya darah yang hilang dan
apakah tubuh masih dapat mengadakan kompensasi. Kehilangan darah 200 ml
pada orang dewasa yang terjadi dengan cepat dapat lebih berbahaya daripada
kehilangan darah sebanyak 3000ml dalam waktu yang lama.
b)

Pengaruh lambat

Beberapa jam setelah perdarahan terjadi pergeseran cairan ekstraseluler dan


intravaskuler yaitu agar isi iontravaskuler dan tekanan osmotik dapat dipertahankan
tetapi akibatnya terjadi hemodilati.
Gejala yang ditemukan adalah leukositosis (15.000-20.000/mm 3) nilai hemoglobin,
eritrosit dan hematokrit merendah akibat hemodilasi. Untuk mempertahankan
metabolisme, sebagai kompensasi sistem eritropoenik menjadi hiperaktif, kadangkadang terlihat gejala gagal jantung. Pada orang dewasa keadaan hemodelasi dapat
menimbulkan kelainan cerebral dan infark miokard karena hipoksemia. Sebelum
ginjal kembali normal akan ditemukan oliguria atau anuria sebagai akibat
berkurangnya aliran ke ginjal.

6.

Proses Keperawatan (Nursing Care Plan)

a.

Nursing Care Plan (Proses Keperawatan 1)

1)
Diagnosa keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh (Seila Spark Ralp, 2005)
a)
Pengertian : intake nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
metabolik.

b)

Batasan karakteristik

(a)

Konjuctiva dan membrane mucus pucat

(b) Lemah otot untuk menelan/ mengunyah


(c)

Enggan makan

(d) Tidak mampu mengunyah makanan


(e)

Suara usus hiperaktif

(f)

Pembuluh kapiler rapuh

(g) Diare
(h) Melaporkan perubahan sensasi rasa
(i)

Kram abdominal

c)

Faktor yang berhubungan

Tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengobservasi makanan karena


biologi, psikologi, atau ekonomi.
2)

Perencanaan

a)
Tujuan : Klien mampu mencapai intake nutrisi yang adekuat setelah dilakukan
tindakan keperawatan
b)

NOC
Indikator
Masukan nutrisi
Masukan makan dan minum
Energi
Berat badan

Ket :

1. Sangat tidak sesuai


2. Sering tidak sesuai
3. Kadang tidak sesuai
4. Jarang tidak sesuai
5. Sesuai

c)

NIC

Intervensi :
Manajemen nutrisi
1.

Observasi keadaan umum

2.

Berikan/ sajikan makanan selagi hangat

3.

Anjurkan makan sedikit tapi sering

4.
Anjurkan pada keluarga untuk memberi makanan sampingan yang tidak
bertentangan
5.

Laksanakan terapi dokter pemberian rantin dan pemberian obat oral

6.

Kolaborasi dengan ahli gizi

7.

Instruksikan dan Bantu memilih makanan yang tepat, hindari


makanan yg mengandung lemak

b.

Nursing Care Plan (Proses Keperawatan 2)

1)

Diagnosa keperawatan: Intoleransi aktivitas

a)
Pengertian : ketidakcukupan energi secara fisiologis/ psikologis dalam
pemenuhan aktivitas sehari-hari yang dibutuhkan atau diperlukan.
b)

Batasan karakteristik :

(a)

Laporan verbal : kelelahan dan kelemahan

(b) Respon terhadap aktivitas menunjukkan nadi dan tekanan darah abnormal
(c)

Perubahan EKG menunjukkan aritmia/ disritmia

(d) Dispnea dan ketidaknyamanan


c)

Faktor yang berhubungan

(1) Tirah baring/ imobilisasi


(2) Kelemahan secara menyeluruh
(3) Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen
(4) Gaya hidup yang menetap
2)

Perencanaan

a)
Tujuan : Klien mampu melakukan perawatan diri setelah dilakukan tindakan
keperawatan
b)

NOC
Indikator
Mandi
Makan
Berhias
Toeliting
Pindah dari tempat tidur

Ket :
1.

Tergantung penuh

2.

Tergantung alat dan orang lain

3.

Tergantung orang lain

4.

Tergantung alat

5.

Mandiri

c)

NIC

Intervensi :

Manajemen energi
1.

Observasi kemampuan klien

2.

Bantu klien dalam pemenuhan ADL

3.

Ajarkan pada keluarga tentang pentingnya perawatan diri

4.

Observasi TTV sebelum dan sesudah aktivitas

5.

Kolaborasi pada keluarga pemberian pengawasan ekstra

6.

Jamin klien dilakukan alih secara teratur

7.

Monitor keluhan klien saat duduk, berdiri atau berjalan

B.

Splenomegali

1.

Pengertian

Splenomegali adalah pembesaran pada limpa. Jika limpa membesar


kemampuannya untuk menangkap dan menyimpan sel-sel darah akan meningkat.
Splenomegali dapat menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah, sel darah
putih dalam sirkulasi.
(http://www.medicastore.com).

2.

Penyebab

Splenomegali menurut http://www.medicastore.com disebabkan karena :


a.

Infeksi

a)

Hepatitis

b)

Mononukleus infeksiosa

c)

Psitakosis

d)

Endokarditis bakterialis subakut

e)

Bruselosis

f)

Kala azar

g)

Sifilis

h)

Tuberculosis

b.

Anemia

a)

Elliptositosis herediter

b)

Sferositosis herediter

c)

Penyakit sel sabit (terutama pada anak-anak)

d)

Thalassemia

c.

Kanker darah dan penyakit proliferatif

a)

Penyakit Hodgkin dan limfoma lainnya

b)

Leukemia

c)

Mielofibrosis

d)

Polisitemia vera

d.

Penyakit peradangan

a)

Amiloidosis

b)

Sindroma Feity

c)

Sarkoidosis

d)

Lupus eritematosus sistemik

e.

Penyakit hati: sirosis

f.

Penyakit penimbunan

a)

Penyakit Gaucher

b)

Penyakit Hand-Schuller- Christian

c)

Penyakit Lettere Siwe

d)

Penyakit Niemann-Pick

g.

Penyebab lain

a)

Kisata dalam limpa

b)

Penekanan terhadap vena dari limpa atau vena yang menunju ke hati

c)

Bekuan darah vena dari limpa atau vena yang menuju ke hati

3.

Patofisiologi

Menurut http://www.medicastore.com
a.
Pembengkakan limpa akibat hyperplasia retikuloendotelial atau system imun
pada penyakit seperti sindroma felts, hyperplasia retikuloendotelial juga terjadi
pada penyakit yang terkait dengan destruksi sel darah merah yang abnormal
seperti sferositosia herediter, talasemia atau pada keadaan dini penyakit sel bulan
sabit.
b.
Pembengkakan limpa karena darah limpa yang berubah pada serosis hati/
limpa, trombosis vena hepatica/ porta.
c.
Neoplasma ganas dapat menyerang limpa baik secara primer seperti pada
limfoma/ angiosarkoma, atau secara sekunder seperti leukemia/ tumor padat
metastatik.
d.
Pembengkakan limpa dapat terjadi dalam keadaan yang menyebabkan
hematopolesis di luar sumsum pada limpa. Seperti pada metaplasia meiloid/
sindroma mielofisik lainnya.
e.
Infiltrasi limpa oleh bahan abnormal pada penyakit amiloidosis dan gaucher
yang dapat menyebabkan splenomegali.
f.
Splenomegali dapat disebabkan oleh lesi space-accupy seperti hemangioma
dan kista.
4.

Manifestasi Klinis

Menurut http://www.medicastore.com yaitu jika limpa terlalu banyak membuang sel


darah dari sirkulasi (hipersplenisme) bisa timbul sejumlah masalah seperti :
a.

Anemia (karena jumah sel darah merah berkurang)

b.

Sering mengalami infeksi (karena jumlah sel darah putih berkurang)

c.

Kelainan perdarahan (karena trombosit berkurang)

Pada akhirnya limpa sangat membesar juga menekan sel darah merah yang normal
dan menghancurkannya bersama dengan sel-sel yang normal.
Limpa yang membesar tidak menyebabkan banyak gejala, dan tidak satupun gejala
yang menunjukkan penyebab membesarnya limpa.
Limpa yang membesar terletak di dekat lambung dan bisa menekan lambung,
sehingga penderita bisa merasakan perutnya penuh meskipun baru makan sedikit

makanan kecil atau bahkan belum makan apa-apa. (Kurt J. Lesselbacher, et.al,
1999)
Penderita juga bisa merasakan nyeri perut atau nyeri punggung di daerah limpa,
yang bisa menjalar ke bahu, terutama jika sebagian limap tidak mendapatkan cukup
darah dan mulai mati. (http://www.medicastore.com).

5.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang menurut http://www.medicastore.com


a.

Pembesaran limpa juga bisa terlihat pada foto roentgen perut

b.
Kadang diperlukan CT scan untuk menentukan besarnya limpa dan melihat
adanya penekanan terhadap organ di sekitarnya. MRI scan juga memberikan hasil
yang sama dengan CT scan dan juga bisa mengikuti aliran darah yang melalui
limpa.
c.
Pemeriksaan penyaringan lainnya menggunakan partikel radioaktif yang
ringan untuk mengukur besarnya limpa dan fungsinya serta untuk menentukan
apakah terdapat penumpukan atau penghancuran sel darah dalam jumlah besar.
d.
Pemeriksaan darah menunjukkan berkurangnya jumlah sel darah merah, sel
darah putih dan trombosit. Pada pemeriksaan di bawah mikroskop, bentuk dan
ukuran sel darah bisa memberikan petunjuk mengenai penyebab membesarnya
limpa.
e.
Pemeriksaan sumsum tulang dapat menemukan adanya kanker sel darah
(misalnya leukemia atau limfoma) atau penumpukan bahan-bahan yang tidak
diinginkan.
f.
Pengukuran protein darah bisa membantu menyingkirkan beberapa keadaan,
seperti multiple mieloma, amiloidosis, malaria, kala azar, bruselosis, tuberculosis
dan sarkoidosis.
g.
Kadar asam urat (produk sisa yang ditemukan dalam darah dan air kemih) dan
kadar alkalin fosfatase (suatu enzim yang ditemukan pada beberapa sel darah)
dalam leukosit, juga diukur untuk menentukan apakah terdapat leukemia atau
limfoma.
h.
Pemeriksaan fungsi hati membantu menentukan adanya kerusakan hati.
(http://www.medicastore.com).
6.

Proses Keperawatan / Nursing Care Plan

Proses keperawatan menurut Shela Spark, et.al (2005)

a.

Proses keperawatan I

1)

Diagnosa keperawatan : Perlindungan tidak efektif

Selain diagnosa tersebut penulis menambahkan diagnosa perlindungan tidak efektif


ybd abnormalitas sel darah.
Perlindungan tidak efektif.
a)

Pengertian :

Penurunan kemampuan untuk menjaga diri dari ancaman luar maupun dalam
seperti sakit/ cidera.
b)

Batasan karakteristik :

(1)

Respon stres mal adaptif

(2)

Perubahan neurosensori

(3)

Kerusakan penyembuhan

(4)

Penurunan imunitas

(5)

Perubahan pembekuan

(6)

Dispnea

(7)

Insomnia

(8)

Kelemahan

(9)

Gelisah

(10)

Ulserasia tekan

(11)

Keringat

(12)

Gatal

(13)

Imobilitas

(14)

Kedinginan

(15)

Lelah

(16)

Disorentasi

(17)

Batuk

(18)

Anoreksia

c)

Faktor yang berhubungan :

(1) Tes darah abnormal (leukopenia, trombositopeni, anemia, koagulasi)


(2) Nutrisi inadekuat
(3) Umur ekstrem
(4) Terapi obat (anti neoplastik, kortikosteroid, imunitas, antikoagular, trombolitik)
(5) Alkohol
(6) Terapi (pembedahan, radiasi)
(7) Penyakit seperti gangguan imun dan kanker
d)

Perencanaan

1)
Tujuan : Klien mampu meningkatkan status koagulasi dalam batas normal
setelah dilakukan tindakan keperawatan pada tanggal 15 Juli 2008
2)

NOC Kriteria hasil


Indikator

Hemoglobin
Trombosit
Leukosit
Eritrosit
Ket : 1. Penyimpangan sangat berat
2.

Penyimpangan berat

3.

Penyimpangan sedang

4.

Tidak ada penyimpangan

5.

Normal

3)

NIC (2005)

Status pembekuan darah


a)

Observasi nilai sel darah merah terutama Hb dan trombosit

b)

Catat peningkatan/ perbaikan dari sel darah

c)

Anjurkan pasien untuk bedres

d)

Anjurkan kepada orang tua untu membatasi/ mengurangi aktivitas klien

e)

Laksanakan terapi di atas

b.

Proses keperawatan 2

1)
Diagnosa keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
a)
Pengertian : intake nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
metabolik.
b)

Batasan karakteristik

(1) Konjuctiva dan membrane mucus pucat


(2) Lemah otot untuk menelan/ mengunyah
(3) Enggan makan
(4) Tidak mampu mengunyah makanan
(5) Suara usus hiperaktif
(6) Pembuluh kapiler rapuh
(7) Diare
(8) Melaporkan perubahan sensasi rasa
(9) Kram abdominal
c)

Faktor yang berhubungan

Tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengobservasi makanan karena


biologi, psikologi, atau ekonomi.
d)

Perencanaan

(1) Tujuan : Klien mampu mencapai intake nutrisi yang adekuat setelah dilakukan
tindakan keperawatan
(2) NOC
Indikator
Masukan nutrisi
Masukan makan dan minum
Energi

Berat badan
Ket :

1. Sangat tidak sesuai


2. Sering tidak sesuai
3. Kadang tidak sesuai
4. Jarang tidak sesuai
5. Sesuai

(3)

NIC

Intervensi :
Manajemen nutrisi
(a)

Observasi keadaan umum

(b) Berikan/ sajikan makanan selagi hangat


(c)

Anjurkan makan sedikit tapi sering

(d) Anjurkan pada keluarga untuk memberi makanan sampingan yang tidak
bertentangan
(e)

Laksanakan terapi dokter pemberian rantin dan pemberian obat oral

(f)

Kolaborasi dengan ahli gizi

(g) Instruksikan dan Bantu memilih makanan yang tepat, hindari makanan yang
mengandung lemak

C.

Pembesaran Hati

1.

Definisi

Pembesaran hari (Hepatomegali) adalah membesarnya hati melebihi ukurannya


yang normal. (www.medicastore.com)
2.

Penyebab

Penyebab yang sering ditemukan (www.medicastore.com) :


1)

Alkoholisme

2)

Hepatitis A

3)

Hepatitis B

4)

Gagal jantung kongestif (CHF, congestive heart failure)

5)

Leukemia

6)

neuroblastoma

7)

Sindroma Reye

8)

Karsinoma hepatoseluler

9)

Penyakit Niemann-Pick

10) Intoleransi fruktosa bawaan


11) Penyakit penimbunan glikogen
12) Tumor metastatik
13) Sirosis biller primer
14) Sarkoidosis
15) Kolangitis sklerotik
16) Sindroma hemolitik-uremik

3.

Gejala

Hati yang membesar biasanya tidak menyebabkan gejala. Tetapi jika


pembesarannya hebat, bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di perut atau perut
terasa penuh. (www.medicastore.com)
Pemeriksaan lainnya yang bisa dilakukan untuk membantu menentukan penyebab
membesarnya hati adalah :
1)

Rontgen perut

2)

CT scan perut

3)

Tes fungsi hati

4.

Manifestasi Klinis

Menurut www.medicastore.com Manifestasi dari penyakit hati yang penting


adalah :
1)

Jaundice (sakit kuning)

2)

Kolestatis

3)

Pembesaran hati

4)

Hipertensi portal

5)

Asites

6)

Ensefalopati hepatikum

7)

Kegagalan hati

5.

Gejala Manifestasi Klinik

Menurut www.medicastore.com manifestasi klinik utama pada penyakit hati :


1)

Sakit kuning (jaundice)

2)

Pembesaran hati

3)

Pengumpulan cairan di dalam perut (asites)

4)

Perdarahan saluran pencernaan yang berasal dari varises

5)

Hipertensi portal

6)

Kulit :

1)

Pembuluh darah memberikan gambaran seperti laba-laba

2)

Telapak tangan kemerahan

3)

Gatal-gatal

7)

Darah :

1)

Penurunan jumlah sel darah merah (anemia)

2)

Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia)

3)

Penurunan jumlah trombosit (trombositopenis)

4)

Mudah mengalami perdarahan (koagulapati)

8)

Hormon :

1)

Kadar insulin meningkat, tetapai respon terhadap insulin jelek

2)

Gangguan siklus menstruasi dan penurunan kesuburan (pada wanita)

3)

Impotensia dan feminisasi (pada pria)

9)

Jantung dan pembuluh darah :

1)

Meningkatnya denyut jantung dan jumlah darah yang dipompa

2)

Tekanan darah rendah (hipotensi)

10) Menurut www.medicastore.com gejala umum :


1)

Kelelahan

2)

Kelemahan

3)

Penurunan berat badan

4)

Nafsu makan yang buruk

5)

Mual demam

6.

Proses Keperawatan/ Nursing care plan

Proses keperawatan menurut Shela Spark, et.al (2005)


a.

Diagnosa keperawatan Perlindungan tidak efektif

Selain diagnosa tersebut penulis menambahkan diagnosa perlindungan tidak efektif


ybd abnormalitas sel darah.

1)

Pengertian :

Penurunan kemampuan untuk menjaga diri dari ancaman luar maupun dalam
seperti sakit/ cidera.
2)

Batasan karakteristik :

a)

Respon stres mal adaptif

b)

Perubahan neurosensori

c)

Kerusakan penyembuhan

d)

Penurunan imunitas

e)

Perubahan pembekuan

f)

Dispnea

g)

Insomnia

h)

Kelemahan

i)

Gelisah

j)

Ulserasia tekan

k)
l)
m)

Keringat
Gatal
Imobilitas

n)

Kedinginan

o)

Lelah

p)

Disorentasi

q)

Batuk

r)

Anoreksia

3)

Faktor yang berhubungan :

a)

Tes darah abnormal (leukopenia, trombositopeni, anemia, koagulasi)

b)

Nutrisi inadekuat

c)

Umur ekstrem

d)

Terapi obat (anti neoplastik, kortikosteroid, imunitas, antikoagular, trombolitik)

e)

Alkohol

f)

Terapi (pembedahan, radiasi)

g)

Penyakit seperti gangguan imun dan kanker

b.

Perencanaan

1)

Tujuan : Klien mampu meningkatkan status koagulasi dalam batas normal.

2)

NOC Kriteria hasil


Indikator
Hemoglobin

Trombosit
Leukosit
Eritrosit

Ket :

1. Penyimpangan sangat berat

2.

Penyimpangan berat

3.

Penyimpangan sedang

4.

Tidak ada penyimpangan

5.

Normal

3)

NIC (2005)

Status pembekuan darah


a)

Observasi nilai sel darah merah terutama Hb dan trombosit

b)

Catat peningkatan/ perbaikan dari sel darah

c)

Anjurkan pasien untuk bedres

d)

Anjurkan kepada orang tua untu membatasi/ mengurangi aktivitas klien

e)

Laksanakan terapi di atas

Diposkan oleh candra wiranata di 17.49


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Mengenai Saya

candra wiranata
Lihat profil lengkapku
Translate

Total
Tayangan
Laman

Powered by

Translate
1,399

Arsip Blog

2015 (1)
o

April (1)

Asuhan
keperawatan
pada
Anemia
Gravis

Cari Blog Ini

Template Sederhana. Gambar template oleh jangeltun. Diberdayakan oleh Blogger.

Вам также может понравиться